Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kitchenset Season II <------------------- ( UPDATE )

Bedeng Kenikmatan


kontol mang marwan masih terbenam di vaginaku sambil kubiarkan tangannya yang memeluk pinggangku.
"terima kasih bu dewi...", bisik mang marwan dengan mesra mengecup pipiku dan aku hanya tersenyum. tangannya meremas lembut kedua buah dadaku yang menggantung dengan posisiku masih bertahan untuk tetap menungging sambil merasakan denyutan kontol di dalam vaginaku.
"braaaaak....". tiba-tiba aku terkejut seraya menoleh ke arah pintu bedeng yang terbuka dan 2 orang yang menyeruak masuk ke dalam.
"waaah... lagi kawin disini rupanya...". ucap seseorang yang masuk lebih dulu kepada seseorang yang di belakangnya dan membuatku tersentak berdiri dan menurunkan gaun gamisku, kontol mang marwan terlepas dari vaginaku. suasana berubah panik dan mencekam membuatku takut mundur di belakang mang marwan yang menghadapinya sambil merapihkan celananya.
"maang....", bisiiku berpegang punggungnya sementara dua orang itu menunjuk kearah mang marwan dengan kata-kata yang memojokkannya.

"sa... saya tukang disini bang....", ujar mang marwan seraya maju kedepan sementara aku mundur dibelakang.
"gua tau elo...elu berdua bukan suami istri kan ?!. gue bawa elo pada ke kelurahan... biar di arak telanjang...", jawab orang pertama yang berbadan besar walau sudah agak berumur namun masih terlihat gagah dan kekar, membuatku semakin takut, tak terbayang tertangkap basah seperti ini dan diarak telanjang, pikirku dengan tubuhku yang gemetar.

*.*
matilah aku, pikirku dalam hati, namun aku melangkah maju ke hadapan 2 orang ini, mereka dalah penduduk di daerah ini yang sudah digusur dan rupanya masih ada yang belum pindah.
"gini bang...", ujarku dengan nada ku tekan agar tak terlihat takut aku semakin mendekat.
"gak usah gitu lah bang... damai aja bang..", ujarku.
"maksud lo ?", jawab orang pertama itu menatapku, aku menjelaskan memang wanita itu bukan istriku, wanita itu adalah selingkuhanku, istri pejabat dan dengan nada berbisik aku menawarkan kepada mereka untuk mencicipi tubuh bu dewi.
"dari pada ribut bang... apalagi kalo sampe suaminya, yang pejabat itu bales dendam, abang bisa berabe juga...", jelasku panjang lebar membuat mereka berdua terdiam saling berpandangan.
"beneran lo..?", ucap orang pertama dengan nada perlahan kepadaku.
"bener bang...". jawabku meyakinkannya.
"gimana ding...?", tanya orang pertama memandang tamannya yang lebih muda.
"boleh juga sih bang... cantik lagi bang... berkerudung gitu... bersih pastinya... gua mau aja sih bang, apalagi bini gue abis melahirkan nih...". ujar orang.
"gila loh ding.... lah gue udah 3 tahun duda ini....", balasnya.
"gimana bang... mau ya biar saya bujuk dia...", ujarku seraya aku mendekati ibu dewi yang masih ketakutan. aku menenangkannya, dan meyakinkannya gak akan sampe terjadi diarak bugil oleh mereka dan mereka mau berdamai asalkan ia mau melayani birahi kedua orang ini.
kutatap wajah cantiknya yang masih pucat ketakutan.
"terserah deh mang... aku takut...asal jangan diarak...", ucapnya masih gemetar seraya kupeluk.

*-*
"dia mau...?", tanya lelaki yang lebih berumur itu kepada mang marwan.
"mau bang...", jawab mang marwan seraya merangkulku untuk maju.
"maaf bu... mungkin tadi udah dijelasin, saya gak akan masalahin...asal ibu tau kan...? he he he....", ujarnya dengan tatapan penuh napsu kepadaku. aku hanya mengangguk dengan perasaanku lebih tenang karena tak akan sampai terjadi diarak bugil.
"cantik banget.... bang japra, gue duluan ya bang...", ujar orang yang lebih muda mendekatiku dengan tatapan tak bedebeda, penuh dengan napsu. orang yang dipanggil bang japra menahan pundak temannya hingga langkahnya tertahan.

dengan ramah orang pertama memperkenalkan diri dengan panggilan bang japra sementara yang lebih muda di panggil ading. kedua orang ini sudah berdiri di hadapanku sementara mang marwan dibelakangku.
"emhh...he he... boleh ya neng...", ujar bang japra kepadaku dan aku tak menjawab namun kubiarkan saat tangannya menjamah pundakku.
"uuuh... mbak nya cantik banget mbak...", ujar ading tangannnya yang memegang lenganku.
"gak ada apa-apanya istri elu ding... beda kelas ini... he he he...", balas bang japra. tanganku masih berpegangan tangan mang marwan yang masih di belakangku. orang yang dipanggil ading agak minggir memberi ruang kepada orang yang dipanggil bang japra ini berdiri menatap di hadapanku, kedua tangannya meraba lenganku.
"boleh ya mbak...?", ucapnya dan tanpa aku menjawab ia sudah mendekatkan wajahnya dan mencium bibirku.
"uuh... udah lama gak ngerasain ginian...", ujarnya dan kembali mencium dan memagut dengan penuh napsu. bibirku dilumatnya aku hanya terpejam tanpa rasa namun aku mencoba untuk menikmatinya.
"eemhh...", lenguhku dan kurasakan ada tangan lain yang sedang menjamahi bokong aku, bahkan kurasakan perlahan gaun gamisku terangkat keatas dan semakin keatas. aku mulai melepas pegangan tanganku dari tangan mang marwan sambil aku menikmati lumatan bibir bang japra.

"wooowww.... mulus banget....", ucap si ading sambil tangannya menahan gaun gamisku yang rupanya melihat selangkanganku yang tak terbungkus celana dalam, pasti ia sudah melihat bulu kemaluanku.
bang japra melepas bibirku seraya ikut melihat apa yang dilihat si ading. dibantu mang marwan yang ikut menyingsingkan gaun gamisku semakin keatas hingga terlihat kedua buah dadaku yang menggantung bebas membuat bang japra dan ading berdecak kagum kepadaku.
"waduuh... seksi banget jembutnya mbak...", ujar si ading tangannya membelai bulu jembutku dan mata bang japra beralih dari tangan si ading tertuju kepada buah dadaku yang di jamahnya dengan lembut. matanya yang memandangku penuh napsu tersenyum sesaat mencium pipiku dan dengan kedua tangannya yang meremas ia membenamkan wajahnya di dadaku.
"eeeeehhhssss...", lenguhku kedua putingku tak luput dilumat dan dihisapnya dengan rakusnya seperti bayi yang tak pernah menyusu. rasa nikmat mengalir dari dadaku ditambah lagi si ading yang mencoba membenamkan wajahnya di selangkanganku seakan ingin mengendus-endus bahkan menciumi vaginaku sambil tangannya meremasi bokongku.
"ooooohhhh...", lenguh panjangku saat kurasakan ada yang mencolok lubang vaginaku,
"uuuh...enak nih kayaknya memeknya.... masih mulus...", ucapnya sambil mencolok-colokan jarinya membuat aku semakin menggelinjang pasrahd alam dekapan bang japra yang juga terus menciumi dan meremas buah dadaku. mang marwan menahan tubuhku agar tetap tegak tak terhuyung karena kenikmatan ini.

puas dengan menjamahi tubuhku, 2 lelaki ini membuka celananya, 2 kontol menyembul dari celana mereka terlihat gagah mengeras, besar dan panjang. aku bersimpuh menurut saat mereka memintaku untuk menghisapinya. kuraih dengan kedua tanganku kucium dari kontol bang japra, kuhisap, kumasukan kedalam mulutku. kepalaku bergerak maju mundur. aroma kontol yang membuat hasratku semakin bergairah.
"uuh... seksi banget mbak... he he he...", komentar si ading membelai kepalaku yang terbungkus kerudung.
"ooohhh...", lenguh bsng japra merasakan kenikmatan dari lumatanku, duda sepertinya pasti sudah lama tak merasakan kenikmatan ini, pikirku.
ku hisap kepala kontolnya dengan lidahku yang membelai lubang kencingnya dan ku kecup sebelum akhirnya aku berpindah ke kontol si ading yang menunggu di tangan kananku.kuhisap kumasukan dan kapalaku kembali bergerak maju mundur.

kedua kontol ini sudah benar-benar keras di tanganku, yang sesaat kemudian bang japra meraih pundakku.
"yuk neng rebahan....", ujarnya membimbingku ke tikar di sebalahku. mungkin usianya sudah 45an tahun memang lebih pantas memanggilku neng bukan ibu. sebelum berbaring, sesaat aku melihat mang marwan yang duduk menyaksikan dengan tangan memegang HP yang aku yakin ia sedang merekamnya.
aku merebahkan diri dengan gaun gamis ku singkap keatas dadaku, tubuh telanjangku terpampang jelas oleh kedua lelaki ini.
"mulus banget ya bang....", puji si ading kepada bang japra yang sudah bersiap di hadapan selangkanganku yang kurentangkan lebar-lebar.
"iya ding... rejeki nomplok ini... udah cantik, putih mulus, seksi...", ujarnya menggengam kontolnya yang diarahkan ke vaginaku yang sudah berlendir ditambah sperma mang marwan yang belum seluruhnya keluar meleleh.
tangan ading memjamah, membelai-belai dan meremas-remas kedua buah dadaku sambil matanya tertuju kepada vaginaku yang mulai tersentuh kepala kontol bang japra, membelah bibir vaginaku dan tepat di hadapan mulut lubangnya ia menekannya dan kurasakan kepala itu menyeruak masuk perlahan.
"ooohh...", geram bang japra.
"bulan madu bang... he he he... udah lama gak ngerasain memek ya bang,,,", ucap ading seakan meledek bang japra yang memang seorang duda.
"ooohh... ", geram bang japra dan mulai mengayun pinggulnya. ading melepas tangannya dari dadaku memberi kesempatan si bang japra agar leluasa menyetubuhiku, tubuh kekarnya menindih tubuhku, biibirnya mencium dan melumat bibirku.
kurentangkan kedua kakiku lebar-lebar dengan lenguhan dan desahan ku yang tak dapat kutahan dari kenikmatan kontol si bang japra yang mengaduk-aduk lubang vaginaku. pinggulnya bergerak kencang sesaat melambat dan kembali kencang membuat aku semakin terengah-engah.

"uuuh... coba nungging neng...", ujarnya sambil mencabut kontolnya dan membimbingku untuk bangkit dan menungging di hadapannya. gaun gamisku di singsingkan ading hingga leherku.
"ooooaahhh...", lenguhku saat kontol bang japra kembali menghujam lubang vaginaku. ceplok... ceplok... ceplok.... bunyi bokongku membentuh pinggulnya.
"ding elu suruh isep kontol elu dia...", ujar bang japra kepada ading yang sedari tadi sibuk dengan buah dadaku yang mengantung diremas-remasnya. ading langsung menjulurkan kontolnya yang kuhisap sehingga 2 lubang bawah dan atasku terjejal kontol mereka berdua.
tangan bang japra yang mencengkeram pinggulku, memacu pinggulnya mengayun dengan cepat membuatku hanya bisa melenguh dan menggeliat dengan mulutku yang terjejal kontol si ading. hingga aku menggelepar dan tak lagi kuasa, aku meregang orgasmeku tubuhku mengejang hebat dan terkulai dengan nafasku yang terengah-engah. bang japra merentangkan kedua kakiku dan kembali menyematkan kontolnya ke vaginaku dan terus menggenjotku tanpa ampun.

"oooohhh... ", lenguhku saat bang japra mencabut kontolnya.
"sini neng... pangku...", ujar bang japra seraya duduk di sampingku dan aku bangkit mengangkangi selangkangannya dengan kontol yang tegak berdiri di bawah selangkanganku. kubimbing kepala kontolnya ke mulut vaginaku.
"ooooohhh....", lenguhku dengan tubuhku yang terduduk dan kontol yang terbanam tubuhku luruh diatas tubuh kekar bang japra yang memelukku namun pinggulnya menghentak-hentak naik turun. pasti si ading sedang melihat vaginaku yang dihujam kontol bang japra dari belakang ku dengan decakan kagum dan pujiannya kepada kemulusan dan keindahan tubuhku.

semakin lama kambali semakin nikmat lagi kurasakan, tubuhku mulai tegak diatas pangkuan bang japra yang berbaring menikmati ayunan pinggulku. kubiarkan kedua buah dadaku yang kusibak diremas-remasnya sambil menikmati cengkeraman vaginaku. namun aku kembali tak kuat menahan kenikmatan ini dan kembali aku mengalami orgasme keduaku.
sesaat tubuhku mengejang dan ambruk diatas dada bang japra yang memelukku.
"enak neng.. he he he..", ujarnya dengan lembut merebahkan tubuhku terlentang dan merentangkan kedua kakiku, kembali ia menyarangkan kontolnya dan mengenjotku. tubuhnya menindihku, menciumiku membelai kerudungku yang masih membungkus kepalaku walau tak sempurna.
"neg cantik... sudah lama... abang gak ngerasain ini... puasin abang neng... uuughhh...", dan sesaat kemudian tubuh bang japra menghentak-hentak tanpa mencabut kontolnya dari vaginaku, seluruh spermanya disemburkan di dalam rahimku.
"uuuh... mantul bang... udah lama gak hamilin perempuan ya he he he h...", ledek si ading lagi.

bang japra mencabut kontolnya dari vaginaku yang langsung diambil alih oleh si ading yang langsung menyarangkan kontolnya.
"eeeeeeeehhh....", lenguhku walau penuh cairan dengan mudah kontol si ading masuk namun membuatku tetap menggelinjang geli.
"uuuh... mbak... kamu cantik banget sih mbak... lebih cantik dan mulus dari istriku...", puji si ading sambil menggenjot tubuhnya meninding dan mencium bibirku. si ading menggenjotku dengan penuh napsu, memacuku dengan kecepatan sungguh luar biasa hingga tak lama aku kembali orgasme menggelepar di bawah tubuh si ading.
tanpa memberiku istirahat ia menggenjotku lagi dengan posisi menungging dengan hantaman pinggulnya yang lebih dahsyat di bokongku yang bersuara nyaring dan lebih nyaring ceplok... ceplok... ceplok.... berirama dengan suara desahanku yang menyertai tanpa henti dan kembali aku mengalami orgasmeku lagi.

aku terkulai namun di terlentangkan tubuhku dengan kedua kaki mengangkang aku kembali dienjotnya. si ading lebih muda hingga memberikan orgasmeku kembali terulang sampe 2x lagi.
hingga akhirnya aku memekik menahan kenikmatan dari kontolnya yang menghujam-hujam dengan begitu cepat sampai kulihat ading mengejang dan menyemburkan spermanya di dalam vaginaku.
aku tergeletak dengan nafas tersengal-sengal, saat si ading mencabut kontolnya

entah berapa lama aku tertidur saat terbangun kurasakan vaginaku ada yang menjejal untuk masuk. saat kubuka mataku, kulihat bang japra yang tersenyum dan menjejalkan kontolnya di vaginaku.
aku hanya melenguh lemah membiarkan ia menyetubuhiku lagi. hingga tak lama ia menyemburkan spermanya di dalam vaginaku lagi.

menjelang sore aku bangun dan membersihkan diriku, dengan handuk mang marwan untuk membersihkan vaginaku yang benar-benar dibanjiri oleh sperma begitu banyak yang sebagian sudah meleleh keluar.
kulihat sudah tak ada lagi bang japra dan si ading saat mang marwan meminta maaf kepadaku atas kejadian ini.
diatas motor pikiranku melayang, itu karena permintaan aku sendiri yang memaksa untuk bertemu mang marwan di bedeng itu. namun sepertinya aku menikmati di gilir 2 lelaki itu bisik hatiku.

Bersambung ke scroll ke bawah <-----------------------------
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd