Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG AKU KAMU DAN MASA LALU KITA

Semeleketeh

Semprot Baru
Daftar
3 May 2018
Post
29
Like diterima
116
Bimabet
Aku kamu dan masa lalu kita
Awalan
.

Ingin membuat cerita, tapi bingung harus mulai dari mana.
Baik, pertama izinkan saya mengucap syukur terlebih dahulu, karena masih diizinkan untuk mengingatnya.
.
Perkenalkan, namaku Hari, sekarang umurku 27 tahun, tinggal dikota, bekerja, dan sudah berkeluarga. Tinggi 168 cm, berat 60 kg. Muka standard, tidak jelek, ganteng pun belum tentu.
.
Baiklah, disini aku akan menceritakan pengalaman tabuku dimasa lalu, bukan dengan istriku, tapi dengan orang yang hampir saja menjadi istriku. Jika saja cinta kita direstui, mungkin sekarang aku tengah menunggu kelahiran bayi darinya. Tapi, apalah daya. Ketika orang tuanya sudah berkata tidak, memaksakan kehendakpun rasanya percuma. Beberapa dari kalianpun mungkin akan setuju, meski aku yakin tidak sedikit diantara kalian yang akan menyarankan untuk kawin lari ataupun hal-hal lainnya.
.
Sebelum aku melanjutkan kisah ini, pertama aku ingin menegaskan bahwa
1. Ini adalah kisah nyata (80%) jadi mohon dengan sangat untuk tidak merepost atau PK PK apalah yang ga jelas, mohon hargai saya sebagai penulisnya
2. Mohon maaf sebelumnya, cerita ini sama sekali tidak ada unsur untuk menyinggung pihak manapun atau adanya unsur SARA
3. Nama tokoh, tempat dan waktu kejadian akan saya ubah sedemikian agar tidak ada yang terlukai
.
Jika berkenan, mari kita lanjutkan ceritanya🙏
 
Semangat gaan ditunggu ceritanya
 
Part I
The Beginning
.

Sore itu kira-kira ditahun 2011, sekitar pertengahan tahun. Umurku 18 Tahun pada saat itu. Hujan akhirnya turun juga. Setelah sejak siang langit mendung, petir bersaut padu.
Hari ini, adalah pengumuman kelulusan di sekolah kami. Tidak seperti disekolah lain, untuk mencegah terjadinya aksi coret-coret seragam sekolah, pihak sekolah memutuskan untuk mengantarkan surat hasil kelulusan ke rumah masing-masing siswa.
.
"Bagaimana pengumumannya?" aku mengirimkan pesan singkat kepada pacarku. Namanya Tami. Sudah sejak kelas X kami menjalin hubungan, meski tanpa sepengetahuan orang tuanya. Dia terlahir dikeluarga yang sangat-sangat religius. Dikesehariannya, tami selalu mengenakan pakaian sopan, gamis dan berjilbab syar'i, kacamata yang tidak lepas melindungi dua bola matanya yang indah. Kecantikannya sungguh terpancar dari gaya bicara yang anggun, serta perangainya yang elok. Aku mencintainya.
.
Hubungan yang kami jalin tentu bukan tanpa hambatan, bahkan beberapa kali kami hampir putus, bukan karena orang ketiga atau pertengkaran serius. Hanya karena orang tuanya yang beberapa kali memergoki kami berpacaran. Tentu, dengan sedikit usaha keras, kami saling menguatkan satu sama lain untuk tetap bertahan.
.
"Alhamdulillah, lulus. Aku yakin kamu juga. Masa mantan ketua osis ga lulus, malu-maluin hehehe" balasnya setelah 15 menit aku menunggu.
.
Percakapan kami tidak begitu lama, hanya sekitar satu jam, sebelum akhirnya dia berpamitan karena akan mengikuti pengajian.
.
Berita kelulusan ini membuat aku merasa bahagia dan sedih sekaligus. Bahagia karena pada akhirnya perjuanganku mengejar pendidikan di jenjang menengah terselesaikan, sedih karena pada kenyataannya aku harus siap berpisah dengan Tami yang harus melanjutkan ke pesantren. Artinya, tidak ada pertemuan, dan bahkan tidak ada komunikasi sampai berbulan-bulan lamanya.
......
Menjelang tengah malam, dikamar ini semua kenangan itu membuncah silih berganti.
.
Tepat dua bulan yang lalu, di kamar ini, dengan sadar aku dan Tami melakukan hubungan yang tidak pernah kami rencanakan sebelumnya. Mengikat satu sama lain dengan perasaan cinta yang sudah kelewat batasnya. Melakukan hubungan yang harusnya hanya dilakukan oleh sepasang suami istri.
.
To be continued
 
Part 2
Flash back
.

"Mas aku mau ngomong" kata Tami tiba-tiba memotong pembicaraan. Aku hanya diam, menatap tajam matanya. Tanda mempersilahkan.
.
Baru setengah jam dia sampai dirumahku kebetulan hari ini libur karena persiapan Ujian Nasional. Tentu, dia datang diam-diam dengan membuat alasan kepada orang tuanya mau belajar kelompok. Pertemuan ini memang sudah kami rencanakan sejak seminggu yang lalu.
"aku sudah memutuskan, menuruti kemauan abi sama umi. Aku akan pergi mondok, rencananya satu bulan setelah pengumuman kelulusan" aku mendengus panjang, meski sudah aku tebak sebelumnya, tapi kata-katanya sungguh membuat sesak dada dan lemas seluruh tulang-tulangku. Tanpa terasa air mata menetes, aku berdiri, meninggalkannya di ruang tamu.
.
Menutup pintu kamar, membenamkan muka di bantal lalu berteriak "AKU TIDAK MAU KAMU PERGI!" Sungguh ini berat sekali.
.
Pintu kamar diketuknya pelan, Tami terlihat membuka pintu dan ragu-ragu masuk kamar. Dengan langkah yang berat, dia mendekat. Menutup kembalu pintu dan memeluku. Ini bukan kali pertama Tami memeluk, namun rasanya kali ini berbeda. Ada rasa kehilangan yang amat sangat dalam serta rasa ingin memiliki sepenuhnya.
"maaf mas, aku tidak bisa berbuat apa-apa untuk menolak permintaan orang tuaku".
Aku tidak menjawab, hanya menatap tajam matanya yang mulai meneteskan air mata.
Entah dari siapa yang memulai, bibir kami sudah saling pagut, mesra. Bibirnya yang mungil sungguh sangat lembut.
.
Aku mengusap keplanya yang dibalut jilbab, menekannya agar lebih lama kami berciuman.
Satu menit, dua menit, tiga menit kami berciuman dan kali ini tidak semesra tadi. Ciuman kami berubah menjadi ciuman liar penuh nafsu. Nafasnya sudah mulai berat aku rasa, detak jantungnya mulai tidak beraturan.
.
Tanganku yang tadinya masih dikepala, kini sudah mulai aktif meremas payudaranya. Dia melenguh pelan.
.
Posisinya kini Tami diatas menindihku, masih dengan ciuman liar dan remasan yang sama.
.
"aku akan menyerahkan ragaku untukmu mas" katanya pelan. Lalu perlahan mulai turun kebawah membuka celana yang aku kenakan. Secepat kilat, mulutnya kini tengah mengoral kontolku yang sudah tegang sejak tadi. Sambil mengocok pelan, lidahnya liar menjilati seluruh batang kontolku.
.
Lima menit, Perlahan dia berpindah, menurunkan resleting gamis yang ia kenakan, menurunkan lengan gamisnya menjadi setengah badan. Payudaranya yang berukuran kurang lebih 34B itu kini terpampang di depan mukaku. Aku tau maksudnya, mulutku kini penuh semangat memainkan putingnya yang berwarna kemerahan, serta yang bagian kiri aktif aku remas.
.
Desahannya kini semakin menjadi-jadi. Beruntung, hanya kami berdua di dalam rumah, serta hujan lebat yang tiba-tiba datang.
.
Kami sudah telanjang bulat sekarang. Setelah puas menjilati memeknya. Aku menatap tajam matanya, seolah bertanya keseriusannya melakukan ini semua. Matanya terpejam, siap menerima segala resikonya. Dengan perlahan aku mulai berusaha memasukan kontolku. Dimulai dengan menggesek-geseknya pelan. Cukup sulit, 2 menit hanya baru masuk setengahnya. Dan butuh perjuangan ekstra hingga semua kontolku masuk kedalam
.
Aku diamkan beberapa saat setelah semua kontolku masuk ke memeknya. Tangis tami tertahan. Namun tidak dengan darahnya yang sedikit mengalir melewati kontolku.
.
Satu jam berlalu, dan aku sudah sampai di puncaknya. Segera kutarik kontol dan aku keluarkan spermaku di perutnya. Dan tanpa sadar aku menangis di pelukannya.
.
To be continued
.
(maaf suhu adegan bercocok tanamnya tidak diceritakan secara detail, kalian pasti faham seperti apa ya) semoga bisa melanjutkannya lagi.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd