Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Aku yang tak berdaya

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
TSnya sudah benar" ga berdaya untuk lanjutin ceritanya
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Maaf lama ga lanjut nih.. ini saya lanjutkan sebagian ya.


Hari ini hari minggu, kami sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing. Saya sibuk dengan memcuci motor saya dan istri saya dengan urusan dapurnya. Beberapa kali saya dengar istri saya mengangkat telepon, sepertinya dari beberapa temannya. Setelah selesai dengan motor saya, sayapun masuk kedalam rumah, dan saya mendapati istri saya sedang berbicara seseorang ditelpon tetapi dengan suara yang sangat pelan. Saya berlalu dan duduk di depan TV sambil mencari-cari channel yang bagus. Tak lama berselang istriku datang menghampiriku di ruang TV. “Mas, ada yang mau aku ceritain ke kamu” sapa istriku dengan bibirnya yang dimajuin ke depan membuatnya terlihat mengemaskan. “cerita apa yang” sahutku sambil tetap melihat ke arah TV. “tapi kamu jangan marah ya? Janji?” sahutnya. Deg, jantungku berdegup kencang, penasaran apa yang kira2 akan disampaikan istriku. “Cerita apa sayang kok pake janji-janji segala” sahutku sambil menoleh ke arahnya. “janji dulu mas” sahutnya sambil mengigit bibir bawahnya. Aku tau dia sedang berusaha merayuku. “iya mas janji ga marah. Ada apa sih?” tanyaku. “Jadi kemarin habis pulang belanja aku nyerempet motor orang mas. Sampe jatoh orangnya. Tapi untungnya orangnya ga kenapa-kenapa, cuma motornya aja yang sedikit lecet. Justru pintu belakang mobil yang agak penyok”, “waktu itu orang-orang di sekitar udah marah aja mau main hakim sendiri, tapi untuk Bapaknya yang meredam warga disitu. Jadi aku disuruh pulang sambil dia ngikutin aku. Baru deh di rumah kita turun dan liatin mana aja yang rusak..” ceritanya. “terus gmn tuh jadinya?” tanyaku. “untung Bapaknya baik kok Mas, dia ga minta ganti motornya yang rusak, justru ini dia mau datang untuk benerin mobil kita di bengkel kenalan dia..” jawabnya. “ya iyalah dia ga minta ganti, memekmu itu yang udah jadi gantinya” batinku dalam hati. “Mas kok bengong aja sih? Kan udah janji ga marah” sahutnya yang membuatku agak kaget. “enggak.. enggak kok. Mas ga marah. Mas jadi kepikiran aja klo ga ada Bapak itu apa yang kira-kira terjadi sama kamu” jawabku. “jadi dia mau datang nih sekarang?” lanjutku. “iya Mas, tadi Bapaknya telpon, sekalian mau kenalan juga sama Mas. Orangnya baik kok mas” kata istriku sambil mengigit bibir bawahnya lagi. Aku bisa membaca makna dikata “baik” yang berulang-ulang diucapkan istriku. Langsung ku sosor bibirnya, dan kuremas payudaranya, “yang, mas kepengen nih” ajaku. Nanum tangannya mendorong tubuhku menjauh “ihh, mas ini kenapa sih, nanti klo Bapaknya datang terus liat kita lagi begituan gmn?” sambungnya. “gpp sayang, kan cuma liat aja kan..” sambungku sambil berusaha menarik tubuhnya mendekatiku. “iihh, jangan dulu ahh Mas. Mas nanti aja klo sudah sama si Bapak” jawabnya sambil berdiri. “Maksudnya sama si Bapak?” tanyaku. “ehh, maksudnya klo si Bapaknya sudah balik.. jadi kan kita bisa lama-lama Masku sayang” jawabnya dengan genit. Aku mulai mengerti apa yang jadi rencana mereka hari ini. Mungkin mereka berencana untuk ngentot entah bagaimana caranya, dan setelah itu baru aku boleh menggunakan tubuh istriku. “Ahh, kenapa aku jadi begini ya? Kenapa aku justru bergairah ketika membayangkan kalau istirku akan dipake oleh orang lain dan aku hanya mendapatkan bekasnya” pikirku diringi dengan tegangnya kemaluanku.

Sekitar 30 menit, bell di rumah pun berbunyi. Akupun dengan semangatnya kedepan untuk membukakan pintu pagar rumahku. Deg, disitu aku melihat seorang paruh baya dengan kulit agak legam, dengan tangan yang penuh bulu. Dengan suara beratnya “Bu Nianya ada Pak?” suara yang seolah membuatku tunduk tak berdaya. “Ada Pak, silahkan masuk” sahutku. “Bapak pasti suaminya ya? Saya Jamal Pak” sambil menyodorkan tanganya yang besar, bisa kulihat jari-jari besar dan kasar meremas telapak tanganku yang hanya setengah dari tangan itu. “Saya Roni Pak” sahutku sambil membayangkan tangan yang kemarin mengobel-ngobel memek istriku. Bisa kurasakan jari-jarinya yang sedikit lebih panjang dari kejantananku. “ehh Pak Jamal” sapa istirku yang mengagetkan lamunanku. “Di suruh masuk dong Mas” sambung istriku sambil menyodorkan tangan mungilnya dan disambut oleh tangan perkasa itu. “ga macet Pak?” sambung istriku. “enggak kok, lancar jaya lah jalanan hari ini”. “Pak ini motornya saya dimasukin aja ya ke garasi” sahutku. “Oh iya Mas” sahutnya sambil melangkah ke arah motornya. “udah Pak biar saya saja, bapak masuk aja dulu, istirahat” sahutku sambil berjalan ke luar pagar. “wah, makasih lho Mas” sahutnya diiringi oleh suara “ehh” istirku. Namun aku pura-pura tidak mendengar. Sambil mendorong motornya masuk, bisa kulihat dari sela-sela pagar kalau si Bapak itu sedang meremas bokong sekal istriku yang sontak membuat istirku tergaket sambi berusaha menutup mulutnya. Dan mereka pun berjalan masuk ke ruang tamu dengan tangan si Bapak tetap meremas-remas bokong istirku itu.

Gila, itu Bapak berani banget memperlakukan istri orang padahal suaminya hanya berjarak beberapa meter dan hanya di batasi oleh pagar. Namun justru ini membuatku semakin bernafsu melihat apa yang akan dia lakukan terhadap istriku selanjutnya.

Tak berapa lama aku menyusul mereka ke ruang tamu, kulihat istirku sudah di dapur menyiapkan minuman. Sayapun ngobrol dengan si Bapak sekitar 30 menit sambil menikmati kopi yang dihidangkan istirku. Darisitu aku tahu bahwa Bapak ini adalah seorang duda yang ditinggal pergi istirnya. Pekerjaannya adalah seorang sekuriti dari tempat hiburan malam di kota tempat kita tinggal. Di sela-sela obrolan kami si Bapak bertanya apakah ada warung disekitar sini, dia ingin membeli rokoknya yang sudah habis. “Rokoknya apa Pak? Warung disini tutup klo hari minggu, biar saya belikan di indomaret. Ini saya mau beli minyak goreng sekalian” sahut istirku dari dapur. “Udah sini biar aku aja yang belikan yang, udah mendung juga” sahutku. “ihh, Mas baik banget sih, ini uangnya” sahut istriku sambil menyodorkan orang 100rbuan. “saya tinggal sebentar ya Pak, eh rokoknya apa tadi Pak?” tanyaku “Samporena Kretek hijau Mas, aduh ga enak saya jadi ngerepotin nih” sambungnya diiringi dengan senyum yang penuh arti.

Langsung aku keluar dengan motorku dan melaju keluar rumah, meninggalkan istriku berdua dengan si Bapak itu. Baru saja sampai di indomaret, hujanpun turun dengan derasnya. Setelah membeli minyak dan rokok, belum sempat keluar dari indomaret, hpku berbunyi, dan kulihat dilayar istriku yang menelponku. “Mas, hujan deras lho disini, Maaassh dimanaahh, shhhh, ohhhh” terdengar suara istirku mendesah sambil menyakan keberadaanku. Samar kudengar seperti suara orang sedang menyedot sesuatu “srppph, seerppph... srhppphhh” bisa kubayangkan sepertinya si bapak itu sedang menyusu payudara sekal istirku itu. “Mas tunggu agak redaaan aja yaahhh.. awhhhg,... nanti kamu sakit kalau hujan-hujan.. hmmm” sambung istrku. “yaudah aku tunggu redaan dulu ya” sahutku. “iyaahh.. ahh.. pelan-pelan Paakkh” terdengar suara istriku diujung telepon. “apanya yang pelan-pelan yang?, kok suaramu kayak mendesah gitu? Km lagi ngapain sih?” Tanyaku pensaran. “Gpp Mas, maksudku kamu pelan pelan nanti bawa motornya.. srhppp.. srphpp” sahutnya diiringi dengan suara sedotan di payurada istriku. Kututup teleponku, dan akupun langsung bergegas ke rumah.

Kira-kira apa yang terjadi setelah Roni sampai di rumahnya? tunggu lanjutannya nanti malam.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Sesampaiku dirumah, kutinggal motorku di depan pagar, dan dengan pelan-pelan aku mengendap-ngendap ke jendela samping ruang tamuku, tempat dimanaku mengintip dulu.

Bisa kulihat dengan jelas istriku sedang bersimpuh di lantai ruang tamu dengan payudara yang sudah keluar dari atas bajunya, sambil menjilati dan menghisap kemaluan besar Pak Jamal. “srrrrpphh.. srrrrppph.. srrrrppph... srrrrppph... srrrrppph..” suara mulut seksi istriku sedang menyedot batang perkasa dari laki-laki yang bukan suaminya itu. Tangan Pak Jamal pun tak tinggal diam, tangan besar itu sambil asik meremas payudara ranum istriku. “ahh.. shhhh.. kamu memang punya bakat jadi lonte sayang.. mantap banget seponganmu ini.. hmmmm...mantaaaap.. ayoo lebih dalam lagi manis.. lebih dalam lagiih... hmmm” lirik si Pak Jamal sambil tangan yang satunya menekan kepala istriku untuk maju agar masuk semua batang kemaluannya yang besar dan berotot itu. “besar sekali Pak, ga muat semuanya di mulutku” lirih istriku yang berusaha memuaskan nafsu bejat si Pak Jamal itu. “apa yang besar sayang?” tanyanya. “pu..punya Bapak terlalu besar..” jawabnya. “Ini KONTOL namanya sayang.. ayoo bilang KONTOL sayaaang.. ahhh.. mantap betul mulutmu ini..” celoteh si Pak Jamal. “hmmm... hmmmm..hmmm..hmmmm.. uuhuk...uhuuk..” lirih istriku karena si Pak jamal memaksa mulutnya untuk memasukan kemaluan besarnya itu. “Ayoo.. ini namanya apa sayang?” tanyanya lagi.. “hmmmmppphhh.. hmmmmppphhh... hmmmmppphhh” lirih istriku tak menjawab pertanyaan si Pak Jamal. Lalu di tekannya lagi kepala istriku ke arah kemaluannya sambil ditahan sekitar 10 detik. Kulihat wajah istriku yang memerah, seperti kehabisan oksigen.. dan di lepasanya.. “uuuhuukk.. uuuhuukk.. uuuhuukk” istriku terbatuk. Terlihat air liurnya mentes di dagunya.. sambil terkekeh-kekeh si Pak Jamal kembali bertanya.. “ini apa namanya sayang?” tanyanya sambil memegang dagu istriku.. “hmmm...mmmhh.. KON.. KON.. TOL Pak” jawabnya dengan suara yang pelan.. dengan tangan satunya di tariknya puting istriku.. “aaaawwhhh.. sakiittt Pak.. uuuhhh...” lirih istriku kesakitan.. “jawab dengan keras sayang, apa ini?” tanyanya sambil memegang kontolnya sambil diusap-usapkan ke pipi istirku.. “KOONTOL Paakkh.. KONTOL..” jawab istriku.. sepertinya jawabanya membuat Pak Jamal puas. Dia pun tertawa dengan puas.. “ayoo sayang, puaskan KONTOL ku ini sebelum suamimu kembali, cepat!” hardik si Pak Jamal. Dengan secepatnya istriku kembali menghisap kontol besar yang ada dihadapnnya itu. “srrrppphhh.. srrrppphhh.. srrrppphhh.. srrrppphhh... srrrppphhh” hisap istriku.. dan sepertinya Pak Jamal sudah tidak tahan lagi.. di pegangnya kepala istriku dengan kedua tangannya.. dimaju mundurkannya kepala istriku.. terlihat sepertinya pak jamal sedang mengentoti mulut istirku dengan begitu buasnya.. sampai dia mengerang “arrrghhhhh... hisap semua pejuku sayang.. jangan sampai ada yang tumpah!” ujarnya. Istriku terlihat menggeleng-gelengkan kepalanya.. sepertinya tidak mau menerima peju itu dimulutnya. Tapi apa daya, seorang wanita yang lemah dihadapan seorang sekuriti.. dengan terpaksa dia menelan bermili-mili sperma yang ditumpahkan ke mulutnya.. mulut yang bahkan belum pernah mencium batang kemaluan suaminya.. terlihat begitu banyaknya sperma yang keluar dari batang si Pak Jamal itu. “jangan kamu telan semuanya sayang.. sisakan sebagian dimulutmu” perintah Pak Jamal dan mencabut dengan perlahan kontolnya dari mulut istriku. Terlihat mulut istriku yang mengembung, sepertinya ada banyak sperma di dalam sana. Pak Jamal terlihat puas sekali melihat tingkah istriku yang kebinungan.. dia berdiri dan mengenakan celananya kembali. Lalu dia jalan ke arah tempatku tadi duduk di ruang tamu dan mengambil gelas kopiku.. “tumpahkan pejuku disini sayang..” perintahnya yang dengan ragu-ragu dituruti oleh istriku.. lalu diambilnya sendok yang ada dicangkir, dan diaduknya sperma itu agar bercampur di kopiku.. kopiku yang tadinya hitam sekarang menjadi seperti kopi susu. “ini kopi susu buat suamimu sayang.. biar kalian sama-sama sehat memakan pejuku ini.. HA HA HA HA” tawa Pak Jamal. “Paaak, tolong jangan lakukan ini dengan suamiku Pak.. kasihan dia.. akukan sudah bersedia melakukan apa yang Bapak minta.. tolong Paaaakhh..” rengek istriku yang disambut oleh tamparan keras dari Pak Jamal “PLAAAAK” sontak istriku tersungkur di lantai.. dan terisak.. kulihat pipinya memerah dan ada sedikit darah di bibirnya.. “beraninya kau menantang aku ya” sambil dijambak rambut istriku dan didudukannya di lantai.. “ampun Paaak.. ampuuun..” iba istriku sambil memegang pipinya. “Gitu dong sayang.. kamu harus belajar nurut semua perintah tuanmu ini.. yaa?” ujarnya.. “iyaaah... iyaa Paakhh” jawab istriku.

Tanpa kusadari hujan sudah reda.. pertanda bahwa aku harus segera balik ke rumah. Lalu aku mengendap-endap kedepan gerbang. Membunyikan klakson seolah-olah aku baru sampai. Lalu kuparkir motorku digarasi. Kulihat istriku sudah berada di dapur. “Mas, kehujanan ga?” tanyanya seolah-olah tidak terjadi apa-apa padanya. “wah, sampe basah kuyup gitu Mas” sambung Pak Jamal. “iya nih, kirain tadi udah reda, eh taunya di depan masih deras, yaudah lah” sahutku. “ini Pak rokoknya, yang, ini minyaknya ya, aku mau ganti baju dulu”.

Setelahku mengganti baju dan duduk kembali di bangku ruang tamu, kulihat kopiku yang sudah berubah warna. Deg, apa aku harus meminum ini? Batinku. “Yang, kok kopiku jadi ada putih-putihnya gini sih?” tanyaku “ohh, tadi aku kepengen kopi Mas, jadi aku tambahin susu deh kopinya Mas” bohong istriku.. “sekali-sekali minum susu lah Mas biar kuat” sambung si Pak Jamal sambil tersenyum sinis kepadaku. “ayoo mas dihabisin dong kopinya, masa dicampur susu istrinya malah ga mau, mubazir lho” tambah pak jamal. Bajingan betul orang ini. Sepertinya dia senang sekali melecehkanku.. dan dengan terpaksa akupun meminum kopi bercampur sprema sekuriti itu, asin, pahit, manis rasanya. Bisa kurasakan gumpalan-gumpalan sprema yang ada dikopi itu dan tetap ku telan habis. “Enak kan?” tanya istriku dari sedang memperhatikanku dari dapur. Aku bisa melihat mata mereka saling beratatapan dengan penuh arti. Bisa kulihat Pak Jamal tersenyum puas melihat seorang istri berhasil dibuatnya melecehkan suaminya sendiri.
 
Bimabet
genre nya agak ekstrim, tp ane harap suhu tetap semangat meneruskan...

genre semacam ini agak banyak haters nya...
tapi penggemar nya juga diem diem banyak sih...
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd