Part 3.2 malam yang indah
Tak terasa waktu pun sudah menunjukan pukul 8 lebih.
Harun yang merasa tidak enak takut Bu nur pulang kemalaman pun mencoba bertanya dia akan langsung pulang atau masih mau ngobrol..
"maaf Bu, gak kerasa udah jam 8 lewat ya. Bu nur gak apa² pulang malem?"
Tanya Harun dengan sopan khawatir menyinggung dan menghilangkan kembali keceriaan di wajah Bu nur.
"ehh iya ya pak udah jam 8 lewat ja. Hehehe. Keasyikan ngobrol jadi gak kerasa"
Jawab Bu nur sambil melihat jam di handphone nya
"kayaknya saya langsung pulang saja deh pak, gak enak sama tetangga. Hehehe" lanjut Bu nur.
"ok lah Bu, klo gitu mari saya anter pulang"
tawar Harun basa basi karna dia sendiri tidak membawa kendaraan..
Ya, Harun memang memutuskan untuk berjalan kaki dari hotel ke tempat makan itu.
Selain karna memang jaraknya cukup dekat, Harun pun ingin sekedar menikmati suasana malam di cianjur dengan berjalan kaki..
"ehh gak usah pak, Deket kok. Saya naek ojek online saja" tolak nur
Harun yang tahu kekhawatiran bu nur yang pasti gak enak di lihat tetangga kalau di antar pulang oleh laki² pun tidak membantah penolakan dari istri clientnya.
Tentu saja Harun juga tidak lantas pergi..
Harun merasa harus tetap menemani wanita ini sampai dia di jemput ojek online yang akan dia pesan..
Tapi saat Bu nur membuka hp nya hendak memesan ojek online, Harun melihat perubahan raut muka Bu nur lagi.
Terlihat sedih dan kecewa..
"maaf Bu, ada apa? Sepertinya bu nur keliatan sedih?"
Tanya Harun memastikan nur baik² saja
"gak apa² pak, cuma ini ojek online nyak kok cancel terus ya"
jawab nur bohong
"ya sudah klo begitu biar saya saja yang anter. Saya anter sampe gerbang perumahan Bu nur saja klo Bu nur merasa gak enak dengan tetangga."
Tawar Harun dengan memberikan solusi..
"Ehh tapi saya juga gak bawa kendaraan sih Bu, hehehe. Gimana klo saya temani ibu pulang dengan jalan kaki?"
Jelas Harun tentu kembali untuk mencoba membuat Bu nur senyum lagi..
"Eeuuuyyy".
Jawab Bu nur singkat tapi dengan senyum kecil.
"Lagian sepertinya saya masih mau nyari sesuatu dulu deh. Hehehehe."
Lanjut nur dengan senyum yang seolah dipaksakan
"ooaaallaaaahh, kalo begitu mari saya temani Bu beli barang yang ibu cari. Hehehe."
Harun menawarkan diri..
"boleh deh pak, itung² saya punya body guard. Hahaha."
Mendadak nur kembali ceria.
Harun sangat dibuat bingung dan tidak habis fikir dengan perubahan yang cepat dari betina yang menjadi lawan bicaranya sejak dua jam terakhir ini..
"Hayu pak kita jalan"
Ajak nur yang langsung menggandeng tangan Harun untuk jalan.
Harun yang masih berada dalam kebingungannya merasa kaget dan bengong dengan tingkah Bu nur.
"Ehh iya hayu Bu, mau kemana kita?"
Setuju Harun sambil ikut melangkah.
........
........
Sementara itu, dari jarak beberapa meter sepasang bola mata dari tadi tidak lepas dari pandangan di depannya dimana wanita yang dia kenal saat ini sedang ngobrol dengan laki² muda tampan..
"Itu kan si Bu nur, dia sama siapa ya? Kok kelihatan akrab gitu?"
Tanya si pemilik bola mata tersebut dalam hatinya.
"Ahh bener loh itu Bu nur. Gak nyangka banget aku klo Bu nur punya berondong ganteng. Aku fikir cuma aku doang yang doyan berondong. Hehehehe."
Lanjut ucapannya dalam hati
............
............
Lanjut ke Harun dan Bu nur
Setelah mereka beranjak dari tempat makan dengan berjalan kaki, mereka berjalan bergandengan menuju alun alun.
Harun yang masih bingung pun tentunya tidak mau marusak suasana hati wanita yang menggandengnya dengan menanyakan soal suaminya lagi atau menegur soal gandengan tangannya.
Harun memilih untuk mengikuti saja obrolan si wanita dan gandengan tangannya meski sesekali tangan kanan Harun harus bersenggolan dengan payudara kiri Bu nur, dan Bu nur pun seolah tidak mempermasalahkannya.
Tak terasa waktu sudah hampir jam 10 malam, Dimana sudah banyak orang yang bergegas pulang dari tempat itu.
Harun bukan tidak menyadari bahwa satu persatu orang mulai beranjak pulang, tapi dia sekali lagi tidak mau merusak kebahagiaan Bu nur meski sebenarnya Harun sudah mulai merasa agak mengantuk.
Sampai pada akhirnya Harun memberanikan diri untuk mengajak Bu nur pulang.
"maaf Bu, sepertinya udah mulai agak sepi ya."
Harun mencoba mengingatkan Bu nur
Wanita itu pun dengan reflek langsung melihat jam di hp nya.
"asstagfirrullah ternyata udah jam 10 ya pak. Maaf pak terlalu asyik maennya. Hehehe maaf ya pak malah jadi ganggu waktu istirahat pak Harun."
Respon Bu nur
"saya sih gak apa² Bu, orang biasa begadang juga."
Bohong Harun meski sebetulnya dia merasa sudah mengantuk dan lelah..
"saya cuma gak enak sama pak Rasyid, takutnya beliau sudah pulang. Hehehe".
Lanjutnya dengan sopan dan hati²..
Dan untuk kesekian kalinya, Harun melihat perubahan ekspresi betina di samping nya.
Dalam hati Harun bergumam:
"ini emak² kenapa sih, tiap di ingetin soal suami nya mendadak langsung sedih. Apakah dia lagi ada masalah ya Sama suaminya? Ahh bodo amat lah, bukan urusan gw ini"
gumam dan kesal Harun.
"Bu, Bu nur. Ibu gak apa²?"
Tanya Harun memastikan yang melihat Bu nur melamun sambil melihat aplikasi chat nya.
"ehh iya pak, gimana pak? Maaf tadi saya lagi chat suami"
jawab nur kembali bohong
ibu gak apa² kan?"
Kembali Harun bertanya
"gak apa² kok pak, saya baik² saja. Pak Harun kalau mau kembali ke hotel gak apa² duluan saja. Nanti saya pulang sendiri.".
Jawab nur dengan raut wajah yang masih sedih.
Sementara dalam hati nur bergejolak amarah dan kekesalan karna chat ke suami nya tak kunjung di balas, bukan hanya tidak di balas tapi juga tidak di baca.
"Aaaarrrggghh awas ja kamu bah, chat aku gak di baca sama sekali. Dia pasti lagi maen sama si Tini, dia pasti lagi enak²an sama si Tini disana"
Kesal dan marah nur dalam hati
"Ok deh bah, bukan cuma kamu yang bisa punya wanita lain yang sekarang jadi istri keduamu, aku juga tidur dengan laki² lain. Bukan cuma kamu bah yang bisa dapat enak, aku juga harus bisa dapat enak."
Kesal dan ancam nur dalam hati
Sementara Harun masih berdiri menunggu Bu nur yang terlihat masih seperti melamun.
"sudah Bu, ijinkan saya anter ibu pulang ya. Saya gak mungkin biarin ibu pulang sendiri. Saya mohon ya Bu"
pinta Harun dengan harap
Nur pun yang mendengar permintaan Harun mendadak punya ide gila yang sebelumnya tidak pernah dia lakukan.
"Ahh apa aku ikut nginep di hotel saja ya dengan pak Harun? Tapi apa pak Harun mau ya? Dia terlihat seperti laki laki yang baik dan gak neko²."
Ucap nur ragu dalam hatinya
"Aku coba dulu ja kali ya, siapa tau dia mau. Hehehe."
Kembali nur berucap dalam hati dibarengi dengan senyum yang keluar dari bibir tipis nya
Harun pun kembali bingung dengan perubahan Bu nur..
"Aneeeehh"
kata Harun dalam hati
Lalu Bu nur pun berucap
"maaf pak Harun, saya boleh minta tolong?
Tanya nur setelah dia tersadar dari lamunannya..
"iya gimana Bu?"
Harun ikut bertanya.
"mohon maaf sebelumnya, kalau malam ini saya ikut nginap di hotel tempat pak Harun menginap boleh kah pak? Maaf." Pinta Bu nur
Deeegghhhhh
Dada Harun serasa di hantam mendengar pertanyaan dari istri clientnya yang terlihat sebagai wanita baik baik..
"aaapp aappaah Bu? Ibu nginep di kamar saya?"
Tanya Harun dengan kaget dan segudang tanda tanya besar dalam hati nya.
"iya pak, itu pun klo pak Harun berkenan"
jawab Bu nur dengan menunduk malu..
"wah maaf Bu, saya gak enak sama pak Rasyid. Klo beliau tau bisa murka sama saya Bu."
Ucap Harun mengutarakan kekhawatirannya
"udah pak jangan bahas suami saya terus. Dia gak akan pulang malam ini. Dia pasti sekarang lagi kelonan sama istri muda nya. Hiks hiks hiks".
jawab nur di barengi dengan tangis yang mendadak meledak
Harun yang sedari tadi bertanya tanya akan perubahan ekspresi wajah Bu nur yang mendadak pun akhirnya mendapat jawaban kenapa dia bisa seperti itu..
Dan melihat wanita di depannya menangis, harun dengan spontan memeluk Bu nur yang masih terisak menangis..
mohon maaf ya Bu klo pertanyaan saya dari tadi soal pak Rasyid membuat ibu jadi sedih. Saya paham sekarang apa yang menjadi penyebab ibu sedih"
bisik Harun saat memeluk Bu nur
"saya mohon pak, ijinkan malam ini saya tidur di kamar bapak ya" pinta Bu nur
Harun yang dalam beberapa detik memeluk tubuh Bu nur sudah pasti merasakan empuknya daging di dada wanita itu, dan tentunya membuat penis Harun beranjak bangun dari tidurnya.
Bu nur pun bukan tidak menyadari akan gerakan dari selangkangan laki laki yang memeluknya, tapi dia sengaja membiarkan laki laki itu terus memeluknya.
"jadi gimana pak?, boleh kan saya nginep bareng pak Harun?"
Kembali nur bertanya
saya sih gak keberatan Bu. Tapi....."
Harun ragu untuk melanjutkannya.
"tapi apa pak?"
Tanya nur penasaran
Harun pun memutuskan untuk berani mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya.
"tapi saya gak tanggung jawab ya klo nanti Bu nur saya perkosa" bisik Harun
Bu nur yang mendengar ucapan Harun pun kaget dan langsung melepas pelukannya.
harun pun tentunya di buat terkaget kaget dan takut kalau Bu nur akan marah dengan ucapannya..
Tapi tak disangka dan tak di duga..
"Ayooolah pak klo begitu, kita langsung ke hotel ja"
jawab dan ajak nur sambil menarik tangan Harun..
Tentu saja Harun yang melihat Bu nur bersikap seperti itu kembali terkejut sekaligus senang..
Lalu mereka pun berjalan ke hotel yang hanya berjalan kurang lebih 200 meter dari alun alun...
Kurang lebih 10 menit mereka berjalan.
10 menit yang terasa cukup lama menurut Harun yang masih di penuhi tanya dan kebingungan dengan apa yang akan terjadi di dalam kamar hotelnya..
Sampailah mereka di depan kamar hotel..
"Mari Bu silahkan masuk" ajak Harun
"waaaaahh kamarnya bagus banget pak Harun. Ini pasti mahal ya"
kagum Bu nur sesaat setelah melangkahkan kaki nya masuk ke dalam kamar dan melihat melihat suite room hotel tempat Harun menginap.
Scroll lagi ke bawah