Chapter 3
Sesampai di kota medan, pakcik langsung menelpon stafnya untuk menyiapkan base yang ada dipangkalan belawan.
"Raja, sebentar lagi kita sampai. Apa kamu merasa letih?" ujar pakcik nawawi setelah menelpon.
"Tidak cik, raja tidak merasa letih.. Mungkin karena latihan raja selama ini dengan guru, jadinya tidak ada rasa letih itu" kataku.
"Hmm... Bagaimana kabar abangku ditakengon ja.. Sudah lama aku tidak pulang kesana. Apa dia masih rutin dengan latihannya? Katanya.
"Ya begitulah cik. Kata guru lebih baik menjaga kebugaran tubuh, agar lebih sehat juga yang pasti agar lebih waspada".
"Ah.. Dia tiada berubah. Apalagi sejak dia pensiun di bi.. Eh! Pensiun dari kesatuan" kata pakcik nawawi gugup serta membuang mukanya melihat keadaan diluar mobil.
Aku melihat perubahan raut wajah dan kegugupannya. " ada apa dengan guru? Kenapa pakcik gugup begitu?" pikirku sambil melihat kembali kedepan.
Akhirnya kami sampai dipangkalan belawan. Setibanya kami di palang pintu penjagaan. Ferry yang menyertai kami dari lhokseumawe langsung membuka kaca mobil dan menunjukkan kartu identitasnya. Penjaga palang pintu langsung bersiap dan menghormat. "Siap dan! Sudah ditunggu di base" kata penjaga pintu.
Kami melaju berlahan menuju base yang ada dalam pangkalan itu. Sesampainya di base, pakcik nawawi berkata" kita sudah sampai. Ayo ja.. Nanti pakcik jelaskan apa dan mengapa didalam".
Kami berjalan ke base yang berukuran 5x10 meter. Diluar base tampak penjagaan yang biasa. Sesampai kami didalam ternyata didalam base terdapat sebuah lift.
"Ayo raja.. Kita masuk" kata pakcik nawawi.
Pakcik nawawi membuka pintu lift itu dengan menekan angka-angka tombol yang terdapat disamping lift itu. Akhirnya kami masuk kedalam. Rupanya lift itu turun kebawah. "1.. 2.. 3.. 6.. 10.. Wah dalam juga nih" pikirku
Akhirnya lift itu berhenti pada angka 15. Begitu pintu lift terbuka tampak peralatan elektronik yang amat canggih. Monitor ukuran besar yang berisikan data-data yang aku tidak mengerti. Banyak orang-orang berseragam tentara yang lalu lalang.
"Wah! Keren! Kayak nonton film-film agen nih" kataku sumringah.
"Ya ja.. Inilah base BIN yang ada dipangkalan ini dan ini adalah pangkalan regional yang mencakup wilayah sumatera utara dan aceh" kata pakcik nawawi.
" ayo keruangan pakcik. Ada seseorang yang menunggu disana" lanjutnya.
Kami berjalan bertiga kesebuah ruangan yang terletak disudut ruangan tadi. Sesampainya dipintu ferry berkata" maaf dan! Saya mohon izin untuk istirahat sejenak"
"Izin diberikan. Istirahat fer..makan banyak ya. Masih ada tugas lagi kita" kata pakcik.
"Siap dan!" katanya sambil menghormat. Kemudian dia berlalu dan kami berdua masuk kedalam ruangan pakcik. Ternyata didalam sudah ada seseorang yang menunggu, lengkap dengan baju seragam kopassus dengan atribut-atribut dan tanda jasa.
"Hormat dan!" serunya sambil berdiri dan menghormat.
"Ya robi.. Silahkan duduk. Bagaimana kabarmu"
" kabar baik dan. Cuma saat ini saya agak sedikit sibuk dan. Gedung M-tech milik paman saya dibobol orang-orang yang tidak dikenal. Sepertinya ada hal yang dicuri oleh mereka. Cuma saya belum tau apa bentuknya. Sepupu saya faiz junior dan adiknya sedikit terluka. Namun tidak apa-apa. Namun anggota kita devita saat ini dalam kondisi tidak sadar. Agen jung ji moon juga saat ini berada dirumah sepupu saya dan dalam kondisi aman. Cuma dengan kepribadian ganda dan. Itu saja kabar sementara ini dan" kata robi
"Begitu ya.. Nampaknya anggota genesis sudah mulai bergerak. Baiklah nanti saya laporkan kepada atasan"
"Baik dan.. Kalo begitu saya mohon izin dulu"
"Izin diberikan. Namun perkenalkan dulu. Ini raja. Murid kakakku dari takengon" kata pakcik
Kami bersalaman erat sambil tersenyum.
"Raja"
"Robi.. Eh! Raja.. Kamu anak pak ismail ya?
Aku tercenung melihat robi. " tau dari mana si robi?" pikirku.
"Iya aku anak pak ismail rob. Tau dari mana?"
"Aku anak pak zahir temen karib ayahmu waktu dikesatuan" kata robi
"Lho.. Pak zahir yang laksamana muda yang di pangkalan lhokseumawe dulu?" kataku
"Iya benar. Ini aku robi lho yang kita satu sekolah smp dulu ditakengon"
"Ya ampun rob! Berubah banget kau. Jadi tambah keren..hehehe"
"Hehehe.. Namanya juga udah dinas ja.. Ok deh ja. Ntar kita sambung lagi ya.. Aku masih ada tugas dulu" kata robi sambil tersenyum.
"Yoi rob.. Selamat bertugas ya"
Robi keluar dari ruangan pakcik nawawi. Akhirnya tinggal kami berdua di ruangan itu.
"Raja. Duduklah.. Ternyata kamu kenal dengan pak zahir ya?" ujar pakcik.
"Iya cik. Ayah dulu dekat dengan pak zahir.. raja udah dianggap seperti anak sendiri"
"Ok ja.. Begini sekilas ceritanya".
Pakcik nawawi menjelaskan kenapa dan apa yang terjadi. Ternyata ada pihak selain genesis yang mengacau negeri ini. Yaitu TOA, The Organization Agent. Mereka bekerja sama dengan genesis dengan bertujuan menguasai dunia melalui teknologi cyber dunia maya. Namun mereka bekerja dengan mencuri data-data project rahasia yang sedang dikembangkan dinegara ini. Oleh karena itu pakcik nawawi merekrutku untuk menjadi seorang agen yang bertugas menghalangi niat mereka.
"Raja. Pakcik rencana merekrutmu untuk menjadi agen. Pakcik percaya kemampuanmu, disamping kamu punya skill beladiri yang mumpuni. Juga kamu pandai dalam urusan teknologi cyber dunia maya. Pantas aja kamu berani dan bisa menjebol firewall kami yang terkenal tangguh. Untung aja kamu anak pak ismail. Ngak ada izin dari dia dulu udah pasti kamu ditangkap" ujar pakcik panjang lebar.
"Iya cik. Maaf.. Raja dulu hanya mencoba ketangguhan firewall BIN. Tapi itupun raja sudah izin dulu dengan ayah. Karena raja merasa ada celah dalam firewall itu. Ya dengan akhirnya BIN sampai kerepotan gitu" kataku sambil tersenyum.
"Ya kami juga sudah mengetahui itu. Sekarang sudah diperbaiki kok. Jadi lebih tangguh"
"Yang benar cik? Ntar raja jebol lagi lho..hahaha!"
"Awas ya kalo berani lagi..hahaha!
"Ok raja. Mulai saat ini kodemu adalah redtails ya, kamu bisa hubungin juni didepan untuk mengurus semuanya" ujar pakcik.
"Baik cik. Raja segera kesana".
Bagaimana selanjutnya..
bersambung