Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY UNKNOWN

Serafina

Semprot Baru
Daftar
21 Sep 2018
Post
34
Like diterima
575
Bimabet
Prakata

Halo para suhu semprot semua,

Salam kenal dari saya yang nubie dan juga unyu-unyu hina ini akan membagikan sebuah cerita yang hanya sekedar fantasy.

Hehehe, semoga tidak bosan dengan saya yah pisss...

Saya mohon maaf sebesar-besarnya jika ada kesamaan nama tokoh, tempat, dan sebagainya nantinya dicerita yah....

Oke, tanpa membuang waktu selamat menikmati sebuah cerita saya yang tidak sempurna ini.

Cekidot.... !!!!

Indeks
00 : hal 1
01 : hal 2
02 : hal 4
03 : hal 6
04 : hal 10
05&06 (Bag A) : hal 14
 
Terakhir diubah:
00
Kebangkitan Dan Jeritan Malam

Malam hari,

Dibawah sinar bulan yang masuk melalui langit- langit rusak sebuah gedung kosong yang tak beroperasi lama. Terlihat sekelompok pemuda tengah mengerubungi seorang pemuda yang sudah terbaring lemah, sekarat dan berlumuran darah dihadapan mereka.

Sorot mata sekelompok pemuda itu tak memperlihatkan rasa belas kasihan mereka sama sekali, Saat melihat pemuda yang tengah terbaring sekarat dan penuh darah, bahkan mereka hanya memperlihatkan senyum penuh kepuasaan.

"Hahahaha...., Akhirnya mampus juga kau,Kakak !!". Ucap salah satu dari kelompok pemuda itu dengan puasnya, tanpa mempedulikan sama sekali bekas-bekas darah segar yang menciprat ke baju ia kenakan dan juga tanpa rasa jijik dengan darah yang berada di sebuah pisau belati, ia pegang ditangan kanannya saat ini.
Baginya saat ini hanya ada rasa kepuasaan dalam dirinya, karena telah menyingkirkan seseorang yang selama ini ia anggap hanya sebagai penghalang atau sebuah benalu yang menghalangi tujuan dalam jalan hidupnya.

"Hahaha..., oh ya bos. Kan tugasnya sudah selesai jadi kami dapat bayaran yang dijanjikan sebelumnya,kan?" Ucap salah satu kawanannya sambil menenpuk pelan bahunya.

"Tentu saja, gue gak pernah ingkar janji.......," Belum selesai ia menyelesaikan kata-katanya, ia merasakan pergelangan kakinya dipegang dengan erat.

"BANGSAT....!!!!!!"

Buk !!!!

Sebuah tendangan keras ia lancarkan dengan mengunakan salah satu kakinya yang tak dipengang. Namun sayangnya ia merasakan cengkraman tangan di salah kakinya semakin bertambah kuat, hingga membuat ia menendangnya berulang kali.

Buk .... !!!!

Buk .... !!!

Buk .... !!!

Buk .... !!!

Dengan brutalnya ia melancarkan serangannya, agar cengkraman di salah satu kakinya terlepas, sayangnya tidak ada tanda-tanda cengkraman melemah atau melepaskannya.

Buk .... !!!

Buk .... !!!

Buk .... !!!

"Bangsat, mending lu mati aja sana !Nyusul ayah dan ibumu disana !!!" Ucapnya, disaat ia melancarkan tendangannya bertubi-tubi yang mengenai tepat ke kepala orang yang sudah lama ini ia panggil dengan sebutan "Kakak".

Buk .... !!!

Buk .... !!!

Buk .... !!!

Entah sudah berapa kali ia melancarkan tendangannya, bahkan ia sempat melihat sekilas sorotan mata kakaknya yang menantap tajam kepadanya.

"Yah, sorotan mata kakaknya itu terlihat penuh dengan kebencian, amarah, penuh rasa dendam yang tinggi."

Pada akhirnya cengkraman pada kakinya terlepas. Dan ia melihat kakaknya itu, yang akhirnya telah tewas seketika. Terlihat jelas cipratan darah segar yang masih baru, Disepatu dan celana jins, ia kenakan.
Dan dengan senyuman penuh kemenangan terlihat jelas dibibirnya, ia pun mengajak teman-temannya pergi dari gedung kosong. "Ayo, pergi sekarang !!" serunya.

~oo~oOo~oo~

"Nak, mama mau berangkat kerja dulu ya. Kamu dirumah jangan nakal dirumah sama bibi ya !" Ucap seorang ibu kepada anaknya yang masih berumur sekitar 6 tahun, tengah menangis meraung-raung melarang dirinya untuk berangkat kerja.

" Hwaaaaaa.....hwaaaaa.....hwaaaaaaa ! Ga mau pokoknya mama gak boleh berangkat kerja !!Temenin adek main..hwaaaaaaaaaaaa... !"

Entah kenapa anaknya bersikap sangat manja seperti ini kepadanya, biasanya ketika ia hendak pergi kerja anaknya tak begitu rewel seperti ini. Dengan sikap sabar dan lembutnya ia kembali membujuk anaknya, dan ia menjanjikan akan membelikan sebuah mainan ketika ia pulang nantinya.

"Nak, mamah kalau pulang nanti pasti bawain mainan baru buat adek ya." bujuknya sambil ia memeluk anaknya yang kini memeluk dirinya, sambil terus menangis tanpa henti walau sudah ia janjikan membelikan sebuah mainan baru.

"Hwaaa.....hwaa.....hwaaa...,gak mau ! Pokoknya gak mau. Mamah gak boleh berangkat kerja !! Hwaaa...,"

Sebenarnya saat ini, hati kecilnya tak tega meninggalkan anaknya yang terus menangis. Namun sayangnya ia tidak bisa membatalkan perkerjaannya hari ini, apalagi ia sudah terlanjur membuat janji kepada suaminya untuk mengantikannya bertemu dengan klien bisnis pentingnya, yang kebetulan sudah 2 hari ini suaminya pun sedang berada diluar negeri mengurus bisnis yang lainnya disana. "Bi, tolong ya. " ucapnya sambil menyerahkan kepada bibi yang biasanya mengurus anaknya selama ini.

" Gak mau.... gak mau....! Mamaaaaaa..............!!"

......................................................

"Aku ada dimana sekarang ini !? Apakah, aku sudah mati? ".

......................................................

"Nak, papa gak mengira akhirnya kamu menjengguk disini setelah sekian lamanya," Ucap seorang pria tua yang sedang terbaring lemah di atas sebuah ranjang ke seorang pemuda berumur 20 tahun, yang saat ini sedang duduk terdiam sambil menantapnya di samping ranjang tidurnya.

"Papa tau.., papa ini orang tua yang tidak berguna untukmu. Bahkan saat terakhir dulu kita bertemu, papa malah tidak percaya dengan omonganmu dan malah mengusirmu.....," Ucapnya, pada akhirnya ia tak kuasa menahan air matanya lagi yang terlihat mulai mengalir dari kedua matanya.

"Kamu, mau kan maafin papah? ".

........................................................

"Apa aku sudah mati ?"

"Apa aku sudah mati ?"

"Apa aku sudah mati ?"

" Gak... ! Aku belum boleh mati seperti ini, aku harus membalas apa yang mereka lakukan selama ini !!".

Deg......

Deg.......

Deg.......

"Hahahaha...., Akhirnya mampus juga kau,Kakak !!".

Deg.........

Deg........

Deg.......

"Hahaha..., oh ya bos. Kan tugasnya sudah selesai jadi kami dapat bayaran yang dijanjikan sebelumnya,kan?"

Deg.......

Deg......

Deg........

"Bangsat, mending lu mati aja sana !Nyusul ayah dan ibumu disana !!!" .

"KALIAN HARUS MEMBAYAR SEMUANYA...!!". Ucapnya berteriak penuh rasa dan juga dendam, mengema di sebuah tempat yang gelap tanpa ada ujung sama sekali.

Kegelapan yang abadi...!.

"Apakah kamu mau membalas dendammu itu?".

Tiba-tiba terdengar sangat jelas suara seseorang, setelah ia berteriak dengan kerasnya tadi. "Siapa disana?"tanyanya.

Namun sayang ia tidak melihat apa-apapun, karena tempat ini sangat gelap,Bahkan ia saat ini tak tahu dimana tempat ini berada. "Aku bertanya sekali, siapa kamu? " tanyanya dengan suara agak keras.

"Apakah kamu mau membalas dendammu itu?".

Sekali lagi bukannya jawaban dari pertanyaan yang ia tanyakan, ia malah mendengarkan suara sama dari pertama kali ia dengarkan tadi. "Apakah kamu mau membalas dendammu itu?".

"Balas dendam ?"

Ya ! Ia sangat menginginkan itu, bahkan jika ia diberikan satu kali kesempatan lagi. Ia tak peduli dengan jalan yang harus ditempuh nantinya. Dan suara itu sekali lagi terdengar olehnya.

"Apakah kamu mau membalas dendammu itu?".

" YA"

Tanpa ragu ia pun mengiyakannya, dan akhirnya terlihat sebuah sinar yang membuat jalan lurus untuk dilaluinya. Dengan langkah tanpa ragu ia mulai melangkahkan kakinya di sebuah jalan yang akan menentukan arah sebuah masa depannya.

"Masa depan yang tak bisa terlihat."

"Masa depan yang tak bisa diperdiksi."

"Namun itulah sebuah pilihan jalan hidupnya, hanya untuk balas dendam !!."

Langkah demi langkah ia pun berjalan, namun ada sebuah perasaan yang tak menentu ia rasakan saat ini.

"Sepertinya aku merasakan ada banyak mata yang memandangku saat ini,"Gumamnya saat ia berjalan dijalan ini, bahkan ia pun mendengar suara lagi namun berbeda dari pertama kali ia dengar dan juga suara mengunakan sebuah bahasa yang sama sekali ia mengerti.

"Sang Raja telah tiba !!"

"Sang Raja telah tiba !!"

"Sang Raja telah tiba !!"

Satu suara, dua suara bahkan lebih tak tak terhitung jumlahnya ! Sorakan-sorakan yang mengambarkan sebuah kegembiraan pun mulai terdengar, namun ia hanya bisa merasakan rasa tersebut tanpa mengetahui arti sorakan tersebut sama sekali.

Pada akhirnya ia telah sampai didepan sebuah pedang berkarat yang menancap disebuah gundukan tanah dengan kondisi banyak rantai yang mengikat pedang berkarat tersebut.

"Apakah kamu yang berbicara padaku sebelumnya?" tanyanya mengikuti naluri yang tiba-tiba dalam benaknya.

"Akhirnya anda telah sampai disini, sekian lamanya! " Suara pedang berkarat tersebut.

"Sekian lama !? Apa maksudnya itu? " Bathinnya. Dan ia mulai berpikir apa memang selama ini pedang berkarat itu menunggunya lama. Tapi bagaimana mungkin ? Bahkan pada waktu ia hidup, ia tak pernah mengingat pernah bertemu dengan pedang berkarat itu.

"Tampaknya anda mulai memikirkan sesuatu,kan?"

"Semua jawaban yang anda cari, akan anda ketahui semua dikemudian hari."

"Dan dengan segala hormat pada anda, sekali lagi saya akan bertanya. Apakah anda ingin membalas dendam?"

Sebuah perkataan yang menghancurkan segala pertanyaan dalam benaknya sendiri. "Dia betul, aku mengetahui semua jawaban dalam pertanyaanku ini dikemudian hari. Dan aku tak akan menyesal dengan pilihanku hari ini !"

"Ya !".

" Pilihan tepat ! Sekarang cabutlah saya, sebagai senjata yang akan menemani anda sampai akhir !!"

Dan ketika ia mulai menarik pedang berkarat itu dari gundukan tanah, satu persatu rantai yang mengikatnya mulai meleleh. Ia mulai sesuatu mulai masuk kedalam dirinya, rasanya seperti ia mendapatkan sebuah kekuataan yang terasa sangat pekat menusuk tajam. Bahkan jantungnya pun mulai ikut bedetak sangat kencangnya.

.........................................................

Sebuah gedung yang lama tak beroperasi, tempat seorang pemuda terbunuh baru saja. Terlihat sebuah angin hitam pekat mengelilingi tubuh kaku pemuda itu, sebuah resonasi suara tangisan dan teriakan kematian terbawa keluar dari gedung kosong tersebut hingga terdengar oleh semua makhluk hidup di dunia ini, bahkan tak ada satu pun makhluk yang luput rasa merinding ketakutan akan kematian, dibawa oleh hembusan angin kencang malam hari ini.

~oo~oOo~oo~

Sebelumnya....

Tugu Monumen nasional (monas). Terlihat beberapa orang berkumpul pada malam hari ini menikmati sinar rembulan yang bersinar terang. Beberapa ada yang datang membawa keluarga mereka, datang bersama kekasihnya, beberapa orang petugas yang berjaga disana, dan juga beberapa pedang yang sibuk menjanjakan jualannya hari ini.

Raut wajah senyum penuh kegembiran yang hangat terlihat di wajah mereka disana. Namun mereka tidak tahu apa yang akan terjadi pada saat ini.

Sebuah peristiwa yang akan mengubah raut wajah tersenyum mereka seketika dengan sebuah teriakan kerasa penuh ketakutan mereka.

Ya, disaat mereka merasakan kehangatan bersama dengan orang-orang yang dicintai berubah. Ketika sebuah lubang besar ( akan disebut gerbang kematian nantinya) muncul diantara mereka, dan keluar seekor makhluk dari lubang tersebut. yang sulit digambarkan.

Seekor makhluk yang badannya mirip dengan binatang serigala, namun makhluk itu bisa berdiri layaknya manusia.

"Yank, malam ini bulannya cantik ya," Ucap seorang gadis yang saat ini bersama pemuda kekasihnya.

"Iya yank, tapi malam ini cantikan kamu dari bulan heheheh," Balas pemuda itu dengan gombalannya, yang cukup efektif membuat gadis kekasihnya memeluk erat lengannya.

"Iiih gombal terus kamu," Kata gadis itu sambil menyenderkan kepalanya dibahu pemuda tersebut.

Saat bersama kedua pasang itu memadu kasihnya, mereka berdua pun mulai merasakan dingin yang menusuk, bahkan membuat bulu kuduknya keduanya langsung berdiri.

"Yank, kok dingin ya? Yank aku takut..." ucap gadis disaat bersamaan seorang anak kecil berdiri tepat mereka berdua.

"Pa....pa...ma..ma.., aaapa itu?" ucap anak kecil kepada orang tuanya yang terlihat tergesa-gesa menghampirinya.

Sebuah lubang besar muncul disertai hawa dingin mencekat. Orang-orang yang berada disana melihatnya mulai bergidik ketakutan tanpa mengeluarkan suara mereka sama sekali.

Tenggorokan mereka mulai terasa sangat kering, hingga membuat mereka meminum air liurnya sendiri. Mata mereka tak bisa dialihkan dari gerbang yang muncul, hingga akhirnya seekor makhluk seperti binatang serigala mulai keluar dari dalam sana.

"GRAAAUUUUUUUUUUUNGG,"

Sebuah ruangan keras dari makhluk itu, cukup membuat gendang telinga yang mendengarnya rusak seketika.

"Kyaaaa !!!!"

Semua orang mulai berteriak akibat gendang telinga mereka pecah, bahkan juga ada beberapa juga dari jatuh pingsan seketika karena tak dapat menahan rasa sakit yang mereka.

Beberapa orang yang bisa bertahan dari rasa sakit tersebut, sebenarnya ingin cepat-cepat pergi meninggalkan tempat ini. Namun sayangnya tubuh mereka terasa kaku seperti terpengaruh sesuatu hal yang mereka tak mengerti.

Hingga pada akhirnya hanya suara teriak-teriakan keras mulai terdengar, ketika makhluk tersebut mulai menyerang membabi buta dan melahap mereka satu-persatu.

"Toloongggggg !!!!"

"Ampunnn !!"

"Kya..!!"

Tak lama tempat itu dipenuh oleh darah, dan juga beberapa mayat dengan kondisi mengenaskan terlihat jatuh ditanah berserakan dimana-mana.
Walaupun respon cepat langsung dari tentara dan kepolisian yang datang ke tempat kejadian, untuk menghentikan makhluk tersebut.

Namun sayang semua senjata yang digunakan tak mempan, bahkan beberapa tank yang datang pun tak berguna sama sekali. Entah berapa orang, tentara, dan kepolisian yang sudah menjadi korban serangan makhluk ganas tersebut. Hingga nantinya malam ini akan dikenang sebagai , "MALAM BERDARAH !".

Entah sudah berapa lama serangan makhluk tersebut membabi buta ke manusia-manusia yang dianggap sebagai mangsanya. Hingga akhirnya datang sebuah angin yang membawa suara ketakutan dan kematian sangat tajam. Sampai-sampai makhluk itu pun mulai terdiam bergidik ketakukan, dan makhluk itu mulai merasakan sebuah kesakitan yang sangat tubuhnya.

"Pak, makhluk itu mulai diam," kata seorang tentara yang ikut menyerang makhluk tersebut.

"Benarkah? Kalau cepat serang penuh sekarang !!" Perintah pimpinannya yang membuat mereka mulai menyerang total kembali.

Suara tembakan mulai terdengar, dan juga suara tembakan dari tank yang tersisa pun ikut menyerang makhluk tersebut. Pada akhirnya serangan terakhir meriam dari satu buah tank mengenai makhluk tersebut, mulai menghilang menjadi debu ditiup oleh angin dan juga sebuah gerbang yang muncu ikut menghilang, namun meninggalkan sebuah kristal besar yang akan menuntun perubahan besar manusia!.


Bersambung
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd