davinalfian
Semprot Baru
- Daftar
- 26 Sep 2023
- Post
- 42
- Like diterima
- 0
lanjutkan master
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
CERBUNG - TAMAT 5 PARTNER ( REAL STORY OF FACTORY WORKERS)
- Thread starter dbruyne17
- Start date
dbruyne17
Semprot Holic
- Daftar
- 6 Feb 2023
- Post
- 300
- Like diterima
- 1.399
Udah gak tahan hu
dbruyne17
Semprot Holic
- Daftar
- 6 Feb 2023
- Post
- 300
- Like diterima
- 1.399
Tapi berhasilnya sama si nur
davinalfian
Semprot Baru
- Daftar
- 26 Sep 2023
- Post
- 42
- Like diterima
- 0
blum update nih
hairybrush_
Adik Semprot
- Daftar
- 17 Mar 2020
- Post
- 130
- Like diterima
- 127
Mantap hu cerita dan pengalaman nya, jujur ane lebih suka sama yg jembie nya lebat makanya pas baca cerita nur sama teh Ina jadi lebih greget..
CMIW
CMIW
dbruyne17
Semprot Holic
- Daftar
- 6 Feb 2023
- Post
- 300
- Like diterima
- 1.399
Oke lah kalo masih mau baca cerita yang ujungnya kentang, nanti saya sekalian cerita bareng dua sepupu Dwi Arini alias Rini dan Risda
dbruyne17
Semprot Holic
- Daftar
- 6 Feb 2023
- Post
- 300
- Like diterima
- 1.399
Memek mah yang gimana juga enak pas di masukin mah
dbruyne17
Semprot Holic
- Daftar
- 6 Feb 2023
- Post
- 300
- Like diterima
- 1.399
Rini dan Risda
Selamat malam suhu suhu sekalian kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya dalam berpetualang berusaha mencari partner adu kelamin. Tak tanggung kegilaan saya waktu itu yang mengincar dua orang sepupu sekaligus walaupun mungkin ceritanya lebih berfokus kepada Rini.
Pengalaman percintaan saya di perantauan atau lebih tepatnya kisah petualangan berburu memek gratisan ternyata bisa di nikmati oleh para pembaca setia di forum ini. Walau saya sudah memilih cerita cerita yang menurut saya terbaik untuk saya bagikan namun ada juga beberapa suhu yang terus meminta saya buat update.
Berhubung saya sudah menshare hampir semua cerita pengecrotan saya, kali ini terpaksa hanya akan men-share cerita yang di ujungnya tidak terjadi pengecrotan. Ini sekedar saya ingin menunjukkan kepada suhu suhu sekalian bahwa sayapun sebenarnya pernah mengalami beberapa kegagalan dalam usaha saya, jadi biar gak di kira gampang dapat cewek yang bisa kita nikmati memeknya.
Sebenarnya masih ada beberapa cerita bersama teh Ina dan Lucy yang tidak saya share, kalo cerita sama Lucy nantinya saya akan share di thread lain yang menceritakan khusus petualangan saya bersama Lucy. Jadi untuk kali ini saya bagikan cerita yang mungkin bagi suhu suhu yang suka membaca cukup menarik namun nyatanya ngenes bagi saya pribadi.
Cerita akan membawa kita kembali ke tahun 2020 di masa masa pandemi covid yang mana masih menjadi sebuah bencana besar bagi kita semua. Awal bulan juli tahun itu adalah kali terakhirnya saya di kasih jatah ngewe sama Lucy, berhubung saya saat itu sudah tidak lagi bekerja Lucy ogah untuk melayani saya dalam menyalurkan nafsu birahi. Coli sudah tidak lagi bisa memuaskan hasrat seksual saya yang terbiasa di kasih jatah ngewe minimal dua Minggu sekali oleh Lucy.
Lucy yang merasa sudah bisa hidup nyaman tanpa saya, seperti melupakan semua kebaikan maupun apa saja yang sudah saya berikan buat doi, ketika saya sudah gak menghasilkan uang doipun dengan entengnya melupakan saya, nanti lah cerita lengkapnya saya ceritakan di thread sebelah.
Ngenes memang sudah tidak punya kerjaan di tambah lagi gak di kasih jatah ngewe sama Lucy, sayapun kembali coba menggunakan sosial media dalam berburu cewek. Namun ternyata keberuntungan saya seperti sudah habis dan berkali kali gagal sekedar mau pdkt saja. Dan ternyata gak jauh jauh amat bagi saya untuk bisa kembali menemukan wanita yang sekiranya bisa saya jadikan tempat baru untuk membuang pejuh.
Hampir sebulan kerjaan saya cuma main game di laptop, malemnya begadang dan paginya baru tidur. Benar benar aktivitas sebagai pengangguran itu bikin saya pusing dan mumet, mau pulang kampung juga bingung karena saya memang menargetkan bisa kembali mendapatkan pekerjaan di perantauan.
Siang itu warteg langganan saya tutup, dan saya juga males masak sendiri, alhasil saya mencari warteg lain yang agak jauh yang tidak pernah saya kunjungi sebelumnya. Dan jeng jeng jeng siang itu saya melihat dua orang wanita bermasker sedang memilih menu lauk untuk makanan. Satu orang wanita dengan rambut terurai sebahu bersama satu lagi cewek montok berjilbab dengan perawakan mirip seperti Lucy langsung menarik perhatian saya sebagai seorang cowok.
Saya perhatikan si cewek berjilbab itu hanya seperti menuruti saja apa makanan yang di pilihkan cewek yang agak tinggi tak berjilbab tadi. Saya yang bengong memperhatikan cewek berjilbab itu malah seperti orang kaget saat ibu pelayan warteg itu menanyakan lauk makan saya saat itu. Saya agak menyesal malah minta di bungkus sementara dua cewek tadi malah makan di tempat.
Sayapun kembali pulang ke kosan dengan rasa penasaran dengan cewek yang menurut saya cantik dan berjilbab itu. Tentunya suhu yang bisa sedikit tau karakter saya yang sangean bisa memahami hal tersebut. Besoknya saya pergi beli makan di warteg itu lagi, namun setelah dua,tiga, empat, lima kali saya datang kembali ke warteg itu saya malah tak lagi bertemu dengan wanita itu.
Masuk bulan Agustus 2020 giliran tetangga kosan saya bang Rahmad yang habis kontrak dan memilih pulang kampung ke Purworejo, sayapun tinggal sendiri tinggal di kosan pak Edy tersebut, namun sekitar seminggu kemudian kosan bang Rahmad sudah ada yang mengisi oleh pasangan suami istri pak Toyo dan Bu is. Pak Toyo sendiri itu berusia sekitar 40an dan Bu is sekitar 30an. Hampir tiap hari mereka ini ribut dan bikin saya kadang gak nyaman dan risih apalagi kalo ribut malam malam.
Sayapun sebenarnya terpikir buat pulang kampung dulu, toh saya gak punya penghasilan tapi tetap harus makan dan bayar kontrakan, namun ada hal yang membuat saya mengurungkan niat saya tersebut.
Malam malam sekitar jam 8 saya yang baru pulang main dari tempat Mujib ( teman kerja saya pas kerja sama Ita dulu) kembali lagi melihat dua orang cewek yang saya temui di warteg beberapa waktu yang lalu sedang berjalan tak jauh dari warteg tersebut, mereka pun masuk gang ke tempat yang memang banyak kontrakan khusus cewek.
Sayapun iseng jajan batagor sambil memperhatikan ke kosan mana yang mereka tuju, namun keberuntungan seolah menaungi Saya karena mereka malah juga jajan batagor itu. Saya yang lebih dulu di layani malah diam sejenak sambil merokok dan sedikit curi curi pandang Sam cewek itu. Mereka pun kembali berjalan tak jauh dan masuk ke area kosannya. Sayapun bisa mengetahui tempat kosan mereka dan tentunya menandainya
Jaraknya lumayan dekat sekitar satu kilometer dari kosan saya, sayapun berencana untuk datang lagi ke warteg itu tapi pas malam malam setelah isya berharap bertemu dengan cewek incaran saya itu. Setelah yang pertama nihil di percobaan kedua akhirnya saya yang memutuskan makan di tempat akhirnya kembali berjumpa dengan mereka. Akhirnya saya mulai paham bahwa mereka memang terbiasa beli makan di jam tersebut.
Dua hari kemudian saya yang menunggu mereka datang lagi malah main hp dulu setelah makan dan memang benar tak lama kemudian si cewek incaran saya datang sendiri dan membeli makanan dengan di bungkus dua porsi. Sayapun membayar dan menunggu di luar sambil tetap berusaha memperhatikan gerak gerik si cewek itu.
Saat si cewek sudah berlalu berjalan kaki sayapun menyusul dan berusaha menawari tumpangan
Saya: mbak mau sekalian bareng gak, saya juga lewat gang Subarno
Cewek itu: gak mas terimakasih
Saya: ayo gak apa-apa
Si cewek itu cuma menggelengkan kepalanya dan seperti tersipu malu menolak ajakan saya itu. Gagal sudah usaha pertama saya itu, esoknya saya kembali makan di sana namun sengaja gak bawa motor berharap ketemu lagi sama si cewek itu.
Habis magrib saya sengaja jalan kaki cukup jauh sambil sengaja beli rokok di warung dekat kosan cewek itu, akhirnya keberuntungan datang lagi dan si cewek kembali berjalan sendirian menuju ke warteg itu, sayapun segera menyusul dan kami tiba hampir bersamaan.
Cewek itu kembali memesan nasi dua porsi yang pasti itu buat temennya, beruntung saya yang di layani duluan dan bisa menunggu si cewek itu di luar, alhasil kamipun bisa jalan bareng sekitar seratusan meter. Sayapun tak membuang kesempatan dan coba sok akrab ngajakan cewek itu ngobrol
Saya: temennya kemana mbak, ko sendirian aja
Cewek itu: ada di kosan baru pulang kerja, eh mas yang kemarin nawarin bareng ya
Saya: iya mbak, ko masih inget hehehe...
Cewek itu: iya, mas suka makan di warteg tadi ya. Ko gak bawa motor
Saya: ehh.. iya mbak motor saya baru di cuci, sayang takut kotor ( alibi). Boleh kenalan gak nama saya Jay
Cewek itu: saya Rini mas
Itulah momen pertama akhirnya saya bisa berkenalan dengan cewek incaran saya itu, dari awal saja sudah banyak kendala dalam usaha menikmati memeknya dan nantinya akan saya ceritakan berbagai macam drama dalam usaha saya itu.
Saya: kos berdua sama temennya
Rini:iya, saya ikut numpang dulu sambil nyari kerjaan di sini
Saya: oh mbaknya belum kerja, sama saya juga baru habis kontrak. Eh maaf boleh minta nomor hpnya gak biar besok bareng saya aja ke wartegnya ya
Rini: gak apa apa mas saya jalan kaki aja
Saya: mmmhh... Tapi boleh minta nomernya kan
Rini: boleh, 08#$+_&##2+:
Saya: makasih ya, saya save mbak Rini tadi namanya ya
Rini: iya mas, saya duluan ya
Rini yang kosannya lebih dekat langsung berpisah dengan saya saat itu, alhasil saya terpaksa jalan cukup jauh buat bisa sampai kosan saya, namun rasa capek itu seolah terbayar karena berhasil mendapatkan nomor hapenya.
To be continue...
Selamat malam suhu suhu sekalian kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya dalam berpetualang berusaha mencari partner adu kelamin. Tak tanggung kegilaan saya waktu itu yang mengincar dua orang sepupu sekaligus walaupun mungkin ceritanya lebih berfokus kepada Rini.
Pengalaman percintaan saya di perantauan atau lebih tepatnya kisah petualangan berburu memek gratisan ternyata bisa di nikmati oleh para pembaca setia di forum ini. Walau saya sudah memilih cerita cerita yang menurut saya terbaik untuk saya bagikan namun ada juga beberapa suhu yang terus meminta saya buat update.
Berhubung saya sudah menshare hampir semua cerita pengecrotan saya, kali ini terpaksa hanya akan men-share cerita yang di ujungnya tidak terjadi pengecrotan. Ini sekedar saya ingin menunjukkan kepada suhu suhu sekalian bahwa sayapun sebenarnya pernah mengalami beberapa kegagalan dalam usaha saya, jadi biar gak di kira gampang dapat cewek yang bisa kita nikmati memeknya.
Sebenarnya masih ada beberapa cerita bersama teh Ina dan Lucy yang tidak saya share, kalo cerita sama Lucy nantinya saya akan share di thread lain yang menceritakan khusus petualangan saya bersama Lucy. Jadi untuk kali ini saya bagikan cerita yang mungkin bagi suhu suhu yang suka membaca cukup menarik namun nyatanya ngenes bagi saya pribadi
.Cerita akan membawa kita kembali ke tahun 2020 di masa masa pandemi covid yang mana masih menjadi sebuah bencana besar bagi kita semua. Awal bulan juli tahun itu adalah kali terakhirnya saya di kasih jatah ngewe sama Lucy, berhubung saya saat itu sudah tidak lagi bekerja Lucy ogah untuk melayani saya dalam menyalurkan nafsu birahi. Coli sudah tidak lagi bisa memuaskan hasrat seksual saya yang terbiasa di kasih jatah ngewe minimal dua Minggu sekali oleh Lucy.
Lucy yang merasa sudah bisa hidup nyaman tanpa saya, seperti melupakan semua kebaikan maupun apa saja yang sudah saya berikan buat doi, ketika saya sudah gak menghasilkan uang doipun dengan entengnya melupakan saya, nanti lah cerita lengkapnya saya ceritakan di thread sebelah.
Ngenes memang sudah tidak punya kerjaan di tambah lagi gak di kasih jatah ngewe sama Lucy, sayapun kembali coba menggunakan sosial media dalam berburu cewek. Namun ternyata keberuntungan saya seperti sudah habis dan berkali kali gagal sekedar mau pdkt saja. Dan ternyata gak jauh jauh amat bagi saya untuk bisa kembali menemukan wanita yang sekiranya bisa saya jadikan tempat baru untuk membuang pejuh.
Hampir sebulan kerjaan saya cuma main game di laptop, malemnya begadang dan paginya baru tidur. Benar benar aktivitas sebagai pengangguran itu bikin saya pusing dan mumet, mau pulang kampung juga bingung karena saya memang menargetkan bisa kembali mendapatkan pekerjaan di perantauan.
Siang itu warteg langganan saya tutup, dan saya juga males masak sendiri, alhasil saya mencari warteg lain yang agak jauh yang tidak pernah saya kunjungi sebelumnya. Dan jeng jeng jeng siang itu saya melihat dua orang wanita bermasker sedang memilih menu lauk untuk makanan. Satu orang wanita dengan rambut terurai sebahu bersama satu lagi cewek montok berjilbab dengan perawakan mirip seperti Lucy langsung menarik perhatian saya sebagai seorang cowok.
Saya perhatikan si cewek berjilbab itu hanya seperti menuruti saja apa makanan yang di pilihkan cewek yang agak tinggi tak berjilbab tadi. Saya yang bengong memperhatikan cewek berjilbab itu malah seperti orang kaget saat ibu pelayan warteg itu menanyakan lauk makan saya saat itu. Saya agak menyesal malah minta di bungkus sementara dua cewek tadi malah makan di tempat.
Sayapun kembali pulang ke kosan dengan rasa penasaran dengan cewek yang menurut saya cantik dan berjilbab itu. Tentunya suhu yang bisa sedikit tau karakter saya yang sangean bisa memahami hal tersebut. Besoknya saya pergi beli makan di warteg itu lagi, namun setelah dua,tiga, empat, lima kali saya datang kembali ke warteg itu saya malah tak lagi bertemu dengan wanita itu.
Masuk bulan Agustus 2020 giliran tetangga kosan saya bang Rahmad yang habis kontrak dan memilih pulang kampung ke Purworejo, sayapun tinggal sendiri tinggal di kosan pak Edy tersebut, namun sekitar seminggu kemudian kosan bang Rahmad sudah ada yang mengisi oleh pasangan suami istri pak Toyo dan Bu is. Pak Toyo sendiri itu berusia sekitar 40an dan Bu is sekitar 30an. Hampir tiap hari mereka ini ribut dan bikin saya kadang gak nyaman dan risih apalagi kalo ribut malam malam.
Sayapun sebenarnya terpikir buat pulang kampung dulu, toh saya gak punya penghasilan tapi tetap harus makan dan bayar kontrakan, namun ada hal yang membuat saya mengurungkan niat saya tersebut.
Malam malam sekitar jam 8 saya yang baru pulang main dari tempat Mujib ( teman kerja saya pas kerja sama Ita dulu) kembali lagi melihat dua orang cewek yang saya temui di warteg beberapa waktu yang lalu sedang berjalan tak jauh dari warteg tersebut, mereka pun masuk gang ke tempat yang memang banyak kontrakan khusus cewek.
Sayapun iseng jajan batagor sambil memperhatikan ke kosan mana yang mereka tuju, namun keberuntungan seolah menaungi Saya karena mereka malah juga jajan batagor itu. Saya yang lebih dulu di layani malah diam sejenak sambil merokok dan sedikit curi curi pandang Sam cewek itu. Mereka pun kembali berjalan tak jauh dan masuk ke area kosannya. Sayapun bisa mengetahui tempat kosan mereka dan tentunya menandainya
Jaraknya lumayan dekat sekitar satu kilometer dari kosan saya, sayapun berencana untuk datang lagi ke warteg itu tapi pas malam malam setelah isya berharap bertemu dengan cewek incaran saya itu. Setelah yang pertama nihil di percobaan kedua akhirnya saya yang memutuskan makan di tempat akhirnya kembali berjumpa dengan mereka. Akhirnya saya mulai paham bahwa mereka memang terbiasa beli makan di jam tersebut.
Dua hari kemudian saya yang menunggu mereka datang lagi malah main hp dulu setelah makan dan memang benar tak lama kemudian si cewek incaran saya datang sendiri dan membeli makanan dengan di bungkus dua porsi. Sayapun membayar dan menunggu di luar sambil tetap berusaha memperhatikan gerak gerik si cewek itu.
Saat si cewek sudah berlalu berjalan kaki sayapun menyusul dan berusaha menawari tumpangan
Saya: mbak mau sekalian bareng gak, saya juga lewat gang Subarno
Cewek itu: gak mas terimakasih
Saya: ayo gak apa-apa
Si cewek itu cuma menggelengkan kepalanya dan seperti tersipu malu menolak ajakan saya itu. Gagal sudah usaha pertama saya itu, esoknya saya kembali makan di sana namun sengaja gak bawa motor berharap ketemu lagi sama si cewek itu.
Habis magrib saya sengaja jalan kaki cukup jauh sambil sengaja beli rokok di warung dekat kosan cewek itu, akhirnya keberuntungan datang lagi dan si cewek kembali berjalan sendirian menuju ke warteg itu, sayapun segera menyusul dan kami tiba hampir bersamaan.
Cewek itu kembali memesan nasi dua porsi yang pasti itu buat temennya, beruntung saya yang di layani duluan dan bisa menunggu si cewek itu di luar, alhasil kamipun bisa jalan bareng sekitar seratusan meter. Sayapun tak membuang kesempatan dan coba sok akrab ngajakan cewek itu ngobrol
Saya: temennya kemana mbak, ko sendirian aja
Cewek itu: ada di kosan baru pulang kerja, eh mas yang kemarin nawarin bareng ya
Saya: iya mbak, ko masih inget hehehe...
Cewek itu: iya, mas suka makan di warteg tadi ya. Ko gak bawa motor
Saya: ehh.. iya mbak motor saya baru di cuci, sayang takut kotor ( alibi). Boleh kenalan gak nama saya Jay
Cewek itu: saya Rini mas
Itulah momen pertama akhirnya saya bisa berkenalan dengan cewek incaran saya itu, dari awal saja sudah banyak kendala
dalam usaha menikmati memeknya dan nantinya akan saya ceritakan berbagai macam drama dalam usaha saya itu.Saya: kos berdua sama temennya
Rini:iya, saya ikut numpang dulu sambil nyari kerjaan di sini
Saya: oh mbaknya belum kerja, sama saya juga baru habis kontrak. Eh maaf boleh minta nomor hpnya gak biar besok bareng saya aja ke wartegnya ya
Rini: gak apa apa mas saya jalan kaki aja
Saya: mmmhh... Tapi boleh minta nomernya kan
Rini: boleh, 08#$+_&##2+:
Saya: makasih ya, saya save mbak Rini tadi namanya ya
Rini: iya mas, saya duluan ya
Rini yang kosannya lebih dekat langsung berpisah dengan saya saat itu, alhasil saya terpaksa jalan cukup jauh buat bisa sampai kosan saya, namun rasa capek itu seolah terbayar karena berhasil mendapatkan nomor hapenya.
To be continue...
davinalfian
Semprot Baru
- Daftar
- 26 Sep 2023
- Post
- 42
- Like diterima
- 0
akhirnya ada cerita baru
dbruyne17
Semprot Holic
- Daftar
- 6 Feb 2023
- Post
- 300
- Like diterima
- 1.399
# PDKT sama Rini
Setelah berhasil mendapatkan nomor hpnya itu saya mulai beraksi untuk melakukan berbagai cara demi bisa semakin dalam mengenal Rini secara pribadi, karena tampang luarnya sangat membuat saya tertarik rupanya Rini ini masihlah seorang wanita yang masih cukup polos dan sebenarnya mudah untuk di dekati.
Malam itu setelah saya makan malam saya langsung gercep melakukan pendekatan dengan mengirim Rini beberapa chat basa basi memperkenalkan diri, Rini pun dengan cukup positif menerima saya sebagai kenalan baru. Saat saya tanya temannya itu dia menjawab bahwa temannya sedang kerja shift malam, sayapun antusias dan berniat untuk menelpon Rini malam itu juga namun Rini beralasan sedang ada yang akan di kerjakan malam itu.
Sayapun tak buru buru memaksa Rini untuk melayani saya sekedar untuk mengobrol, masih banyak waktu untuk saya agar bisa lebih mendekati dia. Besok siangnya saya menanyakan apakah dia sudah makan atau belum dan dia bilang nanti malam saja akan pergi beli makan ke wartegnya.
Saya dan Rini pun janjian akan pergi ke warteg bareng sekitar jam 7 malam di mana saya menunggu di perempatan menuju ke kosan dia. Selepas magrib saya langsung cus menuju ke warteg dan menunggu Rini di dekat kosannya. Namun cukup lama saya tunggu Rini belum datang juga.
Saya pun coba menelponnya yang tidak dia angkat, dan beberapa saat kemudian dia malah datang sama temennya ke warteg itu. Saya pun tak bisa leluasa untuk ngobrol dan menyapa Rini karena dia sepertinya agak malu ketika sedang bersama temannya itu, saya dan dia cuma pandangan dan seperti canggung gara gara Rini yang sedang bersama temannya itu.
Setelah dari warteg dan makan, diapun membalas chat saya dan meminta maaf karena tidak membawa hpnya, sayapun memaklumi hal itu. Dan di hari kedua kenal itu saya coba memberanikan diri untuk menelpon Rini yang mana dia mengangkat telpon saya itu.
Saya: hallo mbak, tumben tadi ke wartegnya bareng sama temannya
Rini : iya mas maaf ya aku malu kalo pas ada mbak Risda
Saya: malu kenapa memang
Rini: malu aja, aku di sini masih numpang sama dia
Saya: oh ya gpp, jadi temennya itu namanya mbak Risda
Rini: iya, dia sepupu aku. Aku di ajakin dia buat nyari kerjaan di sini. Udah setahun lebih lulus aku belum pernah kerja terus dia ngajakin aku buat cari kerjaan di sini biar lebih gampang katanya.
Saya: mbak Risda memang kerja di mana
Rini: dia kerjanya di PT T$&*@, aku juga pengennya kerja juga kayak mbak Risda
Saya: mbak Rini aslinya orang mana emang
Rini: aku aslinya Purbalingga, kalo mas emang orang mana
Saya: saya mah orang Sunda asli #$&:_
Rini: oh, kirain orang asli sini
Saya: bukan mbak, saya juga perantau. Eh maaf saya gak apa-apa kan nelpon mbak Rini takutnya ganggu
Rini: enggak ko, akunya juga gak lagi apa apa
Saya: bukannya gitu, takutnya mbak Rini di telpon cowoknya ( ini ciri khas test ombak ala saya)
Rini: enggak, aku gak punya cowok ko
Yes, mendengar jawaban itu sayapun mengintip peluang besar untuk semakin mendekati dia, keluar lah jurus jurus buaya saya dan secara perlahan memberanikan diri untuk bisa mendapatkan perhatiannya.
Saya: ah masa sih, mbak Rini gak punya cowok
Rini: iya udah lama putus, emang kenapa gitu nanyain itu
Saya: enggak, kayak gak percaya aja. Masa ada cewek cantik nganggur
Rini: ya gimana kan susah nyari kerjaan tuh apalagi lagi suasana kaya gini. Yang udah kerja aja banyak yang di keluarin kan
Saya: maaf maaf, maksud saya bukan nganggur gak ada kerjaan, tapi masa sih gak ada yang deketin mbak Rini
Rini: akunya juga gak mau pacaran dulu ah, mau fokus cari kerjaan dulu
Saya: udah coba nyari di mana
Rini: aku paling dianter ngelamar lewat yayasan gitu, lewat pos juga
Saya: coba lewat email, sekarang mah kebanyakan lewat online
Rini: Iyah kayaknya, tapi aku gak ngerti caranya.
Saya: nanti deh saya ajarin, bawa berkas berkas kan
Rini: ada, ini aku bawa semua berkas aku. Katanya mesti di scan dulu ya berkasnya.
Saya: iya itu mah gampang, nanti bikin lamaran lengkap pake laptop saya aja.
Rini: beneran mas, makasih ya tapi aku gak enak kalo ngerepotin
Saya: enggak ko, buat mbak Rini mah saya bantu
Rini: tapi gimana ya, aku gak enak sama mbak Risda kalo mau keluar juga
Saya: emmhh... Saya kapan kapan boleh gak main ke tempat mbak Rini, atau mbak Rini deh yang main ke tempat saya
Rini: aku gak berani keluar, mesti ijin dulu sama mbak Risda
Saya: kalo gitu saya yang main ke sana
Rini: aduh jangan, kan ada mbak Risda
Saya: gimana atuh, janjian aja minta ijin mau ketemu temen gitu
Rini: mbak Risda gak bakal ngijinin apalagi kalo tau temennya cowok
Saya: gini deh, saya mainnya pas mbak Risda gak ada aja gimana
Rini: emm, nanti deh kalo mbak Risda masuk kerja shift pagi
Saya: yah masih seminggu lagi dong
Rini: ya gimana lagi, aku gak berani terima tamu kalo malem malem
Saya: yaudah oke, nanti kita janjian lagi ya
Rini: iya mas
Beberapa hari kemudian saya dan Rini kian intens berkomunikasi lewat telepon maupun WhatsApp, dan respon dia semakin positif dan lumayan asyik di ajak ngobrol. Akhirnya hari Senin itu saya berangkat ke kosan Rini dan memulai aksi saya dalam usaha mendapatkan hatinya. Yang mana saya bisa langsung jadian sama Rini hari itu.
Dikit dulu aja, hari sudah pagi dan selamat mulai beraktivitas suhu suhu sekalian. Hampir pasti baru bisa pegang laptop lagi nanti malam paling. Sambil nunggu yang like minimal ada sepuluh lah nanti saya lanjutkan cerita saya, kalau dua hari kurang peminat, cerita ini mungkin gak di terusin aja toh ujungnya sudah saya beritahu
Setelah berhasil mendapatkan nomor hpnya itu saya mulai beraksi untuk melakukan berbagai cara demi bisa semakin dalam mengenal Rini secara pribadi, karena tampang luarnya sangat membuat saya tertarik rupanya Rini ini masihlah seorang wanita yang masih cukup polos dan sebenarnya mudah untuk di dekati.
Malam itu setelah saya makan malam saya langsung gercep melakukan pendekatan dengan mengirim Rini beberapa chat basa basi memperkenalkan diri, Rini pun dengan cukup positif menerima saya sebagai kenalan baru. Saat saya tanya temannya itu dia menjawab bahwa temannya sedang kerja shift malam, sayapun antusias dan berniat untuk menelpon Rini malam itu juga namun Rini beralasan sedang ada yang akan di kerjakan malam itu.
Sayapun tak buru buru memaksa Rini untuk melayani saya sekedar untuk mengobrol, masih banyak waktu untuk saya agar bisa lebih mendekati dia. Besok siangnya saya menanyakan apakah dia sudah makan atau belum dan dia bilang nanti malam saja akan pergi beli makan ke wartegnya.
Saya dan Rini pun janjian akan pergi ke warteg bareng sekitar jam 7 malam di mana saya menunggu di perempatan menuju ke kosan dia. Selepas magrib saya langsung cus menuju ke warteg dan menunggu Rini di dekat kosannya. Namun cukup lama saya tunggu Rini belum datang juga.
Saya pun coba menelponnya yang tidak dia angkat, dan beberapa saat kemudian dia malah datang sama temennya ke warteg itu. Saya pun tak bisa leluasa untuk ngobrol dan menyapa Rini karena dia sepertinya agak malu ketika sedang bersama temannya itu, saya dan dia cuma pandangan dan seperti canggung gara gara Rini yang sedang bersama temannya itu.
Setelah dari warteg dan makan, diapun membalas chat saya dan meminta maaf karena tidak membawa hpnya, sayapun memaklumi hal itu. Dan di hari kedua kenal itu saya coba memberanikan diri untuk menelpon Rini yang mana dia mengangkat telpon saya itu.
Saya: hallo mbak, tumben tadi ke wartegnya bareng sama temannya
Rini : iya mas maaf ya aku malu kalo pas ada mbak Risda
Saya: malu kenapa memang
Rini: malu aja, aku di sini masih numpang sama dia
Saya: oh ya gpp, jadi temennya itu namanya mbak Risda
Rini: iya, dia sepupu aku. Aku di ajakin dia buat nyari kerjaan di sini. Udah setahun lebih lulus aku belum pernah kerja terus dia ngajakin aku buat cari kerjaan di sini biar lebih gampang katanya.
Saya: mbak Risda memang kerja di mana
Rini: dia kerjanya di PT T$&*@, aku juga pengennya kerja juga kayak mbak Risda
Saya: mbak Rini aslinya orang mana emang
Rini: aku aslinya Purbalingga, kalo mas emang orang mana
Saya: saya mah orang Sunda asli #$&:_
Rini: oh, kirain orang asli sini
Saya: bukan mbak, saya juga perantau. Eh maaf saya gak apa-apa kan nelpon mbak Rini takutnya ganggu
Rini: enggak ko, akunya juga gak lagi apa apa
Saya: bukannya gitu, takutnya mbak Rini di telpon cowoknya ( ini ciri khas test ombak ala saya
)Rini: enggak, aku gak punya cowok ko
Yes, mendengar jawaban itu sayapun mengintip peluang besar untuk semakin mendekati dia, keluar lah jurus jurus buaya saya dan secara perlahan memberanikan diri untuk bisa mendapatkan perhatiannya.
Saya: ah masa sih, mbak Rini gak punya cowok
Rini: iya udah lama putus, emang kenapa gitu nanyain itu
Saya: enggak, kayak gak percaya aja. Masa ada cewek cantik nganggur
Rini: ya gimana kan susah nyari kerjaan tuh apalagi lagi suasana kaya gini. Yang udah kerja aja banyak yang di keluarin kan
Saya: maaf maaf, maksud saya bukan nganggur gak ada kerjaan, tapi masa sih gak ada yang deketin mbak Rini
Rini: akunya juga gak mau pacaran dulu ah, mau fokus cari kerjaan dulu
Saya: udah coba nyari di mana
Rini: aku paling dianter ngelamar lewat yayasan gitu, lewat pos juga
Saya: coba lewat email, sekarang mah kebanyakan lewat online
Rini: Iyah kayaknya, tapi aku gak ngerti caranya.
Saya: nanti deh saya ajarin
, bawa berkas berkas kanRini: ada, ini aku bawa semua berkas aku. Katanya mesti di scan dulu ya berkasnya.
Saya: iya itu mah gampang, nanti bikin lamaran lengkap pake laptop saya aja.
Rini: beneran mas, makasih ya tapi aku gak enak kalo ngerepotin
Saya: enggak ko, buat mbak Rini mah saya bantu
Rini: tapi gimana ya, aku gak enak sama mbak Risda kalo mau keluar juga
Saya: emmhh... Saya kapan kapan boleh gak main ke tempat mbak Rini, atau mbak Rini deh yang main ke tempat saya
Rini: aku gak berani keluar, mesti ijin dulu sama mbak Risda
Saya: kalo gitu saya yang main ke sana
Rini: aduh jangan, kan ada mbak Risda
Saya: gimana atuh, janjian aja minta ijin mau ketemu temen gitu
Rini: mbak Risda gak bakal ngijinin apalagi kalo tau temennya cowok
Saya: gini deh, saya mainnya pas mbak Risda gak ada aja gimana
Rini: emm, nanti deh kalo mbak Risda masuk kerja shift pagi
Saya: yah masih seminggu lagi dong
Rini: ya gimana lagi, aku gak berani terima tamu kalo malem malem
Saya: yaudah oke, nanti kita janjian lagi ya
Rini: iya mas
Beberapa hari kemudian saya dan Rini kian intens berkomunikasi lewat telepon maupun WhatsApp, dan respon dia semakin positif dan lumayan asyik di ajak ngobrol. Akhirnya hari Senin itu saya berangkat ke kosan Rini dan memulai aksi saya dalam usaha mendapatkan hatinya. Yang mana saya bisa langsung jadian sama Rini hari itu.
Dikit dulu aja, hari sudah pagi dan selamat mulai beraktivitas suhu suhu sekalian. Hampir pasti baru bisa pegang laptop lagi nanti malam paling. Sambil nunggu yang like minimal ada sepuluh lah nanti saya lanjutkan cerita saya, kalau dua hari kurang peminat, cerita ini mungkin gak di terusin aja toh ujungnya sudah saya beritahu
davinalfian
Semprot Baru
- Daftar
- 26 Sep 2023
- Post
- 42
- Like diterima
- 0
wah udah update lagi, lanjtkan terus bang saya setia nunggu
Similar threads
- Poll
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
