Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

COMEDY - TAMAT Dewa cabul.

Di dalam kamar... si mandor itu kini merasa kembali ke masa lalu. Wanita ini terlihat mirip sekali dengan pujaan hati nya di masa lalu. Wanita muda itu hanya tersenyum saja. Tanpa basa basi dan sopan santun, mandor itu langsung melepas pakaiannya. Dia langsung menyerbu wanita muda yang mirip mantan pacarnya itu.


Mereka bercumbu mesra di atas ranjang.. Fitur, ya mungkin itu namanya lah.. menghentikan Ciumannya dan sambil tersenyum, dia menggoda lelaki itu dengan senyuman manisnya. Mandor itu tersenyum dan ikut tersenyum juga. Mereka saling pertengahan tangan dan Fitur berkata dengan lembut. "Mungkin saya mengingatkan bapak sama kekasih bapak yang dulu. Yang penting... jangan asal nyosor pak. Mandi dulu."


Fitri menarik mandor itu ke kamar mandi untuk mandi bersama dahulu. Tangan Tangan lembut wanita cantik itu meraba raba semua Tubuh Lelaki tua itu termasuk penis nya dibersihkan dengan sangat teliti. Lelaki itu juga dibersihkan rambutnya. Tangan Tangan nakal mandor itu akhirnya menjamah kedua payudara indah milik Fitri dan wanita itu tersenyum saja saat dadanya diraba raba oleh si mandor. Fitri terlihat begitu menikmati saat kedua payudara nya diremas remas dan puting susu nya yang sudah keras itu dimainkan si mandor.



Selesai dimandikan, si mandor langsung dibawa ke atas ranjang dan mereka kembali berciuman dengan mesra. Mandor itu tak percaya betapa beruntung nya dia bisa menikmati keindahan tubuh Fitri yang notabene mirip mantan kekasihnya. Kulitnya begitu putih dan mulus. Wajah cantik dan berambut indah. Payudara nya putih mulus dan montok serta kencang seperti bakpao. Dia menyusu di kedua payudara wanita muda itu. Fitri mendesah desah kenikmatan sambil meremas remas rambut mandor yang beruntung itu. Mandor itu terlihat sangat menikmati tubuh indah wanita cantik itu. Dia menjilat semua Tubuh mulus itu. 2 insan beda usia itu sedang bercinta di atas ranjang mewah dan empuk.



Fitri tiba tiba membalik tubuh kotor lelaki itu. Sambil tersenyum, Fitri berkata, " bapak tenang saja ya."


Wanita itu menjilat penis mandor itu. Penis kotor yang sudah disunat itu terlihat sangat menarik bagi wanita muda tersebut. Fitri juga memainkan vagina nya sendiri dan setelah memberikan oral seks ke mandor itu, Fitri tersenyum dan jongkok di hadapan mandor itu memasukan penis nya ke vagina nya. Tak lama kemudian, penis itu masuk sepenuhnya ke vagina yang ditumbuhi rambut rambut tipis itu.



Fitri mulai bergoyang goyang mengikuti irama tubuhnya dan nafsu nya. Dia yang menyandang status primadona di tempat lokalisasi itu tidak merasa jijik dengan lelaki yang jauh dari kata tampan itu. Mandor bau dan jorok itu memberikan aura yang menarik bagi wanita muda itu. Kedua tangan kotor mandor itu meraba raba dan meremas remas payudara putih mulus itu dan memainkan puting susu nya Fitri.



Fitri sekarang mengangkat Kedua tangannya ke belakang kepalanya memamerkan ketiak nya yang putih mulus itu membuat mandor tua itu semakin terangsang. Fitri sendiri sudah mempercepat goyangan tubuhnya. Kedua tangan pria itu meremas remas kedua payudara wanita itu dengan tangan kasar nya. Puting susu itu juga ditarik dan diputar putar oleh nya dengan cepat. Fitri akhirnya meraih orgasme nya setelah sekian lama karena tamu tamu nya tak tahan lama. Wanita ini tak pernah diberikan kepuasan oleh pada tamu nya. Fitri terus digenjot oleh mandor tua itu meski cairan cinta nya sudah membasahi tubuh mandor itu. Alhasil, mandor tua itu tak kuasa lagi menahan orgasme nya. Sperma lelaki itu keluar di liang peranakan yang selama ini tak pernah meraih kenikmatan tapi untungnya ditahan oleh benda bernama kondom; benda yang bisa mengubah nasib manusia. Setelah itu, Fitri terjatuh di dada kakek tua tersebut.



Mandor brengsek ini membelai rambut indah wanita cantik itu. Fitri berbisik mengucapakan terima kasih ke mandor itu. Tak lama setelah itu, Fitri membawa kakek itu mandi bersama lagi. Di kamar mandi itu, mereka kembali berciuman dan saling meraba raba. Tubuh Fitri begitu luar biasa indah dan kulit putih nya berkilauan karena air dan sabun serta pantulan cahaya. "Non. Aku elus elus memek nya ya non." Kata Mandor cabul itu sambil tersenyum cabul. "Silahkan pak. Enak kok pak." Jawab Fitri. Mandor tua itu membelai dan mengelus elus organ intim wanita cantik itu. Fitri juga membersihkan Pantat mandor itu. Setelah mandi bersama, lelaki itu diberikan handuk. Mandor itu keluar dari kamar mandi sambil memakai handuk dan dia duduk bersama wanita cantik itu yang masih telanjang.

"Non. Dini itu nama ibu kamu? Mirip banget sama kamu. Eh dia penyanyi dangdut kan? Dulu sih saya gak sempat pacaran. Cuma demen saja. Dia cuma ketawa tawa saja saat saya bilang I lap u ke dia." Kata si mandor penasaran

"Nyanyi dangdut sekali doang. Tapi gagal. Dia tetap di panggung. Gak nyanyi tapi bagian gulung kabel. I lap u? Mana mau dia di lap? Emang meja makan apa? Saya mirip banget ya sama ibu saya? Wah. Cantik dong." Kata dia malu malu.

"Cantik lah. Bohay. Goyangan nya pas nyanyi dangdut dulu kayak gergaji mesin. Mantap. Eh gimana kabar ibu kamu?" Kenang mandor itu.

"Sehat dia. Di kampung kok. Sekarang juga masih kerja... jadi pengasuh anak." Kata wanita itu.

"Wah. Emak nya gak dapat. Anaknya dapat. Eh ibu tahu gak kamu kerja di sini?" Tanya si mandor.

"Gak. Bilang kerja di kantor lurah. Bukan lurah itu. Lurah alias luluran bergairah. Di lulur badannya .. Eh orangnya bergairah. Hehehe. Ibu percaya saja. Eh jangan bilang ibu ya..." Jawab Fitri.

"Beres dah. Aman." Jawab si mandor. Mereka akhirnya berpisah. Mandor itu keluar dari kamar itu sambil membayangkan keindahan tubuh mantan pujaan hatinya.


Sementara itu di kamar 1 nya...

Astuti kini memandikan Didit. "Adek kecil. Kok main ke sini? Nakal ya. Nanti kakak lapor ke mami loh." Ledek Astuti.

"Ah kakak. Jangan dong. Kak. Aku mau lihat kakak telanjang. Boleh ya kak?" Ledek Didit.

"Eh. Anak anak mana boleh liat perempuan dewasa telanjang. Hehehe. Mandi pasti masih sama mami ya?" Ledek Astuti.

"Iya. Tapi mami nya bukan mami aku. Mami nya kakak." Ejek Didit.

"Dasar somplak. Wkwkkwkw."

Mereka berdua tertawa dan Astuti serta merta melepas semua pakaiannya dan mereka kini sudah telanjang bulat siap mandi bersama. Tangan Tangan lembut wanita cantik itu kini membasuh setiap jengkal tubuh Didit yang kasar seperti aspal. Kemaluan itu diperiksa dan dibersihkan oleh Astuti... "lulus sensor nih burung. Sehat. Gak ada flu." Ledek wanita itu. Didit hanya tertawa, "awas saja kalau dia bersin.. amis tuh " kata si Didit. Setelah mandi bersama, didit kini naik ke atas ranjang.


Wanita itu naik ke atas ranjang dan kedua tangan Didit langsung memeluk lehernya untuk mendekatkan wajah cantiknya ke wajah Didit. Mereka lanjut berciuman lagi. Ciuman kali ini tak hanya sekedar kasih sayang tapi juga nafsu. Didit membelai wajah cantiknya dan mencium bibirnya. Mereka berdua kini berciuman dengan mesra. Kedua tangan dia melingkar di leher Didit dan menahan kepalanya agar mereka tetap terus berciuman. Sekarang kedua tangan Didit memeluk punggung nya yang sangat mulus itu. Mereka berguling guling di atas ranjang sambil berciuman. Lidah mereka berdua mulai beradu. Hembusan nafasnya bisa dirasakan Didit. Gairah mereka berdua sudah meroket.



Ciuman mereka akhirnya berhenti. Didit sekarang memberanikan diriku turun ke payudaranya. Tangan jahilnya kini memainkan puting susunya dan lidah Didit menjilat puting payudaranya 1 nya lagi. Sesekali Didit meremas payudara indah itu. Kalau dia jadi model, pasti laku keras. Payudaranya nya montok dan kencang, bulat pula. Indahnya pemandangan ini. "Menyusu yang puas ya, sayang. Hmmh... enak pak. Ahhhm.. fucking hell!! Aahhh... ohhhh...terus sayang." Wanita itu mendesah tak jelas.



Didit meremas payudaranya dengan lembut. Puting nya memang sudah coklat tapi tidak masalah. Enak juga. Inilah pemandangan di balik pakaian nya yang tertutup tadi. Indah dan nikmat sekali. Didit kemudian turun menatap perut dia yang rata itu. Hampir tidak ada lemak. Ramping dan seksi. Didit raba raba perutnya dan kemudian Didit turun ke vagina nya. Rambut kemaluan nya tercukur rapih. Belahan vagina nya cukup menonjol dan kencang. Didit kemudian meraba raba bagian tubuhnya yang paling intim itu.



"Oh aahhh... iya l. Ahhhh... enak... ahhh... iya sayang... ahhh.. pintar kamu... ohhh... enak.." wanita itu mendesah dan memainkan kedua payudaranya. DIdit memberanikan diri untuk menjilat vagina itu. "Ohhhhh!!! !!!! Ahhhhhh!!! Ampun !!!! Enak... nya.. ahhh... ohhh..!". Wanita itu berteriak kencang. Didit menemukan benjolan di vagina nya dan aku jilat benjolan yang Didit yakin itu adalah klitoris. Didit jilat saja benjolan itu dan akibat nya? Dia semakin berteriak dengan kencang.



"Aahhh!!!!!! Enaknya.. ohhh!!!! Aasshhhh! Nikmatnya... ohhh terus!!!. Ahhh..." teriakannya wanita muda itu sangat kencang dan tiba tiba dia menarik kepala Didit ke atas untuk berciuman lagi. Dengan sekuat tenaga, dia membalik tubuh Didit dan dia sekarang sudah berada di atas Didit dengan kedua tangannya di bahunya untuk menahan beban tubuhnya. Didit tersenyum dan dia sudah terlihat semakin bergairah.



Wanita itu mendekatkan wajahnya dan membisikan sesuatu kepada Didit. "Aku suka tadi , sayang. Kamu hebat." Bisiknya kepada Didit. Lelaki itu hanya tersenyum saja. Dia meraba raba tubuh Didit dan tak butuh waktu sampai 1 menit, dia turun ke penis lelaki itu. "Wow. Besar punya kamu. Punya mantan Suamiku kalah jauh." Katanya sambil memasukan penis Didit itu ke mulutnya.



Didit merasakan sesuatu yang luar biasa di bawah sana. Oh nikmat sekali. Lidah wanita itu bergoyang goyang tak jelas ke mana dan kemaluan nya rasanya seperti disedot sedot. Nikmat sekali rasanya. Didit menutup kedua matanya dan mencoba bertahan. Didit sangat menikmati sensasi ini. Luar biasa. Didit padahal tidak meminta tapi... siapa peduli. Enaknya luar biasa. Hmnhhh...



Tak lama kemudian, dia menghentikan permainan mulutnya dan dia yang masih memegang penis Didit dan mulai memainkan nya di vagina nya dan kisaran klitoris nya. Karena vagina itu sudah basah, penis itu langsung masuk dengan mudah. Sungguh rasanya nikmat sekali di dalam sana. Penis lelaki itu serasa di jepit dan dipijat. Didit akhirnya mendesah. Wanita muda itu mulai bergoyang goyang mengikuti naluri nya.



Didit juga melihat payudaranya bergoyang goyang mengikuti gerakannya. Tangan kanan wanita kini melepaskan jepitan rambutnya yang dia pakai dari tadi. Dan tergerai sudah rambut indah itu yang biasa dia jepit dan ikat. Rambutnya cukup panjang dan indah. Daya tarik tersendiri buat semua lelaki. Dia kemudian dengan kedua tangannya memegang dan menuntun tangan Didit ke kedua payudaranya.



Didit sontak ikut meremas remas payudaranya indah dan kencang itu. Dia terus bergoyang dan mendesah. Suara desahan nya mulai berganti ke teriakan. Didit merasakan sesuatu yang sangat nikmat di bawah sana. Didit merasa dia sudah di ujung kenikmatan dan gairahnya semakin memuncak saat kedua tangan wanita itu diletakan di belakang kepalanya untuk membiarkan Didit meraba raba dan memainkan kedua gunung kembar itu. Ketiaknya juga putih dan halus.



Beberapa saat kemudian, kedua tangannya turun dan mulai meraba raba lehernya sendiri dan sesekali dia menjambak rambut nya. "Uhhhhhh oohhhhhh enaknya ... ohhhh... uhhh... terus... tahan sayang... uhhh... tahan ya....uhhhh ahhh aahhh.. Aku keluar!!!!" Teriaknya. Didit merasakan vagina nya berdenyut dan "pijatan" di kemaluan lelaki itu terasa sangat kencang juga cepat sehingga dia tak lagi mampu menahan orgasme nya. Didit juga akhirnya tumbang dan mereka berdua mendapatkan orgasme bersama sama.



Dia kemudian menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh lelaki itu. Didit kemudian membelai punggung nya. Mereka berdua sama sama lelah. Didit membelai rambut dan punggung nya dengan pelan dan lembut.



"Bagaimana sayang? Enak? Aku sendiri sudah lama mendambakan ini. Terima kasih banyak syaang." Kata Astuti dengan lembut.



"... Pastinya dong. Dah bayar. Mau gak mau ya enak. Rugi kalau gak." Jawab Didit



Bersambung dulu. Tuh 2 dah di cariin bini

Thank You Suhu
 
Comedy nya dapet, sex scenes nya dapet.

Awesome update, bro...
 
Gak. Kami pisah cerita. Jadi ide dari @Kaskusman tapi yang nulis ya ane. Collaboration kadang percuma. Biasa gak diperhatikan. Jadi ya mending bantu tulis ide aja.
Colab itu tricky, memang, bro...
Apalagi kalau anonymous atau online begini...
Perlu jadwal yang teratur dan ide yang memang sama dari awal nya...

Kalau ngga, bisa stuck di tengah jalan...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd