Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Ada Apa Dengan Putri

Part 2 – Gejolak Rasa

https://www.imagebam.com/view/MEQYR3T

“Mmmasss... udah... ah...” Ucap Putri sambil melepas ciuman Mas Doni.

Mas Doni kemudian tersenyum, sambil mengusap kepala Putri.

“Kenapa dek?” Tanya Mas Doni kemudian mengusap lengan kekasihku itu.

“Nanti keterusan” Jawab Putri dengan mata yang sudah sayu.

Tapi Mas Doni tidak menghiraukan kata-kata Putri. Ia kemudian kembali melumat bibir tipis sensual pacar tercintaku.

“Udah mas, nanti yang lain curiga, kan masih ada anak-anak yang latihan dibawah” Kembali Putri menolak Mas Doni.

Melihat itu aku jadi sedikit lega. Ternyata Mas Doni yang menginginkan itu, bukan Putri. Semua itu terlihat dari penolakan – penolakan oleh Putri.

Setelah Putri berdiri sambil merapikan pakaian gamisnya, aku buru – buru pergi meninggalkan studio itu. Perasaanku jadi sedikit lega, karena pacarku berhasil menolak perlakuan mesum dari Mas Doni.

Dari sini aku mulai mengerti, semua itu karena Mas Doni. Mas Doni merayu pacarku, entah bagaimana caranya ia mengoda Putri, sampai Putri bisa datang kesana.

“Bangsat kau Doni, kau rayu pacar tercintaku” Umpatku sambil mengendarai motor ninja 250 kesayanganku.

Setelah sampai di rumah, aku langsung menuju kamarku. Aku rebahan dikasur sambil memikirkan kejadian tadi. Kejadian dimana Mas Doni ingin berbuat mesum kepada kekasihku.

“Ting” Bunyi pesan masuk di hpku.
“Maaf sayang, tadi hp aku di cas sambil aku matiin. Aku juga tadi ketiduran karena capek kuliah” Pesan dari Putri.

Aku tidak membalas pesan tersebut. Aku kesal kembali karena lagi lagi Putri berbohong.

“Sayang.. kok ngak dibales?. Ya sudah, jangan lupa makan dan tidurnya jangan malem – malem ya sayang” kembali Putri mengirimiku pesan.

Aku sempat senang membacanya, ternyata dia masih memberiku perhatian. Aku kembali mengambil pemikiran positif. Mungkin Putri tidak ingin membuatku kecewa dan merahasiakan perbuatan mesum Mas Doni. Setelah itu aku tersenyum dan terlelap karena kelelahan.

#
Hari demi hari berlalu, hubunganku dengan Putri seperti biasanya. Putri sekarang semakin dekat denganku, ke mana aku pergi, dia selalu minta ikut, tapi setiap ke studio Mas Doni, Putri malah enggan untuk ikut. Aku sempat berpikir aneh,.

“Atau Putri marah ke Mas Doni dan tidak mau lagi bertemu dengannya” Pikirku.

Itu jadi berita baik bagiku, jadi sekarang pacar tercintaku aman dari perbuatan mesum Mas Doni. Sekarang pun hubunganku dengan Mas Doni jadi dingin. Dulu aku cukup dekat dengannya, malah sudah mengangapnya sebagai kakak.

“Sayang, kalau aku kost gimana” Tiba – tiba Putri berkata kepadaku.

“Jangan sayang.. kan rumah kamu dengan kampus tidak terlalu jauh, aku juga tidak bosan kok anter jemput kamu setiap hari” Jelasku.

“Iya sayangku, aku nurut ke kamu deh, love u” Kata Putri sambil tersenyum manis kepadaku.

Aku memang takut kalau Putri sampai kost. Takut dia hidup bebas, jauh dari pengawasan orang tua dan diriku. Aku sangat mencintai Putri, oleh karena itu aku sekarang semakin protektif kepadanya.

Aku tidak ingin Putri punya teman maupun kenalan yang tidak benar, yang membawa dampak negatif kepada ratu hatiku itu.

Sekarang aku disibukkan dalam menyiapkan tugas akhir. Aku lebih banyak dirumah dan pergi ke perkatoran, untuk mencari bahan – bahan skripsiku. Sudah hampir 2 minggu aku tidak bertemu Putri sang pujaan hatiku.

“Sayang aku antar kamu kekampus ya” Tulisku dalam pesan kepada Putri.

Cukup lama aku menanti balasan pesan dari kekasihku itu. Hari ini aku tidak terlalu sibuk karena tugas akhirku sudah rampung 90%. Aku sangat rindu dengan Putri dan ingin sekali bertemu denganya.
Satu jam kemudian Putri membalas pesanku.

“Maaf baru bales sayang, tadi aku habis nyuci baju” Bales Putri.

“Kamu kuliah jam berapa? Aku ke rumah kamu sekarang ya” Lanjutku.

“Maaf sayang.. kamu jangan datang ke rumah lagi. Kata Ibu, tidak baik anak gadis di antar jemput laki – laki, nanti fitnah kata tetangga, aku naik ojek saja sekarang pulang pergi kampus” Terang Putri.

Sepertinya kata kata Putri benar juga. Aku tidak ingin kekasih yang akan aku lamar setelah aku kerja nanti itu jadi fitnah.

Selama ini aku tahu Putri selalu menjaga sikap dan perilaku kepada orang – orang. Bahkan saat berboncengan denganku, dia selalu memberi jarak.

“kok duduknya tidak mepet ke depang sayang?” Tanyaku dulu saat pertama membonceng Putri naik motorku.

“Tidak baik di lihat orang sayang. Lagian kita juga belum muhrim, jadi tidak baik bersentuhan” Jelas Putri yang membuatku kagum padanya saat itu.

Dia sungguh gadis sempurna dimataku. Selalu memakai pakaian tertutup dan tidak mau bersentuhan dengan yang bukan muhrimnya, termasuk diriku. Karena itulah sampai saat ini aku Cuma bisa memegang tangannya saja.

“Nanti kita ketemu dikampus saja ya sayang.. aku kangen banget soalnya, sudah 2 minggu kita tidak bertemu” Lanjutku di pesan kepada Putri.

“Duh sayang, mending kamu selesaikan saja tugas akhirmu agar cepat selesai, setelah itu baru kita bertemu” Balasan pesan dari Putri.

“ngak apa – apa kok sayang, aku sekalian mau ke kosan temanku, ambil bahan tambahan tugas akhir, emang kamu ngak kangen sama pacar kamu yang ganteng ini?” Balasku.

“Ya dah sayang terserah saja, tapi nanti sore aja ya ketemunya, aku banyak tugas juga” Lanjut Putri.

#

Siang itu akhirnya aku sampai di parkiran kost temanku. Kostnya cukup bagus dan elite. Kost itu lengkap fasilitasnya. Selain itu, kost temanku adalah kost campur, cewek – cowok. Kostan bebas, adala selalu bayar sewa tepat waktu, anda bebas ngapain saja dikost ini. Itulah sebabnya temanku Dimas betah banget kost disini.

“Eh bro, apa kabar?” Tiba – tiba Mas Doni menegurku.

“Eh mas, baik, dari mana mas? Kok ada disini?” Tanyaku.

Tampak Mas Doni sedikit canggung karena pertanyaanku tadi. Setelah melihat kedalam kostan, ia menjawab dengat agak gugup.

“Eh itu.. bantuin teman, laptopnya minta di service” Kata Mas Doni.

“Sejak kapan Mas bisa service laptop?, bukankan mas spesialis service alat musik” Tanyaku menyelidik.

“Eh itu... sejakk.. tadi”Jawabnya semakin gugup.

“Mas balik ke studio dulu ya bro” Sambung Mas Doni sambil pergi dari kostan itu.

Aku tidak ambil pusing dengan keberadaan mas doni di kostan ini. Karena aku sudah tidak care lagi kepadanya. Tadi Cuma sedekara basa basi saja bagiku. Aku bersyukur dia cepat pergi.

“Hai Dim” Sapaku setelah masuk kamar Kost Dimas.

“Hi Hen, ini bahan yang lu butuhin” Balas Dimas sambil menyerahkan beberapa lembar kertas.

“Thanks bro, santai, gue ngk buru – buru kok, gue pengen santai dulu disini, ngadem” Ujarku.

“Ok Bro” Kata Dimas sambil melirik ke pintu kamar depan kostnya yang sedikit terbuka.

Dia tersenyum ke arahku. Aku merasa ada sesuatu yang Dimas simpan.

“Lah, bukannya kamar depan itu kosong Dim?” Tanyaku.

“Sekarang sudah ada penghuninya bro. Cewek cakep, bening, mulus dan seksi” Jelas Dimas.

“enak di lu donk, tiap hati bisa melihat pemandangan seger” Kataku sambil duduk di dekat pintu kamar Dimas.

Dimas ini adalah mahasiswa pintar, cerda dan pecinta hal hal yang berbau mesum. Bisa di bilang Dimas adalah cowok mata keranjang. Dia jomblo aku karena lebih menyukai nonton film dewasa sambil memaninkan boneka alat bantu, yang ia beli di toko alat bantu dewasa.

Lalu aku menoleh ke samping saat mendengar langkah kaki.

“Sregg” Aku terpana melihat bokong montok yang dibalut celana hotspant. Rambut panjang diikat menampakkan leher putih jenjang gadis yang sedang membelakangiku itu.

Kulit punggungnya putih mulus. Bra hitam tidak mampu tertutupi karena tanktop yang ia pakai sangat minim.

“Mantep kan” Tiba – Tiba Dimas mengagetkanku.

“Banget bro.. siapa sih?”Tanyaku.

“Ngak tahu gue namanya bro, belum kenalan secara resmi sih, Cuma tegur aja pas ketemu di lorong. Tapi katanya, dia mahasiswi di kampus kita bro, fakultas pendidikan” Terang Dimas.

Satu fakultas dengan Putri. Aku terpana melihat tubuh cewek tadi. Dari belakang saja sudah menaikan libido, bagaimana kalau dari depan, “ Pasti bisa bikin mata terbelalak” Ucapku dalam hati.

“Gebet bro, lumayan kan” Kataku ke Dimas.

“gila lu bro, cewek cakep dan seksi kayak gitu bikin gue ilfil bro. Lagian kayaknya dia sudah punya cowok deh” Ujar Dimas.

“Ah lu tahu dari mana?” Tanyaku kembali.

“Soalnya gue sering lihat ada cowok datang ke kamarnya” Jawab Dimas.

Aku kemudian menyimak kata kata dari Dimas.

“Tapi cowok yang datang itu beda-beda loh bro” Sambung Dimas dan sukses membuatku penasaran.

“Bispak kali bro” Ucapku.

“Kayaknya sih. Soalnya setiap cowok datang ke kostannya, pinta selalu tertutup dan cowok itu lama disana, berjam jam lah pokoknya.

“Nginep gitu ya” Tanyaku

“Kayaknya sih enggak, cowok – cowok itu selalu pulang sih, walaupun sudah tenggah malam” Jawab Dimas.

Setelah makan bersama Dimas, aku akhirnya tertidur di kamar kost Dimas. Aku terbangun jam 3 sore kemudian langsung menelepon Putri.

“Halo” Jawab Putri.

Sepertinya suara halo juga terdengar dari kamar kost depan. Tapi karena aku sudah terlalu senang mendengar suara si ratu hatiku, aku tidak memperdulikannya.

“Kamu sudah kelar kuliahnya sayang?” Tanyaku.

“Kenapa emang?”Putri balim bertanya kepadaku.

“Jadikan kita ketemuan?, aku udah kangen banget sama kamu sayang” Kataku.

“Duh kayaknya ngak bisa deh, aku sibuk banget nih, tugas numpuk” Ujar Putri.

“Kok bisa numpuk sayang? Ngak kamu kerjain ya?” Tanyaku.

“2 hari kemaren laptop aku rusak, jadi tadi siang baru dibenerin” Jawab Putri.

“Mhmm gitu. Padahal aku kangen banget deh sama kamu, sudah 2 minggu loh kita tidak bertemu” Ucapku.

“Anggap itu perjuangan ya.. sudah dulu ya, aku sibuk banget bye” Kata Putri sambil menutup telepon.

Aku kemudian terdiam merenungkan percakapan tadi. Sepetinya ada yang aneh, tapi apa ya.. pikirku.

“Oh ya, Putri tidak memanggilku sayang” Desahku.

Dia berubah akhir – akhir ini. Aku semakin tidak karuan, pikiranku melayang kemana – mana. Selain memikirkan tugas akhirku, pikiran tentang Putri pun membuat otakku semakin kacau.

Malam itu aku memutuskan untuk pergi clubbing. Aku pergi bersama Dimas dan Nathan, para sahabatku. Kami minum sambil menikmati alunan musik remix yang membuat pikiran happy.

Club itu sangat ramai pada malam itu. Karena malam minggu, banyak muda – mudi datang ke club itu untuk bersenang – senang.

“Kamu jangan pernah keluar malam dan pergi clubbing ya sayang.. ngak baik” Tiba – tiba pesan Putri tergiang di kepalaku.

Aku yang sudah mulai terpengaruh alkohol, bukan mengindahkan pesan Putri, yang sering dia katakan dulu kepadaku. Aku semakin bersemangat dan turun ke lantai dansa.

“Bro.. lihat itu” Tiba – tiba Dimas berbicara kepadaku.

“Ah.. kenapa sih bro? Lagi asyik ini” Ujarku.

“Tuh cewek yang ngekost di depan kamarku” Tunjuk Dimas kepada seorang cewek yang sedang di apit oleh 3 orang cowok.

Aku pun menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Dimas tadi. Aku melihat cewek itu bergoyang dengan sangat hot. Dia memakai dress seksi yang tidak mampu menutupi paha putih mulusnya itu.

Pakaian ketat itu memperlihatkan tonjolan payudara gadis itu. Belahan dada rendah dari dress yang ia pakai, sukses membuat ketiga cowok yang mengelilinginya itu selalu menoleh ke belahan dada itu.

Sesekali lampu menyorot ke arah gadis yang baru seminggu kost di depan kamar Dimas itu.

“Degggg” Darahku berdesir, jantung memacu.

Wajah gadis itu mirip sekali dengan Putri. Aku yang terheran, terus memperhatikan gerak gadis itu. Tinggi dan bentuk badannya juga mirip dengan Putri.

“ah tidak mungkin itu Putri” Desahku sambil mengingat Putri kekasihku yang tercinta.

“Putri selalu memakai pakaian yang tertutup. Dia sangat sopan dan punya akhlak yang baik, beda dengan gadis itu, tampak liar dan tidak punya harga diri” Pikirku.

Tidak lama setelah itu, gadis yang jadi perhatianku tadi pun menoleh ke arahku. Dia terkejut sambil menatapku beberapa detik. Tampak raut cemas diwajahnya.

“Itu benar Putri” Ujarku, setelah mengenali tatapan matanya.

Kemudian gadis itu pergi sambil berlari. Aku pun reflek mengejarnya. Melihat aku berlari mengejar gadis itu, Dimas, Nathan dan ketiga cowok yang bersama Putri pun ikut berlari.

Sesampainya di luar, aku mampu mengejar gadis itu. Walau kepalaku berat dan tubuh sempoyongan, aku berhasil menangkap lengan kanan gadis itu.

“Mmmmmmaaaafffff” Ucap gadis itu terbata, sambil menatapku.

“Benar dia adalah Putri” Ucapku dalam hati.

Tiba – tiba aku merasakan sebuah hantaman dibagian belakang kepalaku.

“woiii bngsattttt.. ngapain lu ngejar cewek gue” Teriak seseorang kepadaku.

Aku jadi semakin tidak karuan. Karena pengaruh alkohol dan rasa nyeri akibat hantaman di kepalaku, aku jadi lemas dan akan pingsan.

“Maaf mas, temanku mabuk” Terdengar kata – kata dari Nathan sambil memegang tubuhku yang akan tumbang ke tanah.
Setelah itu semuanya jadi gelap.

#

Aku terbangun dikamarku. Kata orang tuaku, aku sudah pingsan 2 hari. Kepalaku masih terasa berat. Hari itu aku beristirahat dirumah dan belum boleh kemana mana.

Kemudian aku melihat hp ku. Disana banyak sekali panggilan tidak terjawab dan pesan dari Putri.

Kemudian aku menelepon Putri. Setelah beberapa kali tidak diangkat, akhirnya pun suara manis kekasihku itu pun terdengar.

“Ya halo” Kata Putri.

“Aku sudah sadar sayang” Balasku.

“Ishhhh tunggu dulu ahhhh” Terdengar suara Putri seperti menahan sesuatu.

“Kamu kenapa sayang?”Tanyaku.

“Ehhh.. ini ponakanku resee.. ishhh ahh” Jawab Putri sambil mendesah.

“Kamu lagi ngapain sih sayang?”Tanyaku penasaran.

“iiiiiiiiniiiii akkkuuu ahhh nyaaaannnppppuuu ahhh,.. udahhh stooppp duuluuuu ishh” Jawab Putri terdengar suaranya ngos-ngosan.

Setelah beberapa detik saling terdiam, akhirnya Putri berbicara dengan jelas di telepon.

“Aku bantu Ibu menyapu rumah karena Ibu sedang sakit. Tadi keponakanku rese tahu.. dia menarik narik sapu dari tanganku” Terang Putri.

“Oh gitu, ngak apa kok sayang” Ujarku.

“Eh aku kangen banget nih, kita ketemuan ya sayang” Lanjutku.

“Nanti telepon lagi ya, aku sedang sibuk nih, bye” Putri kemudian mematikan teleponnya.

Aku senang sekali. Putri anak yang baik, buktinya ia membantu Ibunya yang sedang sakit, untuk membersihkan rumah.

Niatku untuk membahas soal kejadian di club itu secara langsung dengan Putri pun akhirnya buyar. Aku berfikir karena aku terpengaduh alkohol di tambah rasa rinduku kepada kekasihku Putri, membuat wajah gadis yang kost di depan kamar Dimas, jadi mirip dengan wajah Putri.

“Lagi pula selama ini Putri tidak pernah mau keluar malam. Meski sering aku ajak untuk malam mingguan, Putri selalu menolak untuk keluar malam denganku”.

Karena hari itu aku sudah merasa baikan, aku putuskan untuk datang ke rumah Putri. Aku ingin memberi surprise kepada Putri. Selain itu aku juga akan datang kesana sambil membesuk Ibu Putri yang sakit.

“Dengan membawa martabak dan buah buahan, aku bisa dapat penilaian baik dari Ibu Putri” Desahku sambil tersenyum.

Sore itu akhirnya aku sampai dirumah Putri. Aku terkejut ketika melihat Ibu Putri sedang menyapu halaman rumah.

“Bukankah kata Putri Ibunya sedang sakit” Kataku dalam hati.

Setelah mengucapkan salam, aku pun menyerahkam buah tangan bawaanku kepada Ibu Putri.

“Sudah Bu, jangan dipaksakan menyapu, kan Ibu lagi sakit, istirahat saja bu” Kataku.

“Hahaha.. Ibu sehat begini kok dibilang sakit sih nak Hendra” Ujar Ibu Putri.

Aku kemudian terdiam. Tadi di telepon Putri bilang Ibunya Sedang sakit. “Aku minta konfirmasi langsung saja soal ini” Kataku dalam hati.

“Putrinya ada Bu?” Tanyaku.

“Putri kan di kostnya Nak” Jawab Ibu Putri.

Tubuhku kembali jadi kaku. Darahku seakan berhenti mengalir mendengar kata – kata dari Ibu Putri tadi.

“Kan sudah seminggu ini Putri ngekost dekat kampusnya” Kembali terdengar kata – kata yang membunuh bagiku.

Kepalaku terasa berputar dan BERSAMBUNG...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd