Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA HANDPHONE + +

PART 19 "lya mas hati-hati." "Ehhh Ren, mbak minta WA kamu dong biar enak kalau mau ngabarin buat hari Kamis." "Oh iya mbak, aku tulis dikertas di atas meja itu ya." Jawab ku sambil menunjuk ke arah meja di depanku. "lya Ren tulis aja disana." Kuhampiri meja itu dan kutuliskan nomerku "nih mbak, di save ya." "Mau di save siapa? Rendi si kontol gede? Haha." Tawa mbak Vana. "Ya terserah, nanti ditulis nomer mbak Rendi save mbak Vana lonte." Kami pun tertawa bersama sebagai penutup pertemuan.
"Yaudah ya mbak Rendi pulang dulu." Sambil Kuhampiri keningnya. mbak Vana dan kukecup "Mau juga dong mas." "ya sayang, mwahhhhh." Kecupan bibirku di kening Ratna. Akupun pulang dengan perasaan sangat puas sekali bisa meniduri 2 orang wanita binal nan cantik seperti mereka, apalagi aku tak sabar menunggu hari dimana mami ulang tahun... Ahhhh dapet memek lagi nih haha. Hari demi hari berlalu, kuawali hari Senin ku dengan mood yang baik walaupun jujur badanku masih pegal-pegal, sebagai orang yang profesional ku mengerjakan apa yang telah menjadi kewajiban ku di kantor.
keesokan harinya tetap seperti biasanya kukerjakan pekerjaanku sebaik mungkin, hingga tiba di mana keesokan harinya mungkin pada h-1 ulang tahun mami tiba-tiba ada pesan WA masuk ke hp ku yang ternyata adalah Ratna. "Mas gak lupa kan buat besok?" Ketik Ratna memastikan. "Engga dong, gak mungkin mas lupa kalau dikasih enaena haha." Jawabku sambil tertawa online. "Yaudah deh syukur kalau mas gak lupa, mas besok pulang kerja langsung ke rumah ya, nanti Ratna shareloc deh." "Okedeh siap ya mas." "Ihhhhh mas ahhhh hihi."
"Oh ya Rat besok mas bawa hadiah apa ya buat mami?" Tanyaku "Gak usah bawa apa-apa mas, bawa kontol mas aja, pokoknya jangan dibuat coli dulu biar tahan lama hihi." "Enak aja, sekarang mas udah punya memek sendiri ya, udah gak level tau coli haha." "Memek Ratna sama mbak Vana ya milik mas, abis ini nambah satu, memek mami hihi." "Moga aja mami mau." "Pasti mau kok mas, tenang aja deh." "Hmm iya deh." "Yaudah deh mas, semangat kerjanya mas."
"lya Rat, bakalan semangat kok. Mwahhh." "Mwahhhh." Kuletakkan kembali hp ku dan memulai pekerjaanku seperti biasanya hingga hari yang kutunggu peralatan kantorku dan segera pulang untuk membersihkan diri. Sesampainya di rumah langsung kulepaskan semua pakaianku dan masuk ke kamar mandi, tak lama setelah mandi aku segera berangkat dengan mobil kesayangan tiba di google maps agar tidak tersesat dan cepat sampai. Tampak rumah megah di perumahan elite yang bisa dibilang cukup sepi ini menjadi akhir dari perjalananku ini, "hmm apa ini ya rumah mereka?" Tanyaku dalam hati.
"Tapi boleh juga sih disini tidak boleh sepi, mungkin orang-orang disini pada sukar bersosialisasi dengan tetangga sekitar." Tiba-tiba suara hp ku bunyi, sebuah panggilan WA masuk, tanpa nama ketika kupandangi fotonya dapat kupastikan ini adalah WA mbak Vana. "Rendi kamu udah sampai?" Tanya mbak Vana tiba-tiba. "Udah mbak, barusan kok. Mobilnya parkir dimana?" "Aduuuhhh kamu bawa mobil ya, mbak lupa ngasih tau kamu. Parkir di 2 rumah sebelah kanan rumah ini aja Ren, itu rumahnya kosong kok." "Oke siap mbak."
"Buruan, jangan lama-lama ya. Keburu mami pulang." "ya mbak." Lalu kututup percakapanku melalui telfon dengan mbak Vana dan segera kupindahkan mobilku di tempat yang mbak Vana bilang. Kuparkirkan mobilku dan menunggu segera menuju ke rumah mami, depan ternyata mbak Vana sudah menunggu kehadiranku. "Sini ayo masuk, cepet Ren." Ucapnya sambil melakukan gestur agar aku bisa segera masuk ke rumahnya. Kumasuki rumah itu, sedikit melihat ruang tamu yang luas dan megah sekali, ditengah lamunanku memandangi tiap sudut rumah tiba-tiba mbak Vana membuyarkan lamunanku.
"Ren kamu ngumpet di kamar mbak deh." "Yang mana mbak?" "Itu yang di depan ruang keluarga, nanti rencana mbak kami rayainnya disana biar kamu bisa melihat semua lewat jendela kecil di atas pintu itu." "Ohh oke mbak siap deh, oh ya btw Ratna sama mami juga di toko?" "Ratna di kamar mandi, barusan mandi dia abis siapin kue, dia yang bikin sendiri." "Loh mami sendiri dong di toko?" "lya individu, sengaja mbak sama Ratna tinggal buat siap-siap."
"Eh mas Rendi udah dateng, mas udah siapin kontol mas kan." Tanya Ratna yang tiba-tiba datang dengan pakaian lengkap namun sangat ketat. "Udah dong, udah gak sabar pengen ewein kalian bertiga haha." "Tahan-tahan hihi." Jawab mbak Vana sambil merogoh kontolku yang dibalut kain jeans. TOK.. TOKK... TOKKK.... "Eh mami come, mbak tadi gak kunci pintu. Buruan sama kamu masuk kamar." Perintah mbak Vana mulai tergesa-gesa yang mematikan semua lampu agar semuanya tampak gelap gulita. TOKK.. TOKKKK.. TOKKKK..
 
PART 19 "lya mas hati-hati." "Ehhh Ren, mbak minta WA kamu dong biar enak kalau mau ngabarin buat hari Kamis." "Oh iya mbak, aku tulis dikertas di atas meja itu ya." Jawab ku sambil menunjuk ke arah meja di depanku. "lya Ren tulis aja disana." Kuhampiri meja itu dan kutuliskan nomerku "nih mbak, di save ya." "Mau di save siapa? Rendi si kontol gede? Haha." Tawa mbak Vana. "Ya terserah, nanti ditulis nomer mbak Rendi save mbak Vana lonte." Kami pun tertawa bersama sebagai penutup pertemuan.
"Yaudah ya mbak Rendi pulang dulu." Sambil Kuhampiri keningnya. mbak Vana dan kukecup "Mau juga dong mas." "ya sayang, mwahhhhh." Kecupan bibirku di kening Ratna. Akupun pulang dengan perasaan sangat puas sekali bisa meniduri 2 orang wanita binal nan cantik seperti mereka, apalagi aku tak sabar menunggu hari dimana mami ulang tahun... Ahhhh dapet memek lagi nih haha. Hari demi hari berlalu, kuawali hari Senin ku dengan mood yang baik walaupun jujur badanku masih pegal-pegal, sebagai orang yang profesional ku mengerjakan apa yang telah menjadi kewajiban ku di kantor.
keesokan harinya tetap seperti biasanya kukerjakan pekerjaanku sebaik mungkin, hingga tiba di mana keesokan harinya mungkin pada h-1 ulang tahun mami tiba-tiba ada pesan WA masuk ke hp ku yang ternyata adalah Ratna. "Mas gak lupa kan buat besok?" Ketik Ratna memastikan. "Engga dong, gak mungkin mas lupa kalau dikasih enaena haha." Jawabku sambil tertawa online. "Yaudah deh syukur kalau mas gak lupa, mas besok pulang kerja langsung ke rumah ya, nanti Ratna shareloc deh." "Okedeh siap ya mas." "Ihhhhh mas ahhhh hihi."
"Oh ya Rat besok mas bawa hadiah apa ya buat mami?" Tanyaku "Gak usah bawa apa-apa mas, bawa kontol mas aja, pokoknya jangan dibuat coli dulu biar tahan lama hihi." "Enak aja, sekarang mas udah punya memek sendiri ya, udah gak level tau coli haha." "Memek Ratna sama mbak Vana ya milik mas, abis ini nambah satu, memek mami hihi." "Moga aja mami mau." "Pasti mau kok mas, tenang aja deh." "Hmm iya deh." "Yaudah deh mas, semangat kerjanya mas."
"lya Rat, bakalan semangat kok. Mwahhh." "Mwahhhh." Kuletakkan kembali hp ku dan memulai pekerjaanku seperti biasanya hingga hari yang kutunggu peralatan kantorku dan segera pulang untuk membersihkan diri. Sesampainya di rumah langsung kulepaskan semua pakaianku dan masuk ke kamar mandi, tak lama setelah mandi aku segera berangkat dengan mobil kesayangan tiba di google maps agar tidak tersesat dan cepat sampai. Tampak rumah megah di perumahan elite yang bisa dibilang cukup sepi ini menjadi akhir dari perjalananku ini, "hmm apa ini ya rumah mereka?" Tanyaku dalam hati.
"Tapi boleh juga sih disini tidak boleh sepi, mungkin orang-orang disini pada sukar bersosialisasi dengan tetangga sekitar." Tiba-tiba suara hp ku bunyi, sebuah panggilan WA masuk, tanpa nama ketika kupandangi fotonya dapat kupastikan ini adalah WA mbak Vana. "Rendi kamu udah sampai?" Tanya mbak Vana tiba-tiba. "Udah mbak, barusan kok. Mobilnya parkir dimana?" "Aduuuhhh kamu bawa mobil ya, mbak lupa ngasih tau kamu. Parkir di 2 rumah sebelah kanan rumah ini aja Ren, itu rumahnya kosong kok." "Oke siap mbak."
"Buruan, jangan lama-lama ya. Keburu mami pulang." "ya mbak." Lalu kututup percakapanku melalui telfon dengan mbak Vana dan segera kupindahkan mobilku di tempat yang mbak Vana bilang. Kuparkirkan mobilku dan menunggu segera menuju ke rumah mami, depan ternyata mbak Vana sudah menunggu kehadiranku. "Sini ayo masuk, cepet Ren." Ucapnya sambil melakukan gestur agar aku bisa segera masuk ke rumahnya. Kumasuki rumah itu, sedikit melihat ruang tamu yang luas dan megah sekali, ditengah lamunanku memandangi tiap sudut rumah tiba-tiba mbak Vana membuyarkan lamunanku.
"Ren kamu ngumpet di kamar mbak deh." "Yang mana mbak?" "Itu yang di depan ruang keluarga, nanti rencana mbak kami rayainnya disana biar kamu bisa melihat semua lewat jendela kecil di atas pintu itu." "Ohh oke mbak siap deh, oh ya btw Ratna sama mami juga di toko?" "Ratna di kamar mandi, barusan mandi dia abis siapin kue, dia yang bikin sendiri." "Loh mami sendiri dong di toko?" "lya individu, sengaja mbak sama Ratna tinggal buat siap-siap."
"Eh mas Rendi udah dateng, mas udah siapin kontol mas kan." Tanya Ratna yang tiba-tiba datang dengan pakaian lengkap namun sangat ketat. "Udah dong, udah gak sabar pengen ewein kalian bertiga haha." "Tahan-tahan hihi." Jawab mbak Vana sambil merogoh kontolku yang dibalut kain jeans. TOK.. TOKK... TOKKK.... "Eh mami come, mbak tadi gak kunci pintu. Buruan sama kamu masuk kamar." Perintah mbak Vana mulai tergesa-gesa yang mematikan semua lampu agar semuanya tampak gelap gulita. TOKK.. TOKKKK.. TOKKKK..
aseekkkk, nuhun suhu @FREEEE
 
PART 20 Kumasuki kamar mbak Vana sambil kumatikan lampu dan mengambil sebuah kursi agar mataku tidak melihat jendela kecil diatas pintu kamar mbak ini. Tampak Ratna mengambil sebuah kue lalu lilin di kue yang ia buat untuk mami itu. Vana berlari dan Mungkin karna tidak ada yang membukakan pintu tiba-tiba GLEKKK... ayunan handle pintu membuka pintu utama. "Rattt... Vannnn... Kamu dimana?" Panggil mami yang suaranya terdengar jelas olehku namun tak terlihat batang hidungnya. "Selamat ulang tahun mamii." Teriakan mbak Vana dan Ratna sambil mereka nyalakan semua lampu.
"Yaampun anak mamii, makasih ya." Ucap mami sambil menciumi kedua anaknya. "Tiup lilin dulu dong." "Mami mandi dulu sana gih, nanti Ratna sama mbak Vana ada kejutan buat mami loh." Ucapkan Ratna sewaktu-waktu setelah mami meniup lilin. "Kejutan apa?" "Udah, mami mandi dulu aja, nanti juga bakalan tau kok hihi." Ucap mbak Vana menyuruh mami cepat mandi. "iya deh." Jawab mami sambil meletakkan tasnya dan masuk ke sebuah kamar yang berhadapan dengan kamar mbak Vana. "Mungkin itu kamar mami." Pikirku
Lama ku menunggu mami keluar dari kamar itu "ah sial, mungkin mami mandi di kamarnya." Kulihat mbak Vana menjual sebuah lagu melow di JBL dengan volume sedang, tak lama kemudian mami keluar kamar menggunakan jubah mandi saja entah mam dalaman atau tidak aku pun tak bisa melihatnya dengan jelas namun pasti tak akupun akan tau dengan sendirinya. "Ada kejutan apa hayo, mami penasaran nih." Ucapkan mami sambil merapikan rambut panjangnya yang sedikit basah itu "Tapi ada syaratnya." Ucap Ratna. "Apaan sih anak cantik mami, iyadeh mami turutin."
"Mami harus mau diiket di kursi sambil matanya Ratna tutup ya." "Ihhh gak ahhh ngapain sih iket sama tutup mata segala." Protes mami. "Ya kan ini kejutan, biar mami makin gak ngira-ngira jadinya di tutup aja matanya. Vana yakin deh ini jadi kejutan paling mengesankan buat mami." mbak Vana mulai menyukai Jawab mami. "Hmm yauda deh, awas loh ya kalau biasa aja kejutannya." Mami pun mulai duduk di kursi kayu yang telah kedua mempersiapkan, Ratna mulai mengikat dari bawah dibantu oleh mbak Vana sewaktu-waktu setelah menutup mata mami dengan sebuah kain hitam berlipat.
Kupandangi tubuh mami yang hampir kepala 5 ini sungguh sangat tak kusangka bisa sebagus ini, tampak dada ketika muncul keputusan-keputusan seperti menolak tua tak mau kendor. Tampak lambaian memberikan sinyal bahwa sudah tangan mbak Vana waktuku beraksi. Kubuka pintu kamar mbak Vana, kudekati tubuh mami yang dibalut pakaian khas orang selesai mandi, tiba-tiba Ratna dari belakang mendekap tubuhku hanyakan mengaktifkan di celana jeans ku, jari-jari lentiknya mulai beraksi mengeluarkan kontol ku sarangnya. la gapai kontolku dengan sedikit remasan-remasan kecil di batang kontolku yang mulai mengeraskan itu.
Cukup puas Ratna bermain-main dengan kontolku, dengan dorongan semangat agar aku lebih mendekat lagi ke mami tepat di depan muka mami yang polos seperti tak terjadi apa-apa di publikasi. Kepala kontolku semakin maju dan mulai menyentuh bibir mami. "Emmm apa iniiii." Ucap mami sedikit kaget dengan pemandangan itu. benda asing yang tiba-tiba PLOKK.. PLOKKKK... PLOKKKK.... PLOKKKK.. Suara ayunan kontolku yang dikendalikan Ratna bawaan pipi kanan dan kiri mami berulang kali. "Ratnaaa... Vanaaaa... Apa-apaan ini." Ucapkan mami sedikit kebingungan dengan apa yang ia dapatkan.
Tak ada jawaban apapun keluar dari mulut kami bertiga hanya suara kebingungan mami saja yang berpadu dengan suara musik melow mbak Vana. Tampak tangan mbak Vana mulai beraksi memikat tubuh indah mami, ia belai dada atas mami lalu tak lama mulai memasukkan tangannya ke dalam jubah mandi dan mencari buah dada mami. "Emmmm... Arrrggggg.... Ahhhh.." Lenguhan kecil bibir manis mami. mendapatkan lampu hijau dari lenguhan mami, kutancapkan kontolku ke mulut hingga ia tak sempat merapatkan mulut ke mulut akibat dari lenguhannya dan akhirnya BLESS. mulut kontolku berhasil masuk mami.
Mami tampak gelagapan menerima serangan tiba-tiba ku, kumaju mundurkan kontolku sambil memegang kepala mami. Emmmmm..." "Argggggg. mami membuatku lebih bersemangat lagi karena sepertinya mami telah menerima kehadiran Lenguhan kontolku. Dengan sengaja dan ingin mengetahui reaksi mami kulepaskan kontolku secara tiba-tiba ditengah kehausannya akan kontol lelaki. "Emm kok udahan sih? Kamu siapa? Ratna, Vana bukain penutup mata mami donggg." Rengek mami memohon. "Hihi kenapa mi? Ketagihan ya." Jawab mbak Vana. "Udah Ahhh cepetan bukain." Perintah mami.
"Emang kalau Ratna bukain mami mau apa?" Tanya Ratna. "Emmm mau apa yang kalian mau, kalian mau apa?" "Ya jelas kami maunya, berempat bareng mami dong hihi." Jawab Ratna. "Ini kan suprise buat mami, biar mami bisa ngerasain kontol lelaki yang lama gak mami rasain lagi." Jawab mbak Vana. "lya deh mami mau kok, kontolnya gede banget. Mami udah sange buruan deh, pakai memek mami semau kalian." Mbak Vana mulai melepaskan penutup mami, alangkah kaget mami melihatku dipeluk Ratna dari belakang sambil mengocok lembut kontolku
 
PART 21 "Rendii." Teriak mami sedikit kaget melihat batang kontolku sedang dimainin oleh Ratna. Ratna mengubah posisiku sedikit menyamping dan mengubah juga posisi berhadapan dengan kontolku. "Emmmmm... Ahhhhhhhh... Arrrgggggggg..." Kuluman mulut Ratna dikontolku benar-benar membuatku merem melek, kubelai rambut nya yang tergerai indah sedikit selepas mandi itu. "Emmmmm... Ratttttt. Ayo sayang.." "Uhhhhh.... lyaaa.. Terusinnnn... Ahhhhh..." Desahku tak karuan.
Kulihat mami tampak sedikit menahan rasa nafsunya melihat batang kontolku disepong oleh Ratna, tampak juga tangan mbak Vana mulai melepaskan lekuk tubuh mami untuk memberikan rangsangan lebih kepada mami. Slurrrpppp.. Emmmmm.. Slurrrpppppp... Ahhhhhhhhhhh.... Uuhhhhhhh... Emmmmm... Argggggggg... "Ratttt... Gantian mami dong." Pinta mami memelas. "Hihi mami mau kontol mas Rendi ini?" Tanya Ratna setelah ia melepaskan kontolku lalu menggibas-gibaskannya ke kanan dan ke kiri slap kedua pahaku. "Mauuu Tikus, sini bawa ke mami sayang." Ucap mami.
Ratna kembali ke posisi membelakangi ku dan menuntun kontolku mendekat ke wajah mami yang dikuasai nafsu birahi itu. Tampak mbak Vana bermain-main dengan buah dada mami dari balik pakaian jubah mandinya itu. Semakin mendekat kontolku di wajah mami, semakin mami majukan wajah dan keinginan agar bisa cepat melumat kontol ku, Ratna sedikit demi sedikit memajukan tubuh ku hingga akhirnya kepala kontolku menyentuh bibir mami. "Eitttssssssssss..." Ucap Ratna ketika ia menarik kembali kontolku menjauh dari bibir mami. "Ratnaaaaaa, awas ya gak mami kasih uang bulanan lohhh." Ancam mami.
Mbak Vana dan Ratna pun mulai tertawa sedangkan aku hanya bisa tersenyum melihat tingkah laku mami yang seperti rindu dengan kontol lelaki ini. "lya iya, maafin ratnaa hihi." Jawab Ratna sambil memajukan kontolku mempersilahkan mami menikmatinya. "Uhhh... emmmm... Ahhhh.." Erangku ketika mulut mami bermain di kontolku. Slurpppp... Slurrppppppp.. Emmmmmmm... Ahhhhhhhh... Ahhhhhhh.. Uhhhhhhhhh... "Enak sayang?" Tanya mami setelah melepas kuluman kontolku. "Enak dong mam, kontol Rendi gimana?" Tanya balik.
"Enak sayang, mami suka." Puji mama. Tanganku mulai dari tubuh mami, sambil menutupi seluruh lekuk sambil menyodorkan kembali kontolku ke wajah mami. la lumat kontolku dengan ganasnya, ia maju mundur dengan cepat dengan mulutnya seperti seorang wanita yang benar-benar haus akan kontol lelaki. Kucabut kontolku, kupindahkan posisikukangi mami yang masih duduk berdiri di kursi kayu itu, kejelajahi seluruh tubuhnya hingga matikan di suatu benda kenyal yang biasa disebut tetek itu. Kuremasi buah dada mami, desahan dan lenguhan menjadi satu kesatuan kenikmatan yang sudah lama tidak ia dapatkan dari suaminya lagi.
Tampak mbak Vana dan Ratna mulai mencumbui satu sama lain di sofa di depan kami, tangan mereka saling meraba satu sama lain dengan disertai desahan-desahan mereka seolah berlomba-lomba menarik perhatianku. Tanganku mulai turun ke arah memek mami lalu menyingkap pakaian jubah mandinya, yah benar sekali dugaanku tanpa menggunakan pakaian mandi ini lalu dengan mudahnya berhasil menembus bibir memeknya yang apapun dibalik lama tak melihat belaian lelaki ini. "Emmmmm.. Arrrrggggghhhhhh.... Rendiii nakal banget kamu sayangggg." Jerit mami. kananku bibir tangan memeknya yang tanpa bulu ini, sedangkan tangan kiriku bermain di buah dada mami. mengusap-usap
"Ohhhh iyaaaa... Terusinnnn... Mami jablay sayang... Puasin mami yang lama gak pakai iniiiii uhhhhhh.. Emmmmmmmm.... Ouhhhhhhhhhhhhh.. lyaaaaa terussssss.. Ahhhhhhhhh.." Lenguhan-lenguhan keras mami membuktikan bahwa ia memang benar-benar rindu belaian lelaki. Terlalu asik menjamah tubuh mami, kembali kutengok mbak Vana dan Ratna yang kali ini sudah bugil total di sofa yang tepat depanku dan mami, tampak mereka saling meraba, mencumbu, dan yang pasti saling memuaskan. Ku ubah posisiku kembali menghadap mami, melihat kontolku tepat didepannya, sedikit berontak ingin segera menikmati kontolku.
"Mau?" Tanyaku singkat sambil memainkan kontolku naik turun. "Mauuu sayang, sini dong deketin lagi." Jawabnya manja. Kudekatkan diriku namun tak kuberikan kontolku ke mami. "Rennnn, sini kontol kamu." Protes mami. "Rendi bakal kasih yang lebih." Jawabku pelan ke telinga mami. "Ahhh iya, lepasin mami sayang bebasin mami." Jawabnya sambil kulepaskan tali di tubuh mami lalu kudekap erat dan kugendong kedua kedua efeknya pada tubuh, mami pun kalah di leherku.
Kubawa tubuhnya menuju ke tempat Ratna dan mbak Vana, mereka pun mengerti yang kumaksud sehingga mereka berdua bergeser ke kanan dan ke kiri ruang untuk ku meletakkan tubuh mami ditengah-tengah mereka. Kuhempaskan mami diantara Rat dan tubuh mbak Vana, dengan cepat dan cekatan mami menatarik mengarahkan ke arah buahna seolah-olah tak butuh waktu untuk hanya sekedar mamandangi itu. "Emmmmm.. Slurpppppppp... Uhhhhhhhhh.... Emmmmm... Slurpppppp.. Slurppppp..." ...... Kucumbui seluruh buah dada mami, jilatanku membahasahi seluruh permukaan permukaan buah dadanya.
 
Untuk besok/ 2 hari kedepan ijin kepada teman ² HANDPHONE + + 🙏🙏menuju TAMAT
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd