Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Aku Lelaki Mu ~ (No Sara)

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Kampret... Kirain beneran... Udah ikutan emosi aja. Sampe2 gk mau baca lanjutannya... Turn oh deh si otong..
Salute buat penulisnya
 
Wah,wah,wah macet ya suhu, dah banyak nih yg nunggu apa lagi supporter dila.
Lanjut suhu buat gemetar lagi liat dila sama roni asal engga nyoblos aja,
Rasa nya gmn gitu ngebayangin nya hihihi
:mindik:
 
Mantab dah suhu... ditunggu segera apdet dah pada menunggu ini...
:beer:

(((mungkin ini suhu lagi sibuk ngurusin program" dan JKEM makanya lama apdetnya))) :D
 
Tsubasa dicariin Hyuuga katanya dilla dipinjem bisa nga ;):p:Peace::beer:
 
Hajar terus.. bikin bingung ena ena
 
Masukan aja mas..alur cerita sudah okke, tp d part yg terakhir suhu sedikit kecolongan nie, awalnya HP mati gk bsa hub dilla..tp bsa buat ngerekam video...maaf mas, cm masukan..overall ceritanya keren banget..sanggup membuat mengocok segalanya..
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Anjay... Gua kirain Dilla udah selingkuh... Bikin jantung mau copot aja bacanya.
Ceritanya mantap suhu... Lanjut..
 
Selamat malam suhu-suhu semua, pada hari ini akhirnya saya beranikan diri untuk memposting cerita yang selama ini saya buat. jujur cerita ini belum selesai, mohon saran dan bimbingan suhu-suhu semua supaya cerita ini bisa dinikmati bersama yaa.​


AKU LELAKIMU

INDEKS SEDERHANA (UPDATE)
PART I ---> Page 1
PART II ---> Page 2
Mulustrasi --> Page 3
PART III --> Page 3
PART IV --> Page 6
PART V --> Page 7
PART 6 --> Page 9



PART I

(Gadis Manis)

Namaku Darius, teman-temanku sering memanggilku uus. Aku adalah seorang mahasiswa yang sedang menimba ilmu di sebuah kota yang di negaraku disebut kota pelajar. Ceritaku ini bermula di semester 3, tepatnya ketika banyak mahasiswa baru yang baru masuk di kampusku. Saat itu aku menjadi salah seorang panitia di tingkat universitas dan menjadi seorang kakak pandu yang bertugas untuk memandu adik-adik mahasiswa baru.


Aku memandu sekitar 20 mahasiswa baru yang terdiri dari 11 cewek dan 9 cowok. Dari 11 cewek itu, mata dan hatiku jatuh kepada seorang cewek yang bernama Dilla. Dilla ini anaknya manis, kulitnya kuning, tinggi sekitar 155 cm, tidak kurus tapi berisi dan yang membuatnya semakin cantik adalah karena dia menggunakan jilbab.


Suatu hari setelah ospek selesai, aku melihat dilla sedang mencari-cari ojek yang bisa mengantarnya pulang. Namun sepertinya dikarenkan banyak mahasiswa yang menggunakan jasa ojek, tidak ada lagi ojek yang tersedia untuknya.

“Dilla kamu belum pulang ? pulang sama siapa ?” Tanyaku.

“Belum mas, ga tau nih mas aku udah order GeJek tapi ga ada driver yang ngambl orderan ku nih.”

“Ya udah dil, sama aku aja. Aku anterin ke kosmu.” Ajakku.

“Kosanku jauh mas, di daerah prawirotaman, kasian mas uus nanti harus bolak balik ke jakal lagi.” Jawab Dila.

“Gapapa dila, kalau pakai motor gak bakal jauh kok. Udah yuk naik, kalau sama mas gratis kok ga perlu order dulu.” Jawabanku penuh harap supaya Dila mau ikut.

“Hmm oke deh mas, kalau mas uus gak keberatan oke deh. Maaf merepotkan” Jawab dilla dengan senyuman manis.

Hari itu aku berhasil membonceng seorang wanita, ya, wanita pertama sejak sekian lama. Hatiku bener-bener deg-degan dan kepalaku berusaha keras untuk mencari pertanyaan-pertanyaan supaya ga garing di perjalanan.

“Itu mas kosku yang warna biru.” Dilla menunjuk kosnya.

“Loh, ini kosanmu ? ini bukannya kosan campur ya Dil ?.” tanyaku heran.

“Iya mas, soalnya aku udah mutar-mutar ga nemu mas, adanya kosan ini dan kebetulan harganya juga tidak terlalu mahal. Untuk semester awal gapapa deh mas disini dulu.” Jawab dilla.

“Hoo gitu, nanti kalau kamu butuh temen buat nyari kosan, ajak aku aja, bakal kutemenin sampai ketemu kosan paling oke dan deket kampus. Kasian kan kamu kuliah di kedokteran kosnya jauh disini.” Jawabku.

“Iyaa mas, hehe. Makasih banget ya mas. Sering-sering anterin aku, biar ga perlu bayar ojek hehehe.” Jawab dilla sambil tersenyum.

“hahaha, siapp buoss. Tapi ini aku anterin ada yang marah ga dil ? ntar disiram air keras lagi mukaku.” Tanyaku penuh harapan, semoga belum ada yang punya.

“hihihi, ga ada kok mas uus. Mas uus tenang aja.” Jawab Dilla sambil tersenyum.

“Oke deh dilla, aku balik dulu yaa, kabarin aja kalau kamu mau kemana-mana. Mas siap menunggu orderan dari dek dilla.” Jawabku

“Hihihi, okee mas uus yang lucu, hati-hati dijalan yaa mas, maaf yaa udah merepotkan.” Jawab Dilla sambil tersenyum.

“Tuhan, senyumnya itu... benar-benar.... argh ! aku harus bisa jadiin Dilla pacarku !” Bisikku dalam hati.

Aku pun balik ke kosanku, sepanjang perjalanan aku selalu mengingat hal-hal lucu, tawanya suaranya yang lembut, sifat dilla yang menggemaskan seperti anak-anak, sifat polosnya dilla, semua terbayang dalam lamunanku. Tapi dari itu semua, ada satu hal yang tidak bisa menahan sisi kelakian ku, Dadanya !!! sungguh tak dapat ku percaya, aku tak menyangka Dilla yang berjilbab dan tinggi badannya hanya 155 cm ternyata punya dada yang gede !. iya, gede gan !. Sepanjang perjalanan, setiap tanjakan, aku merasakan ada benda kenyal yang menempel dengan hangatnya di punggung ku. Dan itu adalah dada Dilla. Kalau ku perkirakan mungkin sekitar 36 B atau 34 C kali ya. Tapi yang pasti bener-bener terasa dan membuat “Jhonny” berontak dari dalam celanaku hehe. Ketika sampai di kosannya pun, ku beranikan untuk perhatikan bagian dadanya, oh tuhan... ternyata dibalik jilbab dan badannya yang kecil, terdapat dada yang gede... jilbab yang dikenakan dilla memang bukan jilbab panjang, tapi dilla menggunakan jilbab paris ala-ala mahasiswi sekarang yang menyelempangkan jilbabnya. Sehingga gundukan itu pun terlihat dari balik baju putih yang ia gunakan untuk ospek.


Sesampainya di kos, dimalam harinya sekitar pukul 20.00 , kuberanikan diri untuk chat dilla lewat line.

“Halo dilla. Lagi apa ?” . hanya itu yang ku kirim, tapi tak kunjung ada jawabannya darinya. Sambil menunggu, kusempatkan bermain RF classic, game reborn yang lagi ngehits belakangan ini. Tak terasa sudah pukul 23.00 WIB dan tak ada balasan dari dilla, jangankan balasan di read pun tidak. Alangkah malangnya nasibku ini. Aku pun tidur karena besok harus kuliah pagi-pagi.


Pukul 05.00 WIB aku bangun dan memeriksa hpku, dan ternyata ada pesan masuk dari Dilla.

“Maaf mas uus, dilla ketiduran, ini dilla baru bangun banget.”

Membaca pesan itu, hatiku berbunga. YES, ternyata hanya ketiduran, tidak dicuekkin hehehe.

“gapapa dilla, Dilla pasti kecapean. Semangat yaa buat kuliah hari pertamanya !.” balasku.

Tidak beberapa lama, kemudian Dilla membalas

“Iyaa mas uus, makasiih, mas uus juga semangaat !!”

Tak ingin chat ini berkahir garing, aku iseng-iseng menanyakan apakah Dilla mau makan siang bareng aku atau tidak..”

“Dilla, siang ini kamu kosong ga ?”

“jam berapa mas uus ? jam 12 nanti dilla kosong sih mas, baru kelas lagi jam 2, kenapa mas ?”

“Makan bareng yuk Dil, ada tempat makan enak dan murah di dekat kampus mas”

“Di daerah hukum mas ?”

“Hmm ga di hukumnya sih, tapi yaa sekitaran situ.”

“Boleeh mas, tapi mas jemput yaa hihihi”

“Okee cantik, sampai jumpa nanti.”

“hihihi mas uus bisa aja :p.”


Alhamdullillah, terima kasih tuhan. Akhirnya. Setelah sekian lama. Ada juga cewek yang mau sama hamba mu ini. Dan perkuliahan pun dimulai. Sepanjang kuliah, hanya Dilla yang ada didalam pikiranku. Aku sudah tidak sabar untuk segerabertemu dengannya. Dan tidak sabar untuk mengklarifikasi apakah benar yang kulihat dan rasakan kemarin. Payudara dilla, hehehehe. Jam pun menunjukkan pukul 11.45, aku pun mengirim chat ke Dilla untuk mengingatkannya.


“Dilla, jadi makan ? Aku jemput dikampus ya ?” . selang beberapa menit, Dilla pun membalas pesan yang kukirim.

“Oke mas uus, jam 12 kutunggu depan kampus yaa.” Membaca pesan balasan dari Dilla, langsung ku pacu sepeda motorku dari kampusku ke kampus Dilla.

“Sudah lama nunggu dil ? maap ya agak macet”.

“Iya gapapa mas, hihihi, yuk kita makan.”

Dilla pun naik ke atas motorku dan kami langsung makan menuju ke warung geprek yang ada di dekat kampusku. Sepanjang perjalanan, lagi-lagi aku merasakan kelembutan itu. Sangat kenyal dan hangat. Ternyata benar, dibalik tubuhnya yang kecil, terdapat bongkahan dada yang besar sekitar 36 B atau C kali ya hehehe.


“Kenyaang mas, jadi ngantuk, tapi kuliahku baru mulai lagi nanti jam 3.” Keluh Dilla dengan manisnya.

“Oh ya udah, ke rumahku aja yuk, kita nonton.” Astaga, secara spontan aku mengajakku ke rumah. Memang saat ini aku mengontrak sebuah rumah didekat kampusku, dan aku hanya tinggal sendiri disana.

“Emangnya gapapa mas ?” tanya Dilla. Degh.. sebuah pertanyaan yang tidak kusangka-sangka. Kupikir Dilla bakal langsung nolak, ternyata malah bertanya begitu.

“Yaa gapapa Dilla, kan Cuma sebentar aja lagian ntar pintu depan dibuka aja, kita nonton di ruang tamu.” Jawabku menyakinkannya.

“Hmm okayy deh kalau gitu, ayo mas ke kontrakan mas uus.” Asiiik, bisa berduaan bareng Dilla hehehe. Kami pun langsung berangkat menuju kontrakanku. Lagi-lagi, sepanjang perjalanan Dilla tidak menjaga jarak duduknya sehingga... ya benar, bantalan itu lagi lagi menyentuh punggungku. Kebetulan di jalan menuju kontrakanku jalannya memang agak rusak jadi mau tidak mau aku banyak ngerem mendadak hehehe.

“Maaf Dilla jalannya rusak jadi banyak rem gini, gak maksud apa-apa loh hehehe.” Aku menjelaskankepada Dilla.

“Memangnya kenapa mas ? kan ga ada apa-apa, Dilla juga ga kenapa-kenapa dibelakang sini.” Jawabnya dengan polos.

“Hoo okayy deh Dilla, mas kira kamu mikirnya gimana hehe.” Jawabku.

“Nggak ada mikir apa-apa kok mas, aku malah mikir pengen cepat sampai kontrakan mas, ini dijalan malah ngantuk jadinya hihi.”

“Okee deh Dilla.” Rejeki ga kemana, sepanjang jalan, berkali-kali bongkahan itu menempel di punggungku. Hangat... Jhonny pun berontak....


Kami pun akhirnya sampai di kontrakan. Kontrakanku ini sepi, jarak dari rumah satu dengan yang lainnya cukup jauh. Sehingga orang yang tinggal disana tidak bisa mendengar apa yang dilakukan rumah sebelahnya hehehe. “Maaf ya Dilla berantakan banget, ini udah kuberesin sebisaku hehehe.”

“Iyaa gapapa kali mas uus, makanya cari pacar dong biar ada yang beresin kontrakannya.”

“Hehe iya ini juga lagi usaha Dil hehe.” Dilla pun masuk kedalam kontrakan ku dan langsung duduk diruang tamu. Cuaca di kota yang cukup panas pada siang itu membuat bajunya basah karena keringat. Keringat bercucuran dari wajahnya, tapi Dilla tetap terlihat manis dengan jilbab biru muda yang ia kenakan hari ini.

“Ya udah Dilla, kamu santai aja, anggap rumah sendiri, ini mas ambilin kipas angin biar dingin dan enak nontonnya.”

“Iyaa mas uus, makasiih, pintunya kututup aja ya mas, malah panas kalau dibuka.” Jawab Dilla.

“Okee Dilla, mas sih ikut aja hehehe.” Dilla pun menutup pintu kontrakan dan kemudian mengeluarkan laptop dari tasnya.

“Mau nonton apa Dilla ? ini mas banyak film di hardisk.” Tanyaku.

“Hmm apa ya, Running man ada ga mas ?” “ o ada doong, ayo kita nonton runningman aja yaa.”

“Okee mas uus”.


Aku pun memasang hardisk eksternalku ke laptop Dilla. Karena kebelet, aku tinggal Dilla ke kamar mandi. Dilla pun kemudian membuka file Runningman yang ada didalam hardiskku. “Mas uus, ini folder runningmannya kok ada 2 yang mana ?” tanya Dilla. Karena aku ga begitu dengar apa yang dia tanya, aku pun mengatakan

“sama aja Dilla buka yang mana aja.”Teriakku. Saat aku mulai membuka celana dan mau kencing, tiba-tiba aku teringat sesuatu.

“bukannya runningman satunya itu bokep ya...” “O iyaa !!!” akupun teringat kemudian langsung menyegerakan kencingku dan keluar menemui Dilla. Alangkah malunya aku... ternyata file runningman yang dibuka dan diputar oleh Dilla itu folder Runningman isinya JAV ! aku lupa kalau meletakkan file tersebut di folder Runningman.

“Iiih mas uus, running man kok malah begituan isinya ???” tanya Dilla kaget. “eh maaf-maaf Dilla, di close ajaa.” Dilla pun langsung menekan close, namun ternyata laptopnya tiba-tiba macet dan video itu terhenti di adegan Hitomi Tanakan sedang melakukan Titfuck.

“Mas uus !! jadinya macet ini laptop Dilla !” “Maaf-maaf Dilla, sini mas uus benerin.” Akupun duduk disamping Dilla yang saat itu juga sedang melihat layar laptopnya yang sedang menampilkan gambar hitomi tanaka. Dengan gerak cepat ku tekan ctrl shift escape, kemudian aku klik end now. Akhirnya aplikasi video itu pun tertutup. Fiuuh.

“maaf ya Dilla, mas lupa kalau ada 2 folder yang namanya sama-sama runningman hehehe.” Ucapku meminta maaf pada Dilla.

“Iyaa gapapa mas uus, namanya juga laki-laki sih ya, doyannya nonton begituan.” Jawabnya dengan sangat manis sambil memajukan bibirnya. Tiba-tiba pikiranku tidak bisa fokus, lengan kiriku ternyata beradu dengan payudara Dilla... dibalik jilbab dan bajunya itu.... benar-benar... terasa... besar !!.

“Mas uus, hei ! kok malah bengong.” Tanya Dilla. “Iya maaf Dil, gede sih.” ******... akupun secara reflek ngomong seperti itu....

“hah ? maksud mas uus gede gimana ?” tanya Dilla bingung.

“nggga ada Dilla, tangan mas uus yang gede hehehe.

Ya udah ayo nonton runningmannya lagi, ini file yang bener.” Akupun membuka folder di hardisk dan menghapus folder runningman yang isinya JAV.

“Kok dihapus mas uus ? ga nyesel ? hihihi.” Tanya Dilla mengejekku. “nggak kok Dilla, mas uus tobat hehehe.”

“Yaa deh hihihi.” Kami pun nonton runningman yang beneran.


Jam menunjukkan pukul 13.45, kurang lebih sudah ada 1 jam kami menonton runningman. Tertawa dari Dilla pun sudah tidak ada, saat kulihat ternyata Dilla sudah tertidur. Hmm mungkin dia capek. Akupun masuk kedalam kamar untuk mengambilkan bantal. Dia pun tertidur diatas bantal yang aku ambilkan itu. Dilla pun tertidur dengan lelap, saking lelapnya ia tidak mengontrol cara tidurnya. Dilla tidur terlentang. Iya terlentang. Dan yang membuat darahku mendidih, jilbabnya tersingkap sehingga bagian dadanya menonjol dengan jelas. Melihat kesempatan itu, aku dengan sigap menghidupkan kamera di hpku. Dan... *ckrek* aku lupa untuk mematikan suara kamera.... tak kusangka, ternyata Dilla tiba-tiba terbangun.

“Maaf mas uus, Dilla malah ketiduran, habisnya capek banget. Udah jam berapa ya mas ?” tanya Dilla.

“nggg nggg, masih jam 2 Dilla, kamu lanjut tidur aja.” Jawabku tergagap.

“gapapa mas ? oke deh, dilla lanjut bobok bentar yaa.bangunin 15 menit lagi ya mas uus.” Jawab dilla manja.

“Okee Dilla.” Dilla pun kembali memejamkan matanya. Fiuhhhh, untung aja... aku pun langsung melihat hasil foto tersebut didalam kameraku. Dan hasilnya benar-benar fantastis ! sebuah payudara dari gadis jilbaban yang manis. Dibalik baju biru yang ia kenakan hari itu, terdapat sebuah kenikmatan hakiki bagi setiap lelaki hehehe. Melihat dilla yang kembali tidur, aku pun tidak berani melakukan hal-hal lainnya. Setelah itu tidak ada hal-hal lain yang terjadi. Dilla bangun dan kemudian akupun mengantarkan dia ke kampusnya.


Mohon saran dan bimbingannya Suhu, semoga part selanjutnya bisa mulai ekse ya hehehehe :p
Hhahahshjahhahahsha
Ntap huu
 
selamat sore suhu suhu. maap banget baru bisa update sekarang. kemarin liburan ditempat yang ga ada i net dan sekarang baru ada semangat buat nulis lagi hehehe. selamat menikmati

PART VIII

YANG PERTAMA


Tidak terasa sudah 3 bulan berjalan setelah kejadian itu. Tidak ada hal-hal menarik teradi dalam 3 bulan belakangan ini. Roni yang kukhawatirkan pun ternyata sudah pindah kosan. Sejak kejadian salah pergok itu, Roni tidak pernah kembali ke kosannya dan tidak ada yang tau dia dimana. Ya sudahlah. Hehehe. Selama 3 bulan ini pun aku berusaha memantapkan hatiku untuk Dilla. Aku tidak ada bermain-main nakal dengan Sarah selama 3 bulan ini, walaupun berkali-kali Sarah mengajakku berbuat nakal, tapi aku berusaha menghindarinya dengan halus. Aku belum mengatakan kalau aku tidak ingin melakukan itu lagi dengannya, hanya saja hatiku masih berusaha untuk mengalahkan nafsu yang membelenggu. Hari ini adalah hari dimana pengumuman lomba karya tulisku di umumkan. Dari 50 peserta, hanya 10 saja yang akan dipilih dan diundang ke bali untuk mempresentasikan hasil karya tulis yang telah dibuat. Saat sedang tidur-tiduran di kontrakan, sebuah pesan masuk ke hpku.

“Uuuuss !! coba liat itu di twit**ter.”

“Kita loloss usss !!!!.”

“Asikkk !!”

Sebuah pesan yang ternyata dari Sarah.

“Yeahhh !!!.”

“Jadi kapan nih kita persiapannya ?.” Tanyaku membalas pesan sarah.

“Presentasi 2 minggu lagi us, bisa kan latihan tiap hari ?” Tanya Sarah.

“Bisa bisa sar, aku ngasih tau Dilla dulu ya. Semoga dia ga cemburu haha.” Jawabku.

“Iyee, ga bakal cemburu lah. Kan ga ngapa-ngapain. 3 bulan ini aja ga diapa-apainkan.” Balas Sarah.

“Hehehehe, iya sih Sar.” Jawabku singkat.

“Oke deh, see you tomorrow ya ! malam ini aku mau ngerjain tugas dulu.” Balas Sarah.

“Oke sar.” Jawabku singkat.

Sungguh tak kusangka, ternyata kami lolos ke tahap presentasi dan berdua pergi ke Bali. Padahal sudah kukerjakan sejelek mungkin supaya ga lolos dan supaya ga berduaan sama Sarah ke Bali, tapi takdir berkata lain. Bagaimana caraku menahan nafsu ini kalau Cuma berduaan 1 kamar dalam 3 hari ??? . Ya itu dipikirkan nanti saja, aku pun langsung mengabarkan kepada Dilla kalau aku berhasil masuk ke babak Final.

“Dilllaa sayaangg, mas lolos ke final nih lombanya !.” Ujarkan mengirim pesan pada Dilla.

Tidak ada balasan instant dari Dilla, sambil menunggu balasan aku menonton tv sambil tiduran.

“Wahhh !! selamat mas uus !!!.” sebuah pesan line masuk ke hpku.

“Kapan berangkatnya ?.” tanya Dilla dalam pesan tersebut.

“2 minggu lagi Dill, jadi kemungkinan 2 minggu kedepan bakal sibuk malamnya.” Balasku.

“Hmmm gitu..” Balas Dilla.

“Gapapa kan sayang ?.” Tanyaku.

“Iyaaa mas uus sayang, gapapa kok hihi. Cuma bakal sepi aja hehe.” Balasnya.

“Malam ini jalan yuk ? kita makan.” Balasku.

“Bolehh mas uus, jam 5 jemput aku di kosan yaaa.” Balas Dilla.

“Okee sayang, byee.” Jawabku.

Dalam 2 minggu kedepan aku bakal sering bersama Sarah, jadi aku memutuskan untuk menghabiskan malam ini berdua Dilla. Jam telah menunjukkan pukul 15.30, aku pun bersiap-siap untuk nanti menjemput Dilla jam 17.00 di kosannya. Tidak terasa sekarang jam sudah menunjukkan pukul 16.30, aku pun langsung tancap gas menuju kosan Dilla. Akhirnya aku pun sampai di kosan Dilla dan langsung mengirim pesan.

“Mas udah dibawah nih.” Ujarku dalam pesan tersebut.

“Iyaa mas uus sayangg, bentar baru kelar mandi.” Balas Dilla.

Membaca pesan tersebut pikiran liarku langsung mengambang kemana-mana. Tiba-tiba teringat bagaimana seksinya pacarku ini saat tidak menggunakan pakaian ditubuhnya hehe. Sayang video itu udah dihapus Sarah. Kira-kira mau ga Dilla diajak begituan ya ? hehehe. Jika ada kesempatan, bisa dicoba deh hehehe. Tidak beberapa lama Dilla keluar dari dalam kamarnya dengan mengunakan jilbab pink, sweeter pink dan celana jeans hitam. Lagi-lagi pacarku ini terlihat sangat cantik.

“Kok cantik banget sih hari ini ?.” tanyaku menggombal.

“iiih dasar gombal hihihi. Tapi beneran cantikkan ? hihihi.” Tanyanya.

“Iyaa sayang, kamu tu cantikk banget.” Ujarku sambil mencubit pipinya.

“Hiii mentel cubit-cubit pipi. Dah ayo kita berangkat.” Ujar Dilla.

Dilla pun naik ke atas motorku dan mengenakan helmnya. Seperti biasa, Dilla langsung memeluk tubuhku dan kehangatan payudaranya kembali kurasakan. Tapi ada yang aneh kali ini, kok seperti ga ada penghalang ya... aku yang penasaran pun bertanya ke Dilla.

“Dilla, mas boleh tanya ga ?.” Ujarku.

“Iyaa kenapa mas uus sayang ?.” Tanya Dilla.

“eh tapi jangan marah ya ?” tanyaku lagi.

“Iyaa ngapain marah.” Jawabnya.

“eh ga jadi lah hehehe.” Ujarku.

“iiiihh !!! apaa !! jangan gitulahh !.” jawab Dilla sambil mencubit lenganku.

“Tapi serius jangan marah ya ?.” tanyaku.

“Iyaaa mas uus sayaaanggg.” Jawabnya.

“nggg.. nggg.. kamu ga pakai bra ya ?.” tanyaku.

“Ihhhh mas uusssss !!!.” Dilla teriak sambil mencubitku.

“Nah kann, katanya janji gamau marah. Mas kan Cuma nanya hehehe.” Jawabku.

“Ihhh, hmmmm jadi beteeee.” Jawab Dilla. Dari kaca spion terlihat wajahnya yang cemberut tapi manis.

“jangan marah dong cantikk, mas kan Cuma nanya. Gamau dijawab gapapa hehehe. Soalnya terasa beda di punggung mas.” Jawabku menjelaskan.

“Hmm yaaa soalnya braku habis semua coba, dan yang sisa terakhir malah putus.” Jawab Dilla seperti anak-anak.

“Putus ? kok bisa putus ?.” Tanyaku lagi.

“Yaa manaku tau, jelek kali bahannya.” Jawab Dilla ketus.

“Bahannya jelek atau punya kamu yang kegedean ?.” Ujarku becanda.

“Ihhhh !!! ya kalau kegedean kenapa ?? hmmmm.” Jawab Dilla.

“Hehehe, jangna marah dong sayang. Gapapaa, kan sama mas aja. Cuma mas yang ngerasain dipeluk ga pake bra. Ini kamu mau beli dulu atau gimana ? kalau mau kita bisa ke mall bentar.” Ujarku.

“Hmm ga usah deh mas, ribet juga ke mall kayak gini.” Jawab Dilla

“Loh ini kita juga mau ke tempat makan, sama aja kan hahaha.” Jawabku.

“Heee makannya bungkus aja, bawa ke kontrakan mas uus aja. gapapa kan ?” tanya Dilla.

“Sangat tidak apa-apa, tapi kalau mas nafsu liat kamu gimana ?.” ujarku menggoda.

“Ku potong nanti tititnya.” Ujar Dilla sambil senyum.

“Hahaha, nggak nggak sayang. Ya ayo, kita beli bungkus ya.” Jawabku.

Kami pun pergi ke sebuah tempat makan dan membungkus makanan. Setelah itu kami langsung menuju kontrakan. sesampainya di kontrakan, kami langsung masuk dan membuka makanan yang telah dibeli.

“Mass uus, sambil nonton dongg, keluarin laptopnya.” Pinta Dilla.

“Iyaa cantik, kamu pindahin makanannya ke piring ya sayang.” Ucapku.

Aku pun ke kamar dan mengambil laptopku, kemudian membawanya ke ruang tengah untuk nonton bersama Dilla.

“Mau nonton apa cantik ?” tanyaku.

“Hmm apa ya, film yang romantis dong mas uus hihihi.” Ujar Dilla.

“yang romantis apa ya ..” tanyaku

“Sini coba Dilla yang cari” Ujarnya

Dilla pun mencari film-film yang ada didalam hardisk eksternal yang sudah tertancap di laptopku.

“Ini aja mas uus, 50 shade of gray, kata temenku romantis filmnya.” Ujar Dilla

“Waduh, teman kamu yang mana yang bilang begitu ? itu film ada begituannya.” Jawabku.

“Masa sih mas uus ?” tanya Dilla.

“Iyaa Dilla sayang, itu tentang cewek sama cowok. Nah cowok itu kalau begituan sambil nyiksa ceweknya.” Ujarku.

“Begituan itu maksudnya seks gitu mas uus ?” tanya Dilla polos.

“Yaaa iyaaa dong sayangku cintaku.” Sambil mencubit pipinya.

“Hoo, tapi kok kata temenku bagus ya.” Ujar Dilla.

“Yaa udah kita tonton aja kalau kamu penasaran. Sambil makan.” Jawabku.

“Mas uus gapapa aku nonton ini ?” tanyanya.

“Yaa kalau aku sih ga masalah, toh kamu juga udah gede hahaha.” Ujarku.

“Okee ini aja ya.” Kemudian Dilla pun memutar film itu di laptopku. 50 shade of gray pun dimulai.

Ya baru setengah nonton, adegan ciuman pemeran utama dan si cewek sudah terjadi di lift.

“Hii ciuman kok di lift.” Ujar Dilla

“hahah emang harusnya dimana sayang ?.” tanyaku

“yaa di mana kek, di apartemennya atau dimana. Masa di lift. Kan ada cctv.” Ujarnya

“hahaha” jawabku singkat.

Skip skip, adegan di film sekarang sudah sampai ke si cewek dan cowok ke apartemen. Mereka ciuman di kolam renang kemudian masuk kekamar. Si cowok berciuman dengan si cewek. Si cowok kemudian turun kebawah dan membuka celana si cewek serta memelorotkannya kebawah. Kemudian menciumi bagian sensitive si cewek.

“Hii ga jorok apa, kok itu si cewek di cium.” Komen Dilla.

“Yaa wangi mungkin itunya si cewek.” Jawabku singkat

Kemudian kami fokus lagi ke scene film itu, si cowo membuka kaos yang dikenakan si cewek diatas kasur kemudian kembali berciuman diatas kasur. Ciuman yang cukup panas. Kemudian si cowo membuka ikatan bra si cewek dan melepaskan bra dari tubuh cewek itu. Kemudian si cowok mulai menciumi leher dan menidurkan sicewek. Si cowok kembali mencium dan menjilati paha serta bagian sensitive si cewek.

“Iiih kok kayak keenakan gitu ekspresi si cewek ya mas.” Tanya Dilla.

“Yaa mungkin emang enak kali Dill, mas ga pernah coba juga hehehe.” Jawabku.

“Emang sih kadang geli, tapi kok kayak ke enakan banget.” Komen Dilla polos.

Kemudian adegan film lanjut ke bagian si cowok membuka celanannya kemudian meniduri si cewek. Sambil meniduri, si cowok menciumi leher si cewek sampai ke payudaranya. Kemudian terlihat ekspersi keenakan si cewek beserta desahan.

“Hiii sekarang keenakan tetenya di isep gitu ya hihihi. Bener parah ini filmnya mas uus.” Ujar Dilla

“Makanya, mas kan udah bilang.” Ujarku yang sudah mulai terangsang melihat film itu bersama Dilla. Saat Dilla melihat film itu, aku bergerak kebelakang Dilla. Kemudian aku memeluknya dari sambil duduk dari belakang.

“gapapa kan mas peluk ?” tanyaku.

“iyaa gapapa mas.” Jawab Dilla.

Kami pun lanjut menonton film itu sambil berpelukan. Aku sudah tidak fokus ke film yang sedang kami tonton. Perlahan tapi pasti, aku menggerakkan tanganku keatas sampai menyentuh payudara Dilla. Sekrang tanganku tepat berada di bawah payudara Dilla. Dilla yang tidak menggunakan bra semakin mempermudahku untuk merasakan kekenyalan payudaranya. Kemudian secara perlahan, aku menggerakkan kedua jempolku untuk menyentuh putingnya yang memang menyembul karena tidak menggunakan bra. Aku kemudian menggerakkan secara perlahan kedua jempol secara perlahan di putting Dilla. Tidak ada respon dari Dilla, ia tetap fokus menonton film yang ada di laptop. Tidak lama setelah itu, aku dapat merasakan nafas dilla mulai memacu. Matanya pun telrihat tertutup menikmati ransangan yang kulakukan di putingnya.

“ahhhhrrrrhhh.” Desahan dilla mulai terdengan pelan. Melihat itu otongku pun mulai bangkit dan menyundul-nyundul punggung bagian bawah Dilla. Melihat tidak ada perlawanan dari Dilla, kemudian aku mulai menciumi telinganya yang masih terbalut jilbab sambil menghembuskan kata ilove you. Dilla tidak melakukan perlawanan, ia benar-benar menikmati rangsangan yang ku lakukan terhadapnya. Setelah itu langsung menciumi leher Dilla yang tertutup jilbab, pipinya sampai sekarang bibir kami sudah saling berciuman. Ya berciuman. Kami berciuman sambil tanganku tetap merangsang pelan payudaranya.

“hmmmmmsssstmmm.” Desahan Dilla yang tertahan ciumanku.

Kemudian aku menaikkan tanganku, sekarang tanganku sudah berada di payudaranya yang besar. Aku meremas-meremas pelan payudara dilla sambil tetap merangsang putingnya.

“ahhh mas uusss.” Ciuman Dilla terlepas. Sekarang dia sedang menikmati rangsangan tanganku di payudaranya.

“mass uuuss.... ahhhhhh ssssshhh massss.” Ujar dilla merintih.

“Dilla, mas sayang banget sama kamu. Mas ga bakal Ninggalin kamu.” Ujarku sambil meremas dan menciumi lehernya.

“Janji ya massss ahhhh.. mas... jangan tinggalin akuuuhhhh....” jawab Dilla sambil keenakan.

“Iya sayang, kamu juga jangan tinggalin mas. Cuma kamu yang mas mau. Dan Cuma kamu yang akan jadi istri mas nanti.” Ujarku.

“ahhhh masssss...” kemudian dilla membalikkan badannya dan langsung menciumi bibirku. Sekarang kami berciuman. Badan kami saling berhadapan. Kami berpelukan sambil dilla berada diatas pahaku. Seperti woman on top. Aku menciumi dilla sambil memeluknya. Otongku sekarang tepat berada didepan vagina yang masih terbungkus celana. Secara perlahan, aku menggerakkan pinggulku sehingga otongku menyundul-nyundul vagina Dilla.

“Ahhhhh masss... masss uuss sayangggg.....” Ujar Dilla.

“Dilla, bajunya mas buka ya. Mas pengen liat payudara kamu.” Jawabku.

“mmmm tapi malu, punya dilla besar.” Tanya Dilla

“Gapapa sayang, justru yang besar itu yang bagus. Cuma sama mas uus aja. oke ya.” Jawabku.

Dilla tak menjawab tapi mengangguk. Kemudian aku mengangkat kaos yang ia kenakan dan sekarang terpampang kedua payudara ukuran 36C yang sudah lama ku idam idamkan. Tidak butuh kompromi, aku langsung menciumi dan menghisap payudara Dilla.

“ahhh mass uuus, pelan-pelan. Agak perih pmass.... ahhhhhhh” jawab Dilla keenakan. Aku tetap menjilati payudara dilla. Dengna lidahku, aku menjilati putting dilla. Putting kiri kemudian putting kanan secara bergantian sambil menghisap pelan payudaranya.

“Mass.... ahhhh enakkk massss.” Ujar Dilla

Sambil menghisap payudara Dilla, pinggulku tetap bergerak maju mundur. Seakan terhipnotis, Dilla pun ikut menggerakkan pinggulnya sehingga sekarang otongku dan vagina miliknya bergesekan walaupun masih terhalan celana masing-masing. Rasanya sungguh tak bisa dibayangkan. Benar-benar sebuah kenikmatan yang belum pernah kurasakan. Baru digesek dengna menggunakan celana aja sudah seenak ini. Apalagi dilepas ?

Kurang lebih 15 menit kami melakukan kegiatan itu, kemudian aku menidurkan Dilla dilantai. Posisi Dilla sekarang sama seperti wanita di 50 shade of gray. Aku menciumi keningnya kemudian mencium bibirnya, turun ke leher kemudian turun payudaranya dan kembali menjilati payudaranya sambil meremas dengna kedua tanganku. Aku menjilati lagi putting berwarna pink milik Dilla.

“Ahhhh masssss, massss ahhhhh.” Ujar Dilla

“Enak sayang ?.” tanyaku.

“Nggghhhh geli masss, geliii.” Jawabnya

“Iya sayang, di situ enaknya.” Jawabku.

Kemudian aku turn ke perutnya. Aku menjilati perut dilla dan pinggangnya

“Masss geli disituuu.” Jawab Dilla.

Kemudian aku berusaha membuka celananya. Tapi dilla menahan.

“Jangan mas, yang atas aja. aku belum siap.” Jawab Dilla.

Aku ga mau memaksa dilla. Aku urungkan untuk membuka celananya. Aku kembali naik keatas dan menjilati putingnya. Sekitar 15 menit sepertinya dilla sudah mulai bosan dengan apa yang kami lakukan.

“Dilla, kamu mau liat punya mas ga ?” tanyaku.

“Hmmm Dilla takut mas.” Jawab Dilla.

“Gapapaa, kenapa takut. Kan kita udah sama sama besar.” Jawabku. Tanpa basa basi aku pun memelortkan celanaku dan keluarlah otongku yang berdiri dengan tegangnya.

“loh kenapa ditutup matanya, ini liat aja. biasa aja kok bentuknya. Cuma punya mas. Mas kan pacar kamu juga.” Jawabku meyakinkan.

“iih gede banget, gimana bisa masuk ke punya Dilla.” Ujar dilla ketika melihat penisku dengan matanya.

“Coba kamu pegang.” Ajakku.

“Hiii ngggakkklah mass. Ga mauu.” Jawabnya

“gapapa sayanggg, sini.” Aku pun memegang tangan Dilla dan mengarahkan tangannya ke otongku. Anehnya Dilla tidak menolak saat tanganku menggerakkan tanganya.

“tuh, biasa aja kan ?.” sekarang tangan dilla sudah menggenggam tanganku.

“kayak sosis hihihi. Tapi keras banget mas.” Jawab dilla yang tanpa sadar meremas-remasnya.

“mas boleh minta tolong ?” tanyaku

“minta tolong apa ?” tanya dilla.

“kamu kan calon dokter, ya kamu pasti taulahkan. Mas udah benar-benar nafsu dan terangsang. Tapi mas ga mau kelewatan. Mas minta tolong kamu keluarin sperma mas mau ga ?.” tanyaku.

“diapain ? ini burungnya ?” tanya Dilla.

“Kamu kocok-kocok aja sayang. Mas remas-remas payudara kamu.” Jawabku.

Dilla pun mulai mengocok penisku keatas dan kebawah. Aku belum mau memintanya untuk menghisap. Jangan, jangan sekarang. Dia sudah mau sejauh, kalau dipaksa bisa bisa besok gam au lagi hehehe. Aku memelintir dan meremas payudaranya sambil dilla mengocok penisku.

“Terus sayanggg terusss.” Ujarku.

“Emangnya enak ya mas uus ?” tanya Dilla.

“Enakkk bangettt, tangan kamu lembut sayang.” Jawabku.

“Iya dong, pacar siapa dulu, muluskan. Teteku aja mulus hihihi.” Jawab Dilla.

Mendengar jawaban Dilla aku semakin terangsang. Kurang lebih 5 menit Dilla mengocok penisku dan terasa ada cairan yang akan keluar.

“Dill, mas mau keluar nihhhh.” Ujarku.

“Ihhh ini dikeluarin gitu aja ?” tanya Dilla sambil tetap mengocok.

“Iyaaaa... Dilll ahhhhhhhhh.” Crottt crottt croottt sperma ku keluar dengan derasnya dan mengenai tangan serta celananya.

“iiiih mas uuus, tangan sama celana Dilla kena nih !!.” jawab dilla sebel tapi menggemaskan.

“hehehe, sini mas bersihkan.” Aku pun membuka bajuku dan mengelap tangan celana serta penisku yang berlumer sperma.

“makasih ya sayang.” Aku kemudian mencium keningnya.

“kita kayak gini ga boleh sering-sering ya mas uus. Ini pertama kali aku kayak gini sama cowok” Jawab Dilla.

“Iyaa sayang, ga sering-sering kok. Mas sayang sama kamu.” Kemudian aku memeluknya lagi.

Dilla pun merapikan bajunya dan kemudian meletakkan piring-piring bekas kami makan ke dapur. Hah sudah keluar, sudah lemas. Terima kasih dilla sayang.

“mas uus aku jadi ngantuk, tidur bentar yuk.” Ajak Dilla.

“tidur di kamar mas aja, lebih nyaman.” Ujarku.

“Okee, aku ke kamar mas uus ya.” Dilla pun pergi ke kamarku dan tiduran disana.

Karena sudah keluar, nafsuku belom muncul. Aku pun mengikuti dilla kekamar dan bermain laptop dikamarku sedangkan dilla sudah mulai tertidur di kasurku. Dilla Dilla. Akhirnya kamu mau juga. Semoga kamu mau lebih dari ini ya hehehe.
 
Terakhir diubah:
Masih alon2 asal kelakon nampaknya SS ma Dilla :dansa:



Ane kira udah langsung advance bisa ke main menu, icip2 mekinya si Dilla :ngiler:
 
Malam, Update Hu hehehe. monggo saran dan kritiknya.


PART VI

TTM (Teman Tapi M.....)


“Dillaa nggg ahhhhhh.” Keluar sudah cairan panas yang tertahan sejak tadi. Memandang tubuh Dilla didalam hp ini benar-benar sebuah kenikmatan yang berbeda. Mungkin sudah biasa coli sambil ngeliatin bokep lokal ataupun luar, tapi melihat bokep dari orang yang kita kenal terlebih lagi pacar sendiri sensasinya emang beda hehe. Ayunan payudara saat ia melepaskan bajuku yang ia pinjam, getaran pantat saat ia melepaskan celana training itu dan usapan-usapan lembut tangannya pada payudaranya sendiri benar-benar membangkitkan birahi yang sudah tidak dapat tertahan oleh pikiran. Dilla oh Dilla. Maaf ya kalau mas harus ngelakuin ini. Tapi mas janji mas ga bakal sebarin ini ke siapapun. Setelah mengeluarkan cairan itu, aku tertidur karena kelelahan. Saat sedang enak-enaknya tertidur, hpku pun berdering.

“Aduh siapa sih ini.” Ujarku setengah sadar sambil mengangkat telepon.

“UUUSSS !!!! KEMANAA KAMUU !!!.” sebuah teriakan wanita.. ya itu sarah.

“Ya ampun sar, maaf-maaf aku ketiduran.” Ujarku meminta maaf.

“UUUUS ini udah jam setengah 8 !! buruan mandi, langsung kesini !.” Ujar Sarah marah.

“Iya-iya bos, tunggu yeee.” Aku pun langsung mematikan hpku dan segera mandi ke wc untuk mandi dan siap-siap. Tidak sampai 10 menit aku sudah siap dan langsung berangkat ke kosan Sarah. Karena udah janji mau bawa makanan, aku pun berhenti di depat IndeMeret dan membeli beberapa pukis serta leker dan membeli kopi serta beberapa cemilan di IndeMeret. Setelah semua kubeli, aku langsung tancap gas menuju kosan Sarah.

Jam menunjukkan pukul 7.55 dan aku sudah sampai di kosan sarah. Karena memang sudah sering ngumpul di kosan sarah, aku langsung masuk dan naik ke kamar sarah yang ada di lantai 2.

“Saraah, saraah.” Ujarku sambil mengetuk. Pintu kos pun terbuka, sarah pun keluar mengenakan baju lengan pendek ketat dan celana tidur, tanpa jilbab.

“Kemana aja siih uus.” Ujar sarah sambil cemberut.

“Sar.. kamu ga pake jilbab ?” tanyaku.

“Panas kali us kalau di kosan haha, udah gapapa, ayo buruan masuk.” Ujar sarah.

Aku pun masuk ke dalam kamar sarah. Kamarnya rapi ala-ala cewek banget. Kamar mandinya didalam dan kamarnya juga ada AC.

“Maaf bangett sar, nih aku bawain makanan.” Ujarku meminta maaf.

“is is is dasar yaa kamu nih. Janjinya jam 5 datangnya jam 8.” Ujar sarah cemberut tapi tetap terlihat manis.

“Hehehe maaf dong manis. Aku rela ngapain aja deh biar ga marah hehehe.” Ujarku menggoda.

“Kamu harus pijat aku nanti, badanku pegal nunggu kamu uuus.” Ujar sarah.

“Iya iya hehehe.” Jawabku.

“Ya udah, kamu buruan keluarin laptop dan buku-buku yang kamu bawa. Kamu baca dulu proposal yang aku kirim ke emailmu ya.” Ujar sarah.

“Siap boss.” Jawabku singkat. Aku pun duduk dibelakang sarah dan mengeluarkan laptop serta buku yang kubawa. Kami membaca proposal lomba di laptop masing-masing dengan teliti. Tapi konsentrasiku benar-benar terbagi, ini pertama kalinya aku melihat sarah tanpa jilbab. Rambutnya panjang sebahu, leher putih yang jenjang dan yang membuatku terpana, ternyata payudara Sarah lumayan juga. Kuperkirakan 34 B. memang ga sebesar Dilla tapi cukup besar untuk seorang wanita. Tecetak jelas gundukan payudara Sarah karena dia menggunakan kaos ketat lengan pendek berwarna abu-abu. Bukannya memandangi proposal, aku malah fokus melihati payudara Dilla yang menonjol dari samping.

“Gimana us ? udah di... ah elah ini anak, malah liatin aku. Liatin apa hoyy.” Ujar sarah menganggetkanku.

“eh eh maaf sar kenapa-kenapa ?.” jawabku terkaget.

“Uus uus, liatin ini ya !.” Jawab sarah sambil mengangkat kedua payudaranya kearahku.

“Hehehe, maaf sar. Kagum soalnya, dulu kan aku kira datar, ternyata menggemaskan hehhe.” Godaku.

“Dasarrr, semua cowok sama aja. Dah fokus dulu sama proposalnya gimanaa.” Ujar sarah.

“Iya iya maaf sar, hehehe. Kalau aku lebih suka ke subtema 2 sar, sesuai dengan minatku di hukum ketenagakerjaan.” Ujarku.

“Aku juga pengen itu us, okay sekarang kita searching masalah-masalah tenaga kerja yaa.” Ujar Sarah.

“Okee bos.” Jawabku.

“Jangan liatin tete aku mulu. Ingat udah ada pacar.” Ujar Sarah.

“Hehehe iya sar, biar ga ngantuk liatin kamu hehehe.” Godaku.

“Dasar mesum, dah-dah fokus dulu.” Jawab sarah yang kemudian kembali ke laptopnya.

Kami pun kembali fokus ke laptop masing-masing sambil mencari permasalahan mengenai tenaga kerja yang dapat diangkat menjadi sebuah judul karya tulis ilmiah.

“us us, kamu kan mesum nih orangnya, gimana kalau kita ngangkat permasalahan tentang perlindungan tenaga kerja di club-club malam ? hahaha.” Ujar Sarah.

“mesum sih iya, tapi belum pernah aku ke club malam gitu sarr, megang tete aja baru sekali. Hehehe.” Jawabku.

“malah disangkut pautin ke tete, dasarrr. Yaa ini judulnya menarik aja, ntar kita bisa penelitian lapangan dan cari solusi menyelesaikan permasalahan di lapangan us.” Ujar Sarah.

“Menarik sih, tapi coba searching sekali lagi ya sar hehehe.” Ujarku.

“Okee deh.” Sarah menjawab singkat.

Kami pun kembali mencari cari permasalahan. Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 21.30 .

“Sar, udah jam segini. Gapapa nih aku masih disini ?” tanyaku.

“Pulang pagi aja gapapa uus, ini kita tutup aja pintu kosannya.” Sarah pun berdiri dan menutup serta mengunci pintu kamar kosannya.

“Eh sar, seriusan ? ntar orang ngirain kita ngapa-ngapain.” Tanyaku kaget.

“Gapapaa, orang ini kita ga ngapa-ngapain juga. Yang ngapa-ngapain disebelah aja ga ada yang hebohin.” Ujar Sarah.

“Hah ?? emang orang sebelah ngapa-ngapain Sar ? kayaknya Cuma suara music doang yang gede” tanyaku penasaran.

“Haduuh uus, ayo deh sini kamu ikut aku. Kita liat.” Sarah pun menarik tanganku dan menuju rak buku miliknya. Kemudian sarah memajukan rak buku tersebut yang ternyata dibalik rak itu terdapat lubang dengan diameter sekitar 10 cm yang memperlihatkan kamar kosan disebelah kamar Sarah.

“Ngapain sar ?.” Tanyaku heran.

Sarah pun mengintip ke lobang tersebut.

“Noh liat sendiri, lagi ngapain tuh.” Ujar Sarah.

Aku yang penasaran pun langsung mengintip melalui lubang itu. Tak dapat ku percaya.... lagi-lagi pengalaman baru didalam hidupku terjadi di semester 5 ini. Dari lubang berdiameter 10 cm ini, yang muat hanya 1 mata kananku, terlihat dengan jelas 2 orang yang sedang memadu kasih.

“Udah uusss, jangan diliatin mulu, aku mau nunjukkin bentar aja. Jangan malah dipelototin gitu.” Ujar Sarah.

“bentar-bentar sar, ini pertama kali aku liat live. Aku liat dulu, bentarrr aja.” Ujarku tetap mengintip.

“Hadeeh, yaa terserah kamu.” Jawab sarah singkat. Aku tidak memperdulikan apa yang dilakukan sarah, aku tetap fokus melihat sepasang kekasih yang sedang memadu kasih di kamar itu.

Terlihat dari samping seorang wanita berambut panjang yang kulitnya putih dan berpayudara cukup besar sedang duduk diatas perut seorang pria. Woman on top, ya itu posisi yang mereka lakukan. Wanita itu menggerakkan tubuhnya maju dan mundur sambil menyandarkan tangannya di kasur putih miliknya. Tak ingin kalah, pria yang menjadi lawan mainnya pun ikut menggerakkan pinggulnya. Tidak berapa lama, sang pria pun terlentang. Wanita itu kembali duduk diatas penis pria itu sambil bergerak keatas dan kebawah. Seperti sedang memompa, bergerak dengan cepat. Sang pria pun kemudian kembali mendudukkan dirinya dan menjilati sambil meremas payudara wanita itu. Payudara yang cukup besar namun masih kalah dari payudara Dilla. Kalau dilihat-lihat payudaranya sebesar Sora Aoi deh wkwk. Terlihat leguhan kenikmatan dari mimik wajah wanita itu. Sekarang merekapun berpelukan, wanita itu seakan ingin teriak namun menahan teriakannya. Wajah menahan leguhan kenikmatan itu benar-benar membuat otongku tegang maksimal. Sayang sekali aku tidak bisa mendengar suara desahan wanita itu, karena terhalang oleh music korea yang mereka mainkan. Hanya dencitan kasur dan gesekan seprai yang terdengar oleh telingaku. Ingin rasanya membuka lebih lebar lobang kecil ini, supaya bisa terdengar suara dan desir kenikmatan wanita itu. Tapi ya ga mungkin ya wkwk. Mengintip dari lubang ini saja rasanya sudah nikmat sekali, andai saja tadi Dilla mau bermain seperti itu bersamaku hehehe. Tidak berapa lama, wanita itu berdiri dan mencabut penis pria yang tertancap didalam liang kenimatannya. Ia pun kemudian kembali duduk dan mulai mengocok penis pria itu. Ia mengocoknya dengan perlahan, keatas dan kebawah sambil menghisap penis pria itu. Dikocok, dijilat kemudian dihisap, dijilat lagi sambil dikocok dan kemudian dihisap lagi, gerakan yang sungguh membuat otongu nyilu. Wanita itu menghisap keatas dan kebawah sambil sesekali si Pria mencubit putting berwarna coklat milik wanita itu. Kocokan dan hisapan wanita itu pun semakin lama semakin cepat seakan ada yang mau keluar dari penis itu, sang wanita pun membuka mulutnya dengan lebar dan dari tempat ku mengintip, terlihat cairan yang muncrat dari penis pria itu dan langsung masuk kedalam mulut si wanita. Sepertinya permainan mereka sudah berakhir hehehe. Sang wanita pun menghisap penis tersebut untuk kesekian kalinya , kemudian berdiri dan pergi ntah kemana. Sang pria yang sudah enak disepong oleh wanita itu, kemudian duduk ditepi ranjang. Aku pun memperhatikan dengan seksama wajah pria itu, seperti pernah liat tapi dimana ya... RONI ! iya itu Roni ! buset, dunia emang sempit. Ternyata teman kosan Dilla, mainnya sampai ke kosan sarah gini. Wah ga bener ini cowok, bahaya kalau Dilla kelamaan tinggal di itu kosan. Saat ingin melihat kelanjutan adegan Roni dengan teman wanitanya. Tiba-tiba aku dikagetkan oleh Sarah.

“UUUS !!.” Teriak Sarah.

“eh eh eh apa sar ?” tanyaku ?

“Ini apaa ???” Tanya sarah sambil menyodorkan HP.

“apaan ?.” Tanyaku heran.

“Iniii !!!.” Teriak sarah.

“Dilla eh eh.” Aku pun panik mencari hpku kemana dan ternyata dari tadi hpku ada di sarah. Aku lupa untuk memindahkan video dilla ke laptop. Dan ternyata disaat aku sedang asik-asik menikmati adegan enaena Roni dengan cewek kamar sebelah, Sarah memeriksa HPku...

“Ini siapa us ? inikan pacar kamu ?? kok kamu rekam gini ?.” Tanya sarah.

“Ngg ngg ngg, sini sar hpku.” Aku pun berlari menuju sarah dan berupaya mengambil HPku dari tangannya.

“Jawab dulu yang aku tanyaa.ini pacar kamu kann??” Ujar sarah sambil menghindari tanganku yang berusaha merebut hp dari tangannya. Adegan rebut-rebutan hp pun tidak bisa terhindari sampai sarah tertidur dilantai dan aku menimpanya. Sarah terlentang dilantai, aku yang tidak bisa berpikir jernih tetap berusaha mengambil hp dari tangannya sampai tubuh kami berhimpitan dengna sangat rapat. Dengan kekuatanku akhirnya aku berhasil mengambil hp dari tangan sarah. Setelah berhasil mengambil hp dari tangan sarah, aku baru tersadar kalau sedang menidurinya.. dadaku beradu dengan payudara sarah, otongku tepat berada di depan liang kenikmatannya dan mukakupun sekarang berada tepat di depan wajahnya. Kami sempat terdiam sejenak dan kemudian sarah mendorongku sampai aku terjengkang kebelakang dan kepalaku membentur dipan kasur sarah. Aku tak sadarkan diri.

“uus uuus ! banguuun uuus. Aduhh gimana nih, uuus banguuun, maaf uuus.” Suara sarah membangunkanku. Aku pun terkaget dan langsung terduduk.

“kamu gapapa us ?” tanya sarah panik.

“Hah ? gapapa sar, aduh kok kepalaku sakit banget ya.” Ujarku.

“Maaf uus, karena aku jadinya kamu kejedot ujung kasurku.” Ujar Sarah dengan wajah yang menyesal.

“Iya gapapa Sar, Cuma ini aku pening banget.” Jawabku.

“Yaa udah kamu sini naik keatas kasur, kamu tiduran, aku pijitin biar enak kepalanya.” Ujar Sarah.

Akupun naik ke atas kasur sarah dan tidur diatas bantal sarah, kemudian aku memejamkan mataku lagi. Terasa tangan lembut Sarah sedang memijat kepalaku dengan lembut. Aku pun tertidur dalam kelembutan tangan sarah. Mataku kembali terbuka, saat terbangun ternyata sarah tertidur diatas dadaku. Aku pun mengambil hp yang ada di samping bantal, jam menunjukkan pukul 01.00 WIB. Udah jam 1, ya udah pulang jam 6 aja. aku pun kembali meletakkan hp di samping bantal. Kemudian aku melihat sarah yang tertidur dengan manis diatas dadaku. Sarah, kamu manis banget. Aku pun mengusap kepalanya dengan lembut. Secara reflek sarah pun terbangun dan langsung duduk diatas kasur.

“Eh uus, udah bangun ?.” tanyanya.

“Udah sar, udah enakan juga.” Ujarku

“us, maapin sarah ya. Kamu sampai kejedut gitu.” Ujar sarah dengan muka sedih.

“Iyeee gapapa sar, aku juga yang sarah nindih kamu kayak tadi.” Jawabku.

“sebagai wujud permintaan maaf dari Sarah, sarah bakal ngasih kamu sesuatu.” Ujarnya.

“Hah ? ngasih apaan sar ? udah ga usah, tadi juga udah kamu pijat.” Ujarku.

“Iiih udahh ga usah banyak ngomong, sekarang tutup matanya.” Sarah memintaku untuk menutup mata.

“Hmm okay.” aku benar benar penasaran, tapi ya sudah aku pun menutup mataku.

“Okee bentar yaa, kamu jangan ngelawan, ikutin aja apa yang sarah lakuin yaa.” Ujarnya.

“Iyaaa.” Jawabku singkat. Sarah pun kemudian memegang kedua tanganku, kemudian Sarah menggengam kedua tanganku dengan tangannya. Sarah menggerakkan tanganku kedepan dan kemudian... lembut.. ini apa... seperti kain tapi didalamnya ada terasa kenyal.

“Lembut ga us ?.” Tanya sarah.

“Lembut, tapi ini apa ? kok kayak bola kain gitu.” Tanyaku heran.

“Hmm bentar. Matanya tetap ditutup yaa, awas kalau dibuka.” Sarah pun meletakkan kembali kedua tanganku ke kasur. Beberapa saat kemudian sarah kembali memegang tanganku dan menggerakkan tanganku kembali kedepan.

“Kalau yang ini gimana ?” tanya sarah.

Lembut... ga salah lagi... ini pasti payudara Sarah !!!

“Ini lebih lembut sar.. boleh aku.... remas sar?.” tanyaku.

“Boleh us...” Ujar sarah.

Aku pun meremas payudara sarah dalam keadaan mata tertutup. Payudaranya begitu terasa di tanganku. Ukuran payudara sarah terasa pas di tanganku. Aku benar-benar gemas sampai-sampai meremas payudara Sarah dengan keras.

“Ahhh aduh uuus, jangan kuat-kuat remesnya, sakitt. Pelan-pelan aja.” ujar sarah merintih.

“Eh iya maap – maap sar.” Aku pun kembali meremas dengan lembut kedua payudaranya. Aku meremas payudara itu keatas dan kebawah, aku pun merasakan putting sarah yang sepertinya menegang. Kemudian kedua tanganku beralih ke putting sarah. Aku pelintir-pelintir dengan pelan putting payudara sarah dengan menggunakan jempol dan jari telunjukku. Kekiri dan kekanan, seirama.

“mmmm ahhhh, usss, geliiii.” Ujar sarah.

Aku tidak menghiraukan apa yang sarah bilang.

“Nggg enak us. Kamu... ahhh... suka... ga.... mmmhhmmm.” Ujar sarah terpatah-patah sambil mendesah.

“Aku suka sar, boleh aku buka mata ?.” ujarku sambil tetap memelintir putting sarah.

“Jangan dulu uss.” Sarah pun kemudian menarik kepalaku dan mendekatkannya pada kedua payudaranya.

“hisap uuus, hisapp putting sarah.” Ucap sarah sambil merintih. Sambil tetap menutup mata, aku menghisap putting kanan sarah dengan kuat. Aku menghisap sambil menjilat putting kanan sarah. Secara bergantian, aku menghisap putting di payudara kiri dan kanan sambil meremasnya dengan lembut.

“Ahhh hmmm ahhh enakkk usss, enakkk. Bayangin aku pacar kamu usss, ahhhh.” Ujar Sarah.

Mendengar ucapan sarah, aku membayangkan kalau sekarang aku sedang menghisap payudara Dilla. Sambil menutup mata, aku bisa membayangkan payudara Dilla. Ntah bagaimana otakku bekerja, aku benar-benar merasakan sedang menghisap payudara Dilla.

“ahhh teruss uss, hisap uss. Aku pacar kamu uss, ahhhh, aku Dilla.” Ujar sarah.

Seakan terhipnotis, aku benar-benar merasakan kalau payudara yang kuhisap adalah Dilla. Aku menjilati payudara itu, menjilati secara melingkar di sekitar putting sarah, kemudian menjilati dengan cepat seperti anjing, dan kemudian menghisapnya dengan kuat sampai payudara sarah akan kulahap.

“Ahhhhh, enakk uuusss, terus sayanggg, ngggghhhhh. Terus hisap payudara Dilla.” Ujar Sarah.

Aku yang sudah tidak tahan lagi, kemudian membuka mataku dan langsung mencium bibir Sarah. Aku mendorong sarah hingga ia tertidur dikasur, dan kemudian aku mencium bibirnya. mata kami berdua terpejam. Kami sama-sama menikmati ciuman ini. Aku yang belum pernah ciuman, secara reflek bisa memainkan lidahku didalam mulut Sarah. Sarah pun ikut memainkan lidahnya, sarah menggerakkan lidahnya keatas dinding mulutku. Sensasi geli sangat terasa ditubuhku. Aku pun mengikuti apa yang dilakukan oleh Sarah, aku menggerakan lidahku ke diding atas mulu Sarah. Sarah pun semaki kegelian, badanya bergetar. Leguhan kenikmatan tidak henti-henti keluar dari mulutnya.

“Mhhmpppp, Mhhhhhmppppp.” Leguhan Sarah saat kami berciuman.

Bibir kami pun akhirnya terlepas, dengan posisi Sarah ada dibawah dan aku ada diatasnya, kami saling berpandang-pandangan. Aku melihat wajah yang sungguh binal didepan mataku saat ini. Mata Sarah yang sayu-sayu, benar-benar membangkitkan birahiku. Lagi-lagi secara reflek, aku pun menciumi leher kanan Sarah dan menjilatinya.

“Ahhhh, terus uus sayang, nggghhh ahhhh.” Ujar mendesah sambil menutup mata. Badannya tak berhenti bergerak seperti cacing kepanasan. Namun terhalang oleh badanku yang membuatnya tidak bisa bergerak bebas. Aku menjilati leheri Sarah dari kiri ke kanan, kemudian jilatanku naik ke telinga sarah. Aku pun membisikkan sesautu ke sarah dengan lembut.

“Aku sayang kamu sar.” Bisikku di telinga kanan sarah.

Mendengar kata-kata dariku, sarah semakin kegeliaan, saking nafsunya kepala sarah meleguh keatas dikuti dengan pinggulnya yang juga naik.

“ahhh, uuussss, aku juga sayang kamuuu.”

Kemudian kami berpelukan sambil tiduran diatas kasur sarah. Aku memeluknya dengan erat, begitu juga dengan sarah. Setelah itu sarah pun mendorongku menjauh dari badannya. Kemudian ia berdiri dan turun dari kasur dan merapikan bajunya.

“kenapa sar ?.” tanyaku.

“Kamu udah dapatkan yang kamu inginkan kan ?.” tanya sarah.

“Maksud kamu ?.” tanyaku bingung.

“Pacar kamu Dilla, jangan kamu rusak us. Kalau kamu memang mau begini, kamu bisa lakuin itu ke aku.” Ujar Sarah.

“Hmmm... kenapa memangnya sar ?.”

“Dulu aku juga polos seperti Dilla, pacar kamu. Aku ga tau apa-apa tentang seks. Sampai akhirnya sekarang aku terjebak di lingkaran ini. Aku tau kamu cinta sama dia, karena kamu cinta. Kamu harus janji sama aku untuk nggak ngerusak dia. Untuk sekedar ciuman atau pegangan tangan sih ga masalah, tapi jangan sampai kamu ngelakuin yang barusan kamu lakuin ke Dilla” Ujar Sarah.

“Hmmm, oke sar. Aku bakal hapus video sarah di hpku.” Ujarku menyesal.

“Jangan sedih gitu dong mukanya, kamu harus langgeng sama dia sampai kalian nikah nanti, kalau kamu mau ena-ena kamu bisa datang ke aku.” Ujar sarah sambil tersenyum dengan riang.

“Iya sar.” Jawabku lemas seakan menyesali perbuatan yang kulakukan ke Dilla.

“Iiiih udahhh, jangan sok-sok sedih lagi deh.” Sarah pun berjalan menuju laptop miliknya. Aku tak tau apa yang dia lakukan. Dia menghidupkan laptopnya dan menyambungkannya dengan speaker.


“Lets take our time tonight Girl.”

“Above us all the stars are watching.”

“There no place I’d rather be in this world.”

“Your eyes are where I’m lost in.”

“Underneath the chandelier.”

“We’re dancing all alone”

“There’s no reason to hide.”

“What we’re feeling inside right now.”

“So baby lets just turn down the lights and close the door”

“oooh I love that dress but you won’t need it anymore”

“No you wont need it no more”

“Lets just kiss till we’re naked baby”

“Versace on the floor”



Sarah memutar dengan keras sebuah lagu dari Bruno mars, ya Versace on the floor. Di iringi dengan lagu itu, sarah pun kembali mendekati ku dan kemudian duduk dikasur. Sarah mengecup lembut bibirku.kemudian ia melepaskan kaos abu-abu yang ia kenakan. Sekarang ia hanya mengenakan bra berwarna abu-abu. Tidak berhenti disitu, sarah kemudian melepaskan celana tidurnya. Sekarang yang tersisa hanya tinggal bra dan dalaman milik sarah.

“Ayo dong uss, happy dongg.” Ujar Sarah mengajaku berdiri. Kami berdua pun berdiri diatas kasur sarah. Sarah menarik keatas bajuku sehingga sekarang dada dan perut buncitku terpampang dengan jelas. Setelah itu Sarah membuka ikatan tali pinggang dicelanaku dan membuka pengait serta resleting celanaku. Kemudian sarah menarik kebawa celana jeans yang kupakai. Ya sekarang aku tinggal memakai sempak berwarna putih melek crocodile.

“Bantu bukain bra sarah dong.” Ujar sarah dengan manja. Sarah pun berbalik membelakangiku.aku memeluknya dengan lembut dari belakang. Otongku bersentuhan dengan pantat sarah yang lumayan montok. Setelah memeluknya dari belakang, kemudian aku membuka kaitan bra Sarah. Butuh waktu cukup lama bagiku untuk membuka kaitannya karena ini pengalaman pertama hehe. Akhirnya bra pun terbuka dan kemudian sarah meloloskan bra dari tangannya dan melempar bra itu kepadaku.

Secara reflek aku mencium bra milik sarah. Wangi... sangat mengundang birahi.. setelah itu aku kembali memeluk sarah dari belakang. Aku menciumin lehernya yang jenjang dan kedua tanganku menyusup dari celah ketiaknya dan kembali menggenggam kedua payudara sarah. Aku meremasnya dengan lembut.

“Ahhhh mhhgggghhh, terus saayangggg.” Ujar sarah sambil mendesah.

“Aku sayang sama kamu sarah, terima kasih kamu mau melakukan ini dengan aku.” Ujarku sambil menciumi dan menjilati telinga belakang sarah sambil tetap meremas payudaranya.

“mhhngggghhh, iyaa.... uuusss sayanggghhhh ahhhh.” Setelah puas dengan remasan dan ciuman dileher sarah. Sarah membalikkan badannya dan menyuruhku untuk tiduran. Aku pun mengikuti keinginan sarah. Sekarang posisiku terlentang diatas kasur sarah. Sarah duduk dikasur, tepat diantara selangkanganku. Kemudian dia menarik kolorku kebawah. Keluarlah otongku yang legendaris. Otong yang telah tegang maksimal dengan panjang 15 cm saja dan diameter 8 cm.

“Gede juga ya titit kamu us hihihi, Dilla pasti bakal puas kalau nanti nikah sama kamu.” Ujar sarah. Sarah pun kemudian mengocok penisku dengan lembut.

“Uuus kamu bersandar gih di ujung kasur.” Ujar sarah.

Aku pun mengikuti perintah sarah, aku duduk diatas kasur sambil bersandar diatas kasur. Sarah kembali mengocok penisku, keatas dan kebawah. Tidak hanya itu, sambil mengocok, sarah menjilati putingku.

“Ahhhhrrrrgggg, enakkkk sarrrr.” Ujarku keenakan, sumpah gan gelinya maksimall.

Sarah memainkan lidahnya di putingku, terkadang dihisapnya dengan lembut putingku. Rasa geli seperti tersentrum mengalir di seluruh tubuhku.

“Enak sayang ? hihihi. Habis ini bakal lebih enak.” Ujar sarah.

Setelah menjilati putingku, sarah kemudian mengarahkan kepalanya kedepan penisku. Dia masukkan penisku dengan lembut kedalam mulutnya.

Mulustrasi
***Hidden content cannot be quoted.***


“Slruuup, sluuurpp.” Sarah menghisap penisku keatas dan kebawah.

“arghhhh enak bangettt sarrrr, terus sarrr.” Ujarku keenakan. Sambil mengocok keatas dan kebawah sarah memasukkan dan menghisap penisku dengan kuat. Sarah menghisap kepala penisku kemudian melepasnya dan menjilati batang penisku. Kemudian sarah kembali mengocok penisku lagi dan memasukkan penisku kedalam mulutnya sampai seluruh penisku masuk kedalam mulutnya. Hangat dan basah serta nyilu. Itu yang terasa olehku. Semakin lama sarah semakin kuat mengocok penisku, karena ini pengalaman pertama aku benar-benar tidak tahan...

“Sarrr... mau keluar Sarr.....” Teriakku.

Bukannya mengeluarkan penisku, sarah semakin mempercepat kocokannya dan memperkuat hisapannya.

“Sarrrrrr...... aghhhhhhhhh.” Crottttt crottttt croottttttt. Spermaku keluar didalam mulutnya. Sarah terlihat sedikuit tersedak. Kemudian dia mengeluarkan penisku dari mulutnya dan mengocok penisku dengan pelan.

“enak sayang ? hihihi. Nih aku hisapin lagi sampai habis.” Ujar sarah. Lagi lagi sarah menghisap ujung penisku. Aku yang sudah lemas, tetap merasakan sensasi geli dari hisapan sarah.

“Yahhh udah KO ya ? baru juga sekali hihihi. Kamu beluum ngerasain yang bawah nih hihihi.”

“Sar... enak bangettt... aku butuh latihan.....” Ujarku lemas.

“Hihih ya udah, untuk hari ini, ini aja dulu yaa. Kalau mau yang bawah, harus pakai kondom.” Ujar Sarah.

“kamu gapapa sar ? kamu belom ngerasa enak kan...” Ujarku,

“Gapapa uus sayaang, next time kamu harus puasin aku. Sekarang kita bobok aja yukk.” Ujar sarah dengan manis sambil mengelap mulutnya dengan tisu.

“Okayy deh sayanggg.” Aku pun langsung menutup mataku, lelah keenakan. Sarah pun tidur disebelahku. Kami tidur berpelukan malam itu. Hahh, terima kasih sarah. Terima kasih untuk kenikmatan yang kamu berikan malam ini. Aku sayang kamu sarah. Kami pun tertidur sambil berpelukan tanpa pakaian, karena sarah telah melepaskan dalaman yang ia kenakan. Malam ini aku tidur berdempetan dengan sarah, otongku ditemani meki sarah. Selamat malam sayang.


Bersambung......
Lancrotkan gan
 
Ada salah tulis suhu... dibagian ini ....

"gga papa sayang, sini". Aku pun memegang tangan sarah dan mengarahkan tangan nya ke otong ku.

Itu sarah apa dilla....?

Thank's udah update di tunggu update selanjut nya......
 
Bimabet
Gaya nulisnya asik, cuma ada part yg typo nama sarah. Overall, mantap lah dilaa. Jadi mauu.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd