Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT ''Aku Adalah Saksi Kegilaan Istriku''

Episode VIII

FlashBack

POV Suci

Setahun sudah aku bekerja disini, 6 bulan pertama aku bekerja sebagai staf di divisi pemasaran sedangkan kawan dekatku Yeni sebagai supervisor di divisi yang sama. Memasuki bulan ke 7 kantor ditimpa musibah. Alina sekretaris pak Andri menghilang entah kemana, seminggu kemudian Alina di temukan sudah menjadi manyat dengan anggota tubuh terpotong-potong beberapa bagian (mutilasi), yang lebih memprihatinkan dia diketahui dalam keadaan hamil 2 bulan seusai diotopsi.
Sepeninggal Alina, Yeni memintaku mengisi posisi sekretaris Pak Andri untuk sementara, akupun mengiyakannya setelah membicarakannya dengan suamiku. Sebulan setelah menjadi sekretaris pak Andri, pak Andri mulai gencar merayu ku namun tak kuhiraukan, pendirianku tetap teguh tuk setia pada ikatan pernikahan ku dengan bang Rangga. Dua bulan kemudian kantor ku terlibat persaingan dengan kantor suamiku, bang Rangga memintaku resign dari kantor.

Namun pak Andri tak menyetujuinya, dia selalu merobek surat pengunduran diri yang ku ajukan padanya, malah dia semakin gencar merayuku. Aku muak dengan kelakuannya, bahkan aku mulai curiga padanya atas kemungkinan keterlibatan dia dalam kasus Alina. Bahkan mungkin dia merayuku karena dia tahu aku istri siapa karena selama ini kantorku selalu kalah saing dengan kantor suamiku.

Pada hari naas itu, aku izin kerja karena kurang sehat. Hari itu suasana hatiku gelisah tak menentu.

Seusai ibadah Magrib, bang Rangga belum juga pulang, tak biasanya dia begini, kalaupun lembur dia pasti memberitahukannya.
Menjelang tengah malam, Karina (istri Faris) dan Desi (istri Haris) datang kerumah dan memintaku berkemas secepatnya, saat ku tanya mereka tak menjawab.
Akupun menggendong Daffa yang sedang tidur dan pergi dengan mereka, tak lama kemudian kami sampai dirumah sakit Gading Pluit.
Disana sudah menunggu beberapa orang yang ku kenal, Bang Faris, Bang Haris, kedua orang tua ku, Irna sekretaris suamiku dan satu orang lagi yang tak ku kenal, perawakannya tinggi, tegap, yang ku taksir seumuran denganku bahkan dia ada kemiripan dengan suamiku. Aku tak tau apa yang terjadi, semua orang seolah sibuk dengan pikirannya masing-masing.
"kak yang sabar ya" (laki-laki itu memecah keheningan)
"aaapa yang terjadi"
"bang Rangga kecelakaan satu jam yang lalu kak, sampai sekarang masih dalam keadaan kritis"
"kamu siapa" (tanyaku pada lelaki itu)
"aku Sultan adik kandung bang Rangga" (sembari meraih Daffa tuk di gendongnya)

Aku hanya bisa menangis dalam pelukan ibuku, aku tak tahu harus berbuat apa, kabar itu terlalu mengejutkanku.
Keesokan harinya suamiku di pindah ke ruang VIP atas permintaan Sultan adiknya.
Aku masih belum percaya apa yang terjadi terhadap suamiku, dia masih dalam keadaan koma walau masa kritisnya sudah dilewati.

Aku hanya sibuk dengan pikiranku, tanpa ku sadari Irna datang membesuk suamiku dan duduk di samping suamiku terbaring setelah menyalami semua kerabat yang ada diruangan tersebut. Aku sedikit melirik tatapannya pada Bang Rangga, tatapan itu tatapan penuh harapan, setelah itu dia membaca ayat suci dengan lantunan yang indah, semua orang hanya bisa terpaku mendengarnya.

Tak lama kemudian Yeni pun datang, semua disitu belum habis keterkejutan yang diabuat Irna, mereka dibuat semakin terkejut dengan sikap Yeni yang menangis sesunggukan disamping suamiku.

Kemudian Yeni mengajak Bang Faris dan Bang Haris keluar dari ruangan, Yeni mengenal mereka pada saat acara syukuran 7 hari kelahiran Daffa.
Aku ngak tau apa yang di perlihatkan Yeni pada mereka, tapi sempat ku dengar kata-kata Yeni "kalian berdua harus melihat ini" sembari menyerahkan Hp nya pada bang Haris.
Setelah melihat apa yang di serahkan Yeni, Bang Faris memanggil Sultan yang selanjutnya menonton juga apa yang di kasih Yeni.

Sultan terlihat senang seperti seseorang yang menemukan kepingan puzzel tuk disusun.
Akupun menghampiri mereka tuk memenuhi rasa penasaranku.
"dek apa yang kamu nonton tu ?"
"ngak ada kak, aku lagi memancing hiu" :)
"bang Rangga sebagai kail, kakak sebagai umpannya" (sambungnya lagi)
"ih jahat amat sih, abangnya sendiri dijadiin sebagi kail"
"ini bukan memancing biasa loh kak, nanti juga kakak sendiri tau"
"kakak juga kan berhak tau dek"
"iya, tapi tidak sekarang ya, belum saatnya. Kakak istirahat saja sana"

Akupun masuk kembali ke ruang perawatan menemani Irna menjaga suamiku.
Aku sedikit curiga padanya dan Yeni, mereka seperti menyembunyikan sesuatu padaku, mereka terlihat perhatian pada bang Rangga.

Tiga hari sudah bang Rangga di rawat disini, namun belum ada tanda-tanda dia akan siuman dari komanya.
Kata dokter kondisi bang Rangga tidak menimbulkan cedera di otaknya hanya geger ringan, namun karena benturan yang terjadi pada kepalanya yang membuat bang Rangga koma seperti ini.
 
Sultan mengajak ku ke cafe seberang, katanya hanya tuk menemaninya minum kopi.
Akupun mengiyakannya, toh yang mengajaknya adek iparku sendiri.

Sesampai disana pelayan cafe itu membawa kami ke sebuah ruangan vip yang kedap suara, disana sudah ada bang Faris dan bang Haris.
Akupun duduk di samping Sultan, aku hanya bertanya-tanya apa yang akan mereka bicarakan.
Mereka bertiga seperti sudah lama disini, sebelum Sultan datang ke RS dan membawa ku ke cafe ini.
Sebenarnya apa yang sedang mereka rencanakan, apa yang terjadi sebenarnya.
Di tengah lamunanku, Sultan memecah keheningan ruangan ini.

"kak kita disini mau bicarain sesuatu sama kakak, aku harap kakak mau menjawabnya dengan jujur"

"emang ada apa sih dek ?"

"ini sesuatu yang ada kaitannya dengan bang Rangga dan kakak"

sedangkan bang Faris dan Bang Haris hanya diam saja, mereka seperti sudah sepakat.

"hubungan kakak dengan si Andri seperti apa ?"

"maksud kamu apa dek, kok tanya begitu"

"kakak jawab dulu apa yang aku tanya"

"ya seperti atasan dan bawahan dek"

"ngak ada yang lainnya kak" (menatap tajam padaku, aku sedikit ngeri)

"ngak dek, tapi selama 2 bulan terakhir ini atasan kakak selalu menggoda dan merayu kakak"

"terus setelah itu kek mana lagi ceritanya"

"ya kakak ceritain sama abang kamu, lagian pada saat itu ada persaingan bisnis antara kantor kakak sama kantor bang Rangga"

"tanggapan bang Rangga kek mana kak" (nada suaranya mulai melunak)

"bang Rangga meminta kakak resign dari kantor itu, tapi surat resign itu selalu di robek sama atasan kakak, dia ngak mau menandatangani surat itu"

Sultan dan kedua sahabat suamiku hanya mengangguk tanda mereka mengerti.

"kakak dan Daffa mulai sekarang dibawah pengawasan kami, kemanapun kakak pergi harus ada yang mendapingi"

"kok gitu dek, apa kamu ngak percaya kalau kakak ngak main gila dibelakang abang kamu"

"bukan itu kak, apa yang terjadi pada bang Rangga itu sesuatu yang di samarkan dengan kecelakaan, kakak terlalu naif kalau berpikir itu murni kecelakaan, ngerti kan kak".

Aku mengangguk tanda mengerti, aku tak berpikir sejauh itu.

Kamipun balik lagi ke RS dimana bang Rangga di rawat.

Seminggu sudah bang Rangga koma, aku, Yeni dan Irna bergantian menjaganya kadang kala kami bertiga sekalian, namun masih ditemani sama Sultan atau bang Haris dan bang Faris bergantian.

Saat melihat perhatian Yeni dan Irna pada suamiku, hatiku sedikit berdesir perih, cemburu namun tak sanggup meluapkannya pada mereka.

Saat itu hanya kami bertiga di kamar ini, sedangkan Sultan sedang keluar membeli makan malam tuk kami.
Aku harus bicara pada mereka berdua.
"Irna, Yeni boleh kita bicara sesuatu"
"iya kak, bicarain masalah apa kak ?" (aku dan Irna selisih umur 1 tahun)
"mau bicarain apa Ci ? Serius amat kek nya !" (timpal Yeni)
"kita bicara hati ke hati saja ya"
"huuuu, lu mah dari dulu buat orang penasaran" (sewot Yeni) :galak:
"iya iya sabar ah, apa yang kalian rasakan terhadap bang Rangga, jujur ya, nanti nyesel loh, aku tau kok, selama ini aku merhatiin kalian loh " :dansa:

mereka berdua gelagapan, Irna dan Yeni menduk ada semburat merah di wajah mereka.

Mungkin mereka malu ketangkap basah oleh istri sahnya. Hehhehe :taimacan:

"aku memang mencintai suami lu Ci, sejak pertama kita bertemu bang Rangga di kantin kampus dulu, aku ngak bisa ngelupainnya sampai sekarang. Yang penting buatku kebahagian dia Ci, apalagi setelah ku tau dia nyatain cinta sama lu".

"kalau kamu Irna kek mana, Yeni udah jujur loh" (godaku pada Irna)

"hem, awalnya sih Irna sama bang Rangga ngak akrab kak, lama-lama Irna merasa nyaman sama bang Rangga. Bagi Irna bang Rangga tipe pria yang gentel dan menghargai wanita".

"aku ngerti kok, apa kalian ngak mau menjalin lagi yang lebih serius ?" :galau:

"maksuuuudnyaaaa" tanya mereka barengan

"aku ngak mau suami ku jatuh ke dalam kubangan lumpur dosa, lagian rumah yang ku tempati sekarang terlalu besar buat ku huni sama bang Rangga. Jadi kalian mau menemaniku tinggal di rumah itu ?"

mereka hanya mengangguk, itu sudah cukup buat ku sebagai jawabannya.

Aku menghampiri suamiku, kemudian ku kecup keningnya.
 
Cerita nya mantap...Bikin penasaran...Ditunggu episode IX nya
 
Sama adik ipar kok gak kenal gan...?
 
Saat kita jatuh cinta
Berjuta rasa merajai hati
Apapun kan kita lakukan
Demi orang yang kita cintai
Rasanya tak ada yang lebih indah
Selain memiliki orang yang kita cinta

Sepenuhnya
Hanya milik kita selamanya
Saat cinta itu terangkum
Dalam ikatan suci di hadapan-Nya
Dunia semakin indah rasanya
Berjanji saling mencinta
Berjanji tuk saling setia
Seakan dunia hanya milik berdua

Dan Saat cinta harus diuji
Saat cinta harus terbagi
Seakan sebuah tragedi yang sedang terjadi
Berharap ini hanya mimpi

Ya Tuhan
Kuatkan aku
Jadikan aku ikhlas
Saat kuharus membagi cinta suamiku
Kepada wanita lain

Ya Tuhan
Aku sadar bahwa aku tak berhak
Memiliki suamiku sepenuhnya
Dan aku tersadar jua bahwa
Dunia tak hanya milik berdua

Ya Tuhan
Aku tau suamiku yang selama ini menjadi imam di hidupku
Dan aku adalah ma’mumnya
Berhak memiliki ma’mum yang lain
Demi tugas cintanya kepada-Mu

Tuhan
Aku percaya
Dunia kan jadi luar biasa indahnya
Dengan cinta yang terbagi
Melalui sebuah Poligami
Karna Dunia tak hanya milik berdua

Kini
Dunia milik bersama
Aku, Suamiku, dan istri-istri suamiku yang lain
Mencinta Bersama
Setia Besama
Semoga Cinta lebih bermakna

Kenapa Suci sampai tak mengenal Sultan adik iparnya ?
Lantas siapa sebenarnya Sultan ?
Video apa yang di perlihatkan Yeni pada Faris, Haris dan Sultan ?
Apa yang direncanakan Sultan ?
:huh:

Bersambung dulu gan....
:bye:
 
weh, enak banget ya si rangga dibolehkan poligami yah itung-itung balas si suci sih kek nya ga masalah ya haha
 
weh, enak banget ya si rangga dibolehkan poligami yah itung-itung balas si suci sih kek nya ga masalah ya haha

kita lihat dulu gan kedepannya.
Benarkah Suci sampe segitunya ?
Atau malah sebaliknya !
Hahahaha
 
Asiiiikk....Ane demen yang kaya gini..
Satu suami memiliki tiga istri..
Walaupun satu sudah melanggar ikatan suci..
Masih ada dua sebagai pengganti..
Suci memang istri yang tau diri..
Merelakan suaminya untuk berpoligami..
Dengan cara ini Suci berharap bisa membayar ganti rugi..
Karena Suci sadar dia telah bermain api..
Dengan begini mungkin Rangga mau memaafkan Suci..
Rangga...Kau menang banyak kali ini...

:konak:
 
kenapa gan ?
Bingung ya ?
Di episode terakhir akan terjawab semuanya..!
Hahahaha
Iya, bung sanjai. Ane juga merasa aneh. Di part sebelumnya si suci selingkuh dengan Andri. Dia sudah mulai ada rasa sama atasannya itu walaupun di sisi lain di juga masih mencintai Rangga. Tapi di sini seolah-olah Suci berasa kayak pahlawan kesiangagn yang rela suaminya dibagi-bagi sama wanita lain. Sikap sok baik suci bertolakbelakang dengan kebohongan-kebohongan yang dia buat kepada suaminya sendiri, adik ipar dan teman suaminya. Ini bener-bener aneh buat ane, gan.
Semoga di episode-episode selanjutnya terjawab penasaran ane.
Kalau ane si pengennya ada hukumuan buat Suci. Secara dia udah bohong, selingkuh, dan bahkan di part sebelumnya disebutkan bahwa Suci main bertiga a.k.a threesome bareng Andri dan temannya. Rasanya gak rela dia dimaafin begitu aja.
Buat ts-nya, keep update. Selalu menunggu kelanjutan kisah ini.
 
Iya, bung sanjai. Ane juga merasa aneh. Di part sebelumnya si suci selingkuh dengan Andri. Dia sudah mulai ada rasa sama atasannya itu walaupun di sisi lain di juga masih mencintai Rangga. Tapi di sini seolah-olah Suci berasa kayak pahlawan kesiangagn yang rela suaminya dibagi-bagi sama wanita lain. Sikap sok baik suci bertolakbelakang dengan kebohongan-kebohongan yang dia buat kepada suaminya sendiri, adik ipar dan teman suaminya. Ini bener-bener aneh buat ane, gan.
Semoga di episode-episode selanjutnya terjawab penasaran ane.
Kalau ane si pengennya ada hukumuan buat Suci. Secara dia udah bohong, selingkuh, dan bahkan di part sebelumnya disebutkan bahwa Suci main bertiga a.k.a threesome bareng Andri dan temannya. Rasanya gak rela dia dimaafin begitu aja.
Buat ts-nya, keep update. Selalu menunggu kelanjutan kisah ini.

iya, di episode terakhir akan ane jawab keanehan ini.
Maaf ya kesengajaan ane buat ente bingung, penuh tanda tanya dengan perubahan drastis Suci.
Hehehe
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd