BERTEMU RUDI DAN BELLA
Rissa meletakkan Udin dikamar tidurnya, Setelah itu Rissa mengumpulkan semua orang - orang yang ada di dunia cincin.
"Kita saat ini berada di Dunia sihir,dimana rata - rata orang memakai sihir. Aku akan memberi kalian pengetahuan tentang bahasa disini" ucap Rissa.
Rissa kemudian berjalan ke Arah orang tua Udin. Ia menempelkan jari telunjuknya dikening,setelah itu lanjut ke Paijo, Ponijan , Kuwi, Djarwo, Li Shan, Lingling, Han Meiling Xing, Juminten , Andin, Mingxia, dan Dewi Bulan. terakhir keluarga Kuciah.
"Nah itu adalah bahasa di Dunia yang kita kunjungi. Siapa diantara kalian yang mau ikut keluar?" ucap Rissa.
"Saya...
"Aku...
Semua orang mau ikut keluar.
"Baiklah... Tapi ingat,jangan berbuat onar. Kita belum tahu apa yang ada didunia ini,setelah Udin bangun,kita akan pergi bersama - sama" ucap Rissa.
"Siaaap..... " ucap mereka agak serempak.
"Maaf Nak... Sihir itu bagaimana ya?" ucap Ayahnya Udin penasaran.
"Sihir itu sebuah kekuatan yang memakai mantra, Contoh begini" ucap Rissa lalu mempraktekkannya.
Rissa mengucapkan mantra sihir,
Nampak ada diagram di tanah berbentuk bulat .
Lalu muncul harimau.
"Ini Sihir tingkat atas jika sudah menguasainya,hewan ini akan hilang atas keinginan sang pencipta sihir tersebut. Contoh lagi" ucap Rissa. Lalu ia menghilangkan harimau itu kemudian muncul genangan air di telapak kaki Rissa. Air itu bergerak mengikuti Rissa berjalan. Mereka melihat Rissa berjalan di air, Kemudian Rissa mengerakkan tubuhnya seperti di Film Avatar.
Air yang yang ada di kolam keluar mengikuti gerakan tangan Rissa. Kemudian Rissa membentuk air itu menjadi sebuah tombak lalu dilesatkan ke arah bebatuan.
wuuusshh.... Booomm... batu itu hancur berkeping keping.
"Mirip seperti kekuatan kita" ucap Paijo.
"Iya emang mirip,hanya saja ini memakai MANA. Bukan Qi" ucap Rissa.
Kuwi mengangkat tangan. Rissa melihat Kuwi angkat tangan hanya menganggukkan kepala saja.
"Nyonya... Apakah ada yang memakai Qi dan MANA?" ucap Kuwi.
"Tumben awakmu pinter Wi... Biasanya lemot" ucap Ponijan.
"Habis aku Upgrade pakai Prosesor Core i10. " ucap Kuwi.
"Hem... Ada.. Tapi hanya sebagian kecil saja,sebab tidak semua tempat ada energi Qi. Dunia Sihir ini hampir mirip dibumi,hanya saja teknologinya masih sedikit ketinggalan belum canggih.Tempat Mereka di pisahkan oleh Lautan." ucap Rissa.
"Ooo... Begitu Ta...." ucap anak buah Udin.
"Ya sudah... Aku tinggal dulu. " ucap Rissa lalu melesat ke arah Udin.
Sesampai disana Rissa melihat Udin tertidur dengan pulas.
"Hem... Apa aku pertemukan saja ya... Buat kejutan gitu.." gumam Rissa.
Lalu Rissa berebah disamping Udin,ia menempelkankan jari dikeningnya.
.
---***----
Disuatu tempat yang sangat jauh dari tempat Udin berada. Nampak ada 2 orang remaja.
Pria dan Wanita,Mereka adalah kakak beradik.Pria itu memiliki paras yang rupawan Tampan,sehingga banyak gadis yang tergila - gila oleh ketampanan Pria itu namun Pria itu sangat cuek terhadap lawan jenisnya,ia hanya akrab bersama sahabatnya sebab dirinya mendapat amanah dari Ibunya bahwa jangan pacaran dulu bila belum mendapat pekerjaan, Begitu juga si Wanita,banyak sekali kaum Pria mencoba merebut hati sang Gadis itu. Tapi mereka tidak berhasil.
Mereka adalah Rudi dan Bella. ketika Bella ada mengganggu hingga membuat Bella terluka,maka Rudi menghajar mereka ditempat yang sepi,banyak yang masuk rumah sakit akibat di hajar oleh Rudi,rata - rata di buat Koma,tulang banyak yang patah.
Mereka sekolah di tempat Sekolah swasta,dimana Sekolah itu ada SD,SMP,SMA . Jadi Rudi bisa menjaga sang Adik.
Bella bisa saja menghajar orang yang mengganggu dirinya,tapi ia malas melakukannya,Bella menyerahkan itu pada kakaknya.
Suatu saat ketika malam tiba. Mereka mimpi ditempat yang sama. Mereka ada disebuah persawahan,terdapat sebuah gubuk.
"Kak Rudi...." ucap Bella.
"Adiiik...." ucap Rudi.
"Kok mimpi kita sama kak" ucap Bella.
"Gak tahu,kakak saja bingung kok" ucap Rudi.
Didekat mereka ada sebuah sungai kecil yang mengalir. Sungai itu jernih airnya.
"Ini kita dimana kak" ucap Bella.
"Kita di sawah,tapi gak tahu sawahnya siapa" ucap Rudi . Ia melihat sekeliling tak ada orang sama sekali.
Bella berjalan ke arah sungai lalu menyentuh air sungai.
"Kok seperti nyata ya..." ucap Bella dalam hati ketika menyentuh air sungai.
"Kak Rudi... Kesini...." teriak Bella.
Rudi yang mendengar suara Bella lalu berjalan mendekatinya.
"Ada apa dik?" ucap Rudi.
"Coba kakak sentuh Airnya.." ucap Bella.
Rudi duduk jongkok lalu menyentuh air tersebut.
"EH.....!!!??? Rudi terkejut.
"Gimana kak?" ucap Bella.
"Kok seperti nyata Dik" ucap Rudi lalu membasuh mukanya.
"Iya... Ini nyata bukan Mimpi..." ucap Rudi.
"Kalau bukan mimpi kita ada dimana Kak? Adik takut... " ucap Bella mendekat ke arah Rudi.
"Jangan takut,ada Kakak disini" ucap Rudin.
Tak lama kemudian. Rissa muncul di gubuk.
"Rudi.... Bellaa..... " ucap Rissa memanggil putra dan putrinya itu.
"EH....!!??? Rudi dan Bella terkejut saat mendengar suara yang familiar ditelinganya.
"Itu kan suara Ibu kak.." ucap Bella.
"Iya... Arahnya dari sana... Ayo kita kesana" ucap Rudi.
Rudi dan Bella mendatangi sumber suara yang memanggil namanya mereka.
Begitu mereka dekat dengan gubuk,mereka melihat ada seorang Wanita duduk membelakangi mereka berdua.
"Kalian tidak kangen sama Ibu?" ucap Rissa.
"I...I...Ibuuuu....!!!???" ucap mereka serempak.
Lalu Rissa menoleh ke arah Rudi dan Bella.
"IBUUUUUUUUU......... " ucap mereka sambil berlari lalu memeluk Rissa.
"Kalian sudah besar rupanya..." ucap Rissa.
Rudi dan Bella memeluk Rissa sambil menangis.
"Cup... Cup.. Cup...Kalian sudah besar kok masih menangis" ucap Rissa.
"Bella kangen sama Ibu" ucap Bella.
"Rudi juga kangen sama Ibu..." ucap Rudi.
"Iya... Ibu juga kangen sama kalian." ucap Rissa.
Rudi melepaskan pelukannya,Lalu"Bu...Kita ada dimana?"
"Kita ada disawah sayang..." ucap Rissa.
"Iya Bu Rudi tahu ini Sawah... Tapi bukan itu yang Rudi maksud" ucap Rudi.
"Kita berada disuatu tempat,untuk berkumpul bersama,tak ada orang lain yang tahu tempat ini" ucap Rissa.
"Kumpul bersama??? Kok Ayah tidak ada Bu? apa Ayah di surga?" ucap Rudi.
Tiba - tiba Udin muncul dalam keadaan tertidur,wajahnya sama seperti dulu.
Posisi Rissa dan bella menghadap ke sawah,sedangkan Rudi berdiri menghadap Gubuk.
"AYAAAAAAAHHH......!!???" ucap Rudi terkejut saat melihat Udin tiba - tiba muncul didepannya.
Bella menoleh kebelakang.
"AYAAAAAAHHHHH......" ucap Bella lalu menubruk tubuh Udin yang tertidur.
"Hem... Siapa ini..." ucap Udin sambil merem.
Rudi juga mendekat ke arah Udin lalu memeluknya.
"Ayah...Ini Bella..." ucap Bella.
"Bella siapa,Bella saphira,Bella Lajtuba, atau Bella kumala sari." ucap Udin yang malas membuka matanya.
"Aku Bella Kumala Sari Ayaahh..." ucap Bella.
"5 Menit lagi Dek... Jangan ganggu aku tidur..." ucap Udin. Udin pikir itu adalah ulah Rissa.
"Bangun Kang Mas... Mereka berdua kangen sama Kang Mas..." ucap Rissa.
Udin tak kunjung bangun.
"Ayoo kita ceburkan ayah disungai,biar ayahmu bangun" ucap Rissa.
Udin yang mendengar ucapan Rissa langsung terbangun.
"Iya.. Ya... Ne sudah bangun Dek" ucap Udin namun matanya masih merem dalam keadaan duduk.
"Ayah... Buka dong matanya...Ayah gak kangen ta sama Bella dan Kak Rudi.." ucap Bella.
Udin mendengar suara itu lalu membuka matanya.
"Kalian siapa ....Hooooaaammm?" ucap Udin yang baru melihat wajah pemuda dan gadis tersebut.
"Mereka ini anak - anak kita sayang..." ucap Rissa.
"APAAAAAAA....!!!??? ucap Udin terkejut.
Rudi dan Bella memeluk Udin.
"Ja...Ja...Jadi kalian Anak -anakku.....Huaaaaaaaaa........." ucap Udin lalu membalas pelukan Rudi dan Bella sambil menangis.
"EH...!!?? Tunggu sebentar...Kita ada dimana ini" ucap Udin baru tersadar ditempat yang asing.Udin melihat Sawah yang ditanamin Padi.
"Diruang dimensiku Kang Mas..." ucap Rissa.
"Ooo... Tunggu sebentar,kok kalian bisa mengenali Ayah??" ucap Udin belum sadar bahwa dirinya dirubah oleh Rissa kebentuk yang dulu.
"Ya kenal lah Ayah,Wajah dan tubuh ayah masih tetap yang dulu sebelum Ayah dinyatakan Hilang oleh Basarnas." ucap Rudi.
"Hilang...??? Basarnas.??? Maksudnya?" ucap Udin.
"Ayah gak ada pulang selama 2 hari,jadi Semua orang mencari ayah,bahkan orang - orang kantor ikut mencari ayah,begitu ada yang bilang ayah mancing didekat sungai besar,kita kesana, Ada montornya ayah disana,tapi ayah tidak ada." ucap Rudi. Rudi tahu berita itu dari Ibunya. Sebab Rudi yang dulu belum tahu apa - apa,masih polos.
"Oooo.... Iya... Ayah Ingat... Ayah gak hilang hilang,cuman pindah alam saja Nak" ucap Udin.
"Iya ayah.. Kami mengerti " ucap Bella. Mereka pikir Udin telah tewas.
"kelas berapa Nak kamu sekarang" ucap Udin bertanya pada Ruddi.
"Baru kelas 2 SMA ayah.. Adik Bella baru SMP." ucap Rudi.
Udin mengecek Badannya."Ne nyata atau ilusi dek?" ucap Udin dalam hati.
"Ini nyata Kang mas" ucap Rissa telepati.
"Kok mereka masih ada,kan Aku berpisah sudah lama jika dilihat dari Meng Yun yang memiliki banyak anak dan cucu." ucap Udin dalam hati penasaran.
"Ada perbedaan waktu antara di Bumi dengan tempat tinggal kang mas" ucap Rissa telepati.
"Ayah... Banyak yang ngejar - ngejar Bella tuk jadi pacar,tapi Bella gak mau.." ucap Bella.
"Pinter... Sekolah dulu yang Rajin,lalu kuliah,dan kerja. Barulah memikirkan pasangan." ucap Udin sambil Mungusap Rambut Bella.
"Ayah... Disana itu tempatnya bagus apa enggak? ucap Rudi.
"Baguss... Ada Istana,ada segala jenis buah - buahan,ada sungai. Istana presiden aja kalah." ucap Udin menceritakan Dunia Cincinnya.
Sedangkan Rudi mengira yang dikatakan ayahnya itu adalah Surga.
"Hem... Kalian punya Qi ternyata.." ucap Udin merasakan kedua anaknya memiliki energi Qi.
"Iya Ayah... Ini latihan bersama Ibu sebelum Ibu menyusul Ayah."ucap Rudi.
"Ooo begitu.... Hem.... Ayah punya sesuatu untuk kalian berdua." ucap Udin.
Udin mengeluarkan 2 Kota berisi HP dari cincin ruangnya.
"Ini Buat Kak Rudi yang ini buat Adik Bella" ucap Udin sambil menyerahkan kotak HP dari Cincin peninggalan Umam.
"Terima kasih Ayah..." ucap Mereka serempak lalu memeluk Udin.
"Sama - sama..." ucap Udin.
Rudi dan Bela membuka Kotak itu.
"Wooww... Hape....Gimana cara menghidupkannya ayah?" ucap Rudi kebingungan saat hendak menghidupkan Hp yang ia pegang.
"Alirkan Qi kalian pada Hape itu" ucap Udin.
Mereka lalu mengalirkan Qi pada Hp tersebut.
"EH... !!?? mereka terkejut.
"Ayah gak tahu itu bisa buat komunikasi sama temanmu apa tidak,sebab itu Hp berbeda dari yang ada di Bumi." ucap Udin.
"Dik... Bawa Hp apa enggak?" ucap Rudi.
"Enggak.. Kan Hp Bella lagi di cas posisi mati" ucap Bella.
"Sama,Hp Kakak juga lagi di cas dan posisinya mati."ucap Rudi.
"Coba serahkan pada Ayah Hp kalian." ucap Udin.
Rudi dan Bella menyerahkan Hp itu pada Udin.
Udin lalu memasukkan No Hpnya kedalam Hp Rudi dan Bella.
"Dah selesai.... " ucap Udin sambil menyerahkan HP tersebut pada kedua anaknya.
"Jadilah anak yang berguna bagi nusa dan bangsa. Meski kalian kuat,jangan menjadi Sombong. Tolong orang yang pantas kalian tolong,bunuhlah orang yang pantas dibunuh." ucap Udin.
"Iya Ayaaah..." ucap mereka serempak.
"Ini asli apa ilusi dek" ucap Udin dalam Hati masih ragu apa yang ia lihat.
"Asli Kang Mas...." ucap Rissa telepati.
"Asem.... Kirain ilusi...." ucap Udin dalam hati.
Kemudian Udin memeluk Bella lalu Rudi.
"Rudi... Bella...Suatu saat kita akan berjumpa lagi,Ingat... Kalian jangan Nakal... Ibu selalu mengawasi kalian dari atas." ucap Rissa.
"Iya Ibu... Kami janji tidak Nakal." ucap Rudi dan Bella.
Kemudian Mereka semua kembali ke alamnya masing - masing.
Rudi dan Bella kembali keBumi,Sementara Rissa dan Udin kembali Ke dunia Cincin.
Rissa terbangun,sedangkan Udin masih tertidur.
"Mungkin Kang Mas pikir itu adalah mimpi" ucap Rissa dalam hati.
Kemudian Rissa Melesat ke arah kebun Bunga yang ia tanam.
Setelah sampai disana,nampak Lingling menyiramin Bunga sambil mengobrol dengan kupu - kupu.
"Mengapa dia bisa bahasa Hewan ya" ucap Rissa dalam hati. Lalu mengecek tubuh Lingling.
"Ooo... Begitu.. Pantesan saja bisa..." ucap Rissa dalam hati setelah mengetahuinya.
Rissa menghampiri Lingling.
"Rajinnya...." ucap Rissa.
"Eh kak Rissa,Lingling Bosen kak latihan terus,jadi Lingling menyiram bunga saja sambil ngobrol sama kupu -kupu ini." ucap Lingling.
"Ooo... Begitu...Sini kakak Bantu" ucap Rissa.
Mereka pun menyirami Bunga,sambil mengobrol,kadang tertawa.
.
.
.
¤¤¤¤
.