Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT OKASAN NO HATSU KOI - my mom's first love (racebannon)

Baru mau selesai baca MDT...
Klo blum selesai klihatannya gak conect ke cerita yang ini...


Trims Suhu buat karya Anda....
 
kyokob10.jpg

OKASAN NO HATSU KOI – PART 12
(my mom's first love)

------------------------------

haruko11.jpg

“Susah banget sih ini laptop tua!” keluh Tante Anggia, di meja makan rumahku.

“Sabar, Anggia, ini, kopi” Okasan menaruh mug besar yang baunya enak itu di hadapan Tante Anggia. Muka Tante Anggia seperti senewen, kerut-kerut di mukanya terlihat jelas, apalagi usianya sama dengan orang tuaku, pertengahan 40-an.

Kata Okasan dan Papa, Tante Anggia waktu muda cantiknya luar biasa. Dan aku percaya. Sekarang masih cantik banget kok walaupun sudah berumur, cuma dia sekarang lagi sewot dan marah-marah terus.

“Laptopnya Anggia kenapa?” tanya Okasan dengan sabar, dia menyeruput teh hangat, duduk di sebelah Tante Anggia.

“Ini ngadat mulu, laki gue udah gue suruh benerin ke tukang servis, gak dilaku-lakuin aja, sekarang malah tau-tau ngajak gue ke sini, katanya dia mau rapat sama Arya, biar gue gak sendirian di rumah, padahal gapapa juga gue sendirian di rumah…. Biar sepi, sekali-kali libur dari laki gue dan anak-anak bandel itu”

“Haha, yang Sabar, Anggia” senyum Okasan sambil menatap ke arah Tante yang lagi marah-marah ini.

Mengacu ke anak-anak bandel, pasti dia ngomongin anak-anaknya. Anaknya dua, cowok dan cewek, dan lagi bandel-bandelnya. Yang paling gede umurnya sama dengan aku. Tapi dia...... Udah sering gonta ganti pacar sana sini. Namanya Jonathan. Jonathan Andika Akbar nama lengkapnya. Dan yang kecil, Shirley Juliana Akbar, cuman setahun di bawah aku dan dia juga bandel.

“Anak gue yang gede itu ya…. Si Jonathan, kemaren gue papasan sama dia di mall, dia lagi gandeng cewek… Gila apa, harusnya itu dia les!”
“Namanya juga anak-anak, Anggia”

“Anak-anak, udah ABG tau….. Lo juga awasin tuh Haruko… Jangan sampe bolos-bolos les atau latihan bulu tangkis demi pacaran” keluhnya, merefleksikan kekesalannya ke Jonathan. Jonathan good looking sih, nurun dari mamanya, gak ada mirip papa-nya sedikitpun, hehe.

“Hehehe” Okasan tertawa saja dan aku senyum. Aku lagi ngerjain PR di meja makan.
“Serius deh, malah ketawa…… Udah gitu pada ngajakin ke Jepang, katanya dulu waktu kecil pas kita ke Jepang rame-rame gak inget…. Aduh, duit dari mana sih…….”

“Ah, bicara soal Jepang, Kami sekeluarga akhir tahun akan ke Jepang, Anggia” sambung Okasan.
“Tuh… Iri deh gue… Awas aja kalo anak-anak gue denger, pasti makin ngerengek….. Hadeh…..”

Iya, projectnya Papa tembus, dan akhir tahun nanti, kami bakal ke Jepang, pulang ke kampungnya Okasan, Mitaka. Walau itu bukan kampung sih, itu adalah kota kecil yang asri di pinggir Tokyo. Gak sabar rasanya ketemu Kyou Jii-San dan sepupuku, si Kyotaro.

“Sayang? Pulang yuk…. Aku udah beres rapatnya sama Arya” mendadak Om Rendy muncul di sini, ngajakin Tante Anggia pulang.
“Tapi mampir tukang servis laptop dulu…. Gimana aku bisa kerja??” iya, sejak anak-anaknya lahir, Tante Anggia gak ngantor lagi, dia jadi desainer freelance.

“Mana ada yang buka jam segini……”
“Terus kapan mau dibenerin…. Kagak bisa cari makan ntar aku….”
“Iya tapi kan..”
“Bodo amat…. Pokoknya sebelom pulang, cari tukang servis laptop!”
“Udah jam segini…”

“BODO”

Dan aku sama Okasan cuma bisa nyengir kuda, ngeliatin tingkah Om Rendy dan Tante Anggia.

==================
==================


tokyo-11.jpg

“Marie-Chan!” sapa Kyoko ke Marie yang sedang menunggu dirinya di pusat perbelanjaan.
“Ah, akhirnya datang juga…….. Lama sekali……… Aku baru datang dari Chiba, lalu kangen, ingin ketemu kamu”
“Hahaha…. Ketemu juga akhirnya” mereka berpelukan dan melepas kangen.

“Bagaimana Tokyo, aman kan?”
“Aman sekali” Kyoko membentuk tanda lingkaran dengan jempol dan telunjuknya.
“Kamu ceria sekali hari ini” Marie tertawa dan mereka lantas berjalan masuk ke arah pertokoan.

“Hehehe…”
“Nah, ini kan minggu terakhir kita liburan…. Aku ada ide, makanya langsung mengajak kamu kemari…”
“Ide apa, Marie?”
“Kita ke pantai!!”

“Pantai?"

“Masa musim panas tidak ke Pantai?”
“Lalu?”
“Sekarang aku mau cari baju renang!! Harus yang menarik, biar setidaknya kita dapat kenalan lelaki di pantai, ya tidak?” senyum Marie.

Kyoko hanya tersenyum. Dan mereka berjalan lebih masuk lagi ke arah counter pakaian dalam dan baju olahraga.

“Kalau badannya seperti kamu enak ya, pakai bikini atau two piece swimsuit, pasti menarik perhatian lelaki sekali”
“Hehehehe”
“Kalau aku, kurus begini, apa yang bagus ya?”

“Badannya Marie kan bagus, langsing dan menarik, pakai apa saja pasti pantas”
“Jangan bilang aku dipakaikan karung juga pantas tapi” canda Marie.

Tak lama kemudian, mereka sedang melihat-lihat pakaian renang. Tentunya Marie tampak telaten memilih mana yang cocok dengan warna kulitnya dan bentuk tubuhnya. Kyoko hanya berdiri di sampingnya sambil melirik-lirik ke beberapa pakaian renang yang berwarna cerah. Warna yang cocok dengan musim panas.

“Kalau aku ajak Kana ke pantai, dia mau ikut tidak ya?”
“Coba diajak saja, Marie”
“Kalau dia tidak mau, masa kita cuma berdua, nanti kalau ada laki-laki yang aneh dan mengganggu, tidak ada yang bisa mengusirnya….. Judesnya Kana cocok untuk mengusir lelaki” tawa Marie.

“Hehehe…. Kenapa tidak ajak Hiroshi saja, dia pasti bisa menjaga kamu dari laki-laki yang mengganggu…” balas Kyoko.

“Betul juga, tapi kalau ada Hiro-Tan, nanti tidak ada lelaki yang mau mendekati… Kita hanya butuh orang yang bisa mengusir laki-laki yang tidak benar saja…..” sambung Marie. Dia masih tetap fokus ke pilihan baju-baju renang yang ada di hadapannya. “Di sini koleksinya kurang, mari kita pindah……”

“Baik, Marie”
“Ayo… Eh! Tunggu !!!”
“Eh?”
“Bilang apa kamu tadi!!!”

“Bilang apa?”
“Tadi !!!”
“Yang mana???”

“Kamu panggil Hiro-Tan apa? Hiroshi? Apa aku tidak salah dengar???” Mata Marie melotot dan dia tampaknya tertinggal sebuah informasi.

“Eh… Iya…”

“Kenapa?”
“Kenapa apanya, Marie?”

“Kenapa kamu panggil dia Hiroshi??”
“Karena namanya begitu?”
“Biasanya kamu panggil dia Tanabe!!!!!!!” ya, hanya orang yang sudah sangat akrablah baru bisa memanggil orang dengan nama depannya, misalnya keluarga, sahabat, atau.... Pacar.

“Ada yang bisa saya bantu?” mendadak pelayan toko mendekati Marie dan Kyoko, mencoba membantu apapun yang bisa dibantu, terutama dalam hal memilihkan baju renang.

“Sebentar, Onee-san” Marie menarik tangan Kyoko keluar dari counter itu. “Sebentar” Marie masih melotot dan dia merogoh ke dalam tasnya. Dia menarik handphonenya dan dia membukanya. Dia lantas mengetik sesuatu dan kemudian, dia tampak menelpon.

“Moshi-moshi… Hiro-Tan! Kamu lagi apa? Oh? Oke…. Iya, aku sekarang sedang dengan Kyoko… Oh, baik.. Oke, sampai ketemu” Marie menarik napas panjang. Dia menutup handphonenya. “Hiro-Tan sedang part time… Dan… Dia memanggil nama kamu Kyoko!!! Biasanya dia panggil Kaede!!! Ada apa ini!!!”

“Hehehe” Kyoko tersenyum malu, menatap dengan tatapan lucu ke arah Marie.
“KALIAN JADIAN!!!” Marie berteriak dengan suara agak kencang, sambil menunjuk ke arah Kyoko. Beberapa orang yang lewat di dekat mereka menengok dengan penasaran, ada keributan apa rupanya.

“Ano… Marie… Sambil jalan saja yuk, tidak enak dilihat orang lain….” Kyoko balik menarik tangan Marie, dan mereka jalan ke sudut lain pusat perbelanjaan itu.

“Sejak kapan?” tanya Marie.
“Ano…”
“Eh, Kaede-sama, sejak kapan?”
“Kenapa kamu memanggilku seperti itu, terdengar seperti teman-teman SMA ku saja….”

“Jawab dong…”
“Ano…”

“Sejak kapan kalian bareng?”
“Minggu lalu?”
“Tepatnya?”
“Sehabis nonton konser Tatsuro Yamashita….”

“Kalian nonton konser bareng??????????”
“Iya”
“Wah, aku tertinggal banyak hal…”

“Sudahlah, Marie…. Kan kamu bilang tidak aneh kalau aku dan Hiroshi bersama?” Kyoko tampak malu dan ingin menghindar dari cecaran Marie.

“Chotto… Aku ingin tahu lebih banyak… Siapa yang nembak?”
“Ah.. Marie…”
“Siapa yang nembak?”
“Hiroshi”
“Sudah kuduga”

“Habis itu, kalian ada ngedate lagi?”
“Ada sekali dua kali…. Dia datang ke café, untuk diledek-ledek Okasan, lalu jalan-jalan sedikit ke Inokashira Park………” jawab Kyoko.
“Kalau begitu… Kamu juga harus beli baju renang yang oke!!! Kamu harus membuat Hiro-Tan makin kesengsem sama kamu!!!”

“Sepertinya tidak perlu, Marie”
“Perlu!! Ayo” Dan mendadak, Marie kembali pegang kendali, menarik tangan Kyoko, dan mereka berlalu, berburu baju renang, sebagai modal untuk berlibur di pantai.

------------------------------
------------------------------
------------------------------

photo-10.jpg

“Akhirnya, pantai!!!”
“Sudah agak sepi ya tanggal segini” tawa Hiroshi sambil menggelar karpet dan memasang payung sewaan.

“Aku tidak ikut ke air ya, aku tidak bawa baju renang” potong Kana, sambil mengeluarkan novel dari tasnya untuk dia baca. Dia memakai straw hat dan sundress, yang cocok dengan kulit putih dan rambut hitamnya yang panjang.

“Kenapa kamu tidak bawa, Kana….”
“Sudah kubilang, kita tidak terlalu akrab, jadi panggil aku dengan Mitsugi saja, Taniguchi” kesal Kana.
“Tapi sekarang Hiro-Tan dan Kyoko sudah saling memanggil nama depan……” Marie melirik ke arah Kyoko dan Hiroshi yang dari tadi, mereka berdua terlihat malu-malu kucing.

“Itu kasusnya beda” Kana lalu berbaring di atas karpet dan langsung tenggelam dalam novel yang dia baca.
“Huh, jauh-jauh ke pantai lalu baca buku… Ayo, Kyoko, kita ganti baju renang!!”
“Baik, Marie…” jawab Kyoko sambil merogoh ke dalam tasnya, mengambil baju renang yang baru saja dibeli.

Dibawah pengaruh setan dan bujukan-bujukan Marie soal baju renang baru, Kyoko tak bisa menahan godaan tersebut. Dia pun sebenarnya suka shopping kan? Apalagi jika ditambah bisikan-bisikan soal bagaimana harusnya dia terlihat menarik di depan pacarnya sendiri.

“Aku tunggu di sini ya” Hiroshi duduk di sebelah Kana, menatap dan melambai ke arah Kyoko yang pergi sebentar untuk berganti baju renang.

“Akhirnya yang digosipkan semua orang terjadi juga” mendadak Kana berbicara, sambil membaca novel di tengah pantai yang tidak begitu ramai itu.
“Hehehehe…..” Hiroshi tertawa, sambil tetap memandang punggung Kyoko yang semakin menjauh.
“Kenapa kamu tertawa seperti itu?”
“Tidak, aku tidak pernah berpikir kalau Mitsugi-san memperhatikan kami” balasnya.

“Bukan, bukan begitu… Kalau kalian sekarang benar-benar berpacaran, secara otomatis gosip-gosip yang berseliweran di depanku akan berhenti… Aku tidak suka mendengar gosip” Kana menjawab tanpa melihat sedikitpun ke muka Hiroshi. Yang diajak bicara hanya tersenyum saja, sambil berharap, kekasihnya tidak terlalu lama berganti baju renang.

------------------------------

6a012010.jpg

“Sudah kubilang ini ide buruk” bisik Kyoko sambil mengenggam mangkuk yang berisi es serut itu. Dia dan Marie sedang duduk di sebuah stand jajanan yang terletak di pinggir pantai. Sedari tadi, dia selalu mencoba menahan malu.

“Kenapa? Mata pacarmu kan hanya tertambat kepadamu dari tadi? Jadi sukses kan?” senyum Marie.
“Tidak hanya matanya Hiroshi........”

Kyoko menelan ludah, sambil berusaha mengabaikan tatapan beberapa orang ke arah dirinya. Tatapan memuji, yang pasti. Tapi dia tidak nyaman, karena dia sekarang memakai baju renang yang diusulkan Marie. dan bodohnya, dia setuju-setuju saja.

Sebuah baju renang two pieces, berwarna cerah, dan baju renang tersebut benar-benar menunjukkan aset berharga Kyoko kepada dunia. Tak heran hampir semua mata laki-laki sedari tadi tampak tertuju kepada organ seks sekunder Kyoko tersebut. Dan dia tidak suka jadi pusat perhatian seperti itu. Matanya celingukan, curiga pada setiap lelaki yang lewat.

7ef03d10.jpg

“Ayolah, Kyoko-chan, ini pantai, orang pasti mengenakan pakaian sepertimu kan? Dari tadi banyak perempuan yang bahkan pakaiannya lebih minim daripada kamu”
“Iya…. Tapi…”

Ya, tapi aset mereka semua tidak sebesar asetnya Kyoko. Dan dia tidak sabar menunggu Hiroshi yang sedang membeli sesuatu untuk segera kembali. Karena dengan dia ada di sebelah Hiroshi dan mereka bergandengan tangan, orang-orang tampak lebih malu-malu untuk menatap ke arah dirinya.

“Sudahlah, ini pantai”

Iya, ini pantai, Marie. Tapi Kyoko baru pertama kali memakai baju renang yang modelnya seperti itu dan sepertinya dia tidak nyaman jadi pusat perhatian mata lelaki. Entah beberapa lelaki yang mengagumi organ seks sekunder Kyoko dengan cara yang tidak sopan. Mata mereka jelalatan, seperti menelanjangi anak perempuan lugu yang berusia 18 tahun ini.

Dan anak perempuan ini terjebak pada baju renang yang dipilihkan oleh temannya.

“Tapi harus kuakui, Kyoko-chan…. Bersama dengan kamu, buat aku jadi gak kelihatan di mata lelaki” tawa Marie.
“Maaf… Aku…”
“Tidak, tidak usah minta maaf, yang penting hari ini kita bersenang-senang, ya kan?”
“Hehe..”

“Halo One-Chan~”

“Eh?” mendadak ada dua orang lelaki yang mendekati mereka.
“Berdua saja?” dari tampang mereka, sepertinya mereka anak kuliahan. Setidaknya usia mereka ada di awal 20.

“Ah ano…. Tidak, maaf kan…” jawab Kyoko dengan senyum manis, walau risih karena kedua pria itu tampak ingin memangsa Kyoko.
“Ah masa, dari tadi kami lihat kalian berdua saja…. Mau jalan dengan kami? Nanti pulangnya tidak usah capek-capek naik bus atau kereta, kami bawa mobil kok…” rayu salah seorang dari mereka.

“Hei, bukannya tadi sudah dijawab tidak?” potong Marie.
“Jangan galak-galak One-Chan…. Kalau galak nanti tidak laku lho” tawa mereka. Marie memang ingin mencari dan berkenalan dengan lelaki di pantai, tapi bukan seperti ini caranya. Kalau ini sih namanya memaksa dan mereka berdua sudah pasti tertarik dengan postur Kyoko yang menantang di hadapan lelaki.

“Jadi, bagaimana? Kami boleh duduk di sini kan?”
“Maaf… Kami” Kyoko tampak bingung menghadapi mereka.
“Jangan begitu ah, ramah sedikit, kami tidak akan menggigit kok”
“Kan sudah dibilang tidak….” Ketus Marie dengan mata tajam.

“Kan sudah aku bilang juga tadi jangan galak-galak… Hehehe”
“Kalian mau apa sih?”
“Berkenalan dengan One-chan yang kawaii seperti kalian?”

“Permisi”

“Eh?”

Mendadak ada aura lain yang muncul. Hiroshi datang dan memegang punggung salah satu dari lelaki itu. Tangan satunya menggenggam piring kertas yang berisi Yakisoba atau mi goreng. Tatapannya dingin, menatap ke arah laki-laki yang berdiri di dekat Kyoko.

“Permisi, saya mau duduk di sebelah pacar saya, boleh minggir?” lanjut Hiroshi dengan muka datar. Tanabe Hiroshi menatap kedua lelaki itu bergantian.
“Ah, maaf.. Kami”
“Bisa minggir sebentar? Biar saya duduk dan saya juga ingin tahu tadi kalian bicara apa…. Mungkin butuh diulang dari awal”

“Ah maaf… Maaf… Kami pergi” Mendadak dua orang itu bergegas pergi dan menjauh dari Kyoko, Marie dan Hiroshi. Sayang Kana tidak bisa melihat kejadian ini karena dia tampaknya fokus dengan novel yang ia bawa untuk menemaninya di pantai.

Hiroshi menarik napas panjang dan duduk di sebelah Kyoko.

“Yah…” sambung Hiroshi.
“Ano….”
“Susah tahu untuk terlihat cool sambil membawa mi goreng” Hiroshi meniup napas dengan panjang dan posturnya yang tadi tegap mendadak jadi lunglai.

“Gila, Hiro-Tan seram sekali!” mata Marie berbinar sambil menatap ke arah pacar temannya itu.
“Seram dari mana, dalam hati aku deg-degan, kalau mereka melawan dan mengajak berkelahi, aku bisa tamat!!” kesal Hiroshi.
“Tapi… Keren sekali tadi kamu, membela pacar kamu dari lelaki yang mengganggu, hihihihi……”

Kyoko menatap ke arah Hiroshi dengan mata puppy eye.

“Kowai……….” Kyoko ketakutan.
“Kupikir ada masalah dan masalahnya harus diselesaikan” Hiroshi mendadak melepas T-shirt nya dan dia memberikannya ke Kyoko. “Pakai ini”
“Ee? Tapi…. Hiroshi…”

“Sudah pakai saja”
“Tapi..”
“Pakai cepat, sebelum ada orang lain yang mengganggu kamu…… Lagipula, kamu kan tidak biasa pakai pakaian renang seperti itu tampaknya….. Jadi…. Kamu pasti terganggu kan?” senyum Hiroshi tipis dengan postur lemas.

“Baiklah…. Aku jadi tidak enak”
“Sudah pakai saja”
“Iya”

Kyoko lantas memakai T-shirt Hiroshi untuk menutupi bagian atas tubuhnya. Dia menggulung tangannya yang kepanjangan untuknya, sehingga lebih enak lagi dilihat mata.

“Kan gak selamanya aku bisa terus ada di pantai sama kamu…. Jadi kamu harus jaga diri…” senyum Hiroshi.
“Iya… Maaf sekali aku merepotkan kamu terus”

“Hehehe” Marie tertawa dengan gigi keluar semua, mungkin karena dia tidak enak, dialah penyebab kekacauan tadi. Kalau saja dia tidak merayu Kyoko untuk memakai baju renang two pieces, mungkin hal tadi tidak akan terjadi.

“Entah apa ada yang di pikiran kamu, memakai baju renang seperti itu……” keluh Hiroshi.

“Ah, Ano…… Aku beli sesuatu dulu ya?” Marie mendadak berdiri, menghindari pertengkaran yang sepertinya akan terjadi di antara sepasang kekasih itu. Mata Kyoko melotot, berusaha untuk menahan Marie tetap duduk di depannya. Tapi Marie keburu kabur, dan dia tidak bisa menghentikan gerakan temannya itu.

Kyoko menarik napas panjang, menunduk dan menatap ke mangkuk es serutnya.

“Maafkan aku, aku ingin terlihat menarik di depan kamu……. Maaf kalau kamu tidak suka…” jawab Kyoko.

Hiroshi terdiam, dan dia menatap ke arah piring kertas yang berisikan mi goreng.

“Kamu tidak usah sampai sebegitunya…”
“Eh? Maksudnya?”
“Kamu pakai apapun, tetap menarik di depanku kok….” senyum Hiroshi sambil menatap Kyoko. Mendadak muka Kyoko memerah.

“Uso….” bisik Kyoko.
“Tidak, jadi, kamu tidak perlu memakai baju renang seperti ini untuk terlihat menarik di depan kamu, karena yang lain, yang tidak ada hubungannya dengan kita, malah jadi tertarik juga” lanjut sang lelaki. “Kamu pakai apa saja manis kok” Hiroshi lalu mulai menyantap mi gorengnya, sambil tersenyum.

Kyoko memanyunkan bibirnya, dan dia menggenggam t-shirt Hiroshi yang ia pakai.

“Maaf kan aku”
“Tidak usah minta maaf, kan sudah tidak ada masalah lagi sekarang…….”
“Kalau tadi kamu bermasalah bagaimana? Itu kan gara-gara aku”
“Sejujurnya aku sudah biasa bertingkah seperti itu” tawa Hiroshi.

“Maksudnya?”
“Aku kan sering bilang kalau aku anak basket sewaktu di SMA dulu kan”
“Iya, lantas apa hubungannya?”

“Aku kapten tim basket SMA-ku, dan kadang-kadang aku butuh sok seram untuk menggertak lawan yang nakal, ataupun saat berdebat dengan wasit… Cuma kalau di lapangan basket, resiko berkelahi lebih sedikit, jadi tadi sebenarnya aku ketakutan juga” Hiroshi melirik ke arah Kyoko dan dia melihat Kyoko tampak terpesona.

“Maafkan aku ya, kamu jadi harus repot seperti itu……… Kalau tidak ada kamu, aku bingung bagaimana bersikap dalam situasi seperti itu” bisik Kyoko, malu-malu.
“Sudah, tidak apa-apa……. Malah aku jadi bingung, kenapa kamu beli baju renang seperti itu, tidak sesuai soalnya dengan kepribadian kamu” tawa Hiroshi.

“Maaf…”
“Sudah, jangan kebanyakan minta maaf….. Tidak apa-apa”

Mendadak Hiroshi menepuk dan mengacak-ngacak rambut Kyoko, sambil tersenyum ke arah pacarnya itu. Kyoko tersenyum kecil, dan sekarang dia merasa aman.

Satu hal yang ia pelajari, bahwa dia harusnya tidak berdandan berlebihan untuk meng-impress pacar. Karena orang yang menyukaimu, akan suka kamu apa adanya, tidak mengharuskan kamu untuk berdandan di luar kebiasaan kamu.

------------------------------

BERSAMBUNG
 
CAST PART 12

Haruko's Timeline:


- Haruko Aya Rahmania (15) anak semata wayang Arya dan Kyoko, tokoh utama MDT
- Kyoko Kaede (47) Sang Ibu, Istri dari Arya
- Anggia / Josephine Anggia Tan (45) Adik kelas Arya sewaktu kuliah dulu, dan Istrinya Rendy
- Rendy Akbar (47) teman kuliah Arya yang bekerja sebagai editor / sutradara, Suaminya Anggia

Kyoko's Timeline:

- Kyoko Kaede (18)
- Marie Taniguchi (18)
- Kana Mitsugi (18)
- Hiroshi Tanabe (18)

Glossary :

Moshi-Moshi :
Halo (ketika menelpon)
Chotto : Tunggu
Kawaii : Cute / Imut / Unyu
Yakisoba : Mi Goreng
Kowai : Takut
Uso : Bohong
Onesan / One-Chan : Kakak perempuan / "Mbak" / "Neng"
Okasan : Ibu
Senmon Gakkou : Sekolah Kejuruan (setingkat diploma)
 
Damn... Feeling gw tepat.. . Si doi pasti dah mokad alias koid alias ah... Apalah namanya.... Dan arya sangat mirip dengan mantannya... Pasti itu.. Pasti... Wkkwk...
 
Thx updatenya om
Gak bisa bayangin kalo perkuliahan sudah mulai lagi dan kabar Hiroshi dan Kyoko berpacaran tersebar...
Akhirnya Haruko bisa liburan ke Jepang, Kyou kun sudah punya anak juga ternyata
 
Ga ada yg lebih menarik dr update an tersebut kecuali kemunculan Anggia. Heheheh... Sorry to say, tp TLB terus berkelindan dalam pikiran. Sebagaimanapun kerennya MDT 1/2. Kemunculan tokoh TLB favorit udah pasti jadi highlight.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd