Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

AKU

HARI KEDUA MOS

Suara Adzan subuh menggema memecah keheningan malam yang sunyi di temani terpaan angin Muson Timur yang dingin.
Sang kejora telah mulai meredup sinarnya
dan asmara masih bergelora mencari arahnya.

Kicauan burung saling bersahutan dengan kokokan ayam menandakan sang fajar akan segera datang untuk melepas kepergian malam.

Kopi hitam pekat di temani sang Cobow merah memang mantap untuk mengusir kegundahan tak kala sang pujaan hati pergi tanpa memberi penjelasan tak bertepi,sudah menanti di meja.

""Iki lho rokok Karo kopi Gus""
( Ini lho rokok sama kopi Gus) ucap Emaku saat Aku mau berjalan ke kamar mandi.

""Siap Mak""jawabku sambil berjalan menuju lorong rumah.

""Engko sore di ajak Bapakmu nomae koncone""
(Nanti sore di ajak Bapakmu ke rumah temen ya) sahut Emaku lagi saat aku sudah di dalam kamar mandi.

""He'em""jawabku dari balik pintu ruangan ini

Paling malas kalau pagi-pagi sudah ada yang merusak agenda yang sudah ku susun tadi malam,tapi mau ngebantah takut dosa.
Malas sebenarnya kalau harus menemani Bapakku kerumah temanya,wong katanya setengah jam bisa dua jam.
Ini akibat sinetron Adzab yang sering kutonton bersama Emak dan Bapakku di kala kejenuhan melanda.
Mau pergi dan menghilang tanpa jejak di kira merasa kesindir kan BANGSAT.
Setelah selesai membuang hajat tak lupa untuk membasuh tubuh yang mulai menampakan otot bisepnya karena olahraga rutin tiap hari ketika sore hari.
Ini alasan keduaku untuk menolak ajakan Bapaku ke tempat temanya.

""Jangan lama-lama kalau mandi,,,takut banyak yang kecantol""suara cewek dari balik pintu kamar mandi.

""Wedi kalah saingan Yo cah Ayu""
(Takut kalah saingan ya anak cantik) sahut ibuku kepada pemilik suara tersebut.

""Nggeh Budhe,,,,wingi wae koncoku akeh seng nakokno""
(Iya Bibi,,,,kemarin saja temanku banyak yang nanyakan) timpalnya pada Emaku.

""Hahahaha,,,,,Kowe ora usah cemburu,ko nek Bagus macem-macem tak Kon masung Pakdhemu""
(Hahahaha,,,kamu enggak usah cemburu,nanti kalau Bagus macam-macam tak suruh masung pamanmu) jawab Emaku padanya.


Pasta gigi yang belum ku kumuri tak sengaja masuk ke tenggorokan akibat
mendengarkan obrolan mereka berdua yang membuat nyaliku menciut untuk mempermainkan hatinya.

Serasa jadi anak tiri jadinya bila melihat keakraban mereka berdua.
Kulilitkan handuk melingkari pinggangku untuk menutupi si Anu dari tatapan genit lalat betina yang siap mencaplok.

""Roti sobeknya itu lho yang enggak nahan""ucap Ayu saat Aku baru keluar dari kamar mandi.

""Maksudnya""jawabku padanya seraya melangkah mendekati Ayu yang duduk di meja makan.

""Itu lho""ucap dia sambil jari telunjuk mengarah ke perutku.

Enggak sia-sia pengorbanan yang kuberikan untuk melatih otot di perutku selama ini,apalagi yang memuji cewek secantik Ayu,saat Aku menyeruput kopi hitam pekat untuk mengawali aktivitas,


""Biasa aja keles,,,,kaya enggak pernah lihat aja""jawabku sambil berjalan ke arah kamarku karena enggak mau auratku ku umbar lebih lama lagi di depannya.

""Ikut""ucapnya sambil berjalan menyusul ku ke arah kamar.

""Kemana""timpalku padanya sambil berhenti melangkahkan kaki.

""Ke kamar lah,,,masa ke pelaminan""sergahnya sambil memasang wajah cutes.

""Bukan muhrim congek""jawabku sambil melangkahkan kaki lagi menuju kamar.

""Iiiihhhhhh sebel deh aku sama kamu""ucapnya sambil mengikutiku dari belakang.

Anjing,,,,ada aja godaan setan untukku saat ini,enggak ku turuti kemauanya takutnya Ayu ngambek,ku turuti kemauanya setanya yang kegirangan.
Antara setan dan Ayu kok sama-sama bikin hatiku gundah gulana.

""Ayo masuk,,,,entar ketahuan budhe kamu""ucapku sambil menyeret tanganya saat kami berdua sudah di depan pintu kamar.

""Emang kenapa kalau ketahuan""jawabnya dengan nada volume tinggi.

""Bisa di pasung akunya Yu,,,please deh kalau ngomong volumenya di kecilin""jelasku padanya sambil menahan emosiku.

""Hihihihi,,,itu apa kok menonjol di balik handuk yang kamu pakai""tanya doi padaku mengganti topik obrolan yang justru membuat bulu kuduku tambah merinding.

""Ini yang bisa buat kamu vakum dari sekolahan selama sembilan bulan""jelasku secara mendetail sambil mengelus-elus dari balik handuk.

""Dulu kok segini""timpalnya sambil menunjukkan jari kelingkingnya untuk mengukur Anuku tempo dulu.

""Mau di ukur lagi enggak,,,mumpung gratis enggak bayar""candaku seraya balik menggodanya.

""Ihhhhhhhh dasar mesum kamu,,,,tadi aja takut minta ampun kalau ketahuan budhe,sekarang malah akunya di nakalin""jawabnya sambil duduk di pinggir ranjang yang belum ternoda.

""Beb,,,aku minta tolong boleh enggak""pintaku padanya melas.

""Minta apa""tanya dia padaku.

""Coliin Anuku dong beb,,bosen Akunya tiap hari coli pakai foto Spiderman sama Hulk""jawabku dengan iba.

""HAHAHAHAHAHA,,,, bego,dasar lelaki lemah""ucapnya dengan nada mengejek.

""Mau enggak,,,katanya sayang sama aku""timpalku menanggapi ejekannya.

""Hemmmm hemmmm,,,,,,enggak""sergahnya menolak sambil mengikat rambut lurusnya menjadi jembut (ekor) kuda.

Hilang sudah fantasiku membayangkan jari-jari lentiknya bergerilya bersama si Otong menuju puncak kenikmatan.
Inilah akibat ketidak pekaan hatiku pada perasaan wanita yang selama ini menyangiku dengan tulus tanpa modus.
Tapi saat dia mengikat rambutnya yang lurus seperti ekor kuda sudah cukup panorama pemandangan yang doi sajikan padaku di saat birahi melanda manual menjadi pilihan.your sexy not nude my sweety hart (maaf kalau salah nulis bahasa Inggris nya).

""Mau enggak Aku emut itunya kamu""ucapnya yang mendatangkan secercah harapan bagi Anuku.

""Enggak,,,tadi aku cuma bercanda saja kok""jawabku sok diplomatis padahal si Otong bernasib tragis.

""Beneran,,,padahal aku mau sarapan pejuh Lo""timpalnya seraya menggodaku lebih lanjut.

Sungguh di luar nalar dan ekspetasi ku selama ini bila mendengarkan ocehan binal si Ayu.mau aku jabanin rasanya kok enggak etis,di tolak besok mungkin enggak ada yang gini lagi,,,sampai Raqib dan Atid saling melempar wejangan dan nasehatnya masing-masing.
Tiba-tiba teringat kebaikan kedua orang tuanya pada keluargaku sehingga tabiat buruk yang aku kehendaki ku urungkan padanya,Toh nanti kalau sudah menikah kita bebas mau ngapain aja ya kan MUNAFIK.

""kamu kok bisa ngomong jorok gitu sih""tanyaku padanya karena takut tingkat kemasukan doi bertambah.

""Emang kenapa,,,,,kan akunya ngomong kaya gitu cuma sama kamu aja""bela doi atas pertanyaanku barusan.

""Dasar cewek binal""umpatku sambil berdiri mengambil seragam dari dalam lemari.

""Tapi kamu seneng kan""sergahnya padaku dengan mata di kecilin sebelah.

""Yang ada Seneb Akunya Yu""jawabku sambil memakai kaos sebagai rangkapan seragam sekolah.

""Hahahahaha,,,,padahal tiap malam Aku dan belajar Lo dari film bokep""ucapnya frontal yang membuat si otong semakin pening di ujung kepala.

""Dah sana keluar,,,,dari pada akunya khilaf Lo""jawabku menyuruhnya keluar kamar karena kondisi semakin tidak kondusif.

""Iya-iya bawel,,,,tapi tawaranku enggak berlaku lagi lho sampai nanti sore""timpalnya seraya berjalan keluar kamar.

""Bodo amat,,,yang penting mbak Giv sama Senshui menemaniku di saat si Otong haus belaian wekkkkk""jawabku seraya menutup pintu kamar dan menjulurkan lidah ke arahnya.

Ts:dasar cowok munafik....??
Bagus:Sono coli pakai foto tayo...!!!
Ts:menyesal saya buat cerita kamu anak BANGSAD...???
Bagus:,,,,,,,!!!kok malah sampean yang ngegas njing.

-------------------------------------------------------------------
Kalian tidak bisa memilih menjadi setan atau malaikat setiap hari begitupun bagiku.
Mau jadi malaikat kok berat karena godaan hasrat lebih kental dari susu kental manis.

""Ayo berangkat""ucapku pada Ayu saat dia duduk manis bersama kedua orangtuaku.

""Ayo,,,tapi,dengan cara yang romantis to""jawabnya padaku sok puitis.

""Emoh,,,malu akunya sama kedua orangtuaku""sergahku menimpali jawabannya.

Kedua orangtuaku cuma bisa melongo mendengar ocehan manja calon menantu mereka.kok sekarang malah secara terang-terangan si Ayu manja padaku,toh biasanya paling di saat kami berdua saja kalau keadaan rumah sepi.

Masih terngiang-ngiang dengan jelas suasana romantis tadi malam di balut perasaan yang belum di balas di temani rintik hujan tak kunjung deras di terangi lilin-lilin putih dalam gelas di sertai secangkir kopi hitam yang tinggal ampas.

Jalanan protokol kota menjadi saksi bisu di bawah baleho selamat datang dua anak manusia menyelami isi hati masing-masing.suara kendaraan berlalu lalang menjadi pelipur lara bagi si Hawa karena si Adam masih memendam rasa di antara para bintang.

""Jadi berangkat enggak,,,malah melamun""
Ucap Ayu mengusik lamunanku.

""Ehhh,,,jadi,Ayo kalau begitu""jawabku sedikit kaget sambil berdiri dari kursi depan rumah.

""Kesambet opo we,,,kok esok-esok wes ngelamun""
(Kesambet apa kamu,,,kok pagi-pagi sudah melamun)tanya Emaku saat melihatku.

""Aku ora Popo Mak,,,it's ok wae,wes Yo tak budal sekolah Aku""
(Aku enggak kenapa-napa Mak,,,it's ok aja,sudah ya tak berangkat sekolah Aku) jawabku pada padanya.

""Terae Budhe Bagus wi,,,paling ngelamun seng jorok-jorok,kesuwen jomblo paling,,,HAHAHAHAHAHA""
(Emang Bibi Bagus itu,,,paling melamun yang mesum-mesum,kelamaan jomblo paling,,,,hahahahaha)
seloroh Ayu yang tiba-tiba Nyamber.

""HAHAHAHAHAHA,,,,Kowe Ra ngesakno pacarmu dewe,kok malah melok Alok""
(Hahahahaha,,,,kamu enggak kasihan sama pacarmu sendiri,kok malah ikut ngebully) timpal Emakku pada Ayu.

""Numpak angkot engko nek muleh,,,,males Aku Karo Kowe""
(Naik angkot nanti kalau pulang,,,,males Aku sama kamu) sahutku sambil menunjuk ke Ayu dengan pura-pura marah.

""Kok srengen we Gus""
(Kok marah kamu Gus) timpal Emaku padaku karena melihat perubahan sikapku.

""Sampean nek ra ngerti masalahe Ojo melok-melok Mak,,,,Aku terae jomblo Mak,tapi Aku njogo perasaane bocahe tapi ora menghargai Aku belas,aku jomblo Iki Yo goro-goro sopo kok penakmen bendino Alok""
(Sampean kalau enggak ngerti masalahnya jangan ikut-ikut Mak,,,Aku emang jomblo Mak,tapi Aku menjaga perasaan anaknya tapi tidak menghargai Aku sama sekali,Aku jomblo ini ya gara-gara siapa kok enak betul tiap hari ngebully) cerocosku panjang lebar karena sudah males dengan semua ucapanya.

Hanya diam tanpa ekspresi jawaban yang ku dapat darinya saat ini.
Sedikit goresan luka di hati ini darinya,
Mungkin bagi dia ucapan-ucapan hanyalah angin lalu yang berhembus tanpa arah,
Tapi bagiku ucapanya barusan bagaikan badai di tengah gurun yang memporak-porandakan setiap kenangan.

Ku langkahkan kaki menuju tempat parkir motorku bersama kenangan pahit yang dia gali.apa dia tidak mengerti akan pengorbanan yang selama ini Aku berikan.
Benar kata orang bahwa lidah lebih tajam dari silet dan ucapan lebih menusuk dari pisau bermata dua.

""Hikzzz,,,,hikzzz,,,hikzzz,,,aku minta maaf""ucapnya terbata-bata di sela Isak tangisnya sambil mengikuti langkahku ke arah si besi tua.

""Hahahaha,,,,enak betul minta maaf,Aku sudah capek mengalah,berkorban untukmu,tapi apa balasannya padaku,,,APA???""jawabku yang sudah duduk di atas besi tua.

""Aku enggak suka dengan orang tukang bully sepertimu,,,sudah ku sabar-sabarin dari dulu,masih aja kamu enggak mengerti,,tolonglah bersikap dewasa jangan kaya anak kecil lagi""ucapku lagi padanya.

""Wes to Gus""
(Sudahlah Gus) sergah Emak padaku.

""Halah,,,bosen Aku Mak,mosok aku wae seng ngalah bendino""
(Halah,,,,bosen Aku Mak,masak Aku aja yang mengalah setiap hari) jawabku pada Emaku.

""Kalau kamu masih terus membullyku dengan sebutan jomblo,,,jangan harap Aku seperti dulu lagi""hardiku pada Ayu.

""Hummzzz,,hummmzz,,!!Maaf,,,,,akan ku rubah sifat buruku padamu"jawabnya terbata-bata.

""Awas kamu ulangi lagi sifatmu itu"ancamnku padanya.

""Hiksss,,,,hiksss,,,,hiksss,iya-iya,,,tapi berangkat bareng ya""sergahnya padaku dengan muka melas.

""Ayo cepetan makanya,,,,nangis Mulu yang di besarin,dasar cengeng""oloku padanya.

""Kowe kok iso ngomong ngunu Karo calon mantune Mak.e""
(Kamu kok bisa ngomong begitu sama calon mantunya Emak) sahut Ibuku mencoba menghibur Ayu.

""Ogah Mak,,,,ndwe calon bojo kok Malati""
(Ogah Mak,,,punya calon istri kok makan hati) ucapku membela diri.

Ku mulai menyalakan motor butut ini,dengan ini usai sudah drama sinetron yang kumainkan dan sejauh apa Aku bisa merubah sikap Ayu.
Sangat kontras terbalik suasana pagi ini,ditemani kebisuan berselimut debu jalanan yang dengan cueknya menerpa pipi tanpa izin.
Tangis sedihnya masih tampak di wajah Ayunya tak kala kaca spion memberi jawaban atas perilaku buruku.
Toh,,,ini juga buat kebaikan semua orang,untuk merubah sifatnya yang enggak ketulungan.sepanjang perjalanan di batasi ruang perasaan menuju sekolahan,sampai tak terasa tempat tujuan sudah di depan mata.

""Dah nyampe,,,sana masuk""ucapku padanya sok galak.

""Eh,,,dah nyampai to,makasih""jawabnya seraya menundukkan kepala seperti orang mencari uang jatuh.

""Tumben bilang makasih,,,oh ya,nanti kalau kamu pulang naik angkot ya""ucapku lagi padanya.

""Kamu masih marah sama Aku""timpalnya karena kurang suka dengan ucapanku.

""Enggak kok,,,,Aku mau jalan sama temen""sergahku berbohong padanya.

""Cowok apa cewek,,,??""tanya dia padaku saat turun dari motor.

""Ceweklah,,,kan Aku enggak mau kamu bully lagi""jawabku berbohong,padahal nanti sore mau ngantar Bapak kerumah temanya.

""Kok kamu gitu sekarang,,,,padahal Aku sudah nembak kamu tadi malam tapi di tolak,kurang apa Aku di matamu""tanya dia lagi dengan nada tinggi yang otomatis seluruh mata melihat kami berdua.

""Kurang micin sama roico,,,makanya hambar kurang sedap""jawabku sambil bercanda tapi agak serius.

""Kok malah bercanda,,,orang lagi serius juga""ucapnya lagi sambil ngegas.

""Pantas jam segini toko rem kampas belum buka ,makanya kok ngegas terus dari tadi""timpalku menanggapi pertanyaanya.

""Mau kemana kamu""tanya Ayu seraya melihatku menghidupkan sepeda motor.

""Sekolah lah,,,masak mau menyiangi padi di sawah""jawabku sambil hendak pergi meninggalkannya.

""Siapa cewek itu,,,sampai kamu berpaling dariku""tanya dia lagi sambil mencoba mengintrogasiku.

""Kepo,,,dah ya,aku berangkat dulu mau menemani sang pujaan hati""jawabku sambil menaikan gas motor untuk segera pergi dari hadapannya.

Ku ambil rokok dalam tas sekolahku sambil menyulutnya di bawah pohon Asam pertigaan jalan tempat muda-mudi melepas hasrat tanpa harus kuwatir dompet sekarat.
Kepulan asap terbang bersama semua masalah yang sedang ku hadapi di temani hembusan angin di bulan July saat jalan cintaku sedang di uji.Ku jalankan lagi motorku menuju sekolahan agar beban pikiran hilang.

WELCOME BACK SCHOOL


""Ada apa ini rame-rame""tanyaku dalam saat sudah memastikan si besi tua aman dalam kandang.

Ku lihat banyak murid-murid masih menenteng semua peralatan MOS beserta tas mereka masing-masing padahal kegiatan sudah akan di mulai.
Tak terkecuali para guru yang riwa-riwi tergopoh-gopoh seperti menandakan adanya sesuatu yang sangat penting.
Ku langkahkan kaki untuk mencari tau apa gerangan yang membuat mereka seperti itu.

Rizal:kok lagek teko we cok,,,??
(Kok baru datang kamu Cok,,,??)

Aku:biasa ngeterno calon bojo,,!!
(Biasa ngantar calon istri,,,!!)

Rizal:we Ra ngerti nek Ibune Pak kepala sekolah meninggal dunia Gus,,,???
(Kamu enggak ngerti Ibunya pak kepala sekolah meninggal dunia Gus,,,??)

Aku:innalilahi,,,,!!!kapan zal??.

Rizal:jam 5 mau,,,Ki cah-cah ape ngelayat mrunu!!
(Jam 5 tadi,,,ini anak-anak mau ngelayat kesana!!)

Kini rasa penasaran tadi menemui titik terang,sebab obrolanku bersama Rizal barusan menjadi kunci jawaban.
Semua anak-anak alias murid baru berkumpul dan menuju rumah pak kepala sekolah untuk melayat tak terkecuali Aku yang datang ke sekolah bersama kesedihan dan datang di sambut kepergian,,,,sakit coeg karena kaleng-kaleng dan bukan kodrat.kami semua bergerak kompak menuju parkiran tak terkecuali kakak pembina MOS yang turut serta..

Tyas:nebeng Yo,,,??

Ade:Karo aku wae,,,!!!
(Sama Aku aja,,,!!!)

Ririn:Ojo di rungokno Gus,,,!!!biasa cari perhatian??
(Jangan di dengarkan Gus,,,,!!!biasa cari perhatian???)

Dewi:Halah Ririn,,,,padahal Yo Podo wae!!
(Halah Ririn,,,,padahal ya sama aja!!)

Aku:mosok sampean kabeh tak rangkok koyo mboncengo kimcil mbak,,,??
(Masak sampean semua tak rangkap kaya mboncengin kimcil mbak,,,??)

Rizal:seng sabar cah ganteng,,,,cobaane abot.
(Yang sabar anak ganteng,,,cobaannya berat)

Arief:ranek seng gelem nebeng aku opo,,!!
(Enggak ada yang mau nebeng aku apa,,!!)

Nisa:ora Sudi,,,wekkkk!!!
(Enggak Sudi,,,wekkkk!!!)

Nizar:Asu,,,!!jimatem opo to Gus,kok Sampek cah wedok kesemsem Karo Kowe??
(Anjing,,,!!jimatmu apa to Gus,kok sampai cewek klepek-klepek sama kamu??)

Banyak kakak panitia cewek yang rebutan berangkat bareng bersamaku mengendarai si besi tua menuju rumah duka.
Sangat bingung Aku di buatnya,mau pilih yang ini takutnya salah,yang itu salah,enggak pilih jadi serba salah,,,kan BANGSAD.

""Sek Yo Aku kudu nguyoh""
(Bentar ya Aku mau kencing)ucapku sambil turun motor tanpa permisi lari ke WC sekolahan,padahal Aku berbohong ke pada mereka semua,,, HEHEHEHEHE.

fiuhhhh,,lega rasanya bisa berbohong kepada mereka semua,jika ucapan adalah doa maka inilah ucapanku yang terkabulkan,ya padahal tadi berbohong sama Ayu mau boncengin cewek lain,,eh ini malah terkabulkan.
Maaf deh Yu selamanya Aku akan berbohong padamu bila ucapanku terkabulkan.tapi Aku takut bila memilih salah satu di antara mereka bisa jadi bahan gunjingan besok ketika waktu MOS.dan alangkah baiknya bagi semua orang aku menghilang dari radar HAHAHAHAHAHA.

Ku lihat seorang gadis berteduh di bawah rindangnya daun palem sambil menyedot es teh melalui pipet plastik karena teriknya sinar matahari.
Hanya Rizal dan si gadis yang masih tertinggal di sekolahan bersamaku,karena yang lainya sudah mengarah ke rumah duka.senyum simpulnya seakan terus terpancar dari bibir merahnya yang tak ku tahu mengapa.

""Lha kok rong budal Zal""
(Lha kok belum berangkat Zal) tanyaku pada Rizal saat sampai di tempat parkiran.

""We coli to Pye kok suwe tenan""
(Kamu coli atau gimana kok lama amat) jawab Rizal ketus padaku.

""Eh bangsat,,,we Ra ngerti cobaane wong ganteng seh""
(Eh bangsat,,,kamu enggak ngerti cobaanya orang ganteng sih) ucapku pada Rizal.

""Gus,,,budal Karo Aku Yo""
(Gus,,berangkat sama Aku ya) sahut Erna yang entah mengapa membuatku semakin pusing di buatnya.

""Karo Rizal Er,,,iso di perkedel Aku nek Kowe tak boncengno""
(Sama Rizal Er,,,bisa di perkedel Aku kalau kamu tak boncengin) timpalku pada Erna,karena tidak enak hati pada yang lainya.

""Wes to rapopo Gus,,,engko nek wes erek,Erna tak goncekno""
(Sudah gpp Gus,,nanti kalau sudah dekat,Erna Aku boncengin) timpal Rizal padaku sambil sesekali melihat Erna.

Ku lihat Erna pasang muka memelas ke arahku dengan harapan dia Aku boncengin,,,apa kata pak Eko.


""Yowes Er,,,,ayo numpak,tapi aku emoh tanggung jawab Lo Yo""
(Yaudah Er,,,ayo naik,tapi Aku enggak mau tanggung jawab Lo Yo) sergahku kepada mereka berdua,karena sudah kalah berdebat dengan dua tetangga berdekatan ini.

Ku gas perlahan-lahan agar penumpang nyaman dan bayaran aman (buset kaya tukang ojek).tidak ada rangkulan seperti sepasang kekasih dan tidak ada obrolan-obrolan panjang.hanya sekedar genjetan payudara yang menjadi pelipur lara.
Malahan Rizal dengan cueknya menggoda kami berdua saat motornya berdekatan denganku.Aku biasa aja sih menanggapinya dan terkesan acuh dan ku lihat Erna dari kaca spion ada sedikit noda merah di pipinya menjadi pertanda bahwa dia malu saat berboncengan denganku.

""Maaf YU,,,tetap kamu yang ku sayang""batinku dalam hati.

Saat jarak rumah pak kepala sekolah mulai dekat,Erna ku turunkan tepat di depan rumah seorang warga walau dia Enggan untuk berpisah.
Masih tercium jelas aroma parfum di tubuhku akibat tanpa sengaja tubuhnya memelukku karena jalan berpaving yang sudah renta di makan usia,tak berselang lama kami bertiga telah sampai di tujuan.
Para murid laki-laki yang datang bersama masyarakat sekitar sudah berangkat ke area pemakaman di desa itu.
Sedangkan para murid cewek tetap di rumah duka sekedar ngomong ngalor-ngidul.Rizal yang ngebet nyari uang wajib sudah entah kemana arahnya.sedangkan Aku di minta tolong sama kerabat pak kepala sekolah mengantar nasi dan cemilan ke pemakaman untuk memberi asupan tenaga kepada para penggali makam masih stand bye di rumah duka.

""Sek dek,,,,segone lagek Mateng""
(Bentar dek,,,nasinya baru masak) suara seorang ibu-ibu dari dalam rumah.

""Enggeh Bu,,,mboten nopo-nopo""
(Iya Bu,,,tidak apa-apa) jawabku sesopan mungkin.

""Sampean putrane pak Karjak Yo,,,kok mirip""
(Kamu anaknya pak Karjak ya,,,kok mirip) tanya Ibu tersebut kepadaku.

""Kok kenal kaleh Bapak Kulo Bu""
(Kok kenal sama Bapakku Bu) timpalku pada Ibu tersebut.

""Ra kenal Pye,,,wong cilik,anmu dolanan Karo Endang hello Kitty""
(Enggak kenal gimana,,,masa kecilmu mainan sama Endang hello Kity) sergahnya menanggapi timpalanku.

""Mboh Bu,,,supe kulone,Endang sinten ngheh,,rumangsaku nek Sulis Karo Ayu to Bu seng dolanan kaleh Kulo""
(Tidak Bu,,,lupa Akunya,Endang siapa ya,,perasaan cuma Sulis sama Ayu to Bu yang mainan sama saya) ucapku sambil mengingat kenangan masa kecilku bersama si Sulis yang keibuan dan Ayu si manja.
Hehehe

""Dasar Kowe Iki,,,jenenge lengkap Sulis sopo ndokke,,,??""
(Dasar kamu ini,,,namanya lengkap Sulis siapa coba) timpalnya sambil mengingatkanku lagi dengan teman masa kecilku.

"ENDANG SULISTYOWATI,,,kok di celok Sulis to Bu""
(ENDANG SULISTYOWATI,,,kok di panggil Sulis to Bu) sergahku padanya.

DEGHHH!!!!!


Sekian cicilan update dari Ane yang masih sibuk kerja ya BANGSAD
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd