Hai.. Gue ingin menyampaikan isi hati yang udah berapa mnggu ini gue simpan. Tapi tidak tahan juga. Butuh saran dan pendapat temen-temen.
Gue sudah menikah hampir 7 tahun. Saat ini gue mempunyai seorang anak bwrumur 4 tahun lebih. Istri gue bekerja sebagai pengawai negeri dan gue bekerja sebagai ceo di perusahaan gue.
Setahun lalu gue pernah merasa jenuh dengan pernikahan gue. Kehidupan setelah pernikahan kami baik-baik saja. Hanya ntah kenapa gue merasa kejenuhan yang melanda gue sejak setahun kemaren. Saat itu di belakang kantor gue terdapat kost-kostan cewek karir. Yang rata-rata ngekost di situ merupakan SPG atau BA masing-masing produk kosmetik. Alhasil singkat cerita gue dekat dengan seorang wanita BA kosmetik. Orangnya manis dan kecil. Tapi menarik hati gue. Kami kemudian dekat dan lebih dekat. Dan akhirnya kami pacaran. Pacaran gue dan billa (nama samaran ) sudah lebih jauh dari sekedar pacaran. Bisa di bilang berhubungan suami istri. Banyak hal dan kisah indah yang kami jalanin. Dia tau gue gimana orangnya dan status gue. Namun setelah sekian lama berjalan. Gue menemukan sesuatu yang membuat gue tidak menyukai billa. Gue pernah bilang kepadanya untuk mengubah sifatnya tersebut. Tapi dia tidak bisa.
Kemudian sejak setengah tahun lalu gue sadar. Ini bukan jalan yang baik buat rumah tangga gue. Akhirnya gue perbanyak ibadah dan bertafakur untuk meminta jalan keluar kepada yang di Atas.
Akhirnya gue pilih jalan yang bijak dan baik. Pisah baik-baik dengan billa. Dan mengedepankan kehidupan rumah tangga gue. Billapun memakluminya dan berusaha untuk tidak menghubungi kembali.
Hanya saja terkadang kangen itu datang diantara kami. Namun kami berdua berusaha kuat untuk menjalani kehidupan masing-masing.
Namun yang menjadi kendala dekatnya jarak kami berdua. Yang bisa di bilang hanya 5 langkah kebelakang langsung bertemu ketemu. Jadi setiap saat dan setiap kerja selalu bertemu.
Hmm... Jadi susah banget buat melupakannya. Demikian juga dia. Bagaimana solusi yang terbaik buat hal ini...
Mohon maaf kalau lancang, ane msh lajang, walau udh punya pacar.
Tapi ini pendapat saja.
Kalau agan merasa jenuh dalam hubungan dengan Istri, saran ane, terus terang dengan Istri.
Karena yang sudah menjadi Istri, pasti akan mengerti dan perhatian.
Kemudian *pastinya tanpa memberi tahu Istri* agan pikirkan, kenapa wanita-wanita lain *karena ane yakin agan pasti setelah jenuh tidak hanya melihat si billa seorang menarik* menjadi menarik buat agan TS.
Agan alibi aja, bilang dari nonton di pelem atau apa gitu, kesannya kayaknya kalau hubungan cinta bisa ada *poin tersebut diatas* terlihat/terdengar/terkesan lebih bahagia/enak/dsbg.
Dengan demikian, mungkin agan bisa ajak Istri untuk menghabiskan waktu untuk ber-romantis ria, karena sudah jenuh, ane yakin pasti TS sudah lupa kan terakhir kali ber-romantis-romantis-an dengan Istri, kapan terakhir ngajak Istri pergi nge-date ber-dua-an.
Di-selingi dengan beberapa momen keluarga bersama dengan Istri dan anak juga.
Contoh
Agan bisa ajakin Istri untuk pergi shoping ber-2 dan lanjut dengan nonton filem romantis, diselingi mampir ke toko baju untuk membelikan baju-baju yang *hot* dan *sexy* untuk istri. Jangan lupa selingi dengan pujian-pujian dan kata-kata romantis untuk memadu hati sang Istri, dengan harapan setelah pulang, malam-nya bisa dapat servis yang memuaskan, atau bahkan liar dari Istri.
*ingat untuk menitipkan anak ke orang tua selama sehari/2hari untuk acara ini.
Untuk acara keluarga, mungkin bisa ajak keluarga liburan, mumpung sudah menjelang akhir tahun (yg biasanya dipenuhi dengan hari-hari libur), dan dari cerita TS, sebagai CEO perusahaan, harusnya bisa mampu untuk mengeluarkan sedikit uang untuk refreshing. Rencanakanlah untuk liburan bersama dengan keluarga, mungkin tidak usah jauh-jauh dari kota sekarang berada, cukup dengan menghabiskan waktu untuk bermain bersama dengan keluarga di lingkungan yang berbeda tanpa membawa pikiran pekerjaan dsbg.
Dan menurut ane, masalah si billa, kalau agan udh rukun dan menumbuhkan benih-benih kebahagiaan kembali dengan istri, akan otomatis terlupakan keberadaannya si billa.
Ga bakal sempat deh teringat dia, toh yg kepikiran bakal selalu Istri, dan juga anak.
Sekali lagi, ini hanya pendapat nubie yang masih belum berpengalaman berkeluarga saja.
Mohon maaf kalau lancang.