Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Ahuh The Series No Repost: Kebinalan dibalik Kelembutan Istri yang Para Suami Tidak Menyadari

Bimabet
" Aku bantu negosiasi dengan Bayu, tapi kamu janji tidak macam-macam sama aku ! "
"Maksudmu macam-macam apa mas?"
" Aku ga bodo Tan, akhir-akhir ini kamu mulai berubah, kamu mau mengakhiri hubungan kita kan?"
Aku hanya diam dan menunduk, aku tak tahu harus bilang apa lagi.
Semua bukti chat dan hapeku sudah diketahui suamiku, tentu saja itu sudah pukulan yang telak, suamiku juga sudah memperingatkan utk memilih berhenti atau mamiku akan diberitahu soal perselingkuhanku. Kali ini Andika juga mengancam persoalan utang piutangku ke Bayu.
" Aku masih sayang kamu Tan.." Andika mendekati dan menggengam tanganku.
Aku hanya menunduk menahan luapan air mata yang membenani perasaanku, bukan tentang rasaku dengan Andika, namun lebih ke beban yang harus aku tanggung.
" Taaan..maaf atas perlakuanku padamu..tapi aku tak mau kehilanganmu.."
Aku mulai tak kuasa menahan air mata yang mulai mengalir dari mataku, semakin aku mencoba menahan, semakin ingin menjerit !!
Air mataku akhirnya tumpah...
" Aku gaa tahu maas..aku bingung..aku takut !! "
Andika menatapku penuh arti..aku tidak tahu pasti apakah masih ada ketulusan di sana atau hanya sekedar caranya memanipulasiku.
Sampai akhirnya isakan tangisku semakin kencang..Andika mendekap dan memelukku, aku tak sanggup berkata apa-apa selain menangis.Andika menarik dan meraih badanku ke dadanya..kemudian tangannya meletakkan kepalaku ke bahunya..aku menangis sekencang-kencangnya..ini pilihan yang sama-sama berat, aku hanya takut jika suamiku tahu aku memiliki persoalan keuangan dengan Bayu.
" Aku janji bantu kamu Taan.." tangan Andika mulai membelai rambutku, sesekali Andika juga mengecupi keningku..
" Liat mataku Tan.."
Sambil mengusap dan membersihkan wajahku kucoba melihat ketulusan Andika..
" Kamu ngga akan meninggalkan aku kan ?"
Akhirnya aku memilih untuk menganggup pelan..aku tidak mau suamiku tahu aku sedang terlilit utang yang cukup besar.
Suara hujan mulai semakin menyembunyikan tangisku..seolah-olah juga ingin mendinginkan hatiku..suara petir yang mulai menggeram membuatku terpaku berdua bersama Andika, sampai akhirnya pelukan dan dekapan Andika berlanjut dengan ciuman-ciuman kecil Andika begitu dia merasa yakin aku tidak akan meninggalkannya. Aku hanya sesekali membalas kuluman bibirnya yang seolah ingin membalut kegaduhan di hatiku.
" Kamu mau aku bantu kan Tan?"
" Iya mas.." Aku menjawab lirih..
Andika kembali meneruskan mengecup dan mengulum bibirku..aku berusaha membalasnya sebisa senormal mungkin, aku mau Andika benar-benar membantuku.
" Jangan di sini Tan " Andika melepaskan ciumannya.
" Aku tunggu di ruang gudang ya, nanti 10 menit lagi kamu nyusul ke sana "
" Iya " Jawabku sambil menatap Andika keluar dari ruanganku. Kunci ruang gudang memang aku percayakan ke Andika.
 
Sekali melakukan kebohongan, maka sulit untuk mendapatkan kepercayaan dari orang yang mempercayai kita.
Mungkin itu yang sekarang Suhu alami dari Tanti...
 
@kesempatan dlm kesimpitan...2 hall yg Sama2 nikmat....apa daya Tanti hanya seorang wanita yg telah terpedaya saat yg pass oleh Andika ...celah yg di mainkan Andika sungguh pass dan tepat utk meraih kenikmatan mbak Tanti kembalii
 
Njos, perasaan yang mudah di manfaatkan lawan jenis. Menang banyak ini si Andika, apalagi otaknya yang licik maksimal, walaupun ketahuan ngga akan bikin dia berhenti. Enaknya sih sikat bininya juga ye kan, he he
 
Hujan turun semakin lebat, suaranya membisukan lalu lalang pembeli yang semakin pergi. Aku kemudian menutup pintu ruko dan menguncinya. Sambil mengenakan mantel akupun melangkahkan kaki berjalan kira-kira 150 meter menuju gudang. Hatiku sudah gelisah, aku khawatir suamiku akan menelpon dan menanyakan keberadaanku, sementara aku harus mendatangi Andika yang katanya sudah menungguku di gudang.
Akhirnya aku sampai di depan pintu gudang, aku ambil hape dan segera mengirim pesan ke suamiku terlebih dahulu.
Aku : Yaah , sini masih hujan, aku nunggu dulu sampe reda ya
Beberapa saat kemudian suamiku menjawab singkat " Ya "
" Mas aku udah sampe " Aku kemudian mengirim pesan WA ke Andika.
" Oke Tan..sebentar "
Tak lama kemudian Andika membuka pintu dari dalam.
" Hwaduuh basah deh..aman tow? Yuk buruan masuk "
Aku segera masuk ke dalam gudang yang berisi dus dan barang kosmetik yang selama ini menjadi mata pencaharianku dengan modal dari suamiku dan teman-temannya, termasuk Bayu, orang yang secara tidak langsung memberiku pinjaman uang.
" Udah santai saja bu Tanti..wkwkwk" Andika mencoba menggodaku dengan merangkulku masuk ke dalam gudang.
Di situ ternyata Andika sudah menyiapkan tikar beludru ala buatan Turki lengkap dengan 2 pasang bantal.
" Duduk di bawah saja Tan..aman..sudah bersih kok "
Andika menarikku duduk di sampingnya.
" Dingin ya Tan " Andika mengusap rambutku yang sempat basah karena hujan.
Aku hanya diam dan kemudian mengambil tissue dari dalam tas.
" Mau minum kopi dulu buat penghangat? Ntar masuk angin lho "
" Engga ah mas ntar malah semakin lama"
" Okeh baiklah, tapi minum air hangat dulu ya , air putih ada kok " Andika berdiri untuk mengambilnya.
" Udah ga usah mas.."
" Udah terlanjur berdiri Tan, gpp " Andika pun segera berdiri dan menuju ke belakang.
Sesaat kemudian dia datang dan membawakanku segelas air putih hangat.
"Makasih mas " Akupun segera meminumnya.
Setelah beberapa waktu Andika telah meyakinkan diriku bahwa persoalan pinjaman akan dia tanggung berhasil karena Bayu sangat mempercayainya. Tiba-tiba kepalaku terasa agak berat..mataku seperti mau ngantuk.
" Kenapa Tan? Ga enak badan ? " Andika menatap dan menyentuh dahiku.
" Ga.*** gapapa mas..mungkin terlalu banyak mikir akhir-akhir ini.
Andika kemudian mengecup keningku..
" Percayakan padaku..semua beres Tan "
" Iya mas, makasih "
" Tapi ingat jangan meninggalkan aku..aku sayang kamu Tan..bener.."
Aku memaksakan diri untuk melepaskan senyumku. Sesaat kemudian kepala dan mataku terasa berat..sepertinya ingin merebahkan diri di karpet.
" I love you Tan.." Andika merangkulku sambil mengecup bibirku..kemudian diteruskan dengan mengulum dan menjilati bibirku..tak tahu kenapa lagi jantungku berdetak jauh lebih cepat dari biasanya..dan ada dorongan lebih untuk merespon setiap sentuhan dari Andika..apalagi ketika tangan Andika mulai masuk ke dalam pakaianku..mengelus punggungku dan kemudian melepaskan tali kutangku..jantungku semakin berdesir saat tangan Andika mulai menggenggam dan meremas-remas dadaku..tak tahu kenapa juga putingku berubah mengeras lebih cepat dari biasanya..dadaku juga terasa lebih hangat dan padat...
" Uuuuuh..ouuuh...maaaas.." Antara sadar dan tidak sadar aku serasa melayang layang diantara mata yang ingin tidur dan ingin menikmati sentuhan Andika..
Andika melanjutkan cumbuannya ke sela-sela leher dan telingaku..jilatannya membuatku terpejam-pejam berusaha menahan geli dan rasa kantuk yang semakin berat..
" Maaas..kok gerah ya ? "
" Ya habis kan di dalam ruangan ga ada AC Tan "
Rasa ngantuk disertai gerah mulai kurasakan , ini aneh tadi terasa dingin namun tiba-tiba berubah seperti di dalam oven...
Entah apa yang telah terjadi, seperti ada dorongan dari diriku untuk melepas pakaianku ..
" Geraaah maas.."
Akupun mulai melepaskan pakaian kerjaku, Andika memperhatikanku sambil tersenyum..
" Aku bantu lepasin.." Andika mengambil kutangku yang masih menempel menutupi dadaku.
" Kamu ga gerah mas ? "
Andika tak menjawab , tubuhnyapun kemudian mendekatiku dan iapun melanjutkan mengecupi sepasang gunung kembarku yang terasa berdenyut-denyut aneh.
" Aaaaah...aduuh..aaaah..aduuuh maaas.." Sentuhan lembut bibir Andika di puting susuku membuatku kegelian namun terasa lebih nikmat daripada sebelumnya.
" Susumu masih montok Tan..aku suka melihatnya..aku suka meremasinya "
" Iyaa mass..aaah..aauuuuh.." Aku semakin merasa gejolak untuk ngentot semakin tinggi.
Andika menarik tubuhku dan membaringkan tubuhku yang kali ini terasa tak berdaya..lemas , ngantuk namun ingin segera merasakan nikmatnya ngentot..
Andika mulai menindihi tubuhku dan mengecupi dadaku..perutku .pinggulku..
" Aaaah geliii maas ."
Andika akhirnya mulai menggesek gesek tempikku yang masih terbungkus celana dalam seamlessku..celana dalam dengan bahan yang tipis namun nyaman dipakai.
Tak berlangsung lama, aku melihat kepala Andika sudah berada di bawah pusarku.
" Oooouuuuh..aaaaaah hhhsss...maaaas " Tiba-tiba kurasakan lidah Andika sudah mendarat di permukaan kemaluanku..
" Hmmmm...baru kali ini aku bisa melihat jelas memekmu Tan..eh Bu Tanti...emm..eksotis..jembutmu juga dicukur rapi..aku suka bu Tantiku.."
" Aaaaaaaaahh...ooooouuuh.." Aku menggelinjang menahan sentuhan lidah Andika yang mulai menjilati itilku..
" Memekmu bagus..bu Tan.." Andika menatapku sambil mengelus tempikku yang semakin basah..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd