Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mba Merry ; Impian yang jadi Kenyataan

Update!!

Chapter 2
Menuju Malang


Mulustrasi
Agak mirip, bedanya mba Merry agak putih dan tubuhnya sedikit lebih berisi

Keesokan nya aku terbangun pada siang hari. Tidurku sangat nyenyak. Bagaimana tidak? Aktifitas perkuliahanku di hari kemarin cukup padat dan aktivitas organisasi kampusku sedang proses mengadakan acara. Ditambah perjalanan dari kampus ke rumah yang lumayan jauh membuat tubuhku sangat lelah. Untung bra mba Merry yang semalem ku temukan di kamar mandi bisa menjadi penawar lelahku. Sehingga aku bangun dalam keadaan yang cukup segar.

Ketika aku keluar kamar, kudapati mba Merry yang sedang tidur siang di ruang tengah. Dengan celana training tipis serta kaos tipis yang dipakainya, tentu membuat lekuk tubuhnya terlihat jelas. Ditambah dengan posisi mba Merry yang menyamping dengan kaki menekuk membuat bokongnya sangat menggoda sekali. Jujur saat itu terbesit dalam benakku untuk meremas toket mba Merry yang masih sangat kencang itu atau meremas pantat mba Merry yang sangat bulat dan besar itu ketika dia tidur. Padahal saat itu rumah sedang sepi, entah kemana nenek ku tidak ada dirumah saat itu. Namun aku tidak memiliki keberanian untuk itu. Tidak jarang juga aku memikirkan agar aku bisa menikmati tubuhnya, baik itu dengan memberikannya obat tidur, obat perangsang, bahkan aku sampai berpikir untuk memperkosanya. Namun lagi lagi nyali ku tidak cukup besar untuk itu. Alhasil aku memutuskan untuk mandi siang itu.

Setelah mandi ternyata kudapati mba Merry sudah bangun dan suaminya ada disini. Mungkin dia sedang libur pikirku. Namun yang membuatku heran kenapa ada koper? Apakah dia ingin dinas lagi?

"Dik, om mau pulang ke Malang nih mumpung dapet libur, kamu mau ikut ga? Ikut ya sekalian temenin om buat gantian nyetir" ujar om ku.
"Hah? Kapan om? Berapa hari kira kira? Siapa aja yg ikut?"
"Berangkat nanti sore, paling cuma 3 hari. ya cuma om, Dimas (anak semata wayangnya yg berumur 8 tahun), bibi mu, sama kamu kalo mau ikut. Oh ya, kamu kuliah ya?"

Jujur sebenarnya aku males sekali untuk ikut saat itu. Kalo cuma berdua sama mba Merry sih gapapa hehe. Namun setelah dipikir-pikir, lumayan untuk sekedar menghilangkan penat di tengah kesibukan kampus. Toh hari Senin dan Selasa aku gaada jadwal mata kuliah. Jadi aku menyetujui ajakannya.

"Engga kok, Senin Selasa kebetulan libur. Yaudah aku ikut deh om"
"Yaudah klo gitu kamu packing sana, nanti abis ashar kita berangkat"
"Oke om"

Singkat cerita kami pun memulai perjalanan menuju Malang. Posisi kami di mobil saat itu adalah Om yang pertama menyetir, mba Merry disampingnya. sedang aku dan Dimas di bangku tengah. Perjalanan cukup membosankan saat itu akibat macet yang super membuat hati kesal di tol lingkar luar. Untung saja om yang nyetir pikirku. Namun macet yang begitu membosankan membuatku ngantuk sehingga aku pun tertidur.

Ketika aku terbangun ternyata hari sudah gelap dan jam menunjukkan pukul 8 malam dan jalan toll sudah cukup lancar. Mungkin sudah sampai brebes atau Tegal pikirku.

"Udah sampe mana om?" Ujarku.
"Baru keluar tol Karawang barat, baru keluar dari macet yang tadi".

Hah? Ternyata kita baru keluar dari kemacetan dan baru sampai kapan Karawang? Wajar pikirku. Seperti kita ketahui tahun kemarin tol lingkar luar, Cikarang Bekasi Sampai Karawang sedang ada proyek pembangunan LRT ditambah dengan pembangunan jalan tol atas yang saat ini sudah selesai dan dapat dilalui.

1 jam perjalanan selanjutnya, kami sampai di Cirebon. Disana kami memutuskan untuk ke rest area untuk isi bensin dan makan malam. Setelah semua selesai, kami pun kembali memulai perjalanan. Sebelum memulai perjalanan, aku menawarkan om untuk gantian dalam menyetir.

"Om sini gantian biar Dika yang bawa mobilnya"
"Nanti aja dik, msh di Cirebon. Om juga masih kuat kok, nanti aja kalo udah agak maleman"
"Oke siap kalo begitu"

Tepat pukul 10 malam kami jalan kembali. Belum genap 30 menit perjalanan, mba Merry dan Dika sudah tertidur pulas. Setelah makan, tidur memang momen yang menyenangkan. Apalagi ketika sedang dalam perjalanan.

Hanya tersisa aku dan om saat itu. Aku tidak ingin tidur. Karena pola tidur dan malam sudah tertukar bagiku semenjak aku masuk kuliah. Jika kuliah mungkin aku hanya tidur sekitar jam 3-4 pagi dan bangun jam 9-10 siang untuk kuliah. Sedangkan ketika libur aku tidur pukul 10-11 siang sampe Maghrib. Sungguh pola hidup yang buruk hehe.

Akhirnya, untuk menghilangkan kebosanan, kami lanjut mengobrol sambil di temani alunan musik jazz yang sangat membuat perjalanan cukup syahdu malam itu.

"Kamu punya pacar dik?"
"Wah engga nih om"
"Masa sih orang kaya kamu gaada pacar? Uang ada tampang oke hehe"
"Hahaha aku lagi sibuk di kampus aja om, sibuk kuliah dan organisasi"

Aku memang sedang tidak memiliki pacar saat itu. Semenjak putus dari mantan pacarku ketika aku baru memasuki kuliah. Semenjak putus aku lebih memilih memiliki gebetan dari pada pacar hehe.

"Emang kamu gabutuh hiburan dik? Anak muda jaman sekarang loh, masa gapunya pacar. Emang kamu gabutuh yang enak enak? Hehe".

Aku kaget dengan pertanyaan om. Jujur baru kali ini ada pertanyaan seperti ini dari keluargaku yang notabene menganggap sex adalah hal yang sangat sangat tabu.

"Kok diem dik? Santai aja kali, om gabilang siapa siapa kok. Buat kita berdua aja ini buat ngilangin bosen hehe kamu udh pernah ML belum?"
"Oke om. Kebetulan aku masih perjaka om blm pernah ML. Paling hanya sebatas kissing, oral, dan fingering"
"Wah kamu udh pernah oral dik?"
"Udah om hehe sama mantan"
"Keren kamu. Ternyata kmu baik di rumah doang ya dik haha. Om aja belum pernah dik. Bibi kmu gapernah mau klo om ajak oral. Sebenernya om juga juga pengen anal dia. Secara liat coba pantatnya menggoda bgt dik. Tapi oral aja gapernah mau apalagi anal hehehe.

Wah ternyata pantat mba Merry masih perawan pikirku. Aku memang sering kali membayangkannya untuk meng anal pantat semoknya mba Merry.

"Hahaha wajar om anak muda jaman sekarang. Lho kenapa emgnya om? Kok gamau?"
"Gatau dik, anggapan dia oral dan Anal bukkan hal semestinya dilakukan. Padahal om pengen banget ngerasain pantatnya. Tapi om nikahin bibi kmu dan bisa nikmatin memeknya juga udh merasa sangat beruntung dik hahaha"

Sial mendengar omongannya membuat aku jadi horny.

"Iya sih om, kebanyakan orang kan menganggap sex hanya sebatas penetrasi. Padahal banyak hal yang lebih dari itu untuk menambah sensasi dalam berhubungan seksual"
"Nah makanya dik"

Waktu tak terasa sudah 3 jam berlalu. Mbak Merry masih pulas di bangku depan, dan Dimas di sampingku di bangku belakang. Tak terasa juga kita sudah sampai di Semarang. Wajar saja, karena saat ini sudah terdapat tol trans Jawa yang membentang sampai Surabaya. Tentu itu kemudahan bagi aktifitas transportasi. Ditambah perjalanan dilakukan saat malam hari tentu jalan tol cukup sepi malam itu. Nah ditengah perjalanan aku lihat om sudah mulai mengantuk dengan matanya yang sayup sayup. Saya pun menawarkan kan untuk pergantian supir malam itu.

"Om, kayanya ngantuk, mau gantian ga nih?"
"Iya nih dik pegel juga kaki, kmu ngantuk ga? Klo engga kita nge rest aja istirahat sebentar"
"Engga kok om aku udah tidur kan tadi dan dirumah juga tadi bangun siang"
"Bener nih?"
"Iyaa biar cepet sampe, toh om kan cuma 3 hari libur. Sayang buang buang waktu"
"Bener juga, oke deh"

Kami pun menepi untuk bertukar tempat duduk. Om dibelakang dengan Dimas. Dan aku menyetir di depan dengan mba Merry yang tertidur pulas. Tidak sampai 10 menit, sudah terdengar suara dengkuran si om. Kecapaian pikirku. Bayangkan ia menyetir sejak kita berangkat pada pukul 4 hingga pukul 1 dini hari. Toh ini sudah setengah jalan.

Menyetir dengan membawa orang tidur sungguh sangat membosankan. Semua full tertidur. Untuk menghilangkan bosan, aku menyalakan sebatang rokok ditemani musik dan 1 kaleng bir bintang non alcohol yang kubeli di Indoapril. Tak terasa 2 jam perjalanan berlalu. Ketika sedang asyik menyetir aku menoleh kesamping memandang mba Merry yang sedang tidur. Sangat menggairahkan. Rambut panjang nya yang terurai. Dengan kemejanya dan Ditambah celana jeans ketat yang membalut bokong indahnya. Melihat wajahnya saja sudah membuat ku sangat horny yg membuat kontol ku sangat tegang. Saat itu aku hanya memakai celana training tanpa CD yang membuat kontolku sangat jelas tegak mengacung di balik celana ini. Ide gila ku muncul. Aku sangat horny saat itu. Aku sangat ingin menyentuh payudaranya indahnya. Namun lagi lagi keberanian ku tidak terlalu besar saat itu. Akal sehatku masih mengalahkan hawa nafsuku. Alhasil aku hanya bisa mengelus kontol ku di balik celanaku. Merasa tidak puas dengan hanya mengelus. Akhirnya aku mengeluarkan kontolku. Aku mengelusnya pelan sambil menyetir santai. Aku sempat khawatir karena takut mba Merry terbangun, namun pikirku toh mba Merry sudah melihatnya dibalik boxer ku semalam. Lagi pula mobil dalam keadaan sangat gelap saat melintas di jalan tol yang membelah hutan di jalan tol solo-ngawi. Aku pun mengelus kontol besarku dengan lembut selayaknya bapak bapak yang mengurus burungnya di pagi hari.

Ketika aku sedang mengelus kontolku, aku dikagetkan dengan suara mba Merry yang tampak sudah terbangun dari tidurnya.

"Dika, kamu lagi ngapain?"

Mba Merry tampak kaget melihat kontol ku yang mengacung jelas.

"Eh.. eng.. engga mba"
aku jelas panik saat itu.
"Ngapain Titit kamu di buka kaya begitu?"
"Eh engga mba, tadi kaya digigit binatang mba. Jadi tititku perih dan agak panas".

Jujur aku sudah bingung mencari alasan saat itu.

"Hah? Kok bisa?"
"Gatau mba"
"Terus udah kamu apain?"
"Gatau mba pas di buka udah gaada apa apa tapi perih dan lumayan panas jadi aku buka. Maaf mba.
"Ya gapapa sih, tapi itu kamu gapapa? Masih sakit ga?
"Gapapa kok mba"
"Nih coba kamu elap pake tisue basah takutnya masih ada sesuatu yang nempel" ujar mba Merry sambil memberiku tisue basah.

Ide gila ku muncul. Tampaknya mba Merry tidak marah dan cenderung perhatian kepada ku. Sehingga aku membuat alasan agar mba Merry yang mengelap kontol besarku ini.

"Duh mba aku lagi nyetir. Aku gabisa ngelap pake tangan kiri. Kalo pake tangan kanan aku gabisa nyetir pake tangan kiri"
"Terus maksud kamu?"
"Gausah deh mba, nanti aja nyari rest area aku ke kmr mandi"
"Yeh nanti keburu infeksi yaudah sini mba elapin"

Aku terkejut saat itu. Aku senang bukan kepalang. Mba Merry yang kupikir pasif akan seks ternyata mau mengelap kontol pria lain selain suaminya. Tetapi ini kan hanya mengelap saja, dan aku keponakannya. Lagi pula niat dia hanya menolongku. Hanya akunya saja yang beralibi. Ah bodoamat pikirku.

"Eh beneran mba?"
"Ya emg kenapa? Dari pada nanti titit kamu kenapa2? Itu kan bagian tubuh yg sensitif.
"Eh siap Bu suster" ledekku.
"Kamu ini.. hehe"

Mba Merry pun mulai mengelap kontolku. Ia mulai mengelap dari kepala kontolku. Walau hanya dari balik tisu, sentuhannya cukup lembut dan itu sangat membuat kontolku tegang sempurna. Bagaimana tidak? Seseorang yang selama ini aku imajinasikan dan aku impikan untuk menyetubuhinya, saat ini sedang mengelap kontolku.

"Kok makin besar dik?"
"Maklum mba, mba kan perempuan hehehe"
"Dasar kamu.. ternyata kamu nakal ya.. mba bilangin orang tua mu nanti wkwk"
"Lho mba, kan aku laki mba jadi wajar dong, apalagi sama mba yang cantik hehehe klo ga gitu ga normal dong aku"
"Malah gombal kamu, yaudah diem susah nih"

Mbak Merry masih mengelap kepala kontolku. Seperti yang kita ketahui bagian kepala penis merupakan bagian yang sangat sensitif. Walau hanya berbalut tisu basah, itu sangat nikmat bagiku. Karena yang melakukan orang impianku, wajar saja pikirku. Alhasil kontol ku bergerak berdenyut keatas terus menerus. Dan memang sengaja ku gerakan untuk memainkan mba Merry.

"Dik.. diemin dong tititnya.. susah nih ngelapnya"
"Lah? Aku diem mbaa, kalo itu mah gatau mba".

Aku sampai saat ini masih heran, kenapa aku begitu berani saat itu. Mungkin karena sudah melihatnya reaksi yang positif makanya aku berani.

"Yaudah dik, mba pegang ya? Susah tau ngelapnya gerak Mulu"

Aku sangat terkejut dan campur sangat bangga saat itu. Kontolku akan dipegang oleh mba Merry!

"Dikocok juga gapapa mba" ujarku dalam hati wkwkwk
"Eh, iya gapapa mba" ujarku

Mba Merry mulai menggenggam kontolku. Tangannya sangat lembut. Hal seperti itu saja sudah membuatku melayang. Saat ini ia sedang mengelap biji ku sambil menggenggam kontolku dengan tangan kirinya.

"Dik, bulunya dicukur. Gabaik tau buat kesehatan. Rentan ada bakteri soalnya"
"Suka gatel mba klo dicukur, tapi nanti aku cukur deh"

Akhirnya proses elap mengelap kontolku telah selesai. Dan jujur aku masih ingin merasakannya. Aku pun berpikir ini adalah momen yang langka. Aku harus melakukan kegiatan seksual dengan mba Merry malam ini. Walau di mobil tidak peduli, toh suaminya sedang tidur. Aku tidak berharap terlalu banyak malam itu. Aku hanya berharap minimal bisa di coliin sama mba merry.

"Udah nih dik yaa, mba masukin ke celana kamu yaa. Takut om bangun."
"Eh iya mba makasih yaa"

Sial pikirku. Aku sedang berpikir keras bagaimana aku bisa mendapatkan handjob malam ini. Setelah itu 10 menit kemudian.

"Dik, titit kamu kok tegang terus"
"Eh iya mba gatau nih mba"
"Masih sakit?"
"Engga sih mba, Tapi kalo emang udah tegang susah mba kembali seperti semula"
"Kok bisa begitu?"
"Gatau mba hehe"
"Kamu udah pernah onani dik?"
"Pernah mba, kenapa emgnya?"
"Kamu onani sana, kasian titit kamu. Gabaik juga buat kesehatan"

Aku terkejut. mba Merry menyuruhku onani. Kenapa ga mba saja pikirku dalam hati. Tapi aku sangat senang dan ingin onani di depan mba Merry. Namun aku tidak ingin terlihat begitu frontal.

"Aku malu mba"
"Gausah malu, mba gabilang siapa siapa kok, lagi pula itu wajar. Kamu lagi nyetir takutnya itu ganggu kamu kan. Mending onani dulu dikeluarin. Nanti buang ke tisu aja"
"Yaudah mba, aku onani yaa mba"
"Iya bawa mobilnya pelan pelan aja, tapi tetep fokus loh"
"Iya mba"

Aku pun mulai menurunkan sedikit celanaku hingga ke lutut. Aku pun mulai mengocok kontolku secara perlahan. Namun aku berniat untuk tidak mengeluarkan sperma agar mba Merry yang melakukannya.

15 menit kemudian

"Kok lama bgt dik?"

Aku memang lama ketika onani. Biasanya jika ada waktu dan sedang sendiri aku onani dengan memakan waktu 2-3 jam. Tentu aku tidak seperkasa itu. Itu hanya guna melatih kontrol ku ketika aku hendak ejakulasi. Dan hal tersebut aku tearapkan kali itu dan itu guna untuk memancing mba Merry.

"Gatau mba aku ga fokus, sambil nyetir soalnya"
"Apa mau berhenti dulu?"
"Jangan mba, nanti om sama Dimas bangun. Kan biasanya klo kita tidur di mobil dan mobil itu berhenti kita bakal bangun"
"Bener kamu dik. Lagi pula mba takut klo berhenti di tengah hutan tengah malem gini"
"Iya mba gapapa sambil nyetir aja"

Aku nyesel saat itu. Kenapa ga aku terus terang saja meminta bantuannya. Namun tiba tiba.

"Yaudah mau mba bantuin ga? Biar kamu bisa keluar walau sambil nyetir"

Aku bak tersambar petir kali itu. Mba Merry orang yang sangat aku impikan dalam fantasi ku Menawarkan untuk membantuku onani.

"Eh, serius mba?"
"Iya gapapa kan, tapi jangan bilang siapa siapa dik, rahasia kita aja. Bahaya nanti."
"Iya mba malah aku yg berterima kasih"
"Yaudah mba kocok yaa"
"Iya mbaa"

Mba Merry mulai mengocoknya pelan. Jelas itu sangat nikmat. Sudah beberapa tahun aku tidak merasakan kocokan tangan wanita di kontolku. Hanya beberapa menit saja aku sudah hendak ingin keluar. Namun aku menahannya. Aku tidak mau pengalaman yang sangat langka yang aku tunggu tunggu bertahun tahun ini hanya berdurasi beberapa menit saja. Tidak terasa 10 menit berlalu. Mba Merry mulai meningkat ritme kocokannya di kontolku.

"Dik kok lama sih? Mba Merry pegel nih, takut om juga bangun"

Aku terlalu menikmati keadaan sehingga lupa bahwa di mobil ini tidak hanya ada kami berdua. Padahal aku berencana membuat alasan agar aku dapat meremas payudaranya.

"Eh iya mba dikit lagi nih mba. Klo bisa agak kencengan mba biar aku cepet hehe"
"Iyaa.. kamu kalo mau keluar bilang yaaa"
"Iyaa mba"

Mba Merry pun mulai mengencangkan ritme kocokannya dengan kecepatan tinggi. Hal tersebut sangat membuatku tidak tahan untuk segera klimaks. Hingga akhirnya 5 menit kemudian..

Crottt.. crot.. crotttttttt... Crottt...
Total 8 kali semprotan muncrat begitu kencang dari kontolku hingga terkena langit langit mobil Sehingga memenuhi tangan mba Merry dengan pejuku yang begitu kental.

"Kok kamu gabilang dik? Tangan mba kena nih. Banyak banget lagi dik"
"Maaf mba aku ga tahan mba" (padahal sengaja hehe)
"Yaudah mba bersihin dulu belepotan banget tau tuh sampe ke atas lagi"

Mbak Merry pun mulai mengelap spermaku yang terdapat di tangannya. Tidak lupa ia juga mengelap sekitaran paha dan semua yang terkena sperma ku.

Tidak terasa setelah itu aku merasakan hal aneh akan perasaanku kepadanya. Apakah aku mulai memiliki perasaan kepadanya? Entahlah yang penting aku merasa sangat sayang kepadanya.

"Mba..." Ucapku dengan lirih.
"Iyaa?"
"Makasih yaa..." Ucapku seakan penuh cinta.
"Kok kamu jadi romantis gini? Wkwkwk"

Aku hanya tertawa

"Iyaa sama sama dik. Kamu jangan bilang siapa siapa yaa"
"Iyaa mbaa"

Setelah semuanya beres, mba Merry meminta untuk mencari rest area. Akhirnya kami memasuki rest area. Dimas dan juga om pun terbangun. Sementara mba Merry yang ke toilet. Aku dan si om memutuskan kan untuk istirahat untuk sekedar menikmati rokok dan kopi.

Setelah beberapa menit, akhirnya kami memutuskan jalan kembali. Dan aku pun gantian lagi dengan om ku. Karena memang perjalanan hanya tersisa beberapa jam lagi akan sampai di kampung om ku.

Bersambung...

Jangan lupa tinggalkan jejak suhu suhu.
POV mba Merry sesaat lagi.
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd