Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Istri yang Tak Setia (rewrite)

Nagud

Guru Semprot
Daftar
23 Oct 2018
Post
512
Like diterima
8.491
Lokasi
Tidak diketahui
Bimabet
Malam suhu-suhu semprot semua...
:ampun::ampun::ampun:
Sedikit ane mau berbagi salah satu cerita favorit gw yang memiliki genre perselingkuhan, MILF dan blackmail...

Sebenarnya cerita ini merupakan buah karya salah satu suhu yang pernah berkarya di Forum Semprot ini, karena kesibukan di kehidupan nyata akhirnya dia pun harus terpaksa harus unjuk diri dari dunia perlendiran, gw juga mau ucapin terimakasih yang sebesar-besarnya karena sudah kenalin gw dengan salah satu binornya..

Meskipun belum sampai akhir cerita, dan juga karena baru pertama belajar bikin thread, mohon masukan/saran dari suhu-suhu semprot semua... bagi yang dah baca cerita ini mohon bersabar akan gw share perlahan apakah cerita ini memang layak untuk dilanjutkan atau tidak... selamat menikmati...
:beer::beer:


Devi (bukan nama sebenarnya), istri dan juga ibu muda ini berusia sekitar 29 Tahun, berkulit putih, cantik dan menarik, meskipun sudah memiliki satu orang anak, tubuhnya masih terawat dengan baik, lebih berisi namun tetap sexy, hal yg menarik adalah ukuran tetek devi yg terbilang cukup besar ditambah puting berwarna hitam sebesar ukuran kelereng yg bertengger d ujungnya..

*gambar ilustasi devi


Selain sebagai ibu rumah tangga, devi juga seorang pegawai salah satu Bank swasta d kotanya, keseharian ketika bekerja doi memang selalu tertutup hijab (no sara).. Beda ketika doi d rmh, doi malah sering cmn pakai daster tanpa lengan atau hanya menggunakan kaos dan celana pendeknya

Devi selalu rutin menjaga kebugaran tubuhnya dengan mengikuti senam zumba d dekat kompleks perumahannya, meskipun telah berstatus sebagai ibu dengan satu orang anak yg telah berumur 3thn..

Hal itulah yg menyebabkan Toni (suaminya) begitu setia dan sayang kepadanya, Toni merupakan salah satu pegawai BUMN yg saat ini berusia 31 tahun, terpaut 2thn lbh tua dr Devi, berdua mereka dalam keluarga serba berkecukupan, orang tua mereka dari khalangan mampu, sehingga diusia muda, mereka sudah memiliki hampir segalanya, rumah, mobil dan telah d karuniai seorang putri yg cantik dan cerdas. Mungkin sekilas mereka adalah gambaran keluarga yg harmonis, pernikahan mereka sudah berjalan hampir 4thn ini dan belum ada godaan yg mampu menggoyahkan komitmen mereka berdua..

Hingga pada suatu pagi hari......

Pukul 06.00 pagi, suara keheningan pagi sedikit terusik dengan adanya desahan dan erangan dari kamar belakang, tampak samar2 dalam sebuah kamar sepasang suami istri sedang memadu kasih, sang istri hanya pasrah ketika si suami terus menancapkan Mr.P jauh k dalam mekinya..

"aah...ah..ah, sudah mas, umh... Nanti kmu telat kerja...", kata devi
"gpp... Umh, hbs ini mas sampai kok, uggghhh, tahan yaa", kata toni sambil trs menghujamkan Mr. P nya kedalam meki Devi yg makin lama makin becek
"ummh... Ah, aq jg mau sampai mas, kencengin mas..", kata devi sambil meremas-remas sprei yg ada d genggamannya..

Tak lama kemudian..

*crot...crot...*
Lelehan sperma merembet keluar dari meki devi, tubuhnya bergetar, bibirnya mendesah menandakan dia berada d puncak kenikmatan..

"aku siap2 dlu, kmu buruan pakai baju nanti si kecil keburu bangun...", kata toni sambil menutupi tubuh istrinya dengan selimut...
"ah.... Iya mas..., jd berantakan lg kerudungku..", kata devi dengan sedikit cemberut krna hasil dandanny harus d mulai dr awal lg

"maaf y cantik..., hbs ya kn mas mau luar kota 1minggu, kalau g minta jatah dulu, nanti pngn d sana, gmn coba???", kata toni sambil mencium kening devi, "semoga jadi baby ya", lanjut toni sambil mengusap perut devi..

"iya-iya mas, awas jngn nakal2 d sana, kalau kangen d tahan dulu ya", kata devi sambil mencubit perut suaminya..

Toni memang sudah mengidam-idamkan anak keduanya sejak awal tahun ini, selisih 4 tahun menurutnya adalah momen yg pas untuk mendapatkan buah hati keduanya, sudah seminggu yg lalu Devi mens, jd mngkin ini adalah hari yg pas untuk menabur benih d rahim Devi yg subur.. Selesai bercumbu, Toni pun segera masuk k kamar mandi untuk segera mandi, sedangkan Devi yg sudah mandi dan sudah separuh jalan dandan/berias terpaksa hrs mengulang, karna kerudung yg akan d gunakan kerja jadi acak2an setelah d kerjain misuanya pagi ini.. Sedang asik pakai make up tiba2..

*ping...ping...* sebuah pesan WA masuk k HP Toni..

"mas ada WA tuh,", teriak devi kepada suaminya yg msh mandi, tp tak terdengar jawaban, mungkin karna kamar mandi jaraknya terlalu jauh dr meja rias devi yg berada d kamar, devi pun sebenarnya iseng untuk membuka isi pesan WA tersebut..

Bagai tersambar petir, belum sempat Devi membuka seluruh pesan WA hati Devi tiba2 terasa sakit ketika tampil sebuah pesan dari nomor tanpa nama muncul sedikit demi sedikit di layar HP suaminya yg d iringi bunyi pesan masuk..

*ping..
Mas, dmn??, jd berangkat skrng??

*ping..
Jngn lp oleh2nya ya..

*ping
Hati2 d jln y kakak q sayang
...
...
Membaca cuplikan pesan WA yg muncul d layar membuat hati Devi terasa sakit, ingin dia membuka semua pesan WA yg muncul sebelumnya, tp pasti nanti suaminya bakal curiga karena ada notifikasi pesan telah terbaca.. Devi hnya terdiam sambil meremas HP milik suaminya d genggamannya.. Berbagai pertanyaan berkenyamuk d kepalanya...

Siapa wanita itu???

Apa dia memang menanti keberangkatan mas Toni???

Apa hubungan mereka berdua???

Mengapa ada kata2 sayang???

Air matanya hampir menetes tp dia berusaha untuk tetap sabar, baru saja beberapa menit yg lalu dia dibuat nikmat oleh sang suami, kini dia hrs merasakan perih membayangkan ad seseorang wanita lain yg juga mendambakan kehangatan sang suami, sambil mengusap sedikit airmata yg mulai jatuh k pipinya, ditepisnya segala pikiran buruk tentang suaminya.. Segera diletakkan kembali HP suaminya dan Devi pun kembali melanjutkan riasannya seolah tak terjadi apapun sebelumnya, di kantor Devi harus selalu tampil cantik, karna berada d front office maka penampilannya adalah segalanya, tidak sedikit kaum adam yg berusaha menggodanya, tp keteguhan hati akan cintanya pada suaminya belum goyah, hingga kejadian pagi ini..

"hei sayang, kok ngelamun", kata toni yg tiba2 datang sambil memeluk devi dr belakang
"eh, gpp kok mas, hr ini aq antar k Bandara nya??", kata devi sambil menggenggam tangan toni seakan2 tidak terjadi apa2

"g usah..., aq naik taksi aja, mobilnya aku tinggal d rmh kok", kata toni sambil mulai mengenakan pakaian kerja dan merapihkan barang bawaannya
"lama ya mas, 1 minggu.. Ummm, jngn nakal ya d sana", kata devi sambil membantu merapikan pakaian krja dan tas suaminya

"iyaaa sayang tenang aja, aq g usah sarapan.. Aq langsung k bandara aja, udah jam setengah 7 nih, pesawatku jam 8 soalnya", kata toni

"iya gpp kok", kata devi

Waktu sudah menunjukkan pukul 07.40 pagi, asisten rumah tangga yg bertugas menjaga si kecil sudah datang, toni pun sudah berangkat naik taksi tadi, devi pun segera bersiap untuk pergi berangkat kerja dan mengeluarkan mobil Toyota Yaris miliknya.. Setelah berpamitan dengan buah hatinya dan ARTnya, Devi segera pergi k kantornya..
Sepanjang perjalanan tampak Devi masih kepikiran chat WA yg masuk k HP suaminya itu, rasa gelisah mulai muncul d hatinya, "apakah mas toni selingkuh", sebuah kata2 yg terus terngiang d pikirannya bahkan ketika Devi telah sampai d kantornya dan duduk d depan mejanya..

"pagi bu Devi..", tiba2 saja kata2 td membuyarkan lamunannya

"eh.. Pak Dimas", cukup terkejut devi melihat sosok di depannya, ternyata adalah sosok Dimas, pria paruh baya yg usianya hampir kepala 4, sudah berdiri d depannya sambil menyodorkan tangannya, sontak devi pun berdiri dan segera menyambut tangan pimpinannya tersebut
"pagi2 kok sudah ngelamun, gmn.. Kamu sehat kan??", ujar pak dimas.
"eh.. Iy pak maaf.., gpp kok pak", kata devi sambil malu2..

Pak Dimas ini adalah kepala cabang bank yg baru dan baru saja dilantik sekitar 1minggu yang lalu, pak dimas memang memberi perhatian lebih k Devi karena diantara beberapa rekan kerjanya, menurut dia Devi lah yg paling menggoda, wajah cantik menarik, orngnya ramah, bodi aduhai dan yg pasti teteknya yg selalu menggembang membuat bajunya seperti penuh sesak, Pak Dimas sendiri adalah seorang duda beranak 2 yg d tinggal istrinya meninggal dunia karna kecelakaan sekitar 5 tahun yg lalu, dan sampai sekarang dia msh mempertahankan status dudanya, mungkin dia berharap suatu saat bs merasakan kemolekan tubuh devi dan menjadikan devi miliknya..

Sesekali Pak Dimas curi2 pandang ketika Devi melayani nasabahnya, senyumnya, manis wajahnya bener2 bikin pak Dimas jatuh hati padanya..

*Kriiing* suara bel menandai berakhirnya jam kerja hr ini, sebelum plng Devi sempatkan beribadah d masjid dkt kntor, cukup lama dia berdoa d dalam masjid, hatinya galau teringat kejadian td pagi.. "apakah mas Toni selingkuh dari aq??", pertanyaan itu terus trlintas di pikirannya, ketika Devi akan menuju ke mobilnya tiba2 langkahnya terhenti, kepalanya pusing dan badannya terasa lemas.. Tiba2 saja devi hampir ambruk dan kehilangan keseimbangannya..
"loh dev, kamu kenapa", sebuah tangan menahannya tubuhnya yg hampir rubuh
Devi pun menoleh kaget..

"eh... Pak Dimas", kata devi dengan lemas..

Dngn hati2 pak dimas memapah devi ke mobilnya (krna posisi mobil pak dimas lebih dekat drpd mobil devi), dibaringkannya devi di mobilnya.. Devi yg lemas hanya bs pasrah ketika Pak Dimas mulai membaringkan tubuhnya d jog blkng mobilnya, beberapa kali tangan pak dimas mengusap lembut pipinya sambil memanggil namanya..

"dev..., kmu knp??", kata pak dimas sambil membelai pipi devi dengan lembut..

Pak Dimas pun mulai membuka sedikit kancing baju bagian atasnya (berharap semoga devi tidak merasa sesak karna seragamnya), tampak tetek devi yg sedikit menyembul begitu beberapa kancing bajunya d buka menambah nafsu pak dimas, sesekali pak dimas mencuri2 pandang kedalam belahan teteknya sambil terus berusaha memanggil devi dan mengusap pipinya.., didekatkannya hidungnya k ketiak devi dan dihisapnya dalam2 aromanya, "dari aroma keringatnga aja benar2 menggugah selera", kata pak dimas dalam hatinya..

Devi masih berusaha memejamkan matanya, kepala terasa pusing badannya terasa berat, dia pun tidak mempedulikan apa yg telah terjadi pada tubuhnya, mungkin ini konsekwensi yg harus d terimanya. Seharian dia g makan sesuap nasi, badannya lemas tidak bertenaga dan kepalanya terasa berat.. Sejak pagi memang nafsu makannya sudah hilang karna pesan WA ke HP suaminya yg cukup mengiris hatinya, sehingga dia lupa untuk mengisi tenaga disela2 kesibukan harinya..

Pukul 19.00, devi mulai tersadar, sedikit demi sedikit di mulai tau bahwa saat ini dia berada d salah satu klinik d dekat kantornya, "siapa yg membawaku k sini...", gumamnya dalan hati..
"kamu gpp dev??", sapa pak dimas membuyarkan lamunannya

"pak dimas.., maaf jd repotin bapak", kata devi

"sebaiknya ibu istrhat dlu, tensi ibu rendah.. Ibu belum makan y dari pagi??", tanya dokter yg datang bersama pak dimas

"iya...", jawab devi lirih

Pak Dimas segera sadar bahwa ada sesuatu hal yg menyebabkan karyawati tercintanya jd kurang fokus dalam bekerja..

Demi kebaikannya, ahirnya devi menerima permintaan Pak Dimas untuk mengantarnya pulang, sebelum pulang pak dimas membeli beberapa makanan untuk devi makan bersama anaknya d rmh..
"terimakasih banyak pak, maaf jd repotin bapak...", kata devi sesampainya d depan rumahnya kepada pak dimas

"gpp dev, kamu cpt sembuh ya.. Jngn lp minum obatnya, kalau bsk kmu udah baikan biar sy jmput paginya, mobilmu biar d kantor aja, aman kok", kata pak dimas dari dlm mobil
"baik pak terimakasih banyak", ucap devi sambil masuk menuju k rumahnya..

Pak Dimas pun segera menutup kaca mobilnya..., dia pun mulai mengeluarkan HPnya dan membuka beberapa galeri di handphonenya, dibukanya satu persatu foto-foto yg ada d galerinya sambil tersenyum..

"maaf y dev, bukannya mau memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan, mngkin ini takdir tuhan, supaya kita bisa lebih dekat kedepan...", kata Pak Dimas sambil memacu Sedan New Accordnya meninggalkan rumah devi...

Terimakasih banyak atas atensi suhu-suhu semua yg selalu menantikan cerita ini, untuk memudahkan membaca gw beri sedikit list updatenya..
:beer::beer:

Update ke 1 di Hal. 1 - Permulaan
Update ke 2 di Hal. 1 - Dijebak Atasan Bag. 1
Update ke 3 di Hal. 3 - Dijebak Atasan Bag. 2
Update ke 4 di Hal. 7 - Dijebak Atasan Bag. 3
Update ke 5 di Hal. 13 - Mencoba Sensasi Outdoor
Update ke 6 di Hal. 19 - Kenikmatan Threesome Bag. 1
Update ke 7 di Hal. 21 - Kenikmatan Threesome Bag. 2
Update ke 8 di Hal. 24 - Kenikmatan Threesome Bag. 3
Update ke 9 di Hal. 27 - Kebohongan untuk Menutup Penghianatan
Update ke 10 di Hal. 30 - Tak Bisa Lepas dari Bayangan Kenikmatan sang Atasan
Update ke 11 di Hal. 32 - Dikat dan Pertemuan dengan Mantan Bag. 1
Update ke 12 di Hal. 34 - Dikat dan Pertemuan dengan Mantan Bag. 2
Update ke 13 di Hal. 37 - Hamillll ??? Bag. 1
Update ke 14 di Hal. 40 - Hamillll ??? Bag. 2
Update ke 15 di Hal. 42 - Pembalasan Office Boy
Update ke 16 di Hal. 44 - Rahasia sang Suami Bag. 1
Update ke 17 di Hal. 47 - Rahasia sang Suami Bag. 2
Update ke 18 di Hal. 49 - Hamil Muda Nafsu Semakin Membara
Update ke 19 di Hal. 52 - Dikerjain Dokter Kandungan
Update ke 20 di Hal. 57 - Ancaman dari Pak Tukang Bag. 1
Update ke 21 di Hal. 59 - Ancaman dari Pak Tukang Bag. 2
Update ke 22 di Hal. 76 - Ancaman dari Pak Tukang Bag. 3
Update ke 23 ......... (coming soon)

Mohon maaf suhu2 semua karena lama tidak update cerita, karena gw harus pindah kerja untuk sementara waktu, ada tugas di salah satu daerah yang berbatasan dengan negara tetangga dan jadwal kerja yang relatif padat, jadi untuk update cerita Devi jadi sedikit terbengkalai, sekali lagi gw mohon maaf.. Terima kasih banyak juga gw sampaikan bagi pembaca yang selalu suport dan menanyakan kapan updatenya, jd gw akan coba lanjutin lagi cerita Devi dan semoga masih seru dan menarik bagi para penikmatnya.. yah meskipun gw dah balik ke tempat asal, tapi karena kesibukan di dunia real jg, gw mohon maaf bila updatenya g secepet yang sebelum-sebelumnya...

:ampun::ampun::ampun::ampun::ampun::ampun:
 
Terakhir diubah:
Matahari mulai menyingsing menandakan hari telah berganti, devi yg masih terbaring d peraduannya seakan enggan untuk membuka mata, HPnya berdering entah sudah berapa kali masih belum mampu mengusik tidurnya. Semalam Devi d antar pulang oleh Pak Dimas, sesampainya d rumah jam sudah menunjukkan pukul 20.00, si kecil segera menyambut kedatangannya dengan riang, seakan-akan tenaganya penuh kembali ketika devi memeluk tubuh mungil peri kecilnya itu. Setelah makan bersama, devi pun segera menuju ke kamarnya, malam ini dia ingin tidur sendiri, putri kecilnya tidur dengan ARTnya di kamar atas, biasana ARTnya akan pulang ketika Devi atau Toni sudah pulang dari kantornya, tapi karena Toni luar kota untuk 1 minggu ini, devi sengaja meminta ARTnya untuk tidur d rumahnya seminggu ini.

“mama…. mama…”, sebuah panggilan disertai kecupan manja mendarat di pipi devi
“ummmh… pagi cantik”, devi segera menyambut panggilan manja dan kecupan hangat di pipinya dari si kecil
“mama ngga kerja??”, tanya si kecil manja
“iya saying hbs ini mama kerja, kmu sudah mandi blm??, sudah maem??”, tanya devi sambil mencium lembut peri kecilnya
“udaah ma.. udah”, jawab si kecil dan, diapun segera berlari meninggalkan ibunya karena mendengar lagu film kartun tercintanya mulai tampil d layar TV
“sudah jam 7.30 pagi”, gumamnya dalam hati, devi pun segera mengecek HPnya, tampak ada 15 mc ke nomor HPnya dan beberapa pesan WA yg masuk, salah satunya adalah dari Toni, tentu sang suami khawatir, karna sejak td malam belum ada kabar dari istri tercintanya itu.

Devi pun segera bergegas menghubungi Toni dan menjelaskan perihal kejadian semalam, tentunya hanya menjelaskan bahwa dia sedang kurang enak badan sehingga tidur lebih cepat dan tidak memberi kabar suami tercintanya itu, mungkin alasan itu lebih baik dari pada harus menjelaskan bahwa semalam dia diantar Pak Dimas pulang pasti menimbulkan konflik baru nantinya. Pesan berikutnya yg menjadi perhatiannya adalah beberapa Missed Call dan Pesan WA dari Pak Dimas, “ya ampun.. aq lupa kalau dia janji mau menjemputku hari ini”, katanya dalam hati.. setelah menjawab pesan WAnya Devi pun segera bergegas lari ke kamar mandi.
Saat d kamar mandi devi pun sempat kaget melihat ada bekas dua cupang d payudaranya sebelah kiri, “ah.. kok ada bekas ini, apa ini bekas Mas Toni kemarin”, gumamnya dalam hati, Devi pun dengan lembut mencoba membersihkannya meskipun tidak kunjung hilang juga.

Selesai mandi Devi pun segera bergegas bersiap untuk berangkat kerja, tepat pukul 08.00 mobil Honda New Accord sudah terparkir di depan pagar rumahnya, rupanya Pak Dimas sudah menantinya, Devi pun segera bergegas berpamitan dengan putri kecilnya dan ARTnya.
“pagi dev, udah baikan??”, sapa Pak Dimas di dalam mobilnya
“pagi juga pak, alhamdullillah sudah agak baikan, maaf pak, menunggu lama ya??”, jawab devi sambil merapihkan beberapa bawaannya
“kok tumben g pakai kerudung??”, tanya Pak Dimas kemudian
Sontak Devi pun kaget, segera dirabanya rambutnya dan ternyata karena buru-buru dia sampai lupa mengenakan kerudungnya.. beberapa kancing bajunya pun masih terbuka. Devi pun tertunduk malu, pipinya memerah menahan kecerobohan dirinya di depan atasannya..
“maaf pak”, jawab devi sambil menunduk
“gpp kok santai aja, kmu bisa pakai d sini.. ternyata tanpa kerudung pun kamu tetap cantik ya”, goda Pak Dimas
“e..eeh, iya pak maaf sekali lagi”, jawab Devi
Entah kenapa Pak Dimas tiba-tiba saja menjadi birahi, berduaan dengan Devi d mobil membuat nafsunya naik, Mr. P nya pun mengeras secara tiba-tiba menyebapkan adanya sebuah gundukan di celananya. “mungkin akan aq pancing dengan ini”, gumam Pak Dimas dalam hati, ketika mobil berhenti di lampu merah, Pak Dimas mengambil HPnya dan membuka-buka galerinya, Devi pun masih sibuk merapihkan kerudungnya, ketika mobil akan jalan Pak Dimas meletakkan HPnya d atas dashboard mobil dengan sebuah foto galeri masih terbuka.. Tidak butuh waktu lama hingga devi mulai menyadari dan penasaran dengan foto yang ada di HP pimpinannya itu…, sejenak kemudian dia pun terdiam, foto itu, adalah fotonya yang menampilkan belahan dada terbuka dan tampak seseorang tangan pria meremas-remas salah satu payudaranya..

“Dev.. bapak ada janji rapat d Hotel **** hari ini, kamu temani ya”, kata Pak Dimas tiba-tiba yang membuyarkan lamunannya, Devipun hanya terdiam tak berkata-kata, sehari yg lalu dia dibuat shock dengan pesan WA di HP suaminya, kini dia mendapati fotonya yang masih lengkap dengan kerudungnya tapi menampilkan belahan dadanya beserta sesosok tangan yang memainkan payudaranya di HP atasannya.
Sesampainya di Hotel, Devi besama Pak Dimas pun segera bergegas menuju ruang rapat, meskipun duduknya bersebelahan, Devi merasa takut bila harus menanyakan asal2 foto terlarangnya hingga tiba-tiba sebuah pesan WA masuk ke HPnya, “setelah rapat, kmu ambil berkas rapatnya, sy tunggu d kamar 514”, begitu bunyi pesan WA tersebut.. *Deg….*, dadanya terasa sesak, hal yg ia takutkan pun terjadi, “ini pesan dari Pak Dimas, apa yg harus aku lakukan”, gumamnya dalam hati.. Tak terasa rapatpun telah usai, sesuai perintah atasannya, Devi pun segela meminta berkas rapat dan akan mengantarkannya ke tempat Pak Dimas yang menunggu di Kamar 514, hatinya bimbang, cukup lama Devi terduduk di ruang rapat sambil memainkan HPnya, hingga akhirnya sebuah pesan WA masuk ke HPnya “devi dmn??, berkasnya sdh d tunggu client dan sy mau tanda tangani”, kembali sebuah pesan masuk dari Pak Dimas..
“Bodo amat, mungkin itu foto orang lain.. lebih baik aku segera menemui Pak Dimas”, gumamnya dalam hati, Devi pun segera bergegas menuju ke Kamar 514

*tok tok tok*, Devi mulai mengetuk pintu kamar itu

Pak Dimas segera membuka pintu kamar dan mempersilahkan Devi masuk ke dalam dan mempersilahkannya duduk, setelah menandatangani berkas-berkas rapat tadi tiba-tiba seorang office boy masuk dan mengantarkan dua buah minuman.
“oiya dev, kmu tunggu d sini dulu, sy agak kurang enak perut, sy k kamar mandi dlu ya, itu sudah sy pesankan minuman…”, kata Pak Dimas sambil bergegas menuju ke kamar mandi
Devi hanya mengangguk tak bersuara, ingin rasanya menanyakan perihal foto itu, tapi kata-kata itu seakan tertahan di tenggorokannya, 10 menit sudah Devi menunggu Pak Dimas keluar dari kamar mandi, suasana AC kamar yang dingin menyebabkan tenggorokannya sedikit kering, Devi pun segera meraih minuman yang telah disediakan petugas hotel dan meminumnya beberapa teguk, entah kenapa beberapa saat setelah meminum minuman tersebut badannya terasa hangat… perlahan sensitifitasnya pun mulai meningkatan, nafsu birahinya perlahan mulai naik, teringat permainan terakhirnya bersama suaminya Toni beberapa waktu lalu semakin membuat Devi semakin hangat.. Tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang, sontak Devi bangkit dari duduknya dan menepis pelukan itu..
“Bapak… hah.. apa yg bapak lakukan???”, cukup terkejud Devi ternyata tangan yg memeluknya adalah milik Pak Dimas, dan saat ini Pak Dimas hanya mengenakan Kaos Dalam dan berbalut handuk di bagian bawah perutnya.
“Sebaiknya kmu duduk di sni. Maaf y dev, Bapak ambil foto ini waktu kamu tdr kmrn, ada sekitar 20 foto sebenarnya, kamu tau sendiri Bapak kn sudah lama menduda, bapak cmn mnta tolong kali ini saja, setelah itu kamu bisa hapus foto-foto ini”, ujar Pak Dimas sambil duduk di kursi sofa, sedikit mulai tampak batang kejantanannya mulai menonjol di sela-sela handuk yang dikenakannya
“Kenapa Bapak tega!!!, apa yg bapak kasih d minuman saya???”, tanya Devi sedikit marah, perlahan-perlahan nafsu mulai menguasai tubuhnya, rupanya minumannya telah dicampur oleh obat perangsang yg cukup kuat, Devi pun mulai merasakan cairan kewanitaannya mulai merembes keluar, badannya terhuyung-huyung menahan gairah sex yang dialaminya kini.., seketika itu pun dia ambruk di kursi..
Tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, Pak Dimas pun segera membopongnya ke atas ranjang, satu persatu dilepaskannya pakaian Devi hingga menyisakan CD dan kerudungnya saja..

“Bapak janji setelah ini kmu silahkan hapus foto-foto d HP saya”, kata Pak Dimas sambil mulai mencium bibir Devi dengan lembut, Devi pun hanya bisa pasrah menerima pahitnya perlakuan Pak Dimas atasannya sendiri, sesekali Pak Dimas memaksakan lidahnya masuk mengorek setiap isi mulut Devi, hanya sebatas ciuman di bibir, tangan nakal Pak Dimas pun dengan lembut memijat dan memilin putting susu Devi yang sebesar kelereng berwarna hitam pekat..

Ciuman pak Dimas berlanjut ke lehernya hingga memberi beberapa cupangan di leher mulus Devi, puas meninggalkan beberapa tanda saying, mulut Pak Dimas kini bergeser ke bagian ketiak Devi, dijilatnya dan diciumnya setiap inci ketiak Devi baik sebelah kiri dan kanan, beberapa bulu halus yg menghiasi ketiak Devi pun tak luput dari jilatan liar Pak Devi, puas dengan ketiaknya..

*ilustrasi cupang di leher devi


Pak Dimas segera meremas perlahan kedua gundukan jumbo milik Devi, putingnya yg sudah terangsang mengacung dengan kerasnya, sambil meremas kedua payudaranya, Pak Dimas juga mencium dan menghisap putting Devi yang sudah tak tertampung di kedua tangan Pak Dimas, setiap Pak Dimas menghisap putingnya, Devi merasakan rangsangan yang hebat sehingga menyebapkan dia ikut mendesah nikmat, cukup lama Pak Dimas bermain main dengan kedua puting susu Devi hingga pada beberapa bagian payudaranya terdapat bekas cupangan dan gigitan Pak Dimas..

Devi pun mengambil sebuah guling dan memeluknya menutupi wajahnya, air matanya jatuh perlahan, dia menangis menyadari bahwa tubuhnya tengah dijamah pria selain suaminya, tapi dia juga berusaha menutup mulutnya, setiap rangsangan yang diberikan Pak Dimas telah berhasil menggoyahkan keinginannya untuk menolak permainan ini dan berusaha menikmatinya, desahan-desahan manja yang keluar dari mulutnya, sebagai pertanda bahwa tubuhnya menginginkan sesuatu yg lebih, entah karena keinginannya saja atau karena obat perangsang yang tercampur dalam minumannya..
Tiba-tiba Pak Dimas mulai menurunkan CDnya, Devi sadar, mngkin inilah akhirnya, dia terus berharap semoga Pak Dimas bisa segera menyelesaikan permainannya..

“akh…ah…Pak!!”, ucap Devi terkejut ternyata Pak Dimas masih berusaha mencium dan menghisap lubang peranakannya, “akhhh… ah, sudah pak.. jngn itu kotor… akhh”, ucap Devi sambil menahan kepala atasannya itu mencium dan mengorek lebih dalam mekinya dengan lidah atasannya.. Tapi apa daya, tenaganya lemah tak berdaya, sehingga Pak Dimas masih dengan leluasa memainkan lidahnya di dalam vagina Devi yang semakin memerah dan terangsang karena permainan Pak Dimas, meskipun sudah memiliki anak, vagina Devi masih seperti perawan itu karena kelahirannya Cesar dan Devi selalu rutin mengikuti senam.. Sudah beberapa bulan ini dia tidak mencukur bulu kemaluannya, sehingga aroma khas wanita benar-benar tercium ketika dia mulai terangsang... Justru bau khas vagina Devi itulah yang membuat Pak Dimas makin nafsu menikmatinya, meskipun terasa asin, Pak Dimas tetap menghisap habis setiap cairan kenikmatan yang dikeluarkan dari lubang kemaluan Devi..

Devi pun metutup wajahnya dengan guling untuk menahan kerasnya suara desahannya, “aaah.. akkhhh.. sudah pak.. jangan!!!”, berkali kali Devi mengucapkan kata-kata itu, tapi Pak Dimas sama sekali tidak bergeming bahkan semakin keras menghisap cairan kenikmatan yang makin deras keluar dari lubang peranakan Devi..
Tiba-tiba Pak Dimas menghentikan segala aktifitasnya.. Nafas Devi pun tersengal-sengal, serasa habis lari 2 putaran di lapangan bola, masih dengan posisi kaki mengangkang tiba-tiba…
“Arrkh!!, aah…”, teriak Devi ketika mengetahui ada benda tumpul memaksa masuk ke dalam vaginanya, dan lebih terkejutnya lagi mengetahui bahwa Pak Dimas mulai menggoyangkan Mr. P nya yang berukuran jumbo keluar-masuk ke dalam Vaginanya tanpa pengaman (kondom), “Stopp… akhhh… stop pak… knp g pakai.. akh… akhh …. Pengaman”, kata Devi dengan nafas tersengal-sengal karena Pak Dimas sama sekali tak mempedulikan kata-kata Devi dan masih terus memompa vagina Devi dengan kerasnya, “aakh.. ahhh.. ampun pak… ah sudaaah..”, beberapa menit kemudian Devi merasakan ada sesuatu ledakan birahi yg mau keluar dari dalam dirinya… “Aq harus tahan, aq g mungkin orgasme oleh pria selain suamiku…aku sayang suamiku… aq cuman puas oleh suamiku”, kata-kata Devi didalam hatinya, air matanya pun makin deras meleleh di pipinya, tak terkecuali erangan dan teriakan yang keluar dari mulutnya seperti sebuah alunan lagu yang terasa merdu di telinga Pak Dimas, mengetahui korbannya mendekati klimaks Pak Dimas pun segera mempercepat goyangannya sambil menggenggam kedua payudara jumbo milik Devi, sambil menggoyangkan pantatnya mendrong keluar masuk Mr. Pnya yang berukuran jumbo di dalam vagina ibu muda berhijab ini, Devi pun menutup mata dan mulutnya dengan kedua tangan, erangan kenikmatan bercampur tangisan sudah tak terhindarkan lagi, hingga akhirnya sekitar 20 menit kemudian.

“arrrh!!!!, sudah pak… aaaahhhh, aq keluar.. tolong pak… sudah…”, ucap Devi sambil terus berusaha mendorong jauh tubuh Pak Dimas yang mulai menindihnya
“aq juga mau keluar.. unhh… unnh.. enak bgt punyamu dev.. unnh..”, kata Pak Dimas sambil terus mengadu Mr. P nyakedalam vagina Devi
“jangan pak.. jngn d dalam… aaah.. jangaaan!!!”, kata Devi sambil mulai menangis memohon kepada Pak Dimas agar tidak sampai keluar di dalam vaginanya, tapi Pak Dimas sama sekali tidak menghiraukan dan dengan sekali hentakan dibenamkannya dalam-dalam Mr. P nya kedalam vagina Devi, sebuah lahar hangat cairan sperma merembes keluar dari dalam lubang vagina Devi diiringi dengan tangisan Devi yang semakin deras, sambil menangis tubuhnya bergetar menahan orgasme hebat yang dialaminya.
Setelah puas menumpahkan semua sperma di dalam rahim Devi, dengan kasar Pak Dimas segera mencabut Mr. P nya daridalam vagina Devi, sontak ledakan orgasme Devi pun terjadi, tiba-tiba kakinya terangkat menahan vaginanya yang terus mengeluarkan air kenikmatan dengan deras..

“oooh, bisa squirt juga ternyata ya Dev…”, kata Pak Dimas tersenyum puas sambil melihat Devi yang terkulai lemas d atas ranjang setelah orgasme hebatnya td... Lelehan sperma sedikit demi sedikit mulai keluar dari dalam vaginanya..

Pak Dimas pun segera bergegas meninggalkan Devi yg terbujur lemas di atas ranjang.. “ini HPnya, kamu hapus sendiri ya”, kata Pak Dimas sambil menaruh HPnya di samping Devi..

“bajin*an..”, ucapnya dalam hati sambil menghapus satu persatu foto yang ada di HP atasannya itu.. Setelah Pak Dimas selesai dari kamar mandi, Devi pun segera bergegas menuju ke kamar mandi.. Dibawah shower dia jongkok sambil menangis, berharap tidak ada sedikitpun sperma milik Pak Dimas yang tertinggal di rahimnya.. Dia tak menyangka kesetiaan dan harga diri yang selalu dia jaga hancur oleh keteledorannya sendiri, tak henti hentinya dia menangis dan menyalahkan dirinya atas semua yang terjadi, hingga akhirnya dia mulai berpikir, “ini semua gara-gara WA biadap itu!!!, ini semua gara-gara wanita itu… Ini semua gara-gara kamu Mas Toni!!!!”, gumam Devi dalam hatinya.
Selesai bersih-bersih merekapun segera bergegas meninggalkan hotel, Pak Dimas segera mengantarkan Devi pulang kerumahnya tidak ada percakapan diantara keduanya selama didalam mobil.
“kamu istrhat dulu ya, besok sj mulai kerja lg….”, kata Pak Dimas ketika mengantarkan Devi di depan rumahnya
“……”, Devi hanya diam tidak menjawab satu kata pun dan segera masuk kedalam rumahnya, dia pun segera mengurung dirinya di dalam kamar. Tak lama kemudian… *kling* sebuah notifikasi masuk ke HPnya.. “transfer… 10 jt??, dari siapa???”, gumamnya dalam hati, rupanya ada sebuah transfer masuk ke dalam mbankingnya..

*ping..
“itu sedikit permohonan maaf sy buat kamu, sampai ketemu besok d kantor ya… “, bunyi pesan WA dari Pak Dimas, “rupanya transfer uang sebesar 10jt tadi dari dia…. Dasar ba**sat!!”, gumamnya dalam hati, Devi pun kembali menangis di kamarnya..

Mohon tanggapannya suhu, apakah cerita ini layak d publish dan d lanjutkan atau tidak...

:ampun::ampun:
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
  • Like
Reactions: Z3l

Similar threads

Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd