" Hahaha..." Aku berusaha tersenyum saat suamiku melepas joke-jokenya.Semoga suamiku bisa kusenangkan malam ini, aku tetap sadar , siang tadi aku juga sudah melakukan hal yang sama dengan Andika di gudang ruko, tentu saja aku juga sedih meski suamiku sudah memberikan peringatan sebelumnya, namun aku tak kuasa menolak pada pilihan dan konsekuensi dari sebuah pengkhianatan!.
Bayangan cumbuan Andika tadi siang kembali muncul menggangguku saat nafas suamiku mulai terdengar menikmati bagian demi bagian tubuhku.
Dengan sekuat tenaga yang masih tersisa, aku berusaha meladeni suamiku yang mulai bergairah menghisap kedua puting susuku secara bergantian.
" Oouuh.." Aku dorong kepala suamiku ke dadaku, bulu-bulu kumisnya menambah sensasi di dadaku. Suamiku semakin bernafsu saat desahan dan lenguhanku mengiringi setiap sentuhan-sentuhan yang diberikannya. Akupun mulai mengimbangi ciuman suamiku dengan kuluman-kuluman yang liar, aku hisap bibir suamiku dan sesekali kumasukkan lidahku ke dalam mulutnya.
" Sebentar mah " Suamiku turun dari ranjang dan sesaat kemudian sudah membawa dua buah dildo, satu yang tempel dan satunya lagi yang biasa namun memiliki ukuran yg lebih besar.
" Bangun mah.." Suamiku menarik tanganku memintaku untuk tidak terlentang lagi.
" Aku mau lihat mama masturbarsi .."
" Eemmm..enakan yg asli .." Jawabku manja
" Ayooh.." Suamiku memberikan dildo sepanjang hampir 30cm.
" Aaah..aayaah " Akupun kemudian mengambil dildo itu, penis buatan berwarna merah muda.
Pelan-pelan aku gesek-gesekkan ujung dildo itu ke permukaan memekku..
" Aaaaa..aaaah..gede banget.." aku merengek manja, meskipun sedikit demi sedikit kepala penis buatan itu mulai berhasil masuk ke liang vaginaku.
" Aaaaa...aaaaaah..." sambil menarik nafas aku berusaha menahan besarnya dildo itu menerobos masuk ke tempikku yang semakin basah.
" Oooouugh..aaa..aaah.." hampir setengah ukuran dildo itu sudah berhasil masuk.., aku dorong keluar masuk dildo itu sambil memperhatikan suamiku yang duduk sambil menyaksikan diriku memainkan dido