Bertahun-tahun ane jadi silent reader, cerita ini yang kemudian bikin ane komen untuk pertama kalinya.
Overall, cerita ini bukan stensilan yang isinya cuma ngewe aja. Cerita ini sukses bikin ane terlibat secara emosional. Beberapa scene di cerita ini sukses bikin ane patah hati. Terutama di ending.
Ane mencoba melihat dari sudut pandang berbagai karakter di sini. Arief, bukan typical pure cuckold husband. Dia cuma dipaksa ileh keadaan untuk menjadi cukcold. TS berhasil mengangkat kondisi realistis jika seorang laki-laki digoda oleh perempuan dan terjerumus pada perselingkuhan, kondisi realistis ketika laki-laki dihadapkan pada situasi vulgar yang mana bakal ngaceng juga kalo liat pasangannya dipake sama orang lain. Cemburu, marah, tapi kondisi memaksanya untuk ngaceng meski dia gak mau. Dan itu realistis.
Lidya, perempuan cerdas yang sayang banget sama suaminya. Sehingga apapun yang dia lakukan di scenes akhir berpusat untuk satu tujuan, menyelamatkan suaminya dari kondisi yang gak menguntungkan. Mengendalikan Nando dengan birahi adalah cara yang efektif untuk menyelamatkan nereka saat itu.
Melihat pasangan berselingkuh itu bikin patah hati, apalagi jika dilakukan secara hot dan lo gak bisa ngapa-ngapain. Tapi berpisah selamanya dengan orang yang disayang itu tentunya akan bikin.... bukan patah hati lagi .... tapi hancur.
Selamat buat TS. Kalo ane punya kesempatan langsung untuk ketemu TS, ane mau traktir kopi atau bir. Ane mau kenal langsung sama ente. Ente keren banget.