Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Petualangan Udin

Bimabet
Dah ane bilangin....ane kasih tantangan pula..sampe bulan april/mey kalo ibadah lancar,bahasa di perhalus dikit,nurut sama mamahnya,terus ga banyak main ane beliin hp baru brad....ech pake bilang dipikir-pikir dulu...kamvret emang anak jaman now behahahaha



SalamBeha
Ora brani kasih saran
Karena masing² orangtua punya metode sendiri untuk mendidik anaknya

Semoga anaknya segera tercerahkan 🤲
Nyimak obr
Anak ane agak keras kepala kaya bapaknye...behahaha
Namanya orangtua pastinya mau yang terbaik buat anaknya biar ga kaya bapak nye...behahahaha
Kudu ada yang di takutin/diseganin/dijadiin panutan sama anak kalo dirumah kalo kaga berabe hu bisa2 anak2 jadi sesukanya....


SalamBeha
Iye bener brad. Untung anak² ane pada takut sama ane, baru dipelototin doang anak² udah pada angkat tangan
Nyimak obrolan bapak2 di mari 😂😂😂😂
 
Anaknya masih priwi kah, smoga tidak sperti master of pantat @31kakashi untuk tidak merusak kehormatannya tp lewat jalur blakang (tusbol).
;);)
Behahahaha....sa aee cheerleaders nya HAMTARO n CIAH CIAH.....behahahaha anak ane jagoan dua2 nya suhu...makanya ane jaga agar ga ketularan



SalamBeha
 
Terakhir diubah:
Yaelah tumben sumes2 pada waras ngobrolin anak.

Pasti habis nglangkahi kendi kuburan 😋🤣
Kalo master @31kakashi bini nye tahajud....bini ane habis muasain sama dzikirin ane biar tidak terpengaruh sama maha lord om blue jeans erro sennin @umam yang masih ngelirik janda kang pecel sama masih terobsesi lubang vantat nya master @kenthirkatrok...
Behahahahaha.....🚛 🛴 kabooor nye naek otopet ditarik mobil box yang ada tulisan nya master @kenthirkatrok yang tulisannya alay "kU Tu179u Lu84179 V417T4tMu"
:ampun::ampun::ampun::ampun:ampun master ane jangan di tusbol...ane masih normal....behahahahaha

Ciau dulu udah bell alias adzan maghrib...kaya bell nya waktu masih maen bola plastik kelarnya kalo adzan maghrib...wkwkwkwkw


SalamBehaBerenda( pesenan sumes @yonoz )
SalamPersaudaraan
 
mohon mangapken hamba yang mulia ketua,wakil ketua,sesepuh,pinisepuh,manager dan beserta jajarannya team HT atas keterlambatan hamba memenuhi jawilan si Enok yang imut dan unyu unyu,makasih yach Enok si sekretaris atas jawilane yang bikin berjedar jeder jedor vantat dan bidji ane :ampun::ampun::Peace:
 
MEMBUKA ELEMEN ES


"Hehehehe...Tadi Aku gak seberapa fokus banget dek..."ucap Udin cengengesan.

Udin melihat kekaisaran Xuan dari atas saat mereka melintasinya.

"Hem..... Gede juga ya dek kekaisaran Xuan ini" ucap Udin.

"Ya besar lah kang Mas,namanya juga Kekaisaran No 1 di alam ini," ucap Rissa.

"Masa seh Dek...Perasaan kaisar Xuan No 2 deh.." ucap Udin.

"Benar Kang Mas...Kalau Kaisar Xuan No 2,lalu No satu itu siapa? ucap Rissa Heran,padahal dirinya mengetahui saat dirinya berjalan bersama Umam mencari wanita untuk dijadikan Istri Umam.

"Namanya itu Kaisar Udin,permaisurinya itu Clarissa Yue Yan..." ucap Udin menggombal.

"Aah.... Kang Mas bisa saja..."ucap Rissa.

"Hehehehe....Kalau Adek mau Bukti,nanti Udin beserta yang lainnya melenyapkan mereka semua" ucap Udin dengan entengnya.

"Adddoooohh..... " Udin mengaduh saat Rissa mencubit perutnya.

"Sakit dek....."ucap Udin sambil mengusap - ngusap perutnya yang terasa sakit akibat cubitan Rissa.

"Jangan asal membunuh kang mas," ucap Rissa.

"Enggak - enggak Dek... Tadi aku bercanda saja" ucap Udin.

"Mampusssss...." ucap Paijo dalam hati.

"Paijo ingin aku cubit juga?" ucap Rissa.

"Ti.... Ti...Tidak nyonya Bos,cukup Bos Udin saja yang mewakili rasa sakitku" ucap Paijo.

"Jangkreeekkk......

"Kok malah Udin,ya Pakde lah.." ucap Udin.

"Lebih cepat lagi Jo" ucap Rissa.

"Siaapp Nyonya Bos..." ucap Paijo.

Paijo lalu menambahkan kecepatannya.

Wuuuasssshhhh.........

20 Menit kemudian mereka sampai ditempat tujuan.

Udin melihat banyak salju,tak ada pepohonan yang berwarna Hijau,semuanya Putih tertutup Salju.

Udin memgaliri tubuhnya dengan elemen apinya,supaya tidak kedinginan.

Udin melihat seperti oramg sedang bertarung dari kejauhan.
Udin saat memakai Jurus menghilangkan diri dan juga menghilangkan haw Keberadaannya.

"Coba Pakde dekati mereka pertahankan ketinggian di 100 meter." ucap Udin.

"Siaap Bos..." ucap Paijo.Paijo lalu turun.

Nampak 4 orang ada dibawah Udin.Udin melihat 1 lawan 2,sedsngkan sisanya menonton saja.

Trang... Trang... Trang. Suara pedang berbenturan.

"Serahkan Pedangmu itu..." ucap Pemuda 1 yang menyerang Pria .

"Tidak akan aku berikan." ucap Pemuda 2

"Oalah... Ternyata mau merebut paksa pedang itu ta..." ucap Udin.

Udin mengeluarkan Kapak naga geninya.

"Turun 50 meter lagi Pakde" ucap Udin.

"Siapp Bos..." ucap Paijo

Lalu Udin memainkan Irama kematian dengan pakai Qi tak lupa menggunakan ilmu penghapus jejak,Udin mengarahkan ke orang yang tak bertarung itu serta 2 orang yang menghadapi seorang pemuda.

Nampak kedua orang yang menonton terkejut

"Apa kau mendengarkan suara seruling?" ucap Pemuda 3

"Iya aku mendengarnya" ucap Pemuda 4.

Yang bertarung itu pun kaget mendengar suara seruling.

"Siapa yang bermain seruling ini ya" ucap pemuda 3 dalam hati menikmati alunan suara seruling.

Tak Lama kemudian.

"AAAAAAAAA............ " Teriak mereka kesakitan yang mendengar suara irama kematian tersebut.
,
"Hehh......!!??? pemuda 2 itu terkejut,tiba - tiba
Musuhnya itu mengaduh kesakitan,ada yang terguling - guling di atas tumpukan salju.

Tak lama kemudian 4 pemuda itu tewas.

Kondisi ke empat pemuda itu mengeluarkan Darah dari telinga, mata ,hidung dan Mulut.

"Siapa yang menyerang mereka?" ucap Pemuda 2 dalam hati keheranan,sebab ia tak melihat ada orang yang datang untuk membantu dirinya.

"Ayoo Pak De Jo kita cuss pergi lagi." ucap Udin.

"Siap booss" ucap Paijo.

Paijo lalu melesat pergi kearah yang diberi tahu oleh Rissa.

Tak lama kemudian Mereka sudah sampai ditempat tujuan.

"Ada penjaganya gitu dek" ucap Udin melihat ada beberapa orang sedang berjaga.

"Tenang Kang Mas... Paijo berubahlah dan hilangkan aura keberadaanmu " ucap Rissa Sambil memberi pelindung khusus agar tak terlihat oleh para manusia,Hanya Udin dan Rissa saja yang bisa melihatnya.

"Siap Nyonya Boss" ucap Paijo. Lalu melakukan apa yang disuruh Rissa.

"Tunggu disini,kita akan turun ke bawah." ucap Rissa.

Rissa lalu membuat array pelindung,array ilusi dan array kedap suara seperti yang dimiliki Udin.

"Ayo Kang mas kita turun.." ucap Rissa sambil memegang tangan Udin.

Udin dan Rissa tun ks Kolam yang berisi energi ES.

Kolam itu dijaga karena kolam itu di keramatkan,Kolam itu ada yang punya,yaitu sebuah sekte yang rata - rata memiliki kekuatan ES.

Udin dan Rissa berada diatas permukaan Kolam Es airnya bewarna Biru. Kemudian Rissa membuat sebuah batu yang muncul tumbuh didasar Kolam,untuk tempat duduk berendam Udin. Sebab kedalaman kolam itu mencapai 10 Meter. Dengan panjang 30 meter x Lebar 20 meter.

"Kangmas Duduk disini,gak lepas baju gak apa - apa" ucap Rissa.

Udin lalu mencelupkan dirinya ,terasa kakinya menyentuh Batu,lalu Ia duduk.

"Dingin banget Beb....." ucap Udin.

Udin merasakan mati rasa akibat masuk kedalam air kolam itu.Nampak Badan Udin mulai membeku separuh badannya.

Rissa kemudian membantu Udin.

Tak lama kemudian badan yang membeku kini tidak lagi.

"AAAAAAAAAAA......"teriak Udin merasakan seperti tertusuk ribuan jarum,sakit plus dingin..
Kraackkk.... Segel Kekuatan elemen ES Udin mulai retak.
"Juangkreeekk.... Dingin banget... Aku gunakan elemen Apiku sajalah" ucap Udin dalam hati.

"Jangan Kang Mas... Bila itu Kang Mas lakukan maka energi ES akan hancur" ucap Rissa telepati.

"Aseeemm.... " ucap Udin dalam hati.

Udin berteriak, ketika merasakan seperti tertusuk ribuan jarum.

"AAAAAAA..... DINGIIIIN......SAKIIITTTTTTT" Teriak Udin.

Detik berganti Menit. Menit berganti Jam. Jam berganti Hari,Hari berganti Bulan.

Udin Masih berada didalam Kolam tersebut.

"AAAAAAAA......." Teriak Udin.....

"His4pp terus energinya itu Kang Mas..." ucap Rissa.

Udin terus menyerap Energi yang terkandung dalam Kolam tersebut.

"Kok lama banget seh Dek...." ucap Udin dalam hati.

"Tahan Kang Mas... Bentar lagi akan terbuka Segelnya kekuatan Kang Mas.." ucap Rissa.

Udin menahan rasa sakit,tapi tidak sesakit yang pertama kali masuk kedalam kolam.

Tujuh hari berikutnya,tepat Udin Memasuki Usia 12 tahun.

Kraaccck.... Pyarr.... Segel Kekuatan ES Udin terlepas.

Baamm... Baamm... Baamm... Bamm... Baamm... Baamm... Baamm... Baamm...

Baamm... Baamm... Baamm...Baamm... Baamm... Bamm... Baamm.... Baamm...

Terdengar ledakan energi ditubuh Udin.

Kini Udin berada diranah pendekar Glory puncak

Cahaya Biru memyelimuti tubuh Udin. tak Lama kemudian Cahaya itu redub,lalu

Rissa memindahkan Udin dan Paijo ditempat dimana tak ada penduduknya. Lalu ia mengehilangkan Array yang ia buat.

Udin melayang di udara dengan ketinggian 6 Km.

Cahaya warna biru itu hilang,lalu Udin berubah menjadi naga putih keemasan.

Grrooaaaarrr...........

"Cihuuii... Elemen ESku telah kembali " ucap Udin sambil bergerak kesana kemari.

Kemudian Udin merubah wujudnya menjadi wujud aslinya.

Ia memakai pakaian dengan kekuatannya.
Udin mencoba melesatkan elemen Esnya ke arah Hutan.

Wuuuussh...... Bola Es melesat ke arah hutan.

Baamm..... Bola Es itu meledak. Daerah seluas 2 KM persegi itu membeku akibat terkena ledakan Bola ES yang diluncurkan Udin.

Rissa menghampiri Udin.

"Ayoo kang mas kita pergi.." ucap Rissa..

"Pergi kemana Dek?" ucap Udin.

"Katanya mau ke dunia sihir." ucap Rissa.

"Oh iyaa.... Lupa aku Beb. EH...!! Tunggu sebentar,Pakde paijo mana Dek." ucap Udin.

"Tuh dia kesini " ucap Rissa sambil menunjuk ke arah Paijo berada.

Udin melihat arah yang di tunjuk oleh Rissa.

Tak lama kemudian Paijo sudah berada disamping Udin.

Kita berdua atau bertiga Dek?" ucap Udin.

"Hemm.... Berdua aja Kang Mas" ucap Rissa.

"Oke.... Pakde masuk dulu ya..." ucap Udin .

"Siap Boss. " ucap Paijo.

Lalu Paijo menghilang karena dimasukkan oleh Udin.

Rissa membuat pelindung pada Udin,agar selamat saat Tiba di Dunia Sihir.

"Pegang tanganku Kang Mas.." ucap Rissa.

Udin merangkul pinggang Rissa.

Kemudian Rissa mengunakan kekuatannya melindungi Udin untuk berpindah ke dunia lain.Jika tidak maka tubuh Udin bisa hancur.

Rissa dan Udin menghilang dari tempatnya.

--***---

Di Kolam ES
Nampak puluhan penjaga yang berjaga di Kolam keramat nampak gelisah,sebab Air kolam itu berubah warna,yang asalnya biru kini keruh,

"Bagaimana ini? Padahal kita sudah berjaga. Tapi mengapa airnya berubah warna" ucap Penjaga 1.

"Ayo kita laporkan pada ketua Sekte saja.." ucap Penjaga 2.

"Aku tidak berani. Mending kamu saja yang melaporkan pada Ketua sekte" ucap penjaga 1.

"Sial....."ucap Penjaga 2.

---***----

.

Udin dan Rissa melesat ke arah Dunia yang terdapat Sihir.

Udin hanya bisa melihat bayangan saja,sebab Kecepatan Rissa yang melesat itu sangatlah cepat.

Sekilas Udin melihat puluhan galaksi,"Seperti Galaksi bima sakti,tapi ada banyak."gumam Udin. Lalu ia memejamkan matanya saja,sebab jika melihat terus lama - lama menjadi pusing.

Tak lama kemudian Udin dan Rissa sudah sampai.

"Kang Mas... Kita sudah sampai" ucap Rissa.

Udin tak menjawab. Rissa lalu menoleh ke Udin.

"Lah... Malah tidur...." ucap Rissa.

Lalu Rissa dan Udin masuk ke dalam dunia cincin.
 
BERTEMU RUDI DAN BELLA


Rissa meletakkan Udin dikamar tidurnya, Setelah itu Rissa mengumpulkan semua orang - orang yang ada di dunia cincin.

"Kita saat ini berada di Dunia sihir,dimana rata - rata orang memakai sihir. Aku akan memberi kalian pengetahuan tentang bahasa disini" ucap Rissa.

Rissa kemudian berjalan ke Arah orang tua Udin. Ia menempelkan jari telunjuknya dikening,setelah itu lanjut ke Paijo, Ponijan , Kuwi, Djarwo, Li Shan, Lingling, Han Meiling Xing, Juminten , Andin, Mingxia, dan Dewi Bulan. terakhir keluarga Kuciah.

"Nah itu adalah bahasa di Dunia yang kita kunjungi. Siapa diantara kalian yang mau ikut keluar?" ucap Rissa.

"Saya...

"Aku...

Semua orang mau ikut keluar.

"Baiklah... Tapi ingat,jangan berbuat onar. Kita belum tahu apa yang ada didunia ini,setelah Udin bangun,kita akan pergi bersama - sama" ucap Rissa.

"Siaaap..... " ucap mereka agak serempak.

"Maaf Nak... Sihir itu bagaimana ya?" ucap Ayahnya Udin penasaran.

"Sihir itu sebuah kekuatan yang memakai mantra, Contoh begini" ucap Rissa lalu mempraktekkannya.

Rissa mengucapkan mantra sihir,
Nampak ada diagram di tanah berbentuk bulat .
Lalu muncul harimau.

"Ini Sihir tingkat atas jika sudah menguasainya,hewan ini akan hilang atas keinginan sang pencipta sihir tersebut. Contoh lagi" ucap Rissa. Lalu ia menghilangkan harimau itu kemudian muncul genangan air di telapak kaki Rissa. Air itu bergerak mengikuti Rissa berjalan. Mereka melihat Rissa berjalan di air, Kemudian Rissa mengerakkan tubuhnya seperti di Film Avatar.

Air yang yang ada di kolam keluar mengikuti gerakan tangan Rissa. Kemudian Rissa membentuk air itu menjadi sebuah tombak lalu dilesatkan ke arah bebatuan.

wuuusshh.... Booomm... batu itu hancur berkeping keping.

"Mirip seperti kekuatan kita" ucap Paijo.

"Iya emang mirip,hanya saja ini memakai MANA. Bukan Qi" ucap Rissa.

Kuwi mengangkat tangan. Rissa melihat Kuwi angkat tangan hanya menganggukkan kepala saja.

"Nyonya... Apakah ada yang memakai Qi dan MANA?" ucap Kuwi.

"Tumben awakmu pinter Wi... Biasanya lemot" ucap Ponijan.

"Habis aku Upgrade pakai Prosesor Core i10. " ucap Kuwi.

"Hem... Ada.. Tapi hanya sebagian kecil saja,sebab tidak semua tempat ada energi Qi. Dunia Sihir ini hampir mirip dibumi,hanya saja teknologinya masih sedikit ketinggalan belum canggih.Tempat Mereka di pisahkan oleh Lautan." ucap Rissa.

"Ooo... Begitu Ta...." ucap anak buah Udin.

"Ya sudah... Aku tinggal dulu. " ucap Rissa lalu melesat ke arah Udin.

Sesampai disana Rissa melihat Udin tertidur dengan pulas.

"Hem... Apa aku pertemukan saja ya... Buat kejutan gitu.." gumam Rissa.

Lalu Rissa berebah disamping Udin,ia menempelkankan jari dikeningnya.

.

---***----

Disuatu tempat yang sangat jauh dari tempat Udin berada. Nampak ada 2 orang remaja.
Pria dan Wanita,Mereka adalah kakak beradik.Pria itu memiliki paras yang rupawan Tampan,sehingga banyak gadis yang tergila - gila oleh ketampanan Pria itu namun Pria itu sangat cuek terhadap lawan jenisnya,ia hanya akrab bersama sahabatnya sebab dirinya mendapat amanah dari Ibunya bahwa jangan pacaran dulu bila belum mendapat pekerjaan, Begitu juga si Wanita,banyak sekali kaum Pria mencoba merebut hati sang Gadis itu. Tapi mereka tidak berhasil.

Mereka adalah Rudi dan Bella. ketika Bella ada mengganggu hingga membuat Bella terluka,maka Rudi menghajar mereka ditempat yang sepi,banyak yang masuk rumah sakit akibat di hajar oleh Rudi,rata - rata di buat Koma,tulang banyak yang patah.

Mereka sekolah di tempat Sekolah swasta,dimana Sekolah itu ada SD,SMP,SMA . Jadi Rudi bisa menjaga sang Adik.
Bella bisa saja menghajar orang yang mengganggu dirinya,tapi ia malas melakukannya,Bella menyerahkan itu pada kakaknya.

Suatu saat ketika malam tiba. Mereka mimpi ditempat yang sama. Mereka ada disebuah persawahan,terdapat sebuah gubuk.

"Kak Rudi...." ucap Bella.

"Adiiik...." ucap Rudi.

"Kok mimpi kita sama kak" ucap Bella.

"Gak tahu,kakak saja bingung kok" ucap Rudi.

Didekat mereka ada sebuah sungai kecil yang mengalir. Sungai itu jernih airnya.

"Ini kita dimana kak" ucap Bella.

"Kita di sawah,tapi gak tahu sawahnya siapa" ucap Rudi . Ia melihat sekeliling tak ada orang sama sekali.

Bella berjalan ke arah sungai lalu menyentuh air sungai.

"Kok seperti nyata ya..." ucap Bella dalam hati ketika menyentuh air sungai.

"Kak Rudi... Kesini...." teriak Bella.

Rudi yang mendengar suara Bella lalu berjalan mendekatinya.

"Ada apa dik?" ucap Rudi.

"Coba kakak sentuh Airnya.." ucap Bella.

Rudi duduk jongkok lalu menyentuh air tersebut.

"EH.....!!!??? Rudi terkejut.

"Gimana kak?" ucap Bella.

"Kok seperti nyata Dik" ucap Rudi lalu membasuh mukanya.

"Iya... Ini nyata bukan Mimpi..." ucap Rudi.

"Kalau bukan mimpi kita ada dimana Kak? Adik takut... " ucap Bella mendekat ke arah Rudi.

"Jangan takut,ada Kakak disini" ucap Rudin.

Tak lama kemudian. Rissa muncul di gubuk.

"Rudi.... Bellaa..... " ucap Rissa memanggil putra dan putrinya itu.

"EH....!!??? Rudi dan Bella terkejut saat mendengar suara yang familiar ditelinganya.

"Itu kan suara Ibu kak.." ucap Bella.

"Iya... Arahnya dari sana... Ayo kita kesana" ucap Rudi.

Rudi dan Bella mendatangi sumber suara yang memanggil namanya mereka.

Begitu mereka dekat dengan gubuk,mereka melihat ada seorang Wanita duduk membelakangi mereka berdua.

"Kalian tidak kangen sama Ibu?" ucap Rissa.

"I...I...Ibuuuu....!!!???" ucap mereka serempak.

Lalu Rissa menoleh ke arah Rudi dan Bella.

"IBUUUUUUUUU......... " ucap mereka sambil berlari lalu memeluk Rissa.

"Kalian sudah besar rupanya..." ucap Rissa.

Rudi dan Bella memeluk Rissa sambil menangis.

"Cup... Cup.. Cup...Kalian sudah besar kok masih menangis" ucap Rissa.

"Bella kangen sama Ibu" ucap Bella.

"Rudi juga kangen sama Ibu..." ucap Rudi.

"Iya... Ibu juga kangen sama kalian." ucap Rissa.

Rudi melepaskan pelukannya,Lalu"Bu...Kita ada dimana?"

"Kita ada disawah sayang..." ucap Rissa.

"Iya Bu Rudi tahu ini Sawah... Tapi bukan itu yang Rudi maksud" ucap Rudi.

"Kita berada disuatu tempat,untuk berkumpul bersama,tak ada orang lain yang tahu tempat ini" ucap Rissa.

"Kumpul bersama??? Kok Ayah tidak ada Bu? apa Ayah di surga?" ucap Rudi.

Tiba - tiba Udin muncul dalam keadaan tertidur,wajahnya sama seperti dulu.

Posisi Rissa dan bella menghadap ke sawah,sedangkan Rudi berdiri menghadap Gubuk.

"AYAAAAAAAHHH......!!???" ucap Rudi terkejut saat melihat Udin tiba - tiba muncul didepannya.

Bella menoleh kebelakang.

"AYAAAAAAHHHHH......" ucap Bella lalu menubruk tubuh Udin yang tertidur.

"Hem... Siapa ini..." ucap Udin sambil merem.

Rudi juga mendekat ke arah Udin lalu memeluknya.

"Ayah...Ini Bella..." ucap Bella.

"Bella siapa,Bella saphira,Bella Lajtuba, atau Bella kumala sari." ucap Udin yang malas membuka matanya.

"Aku Bella Kumala Sari Ayaahh..." ucap Bella.

"5 Menit lagi Dek... Jangan ganggu aku tidur..." ucap Udin. Udin pikir itu adalah ulah Rissa.

"Bangun Kang Mas... Mereka berdua kangen sama Kang Mas..." ucap Rissa.

Udin tak kunjung bangun.

"Ayoo kita ceburkan ayah disungai,biar ayahmu bangun" ucap Rissa.

Udin yang mendengar ucapan Rissa langsung terbangun.

"Iya.. Ya... Ne sudah bangun Dek" ucap Udin namun matanya masih merem dalam keadaan duduk.

"Ayah... Buka dong matanya...Ayah gak kangen ta sama Bella dan Kak Rudi.." ucap Bella.

Udin mendengar suara itu lalu membuka matanya.

"Kalian siapa ....Hooooaaammm?" ucap Udin yang baru melihat wajah pemuda dan gadis tersebut.

"Mereka ini anak - anak kita sayang..." ucap Rissa.

"APAAAAAAA....!!!??? ucap Udin terkejut.

Rudi dan Bella memeluk Udin.

"Ja...Ja...Jadi kalian Anak -anakku.....Huaaaaaaaaa........." ucap Udin lalu membalas pelukan Rudi dan Bella sambil menangis.

"EH...!!?? Tunggu sebentar...Kita ada dimana ini" ucap Udin baru tersadar ditempat yang asing.Udin melihat Sawah yang ditanamin Padi.

"Diruang dimensiku Kang Mas..." ucap Rissa.

"Ooo... Tunggu sebentar,kok kalian bisa mengenali Ayah??" ucap Udin belum sadar bahwa dirinya dirubah oleh Rissa kebentuk yang dulu.

"Ya kenal lah Ayah,Wajah dan tubuh ayah masih tetap yang dulu sebelum Ayah dinyatakan Hilang oleh Basarnas." ucap Rudi.

"Hilang...??? Basarnas.??? Maksudnya?" ucap Udin.

"Ayah gak ada pulang selama 2 hari,jadi Semua orang mencari ayah,bahkan orang - orang kantor ikut mencari ayah,begitu ada yang bilang ayah mancing didekat sungai besar,kita kesana, Ada montornya ayah disana,tapi ayah tidak ada." ucap Rudi. Rudi tahu berita itu dari Ibunya. Sebab Rudi yang dulu belum tahu apa - apa,masih polos.

"Oooo.... Iya... Ayah Ingat... Ayah gak hilang hilang,cuman pindah alam saja Nak" ucap Udin.

"Iya ayah.. Kami mengerti " ucap Bella. Mereka pikir Udin telah tewas.

"kelas berapa Nak kamu sekarang" ucap Udin bertanya pada Ruddi.

"Baru kelas 2 SMA ayah.. Adik Bella baru SMP." ucap Rudi.

Udin mengecek Badannya."Ne nyata atau ilusi dek?" ucap Udin dalam hati.

"Ini nyata Kang mas" ucap Rissa telepati.

"Kok mereka masih ada,kan Aku berpisah sudah lama jika dilihat dari Meng Yun yang memiliki banyak anak dan cucu." ucap Udin dalam hati penasaran.

"Ada perbedaan waktu antara di Bumi dengan tempat tinggal kang mas" ucap Rissa telepati.

"Ayah... Banyak yang ngejar - ngejar Bella tuk jadi pacar,tapi Bella gak mau.." ucap Bella.

"Pinter... Sekolah dulu yang Rajin,lalu kuliah,dan kerja. Barulah memikirkan pasangan." ucap Udin sambil Mungusap Rambut Bella.

"Ayah... Disana itu tempatnya bagus apa enggak? ucap Rudi.

"Baguss... Ada Istana,ada segala jenis buah - buahan,ada sungai. Istana presiden aja kalah." ucap Udin menceritakan Dunia Cincinnya.

Sedangkan Rudi mengira yang dikatakan ayahnya itu adalah Surga.

"Hem... Kalian punya Qi ternyata.." ucap Udin merasakan kedua anaknya memiliki energi Qi.

"Iya Ayah... Ini latihan bersama Ibu sebelum Ibu menyusul Ayah."ucap Rudi.

"Ooo begitu.... Hem.... Ayah punya sesuatu untuk kalian berdua." ucap Udin.

Udin mengeluarkan 2 Kota berisi HP dari cincin ruangnya.

"Ini Buat Kak Rudi yang ini buat Adik Bella" ucap Udin sambil menyerahkan kotak HP dari Cincin peninggalan Umam.

"Terima kasih Ayah..." ucap Mereka serempak lalu memeluk Udin.

"Sama - sama..." ucap Udin.

Rudi dan Bela membuka Kotak itu.

"Wooww... Hape....Gimana cara menghidupkannya ayah?" ucap Rudi kebingungan saat hendak menghidupkan Hp yang ia pegang.

"Alirkan Qi kalian pada Hape itu" ucap Udin.

Mereka lalu mengalirkan Qi pada Hp tersebut.

"EH... !!?? mereka terkejut.

"Ayah gak tahu itu bisa buat komunikasi sama temanmu apa tidak,sebab itu Hp berbeda dari yang ada di Bumi." ucap Udin.

"Dik... Bawa Hp apa enggak?" ucap Rudi.

"Enggak.. Kan Hp Bella lagi di cas posisi mati" ucap Bella.

"Sama,Hp Kakak juga lagi di cas dan posisinya mati."ucap Rudi.

"Coba serahkan pada Ayah Hp kalian." ucap Udin.

Rudi dan Bella menyerahkan Hp itu pada Udin.

Udin lalu memasukkan No Hpnya kedalam Hp Rudi dan Bella.

"Dah selesai.... " ucap Udin sambil menyerahkan HP tersebut pada kedua anaknya.

"Jadilah anak yang berguna bagi nusa dan bangsa. Meski kalian kuat,jangan menjadi Sombong. Tolong orang yang pantas kalian tolong,bunuhlah orang yang pantas dibunuh." ucap Udin.

"Iya Ayaaah..." ucap mereka serempak.

"Ini asli apa ilusi dek" ucap Udin dalam Hati masih ragu apa yang ia lihat.

"Asli Kang Mas...." ucap Rissa telepati.

"Asem.... Kirain ilusi...." ucap Udin dalam hati.

Kemudian Udin memeluk Bella lalu Rudi.

"Rudi... Bella...Suatu saat kita akan berjumpa lagi,Ingat... Kalian jangan Nakal... Ibu selalu mengawasi kalian dari atas." ucap Rissa.

"Iya Ibu... Kami janji tidak Nakal." ucap Rudi dan Bella.

Kemudian Mereka semua kembali ke alamnya masing - masing.

Rudi dan Bella kembali keBumi,Sementara Rissa dan Udin kembali Ke dunia Cincin.

Rissa terbangun,sedangkan Udin masih tertidur.

"Mungkin Kang Mas pikir itu adalah mimpi" ucap Rissa dalam hati.

Kemudian Rissa Melesat ke arah kebun Bunga yang ia tanam.

Setelah sampai disana,nampak Lingling menyiramin Bunga sambil mengobrol dengan kupu - kupu.

"Mengapa dia bisa bahasa Hewan ya" ucap Rissa dalam hati. Lalu mengecek tubuh Lingling.

"Ooo... Begitu.. Pantesan saja bisa..." ucap Rissa dalam hati setelah mengetahuinya.

Rissa menghampiri Lingling.

"Rajinnya...." ucap Rissa.

"Eh kak Rissa,Lingling Bosen kak latihan terus,jadi Lingling menyiram bunga saja sambil ngobrol sama kupu -kupu ini." ucap Lingling.

"Ooo... Begitu...Sini kakak Bantu" ucap Rissa.

Mereka pun menyirami Bunga,sambil mengobrol,kadang tertawa.

.

.

.

¤¤¤¤

.
 
ISENG LAGI


Siang hari didunia Cincin.

"Hoooaaaamm...... " udin membuka matanya lalu menguap.

"Kemana mereka Ya ??gumam Udin tak melihat Rissa dan Han Meiling Xing di sisinya.

Udin tertidur selama 10 hari .

Udin lalu bangkit lalu berjalan ke arah kamar mandi.

15 Menit Udin mandi Setelah itu Udin duduk dikursi sambil mengeluarkan Buah - buahan. Udin memakan buah - buahan itu.

"Kok perutku terasa lapar ya... Perasaan cuman sehari aku tidur" gumam Udin.

Lalu ia teringat tentang pertemuan dengan Rudi Bella.

"Seperti mimpi tapi kok aku merasa nyata ya,Aku sentuh mereka saja terasa.." ucap Udin.

Udin melihat Rudi menjadi Pria yang tampan,dan Bella menjadi Gadis yang cantik.

Tak lama kemudian Udin selesai makan lalu Udin membuat lubang Hitam. Udin memasukkan sampah kedalam lubang itu.

"Hehehehe... Aku gak repot - repot lagi jika buang sampah. Tinggal buat lubang selesai.." ucap Udin dalam hati.

Kemudian Udin menggunakan jurus menghilangnya dan memghilangkan hawa keberadaannya. Lalu Udin melesat keluar.

.

---***---

.

Nampak Paijo,Ponijan,Kuwi, dan Djarwo sedang santai sambil mengobrol di bawah pohon.

"Kang... Kira - kira ada gak ya Sihir membuat bangunan yang besar seperti istana milik Bos Udin ini?" ucap Kuwi bertanya pada Paijo.

"Hem... Embooh yoo... Aku aja belum pernah belajar sihir kok,"ucap Paijo.

"Aku baru belajar sihir merubah seseorang menjadi Kodok. Hem... Kamu aja Wi sebagai kelinci percobaanku" ucap Ponijan berbohong kalau dirinya bisa sihir.

"Waasssuuu... Ojo aku.. Ini loh kang Djarwo saja yang di sihir menjadi Kodok,lalu dicium oleh Juminten untuk menghilangkan Sihirnya itu. setelah dicium Jadilah Pangeran Djarwo,Lalu mereka menikah... Tamat" ucap Kuwi.

"Jangkreeek......." ucap Djarwo.

"HUAKAKAKAKAKAKAKAKA....." Mereka tertawa.

Tak lama kemudian Udin sampai di tempat Paijo. Udin hanya mendengarkannya saja.

"Gak jadi Kodok saja Juminten mau cium aku kok" ucap Djarwo asal bicara.

"Mosookk...." ucap mereka serempak tak percaya.

"Hem... Kerjain aahh... " ucap Udin dalam hati. lalu melayang dan sedikit menjauh.

Udin merubah Wujudnya menjadi Juminten lalu menampakkan dirinya,setelah itu mendekati Djarwo.

"Aku gak percaya..." ucap Paijo.

"Sama aku juga" ucap Ponijan.

"Gimana kita taruhan,kalau Kang Djarwo gak dicium sama Juminten,kita jitakin aja." ucap Kuwi asal.

"Ayooo... Gimana Wok... Mau gak" ucap Ponijan.

Glek... Djarwo menelan ludahnya.

"Sialan... Malah dianggap serius lagi,padahal aku cuman bercanda" ucap Djarwo dalam hati.

Mau tak mau Djarwo mengiyakan,Toh Kulit Djarwo keras,bila di jitak tak merasa sakit asal tidak pakai Qi Sebab Kekuatan Paijo dan Ponijan diatas Djarwo.

"Hem.... Ayoo.. Tapi jitaknya jangan pakai Qi" ucap Djarwo.

"DEAALLLL....."ucap Paijo , Ponijan dan Kuwi serempak.

Lalu Udin datang dengan Wujud Juminten.

"Eh... Ternyata kalian ada disini" ucap Udin lalu mendekati Djarwo.

Udin duduk menempel di samping Djarwo.

"Kalian sedang ngobrolin apa?" ucap Udin.

Jantung Djarwo berdetak kencang.

"Juangkreeekk.... Ngimpi opo aku semalam" ucap Djarwo dalam hati.

"Ini mbak yu Jumi,kita lagi taruhan" ucap Ponijan.

"Jangan bilang jangan bilang" ucap Djarwo dalam hati.

"Iyo Mbakyu,Kita taruhan jika mbak yu mau mencium Kang Djarwo begitu." ucap Kuwi.

"Ouuhh.... Seperti ini" ucap Udin lalu mencium pipi Djarwo.

Emmmuaaachh...

"HAAAAAAAAA.... Paijo,Ponijan dan Kuwi menjatuhkan rahangnya kebawah.

"EH....!!!??? Djarwo terkejut.

"Sudah... Lalu apa lagi?" ucap Udin.

"Memeluk Djarwo" ucap Kuwi asal.

Udin memeluk Djarwo.

"EH... Beneran dipeluk.." ucap Kuwi dalam hati.

Muka Djarwo memerah.

"Sudah ya... Aku tinggal dulu..." ucap Udin lalu berdiri dan berjalan menjauhi Djarwo dan yang lainnya.

Begitu Udin pergi,Djarwo mengepalkan tangannya sambil meniup..

Huuf....Huuufff....

"Siapa yang duluan aku jitak" ucap Djarwo semangat 45.

Glek.... Kuwi menelan ludahnya.

"Jangkreeek.... Malah Djarwo yang jitak... bisa Benjol kepalaku." ucap Kuwi dalam hati.

Tak lama kemudian Udin datang tanpa diketahui oleh mereka,sebab Udin menggunakan jurus menghilangnya dan sudah berubah wujud ke aslinya.

"Nah jitak kepalaku" ucap Paijo sambil menunduk.

Djarwo lalu melayangkan jitakannya di kepala Paijo.

Pletak......

"Asemmm..... Sakit juga jitakan Djarwo,padahal sudah aku lapisin prisai Qi" ucap Paijo merasa sakit dikepala.

Ponijan lalu menunduk.

Pletaakk....

"Juancookk...... Sakit Ndull...." teriak Ponijan kesakitan.

"Hehehehehehe.... Aku cuman pakai Fisik aja Loh..." ucap Djarwo.

Glek..... Kuwi menelan ludahnya lagi ketika mendengar teriakan Ponijan itu.

"Sekarang giliran awakmu Broo..." ucap Djarwo.

"Boleh diganti kah Kang... Mijatin atau apalah,jangan Jitak gitu..." ucap Kuwi agak gemetaran.

"Enggak boleh.... Tenang saja,aku mukulnya pakai cinta kok Wi...." ucap Djarwo lalu mengusap kepalan tangannya.

"Diamput......" ucap Kuwi.

Mau tak mau Kuwi menunduk untuk menerima jitakan Djarwo.

Pletak....

"JUANCCOOOOOOOOOOK.......... " Teriak Kuwi dengan kencang,sebab Kuwi merasa sakit pakai banget ketika kena jitakan Djarwo.

Nampak Benjol dikepala Kuwi.

"Taruhan lagi kah," ucap Djarwo dengan pedenya.

"OGAAH....." ucap mereka serempak.

Kuwi mengusap - ngusap kepalanya yang terasa sakit akibat pukulan Djarwo.

"Pukulanmu kok rasanya maknyus gitu Wook..." ucap Paijo.

"Kan Kulitku sangat keras,kalian sembur pakai api dan petir Aku gak kan merasakannya. Makanya aku terima tantangan itu,meskipun itu mustahil,aku pikir aku yang kalian jitakin,gak tahunya kalian yang aku jitakin. He...He... He... He..." ucap Djarwo.
"Waassuuuuu....." ucap ucap Ponijan.

Tak lama kemudian datanglah Juminten asli.

"Kalian disini rupayanya... Nyonya nyariin kalian tuh.." ucap Juminten.

Djarwo berdiri,dengan Pedenya meluk Juminten.

"EH....!!?? Juminten terkejut saat Djarwo memeluk dirinya.

"Lepasin..." ucap Juminten.

"Gak mau...." ucap Djarwo.

"Lepas atau aku keluarin elemen Racunku" ucap Juminten menatap tajam sambil menahan emosinya.

Djarwo yang mendengar ucapan Racun,mau tak mau melepaskannya,sebab dirinya tidak kuat terhadap Racun.

"Sekali lagi kamu meluk aku,Aku gak segan - segan membunuhmu..." ucap Juminten lalu pergi.

Glek.....Djarwo menelan ludahnya.

"HAAAAAAA...... Paijo , Ponijan dan Kuwi menjatuhkan rahangnya kebawah sambil mengucek - ngucek matanya.

Udin melesat menjauh dari Paijo dan yang lainya.

"HUAKAKAKAKAKAKAKAKAKA.........."Udin tertawa terpingkal pingkal menyaksikan kejadian tersebut.

.

---***---

.

"Itu tadi Juminten apa bukan Broo.." ucap Ponijan.

"Itu Juminten lah,kalau bukan Juminten lalu dia itu siapa? Hantuu??" ucap Paijo.

"Kok sikapnya berubah gitu,tadi nempel - nempel ke Djarwo,lalu mencium lalu meluk Djarwo. Setelah itu malah galak gitu.." ucap Ponijan.

"Iya ya... Aku baru sadar jika sikapnya Juminten berubah dari awal datang lalu pergi lalu datang lagi,semacam mempunyai 2 sifat yang berbeda." ucap Kuwi.

"Betul itu Wi... Semacam mempunyai dua karakter yang berbeda,yang pertama kalem,lalu yang kedua galak." ucap Ponijan.

"Bentar....Kalian ingat gak waktu didesa Gotong royong." ucap Paijo.

"Iya...Aku ingat" ucap Ponijan dan Kuwi. Sementara Djarwo diam seperti patung.

"Tentang asal usul Bos Udin kah?" ucap Kuwi.

"Bukan.... Wah... Kayaknya eror neh prosesornya" ucap Paijo.

"Lah terus apa donk.." ucap Kuwi.

"Sudahlah ayo kita kesana..." ucap Ponijan.

"Ayooo" ucap Kuwi dan Paijo serempak.

bergitu mereka berjalan 5 meter dari Djarwo.

"Wok.... Ayooo...." teriak Paijo melihat Djarwo diam saja.

"EH....!!?? Ayo ngapain?" ucap Djarwo terkejut.

"Ayoo peluk Juminten lagi." ucap Ponijan.

"Juaaangkreeeekk...." umpat Djarwo lalu berjalan ke arah Paijo.

Djarwo masih memikirkan tentang kejadian tadi.

"Mengapa tadi Juminten peluk dan Cium aku, tapi begitu aku peluk malah Juminten Marah - marah.." ucap Djarwo dalam hati.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd