ahuh75
Guru Besar Semprot
- Daftar
- 12 Nov 2016
- Post
- 2.184
- Like diterima
- 25.243
" Aku bantu negosiasi dengan Bayu, tapi kamu janji tidak macam-macam sama aku ! "
"Maksudmu macam-macam apa mas?"
" Aku ga bodo Tan, akhir-akhir ini kamu mulai berubah, kamu mau mengakhiri hubungan kita kan?"
Aku hanya diam dan menunduk, aku tak tahu harus bilang apa lagi.
Semua bukti chat dan hapeku sudah diketahui suamiku, tentu saja itu sudah pukulan yang telak, suamiku juga sudah memperingatkan utk memilih berhenti atau mamiku akan diberitahu soal perselingkuhanku. Kali ini Andika juga mengancam persoalan utang piutangku ke Bayu.
" Aku masih sayang kamu Tan.." Andika mendekati dan menggengam tanganku.
Aku hanya menunduk menahan luapan air mata yang membenani perasaanku, bukan tentang rasaku dengan Andika, namun lebih ke beban yang harus aku tanggung.
" Taaan..maaf atas perlakuanku padamu..tapi aku tak mau kehilanganmu.."
Aku mulai tak kuasa menahan air mata yang mulai mengalir dari mataku, semakin aku mencoba menahan, semakin ingin menjerit !!
Air mataku akhirnya tumpah...
" Aku gaa tahu maas..aku bingung..aku takut !! "
Andika menatapku penuh arti..aku tidak tahu pasti apakah masih ada ketulusan di sana atau hanya sekedar caranya memanipulasiku.
Sampai akhirnya isakan tangisku semakin kencang..Andika mendekap dan memelukku, aku tak sanggup berkata apa-apa selain menangis.Andika menarik dan meraih badanku ke dadanya..kemudian tangannya meletakkan kepalaku ke bahunya..aku menangis sekencang-kencangnya..ini pilihan yang sama-sama berat, aku hanya takut jika suamiku tahu aku memiliki persoalan keuangan dengan Bayu.
" Aku janji bantu kamu Taan.." tangan Andika mulai membelai rambutku, sesekali Andika juga mengecupi keningku..
" Liat mataku Tan.."
Sambil mengusap dan membersihkan wajahku kucoba melihat ketulusan Andika..
" Kamu ngga akan meninggalkan aku kan ?"
Akhirnya aku memilih untuk menganggup pelan..aku tidak mau suamiku tahu aku sedang terlilit utang yang cukup besar.
Suara hujan mulai semakin menyembunyikan tangisku..seolah-olah juga ingin mendinginkan hatiku..suara petir yang mulai menggeram membuatku terpaku berdua bersama Andika, sampai akhirnya pelukan dan dekapan Andika berlanjut dengan ciuman-ciuman kecil Andika begitu dia merasa yakin aku tidak akan meninggalkannya. Aku hanya sesekali membalas kuluman bibirnya yang seolah ingin membalut kegaduhan di hatiku.
" Kamu mau aku bantu kan Tan?"
" Iya mas.." Aku menjawab lirih..
Andika kembali meneruskan mengecup dan mengulum bibirku..aku berusaha membalasnya sebisa senormal mungkin, aku mau Andika benar-benar membantuku.
" Jangan di sini Tan " Andika melepaskan ciumannya.
" Aku tunggu di ruang gudang ya, nanti 10 menit lagi kamu nyusul ke sana "
" Iya " Jawabku sambil menatap Andika keluar dari ruanganku. Kunci ruang gudang memang aku percayakan ke Andika.
"Maksudmu macam-macam apa mas?"
" Aku ga bodo Tan, akhir-akhir ini kamu mulai berubah, kamu mau mengakhiri hubungan kita kan?"
Aku hanya diam dan menunduk, aku tak tahu harus bilang apa lagi.
Semua bukti chat dan hapeku sudah diketahui suamiku, tentu saja itu sudah pukulan yang telak, suamiku juga sudah memperingatkan utk memilih berhenti atau mamiku akan diberitahu soal perselingkuhanku. Kali ini Andika juga mengancam persoalan utang piutangku ke Bayu.
" Aku masih sayang kamu Tan.." Andika mendekati dan menggengam tanganku.
Aku hanya menunduk menahan luapan air mata yang membenani perasaanku, bukan tentang rasaku dengan Andika, namun lebih ke beban yang harus aku tanggung.
" Taaan..maaf atas perlakuanku padamu..tapi aku tak mau kehilanganmu.."
Aku mulai tak kuasa menahan air mata yang mulai mengalir dari mataku, semakin aku mencoba menahan, semakin ingin menjerit !!
Air mataku akhirnya tumpah...
" Aku gaa tahu maas..aku bingung..aku takut !! "
Andika menatapku penuh arti..aku tidak tahu pasti apakah masih ada ketulusan di sana atau hanya sekedar caranya memanipulasiku.
Sampai akhirnya isakan tangisku semakin kencang..Andika mendekap dan memelukku, aku tak sanggup berkata apa-apa selain menangis.Andika menarik dan meraih badanku ke dadanya..kemudian tangannya meletakkan kepalaku ke bahunya..aku menangis sekencang-kencangnya..ini pilihan yang sama-sama berat, aku hanya takut jika suamiku tahu aku memiliki persoalan keuangan dengan Bayu.
" Aku janji bantu kamu Taan.." tangan Andika mulai membelai rambutku, sesekali Andika juga mengecupi keningku..
" Liat mataku Tan.."
Sambil mengusap dan membersihkan wajahku kucoba melihat ketulusan Andika..
" Kamu ngga akan meninggalkan aku kan ?"
Akhirnya aku memilih untuk menganggup pelan..aku tidak mau suamiku tahu aku sedang terlilit utang yang cukup besar.
Suara hujan mulai semakin menyembunyikan tangisku..seolah-olah juga ingin mendinginkan hatiku..suara petir yang mulai menggeram membuatku terpaku berdua bersama Andika, sampai akhirnya pelukan dan dekapan Andika berlanjut dengan ciuman-ciuman kecil Andika begitu dia merasa yakin aku tidak akan meninggalkannya. Aku hanya sesekali membalas kuluman bibirnya yang seolah ingin membalut kegaduhan di hatiku.
" Kamu mau aku bantu kan Tan?"
" Iya mas.." Aku menjawab lirih..
Andika kembali meneruskan mengecup dan mengulum bibirku..aku berusaha membalasnya sebisa senormal mungkin, aku mau Andika benar-benar membantuku.
" Jangan di sini Tan " Andika melepaskan ciumannya.
" Aku tunggu di ruang gudang ya, nanti 10 menit lagi kamu nyusul ke sana "
" Iya " Jawabku sambil menatap Andika keluar dari ruanganku. Kunci ruang gudang memang aku percayakan ke Andika.