Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA HANDPHONE + +

wooow makin A6 aja ceritanya ... lancrot keun bosss
 
PART 22 Kusedot puting susunya sambil melirik ekspresi mami yang sedang menggigit lembut bibir bawahnya lalu desahan kecil nan manja keluar dari mulutnya. Slurpppppppp... Mmmmmmmm uhhhhhhhh.... Slurpppppppp... Ahhhhhh.... Argggggggg... Kuturunkan jilatanku ke perut mami yang langsing itu lalu turun lagi ke pusarnya dan kuberikan jilatan kecil tepat di lingkaran pusar mami, sambil kedua kaki mami ia buka lebih lebar lagi seperti mempersilahkan jilatanku selanjutnya. "Mwaaaaahhhhh." Kecupan mesra diakhir jilatan singkatku di pusar mami membuat tersenyum manja, benar-benar cantik sekali wanita ini meskipun umur tak dapat berbohong.
"Nakal kamu sayanggg, terusin kebawah dong, udah mami kasih jalan nih hihi." Pinta mami. "Nakal-nakal gini mami suka kan?" "Suka banget sayangg." Kuturunkan lagi jilatanku saat ini tepat berada di memek mami, kuangkat bola mataku untuk melihat ekspresi mami yang sedikit tertutup oleh 2 kepala milik Ratna dan mbak Vana yang sedang menjilati kedua buah dada milik mami. Dibombardir oleh ku dan kedua anaknya membuat mami tampak akan mencapai batasnya, ia menggerakkan pinggulnya ke atas dan juga sedikit maju yang otomatis memeknya lebih rapat ke mulutku.
"Ouuuhhhhhhh.... Rennndiii. Emmmm... lyaaaaa terussiiiinnn.. Enakkkkkkk.." Jerit mami lantang Kuhentikan jilatanku di memek mami lalu kumasukkan satu jariku ke memek mami, kocokan demi kocokan di memek mami merasakan kenikmatan yang tiada tara, kutambah jari ku hingga sampai pada tiga jariku di memek mami. CLOKKKK... CLOKKKKK... CLOKKKKKK.. "Uuhhhhhh sayangg.. Ohhhhh yeahhhhhhh... Emmmmmmm... Arrgggggggggggggg... Mami abis ini sampaiii." "Arrrgggggggg renddiii siallII mami kau sampaiii. Uhhhhhhhhh.. Arrgggg.. Emmmmmmmmmmm..."
CROTTTTTT.. CROTTTT... CROTTTT... CROTTTTT... CROTTTTTT.... CROTTTTTT.. Semburan lendir mami sangat banyak sekali ditambah ketiga jariku ketika mami mencapai batasnya tidak kukeluarkan sehingga pejunya seolah meledak dari memek mami. Wajahku pun tak luput dari korban semburan peju mami, beberapa tetesan peju mami hinggap Kupandangi wajah mami tampak kelelahan ia pejamkan kedua matanya. di beberapa titik. Kuseka peju mami di pipiku dengan jari telunjukku lalu dengan cekatannya Ratna meraih jariku dan ia arahkan ke mulutnya. "Slurpppppp.. Slurpppppp.. Slurpppppp.." Suara kuluman dan jilatan Ratna.
Tak lama mbak Vana pun mulai menjilati saya namun yang dapat menemukan yang terkena semburan peju mami, beberapa titik di bibir, pipi hingga hidung tak luput dari jilatan mbak Vana. "Ke kamar yuk." Ajak Ratna kepadaku dan mbak Vana. "Mami gimana?" Tanyaku sambil memandang tubuhnya lemas. "Nanti pasti nyusul kok." Jawab mbak Vana sambil aja menarik kami menuju ke kamarnya. Sesampainya di depan kasur kutarik tangan mbak Vana hingga ia erat dipelukanku, kuangkat tubuhnya dan kehempaskan tubuh bugil mbak Vana di atas kasur, ia buka lebar kedua tangan dan kaki ahhhh benar-benar
Pemandangan yang luar biasa melihat tubuh bugil putih mulus didepanku seolah ia rela dan pasrah kusetubuhi. Belum sempat menyergap tubuh mbak Vana tiba-tiba di belakang ku Ratna mengangkat bajuku. "Nah gini kan adil sama-sama bugil semua." Ucapkan Ratna sambil memelukku dari belakang setelah melepas bajuku. Kubalikkan aku menghadap ke Ratna, kuangkat dan kuciumi sewaktu-waktu menempatkan Ratna lalu kehempaskan tubuhnya di sebelah mbak Vana. Satu wanita bugil saja membuatku tidak tahan ingin segera menyetubuhinya apalagi dua wanita bugil ini. "Mbak Vana, Ratna duduk sandar di dinding ujung kasur dong." Pintaku sambil menunjuk posisi yang kumaksud.
Mbak Vana dan Ratna pun berpindah dan pasir di dinding ujung kasur itu, kususul mereka dan posisiku di antara mbak Vana dan Ratna. Kurangkul pinggang sambil membuka lebar paha mereka, ayunan jari jemariku mulai di memek mbak Vana dan Ratna, lenguhan-lenguhan kenikmatan mereka mulai terdengar jelas olehku. "Ahhhhhh... emmmmmmm.. uhhhhhhhh..." CLOKKKKK... CLOKKKKKK.. CLOKKKKKK Sekitar 5 menit bermain di memek mbak Vana dan Ratna, cairan lendir mereka hingga hampir seluruh jari yang kumasukkan ke sudah basah memek mereka.
"Sini dong, satu naikin satu lagi nyepong." Ajakku sewaktu-waktu setelah kuhentikan kocokan di memek mbak Vana dan Ratna lalu bahkan tubuhku di depan mereka. Mbak Vana mulai menggagahi ku dengan posisi tubuhnya berada diatasku sambil mengarahkan memek mulus ke mulutku, sementara Ratna mulai aktif bermain di kontolku. CLOKKKKK... CLOKKKKKK... CLOKKKKKK... "Slurrpppppp.. Emmmmmm.... Uhhhhhhhhh" Hanya beberapa menit saja lidahku bermain di memek mbak Vana, tak lama lututnya tak kuat lagi menyanggah tubuhnya sendiri, ia memohon padaku dan agar segera selesaikan permainan ini dan segera masukkan batang kontolku ke memeknya.
"Cepettttttt kamu masukin rennnn, udahin jilmekannya sayangggg." Mohon mbak Vana saya. Tak lama mbak Vana membaca memeknya dari mulutku dan mengambil posisi mengangkang menghadap ke arahku, ia terlalu terburu-buru mungkin karena tak kuat lagi atau mungkin mbak Vana memang tak ingin seperti mami yang klimaksnya tanpa dimasukin kontolku. "Masukin ke sini Ren, mbak udah kangen sodokanmu lagi, nagih banget sayang." Ucapnya sambil menunjuk ke arah memeknya yang terbuka lebar itu. "Rat, bantuin mas bikin klimaks mbak Vana ya." Ucapku kepada Ratna yang masih mengocok penis ku
 
PART 23 "Siap mas, asal nanti mas bikin lemes Ratna juga ya hihi." "Apa sih yang gak buat kalian." Ucapku sambil mencubit puting Ratna dan mbak Vana. Kuambil posisi seperti menggagahi mbak Vana, kepala kontolku mulai menyentuh memek mbak Vana, sedikit demi sedikit kumasukkan kontolku hingga keseluruhan. PLOKKK... PLOKKKKKK.. PLOKKKKKKK... Suara genjotanku berpadu dengan desahan pelan kami, terbenam mbak Vana memejamkan mata sambil terus mendesah menikmati kenikmatan yang sedang ia rasakan saat ini.
"Uuhhhhhhhh.. Ouuuhhhhhh yeahhhhh... persetan sayang. Emmmm... Jauhkan lebih keras.. Ahhhhhhh..." Desah mbak Vana yang mulai tak karuan. Kali ini Ratna pun memulai aksinya, ia mengambil posisi 69 dengan meletakkan memeknya ke atas wajah mbak Vana sedangkan memainkan-main di memek mbak Vana. "Mbakkkkk jilatin ahhhh." Protes Ratna sambil sedikit ia tekan memeknya ke wajah mbak Vana. "Ihhhh mati tau nanti mbak gak bisa nafas gara-gara kejepit memek kamu." Jawab mbak Vana sambil mengangkat bahu Ratna agar tak terlalu dekat dengan wajahnya.
"Biarin wle lagian mbak Vana sih, Ratna udah posisi gitu masih gak paham aja." Ucap Ratna dengan tangan yang masih mengusap-usap klitoris mbak Vana "Enak aja, mbak belum mau mati, masih mau ngerasain diewe Rendi ya, dasar." "Slurppppp... Slurrrrrpppp... Emmmmm..." Tak ada jawaban yang keluar dari mulut Ratna karena ia mulai sibuk memainkan lidahnya di dadaku. "Uhhhhhhh.... Rennnnnnnnn.... Kamu gagah bangetttt. Emmmmmm... Kontol kamu perkasa rennnnn ahhhhhhhh.... Mbak gak kuattttttt sayangggg.." Desah mbak Vana. "Ren mbak mauuu sampai sayanggg, kamu jangan crotin di dalam ya." Pinta mbak Vana.
"Uhhhhhhh..keluarin aja mbak,lemesin badan mbak emmmm..tapi Rendi masih lama keluarnya." "Ahhhh... Mbak gak kuat sayanggg emmm ahhhhhh." CROTTTTTT.. CROTTTTTT.. CROTTTT. ..... "Ihhh mbakkk cepet banget keluarnya." Protesku namun tetap kugenjot memek mbak Vana. "Ahhhhhh rennnn ampunnnn sayang, udahan donggggg." "Emmmmmm mbak gak kuat renn." Ucapnya memelas padaku. "Sama Ratna aja mas hayuk." Ucap Ratna
Kutinggalkan tubuh lemas mbak Vana dan beralih ke Ratna yang sedang mengalami masalah, benar-benar basah akan lendir dan air liur membuka kedua memeknya mbak Vana. Ku genjot tubuhnya, desahan-desahan kami bercampur aduk jadi satu kesatuan, jujur memek Ratna lebih dari nikmat milik mbak Vana, namun tak bisa menolak ajakan mbak Vana jika ia bersetubuh denganku. "Awwwwww.... Emmmmmm.... Masssssss.. Uhhhhhhhhh.. Argggggghhhhhhh..." Desah Ratna keras sekali. Cukup lama genjotanku di memek Ratna, cukup lama pula tubuhnya tak mengejang menandakan ia masih bisa membelikanku.
"Ratttt kamu kuat bangettt." Puji ku "Hihi iya dong mas, demi mas puas." Ucap Ratna tersenyum manis. "Uhhhhhhhhh.. Emmmmmm.... Ouhhhhhhh... Arrrgggggg... Masssss.." "Ahhhhhhhh.. Rattttt. Enak banget memek kamuu." Kuminta Ratna untuk balik dan terlentang agar aku bisa memasukkan kontolku ke memeknya dari belakang, kumasukkan kontolku melewati bongkahan pantat Ratna sambil kuremas-remas kecil. "PLAKKK.... PLAKKKKKK.. PLAKKKKKK..." Suara cambukanku di pantat Ratna membuat tubuhnya naik turun.
"Agggggrrrrrrr massss... Terus... Lagi masss... Tampar lagiiii pantat Ranta Uhhhhhh." masss...... PLAKKKK... PLAKKKKKK... PLAKKKKKKKKK... "Auhhhhhh ohhhhhh yahhhhhhhh emmmm" Kugenjot terus memeknya dari belakang sambil kuraih kedua tangan Ratna lalu kulingkarkan kebelakang tubuhnya sambil kepegangi dengan erat. "Arrrrggggg massssss... Uhhhhhhhh.." mempercepat kuraih rambut Ratna dan kutarik sehingga membuatnya ikut tertarik berbarengan dengan desahannya yang sangat keras sekali.
"Udah KO aja Vana." Ucap seseorang yang ternyata mami Entah sejak kapan tiba-tiba mami datang dan sudah duduk di tepian kasur melihat kami bermain. "Ehhh mami, sejak kapan disitu?" Tanyaku sambil terus menggenjot memek Ratna. "Bausan kok, kamu sih keasikan sama Ratna." "Hihi iya mami." "Ahhhhhh massss Ratna mau sampaiiii uuhhh..." Desah Ratna. Makin ia mengerang makin kupercepat genjotanku di memek ratna.
akhirnya mulai berjalan hingga menggelinjang, semburan kenikmatan mulai terasakan di seluruh kontolku yang masih menancap di memek Ratna. "Ahhhhh massss, Ratna mau sampai argggggghhhh." "Crotin aja sayangggg..." "Ahhhh mas udahan dong jangan digenjot terus nanti Ratna cepet keluarnya." "Keluarin aja Tikus." "Ahhhh masa please udahan nanti kalau crot Ratna gak bisa puasin mas dong." "Kan ada mami sayang, masih ada lubang lagi kok. Lagian mas puas kok ngentotin kalian semua."
 
PART 24 CROTTTTTT. CROTTTTTTT.. CROTTTTT .... ...... "Ahhhhh masssss, Ratna keluarrrr." "lya sayangggg, makasih ya." "Maafin Ratna mas." "lya, gak usah dipikirin kok, mas puas ngentot kamu." "Makasih massa." Kulepaskan kontolku dari memek Ratna dan berlalu mendekati mami. "Ayolah sayang." Ucap mami sambil menjulurkan kedua tangannya seolah aku siap untuk mendapatkan klimaks kedua.
Kudekap dan kubaringkan tubuh mami sehingga posisiku diatasnya, kupandangi wajahnya yang tampak senyum manis di raut wajah mami. "Kamu ganteng banget Ren." Puji mami "Mami juga." Pujiku kembali "Mami kan udah tua." "Tapi masih cantik kok." "Ihhhh gombal Ahhh kamu." Jawabnya malu-malu sambil memberi tupukan halus di pantatku. "Cantik kok serius, kalau gak cantik gak bakalan mau Rendi ngentot sama mami." Puji ku lagi yang membuatnya senang
Cukup lama kami berpandangan lalu kupagut bibir manis itu slurrpppppp.. Slurpppppppp... Emmmmmm... Ahhhhhh.. Kujulurkan lidahku menemukan lidah mami, akhirnya lidah kami pun saling beradu kenikmatan dan saling bertukar liur. Kuturunkan dengan memperhatikan lehernya, pagutan dan cupangan kecil leher mami. Kuturunkan kembali ke buah dada mami dan bermain-main di area kenyal nan squisy itu. "Uhhhhhhhhhhhh.... Ahhhhhhhh ren ahhhhh... Emmmmmm... terus kenyoting sayangggg punya mami." "Slurpppppp.... Slurpppppp.... Emmmmm... Slurpppp... Emmmmmmm"
Kuturunkan lagi kali ini lidahku bermain ke memek mami, jilatan-jilatanku seluruh permukaan memek mami. Klitoris mami pun tak luput dari permainan lidahku. "Ahhhhhhh sayanggggg emmmmmmm." Tak lama lidahku bermain di memek mami, kucoba masukkan kontolku di memek mami tanganku mulai mengarahkan batang kontolku memasuki surga dunia ini. "Ahhhh rasanya baru beberapa hari aja lepas perjaka udah bakalan ngerasain tiga memek berbeda saja." Pikirku dalam hati. Ketika kudorong kontolku yang ingin segera merasakan memek ketiga dari keluarga ini tiba-tiba sebuah tangan menyentuh dadaku dan menariknya ke belakang hingga aku berbaring di kasur.
Tampak langsung menaikiku, dengan mbak Vana yang sudah siap mengambil begitu pula Ratna ancang-ancang mengarahkan mengarahkan ke memeknya. "Ihhh kalian apa-apaan sih, tinggal dikit kontol masuk loh, mami pengen juga Rendi ngerasainnya." Protes mami "Mas Rendi crotnya lama mam, tuh mami WOT aja biar cepet keluarnya di memek mami hihi." Ucap Ratna. "Kalian kewalahan ya." Ledek mami sambil mulai mengambil posisi WOT nya. "Mami masukin ya sayang, uhh gede banget." "Uhhhhhh.. Arggggg.." Desahku sewaktu-waktu memek mami memasukkan kontolku.
"Masa jangan desah lama-lama, sambil jilmekin memek Ratna dong" Protes Ratna yang mulai fokus digangbang tiga wanita ini. PLOKKK... PLOKKK... PLOKKK.... PLOKK.. "Arrgggg.. Ren kontol kamu penuh di memek mami sayanggg." "Uhhhh mami terusin genjotnya, enak banget WOT mami ahhhhh." Kontol, mulut, hingga kita semua kini bermain memainkan masing-masing, jari-jariku terus menari di memek mbak Vana, sementara lidahku terus menikmati kenikmatan di memek Ratna, air liurku berpadu dengan lendir milik Ratna. Kontolku? Ahh kalian pasti sudah tau.
Makin lama erangan kami makin pembohong, kami berempati kenikmatannya, desahan-desahan kami sangat jelas keras sekali. sudah seperti kesurupan "Uhhhhh masssss, memek Ratna becek lagiii." Desah Ratna sambil kuremasi buah hadiah dengan tangan kiriku, sementara tangan kananku masih berada di memek mbak Vana. Tampak Ratna mulai mendongakkan kepala ke atas karena menahan kenikmatan yang kuberikan, kulirik mbak Vana pun juga mendongakkan kepalanya ke atas. "Ah sial aku tak bisa melihat ekspresi mami karena tertutup tubuh bugil Ratna." Pekikku dalam hati.
"Ahhhhhh rennnn... Uhhhhhh.... Awwwwww" Hanya suara desahan mami yang jelas terdengar olehku. "Ren tambahin jari kamu ahhhhhh." Pinta mbak Vana. Kutambahkan jariku kali ini tiga jari masuk ke memek mbak Vana, kucolok-colokkan jariku ke memek mbak Vana dengan instensitas lebih tinggi lagi. "Awwwwww... Uhhhhhh.. Rennn... lyaaa terusinnn.. Ahhhhhhhh sayanggggggg... Emmmmm... Arggggghhhh." Desah kencang mbak Vana. "Arrrgggggg Rendi nikmat bangettt sayanggg." Pekik mami yang hanya terdengar suaranya saja.
"Ahhhhh.... Memek mami juga nikmatttt, mami ga nyesel kan Rendi entotin?" "Engga sayang ahhhhhh... Terusinnn mami suka kamu entotin." "Arrrgggggg mami ikhlas mami suka rela kamu entotin sayangggg ahhhhhhhhhhhh...." Desah mami "Mami gak kuat sayangggg, mami sampaiii." Desah mami keras sekali. "Arrrgggggg... Emmmmmmm.. Uhhhhh.." mulai tubuhnya kurasakan jelas getaran di tubuhnya. Kulepaslan jilatanku di memek Ratna, sebagai pengalaman kali ini saya bermain-main dengan bergoyang diatasku, di memek Ratna
 
PART 25 "Tahan mam, Rendi juga mau sampai emmmm." Erangku sambil kugenjotkan kontolku meskipun posisiku dibawah. "Mami gak kuat sayangggg, mami sampaiii ahhhhhhhhhhh." CROTTTTTT.. CROTTTTTT... CROTTTTT ...... Semburan lendir mami membuat kontolku ingin ikut menyemburkan lendirnya juga. "Mam Rendi mau sampai, mami cabut memeknya cepet mam ahhhhhhhhhhh." "Masukin di dalam aja sayangg, kamu aman selamat selamat crot di memek mami." "Ahhhhhhh mam cepet Rendi seriussssss ini mau sampaiii ahhhhhhh."
"lya sayanggg keluarin di dalam memek mami aja serius aman kok, mami juga pengen ngerasain peju lelaki sayang, mami kangen peju lelaki ahhhhhh." Ucapkan mami tak melepaskan kontolku sembari memberikan goyangan pinggulnya membuat kontolku benar-benar diuji. CROTTTTTT.. CROTTTTTTTT.. CROTTTT ...... ...... CROTTTTTT. CROTTTTTTT. CROTTTT CROTTTTTI... CROTTTTTTT. CROTTTT...... "Ahhhhh Ren anget banget memek mami." "Mami suka kan?" "Suka sayang, udah lama memek mami gak dapet semburan peju lagi hihi." Kudekatkan kembali memek Ratna ke mulutku Slurrppppp... Slurpppppp... Slurppp
"Ren kamu gak capek apa habis peju banyak gitu." Tanya mbak Vana yang memeknya jari-jariku. masih kumainkan dengan "Biar kalian ketagihan ngentot sama Rendi haha." "Biarpun gak kamu lakuin mbak pasti bakalan minta jatah lagi kok hihi." "Ratna juga loh massa." Ucap Ratna. Slurpppp.. Slurpppppp.. Slurrpppp... Slurpp "Heem." Jawabku singkat karena sambil menjilati memek Ratna. "Ahhhhhhh... argggggg.. Awwwwwww.... Ouhhhhhhh... Yasssssss.... Emmmmmm.."
Tak lama mereka berdua pun klimaks juga, dimulai dari mbak Vana yang akhirnya ikut andil memainkan klitorisnya hingga akhirnya ia mencapai kenikmatan yang ia cari, lalu disusul Ratna yang menumpahkan pejunya di lapangan. Kami pun beristirahat sewaktu-waktu jika kondisi kami masing-masing, hingga hampir tengah malam aku membangun dan meminta izin untuk berpamitan kepada mami yang kala itu juga dibangun. "Ren sebelum pulang boleh minta sesuatu engga?" "Mau minta apa?" Tanya balik. "Kamu gak mau kasih kado di ulang tahun mami ini?"
"Hmm boleh, nanti Rendi beliin kok." "Eh mami gak mau hadiah itu." "Terus mami maunya apa?" Tanyaku sedikit bingung. "Mami maunya ini." Sambil memegang kontolku yang masih lemas itu. "Loh udah ya?" "Mami maunya cuma kita berdua memadu kasih disuatu kamar yang pemandangannya bagus gitu." Sejenak ku berfikir keinginan mami, oh ya aku baru ingat pernah menginap di suatu tempat yang pemandangannya luarnya sangat bagus. Pohon-pohon penginapan itu. rimbun mengelilingi
Kamarnya pun cukup luas dengan kaca yang besar namun tidak tembus dari luar kamar. Udara yang sejuk dan kurasa tempat inilah yang cocok untukku dan mami. Disana kami saling memadu kasih dan bercinta dengan nafsu kami masing-masing, kamipun tak akan keluar kamar jika diluar jam makan dan juga tak akan memakai pakaian kami jika tak keluar kamar, yaaaa jika diingat-ingat lagi kejadian itu sedikit tersenyum sendiri karena seperti kaum primitif. Sekarang aku telah menikah dengan Ratna, pilihan sulit harus memilih Ratna atau mbak Vana. akhirnyaku pilihan jatuh kepada Ratna, dan syukur mbak Vana pun mau memakluminya tapi mbak Vana mengajukan permohonan kepadaku yang membuatku sedikit geleng-geleng kamu.
la memutuskan untuk tidak menikah karena kepuasannya saya, ia merasa tidak memerlukan pendampingan untuk menafkahi dan memenuhi kebutuhan hidupnya secara materi karena memang keluarga ini sudah sangat berkecukupan yang dibutuhkan adalah kebutuhan biologis, yaitu kepuasan dariku. Ratna pun tak mempermasalahkan syarat dari mbak Vana, bahkan mempermasalahkan jika suatu saat diminta mami untuk melayaninya. Ratna tak Hingga saat ini kami berempat sering bermain bersama, terkadang ketika aku bermain dengan Ratna diruang tamu ketika rumah kosong lalu mbak Vana atau mami atau bahkan keduanya pulang, tanpa lama langsung ikut bermain bersama kami.
Mbak Vana pun telah menggunakan KB sejak aku menikah dengan Ratna agar ia juga bisa pejuku memeknya begitu pula dengan mami yang bisa kukeluarkan pejuku di memek mami namun mami bukan mengikuti KB pernah merasakan hal ini sejak operasi pengangkatan kandungan sebelumnya. benar-benar pengalaman yang luar biasa dengan mereka, 3 tahun sudah kujalani kehidupan dengan mereka, aku pun dikaruniai seorang anak perempuan dari rahim Ratna yang sekarang berumur setahun. suatu hari bisa bermain dengan anakku sendiri seperti halnya yang dilakukan oleh papi kepada kedua anaknya keinginanku ini sangat bertentangan dengan kewajibanku sebagia ayah yang menjaga baik anak-anak. namun sebagai orang tua
Belum pernah kuceritakan keinginanku ini kepada Ratna, ya karena memang ini adalah hal yang sangat menarik, lagi sejak aku mengenal keluarga ini kebutuhan biologi ku tak pernah kurang, jikapun Ratna tak bisa melayaniku karena kepentingan yang bisa kumaklumi aku akan menancapkan kontolku ke lubang milik mbak Vana atau bahkan milik mami. Yang jelas hingga saat ini aku benar-benar bahagia menjalani kehidupanku bersama mereka bertiga ditambah dikaruniai anak yang sedang lucu-lucunya. TAMAT
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd