Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY UNKNOWN

02
Pemuda Misterius & Munculnya Orang-Orang Terpilih

Sebuah Villa besar yang cukup dikatakan mewah dan letaknya jauh dari pemukiman penduduk,membuat pemandangan disekitar villa tersebut masih asri dan terasa sangat sejuk. Terlihat dijaga ketat oleh beberapa penjaga dengan membawa senjata yang lengkap di tangan mereka masing-masing, sejak semalam.

"Ya, Villa tersebut merupakan milik pribadi seorang pengusaha yang sukses,bertangan dingin, dan juga sudah sangat terkenal kiprah di negara ini, bernama Hendrawan Admojo."

Sejak peristiwa penyerangan monster semalam memang pengusaha tersebut memilih mengevakuasi dirinya juga bersama istrinya yang masih muda berumur 30 tahun, bernama Mafrokha Anggi Rani ke villa miliknya yang terletak di daerah puncak bogor.

Sebuah tempat perlindungan yang menurutnya aman untuk dirinya dan istrinya pada waktu itu. Yah, mau bagaimana lagi sebelum kejadian tersebut terjadi, saat itu ia sedang menikmati kebersamaan dengan istrinya itu di sebuah ruang keluarga.

"Pah, nih kopinya," kata istrinya yang tahu kebiasaan suaminya saat sedang menonton tv pasti ia meminta dibuatkan secangkir kopi panas

"Ya mah, maksih istriku yang cantik dan pengertian hehehe," balasnya sedikit menggombal sambil ia pun menerima cangkir kopi panas yang dibawa istrinya, dan sebentar ia meniup kopi panas itu agar tak begitu panas ketika ia meminum.

Glek..

"Ah, memang betul tak ada duanya kopi buatan istri sendiri hehehe," ucapnya kembali setelah menengguk sekali kopi, dan sedikit melirik kembali penampilan istrinya yang menurut bertampilan sangat seksi dengan daster tipis ia kenakan pada malam ini.

"Iiiih..!! Apaan sih pah, huh..! Kan itu kopi biasa aja kok," Balas istrinya yang langsung mendekat bergelendotan manja dengannya.

"Hmm," Tak ada kata protes yang keluar dari mulutnya, ketika sifat manja istrinya muncul. Apalagi saat ia merasakan kedua payudara padat milik istrinya yang tak menggunakan bra itu menempel lengannya.

"Pasti dia ga gunakan bra lagi,hehehe". Bathin yang saat itu memang sudah merasa horni sendiri ketika melihat penampilan istrinya dengan daster tipis, sehingga mudah baginya menerawang tubuh seksi milik istrinya.

"Pah, kenapa bengong? gak diminum lagi kopinya? Nanti keburu dingin loh hihihi," Ucap istrinya sambil menggoda suaminya dengan tangan halusnya yang mulai meraba-raba dadanya.

"Hmm, aku pikir nanti saja! Yang penting sekarang...," balasnya yang lansung menaruh secangkir kopi tersebut ke meja depannya, lalu mulai mencumbu istrinya.

"Iih papah mesum...! Hmm..." ucapnya terhenti ketika suaminya mulai mencium bibir sensualnya itu dan lidah mereka saling bertemu, juga saling bertukar air liur.

"Ah... pah," desahnya saat perlahan ciuman suaminya itu turun ke leher yang merupakan salah satu daerah titik sensitifnya, bahkan ia merasakan jelas ketika tangan besar suaminya itu mulai memainkan dan meraba salah satu payudaranya, yang hanya dihalangi oleh daster ia gunakan.

"Pah... sebaiknya kita pindah kamar dulu aja nanti ada yang denger," ucap istrinya sambil menahan tangan besar suaminya yang sedang sibuk memainkan salah satu payudaranya.

"Tenang aja mah, para pembantu paling udah pada dikamar dan para penjaga sedang sibuk menjaga luar. Jadi kamu tenang saja mah...,"balas suaminya itu yang tampak sudah tidak menahan hasrat birahinya saat ini dan mulai kembali memberikan ciuman, juga disertai sebuah jilatan dijenjang leher indah milik istrinya itu.

"Ah...papah mesti ngomong gitu,"
Ya, sungguh beruntung seorang lelaki yang sudah cukup berumur seperti mendapatkan seorang istri berselisih 20 tahun dengan umurnya saat ini. Ditambah lagi umur pernikahan mereka yang baru jalan 2 tahun, sebuah umur pernikahan yang masih muda dan masih panas-panasnya kata semua orang.

Muda cantik, berkulit putih bersih, dengan hidung mancungnya, juga memiliki dua buah lensung pipi yang terlihat sangat manis jika tersenyum, bahkan dilengkapi bentuk tubuh profesional dan sangat seksi.

"Ah, lelaki mana yang bisa tahan lama. Jika berada didekat perempuan seperti istrinya !,"

Perlahan demi perlahan daster tipis istrinya terlihat sudah disingkapkan olehnya yang saat ini terlihat sibuk memainkan kedua puting payudara padat milik istrinya, "Pahh.......,hmmm!"

Suara desahan demi desahan istrinya mulai terdengar beradu dengan suara dari tv yang saat ini masih menyala. Secara bergantian suaminya mulai menjilati kedua putingnya, disertai dengan gigitan-gigitan kecil. "Ahh....!"
Disaat mulutnya saat ini sedang sibuk dengan kedua payudara istrinya, tangan besar mulai perlahan turun sambil sedikit mengangkat daster yang menghalangi dirinya, hingga hanya menyisakan satu penghalang yaitu celana dalam berwarna hitam yang dikenakan istrinya saat ini. Dan mulai memberikan rangsangan dengan gesekan-gesekan secara di vagina istrinya, yang mulai terlihat sudah basah, membekas jelas di celana dalamnya.

"Ah, pah terus...!!"

Suara lembut disertai desahan istrinya, membuat dirinya bertambah semangat untuk menjelajahi setiap inci tubuh seksi milik istrinya tersebut.

Bahkan entah kapan daster tipis istrinya sudah tergelatak di lantai. Hingga matanya sekarang dapat bebas milihat tubuh mulus istrinya tanpa adanya bekas luka dan lecet sama sekali. "Mah, celana dalamnya papah buka ya," ucapnya meminta izin untuk melepaskan satu-satunya penghalang terakhirnya.

Dengan nafas yang mulai tersengal-sengal dan matanya yang terlihat sudah sayu, ia mengangguk mengizinkan suaminya untuk membuka celana dalamnya itu.

Sret....

Sebuah pemandangan yang membuat suaminya menengguk air liurnya sendiri, setelah melihat vagina mulus miliknya tanpa ada bulunya sama sekali. "Hah....!!!" suara desahannya mulai terdengar sangat keras saat ia merasakan lidah milik suaminya menjilati bagian paling sensitif di vagina miliknya. Bahkan ia pun sengaja menggapit kepala suaminya dengan kedua kakinya, agar dirinya mendapatkan rangsangan yang lebih.

"Iya, terus.......! Disitu pah..!!" desahnya lagi, yang terlihat mulai memalingkan kepalanya kiri dan kanan secara bergantian, juga sekali-kali ia mengigit sendiri bagian bawah bibirnya yang sensual mencoba menahan ransangan pada dirinya.
"Hmmmm......,"

Pada akhirnya tubuhnya tiba-tiba terlihat melengkung keatas,dan juga sambil menahan kepala suaminya dengan kedua tangannya, ia pun berteriak keras akibat orgasmenya telah tiba-tiba.
"Paahhhhhhhhhhhhhhhh....!!"

Sebuah teriakan keras istrinya terdengar olehnya, yang saat ini masih saja sibuk menghisap kuat orgasme dari istrinya tersebut. Tampaknya istrinya sudah tidak lagi peduli suaranya mungkin akan terdengar oleh para pembantu dan penjaga yang berkerja dirumah ini.

Hash....hash...hash..hash...

Sejenak ia membiarkan istrinya menikmati sisa-sisanya dari orgasmenya, dan menatap wajah sayunya istrinya. Ia pun memberikan ciuman mesra kepada istrinya.
"Hmm...,"

"Kamu sangat cantik malam ini mah," ucapnya sambil membelai rambut istri dan juga menatap matanya yang terlihat sayu.

"Hmm, gombal ah.. ," Balas istrinya tersenyum manis.

"Lanjut ya mah," Katanya yang ingin segera melaksanakan hidangan utamanya, sambil ia pun mulai mengesek-gesekan penisnya yang masih keras.

Anggukan setuju terlihat dari istrinya tersebut, ia pun langsung mengarahkan penisnya itu kearah lubah kenikmatan milik istrinya. Namun hanya menyisakan jarak 1 inchi sebelum penisnya masuk kedalam vagina istrinya, tiba-tiba mereka berdua mendengarkan suara-suara teriakan mengerikan dari sebuah berita berasal dari tv yang masih menyala.

Kedua nafsu birahi mereka yang sedang tinggi tiba-tiba menghilang, ketika secara bersamaan mereka berdua melihat berita headline news di tv. Degh....

Raut wajah mereka terlihat jelas seakan tak percaya dengan berita tersebut, bahkan mata kedua tak berkedip sama sekali selama beberapa detik dan juga terlihat kedua kulit mereka memucat secara bersamaan.

"Selamat malam pemirsa! Saat ini saya sudah berada ditempat kejadian. Dan seperti yang anda lihat sekarang dibelakang saya.....,"

BOOOM !!

Sesaat, sebelum siaraan langsung itu menghilang. mereka berdua sempat melihat sebuah tank terlempar ke arah repoter tersebut disertai suara ledakan besar.

"Apa yang sebenarnya terjadi ?" bathinnya sambil ia merasakan kedua lengannya dipegang oleh tangan istrinya yang bergetar ketakutan.

"Pppa..pahh," panggil suara istrinya dengan nada ketakutan.

"Kamu tenang ya mah, mungkin kejadian itu jauh dari rumah," Katanya yang mencoba menyakinkan istrinya walaupun ada rasa cemas yang sangat ia rasakan saat ini.

"Semoga saja !" Bahtinnya penuh harap dan mencoba menyingkirkan rasa cemas yang ia rasakan. Namun sayangnya rasa cemasnya itu akhirnya menjadi kenyataan, ketika sebuah tulisan kecil yang muncul dilayar.
Menyuruh seluruh warga yang berada di Jakarta pusat untuk mengungsi ke tempat aman, karena kejadian tersebut terjadi di sekitaran monumen nasional.

Degh.

Jakarta pusat? Bukannya rumahnya saat ini ada di komplek perumahan daerah Jakarta pusat. Jantungnya mulai merasa terasa berdetak sangat kencang, begitupula dengan istrinya yang saat ini meringkuk ketakutan dibawahnya.

"M..mmah ayo kita pergi ! Sekarang juga," ucapnya yang langsung menyuruh istrinya memakai pakaiannya kembali, dengan tergesa-gesa mereka pun memakai pakaiannya masing-masing.

"Anton...!Anton..! Bibi..!" Teriaknya keras berulang kali, memanggil para pembantu dan salah satu penjaga rumahnya.

Tak berapa lama, akhirnya terlihat semua pembantu dan Anton salah satu penjaga yang berjaga dirumahnya sudah berdiri dihadapannya dengan wajah yang sudah memucat ketakutan.
"Tampaknya, mereka semua sudah tahu keadaannya sekarang ini," bathinnya setelah melihat wajah orang-orangnya, hingga ia pun tak perlu berlama-lama menjelaskan terlebih dahulu pada mereka semua dan ia pun langsung memberikan perintah ke Anton

"Anton, kita semua pergi dari sini sekarang ke Villa bogor! Kamu suruh anak buahmu yang lainnya untuk mengawal ! Saya akan mengirim pesan ke Ferdy yang ada di Villa untuk berjaga ketat disana bersama penjaga lain," Perintahnya yang langsung dilakukan tanpa tanya lagi oleh Anton.

"Ayo mah," Ucap sambil menarik tangan istrinya yang dari tadi hanya terdiam ketakutan untuk pergi dari sini, tanpa mempedulikan pakaian yang mereka kenakan saat ini.

Dia bersama dengan istri terlihat tergesa-gesa keluar dari rumah besarnya menunju ke salah satu dari 3 mobil yang sudah terlihat siap untuk membawanya. Dikuti pula oleh para pembantunya masuk ke mobil lain,dibelakang mobil yang saat ini ditumpangi olehnya dan istrinya.

Tentunya mereka pun dikawal oleh para pengawal yang berada didalam mobil tepat didepan mobil mereka naiki. Juga tentunya Anton bersama kelima anak buahnya,yang kali ini bertindak sebagai pembuka jalan dengan mengunakan sebuah motor trill mereka. Pada akhirnya rombongan mereka itu pun segera berangkat tanpa membuang waktu.

Memang kejadian penyerangan tersebut membuat terjadi kemacetan dimana-dimana, akibat semua ingin mengevakusi dirinya berserta keluaraganya dengan kendaraan yang mereka miliki.

"Bos, didepan macet !" ucap salah satu anak buah Anton melalui handy talk, yang sebelumnya Anton menyuruh salah satu anak buahnya untuk melihat kondisi jalan saat ini.

"Cari jalan lain, cepat ! Yang lain juga berpencar cari jalan," perintah tegas Anton yang memberi perintah kepada anak buahnya yang lain untuk menemukan sebuah jalan yang lancar untuk dilalui bos besarnya bersama istrinya.

Sebentar Anton tampak menyuruh rombongan mobil yang membawa bos besarnya untuk berhenti sambil menunggu kabar dari anak buahnya yang telah berpencar mencari jalan mengunakan motor triil mereka masing-masing. Sedangkan didalam mobil tampak Hendrawan terus mencoba menenangkan istrinya Okha yang masih ketakutan.

"Pah, kenapa berhenti disini pah?" Kata istrinya bergetar ketakutan.

"Iya sebentar mah, sabar mah. Anton dan yang lainnya sedang mencari jalan untuk kita," Balasnya sambil memeluk erat sang istrinya.

Benar saja ketika ia mencoba melihat Anton anak buah melalui jendela mobil yang ia buka, ia melihat Anton sudah menerima kabar dari anak buahnya melalui handy talk. tampak Anton sudah menemukan jalan yang bisa dilalui dan segera memberi tanda agar rombong mobil yang membawa bossnya Hendrawan mengikutinya.

Dengan cepat Anton pun langsung menunjukan jalan yang bisa dilalui rombongan bossnya. Sedangkan untuk anak buahnya lainnya diminta segera berkumpul kembali, karena ia takut ada sesuatu tak terduga terjadi yang bisa membahayakan bosnya.

Anton bersama para anak buahnya yang mengendari motor triil saat ini, sangat cepat mencari jalan-jalan tikus yang bisa dilalui rombongan mobil bossnya. Bahkan jika sedikit saja mereka hampir terjebak dalam kemacetan, ia langsung tanggap menyuruh anak buahnya untuk membuka jalan dengan cara apapun! .

Hampir satu jam perjalanan ini, akhirnya Hendrawan bisa bernafas lega karena sudah meninggalkan daerah Jakarta pusat yang saat ini sedang kondisinya sangat kacau. Ya, semua itu berkat kepintaraan dan kecekatan Anton bersama para anak buahnya yang mengawal mereka.

"Mah, tenang sebentar lagi kita akan sampai di Villa," Ucapnya kepada istrinya Okha yang terlihat dari wajahnya sudah sedikit lebih tenang daripada sebelumnya.

Yah, hanya sesaat Hendrawan bisa merasa sedikit lega. Karena sesaat rombongan mobil yang membawanya berserta istri dan beberapa pengawal yang mengendarai motor triil telah tiba di jalan kecil kawasan hutan, jauh dari pemukiman warga.

Mereka tak menyadari sama sekali, ada beberapa orang bersembunyi dihutan tersebut. Tengah mengintai dan membidik para pengawal yang mengendarai motor.

"Lumpuhkan yang mengendari motor, terlebih dahulu," Ucap salah satu pengintai yang merupakan pimpinannya, berkomunikasi dengan rekannya yang lain.

"Baik !!"

Dor !!

Sebuah tembakan langsung melumpuhkan salah satu pengawal yang mengendarai motor, dan disusul oleh beberapa tembakan sniper secara beruntun dari berbagai arah lain.

Dor ! Dor ! Dor! Dor!

Sebanyak lima kali tembakan sniper dilancarkan dan berhasil melumpuhkan lima pengawal dari Hendrawan Namun sayangnya hanya ada satu tembakan meleset, yang hanya bisa melukai lengan seorang pengawal.

"Sial, aku gagal !!" ucap ketika mengetahui tembakannya meleset dan hanya melukai pengawal Hendrawan itu

"Tidak apa-apa ! Tetap fokus, lumpuhkan yang lain juga," Balas sang pemimpin melalui alat komunikasi mereka yang melihat para pengawal Hendrawan lainnya keluar dari mobil pertama.

"Baik !!".

Hanya perlu 5 menit saja ia dengan para anak buahnya berjumlah 10 orang untuk melumpuhkan semua pengawal Hendrawan dan hanya menyisakan satu pengawal saja yang saat ini juga sudah terkapar. Karena diawal tadi dia mencoba menghindar dari semua tembakan sniper yang tengah membidiknya.

"Kita keluar! " perintahnya kepada para anak buahnya, dengan santai ia pun berjalan sambil menenteng senjata snipernya, dan mulai menyalakan sebatang rokok.

"Well, lihat ini siapa yang ada disini hahahaha. Ternyata cuma segini kemampuan lu dengan anak buah lu, Ton! " Ucapnya yang mengenal salah satu pengawal Hendrawan.

"Diam kau bangsat !!" Balas Anton mencoba menyerangnya walaupun kakinya saat ini terkilir akibat mencoba menghindar dari tembakan sniper, dan terluka tembak di salah satu lengannya.

Buk !!

Namun sayangnya bukannya Anton berhasil melakukan serangan tersebut, ia menerima sebuah tendangan keras telak mengenai kepalanya hingga membuatnya tersungkur kembali.

"Hahahaha kau ingin menyerangku, Ton? Tidak semudah itu tentunya ! Huff....., tapi tenang aku tak berniat membunuhmu sekarang karena aku teringat kembali utangku dulu kepadamu.......,"Ucapnya berhenti sebentar, sambil memberikan pandangang yang merendahkan ke arah Anton dan sedikit menyeringai.

"Namun, kamu akan melihat mayat dari bossmu yang kau lindungi !" Ucapnya lagi yang sentak membuat Anton menjadi emosi dan berteriak kearahnya.

"Bangsat kau...! Kalau kau berani menyentuh....," Diacuhkannya semua makian yang keluar dari mulut Anton saat ini. Ian pun hanya cukup menyuruh 2 orang anak buahnya untuk membuat diam Anton, tentu saja tanpa membunuhnya. Dan sekarang fokusnya hanya satu yaitu orang menjadi targetnya, yang sudah terlihat dikumpulkan menjadi satu dengan sandera lain oleh anak buahnya.

"Oh ternyata ini orang yang bernama Hendrawan. Upps, maaf dengan sikap tidak sopan ku ini pak Hendrawan hehehe," Ucap dengan nada merendahkan kepada seorang pengusaha terkenal Hendrawan, yang kini sedang memeluk seorang perempuan muda.

"Siapa perempuan muda yang bersama Hendrawan saat ini? Istrinya, kah !? Hmm, sangat cantik dan seksi," Bathinnya dalam hati, dan tampaknya ia pun mulai tertarik dengan perempuan tersebut.

"Si..si..siapa kamu ? Siapa yang menyuruhmu ? Sa..saya akan membayar tiga kali lipat asalkan kau membebaskan kami," Ucap Hendrawan yang mencoba bernegosiasi dengannya.

Namun sayangnya ia sama sekali tawaran yang diberikan oleh Hendrawan padanya saat ini, walaupun dia akan menerima tiga kali lipat bayaran dari orang yang menyuruhnya pertama kali.

"Hoh, tiga kali lipat ya? Tapi bagaimana kalau kau memberikan saja gadis yang kau peluk itu padaku sekarang !" Balasnya yang lansung membuat Hendrawan emosi seketika.

"Bajingan kau ! Jika kau berani menyentuh istriku, akan kubunuh kau !" Sebuah bentakan disertai ancaman keluar dari mulut Hendrawan, baginya sudah tak ada lagi negoisasi dengan orang yang ingin berniat buruk kepada is
trinya itu.

"Hahahahahahahahaha"

Suara tawa keras mereka terdengar oleh Hendrawan saat ini, seakan-akan ancaman dari Hendrawan itu tak berarti sama sekali.

"Bawa, istrinya itu kepadaku !"

Degh..

Mendengarkan itu Hendrawan pun langsung berusaha melawan dan mencoba berbagai cara melindungi istrinya itu yang berulang-ulang kali memanggilnya.

"Pah..pah..tolong pah !" teriakan histeris istrinya saat salah satu tangannya sedang ditarik kasar oleh salah satu orang yang menyandera mereka.

"Lepasakan istriku...! Bangsat lepaskan..!!" Ucap keras Hendrawan sambil berusaha melakukan serangan ke orang yang menarik lengan istrinya.

Baghhh...!

Sebuah tendangan tiba-tiba mengenai perut Hendrawan dari arah lain hingga membuat dia terjatuh dan mengerang kesakitan, sebelum ia berhasil menyelamatkan istrinya

"Kau diam saja ! Dan lihat saja, dari situ," Ucap orang yang menendang Hendrawan hingga jatuh tersungkur.

"Papah....! Lepas..lepaskan papah..!!teriakan istrinya ketika melihat suaminya terkena sebuah tendangan dan mencoba berontak, melapaskan diri. Namun sayangnya tenaga masih kalah dengan orang yang memegang lengannya.

"Mah..," Ucap Hendrawan lirih sambil memegang perutnya yang terasa sakit dan hanya bisa melihat istrinya sudah berada di tangan pimpinan orang-orang yang menyandera mereka.

"Bos ini perempuannya," Katanya sambil mendorong kasar perempuan yang ditariknya itu kepada bossnya.

Bugh...

"Ah, akhirnya sekarang sudah ada dipelukanku cantik," Ucapnya sambil menahan istri dari Hendrawan yang terus memberontak dipelukannya.

"Bajingan lepaskan aku..! Lepaskan aku !!"

Plak....!

Tamparan keras dari istri Hendrawan mengenai telak wajahnya itu. "Hoooh, dari seumur hidupku. Hanya satu perempuan yang berani menampar wajahku ini !" Balasnya sambil menyeringai, ia pun menjabak rambut istri Hendrawan dan juga menjilati leher jenjangnya.

"Akh..,papah," panggil istrinya lirih, sedangkan Hendrawan saat ini tak berdaya dan hanya mampu melihat orang yang dicintainya itu menangis.

Brugh, tubuh istrinya terlihat didorong kasar hingga tersungkur di tanah.

"Mamah....!" Teriak Hendrawan sambil berusaha mendekati istrinya, namun sayangnya upayanya langsung dicegah oleh dua orang yang menjaganya. Sedangkan para pembantu dan sopir pribadi hanya bisa meringkuk ketakutan, tidak ada satu pun berani mencoba menyelamatkan nyonya mereka. Bahkan pengawal yang satu-satu selama ini banyak dia andalkan dalam kondisi apapun, si Anton sudah terlihat tak sadarkan diri terkapar ditanah.

"Pak Hendrawan lihatlah saat ini istrimu sedang mau bercumbu dengan orang lain !! Hahahahahahahahaha,"

Degh ......

Degh.......

Degh.......

"Tolong! Siapapun tolong selamatkan istriku, ! " bathinnya penuh harap dan berdoa ada seseorang datang menyelamatkan istrinya. Sambil ia pun terus berusaha memberikan semua perlawanan yang ia bisa, saat ia melihat pakaian satu-satunya yang dikenakan istrinya telah dilucuti.

"Papah," Dengan air mata terus keluar dari istri Hendrawan, seolah-olah masih tak percaya dengan sebuah kejadian yang akan di alaminya.

"Mah.....!"

"Please, siapapun tolong istriku ! Tolong!"

Sebuah doa penuh permohonan keluar dari mulut Hendrawan yang saat ini sudah tak berdaya. Dan entah itu takdir atau bukan, tiba-tiba ia merasakan dan mendengarkan jelas sebuah angin membawa suara teriakan kematian yang sangat menakutkan.

Kyaaaaaaaa......

Sebelum Hendrawan menyadarinya, ia mendengarkan suara teriakan keras yang keluar dari mulut istrinya.
"Mah...," ucapnya terhenti ketika melihat tubuh orang yang mencoba mengauli istrinya itu sudah terbaring kaku dengan kepala terpenggal.

"Boosss .....!" teriak seketika semua orang yang saat ini menyandera Hendrawan, ketika melihat boss mereka telah tewas tak bernyawa.

"Siapa...? Siapa yang berani membunuh bos !!" ucap salah satu dari mereka langsung membuat yang lain menjadi waspada.

Hingga sekali lagi sebuah angin yang membuat mereka merinding seketika, dan tiba-tiba saja tubuh mereka menjadi kaku tak bisa digerakan.

"Kenapa tubuhku tidak bisa," ucap semua orang-orang yang tadinya menyandera Hendrawan dan istrinya.

Sebelum mereka semua sempat sadari, dengan seseorang yang membawa sebuah pedang, muncul dari sebuah bayangan mereka masing-masing. Sebuah tebasan pedang secara bersamaan memenggal langsung kepala mereka.

Deg....

Tak henti-henti Hendrawan, dan para pembantunya, juga supir pribadinya meneguk air liur mereka sendiri, bahkan merasakan mual yang sangat ketika melihat mayat orang telah terpenggal. "S..si..siapa yang menolong kami? " bathin Hendrawan bertanya sendiri sesaat.

Hingga akhirnya ia menginggat kembali dengan istrinya yang tubuhnya dan badannya terlihat berlumuran darah dan masih terdiam dengan kondisi matanya yang melotot, akibat sebuah kejadian cepat mengerikan itu.
"Mah..,"

Dengan kaki yang masih lemas Hendrawan mencoba berjalan perlahan mendekati istrinya yang terdiam kaku. Dan ketika ia sudah bersama istrinya, ia pun mencoba menyadarkan istrinya sambil ia mengelap darah diwajah istrinya dengan baju yang ia kenakkan.

"Mah....mah sadar mah..," Kata Hendrawan sambil ia menguncang-menguncang tubuh istrinya secara perlahan dan berulang-ulang, hingga istrinya mulai tersadar dan dengan terbata-bata terdengar suara istrinya yang memanggilnya.

"Pa....pa....pah, a..da se...seorang disana," Ucap istrinya sambil menunjuk kerah seseorang yang mulai mendekat dengan tangannya yang tak berhenti bergetar.

"Siapa mah...?" tanya Hendrawan yang mulai penasaran dan melihat ke arah ditunjuk oleh istrinya itu.

Degh...

Seorang pemuda dengan hawa kehadiran yang sangat mengerikan muncul dihadapan mereka berdua. Bola mata pemuda tersebut seperti bersinar dan terus menatap tajam kearah Hendrawan dan istrinya yang hanya bisa diam, merasakan rasa ketakutan sukar untuk dijelaskan.

"Si...siapa kamu? A..apa kamu yang telah menyelamatkan kita? " Kata Hendrawan yang mencoba memberanikan diri untuk bertanya, namun pemuda itu hanya diam dan tersenyum kearahnya. Hingga...

Brugh.....

Sebuah kejadian yang tak bisa dilupakan seumur hidup dalam Hendrawan semalam. Bagaimana tidak, pertama ia merasakan lega sesaat karena ia pikir sudah lolos dari sebuah kejadian yang tak terduga terjadi di daerah Jakarta pusat, hingga akhirnya membuat dirinya dan istrinya harus meninggalkan kediamaannya menuju Villa miliknya yang berada dipuncak bogor.

Ditengah perjalanan, mereka diserang oleh beberapa pembunuh profesional yang mengincar nyawanya, dan menyebabkan beberapa orang pengawalnya telah tewas. Bahkan Hendrawan hampir saja dipaksa menyasikan dengan kedua mata sendiri, istrinya akan digauli orang lain.

Walaupun hal itu tidak benar-benar terjadi, namun jika terjadi pun Hendrawan tak akan bisa memaafkan dirinya sendiri selama hidupnya. Karena tak dapat melindungi orang yang dicintainya.

Yah, dia sungguh beruntung dengan munculnya pemuda yang tak dikenalnya itu datang menolong walau Hendrawan, istrinya, juga yang lain harus melihat sendiri bagaimana para mayat pembunuh profesional jatuh dengan kepala terpenggal.

"Tapi tunggu dulu! Apakah Hendrawan yakin bahwa pemuda itu yang menyelamatkannya, juga istrinya?"

"Ya, ia percaya semua dilakukan oleh pemuda itu. Dan instuisi seorang Hendrawan tidak pernah salah dalam menilai seseorang."

Dan saat ini terlihat Hendrawan tengah menangkan dirinya sendiri dengan melihat sebuah berita yang tak kalah mengejutkan baginya, dan membuat dirinya melotot tak percaya.

"Jadi semalam ada seeokor monster yang muncul dan menyerang? Tapi bagaimana bisa !? Apakah ini semua hanya tipuan belaka ?" bathinnya, namun sebentar ia mulai sedikitnya percaya ketika ia melihat wujud monster tersebut, dan juga kerusakaan-kerusakaan yang diakibatkan

Glek...., dengan terburu-buru ia mulai meminum segelas air putih yang berada didepannya. Dan tiba-tiba dia tersadar saat salah satu penjaga yang bertugas menjaga Villa bernama Ferdy datang kepadanya.

"Selamat pagi boss, saya sudah ketempat kejadian namun tak mendapatkan petunjuk siapa yang menyuruh mereka," Ucap Ferdy dengan penuh rasa bersalahnya sambil menunduk tak berani memandang langsung ke arahnya

"Hah! Siapa sebenarnya yang menyuruh mereka !!" ucap Hendrawan dengan penuh emosi tak menemukan satu pentunjuk apapun.

"Maaf boss," dengan pelan Ferdy meminta maaf padanya.

Ya, malam itu ketika Hendrawan beserta istrinya telah sampai di Villa. Betapa terkejutnya Ferdy ketika melihat wajah-wajah pucat dari bossnya menyetir sendiri dan ketika keluar dari mobil, bossnya itu tidak mengenakan baju, bertelanjang dada dan juga istri bossnya yang hanya mengunakan kain. "Apa yang sebenarnya terjadi?" bathin Ferdy namun ia tak berani bertanya kepada bossnya saat itu juga.

"Ferdy! Kamu bantu menggotong Anton dan bantu obati luka dia dan satu lagi bawa juga pemuda dibelakang ini,ke salah satu kamar yang bagus !!" Perintah Hendrawan dan langsung pergi, memampah istrinya yang masih shock berat.

Tanpa bertanya apa-apa ia langsung melaksanakan semua perintah Hendrawan, dengan menyuruh yang lain untuk membantunya.

Degh...

"Anton", Ucapnya setengah kaget melihat luka tembak yang dialami temannya itu dan sudah tak sadarkan diri. Ingin rasanya ia bertanya kepada yang lain, namun ia urungkan dan lebih mengutamakan pengobatan Anton terlebih dahulu. "Mungkin nanti boss sendiri yang memberitahuku," Bathinnya.

Rasa bersalah menghantui langsung Ferdy ketika sudah mengetahui yang sebenarnya. Andai saja ia berada disana, waktu itu! Sesal sangat ia rasakan kenapa hanya berdiam di Villa, bukannya berinsiatif menghubungi bosnya agar ia dapat menjemputnya kalau posisi sudah dekat. "Ah, sungguh bodoh kau Ferdy !".

"Ferdy..ferdy..," Kata Hendrawan memanggil nama anak buahnya itu.

"Eh..ma..maaf bos saya bengong tadi," balas Ferdy langsung.

"Hah, ya sudah! Sekarang bagaimana keadaan Anton sekarang ?" Tanya Hendrawan.

"Sepertinya sudah sadar boss, tapi belum bisa beraktivitas biasa,"

"Oh bagus lah. Oh ya satu lagi pemuda itu sudah bangun?" tanya Hendrawan lagi penasaran dengan pemuda yang telah menyelamatkannya tadi malam.

"Belum bos,"

"Ok ! Kalau pemuda itu sudah sadar. Cepat beritahu padaku! Aku ingin mengobrol dan mengucapkan terima kasih padanya. Sekarang kamu bisa kembali! " Ucap Hendrawan yang menyuruh Fredy untuk meninggalkan dirinya sendirian.

"Baik bos,"

Sepeninggalan Fredy anak buahnya, Hendrawan cukup merasa khawatir dengan kondisi istrinya yang tampaknya saat ini masih belum melupakan traumanya itu. "Sebaiknya aku melihat istriku! " bathin yang langsung mematikan tv dan segera menunju sebuah kamar tempat istrinya berada.

..................................................................................

"Dimana aku sekarang ini?"

"Tapi kenapa badanku terasa sakit dan mati rasa seperti ini?"

"Dan siapa mereka ?"

Degh...degh....degh...degh...degh..

"Ah, perasaan ini, rasanya aku pernah merasakan hal yang sama seperti ini sebelumnya !"

"Rasanya semua darahku mendidih ketika melihat senyum dan tawa mereka semua !!"

"Aku akan membalasnya ! Yah, aku pasti akan membalas semuanya !!!".
....................................................................................

~ oo~oOo~oo~

Sebulan telah berlalu sejak muncul sebuah gerbang dan seekor monster yang menyerang disemua ibu kota berbagai negara. Beberapa perubahan besar mulai terjadi, ketika fenomena munculnya kekuataan yang ada didalam tubuh manusia. Umumnya sebelum fenomena tersebut terjadi, orang-orang yang mendapatkan kekuataan misterius itu. Akan merasakan sakit yang sangat diseluruh tubuhnya.

Dan ada juga pula beberapa faktor mendukung seseorang mendapatkan kekuataan misterius tersebut. Yaitu mereka yang mendapatkan secara tiba-tiba, mereka yang benar-benar terpilih, dan yang terakhir mereka yang pernah kehilangan seseorang yang berharga.

Yah, fenomena yang awal-awalnya sempat mengemparkan seluruh dunia karena banyak orang diseluruh tiba-tiba berteriak kesakitan tanpa jelas. Namun setelah munculnya orang-orang terpilih dengan kekuataan mereka masing-masing, yang terbagi antara tipe fisik dan tipe pendukung.

Tipe fisik sendiri dibagi tiga macam, yaitu tipe tenaga, tipe pertahanan, tipe kelincahan yang masing memiliki kelemahan masing-masing. Tipe tenaga umumnya hampir sama tipe pertahanan mengandalkan kekuataan otot dan memiliki daya ketahanan tubuh, namun masalahnya tipe itu tidak memiliki kecepatan. Sedangkan sebaliknya tipe kelincahan, memiliki kecepatan yang bagus dan serangan mematikan namun daya ketahanan tubuhnya sangat rentan.

Dan satu lagi tipe pendukung dibagi menjadi dua macam yaitu tipe pendukung yang bisa langsung menyerang, dan tipe pendukung yang bisa mengobati dan menambahkan kekuataan, ketahanan, kelincahan temannya.

Yang membedakan semua hanyalah bedanya tingkatan kekuataan masing-masing yang didapatkan orang-orang terpilih dan dibagi menjadi berbagai kelas sesuai tingkat kekuataannya. Yaitu kelas S, kelas A, kelas B, Kelas C, kelas D, dan yang terakhir juga paling lemah kelas E !

Setelah munculnya berbagai orang-orang terpilih mungkin jawaban tepat untuk mengatasi sebuah gerbang kematian (Nama diberikan setelah kesepakatan bersama dalam rapat darurat Dewan Keamanan Dan Perdamian Dunia), namun sayangnya ada beberapa orang yang menyalah gunakan kekuatannya dengan berbuat kejahatan dimana-mana, seperti pencurian, pembunuhan dan sebagainya di setiap negara di dunia ini.

Maka untuk mengatasi masalah ini beberapa negara mulai membentuk dewan pengawas dan merekut orang-orang terpilih itu juga. Guna mengawasi dan mengurangi angka kejahatan yang terjadi. Selain dari negara sendiri tampaknya ini menjadi bisnis menarik bagi para pengusaha yang kebanyakan membanting setir usaha mereka dan mendirikan sebuah guild untuk merekut para orang terpilih nantinya.

Semua persiapaan di berbagai Negara didunia ini tampak sudah matang dan para warganya sudah mulai merasa tenang tanpa adanya rasa khwatir. Sedangkan di Indonesia sendiri cara hampir sama dengan negara lain, namun yang membedakan adalah negara ini membuat sebuah tempat evakuasi guna orang-orang yang tak memiliki kekuataan, jika serangan monster muncul kembali.

Dan benar saja belum lama masyrakat negara ini merasa aman, tiba-tiba muncul sebuah gerbang kematian di daerah Yogyakarta. Gerbang kematian tersebut terlihat lebih besar daripada gerbang kematian yang pertama kalinya muncul di Jakarta.

Kali ini berbeda dari pertama tampaknya benar- benar sudah mulai diprediksi. karena beberapa guild yang ada sudah mengirim para orang-orang terpilih mereka sebelum seekor monster tersebut keluar dari lubang kematian.

"Oh ternyata ini yang dinamakan gerbang kematian. Ternyata lebih kecil dari dugaanku yah, hahaaha," ucap salah satu orang terpilih bernama Sandy yang menyombongkan dirinya.

"Hei, Sandy bagaimana kita bertaruh ? berapa banyak monster yang bisa kita bunuh? " kata temannya yang mengajak dirinya bertaruh.

"Baik! Berapa banyak taruhannya? " balas Sandy dengan semangat.

"Bagaimana dengan 5 juta, apakah deal?" Dan tanpa berpikir panjang lagi sandy langsung mengiyakan ajakan temannya.

"Nah, kita lihat siapa yang akan menang nanti !" Bathin Sandy dan dengan langkah percaya diri ia masuk kedalam gerbang kematian menyusul beberapa orang yang terlihat sudah masuk terlebih dahulu.



Bersambung...
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd