BlackHandCompany
Semprot Lover
- Daftar
- 19 Sep 2017
- Post
- 289
- Like diterima
- 456
Ya .....pastinya om...?Kalau makin kaya kira-kira lebih seru apa nggak?
hooh bener kebnyakan cerita selalu menonjolkan kelebihan, yang kadang gak sesuai realita orang" lokal anu panjang besar sehingga dapat membuat alasan untuk si mc menaklukan lawan jenisnya.Ah, daripada update, mending kita cerita-cerita dikit ya.. Eh, curhat ding lebih tepatnya.
Gw sering lihat cerita dewasa diawalin dengan "perkenalan" ke karakter utama yang standar. Kira-kira seperti ini.
Namaku Edo. Umurku 23 tahun. Kata orang-orang aku ganteng, dengan wajah putih dan tinggi 185 cm. Saat ini aku masih menjadi mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Surabaya. Perawakan yang atletis membuatku digandrungi oleh banyak sekali mahasiswa di kampusku. Ini semua karena aku sering latihan di gym.
Atau kira-kira seperti ini.
Halo pembaca yang budiman. Perkenalkan aku Cynthia. Wajahku putih mulus dengan ukuran bra 42D, tinggi badan....dst
Satu hal yang gw mau share, sesuatu yang gw pelajari di hal kepenulisan, adalah "menceritakan karakter tanpa narasi deskriptif". Salah satunya adalah lewat "percakapan". Btw ini bukan mau menggurui ya, tapi hanya sekadar alternatif cara bercerita. Contohnya seperti ini:
TING TONG! Suara bel pertanda ada tamu berbunyi.
TING TONG! Suara itu muncul untuk kedua kalinya. Siapa ya pagi-pagi sudah bertandang?
Pagi ini diawali dengan suara gemuruh di langit. Warna kelabu menghias awan. Mungkin sebentar lagi hujan.
“Kok nggak cepet dibukain pintu pagarnya, Mang?” kataku separuh berteriak.
Mang Ujang tergopoh-gopoh mendatangiku.
“Ngg, anu Den.. Anu...” Mang Ujang terbata-bata.
“Anunya siapa, Mang?” tukasku cepat. Mang Ujang sudah kuanggap sebagai keluargaku sendiri. Kami sering bercanda.
--
Dari penggalan percakapan di atas, bisa dilihat karakter utama mungkin nggak ketahuan panjang tytyd nya berapa atau tingginya berapa. Tapi dari situ terlihat bahwa MC :
- punya rumah yang ada belnya, dan relatif hidup berkecukupan. Terlihat dia punya pembantu, namanya Mang Ujang.
Atau dari percakapan berikut ini:
“Nah, itu dia Mang Ujang sudah datang.” Aku menunjuk ke arah mobil putih yg sedang parkir mundur. “Yuk?” Aku mengajaknya lagi.
“Hah? I—ini mobil Abang?” Ia menampakkan keterkejutan dan rasa takjub.
“Iya. Eh, bukan ding, ini mobil warisan Papah. Lebih sering buat disewakan jadi mobil pengantin baru.” Aku sengaja menyebut frasa ‘pengantin baru’. Biasa, mancing-mancing…
“Waa… Aku belum pernah naik Al—Alphard…” katanya lugu. Dalam hati aku tersenyum.
“Mirip-mirip angkot juga sih. Bedanya, Mang Ujang nggak ngetem sambil ngerokok,” candaku.
-- Bersambung
Hahaha... Kalau gitu cerita gw lebih nggak masuk akal lagi Bos: Joe kan emang 20 cm dan pake pelet buat naklukin cewek.hooh bener kebnyakan cerita selalu menonjolkan kelebihan, yang kadang gak sesuai realita orang" lokal anu panjang besar sehingga dapat membuat alasan untuk si mc menaklukan lawan jenisnya.
emang lebih menarik yang gitu sih hu, maksudnya secara ga langsung imajinasi pembaca digiring untuk memiliki persepsi tertentu thdp tokoh tersebut..Ah, daripada update, mending kita cerita-cerita dikit ya.. Eh, curhat ding lebih tepatnya.
Gw sering lihat cerita dewasa diawalin dengan "perkenalan" ke karakter utama yang standar. Kira-kira seperti ini.
Namaku Edo. Umurku 23 tahun. Kata orang-orang aku ganteng, dengan wajah putih dan tinggi 185 cm. Saat ini aku masih menjadi mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Surabaya. Perawakan yang atletis membuatku digandrungi oleh banyak sekali mahasiswa di kampusku. Ini semua karena aku sering latihan di gym.
Atau kira-kira seperti ini.
Halo pembaca yang budiman. Perkenalkan aku Cynthia. Wajahku putih mulus dengan ukuran bra 42D, tinggi badan....dst
Satu hal yang gw mau share, sesuatu yang gw pelajari di hal kepenulisan, adalah "menceritakan karakter tanpa narasi deskriptif". Salah satunya adalah lewat "percakapan". Btw ini bukan mau menggurui ya, tapi hanya sekadar alternatif cara bercerita. Contohnya seperti ini:
TING TONG! Suara bel pertanda ada tamu berbunyi.
TING TONG! Suara itu muncul untuk kedua kalinya. Siapa ya pagi-pagi sudah bertandang?
Pagi ini diawali dengan suara gemuruh di langit. Warna kelabu menghias awan. Mungkin sebentar lagi hujan.
“Kok nggak cepet dibukain pintu pagarnya, Mang?” kataku separuh berteriak.
Mang Ujang tergopoh-gopoh mendatangiku.
“Ngg, anu Den.. Anu...” Mang Ujang terbata-bata.
“Anunya siapa, Mang?” tukasku cepat. Mang Ujang sudah kuanggap sebagai keluargaku sendiri. Kami sering bercanda.
--
Dari penggalan percakapan di atas, bisa dilihat karakter utama mungkin nggak ketahuan panjang tytyd nya berapa atau tingginya berapa. Tapi dari situ terlihat bahwa MC :
- punya rumah yang ada belnya, dan relatif hidup berkecukupan. Terlihat dia punya pembantu, namanya Mang Ujang.
Atau dari percakapan berikut ini:
“Nah, itu dia Mang Ujang sudah datang.” Aku menunjuk ke arah mobil putih yg sedang parkir mundur. “Yuk?” Aku mengajaknya lagi.
“Hah? I—ini mobil Abang?” Ia menampakkan keterkejutan dan rasa takjub.
“Iya. Eh, bukan ding, ini mobil warisan Papah. Lebih sering buat disewakan jadi mobil pengantin baru.” Aku sengaja menyebut frasa ‘pengantin baru’. Biasa, mancing-mancing…
“Waa… Aku belum pernah naik Al—Alphard…” katanya lugu. Dalam hati aku tersenyum.
“Mirip-mirip angkot juga sih. Bedanya, Mang Ujang nggak ngetem sambil ngerokok,” candaku.
—
Dari penggalan percakapan di atas gw ingin memperlihatkan bahwa Joe ini salah satu kekuatannya adalah “tajir melintir”.
emang lebih menarik yang gitu sih hu, maksudnya secara ga langsung imajinasi pembaca digiring untuk memiliki persepsi tertentu thdp tokoh tersebut..
misalnya aja mulustrasi yang hadir di pikiran pembaca pasti beda antar satu dengan yang lain, dan itu ngebuat sebuah cerita lebih strong, bener ga sih?
Nggak di burung biru nggak di mari, pembaca model begini mah ada aja.. If you don’t like my story, feel free to fvck off.makin ksini isinya mung nylimur ngalor ngidul
pake konsep pelet lebih masuk akal walau gk ada riset ilmiah nya. gk pke tumbal pula yg buat cerita gak huror.Hahaha... Kalau gitu cerita gw lebih nggak masuk akal lagi Bos: Joe kan emang 20 cm dan pake pelet buat naklukin cewek.