Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Aku yang diperbudak (no sara) *pindah kesini

Maaf hu atas ketidaknyamanan dalam membaca karena ada revisi revisi mendadak, dan saya ucapkan terimakasih untuk para suhu suhu yang sudah memberikan saran kepada saya.

Kita lanjutkan Eps 2

*hahaha, waktunya acara utama sayangku ririk, sini lahh aku hisap kamu* kata Bagas langsung mendekap payudaraku.
*a.. acara utamaa.. ahhh... bagass... gelii gass... ahh...* kataku yang langsung di sambung dengan desahku.


Bagas pun melanjutkan mengenyot payudaraku sampai aku merasakan sakit di putingku.


*ahh.... bagass... sakitt gass... ahhhh.. shh.. ssshh..* desahku.
*enak banget ririk, susumu keluar sayang aku mau nikmatin ini, emm emm* kata Bagas yang langsung mengenyot payudaraku lagi.
*ahh.. ahh.... udahh stopp udahh...* rintihku memohon ke Bagas.
*emm.. emmhh... ahh... udah ah sayang, kita langsung lanjut yang bawah aja, langsung masuk aja ya* kata bagas yang langsung memegang batang penisnya.
*gas.. tungguu bagas..* mohonku.
*kenapa sayang?* tanya Bagas.
*aku mau istirahat dulu* mintaku kr Bagas.
*oke deh, istirahatlah sebentar* kata Bagas.


Aku pun langsung lega dengan rasa sakit ini akhirnya selesai, tiba tiba mataku terpejam tanpa ku sadari, baru saja terasa terpejam mataku aku dibangunkan dengan rasa sakit yang sangat amat sakit di daerah putingku, saat aku lihat ternyata putingku di jepit menggunakan jepitan kertas oleh Bagas.
*ahhh... sakitt... apaaannihh... sakit bangett* jeritku karena rasa sakit.
*salah siapa, katanya istirahat sebentar kok tidur, terima aja tu hukuman* kata Bagas.
*tapi ga gini jugaa, sakit tauu!!!* bentakku.
*ohh gituu bentak bentak kamu sekarang? rasakan nihh* kata bagas sambil menghujamkan penisnya ke vaginaku.
*ahhh.... saa... sabar..., maaff... ahhh.... ahh...* desahkuu.
*nihh terima lagi* kata Bagas memberi dorongan keras penisnya.
*ahhh.... ahhhh... ahh... ssh.. ssshhh.. ahh...* desahku.
*emmhhh... emhh emhh... enak banget sayangku ririk, enak bangett ahh...* kata Bagas.
*aghh... ahhh. aahhh... ahh... penis enak juga sayangg... ahhh..* kataku.
*Akkk aakuuu mau keluarr sayangg* kataku.
*sabarr... tunggu sayang... aku mau keluar jugaa, aku keluarkan di dalam ya sayangg...* kata Bagas.
*CROOTTT... CROTTT... CROOTTTT* kita keluar bersama.


Rasanya hangat, rahimku penuh banget sudah lama aku tidak dapat kepuasan seperti ini, aku terasa lemas banget, kemudian Bagas menciumku dan mengatakan kalau besok dia mau membawa teman temannya untuk ngaki disini tapi harus dapat pelayanan setiap pulang ngaji.
*muuaaachh makasih sayang, oh ya besok aku akan bawa temen temenku, kamu siapin dirimu ya, mereka ikut ngaji kok, tapi kasih jatah ya buat mereka* kata Bagas setelah mencium pipiku.
*mmuuaachhh, iyaa sayangg, asal tetap bayar ngaji aku layanin kok tapi sekarang setiap kali main 5 ribu ya* kataku sambil membalas ciuman Bagas.
*ini kamu ga akan hamil kan sayang?* tanya Bagas.
*ngga kok sayang, aman aku lagi ga masa subur sayang, kedepannya juga aku bakal sedia kondom sama obat kb, buat meminimalisir hamil* jelasku.
*okey deh sayang, aku mau pulang dulu, namti dicari ibuku nanti sayang* kata Bagas.
*iya sayang, tu Hakik bangunin juga kasihan tu dia kecapean hihihi* kataku.
*iyaa sayangkuu, kik bangun kik, ayo pulang* kata Bagas sambil membangunkan Hakik.
*hah? apa? udah selesai lu Mas?* tanya Hakik.
*udahh cepetan bangun* kataku.
*udah* jawab Bagas sambil memakai kolor dan sarungnya kembali.
*yaudah sayang kita pamit pulang* kata Bagas dan Hakik setelah mereka memakai kolor dan sarungnya kembali.
*iya hati hati ya* kataku.
kataku.


Akhirnyaa selesai juga mainku sama mereka, emang rasanya enak juga dapet kepuasan kaya gini, yasudah aku pun menerima ini demi aku bisa mendapatkan kepuasan seperti ini, aku sudah lama tidak dijamah laki laki akhirnya aku bisa merasakan kembali hangatnya peju ini, aku pun kembali membereskan ruang tamuku, setelah itu aku melihat vaginaku masih ada peju didalamnya aku mencoba untuk memasukkan tanganku dan mengambil dengan jariku, kemudian aku mengemut jariku tersebut aku merasakan rasa peju yang lama tidak lagi ku rasakan, aku pun lanjut mengunci pintu ruang tamu lalu aku mengambil bajuku dan dalemanku, kemudian aku taruh kamar dan aku berbaring di atas kasur hingga akhirnya aku ketiduran.


Sampai saatnya aku dibangunkan drngan suara adzan, dan aku pun lanjutkan dengan mandji besar lalu beranjak ke musholla untuk sholat subuh, kemudian aku lanjutkan tidurku karena aku merasa badanku capek sekali, sampai terbangun siang jam 1 an, aku mengepel ruang tamu yang masih ada ceceran peju dari Bagas, aku membuka pintu rumah dan melakukan aktivitas seperti biasanya, sampai waktu sebelum maghrib ternyata Bagas dan Hakik sudah datang didepan rumah dan mengetok pintuku.


*assalamualaikum, bu ririk...* kata mereka.
*waalaikumsalam* jawabku.
*oh kalian toh, awal bener kalian, sini masuk* ajakku masuk kedalam ruang tv.
*ini bu ririk* kata Hakik kemudian masuk disusul dengan Bagas.
*hai sayang, udah siap apa belum nih buat nanti banyak anak lohh* kata Bagas sambil duduk di kursi depan tv.
*siap dong sayang, kamu bawa berapa anak sih sayang?* tanyaku.
*kita bawa 6 anak sih, bisa kan sayang?* kata Hakik.
*bisaa dong, kalian berdua aja bisa apalagi 6, hahaha* kataku sambil ketawa.


Kami pun menonton tv sambil menunggu waktu adzan tiba, dan adzan pun sudah tiba kami pun berangkat ke musholla, setelah pulang dari musholla aku ganti baju di kamarku dan ada yang beda kali ini, aku ganti ditemani Bagas dan Hakik di dalam.


*aku mau ganti baju dulu ya, kalian mau ikut?* tanyaku.
*bolehh sayangg* kata mereka
*ayok sini, kalian duduk kasurku sini* kataku.
*iyaa sayang* kata mereka.


Kemudian aku pun meleoas mukena dan ganti baju seperti biasanya tapi kali ini mereka berdua request untuk tidak usah menggunakan daleman akupun menurutinya.


*sayang sayang, gausah pake daleman dong biar enak nanti langsung kelihatan kalo langsung buka* minta Bagas.
*iya sayang jangan pake* minta Hakik juga.
*yaudah kalo kalian minta begitu aku turutin* kataku.


Akupun menggunakan baju seperti biasanya tanpa menggunakan daleman, rasanya aneh, karena putingku bergesekan dengan baju dan vaginaku terasa sejuk terkena angin, setelah aku ganti baju aku pun menawarkan mereka berdua untuk membawa pulang BH dan CD ku, aku suruh mereka untuk pilih sesuai kesukaan mereka sendiri saja, aku hanya memperlihatkan kotak penuh dengan isi dalemanku bermacam macam.


*hei kalian, kalian mau daleman aku ngga?* tanyaku.
*mau mau* kata mereka.
*tuh ambil tuh, di kotak atas lemari ya* kataku sambil menunjuk kotak atas lemari.
*okey sayang, benar ya sayang* kata Bagas.
*iyaa serah kalian* kataku.


Aku hanya melihat mereka mengambil dalemanku ternyata Bagas mengambil 2 CD dan 1 BH sedangkan Hakik mengambil 1 CD dan 1 BH aja, setelah itu aku menyuruh mereka keluar agar temen temen lainnya ga ngerti kita lagi ngapain, kemudian datang anak anak seperti biasa, dan kemudian disusul temen temen yang diajak Bagas dan Hakik, aku pun memulai ngaji seperti biasa sampai saatnya sudah selesai aku mengumumkan ke anak anak ngaji kalau jadwal ngaji akan dibagi menjadi 2 jam cewek dan jam cowok.


*anak anak nanti mulai minggu depan ngajinya dibagi 2 ya, jadi hari selasa rabu cewek dan kamis jumat cowok, dan besok libur dulu ya sampai minggu depan baru* kataku.
*iyaa buu* kata anak anak serempak.
*yaa kalian sekarang boleh pulang* kataku.
*iyaa buu* kata anak anak serempak.


Kemudian anak anak yang lain mulai pulang satu per satu hingga menyisakan 8 anak ini yang menunggu waktu pemuasan.kemudian aku menyuruh mereka untuk ke ruang tv dan aku menyuruh mereka untuk menunggu gilirannya satu persatu, aku tak lupa juga menyuruh mereka untuk memperkenalkan diri mereka masing masing.


*ayoo sini masuk ke ruang tv, aku siapin dulu ruang tamunya, kalian tunggu sini dulu ya* kataku.
*iya bu siap* kata mereka.
*ayo sini semua* kataku setelah menata ruang tamu.
*kenalin namaku Bu Ririk, ini yang lainnya namanya siapa aja?* tanyaku.
*ini Rizal, ini Rama, ini Rizky, ini Ibnu, ini Ahmad, ini Abi* kata Bagas sambil memperkenalkan satu persatu temannya.
*ohh gituu, kelas berapa semua?* tanyaku.
*aku kelas 2 SMA bu sama kaya Hakik* jawab Rizky.
*aku juga* sahut Ibnu, Rama, dan Rizal.
*kalo aku SMA kelas 3 bu* jawab Ahmad dan Abi.
*oh gituu yaudah, buat yang 3 SMA tunggu dulu ya di ruang tv* mintaku.
*iya bu siap* kata Ahmad, Abi, dan Bagas.
*oke, ini kalian mau apa sekarang?* tanyaku ke anak anak ini.
*mau nenen bu, sama mau diisepin ini dong bu* kata Rama sambil menunjuk payudaraku lanjut menunjuk penisnya.
*oh gituu siapp, lepas dong sarung sama kolornyaa* mintaku.


Anak anak itu pun menuruti apa yang aku katakan, setelah itu mereka sudah tidak menggunakan apapun hanya tinggal baju yang mereka gunakan, mereka sudah berjejer berdiri didepanku, aku pun langsung menghisap satu persatu secara bergantian penis penis kecil ini, rasanya sangat kecil sampai sampai aku menghisap hanya menggunakan bibirku saja.


*aaa... emmmhh emmm...*
*ahhh ini enak bangettt, ahhh* suara ke enakan dari Rama.
*emmhh emmhh... ahhh... eemmhh...*
*iyaa benerr, gilaaa enak bener* kata Hakik.
*emmm... eeemmm... eemmhh... ahh..*
*ga salah kita ikut Hakik gini, enak banget gilaa* kata Rizky
*eeemmm.... eemmmm...*
*gilaaa, enak bngett, ahhh andai ini ibuku, aku bakal minta tiap hari* kata Ibnu.
*emmm... eeemmm...*
*sumpah enak banget, uhh enakk gilaa* kata Rizal.


Setelah sekiranya 20 menit menghisap mereka secara bergantian, mereka sudah terasa mau keluar.


*bu saya mau keluar....* kata Hakik.
*iyaa buu saya juga...* kata Rama.
*emm... sebentar sebentar, Bagass, ambilin mangkok nakk...* minta ku ke Bagas.
*iyaa bu..* jawab bagas.


Bagaspun datang membawakan mangkok dan aku kemudian menyuruh anak anak 2 SMA untuk mengeluarkan spermanya ke mangkok.


*sini sini cepat keluarin, di mangkok, aku mau nerusin temenmu yang lain* kataku ke Hakik dan Rama.
*ii... i.. iyaa bu* kata Hakik dan Rama.


Aku kemudian melanjutkan menghisap Rizky, Rizal, dan Ibnu secara bergantian.


besambung....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd