Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Aku Indira : Istri Ustadz Yang Haus

Di pintu depan, aku mendengar suara ketukan pintu dan ucapan salam. Aku pun pergi menuju ke pintu depan. Rupanya Dewa sudah berada di balik pintu ku. Sedangkan pembantuku yang wanita sudah pada tidur terbuai dengan mimpi dari udara yang cukup dingin. Jadi di rumah ini sekarang yang masih bangun hanya aku dan Dewa.
Lalu kubuka pintu dan kusapa dia, “Oooo, Mas Dewa ada apa ya?” tanyaku pura pura belum tahu maksud kedatangannya.
“Maaf, Bu Ustadz… Saya disuruh ama Pak Ustadz kesini untuk upload beberapa file ke aplikasi web pesantren yang ada di komputer ,” katanya lagi, sambil kulihat matanya nya tidak berani menatapku secara langsung dan gestur tubuhnya menandakan salah tingkah. Seperti malu malu Dewa menatapku. Emmmm iya pasti lah dia akan salah tingkah saat itu, karena penampilanku sedikit mempesona mata pria manapun. Dengan penampilan daster 1 tali yang cukup seksi aku padukan dengan kardigan putih dan hijab yang aku kenakan seasalnya. Mau ganti baju muslimah pikirku juga nanggung malam malam, lagian ini juga sudah sopan kan. Sopan mengajak untuk bergairah hihihi batinku.

"Oh, Iya silakan langsung aja ke ruang kerja Pak Ustadz di ruang tengah. Ajakku mempersilahkan Dewa, dengan menunjuk arah yang aku maksud. Lalu aku tutup pintunya menuju ke dapur untuk membuatkan kopi buat Dewa. Sekedar informasi, bahwa sudah terbiasa disuruh oleh Suamiku ke rumah. Jadi dia santai masuk ke rumah menuju komputer di ruang tengah. Walaupun aku lihat tadi Dewa sedikit gugup.

Aku pun sama gugupnya sebenarnya. Bukan karena malam ini saja, setiap aku bertemu dan bertatap mata dengan Dewa selalu saja salah tingkah. Mungkin lebih gugup daripada Dewa. Sosok idamanku banget. Asyik kali ya kalau dipeluk Dewa. Tiba tiba bayangan menggelora merasuk pikiranku. Sambil mengaduk kopi dalam cangkir, aku membayangkan sosok Dewa yang gagah. "Aduh, kenapa aku ini koq jadi error gini pikirannya" kesal dalam hati.

Buru buru aku ambil tutup cangkir dan nampan kayu untuk segera di hantarkan ke Dewa. Di ruang tengah kulihat Dewa sedang duduk menghadap komputer mengenakan kemeja hitam lengan pendek dengan kancing baju atas yang terbuka. Sungguh indah pesona makhluk Tuhan ini, aku memuji dalam hati.

BiExr6hO_t.jpeg


"Ini kopinya, Mas Dewa" tawarku memecah konsentrasinya. Aku selalu memanggilnya Mas walaupun usianya dibawahku 7 tahun.
"Iya, Bu Ustadz terima kasih. Maaf jadi merepotkan Ibu malam malam seperti ini masih terjaga dari tidur" basa basi Dewa terlihat basi bagiku.
"Gapapa, namanya juga di instruksikan ama Pak Ustadz kan" aku mencoba mencairkan suasana. Kutaruh kopi di samping Dewa. Tercium aroma parfum Dunhill London dari tubuh Dewa. "Laki banget" dalam hatiku memuji sambil menggigit bibir bawah.

“Bu, Saya minta ijin mungkin sampai Subuh disini ya? Karena lumayan banyak file yang akan diupload ke sistem. Saya juga mungkin akan mengedit beberapa koding nya?” kata Dewa.
“Iya, Mas Dewa,” kataku, “Tapi maaf saya ga bisa nemani ya. Ga terbiasa begadang" bohongku.
“Oooo…” Hanya itu yang keluar dari mulutnya.
Lalu ia berkata, “Kasian juga Ibu selalu ditinggal sendirian. Malam lagi seperti ini… Apa ndak takut, Bu?”
“Oooo….. Nggak lah, Mas… Kan ada sih Emak …. yang menemani dan menjaga” jawabku. Lalu aku sudahi basa basi ini dan beranjak ke kamarku dengan mengucapkan salam ke Dewa....

Didalam kamar aku lepas kerudung yang menutup asal di kepala dan kardigan yang membungkus daster *******. Aku lempar ke sebelah ranjangku dan kuhempas kan tubuh sintalku. Kuraih earphone kucolok ke audio HP untuk dipasangkan di telinga. Kebiasaanku sebelum tidur sendirian selalu mendengarkan suara nya Enrique Iglesias. Pengantar tidur bagiku mendengarkan suara dari sang biduan idamanku. ♫ ring my bells...ring my bells...♫


OZTlcXSO_t.jpeg


Dewa tengah melotot melihatku yang sedang berbaring menggairahkan yang memegang bagian bawah sehingga selangkanganku dengan bulu kemaluan yang lebat tersingkap jelas di depan wajah tampan nya.
“Cepaaat gosok tempikmu, nyai …..”kata Dewa menyebut namaku dan aku semakin tertegun kenapa dia bisa memanggil ku dengan sebutan nyai. Membuat aku semakin bergairah. Tak seorang pun pernah memanggil aku dengan sebutan Nyai. Saat ini tangan kananku dengan cepat menggosok-gosok bibir vaginaku sendiri dan kudengar rintihanku ku mendesis-desis dengan mata terpejam dan tak lama kemudian kudengar suara kecepak dari arah selangkanganku. Aku semakin bergidik saat suara kecepak lendir vaginaku keras menandakan nafsuku sudah memanas, dan aku tak habis pikir karena
setahuku selama ini aku tak pernah melakukakan menggosok-gosok selangkangan nya sendiri dengan birahi yang meledak ledak.

“Buka tempikmu, Nyai ….”kata Dewa kembali memerintahku dan aku merasakan jelas bagaimana jari-jariku membuka lebar bibir memekku sehingga tampak jelas liang memek berwarna pink terkuak lebar di hadapan Dewa.
“Lepas……”
“Bukaaa…Nyai…. Lepas…. Buka ….”perintah Dewa dan desahan berat nafasku semakin keras dan bunyi kecepak lendir memekku semakin jelas terdengar di ranjang pengantinku.
“Sekarang elusi itilmu, Nyai …”perintah Dewa dengan suara machonya dan aku pun benar-benar mengelus kelentit nya sendiri disertai erangan
“Maaassssss……..”desisku dan pantat bahenolku mengelinjang karena elusan jari tanganku sendiri ke kelentitku.
“Ayo gosok cepat itil mu Nyai…… cepaat Nyai ….”perintah Dewa lagi dan erangan dan desisanku pun memenuhi kamarku.
“Massss …maaaasssss … maaaassssssss…..” aku merintih dan mendesis saat jari tanganku sendiri menggosok-gosok kelentit dan tak ayal lagi pantat bahenolku dan selangkanganku bergoyang keras seperti
penyanyi dangdut terkenal.
“Aduuhh maaasss….aduuuhhhh maaasssss.... itttiiiillllikuuuu …maaasss … akuu …. Nggaaaak tahaaaan maaaaassss …. maaaassssss “
“Cepaat Nyai…..Cepaaat ……” teriak Dewa lagi seolah suporter yang memberikan dukungan pada idolanya dan “Maaaaaaaaaassss akuuuuuu ….. keluaaaarr ….. Ngngngngngng……..” aku mengerang keras disertai pantat bahenolku yang tersentak-sentak tak karuan saat orgasme nya meledak.

Aku seorang wanita terhormat, dan kurasakan baru kali ini melakukan masturbasi di depan lelaki gagah perkasa berkumis tipis dan berjambang, yang bukan mukhrimnya.
Sejenak aku berpikir seperti itu, dan aku merasakan sangat kelelahan dan dengan cepat Dewa dengan sigap menindih tubuhku yang kelelahan…
Kedua mata Dewa nanar menjelajahi gundukan payudara montokku yang masih terbungkus daster satu tali tanpa menggunakan BH. Sehingga kedua puting susuku tampak mencuat dari balik daster satu tali yang membungkus bodi sintalku.
“Maaasssss ssuuudaaaahhh …. Aku capeekkkk….”desisku menghiba dengan kedua mata terkatup…..
“Diaam Nyai….” katanya sambil mendudukkanku yang sudah loyo di ranjang pengantinku disebelah kirinya..
“Massss…..” aku mendesih jari-jari tangan kananku meremas pergelangan Dewa saat kulihat jari-jari
tangan Dewa yang besar-besar dengan lengan yang banyak bulunya itu tengah mengelus-elus bergantian
kedua puting susuku yang mencuat dari balik daster satu tali.

“Ssssuudaaahhh maaaas…” aku mendesis dan Dewa tak mengindahkan desisanku bahkan jari-jari tangan kanannya yang besar-besar itu malah memelintir sambil menarik-narik puting susuku sebelah kanan… tidak itu saja tangan kirinya yang memelukku yang loyo itupun menyusup diantara ketiak kiriku dan jari-jari tangan kiri Dewa yang besar-besar itu ikut pula memencet,
memelintir sambil menarik narik puting susuku yang kiri

“Maaaass .. ssudaaah maaaass … heeeh … oooggghh maaaaass…..” aku mendesis desis dan Dewa sudah merasa telah menguasaiku dan jari-jari tangan kanannya yang besar-besar itu dengan cepat menurunkan tali daster yang ada di pundak kanan kiri ku dan gundukan payudaraku yang montok seolah akan tumpah keluar dari daster seksi ku pun membuat jakun Dewa naik turun seakan ingin memangsaku.
Dengan satu kekuatannya maka dasterku pun sudah di pelorotkan dan di gulung nya daster ku di perut. Dan meloncatlah kedua payudara montokku dengan kedua puting susu berwarna cokelat muda sebesar kelingking
menjulang kaku…..

“Maaaaaaaaaaasssss ….. “ aku mengerang saat dengan kasarnya kedua tangan Dewa meremas-remas kedua payudaraku yang montok dan jari-jari tangan Dewa yang besar-besar itu tanpa ampun memencet, memelintir sambil menarik narik kedua puting susuku berwarna cokelat muda ….. Kedua tanganku hanya dapat memengang pergelangan tangan Dewa tanpa perlawanan, dimana nafsuku sudah
menguasai dirinya Kedua mataku sayu memandang ke depan …

“Pentilmu besar, Nyai….. aku suka pentil besar seksi banget …” ucap Dewa diantara dengusan nafas birahinya dimana mulutnya melumat telinga kananku, leherku yang mengerang, mendesah dan mendesis merasakan
kesakitan dalam nikmat saat bersamaan kedua tangan perkasa itu meremas-remas payudaraku yang montok secara kasar dan seolah tanpa kasihan memencet, memelintir sambil menarik narik kedua puting susu cokelat yang menegang kencang…..
Aku sendiri masih tak percaya, aku seorang istri yang selama ini terlihat alim walau memang binal aslinya malah mengerang dan mengkangkangkan kedua kakiku oleh ulah kasar lelaki perkasa ini…
Tanpa malu lagi jari-jari tangan kiriku menggosok-gosok selangkanganku di daerah bibir memek ku sendiri dan bahkan dengan jari-jari tangan kananku menguik uik dan menggosok-gosok kasar kelentitku sendiri
sehingga kamar ini ramai oleh eranganku yang sudah tak
terkendali lagi dan...

“Maaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaass……ngngngngngngngng ……..”kembali aku mengejan keras disertai pantat bahenolku tersentak-sentak tak karuan melepas derita nafsu birahi saat mencapai orgasme kedua malam ini….
Tubuh ku yang sintal bin semok yang letoy lemas ini meraba mesra di dada lelaki perkasa ini yang berbulu lebat. Sedangkan kedua payudaraku yang montok ber puting susu cokelat sudah terkual naik turun oleh nafasku yang mendengus-dengus tak beraturan….

Dewa sekarang menyuruhku duduk membelakanginya dengan tubuh yang sudah lunglai, aku pun duduk di tengah ranjang. Aku yang biasanya tertidur sesaat setelah orgasme, kembali meledak birahiku, dan tangan perkasa itu langsung mengerayangi selangkanganku
“Sssuddaaaaaahh maaaaas akuuuu caaapaaaaiiiiii ……” rintihku dan Dewa lelaki perkasa ini semakin intens meraba selangkanganku dan
“Maaaaaassss…… “ aku mengerang saat kulihat jari-jari tangan Dewa yang besar-besar itu menggosok-gosok kelentitku dan
“Eeeeeeggggghhhhhhh ….” aku melenguh saat kulihat jari telunjuk besar Dewa menerobos liang memekku yang
sudah dibanjiri lendir akibat dua kali orgasme berturut-turut…
“Aaampppuunn.....maaaas....oooghh.......ooogghh...ooooogghhh … sssss …ssssss….
Giiilaaaaa.....Maaaasssss…..maassssaaaaampuuunnnn gghhhh….”
Aku mengerang-erang seperti orang kesakitan tetapi erangan itu berubah
“Mmasssss…. Gilaaaaa …. Ennnaaaaakkk ….sssuuaaaamikuuuu … gaaaak peerrnaaahhh …. Maaasss… koook .. dikoreeeegggghhh
koreeeegghhhhssss …”
Kedua mata Dewa tertuju ke selangkanganku dan benar jari telunjuk besar lelaki perkasa ini tengah mengkorek-korek liang memekku seolah ada sesuatu yang tertinggal di dalam liang memekiku atau tepatnya lelaki perkasa berbulu ini mengetahui liang memekku sedang kegatalan.
Kini ketiga jari-jari tangan lelaki tua yang besar-besar itu telah masuk ke liang memekku yang sudah histeris keenakan, jari-jari tangan Dewa yang besar-besar itu itu bukan saja mengkorek-korek lian memekku bahkan menggaruk-ngaruk liang memekku sehingga aku mengangkat pantatku yang bahenol.
Tangan kananku hanya memegang erat pergelangan tangan Dewa yang bergerak cepat, menggaruk-ngaruk liang memekku yang menggelinjang tak karuan dan selangkanganku menuruti gerakan garukan lelaki perkasa ini, sementara itu kedua kakiku mengejang kejang kaku dan melemah dan paha padatku mengapit kencang dan melemah tangan Dewa.
“Maaaaaaaaaaaaaaaasss…… ngngngngngngngngngng …….” aku mengejan keras dan kedua kakiku mengejang disertai pantat yang bahenol tersentak-sentak tak karuan saat orgasme ketigaku tak dapat dibendungnya lagi…..

Tiba tiba aku terbangun. Dan kulirik jam dinding di kamar menunjukan waktu 2.45 dini hari artinya aku barusan mimpi enak selama 2 jam an. Aku hanya dapat berpikir kenapa aku bisa bermimpi di rangsang oleh Dewa seperti itu. Sungguh begitu terangsang hebat? Kenapa Dewa bisa hadir dalam mimpiku dengan memberikan sensasi yang seolah olah nyata? Kenapa aku mau diperlakukan seperti itu? Mengapa denganku? Ada apa denganku? Yang jelas aku dapat mencapai 3 kali orgasme dalam waktu kurang dari 2 jam saat bermimpi dalam tidurku tadi.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd