Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI WHY

sabar ya om.. dikit lagi kok...

doain aja ane sehat, mudah rejeki.. dan disayang ama orang banyak, tentunya keluarga.. biar ane tambah semangat..

;)
Semoga sehat selalu Om Jo ,disayang bini dan bini orang orang , ..

Biasanya up cepat ,apakah editornya kekurangan pasokan kopi ya ??
 


part 5

Langkah kaki Akp Bonar begitu ragu ketika menuju kantor atasannya, setiap langkah dihitungnya, berharap hitungannya tidak akan pernah selesai. Karena dia tau apa yang akan disampaikan sang atasan kepadanya. Pasti hal yang menyakitkan telinga.

Tok.... Tok.... Tok.....

Ibarat benda antik. Pintu ruangan kantor atasannya begitu lembut di ketuk Akp Bonar. Sedangkan Ipda Toge hanya loncat - loncat kecil untuk menghilangkan rasa Parnonya.

" Masuk..!!"

Suara atasan mereka yang terdengar dari dalam, bagaikan petir yang menyambar pondok jamban yang ada di tengah kolam ikan lele. Menakutkan, dan menggetarkan hati mereka berdua. Padahal suara itu keluar dengan pelan dan lembut.

Akp Bonar menarik nafas pelan, sedangkan Ipda Toge menarik celananya yang kendor, dengan pelan pula.

Mereka berdua kemudian memasuki ruangan atasan mereka, tentunya setelah membuka pintu. Kalau tidak, bakalan dua kemungkinan yang akan terjadi. Pertama, jidat mereka akan benjol akibat kepentok pintu. Kedua, mereka akan dimaki - maki oleh komandan mereka akibat merusak pintu.

"Duduk.. !"

Sang Komandan mempersilahkan mereka berdua untuk duduk, setelah berada disisi meja di belakang kursi.

"Bagaimana....?" Tanya sang komandan dengan menatap tajam kemata Akp Bonar dan Ipda Toge. " Apa sudah ada perkembangan kasus yang kalian pegang..??"

"Belum pak..! Jawan Akp Bonar dengan wajah menunduk." Tapi kami berjanji, akan menyelesaikan kasus ini dengan sesegera mungkin..!"

"Aku percaya, kalau kalian akan menyelesaikan kasus ini dengan cepat. Seperti kasus - kasus lain, yang selama ini kalian tangani. Semuanya selesai dengan cara di tutup tanpa kejelasan..!" Sindir sang Komandan.

Akp Bonar dan Ipda Toge hanya diam.

"Aku sudah memikirkan sesuatu untuk kalian berdua. Bulan depan, kalian akan dimutasikan kedaerah selatan, disana kalian akan ditugaskan menjadi pembina pemuda desa ..!"

"Yahhh... Pak... !!! Jangan lah... Kasihani kami pak.. Kami udah jauh dari orang tua masa musti jauh dari keluarga lagi... !" Akp Bonar sontak terkejut.

"Kasih kesempatan pak untuk membuktikan kinerja kami." lanjut Akp Bonar mengiba.

Sang atasan terdiam. Jari kelingkingnya mengorek - ngorek lubang hidungnya, sebagai tanda kalau dia sedang berfikir untuk menimbang permohonan Akp Bonar.

"Baiklah..! Aku akan memberi kalian kesempatan lagi. Aku beri waktu pada kalian untuk mengungkap kasus ini, paling cepat sampai tengah tahun 2018. Dan itu pun harus terungkap . Kalau sampai kalian tidak bisa mengungkap kasus ini sampai waktu yang telah saya tentukan. Maka cerita ini, akan menjadi misteri untuk selama - lamanya... Kalian Faham..!" Ujar Atasan dengan tidak terlalu panjang lebar.

"Siap..... Fahammmm...! Jawab mereka berdua dengan serentak dan penuh semangat.

"Sekarang bubar..!"

Akp Bonar dan Ipda Toge pamit kepada sang atasan. Tak lupa mereka berdua memberi hormat, dan mencium tangan sang atasan.

Dengan langkah mundur mereka berdua keluar dari ruangan atasannya. Ketika sudah berada diluar depan pintu ruangan atasannya

"Kammmppreetttt... Seenak jidatnya aja dia mau mutasi jabatan orang..!" Ujar Akp Bonar dalam hati.

"Aku dengarrrrr...!"

Akp Bonar terkejut mendengar suara sang atasan. Akp Bonar tidak menyangka, kalau atasannya memiliki ilmu pendengar batin.

"Hebat juga si tua bangka..!Ujar Akp Bonar masih dalam haii.

" Aku dengarrr.. !"

Akp Bonar hanya menggeleng kepala. Dia tidak berani lagi berbicara dalam hati. Lalu bonar menarik toge agar cepat menjauhi ruangan atasannya

Di dalam ruangan. Sang atasan kembali mengucapkan kalimat yang sama.

"Aku dengar.....! Tunggu saja di situ. !"

Sang atasan kemudian meletakkan kembali gagang telponnya di tempat semula.

#######

Jauh dari kota Tartar berada, kurang lebih 100.000km kearah utara. Disebuah rumah yang jauh dari peradaban kota, semilir angin dingin seakan menusuk ke raga, di depan sebuah tungku pemanas yang menghangatkan hampir seluruh ruangan

"Di suatu hari tanpa sengaja kita bertemu

Aku yang pernah terluka kembali mengenal cinta

Hati ini kembali temukan senyum yang hilang

Semua itu karena dia

Oh Tuhan ku cinta dia

Ku sayang dia, rindu dia, inginkan dia

Utuhkanlah rasa cintaku di hatiku

Hanya padanya, untuk dia

Jauh waktu berjalan kita lalui bersama

Betapa di setiap hari ku jatuh cinta padanya

Di cintai oleh dia ku merasa sempurna
Semua itu karena dia"
.​
[/B][/I]

Terdengar Sebuah lagu mengalun dari Hp yang terletak di sebuah meja rias.

Seorang wanita yang tengah duduk menghadap kaca. Sebuah senyuman kebahagiaan terpancar dari wajahnya.

Rasa dingin seakan ikut merasuk kedalam sanubarinya.

"sayang, kenapa kamu nggak ada kabar sama sekali, kamu buat aku jadi merindu... Akankah Aku harus menyusul kamu ke sana....! Baiklah kalo ini mau kamu, Tunggu aku..!" Ujar wanita itu dalam hati.

Setelah puas memandangi wajahnya yang ayu rupawan. Wanita itu kemudian melangkah ketempat tidurnya. Dan ke beruntungan pun menghampiri sang bantal guling. Dengan duduk bersender di kepala ranjang yang terbuat dari besi. Wanita itu memeluk si Guling dengan lembut dan sedikit di tekan.

Mata wanita itu berbinar. Terpancar suatu kebahagiaan. Bayang - bayang wajah sang kekasih yang jauh nun disana, menari di sel - sel syaraf otaknya. Setiap waktu dan menit yang di laluinya bersama sang kekasih, membuat dia tidak sabar untuk menanti minggu depan datang.

Wanita itu hampir 8 bulan berpisah dengan kekasihnya. Mereka berpisah, karena si wanita harus melakukaan riset kekutub utara, untuk melihat sejauh mana dampak pemanasan global terhadap Gletser yang ada di kutub. Sekalian ingin mencari jawaban, akan rasa penasarannya akan kabar yang di dengarnya, kalau Kutub Utara sama dinginnya dengan Kutub selatan.

hayoooooo..... Bingungkan.....! Hahahahahaa

Khayalan wanita itu terhadap sang kekasih semakin tidak terkontrol. Bahkan dia semakin liar berimajinasi.

Hmmmm....hmmmm... Kurang lebih seperti ini imajinasinya.. NB: siapkan handuk kecil.

Alkisah.. Terbayang lah wanita itu, kalau dirinya dengan sang kekasih sedang berdiri di pelaminan dengan hiburan berbagai jenis musik tradisional. Dua hari dua malam hiburan rakyat berlangsung. Dan disela - sela ramainya para undangan datang.

Dia dan sang kekasih mencuri kesempatan untuk menuju kamar mandi. Dan di dalam kamar mandi itulah, mereka berdua melepaskan segala yang apa yang harus di lepaskan.

"Bang, entar aja yach... Masih banyak tamu" tolak gadis itu, tapi kedua tangannya tidak melarang lelaki dihadapannnya yang mulai mengerayangi dua gunung yang mencuat di dadanya sesekali mengulum puting yang kecoklatan pada ujung gunungnya alias payudara, yang tersembul digaun pengantinnya.

"sssttt aaakkkkhh.... Nggak papa adeeku saaaayyaaang.. Kita udah sah.. Taamuuu nggak uruusaann ama kitaaa sayaang.. Hmmmppp kecuaali kamu mau malaam pertama kita ditemeenin ama para tamu.. Sedep bener nich tetenya.." lelaki itu terus mengulum puting.

"iiiihhh aabaaangg kok gituuu... Aakhhh Maasa maalam pertaamaa amaa tamuu..nggak maaauuu... Aaaaaaahhhh baaanggg geeellliii" menahan rasa geli pada selangkangannya saat tangan lelaki itu menyusup dari bawah gaun pengantin, dengan mesra tangannya mulai menyeruak kedalam celana dalam, mulai mencari sesuatu di rerimbunan bulu selangkangan yang mulai basah kuyup akibat lendir birahi wanita itu. Mulutnya terus menciumi dan mengulum payudaranya silih berganti, seakan nggak puas dengan satu puting saja, sesekali digigitnya dengan mesra puting payudaranya yang satu lagi.

"baaangg...hhhaahh"... Dengan mata yang sendu seakan pasrah dengan perlakuan kekasihnya itu mendorong tubuh kekasihnya, dan akhirnya wanita ini mengangkat bawahan gaunnya menperlihatkan celana dalam putih yang udah basah kuyup pada kekasihnya, lalu membuka celana dalam hingga terpangpang vagina wanita itu dengan bulu yang tidak terlalu lebat tapi begitu indah dimata kekasihnya, setelah terbuka, wanita itu duduk diatas kloset yang tertutup, lalu dengan kaki yang mengangkang seakan mempersilahkan menikmati lubang surgawinya.

Dengan tersenyum lelaki itu bersimpuh mulai mengendus vagina wanita itu.

"sayaang aku suka aroma vagina ini... Apa kamu siap melepasnya dikamar mandi ini.."

Hanya anggukan di wajah kepasrahan wanita ini,

"silahkan bang.. Ini milik abang sekarang, sebagai Pengganti milik abang yang telah hilang"

"makasih sayang abang nggak akan sia siakan lagi.. Hmmmppp" sambil mengecup belahan vaginanya, lidah lelaki itu mulai menjilati kelentit kekasihnya.

"aaaakkhhhh eeennaakkk bang geellii..." sambil menjambak rambut kekasihnya dan menekan kepalanya agar tidak lepas dari vaginanya...

Kekasihnya seperti menemukan mainan baru yang telah lama hilang, tak henti hentinya mencium kadang mengajak bicara belahan vaginanya, membuat wanita itu merasa geli melihat kelakuan kekasihnya alias suaminya ini.

Setelah puas, dengan bibir yang penuh dengan cairan cinta vagina, lalu lelaki itu bangkit dan mencium bibir mungil istrinya, sambil membuka celana..

"sayang, kenalin dulu.. ini junior yang akan merawani memek kamu" lalu dimasukkan penis pada mulut wanita itu.

Dengan tersenyum, digenggamnya penis suaminya itu, lalu diajaknya bicara

"hi.. Junior kenalin aku natalie asmara.. Nanti kamu merawanin "menata" ya, alias memek natalie ...! Menatanya dah siap nih, tapi natalie pengen ngulum kamu dulu" ujar wanita itu pada penis suaminya yang ternyata wanita ini bernama Natalie.

Slluurrpp dikulum nya penis suaminya itu dengan lembut dan mesra , dalam kulumannya, lidah Natalie terus menjilati lubang kencingnya..

"uuuugghhh yaaanggg mmulluutnya ennakk bangget... Jaaangga. Kenncenggg nanti keeeluuaarr... aakkku nghaaak. maaau meerawwaninnn mullut kamuu, akku penngen meemeek kamu ddulu.. UUdah" lelaki itu menahan agar dia tidak mencapai puncak.. Tapi dia tidak menahan perlakuan istrinya pada penisnya.. Karena dia pengen istrinya pun menikmati malam pertamanya"

Setelah puas dengan permainan "karaoke", lelaki itu mengarahkan penisnya ke lubang surgawi istrinya...

"yang sebelum aku ambil perawanmu apa kamu menyesal telah menikah dengan aku yang masih mempu..?? Hmmmp" ucapannya terpotong dengan ciuman dibibirnya.

"aku yakin bang... Seyakin mertua kamu menikahkan kamu padaku.." ujar natalie dengan bibir yang tersenyum. Tanpa ragu laki laki itu mulai menekan penis nya.. Saat seperempat batang penisnya masuk menyeruak seperti ada yang menghalangi..

"baaaang..." natalie menahan sakit

"maaf sayaaang.. Ini sakit sebentar.. Tahan yach...!!!" lalu ditekannya pinggul lelaki itu agar penisnya memasuki vagina yang masihh perawan..

"saaakkiit... Hmmmpp" bibir natalie dikulum ole bibir suaminya..

Breett... Akhirnya selaput perawan Natalie pun pecah.

Lelaki itu mendiamkan sejenak agar Natalie beristirahat sejenak, saat Natalie mulai rilex, lalu lelaki itu memompa batang penisnya perlahan..

"..sssttt aakhh baaaangg kokk jadi enak" Natalie mulai menikmati persetubuhannya untuk pertama kalinya dalam hidup

Makin lama genjotannya makin cepat... Dan

"baaaang... Aaakkuu nggak kuuat aaku.."

"taahaan yaang kiitaaa barreengan aarggh"

Croot..crooot...

Mata yang sendu dibalik kepuasan birahinya. Dalam hatinya Natalie merasa senang bisa mempersembahkan sesuatu yang berharga dalam hidupnya untuk suaminya..

"bang, sekarang aku lagi subur.. Mudah mudahan aku bisa langsung hamil"


Tok..tok....tok..

Natalie tersadar dalam lamunannya..

"yach, siapa..?"

"aku nyah.. Ini ada paket dari tuan nyah..!!"

"paket..??? Masuk..!!"

Pembantunya pun masuk dalam ruangan, menyerahkan kotak paket dari suaminya!!

#########

Kembali ke rumah sakit, pada waktu yang sama, Tartar dan wanita itu berjalan memasuki rumah sakit. Mereka berjalan bersisihan. Saat mereka berjalan di koridor rumah sakit, Tartar melihat sosok wanita berpakaian suster sedang ngesot, wajahnya hitam dengan garis - garis seperti urat nadi berwarnah merah. Di bagian lehernya terdapar bekas sayatan yang cukup dalam, darah yang mengalir dari lehernya merembes hingga membasahi bagian dadanya. Kaki sebelah kanan, dari lutut hingga kebawah hilang.

Tartar sangat ketakutan melihat wujud Suster itu. Tiba - tiba suasana koridor rumah sakit berubah mencekam, suasananya berubah sepi, tidak ada orang yang lewat di koridor itu, dinding - dinding di sepanjang koridor, yang awalnya bercat warna putih bersih, berubah menjadi kusam, bercak - bercak darah menempel di setiap dinding.

Tartar meringsuk mundur dan terduduk menyender ke dinding. Nafasnya mulai memburu. Wajahnya pucat pasi.

"Taraatarrr.....Tarataaarrr...!"

Liririh sebuah suara memanggil namanya. Tartar menutup kelopak matanya. Sebuah sentuhan mendarat di lengannya.

"Taaarrrtaaarrr....... Taarrtaaaaaarr.... Buka matamu...!!"

Tartar mencoba membuka sedikit kelopak matanya yang sebelah kanan, dia mengintip. Dan ternyata suasa koridor kembali normal. Diding - dinding yang tadi di lihatnya dipenuhi bercak darah, kini semuanya telah hilang.

"Tarrataar..!"

Tartar menoleh kearah suara. Ternyata yang memanggil namanya adalah Wanita itu. Sedangkan si Suster ngesot sudah raib entah kemana. Tartar kemudian berdiri, sejenak dia mengatur nafasnya yang tadi sempat sesak, karena melihat penampakan yang cukup janggal.

Setelah itu. Tartar kembali mengajak wanita itu, untuk menuju keruangan, tempat dimana wanita itu di rawat. Tartar sesekali melirik wanita yang sedang berjalan di sampingnya itu. Ada rasa sedikit kesal terhadap si wanita.

"Hmmm... Ni cewek emang aneh. Terkadang sikapnya dingin, terkadang somplak. Bisa - bisanya dia begitu santainya melihatku dalam keadaan ketakutan.!" Tartar ngedumel sendiri dalam hati.

"Kita sudah sampai..! Itu tubuhku..!" Wanita itu menunjuk kedalam sebuah ruangan.

Melalui kaca yang ada di pintu ruangan yang di tunjuk wanita itu. Tartar melihat seorang wanita tengah terbaring, dengan EKG disamping ditubuh wanita, dan selang oksigen pada hidungnya., Tartar mendekat dan terus memperhatikan wajah wanita yang tengah terbaring itu, sesaat kemudian melirik wanita yang ada di sebelahnya. Sama persis. Walau wajah wanita yang ada di dalam ruangan itu penuh bekas luka.

"apa yang terjadi dengan kamu, tubuh kamu penuh dengan luka..?"

Wanita itu menggeleng lemah..

Mendengar jawaban wanita itu, membuat Tartar makin bingung, kemudian dia duduk di kursi panjang, yang ada didepan pintu ruangan itu. Tartar memegang kepalanya yang tidak sakit. Dia masih bingung harus bagaimana memulai untuk mencari tau siapa wanita itu, dan apa yang terjadi dengannya. Hingga menjadi keadaan begini, apalagi dengan roh wanita itu terus berada disamping membuat dia makin tidak mengerti akan kondisi dirinya

Terdengar suara langkah, melewati tartar, yang masih menunduk tanpa memperhatikan siapa yang lewat. Dan suara langkah langkah itu memasuki ruangan dimana tubuh wanita ada disana.

Dan tartar mendengar mereka berbicara didalam ruangan itu,

"Oh ya.. Sus.... Bagaimana dengan keluarga pasien apa sudah ada yang datang....?, dan gimana untuk perkembangan pasien ini"

"sampe sekarang pasien ini masih dalam keadaan koma Dok, Belum ada perkembangan..!! Dan sampe sekarang juga dari pihak keluarga yg mencari dirinya pun nggak ada yang datang.... Tapi 4 hari yang lalu, dua orang polisi datang untuk meminta hasil dari autopsi pasien..! Dan polisi itu juga mengatakan, kalau mereka pun masih belum menemukan keluarga pasien dan masih bingung akan jati diri pasien, oohh iya tapi kata mereka sih ada semacam petunjuk tentang jati diri wanita ini, dok..!!."

Si Dokter hanya menganggukkan kepalanya.

"Oh iya Sus... Nama Polisi itu siapa..?"

"Pak Bonar Dok..!"

"Nanti kalau dia datang lagi. Tolong beritahu saya.. Ada yang perlu aku bicaran dengan Polisi itu..!"

"Baik Dok..!"

Ternyata yang memasuki ruangan itu adalah Dokter yang menangani wanita tersebut dan ditemani suster

Akhirnya Dokter dan Suster pergi berlalu setelah mengecek kondisi tubuh wanita itu, Tartar tersenyum penuh misteri, otaknya langsung berputar.

"Kita tidak akan mendapatkan petunjuk di rumah sakitnya...!"Ujar Tartar kepada wanita itu.

" Jadi bagaimana..?"

"Kita harus kekantor Polisi..!"

"Maksudnya kita menjumpai orang yang di sebutkan Suster itu..!"

"Ya nggaklah...! Kalau kita.. Maksudnya. Kalau aku menjumpai polisi itu. Bisa - bisa aku jadi tersangka terduga. Kita hanya akan mengikuti Polisi itu. Lebih tepatnya mengintai, karena aku yakin. Melalui Polisi itu, kita akan menemukan petunjuk tentang siapa dirimu sebenarnya."

"Ya udah.. Aku hanya bisa ngikut aja...!"
..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd