Berharap sebenarnya season 2 bisa tayang dimari
Tapi bisa paham juga sih, kekecewaan dr Suhu
@nympherotica atas respon reader dimari. Emang kadang heran juga. Buat cerita dgn alur plot yg bagus, setidaknya menurut Nubie, yg kasih komen lebih minim. Tapi yah... mungkin emang itu hukum pasar yak. Tgtg genre mana yg lebih disukai ama reader ajah hehehe...
Tetap semangat berkarya Hu. Semiga selalu diberikan kesehatan dan lancar selalu RL nya. Sehat2 jg kucing2 yg setia nemenin Suhu berkarya.
Btw... bisikin donk nama platform sebelah. Mana tau Nubie ada waktu ada rejeki buat mampir hehehe
Mantap Hu
Monggo dilanjut
Diskusi sedikit, ya, sekalian untuk meluruskan.
Sebenarnya, dari awal saya sudah bersikap realistis bahwa cerita saya tidak akan ramai komentar. Cerita yang hanya mengedepankan plot drama dengan sex scene yang minim di forum dewasa? Dream on. Jadi dari awal, ekspektasi saya memang ga muluk-muluk dan sudah menduga bahwa ceritanya akan sepi. Makanya, thread ini bisa sampai di angka 1900-an itu merupakan hal yang diluar ekspektasi saya.
Tapi, ada perbedaan antara bersikap realistis dengan merasa ga dihargai. Realistis adalah ketika saya sadar bahwa cerita saya tidak akan ramai, dan merasa ga dihargai adalah ketika saya kecewa dengan kenyataan bahwa di tiap update, jumlah "like" pada postingan saya selalu jauh (nyatanya, selalu hampir dua kali lipat dan seringnya lebih) lebih banyak dari yang berkomentar. Hal ini, membuat saya berpikir: berarti sebenarnya yang baca lumayan banyak, tapi cuma ga muncul aja, ya?
Nah, hal tersebut lah yang saya permasalahkan dan menjadi ganjalan di hati.
Saya ga mau naif; saya juga butuh apresiasi. Saya bukan orang yang selfless. Jadi saya pikir, kalau kita menerapkan hak dan kewajiban di forum ini, maka kewajiban kontributor (dalam hal ini, pembuat thread) adalah menyediakan konten ke pihak penikmat kontribusi (dengan kata lain, member yang mampir ke thread tersebut). Sedangkan hak yang didapat kontributor adalah apresiasi dari yang menikmati kontennya. Sedangkan kewajiban penikmat kontribusinya adalah memberikan apresiasi sebagai alat tukar atas hak yang mereka terima (dalam hal ini, konten tersebut). Bentuk apresiasinya ga harus berupa uang, kok. Bisa berupa feedback seperti review cerita, tebak alur, kritik yang membangun, dan lain-lain. Dan menurut saya, hit tombol "like" lalu pergi gitu aja bukan bagian dari apresiasi.
Terkesan repot, ya? Tapi hidup memang seperti itu. Ga ada yang benar-benar gratis di dunia ini. Orang-orang yang baik adalah orang yang mampu menghargai orang lain. Penghargaannya ga harus selalu berupa materi, kok. Ada banyak cara untuk mengapresiasi orang lain. Tapi tetap, tombol "like" di forum ini, menurut saya, tidak berarti apa-apa. Kalau di media sosial, jumlah "like" itu berpengaruh terhadap algoritma. Kalau di sini? Saya tetap ga dapat apa-apa dengan total like yang saya terima yang jumlahnya 5 ribuan ini.
Jadi, jelas, ya. Yang saya permasalahkan bukan thread saya yang sepi, tapi banyaknya member yang suka hit and run gitu aja. Ini diluar permasalahan orang-orang yang nyinyir di thread saya tentang jadwal update yang lama, sikap pasif-agresif beberapa member yang komentarnya seolah-olah mengesankan bahwa saya memberikan perlakuan yang beda terhadap pembaca di platform premium dengan yang gratisan, member yang suka kasih komen template macam "monggo dilanjut" (without even saying thank you?), dan orang-orang yang nagih update sampai ke DM.
Well, untuk sikap saya yang terkesan membedakan audiens premium dan gratisan, saya memang sedikit mengakui hal tersebut. Soalnya, kadang saya butuh uang lebih, jadi mau realistis aja. Lagipula, it's because they give me more, so I should return what they give with more value too. Tapi kalau dibilang saya melupakan/meninggalkan audiens yang di forum ini? Saya bisa aja ga lanjut cerita ini di sini dari chapter sebelas, dan fokus sepenuhnya ke platform yang berbayar. Tapi kan ga saya lakukan. Kalau mau main hitung-hitungan, dari chapter 11 sampai 25 itu ada potensi uang yang bisa saya dapatkan sebesar 155k rupiah per orang yang mau beli cerita saya. Itu per orang. Tapi karena saya merasa cukup dengan apa yang sudah saya dapat, saya memilih untuk membagikan karya saya secara cuma-cuma di sini (memang dengan selisih waktu yang berbeda).
Tapi yang saya dapat seringkali ga sebanding dengan yang saya usahakan. As if, yang butuh di sini hanya saya aja. Bukan berarti saya menganggap bahwa yang butuh itu pembacanya, ya. Saya maunya sih mutualisme aja, saya butuh sesuatu dari pembaca, begitu pun sebaliknya. Tapi kenyataannya apa? I put so much efforts just to get so few, little to none, rewards.
So, yeah. For now, saya menyerah. Mungkin kalau sudah bisa lebih tenang, saya akan pikir ulang tentang keputusan saya ini.
Lalu, untuk para pembaca yang selama ini sudah memberikan komentar yang menghibur, yang membuat saya senang, yang selalu mendukung saya, maaf karena ikut kena imbas dari keputusan saya ini, ya. Meski saya jarang balas komentar, tapi saya ingat dengan baik username kalian yang komentarnya selalu saya tunggu-tunggu tiap kali saya update. Sekali lagi, saya mohon maaf atas ketidaknyamanan yang saya buat.
Thank you for your understanding.