Semeleketeh
Semprot Baru
- Daftar
- 3 May 2018
- Post
- 29
- Like diterima
- 116
Aku kamu dan masa lalu kita
Awalan
.
Ingin membuat cerita, tapi bingung harus mulai dari mana.
Baik, pertama izinkan saya mengucap syukur terlebih dahulu, karena masih diizinkan untuk mengingatnya.
.
Perkenalkan, namaku Hari, sekarang umurku 27 tahun, tinggal dikota, bekerja, dan sudah berkeluarga. Tinggi 168 cm, berat 60 kg. Muka standard, tidak jelek, ganteng pun belum tentu.
.
Baiklah, disini aku akan menceritakan pengalaman tabuku dimasa lalu, bukan dengan istriku, tapi dengan orang yang hampir saja menjadi istriku. Jika saja cinta kita direstui, mungkin sekarang aku tengah menunggu kelahiran bayi darinya. Tapi, apalah daya. Ketika orang tuanya sudah berkata tidak, memaksakan kehendakpun rasanya percuma. Beberapa dari kalianpun mungkin akan setuju, meski aku yakin tidak sedikit diantara kalian yang akan menyarankan untuk kawin lari ataupun hal-hal lainnya.
.
Sebelum aku melanjutkan kisah ini, pertama aku ingin menegaskan bahwa
1. Ini adalah kisah nyata (80%) jadi mohon dengan sangat untuk tidak merepost atau PK PK apalah yang ga jelas, mohon hargai saya sebagai penulisnya
2. Mohon maaf sebelumnya, cerita ini sama sekali tidak ada unsur untuk menyinggung pihak manapun atau adanya unsur SARA
3. Nama tokoh, tempat dan waktu kejadian akan saya ubah sedemikian agar tidak ada yang terlukai
.
Jika berkenan, mari kita lanjutkan ceritanya
Awalan
.
Ingin membuat cerita, tapi bingung harus mulai dari mana.
Baik, pertama izinkan saya mengucap syukur terlebih dahulu, karena masih diizinkan untuk mengingatnya.
.
Perkenalkan, namaku Hari, sekarang umurku 27 tahun, tinggal dikota, bekerja, dan sudah berkeluarga. Tinggi 168 cm, berat 60 kg. Muka standard, tidak jelek, ganteng pun belum tentu.
.
Baiklah, disini aku akan menceritakan pengalaman tabuku dimasa lalu, bukan dengan istriku, tapi dengan orang yang hampir saja menjadi istriku. Jika saja cinta kita direstui, mungkin sekarang aku tengah menunggu kelahiran bayi darinya. Tapi, apalah daya. Ketika orang tuanya sudah berkata tidak, memaksakan kehendakpun rasanya percuma. Beberapa dari kalianpun mungkin akan setuju, meski aku yakin tidak sedikit diantara kalian yang akan menyarankan untuk kawin lari ataupun hal-hal lainnya.
.
Sebelum aku melanjutkan kisah ini, pertama aku ingin menegaskan bahwa
1. Ini adalah kisah nyata (80%) jadi mohon dengan sangat untuk tidak merepost atau PK PK apalah yang ga jelas, mohon hargai saya sebagai penulisnya
2. Mohon maaf sebelumnya, cerita ini sama sekali tidak ada unsur untuk menyinggung pihak manapun atau adanya unsur SARA
3. Nama tokoh, tempat dan waktu kejadian akan saya ubah sedemikian agar tidak ada yang terlukai
.
Jika berkenan, mari kita lanjutkan ceritanya