Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Aku penafsu dan keponakanku yang pemalu

KardusYuriani

Semprot Kecil
Daftar
29 Jan 2019
Post
65
Like diterima
115
Bimabet
Akhir-akhir ini aku sering berkaca menampakkan diriku di kamar dan melihat lekuk tubuh ku dan lingkar dadaku. Aku mulai tumbuh dewasa dan senang nya melihat semua perubahanku semakin sempurna.

Namaku Yui Aku sudah lulus sekolah dan hendak mencari pekerjaan. Seiring bertambahnya usia. Aku sering menghabiskan waktu untuk membaca majalah porno dan buku stensil yang ku dapatkan dari tukang koran bekas, kubeli seusai pulang dari pasar dan kusimpan rapat-rapat kusembunyikan dibawah kasurku. Jika membelinya aku beralasan disuruh pamanku dengan kode "Membeli Unyil"

Aku tinggal di rumah bibi, adik dari ibu ku. Ia tergolong orang yang mampu untuk aku tinggali untuk sekadar menetap sementara untuk aku mencari kerja. Karena aku menumpang dirumahnya, aku bantu-bantu untuk mengurangi pekerjaan dirumah itu yang selalu sibuk sekali dengan urusan mereka masing-masing.

Aku masih tergolong polos untuk hal yang berbau seks, aku rasa ini terlalu tabu. Di kampung ku. Wanita menanyakan tentang edukasi dan bagaimana cara reproduksi adalah hal yang aneh dan tabu. Aku mulai membaca majalah porno dan stensil semenjak keinginan tahuanku tentang persetubuhan dan bagaimana menggunakan organ wanita ku ketika aku dewasa dan menginginkan kehangatan.

Selain bantu-bantu rumah. Aku menjaga keponakan ku yang hampir seumuranku. Bedanya ia masuk ke perguruan tinggi, aku hendak mencari kerja atau tidak melanjutkan sekolah lagi. dan lucunya meskipun ia sudah dewasa masuk ke semester 5 di kuliahnya. Ia sering minta nenen kepadaku. Karena dikira aku bisa menyusuinya. Mungkin karena kurangnya kasih sayang ibunya padanya ketika kecil. Dan tentunya aku malu dan melihat ia dewasa tapi masih berkelakuan anak kecil juga karena dada ku yang lumayan sedang tumbuh-tumbuhnya bagi seumuran ku.

Disuatu minggu aku sedang di kamarku membaca stensilan itu. Kubaca dalam posisi menelungkup. Cerita tentang hubungan sedarah Tante dan keponakannya. Aku terangsang sekali sampai ku sentuhkan bibir memekku ke kasur. Ku genjot perlahan kasur yang diotakku terus terlihat visual yang diceritakan buku tersebut. Aku sangat terangsang tapi tak tahu bagaimana cara menyelesaikan nya.

Aku menoleh ke belakang dan kulihat Ivan terdiam sedang melihat aku dan celana tidurku terbuka sampai paha dan menindih buku bergambar kemaluan laki-laki sedang ku gesek-gesek dan basah. Ia bengong.

"Heh sedang ngapain kamu kok gak gedor pintu?" Aku kaget. Ia menjawab "Teteh ngapain? Itu ih memeknya kelihatan"
Aku menutup pantat ku dengan bantal "Husss" untuk mengalihkan perhatian nya. Karena ivan sedang sakit dan ia hendak minta dilap badannya karena belum bisa mandi badannya masih lemas dan panas. Lalu aku mengelap badannya karena hari sudah sore.

Kulucuti pakiannya. Aku pun sama. Kututup dada dan vagina ku. Ivan memperhatikan ku dengan mata nanar. "Hey lihat apa kamu? Sini ambil gayung".

Karena aku gerah aku menyabuni badanku duluan. Ku pakai pembersih muka ku. Waktu hendak membilas nya. Kirasakan ada sesuatu yang hangat memelukku dari depan. Aku kaget ivan memelukku ternyata. Aku tak tahu apa maksudnya. Tapi kulihat penisnya bergerak-gerak di bawah sana.

Aku tersenyum. Lalu kumarahi "Gak sopan ya kamu sama teteh, mesum ya kamu hayoh bilangin mama". Ivan langsung mendudukan muka nya. Aku kasihan. Karena tadi pun aku sudah membaca stensil dan terasa masih terangsang. Aku pikir untuk melampiaskan kepada keponakanku yang kuperhatikan badannya sudah tegap berisi menuju kedewasaan yang sempurna.

Ivan sini teteh sabuni badan kamu.
Lalu aku menyabuni bagian tubuhnya terutama bagian sensitifnya. Tak kuduga membesar juga penisnya. Perlahan kukocok ia merem melek keenakan.

Memekku terangsang dan sangat gatal . Lalu dengan sikap seolah-olah menyabuni penisnya. Kutempelkan memekku ke punggungnya lalu ku gesekkan perlahan sampai benar-benar terasa nikmat. Ivan terlihat malu atau ketakutan tapi tidak berbicara apa-apa.

Bulu kemaluanku sedikit rontok karena terlalu keras menggosok punggungnya.

Kubalikkan tubuh Ivan kini lemas dengan penis kecil mengacung. Lalu kujepit dipahaku. Dan kumaju mundurkan. Ivan menutup matanya dengan kedua tangannya. Ketika ia membuka matanya ia lari dan membuka pintu. Mungkin ia malu dan gugup karena mungkin pengalaman pertamanya.

Aku masih dengan sisa-sia nafsuku menggosok memekku membayangkan apa yang barusan terjadi. Seandainya Ivan sudah semakin dewasa dan mengerti. Batinku dalam hati. Lalu aku melamun susah mencapai orgasme. Aku kembali ke kamarku lalu ku baca buku tadi dan kembali mengesekkannya lagi ke belahan memekku yang sudah mengembung. Aku harap Ivan segera bisa memuaskan hasratku. Lalu aku pun tertidur dengan pulas.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
ceritanya oke juga hanya seting umurnya hati-hati, sepertinya awal cerita under age tapi info umurnya anak kuliahan semester 5 dan hampir seumuran. lebih teliti gan biar enak bacanya
 
Bimabet
UPDATE




Aku terbangun di tengah malam. Dengan suara ranjang berdecit keras terdengar dari kamar bibiku ke kamarku. Ku dekatkan telingaku ke dinding pemisah antara kamarku dan kamar bibiku. Kudengar desahan yang sangat enak dan keras dari oaman dan bibiku. Rupanya mereka sedang ngewe batinku. Hasrat dan nafsuku pun terangsang kembali. Aku tak tahu harus berbuat apa. Aku mondar-mandir tak jelas. Yang aku inginkan adalah segera mengakhiri gelisah dan rasa gatal yang menyelimuti memekku kali ini. Aku semakin basah dan terangsang. Suara di kamar sebelah semakin keras.

Aku menengok kamar Ivan yang kulihat ia sedang tertidur pulas. Dengan badan tegap posisi telentang. Kulihat tonjolan di tengah celananya. Yang membuatku semakin bergidik. Ingin segera menindihnya. Kau tau apa yang ingin kulakukan. Memasukkan kontolnya ke dalam memekku. Ku gesekkan itilku. Kedua kulit kita saling bersentuh, bau keringat kami bercampur, dadaku diremas, pantatku diraba, dan aku mengejang orgasme. Tapi itu semua hanya khayalanku saja saat ini. Aku ingin sekali disetubuhi. Tapi gengsi ku teramat tinggi. Dan Ivan yang sedang tidur tak salah bila badannya kujadikan bahan eksplorasi.

Aku semakin menderita menahan hasrat ini. Aku ingin saja masturbasi. Tapi dengan bahan tubuh Ivan didekatku ini. Aku tidak boleh menyia-nyiakannya. Aku demakin mendekati ranjangnya. Karena pintunya tak terkunci aku dengan mudah bisa sedekat ini lagi dengan tubuh pemuda yang sedang tumbuh-tumbuhnya. Aku menelan ludah.

Ivan tertidur dengan telanjang dada. Dan celananya bermodel boxer yang kuduga tak memakai celana dalam tambahan lagi di dalamnya. Penisnya menonjol ke permukaan. Ingin sekali kuhirup membayangkan baunya penis itu seperti apa. Dan sangat gemas sekali ingin memainkannya, dan merasakan rasanya dilidahku seperti apa.

Aku sangat berhati-hati dan pelan-pelan kudekatkan hidungku ke bagian menonjol itu. Kusibakkan rambutku. Semakin dekat hidungku dengan burungnya itu. Aku semakin banyak menelan ludah. Semakin menempel hidungku dengan tonjolan itu. Dan dengan seolah tidak terpercaya kuhirup keras-keras penisnya itu dari luar celana boxernya. Kuhirup berulang-ulang. Terus-menerus. Sampai terdengar suara nafasku yang terengah-engah karena nafsuku semakin menjadi-jadi. Memekku dibawah semakin terasa panas dan mengembang. Aku harus segera menyelesaikannya.

Kubuka mulutku seolah menggigit penisnya dengan bibirku. Semakin membesar penisnya. Aku kaget. Semakin lebar dimulutku. Bau khas penis semakin menyeruak kedalam hidungku. Seperti deterjen dan sedikit bau amis cumi, penis itu semakin membesar. Aku hati-hati menjilat dan menggigitnya dari luat boxernya. Sekarang sudah kubuka celana dalamku. Tapi aku masih kenakan celana piyamaku. Jaga-jaga supaya tidak terlalu aneh ketika ia terbangun melihatku.

Memekku semakin mengembung. Kusentuhkan pelan-pelan ke kakinya yang memanjang. Sambil mulutku menciumi penisnya yang sengaja masih tak kubuka dari celananya, tanganku memegang sprei kasurnya untuk menahan tubuhku. Ia bergerak dan berdehem. Aku terkejut dan tegang. Langsung kuhentikan semua kegiatanku. Aku berdiri mematung. Jantungku berdebar-debar.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd