ayu1202
Semprot Lover
- Daftar
- 20 Feb 2014
- Post
- 262
- Like diterima
- 432
"akhh..sakit..sakiittt.." teriakku kesakitan sambil tanganku mencengkram erat matras, tapi pria ini terus mendorong berlawanan arah tumit dan dengkulku, tanpa memperdulikan teriakan kesakitanku.
.
"sudah..ampuun..sakiit..ampuun..sakit..sakit..sakitt sekali..lepas..." aku terus berteriak dan berusaha meronta, ia justru semakin menekan tubuhnya, aku memukuli punggungnya, bahkan mencakarnya hingga membekas dan berdarah, tapi pria ini tidak bergeming.
.
"craaack...!"
.
"AAAKRGHHHH..WAAAA....!" aku berteriak bersamaan dengan suara itu, sakit sekali aku yakin pria ini mematahkan kakiku, luarbiasa sakitnya..
.
"sakiit..akhh..ahhg..sakiit...aduuh...tolong..aduhh..ampun,..sakit...." aku terus meronta sakit sekali, tapi rontaanku seakan tidak ada artinya, pria itu tidak perduli dengan pukulan dan cakaranku dipunggungnya, ia kini berpindah kekaki kananku.
.
"tolong..jangan..tolong..sudah....ampun..ampuun..hentikan sudah..sakiit ..." aku memohon karena aku bisa menduga apa yang akan dilakukannya karena ia menempatkan tangannya seperti dikaki kiriku tadi.
.
"craaaackk...!"
kembali pria aneh ini dengan tanpa perasaan mematahkan kakiku..
.
''arghkhhhh...awwwkhhh..." aku berteriak keras, sangat sakit sekali, mataku sampai berkunang-kunang, sakit yang tadi belum juga hilang kini sudah bertambah lagi, hatiku bergetar perasaan takut berkecamuk, aku sudah lumpuhkah, kedua kakiku sudah dipatahkannya.
.
"akhhwwk..sakiit..tolong..tolong..sakittt..mama..tolong.. Fany mahh..sakiit ampun..ampun..."
.
Diantara rasa sakit yang teramat aku terus meronta, berusaha agar bisa melepaskan diri dari monster ini.
.
"tolong..tolong..aku.***..kuaa..tt.." teriakku ketika pintu terbuka, dan gadis yang bernama Jessica tadi masuk bersama 2 orang pria, si pria aneh yang baru saja mematahkan kedua kakiku tadi langsung turun dari tubuhku..
.
"sudah kubilang kau harus bertahan, sekarang tidak ada jalan kembali, tapi tenang saja aku akan membantumu, ini adalah suntikan penahan sakit, akan efektif selama 30 menit.. Jadi kamu harus memuaskannya sebelum waktumu habis dan itu juga waktu maksimal untuk dapat menyambungkan kembali tulang-tulang kakimu yang patah ini...!" jelasnya sambil mempersiapkan alat suntik, sementara kedua pria bertubuh tegap itu memegangi tubuhku
.
"arkh.." jeritku ketika jarum itu disuntikan di kedua lututku, rasanya sangat dingin seperti membeku seluruh darahku, namun rasa sakit yang mendera kedua lututku berangsur lenyap.
.
"dan ini adalah serum pembangkit andrenalin yang akan membuatmu tetap terjaga..'' ujar gadis itu sambil menunjukan satu suntikan lagi. Aku berusaha menghindar dengan cara bergerak-gerak, namun kedua pria itu memegangi tubuhku dengan kuat.
.
"tenang tidak apa-apa.." ujarnya, sambil menyuntikannya dileherku, ternyata suntikan penahan sakit tadi benar-benar bekerja aku tidak merasakan apa-apa ketika jarum itu menembus leherku.
.
"jika ingin selamat jangan macam-macam puaskanlah orang itu secepat mungkin, ingat jika tidak menurut adikmu yang akan menggantikan.." bisiknya ditelingaku.
.
"ehg..akgh egh.." kenapa ini, lidahku kelu, tenggorokanku seperti tercekat, aku tidak dapat berbicara apa yang terjadi ini.
.
"oh satu hal yang harus kau tahu, efek samping dari suntikan tadi adalah kau tidak akan bisa bicara, tapi jangan khawatir itu hanya sementara..." ujarnya sambil berlalu dan kembali meninggalkan aku berdua dengan pria gila ini.
.
Pria ini kembali mengangkangiku, kontolnya yang panjang itu diacungkan kedepan wajahku ditempelkan dimulut serta didorong-dorongnya, aku masih mengatupkan rapat-rapat kedua bibirku.
.
"buka..buka..buka...buka.." ucapnya seperti anak kecil yang menginginkan sesuatu.
.
Pria ini sungguh tidak normal, kubuka mulutku dan membiarkan batang kontolnya menerobos masuk, batangnya menembus hingga tenggorokanku dan ia membiarkannya terbenam untuk beberapa saat hingga aku begitu susah untuk bernafas.
.
"uphh..ughh.." aku mulai tidak bisa bernafas, dan berusaha mendorong tubuhnya agar kontolnya segera dicabut dari mulutku, tapi ia tidak bergeming.
.
"hehe..hehe.." pria ini tertawa seperti sangat menikmati melihat aku, yang sedang meronta-ronta tersiksa.
.
mataku mulai berair, aku sudah tidak bisa lagi bernafas namun pria ini sepertinya tidak perduli, ia justru menekan semakin kuat, namun kemudian dengan sangat cepat ia menarik keluar semua batangnya dari mulutku.
.
"ukhuukk..ukhuhk..." aku terbatuk dan mulutku terbuka berusaha mengambil udara sebanyak mungkin.
.
Tanpa memperdulikan aku yang masih kekurangan udara, pria ini mensejajarkan tubuhnya diatasku, batang kontolnya dipegangnya dan ditaruh diantara celah bibir memekku, aku bisa melihat batang kontol itu mulai terbenam dimemekku dan dia mulai bergerak naik turun memompa kontolnya dimemekku, tapi aku tidak merasakan apapun, obat penahan sakit ini begitu kuat hingga aku tidak merasakan apapun.
.
"sudah..ampuun..sakiit..ampuun..sakit..sakit..sakitt sekali..lepas..." aku terus berteriak dan berusaha meronta, ia justru semakin menekan tubuhnya, aku memukuli punggungnya, bahkan mencakarnya hingga membekas dan berdarah, tapi pria ini tidak bergeming.
.
"craaack...!"
.
"AAAKRGHHHH..WAAAA....!" aku berteriak bersamaan dengan suara itu, sakit sekali aku yakin pria ini mematahkan kakiku, luarbiasa sakitnya..
.
"sakiit..akhh..ahhg..sakiit...aduuh...tolong..aduhh..ampun,..sakit...." aku terus meronta sakit sekali, tapi rontaanku seakan tidak ada artinya, pria itu tidak perduli dengan pukulan dan cakaranku dipunggungnya, ia kini berpindah kekaki kananku.
.
"tolong..jangan..tolong..sudah....ampun..ampuun..hentikan sudah..sakiit ..." aku memohon karena aku bisa menduga apa yang akan dilakukannya karena ia menempatkan tangannya seperti dikaki kiriku tadi.
.
"craaaackk...!"
kembali pria aneh ini dengan tanpa perasaan mematahkan kakiku..
.
''arghkhhhh...awwwkhhh..." aku berteriak keras, sangat sakit sekali, mataku sampai berkunang-kunang, sakit yang tadi belum juga hilang kini sudah bertambah lagi, hatiku bergetar perasaan takut berkecamuk, aku sudah lumpuhkah, kedua kakiku sudah dipatahkannya.
.
"akhhwwk..sakiit..tolong..tolong..sakittt..mama..tolong.. Fany mahh..sakiit ampun..ampun..."
.
Diantara rasa sakit yang teramat aku terus meronta, berusaha agar bisa melepaskan diri dari monster ini.
.
"tolong..tolong..aku.***..kuaa..tt.." teriakku ketika pintu terbuka, dan gadis yang bernama Jessica tadi masuk bersama 2 orang pria, si pria aneh yang baru saja mematahkan kedua kakiku tadi langsung turun dari tubuhku..
.
"sudah kubilang kau harus bertahan, sekarang tidak ada jalan kembali, tapi tenang saja aku akan membantumu, ini adalah suntikan penahan sakit, akan efektif selama 30 menit.. Jadi kamu harus memuaskannya sebelum waktumu habis dan itu juga waktu maksimal untuk dapat menyambungkan kembali tulang-tulang kakimu yang patah ini...!" jelasnya sambil mempersiapkan alat suntik, sementara kedua pria bertubuh tegap itu memegangi tubuhku
.
"arkh.." jeritku ketika jarum itu disuntikan di kedua lututku, rasanya sangat dingin seperti membeku seluruh darahku, namun rasa sakit yang mendera kedua lututku berangsur lenyap.
.
"dan ini adalah serum pembangkit andrenalin yang akan membuatmu tetap terjaga..'' ujar gadis itu sambil menunjukan satu suntikan lagi. Aku berusaha menghindar dengan cara bergerak-gerak, namun kedua pria itu memegangi tubuhku dengan kuat.
.
"tenang tidak apa-apa.." ujarnya, sambil menyuntikannya dileherku, ternyata suntikan penahan sakit tadi benar-benar bekerja aku tidak merasakan apa-apa ketika jarum itu menembus leherku.
.
"jika ingin selamat jangan macam-macam puaskanlah orang itu secepat mungkin, ingat jika tidak menurut adikmu yang akan menggantikan.." bisiknya ditelingaku.
.
"ehg..akgh egh.." kenapa ini, lidahku kelu, tenggorokanku seperti tercekat, aku tidak dapat berbicara apa yang terjadi ini.
.
"oh satu hal yang harus kau tahu, efek samping dari suntikan tadi adalah kau tidak akan bisa bicara, tapi jangan khawatir itu hanya sementara..." ujarnya sambil berlalu dan kembali meninggalkan aku berdua dengan pria gila ini.
.
Pria ini kembali mengangkangiku, kontolnya yang panjang itu diacungkan kedepan wajahku ditempelkan dimulut serta didorong-dorongnya, aku masih mengatupkan rapat-rapat kedua bibirku.
.
"buka..buka..buka...buka.." ucapnya seperti anak kecil yang menginginkan sesuatu.
.
Pria ini sungguh tidak normal, kubuka mulutku dan membiarkan batang kontolnya menerobos masuk, batangnya menembus hingga tenggorokanku dan ia membiarkannya terbenam untuk beberapa saat hingga aku begitu susah untuk bernafas.
.
"uphh..ughh.." aku mulai tidak bisa bernafas, dan berusaha mendorong tubuhnya agar kontolnya segera dicabut dari mulutku, tapi ia tidak bergeming.
.
"hehe..hehe.." pria ini tertawa seperti sangat menikmati melihat aku, yang sedang meronta-ronta tersiksa.
.
mataku mulai berair, aku sudah tidak bisa lagi bernafas namun pria ini sepertinya tidak perduli, ia justru menekan semakin kuat, namun kemudian dengan sangat cepat ia menarik keluar semua batangnya dari mulutku.
.
"ukhuukk..ukhuhk..." aku terbatuk dan mulutku terbuka berusaha mengambil udara sebanyak mungkin.
.
Tanpa memperdulikan aku yang masih kekurangan udara, pria ini mensejajarkan tubuhnya diatasku, batang kontolnya dipegangnya dan ditaruh diantara celah bibir memekku, aku bisa melihat batang kontol itu mulai terbenam dimemekku dan dia mulai bergerak naik turun memompa kontolnya dimemekku, tapi aku tidak merasakan apapun, obat penahan sakit ini begitu kuat hingga aku tidak merasakan apapun.
Terakhir diubah: