Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Decision of Heart (No SARA)

Update lagi ya ....
Sebagau konpensasi kemarin lap top ngadat.
Semoga berkenan
 
Lanjut dikit …..

Part 11 : Pernyataan Cinta

Pov: 3rd

Eyang kakung berinisyatif merubah posisi kembali setelah hampir 20 menitan dalam gaya doggi dan sekali lagi mendapat orgasme dengan mata terpejam tubuh datar dengan kasur. Segera eyang kakung kini menelentangkan tubuh Tasya dengan kepala diatas bantal dan membuka selangkangannya kembali dan langsung menasukan penis eyang kakung dalam waktu yang sesingkat singkatnya langsung dihenjot dengan kecepatan maksimal, sekitar 15 menit kemudian tubuh Tasya yang berada di bawah mengalungkan ke dua kaki nya ke pinggul eyang kakung sehingg pinggul Tasya menggantung sempurna ke pinggul eyang kakung dengan kocokan bertenaga makin lama kaki Tasya turun kebawah menekan pinggulmya ke atas dengan sisa tenaganya yang Tasya punya, eyang kakung pun segera menekan penisnya sedalam dalamnya ke lubang senggama Tasya dengan leguan dasat eyang kakkung melepas cairan spermanya ke dalam vagina Tasya yang mengalami kontraksi yang hebat, dan akhirnya eyang kakung berhenti dengan nafas tersengga senggal demikian juga dengan Tasya langsung lemas yang tertindih tebuh eyang kakung tapi ciuman eyang kakung pun jatuh ke dalam mulut Tasya yang menganga kedua tangan Tasya masih di punggung eyang kakung dan memejamkan mata meresapi apa yang baru saja di dapat dari sebuah hubungan dengan eyang kakungnya sendiri yang sudah mendapat restu dari eyang putrinya.

Pergulatan mereka berakhir menjeng tengah malam sampai tiga ronde mereka lewati bersama dan pada rode ketiga ini mereka lakukan dengan lembut tanpa menguras tenaga mereka tertidur setelah menyelesaikan ronde ketiga tanpa membersihkan diri lagi, mereka saling peluk dan penis eyang kakung pun sudah lupa terlepas dari vagina Tasya, mereka tidur dalam keadaan persetubuhan miring saling berhadap hadapan.

Keesokan hari

Menjelang siang Tasya dan eyang kakung baru bangun jam 9 lebih karena kecapean mereka tertidur melepas leleh karena 3 ronde mereka lalui bersama entah berapa kali Tasya merasakan orgasme dan ini pengalaman baru bagi Tasya. Hari ke lima lepas keperawanan Tasya yang bertubi tubi Tasya dilanda kenikmatan yang terus menerus yang di berikan eyang kakung selalu nikmat dan lama dalam satu permainan bisa mencapai 1 – 2 jam sunggu melelahkan tapi sebanding denga enak yang di berikan, bangun pagi ini merasakan damai yang begitu besar dalam pelukan tangan kekar eyang kakung, walau usianya sudah mencapai ½ abat lebih tapi staminanya tidak lalah denga seorang remaja yang belasan tahun terbukti eyang kakung bisa mengimbangi Tasya yang umurnya baru 18 tahun ini yang membuat Tasya kagum tehadap stamina eyang kakung,

Jam 9 Tasya bangun dan melihat ketelanjangan eyang kakung dengan penis besar sudah berdiri dan Tasya mencoba membangunkan eyang kakung dengan mengecup keningnya tapi reaksi hanya mengeliat saja lalu Tasya mencium bibirnya Tasya mendapatkan reaksi yang sama usaha yang terakhir di nakikin tubuh eyang kakung yang tidur terlentang dan mulai memegang penis besar dan berurat di dalam genggamannya di pijit pijitnya ngak ada reaksi tanpa pikir panjang Tasya meremasi penis eyang kakung ke dalam mulutnya dan melekukan sedotam yang kuat melalui kepala penis, mau tidak mau kesadaran eyang kakung semakin banyak dan eyang kakung masih terkejut mendapatkan Tasya baru mengulum penisnya. Tasya sadar kalau eyang kakung sudah bangun dari tidurnya kemudian Tasya bediri dari tempat tidur dan melangkag ke kamar mandi dan membiarkan pintu terbuka lebar.

Eyan kakung sadar ini undangan Tasya untuk segera masuk kekamar mandi. Segera eyang kakung bangun dari tempat tidur melangkah ke kamar mandi membuka closet dan membuang air seni di dalam closet tesebut, Tasya memeluk pingga eyang kakung dan langsung memegang penis eyang kakung yang baru kencing sambil berdiri, di usapnya pemis eyang kakung dengan lembut sambil memainkan buah peler dua biji yang menggelantung di pangkal batang penis yang masih tegak berdiri. Mata mereka saling tatap dan menebarkan senyum penuh kasih sayang, eyang kakung menghidupkan sawer dan menyetelnya dengan air hangat dan di biarkan mancur terus mengabil sabun cair menuangkan di tangan dan menggosokannya di punggung Tasya dan meratakan sehingg punggung sampai pinggang tersabunin semua, Tasya juga ngak mau kalah diambilnya sabun cair dan di tuangkan ke dalam tangan dan meratakan ke dada eyang kakung sampai perut dan selangkangannya membembersihkan penis eyang kakung dan mengambil kembali sabun cair dan memutar tubuh eyang kakung untuk memberihkan bagian punggung dan berjongkok membersihkan bagian selangkangannya, dan menyuruh eyang kakung duduk di closet yang sudah ditutup mengambil sampo dan menuangkan ke tangannya dan membersihkam rambut eyang kakung dan meremas remas kepala eyang kakung dan membuat nya nyaman diperlaukan seperti itu eyang kakung sungguh trenyuh dan memendang dengan rasa kasih sayang belum pernah eyang kakung di perlaukan seperti itu dengan wanita manapun termasuk Niken istrinya dulu. Tasya menggandeng tangan eyang kakung menyuju sawer yang memencarkan air hangat, dan menggosok setiap bagian tubuh eyang kakung hingga bersih dan wangi setelah selesai Tasya mengambil handuk mengeringkan tubuh eyang kakung hingga kering setelah itu Tasya menuntunnya keluar dari kamar mandi. dan menyiapkam pakaian eyang kakung akan di gunakan untuk kerja pada pagi ini, Tasya kembali kekamar mandi membersuhkan diri dan kramas wajib setelah berhubungan badan semalam. Setenga jam kemudian Tasya selesai sudah menggunakan busana yang akan di gunakan ke kantor bersama eyang kakung.

Jam 11 siang eyang kakung dan Tasya sudah berada di dalam mobil baru Tasya dan eyang kakung duduk di bangku penumpang dan Tasya mengemudikan kendaraan dengan cepat. Sesampainya di kantor Tasya langsung masuk ke ruangannya ganti pakaian yang kemarin berhasil di kecilkan oleh mbak Heni.

Tasya keluar dari ruangan menuju ke ruangan eyang kakung setelah mengetuk pintu dan terdengar suara eyang kakung dengan peritah masuk, Tasya membuka hendel dan masuk ruangan dan eyang kakung tercengan

“Ini bener Tasya kan“ kata eyang kakung

“Lha dikira siapa mas Bram “ tanya Tasya, lanjutnya : “Tak kira ada pegawai baru ha ha ha …..”

“Pantas ngak, kaya pelajar SMA atau kaya karyawan Larasati Group“ kata Tasya

“Persis eyang putrimu kala muda“ kata eyang kakung

“Masah sih ….“ kata Tasya.

“Coba deh kamu keluaran temui Marsella“ kata eyang kakung

“Kalau gitu kita ke kantin yok, belum makan juga laper nih semalam udah di kuras tenaganya habis habisan oleh mas Bram“ ajak Tasya

“Salah siapa Tasya nantangin mas, ya tak bikin capek “ kata eyang kakung

“Ia deh, Tasya ngak mau mengulang lagi, ngeri tapi enak hukumannya“ kata Tasya

Mereka tertawa berdua dan keluar ruangan menuju kantin karena udah jam makan siang sampai di café kantor semua karyawan dan para menejer yang ada di situ di buat terkejut

“Ya ampun ini mbak Tasya tak kira Niken“ kata Marsella, memeng sahabat Niken sejak SMA dulu.

“Masak sih tante Sella“ kata Tasta,

“Kan benar ya pak Bram, persis Niken kala muda“ ucap Marsella sambil memandang eyang kakung

“Bener kan Tasya apa kata eyang tadi“ kata eyang kakung

Terus mereka di persilahkan mengambil makanan secara prasmanan, eyang kakung langsung duduk dan Tasya mengambil makanan untuk eyang kakung dan minuman sekalian dan meletakkan makanan itu di meja depam eyang kakung

“Terima kasih Tasya” kata eyang kakung

Tasya menjawabnya dengan tersenyum, dan Tasya kembali lagi ke meja prasmanan untuk mengambil makanan untuk dirinya sendiri.

“Marsella udah cair kan“ kata eyang kakung

“Udah pak, malah sebagian bahan makanan udah saya belikan tadi, kekurangannya biar Chandra yang belanja nanti“ kata Marsella

“Oh ia mbak Tasya pakaian kebayaknya udah selesai nanti bisa di coba di lanta 2 ya mbak Tasya“ kata tante Luna begitu masuk ke kafe kantor.

“Terima kasih tante, malah saya merepotkan semuanya“ kata Tasya

“Mbak Tasya nanti akan saya ambil photonya, bersama pak Bram sekalian untu keperluan dukumentasi kantor“ kata Broto Suseno

“Baik om Broto, nanti setelah saya coba kebayak di lantai 2 langsung ke lanyai 3 ya om“ kata Tasya

“Om tunggu ya mbak Tasya, sama pak Bram juga“ kata Broto

“Ok Broto aku nanti ke lantai 3 bersama Tasya“ kata eyang kakung

Setelah selesai istirahat Tasya yang bersama eyang kakung dan di dampingi tante Luna menuju lantai 2 untuk mencoba kebayak yang sudah jadi sesuai pesanan Tasya dan sudah lengkap dengan kain batik untuk bawahannya yang di buat semacam rok hingga mudah untuk di pakai ngak pakai ribet, simple dan praktis.

Setelah ngepas kebayak dan bawaan nya Tasya dan sedikit olesan make up di salon bersama eyang kakung naik ke atas ke bagian percetakan untuk melakukan photo baik sendiri maupun dengan eyang kakung dan memlih photo yang bagus untuk di pasang di dinding ruang Tasya dan eyang kakung.

Dan mereka naik ke lanlai empat bagian traveling di ambut sendiri oleh Mahenda managernya dan eyang kakung menanyakan mengenai kauta Haji Taun ini

“Dra, gimana aplikasinya sudah dikirim balik ke Depak“ kata eyang kakung

“Udah pak dan kita tahun ini mendapat kenaikan kauta sebanyak 100 orang, kalau tahun lalu hanya 150 sekarang menjadi 250 calon haji plus yan kita kelola“ jawab Mahendra

“Coba kamu bersama Broto membuat program promosi untuk merekut sebanyak banyak peserta, nanti aku bantu kalau aku ketemu kawan kawanku pada saat reonian nanti, dan kamu hubungi sekali lagi orang orang yang mendaftar berangkat tapi kita kehabisan kauta taun lalu “

“Ya pak nanti saya coba koordinasi dengan mas Broto gimana baiknya” jawab Mahendra

Tasya juga menanyakan tentang kebeadaan bagian Treveling yang menyangkut kiriman barang, angkutan umum antar kota dan antar propinsi, mengenai operasional dan kesejahteraan para sopir dan keberadaan kendaraan yang siap beroperasi dan agen perjalanan baik udara laut dan darat. dan perkembangan sampai saat ini dan Tasya mendapat jawaban yang cukup memuaskan

Jam 4 eyang kakung dan Tasya pulang ke rumah, Tasya langsung memasukan mobil ke dalam garasi dan mereka turun berdua dengan bergandengan tangan.

“Mas Bram yuk renang sudah lama Tasya ngak renang” kata Tasya

“Sebentar jeng Tasya, mas mau pesan tiket pesawat ke Palangkaraya sekalian pinjam KTP mu untuk pesan tiket tersebut“ kaya eyang kakung.

Tasya membuka tas dan mengeluatkan KTP nya dan menyerahkan ke eyang kakung

“Nanti tak tunggu di kolam renang ya mas” kata Tasya

Eyang kakung menjawabnya dengan angguan kepala dan Tasya segera masuk kamar nya melepas pakaian yang di pakaian bersama CD dan BHnya. lalu mengambil pakaian renang yang model tong yang berupa Bra dan CD saling lepas dan CD pun berupa sting berbentuk segitiga yang menutupi vagina Tasya saja, keluar kamar nya dengan menggunakan komono anduk yang panjang sampai se lutut.

Tidak lama kemudiah eyang kakung sampai di kolam renang hanya menggunakan celana boxer saja. Didalam berenagpun mereka berdua cucu dan eyang kakungnya penuh canda bagai sepasang suami istri yang sadang berbulan madu.

Awalnya eyang kakung menyentuh wajah Tasya dengan lembut dan mencium bibir Tasya dengan penuh kasih sayang bukan sebagai kakek dan cucunya tapi sebagai wanita dewasa dari seorang pria dewasa. Aura kemestraan tersebar se antero kolam renang gesekan kulit dengan kulit dan akhirnya mareka sudah saling melepas pakaian renag masing masing dan kedua tangan mereka mulai merabai dari tempat sensitive dari lawan mainnya.

Tangan Tasya sudah memggenggan pusaka eyang kakung dan eyang kakung merasakan keenakan sambil menikmati sentuah tangan Tasya di penis yang sudah mulai menegang sempurna dan kangan kanan eyang kakung Bram sudah mulai meraba buah dada Tasya yang ranum dan kencang, leher jenjang Tasya dudah mendapatkan ciuman dari bibir eyang kakung mengigit kecil kecil disekitas telinan Tasya dan mengangkatknya kangan ke atas dan bibir dan lidah eyang kakung mulai menciumi dan menggigit ketiak Tasya dan Tasya mememukan sensasi yang lain dari yang lain desahan desahan erotic dari mulit Tasya pun melai terdengar dan itu membuat eyang kakung naik libidonya, penis mulai menegang dan tangan eyang kakung mulai merabai vagina Tasya yang sudah melepas CD kecilnya.

Tasya dan eyang kakung berhadap hadapan masih di dalam kolam renang yang tinggi air dalam kolam renang tersebut 1,50 meter atau se dada Tasya. Tatapan dan pandangan mata mereka bertemu dan bibir mereka pun tersenyum menyiratkan ketulusan kasih sayang dan eyang kakung mulai membelai kepala Tasya dengan lembut dan di balas dengan belaian ke wajah eyang kakung

“Cantik“ guman eyang kakung sambil membelai rambut Tasya yang basah

“Ganteng“ balas Tasya sambil tersenyum

Tangan tangan mereka saling tarik dan mendekatkan badan badan mereka, pandangan sorot mata mereka saling dan kepala mereka saling mendekat Tasya menyambut bibir eyang kakung dengan lembut, kecupan ringan dan menggesekan ke dua hidung mereka masing masing. Dengan lembut Tasya mengecup bibir eyang kakung dengan penuh perasaan dengan mata terpejam menikmati sentuhan pertama pada sore hari ini. Direguknya tubuh Tasya dan di ciumnya bibir Tasya itu dengan sedikit mesra dan makin lama ciuman mereka semakin membara dan tangan pun sudah tidak bisa diam Tangan eyang kakung sudah di atas belahan buah dada Tasya dan membelainya dengan lembut sedang tangan satunya meremasi pantat Tasya yang terbenam oleh air kolam, sedang tangan Tasya yang satu menggantung ke leher eyang kakung agar badannya tetap melekat pada tubuh kekar eyang kakung dan tangan satunya masih membelai penis eyang kakung yang ke dinginan terbenam oleh air di kolam senang

Semalin lama kegiatan kereka makin cepat seiring dengan nafsu syahwat mereka, desahan kecil mulai terdengar dari mulut Tasya dan salah satu kaki Tasya di angkatnya dengan otomatis vagina Tasya membuka dan tangan Tasya yang tadi berada di penis segera memasukkan penis eyang kakung ke dalam vaginanya sendiri, setelah kepala penis eyang kakung masuk tangan Tasya langsung di pepas dan meraba pantat eyang kakung dan mendorongnya dedalam liang senggama. Tangan eyang kakung lalu mengangkat pantat Tasya dan memegangnya ke dua kakinya sehingga Tasya di merasa di peluk dan ke dua kelamin mereka saling berhubungan penis eyang kakung berada di dalam vagina Tasya, dengan genjotan yang pelan sehingga mereka merasakan indahnya bercinta tanpa tergesa gesa dan cairan dari vagina Tasya juga mengalir perlahan lahan sampai 30 menit mereka dalam keadaan seperti itu. Tasya dibawa keliling kolam renang pindah dari pojok kiri ke pojok kanan eyang kakung pun tidak merasa berat karena ada dorongan ke atas dari air sehingga hanya perasaan nyaman yang mereka dapati dengan sekali kali Tasya memberi ciuman baik di sekitar leher eyang kakung atau pun di bibir nya. Senyuman dari raut wajah mereka yang sedang bercinta terpancar penuh kasih sayang, senyuman mereka selalu menghiasi bibir mereka tanpa beban cinta mereka bersatu, inikah keinginan eyang putri yang selama in belum terpenui cinta mereka menyatu dan keinginan eyang putri yang selalu sayang ke eyang kakung dan dapat membuat jatuh cinta ke eyang kakung karena cinta eyang putri ke eyang kakung yang membuat perasaan Tasya selalu berbunga bunga dan selalu nyaman atas perlindungan eyang kakung. Akhirnya eyang kakung membawa tubuh Tasya keluar dari kolam renang dan menurunkan Tasya di salah satu kursi santai di dekat kolam renang. Eyang kakung duduk di kursi dan Tasya di pangkuannya dengan penis besar masih di dalam vagina Tasya. gayangan Tasya makin lama makin cepat dan di imbangi genjotan eyang kakung dari bawah Tasya seakan mereka lomba lari 100 m yang akan masuk ke finnis dan akhirnya gerakan mereka berhenti dalam satu titik bersamaan pinggul Tasya menekan kebawah dan pinggul eyang kakung menekan ke atas dalam satu tarikan nafas yang menggairahkan.

Tubuh Tasya langsung besandar di tubuh eyang kakuang dan membelai kepala Tasya dengan mesra dan Tasya mengadahkan kepalanya sehinggan bibir mereka sangat dekat dan terjadilah ciuman panjang di sebuah bangku dekat kolam renang dalam keadaan telanjang bulat.

“Terima kasih mas Bram“ kata Tasya sambil tersenym

“Untuk apa Tasya“ tanya eyang kakung

“Karena mas Bram sekarang sudah menjadi suami Tasya yang sangat sangat Tasya cintai, dan mas Bram selalu ada untuk Tasya, untuk cinta mas Bram” jawab Tasya

“Mas lah yang seharusnya berterima kasih ke jeng Tasya yang mau menjadikan mas menjadi suami jeng Tasya, mas sudah tua sedang kamu masih sangat muda dan sekarang malah mas merasa muda kembali, satu yang mas minta kepada mu jeng Tasya jangan pernah meninggalkan mas sendiri lagi, jeng Tasya adalah cinta terakhir mas” pinta eyang kakung

“Mas, walaupun di luar sana banyak pemuda atau orang orang yang lebih muda dari mas tapi cinta Tasya sudah terpatri untukmas Bram seorang Tasya ngak bisa hidup tanpa mas Bram di sampingku. Tasya ingin segera lulus dari ujian nasional sehingga Tasya bisa selalu di samping mas Bram” kata Tasya, lanjutnya “Tasya ngak bisa bayangkan kalau Tasya sudah masuk sekolah lagi dan jauh dari mas Bram dan ngak bisa membanyangkan betapa rindunya hati ini, sedangkan sekarang tidak melihat mas Bram dalam 1 jam saja Tasya sudah ngak tahan“

Setelah nafas mereka teratur kembali

“ Jeng Tasya pakai kimonomu kita mandi bareng dan mas akan menandikan kamu setelah tadi pagi kamu memandikan mas “ kata eyang kakung

Tasya hanya tersenyum manis di bibirnya dan berdiri dari tempat duduknya dan memunguti baju renamgnya dan memakai kimono nya kembali, eyang kakung mengambil celana boxernya dan memakainya, mereka masuk ke dalam rumah dengan bergandengan tangan dan masuk ke kamar eyang kakung langsung ke kamar mandi di dalam kamar tesebut.

Tasya pun melepas kimononya kembali dan menggantungnya di hanger di dalam kamar mandi tersebut. eyang kakung melepas boxesnya kembali dan menghidupkan shower dan menyetelnya air hangat dan menarik Tasya di bawah shower yang memancar air hangat tersebut di tempatkannya Tasya di bawah shower dan mengambil sabun cair di telapak tangannya dan menyabuni tubuh Tasya dari dada depan membersihkan payu dara Tasya dengan lembut dan eyang berlama lama di sini sambil meremasi payudara Tasya dengan pelan sekali kali menijitnya ke putting Tasya yang mencuat dan mengeras dan Tasya menikmati remasan tangan di buah dadanya, tangan eyang kakung turun kebawah menyabuni perut dan selangkangan Tasya dan menelus vagina Tasya dengan lembut, sekali kali jari jarinya menyusup ke belahan vagina Tasya. Tasya hanya berdiri sambil pegangganan pada tibuh eyang kakung. Eyang kakung berjongkok dan mengambil sabun cair kembali dan mulai menyabuni kaki jenjang Tasya dengan lembut. sampai mata kakinya. Eyang kakung mengambil sabun cair kembali dan menyabuni pantat Tasya meremas remas bongkahan pantat dan Tasya merasakan kenyamanan yang amat sangat, setelah membersihkan tubuh Tasya dengan air shower dan eyang kakung mengambil sampho dan menuangkan ke tangannya dan mulai meremas remas rambut Tasya dengan rata sehingga semua bagian dari rambutnya terpenui bisa sabun dan membersihkan di bawah shower. Eyang kakung mengambil handuk kan mengeringkan badan dan rambut Tasya dengan handuk dan mengangkatnya tubuh Tasya di bawah keluar kamar eyang kakung dan membawanya ke kamar Tasya, setelah selesai Tasya di tinggal dan eyang kakung kembali ke kamar mandinya sendiri dan membersihkan dirinya sendiri secara cepat.

Malam itu mereka bersantai ria melihat tayangan TV dan Tasya pun tertidur di pangkuan eyang kakung, setelah mengetahui Tasya tertidur di pangkuannya di angkatnya tubuh Tasya di bawanya masuk kamar nya mengambil selimut dan menyelimutinya dan meredupkan lampu kamar Tasya, di kecupnya kening Tasya sebentar dan meninggakan Tasya tidur di kamar sendiri, eyang kakung keluar kamar Tasya mengunci semua pintu dan memadamkan lampu dalam dan melangkah ke tempat tidur sendiri dan tidak lama kemudian eyang kakug tertidur dengan senyum di bibirnya, senyum kepuasan.


Sedikit dulu
Semoga berkenana
Jangan lupa Kripik yang renyah bikin tambah semangat

thank's
 
Selamat Natal bagi yang merayakannya
Semoga terang Natal meliputi anda semua.

Selamat Natal 2019 dan Tahun Baru 2020
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd