Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Aku, Kamu Dan Dia

Status
Please reply by conversation.

alif99

Senpai Semprot
Daftar
30 Jan 2023
Post
805
Like diterima
5.343
Bimabet
Aku, Kamu dan Dia


Byurrr..
Suara air kolam renang dengan percikan-percikan dan riakan air, menandakan seseorang sedang asyik bergelut dengan air yang menyegarkan disore hari. Badan yang sedang memecahkan air kolam renang itu membuat sang pemiliknya berolahraga air. Dia Reynold, yang sehari-hati dipanggil Rey. Umur 24 tahun memiliki postur tubuh tinggi 174 dengan berat badan 78, pria ideal untuk para wanita. Nampak memiliki potongan-potongan roti sobek di dadanya serta otot-otot lengan yang terlihat kekar.

“Kaaakk.. kakakk...!” Panggil Devi
Rey tidak mendengar panggilan Devi, adiknya dan terus menikmati olahraga air sore itu.

“Hoooii... kaget gue!!” ucap Rey yang menepi di pinggiran kolam dan tampaklah Devi sedang jongkok tepat dimana Rey menepi.

“Kak. Temenin gue ke mall yuk.” Pinta Devi.

“Ada angin apa loe minta ditemenin gue? Biasanya juga sendirian.” Balas Rey.

“Gue mau mergokin pacar gue kak. Kata Hesti, pacar gue lagi jalan sama cewe yang gue ngga kenal.” Sambung Devi.

“Makanya punya pacar di rante dong, jadi ngga kemana-mana.” Ucap Rey meledek.

“Yee.. loe kira doggy. Ayok kak.. mau ya?” rengek Devi.

“Males ah gue, loe ngga liat gue lagi berenang nih.” Tolak Rey.

“Ya udah, gue jalan sendiri aja.” Kesal Devi lalu meninggalkan Rey kembali ke dalam rumah.

“Vi.. ya udah kita jalan.” Teriak Rey memenuhi ajakan Devi setelah berpikir.

“Bener ya. Gue tunggu jam 5.” Balas Devi dengan berteriak.

Devi pun meninggalkan Rey dan beranjak menuju kamarnya. Rey menyelesaikan berenangnya dan meninggalkan kolam renang sambil melilitkan handuk di pinggangnya.




Tibalah mereka di mall yang di ceritakan Hesti teman Devi. Kalau Hesti sempat melihat pacar Devi sedang bersama kekasih lain dimana mereka sedang ada dalam bioskop.

“Loe yakin Jordy disini?” tanya Devi.

“Gue yakin 100%. Jordy sama cewek lain, yang gue ngga kenal. Tunggu aja. Bentar lagi bubaran bioskop. Mereka kan pasti lewat sini keluarnya. Betewe, kakak loe mana?” tanya Hesti yang tidak melihat Rey tidak ada bersama Devi.

Devi pun melihat ponselnya dan ada chat yang belum di bacanya.

“Gue di toko buku ya. Sekalian cari buku.” Lapor Rey pada Devi.

“Iya Kak. Nanti gue susul” Balas Devi.

Sementara Hesti dan Devi menunggu Jordy bersama wanita lain menurut Hesti.
Lama menunggu, nampaklah para pengunjung bioskop mulai keluar satu persatu dari pintu keluar. Dengan cermat mereka memperhatikan para pengunjung tersebut.

“Itu Dev, benerkan kata gue.” Tunjuk Hesti setelah melihat sosok Jordy keluar dari pintu bioskop.

Tak ragu-ragu, Devi pun menghampiri Jordy yang bersama dengan wanita lain.

“Jordy... gila loe! Siapa ini cewe?” Tanya Devi dengan suara lantang membuat para pengunjung menoleh kearah mereka.

“De.. Deevii?” Ucap Jordy gagap.

“Siapa Yank?” tanya wanita itu.

“Yank? Wew.. sepertinya sudah lama ya.. dengerin gue ya Jordy. Jangan harap lagi gue mau bales semua chat-chat loe atau pun papasan di kampus. Detik ini juga gue minta putuusss!” Teriak Devi membuat geger di tempat tersebut.

“Devii... tunggu, gue bisa jelasin.” Ucapan Jordy pun dihiraukan Devi karena Devi langsung meninggalkan Jordy dan pacarnya.

“Dev.. tunggu!” teriak Hesti yang menyusul Devi.

Devi pun berjalan cepat sambil menangis, Rey melihat Devi dari seberang lantai dan segera berlari menghampiri Devi.

“Devi.. Dev..!” Panggil Hesti yang masih mengejar Devi.

Tiba-tiba Devi langsung di peluk oleh lelaki.
“Ngapain sih loe nangis di publik. Pulang saja ya.” Tanya Rey.

Devi semakin menangis di pelukan Rey.

“Balik yu, Hesti ikut, gue anter loe pulang.” Ajak Rey yang masih memeluk adiknya.

Hesti, Rey dan Devi pun meninggalkan mall tersebut.
Mobil Rey pun memasuki parkiran rumahnya. Devi langsung keluar dari mobil Rey dan berlari masuk kedalam rumah.

“Devi, kamu kenapa nak?” tanya Ibu Nadine, yang melihat Devi berlari kearah tangga.

“Kenapa itu anak? Rey, adikmu kenapa?” tanya ibu Nadine pada Rey yang memasuki ruang makan.

“Abis mutusin Jordy. Ke gep di mall tadi.” Cerita Rey pada mamanya.

“Eh.. mama pikir sudah putus lama. Ternyata belum ya” sambung Ibu Nadine.

“Loh, mama tahu soal Jordy?” tanya Rey yang duduk di ruang makan sambil memperhatikan Ibu Nadine sedang membuat salad.

“Jordy anaknya Om Wijaya kan? Tante Isti?” tanya Ibu Nadine.

“Rey ngga tahu ma, Jordy anak siapa. Dan namanya saja baru Rey denger.” Balas Rey langsung mengambil sedikit salad yang sedang di buat Ibu Nadine.

“Iih.. ini buat makan malem.” Tangan Rey pun di pukul Ibu Nadine.

“Rey keatas dulu ya ma, liat Devi.” Pamit Rey
Rey pun beranjak menuju kamar Devi untuk melihat keadaannya.

Devi masih menangis telungkup dengan tertutup bantalnya, pelan-pelan Rey memasuki kamar Devi, mencoba menenangkan Devi dari tangisannya.

“Vi.. udah dong. Masa karena cowo itu aja loe nangis sampe meraung-raung gini. Udah dong dedek sayang.” Rayu Rey.

“Nnnggggg....!!” suara parau dan kesel di balik bantal.

“Ayo dong Devina Andara Kusuma. Udah dong nangisnya. Sini cerita sama gue. Gue ini Reynold Adira Kusuma, kakak loe. Bangun dong. Cup cup cup.” Rey tetap merayu Devi.

Devi pun bangun dari telungkupnya dan duduk di hadapan Rey yang duduk di samping ranjang. Rey pun mengambil tissu di atas meja dan menyeka air mata Devi.

“Kesel gue Kak. Keseelll!!!” balas Devi.

“Cerita sama gue, kenapa loe bisa nangis sampe seperti ini? Setau gue, loe ngga pernah nangis sampe segininya.” Ucap Rey.

“Gue ngga mau kehilangan Jordy sebenernya. Dia.. diaa....” jawab Devi.

“Dia...?” tanya Rey bingung dengan perkataan Devi.


•~ Bersambung ~•

Page 2

 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd