john2017
Semprot Sejati
Hadir Rutyn
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
Wibowo hadi
Semprot Sejati
- Daftar
- 5 Jul 2016
- Post
- 19.285
- Like diterima
- 53.877
Lanjut oom
Gudangtebu
Kakak Semprot
- Daftar
- 19 Jan 2021
- Post
- 162
- Like diterima
- 124
Request mulustrasi hu. Terserah mau pakai aI gpp
childscreamo
Suka Semprot
- Daftar
- 29 Jan 2014
- Post
- 12
- Like diterima
- 10
kalo yg bagus gini mesti macet
Kadang rasa sombong itu begitu mudah menjangkiti hati manusia. Meskipun itu seorang Ustadz yang seharusnya sangat tahu bahwa rasa sombong itu sangat membahayakan.
Ustadz Basri merasa bahwa saatnya memberi tahu Kyai Furqon, gurunya, tentang berita bahwa ia sekarang memiliki masjid. Terbersit pula keinginan untuk memberikan kesan bahwa ia yang dulu di pondok sering dibully karena dianggap penakut, kini telah mencapai prestasi besar.
Basri: "Assalamualaikum, Kyai Furqon. Ini Basri.”
Kyai Furqon: "Waalaikumsalam, Basri. Ada kabar apa?"
Basri: "Saya ingin memberi tahu Kyai, sekarang saya memiliki masjid sendiri."
Kyai Furqon: "Masya Allah! Subhanallah! Itu luar biasa, Basri. Bagaimana bisa?”
Basri: "Alhamdulillah, Kyai. Ada sebuah perusahaan yang membangun masjid untuk saya sebagai bagian dari kompensasi pekerjaan istri saya."
Kyai Furqon: "Itu sungguh luar biasa, Basri. Subhanallah, sungguh tak terduga. Semoga masjid tersebut menjadi ladang amal yang besar."
Basri: "Ini juga sekaligus jawaban dari mereka yang dulu sering memandang remeh saya, Kyai. Sekarang, saya memiliki masjid.”
Kyai Furqon: "Ingat, Basri, keberhasilan ini harus disyukuri, bukan untuk sekadar pamer."
Basri: "Ya, Kyai. Saya faham."
Kyai Furqon: "Itu sikap yang baik, Basri. Jangan lupa tetap rendah hati dan terus berbuat baik. Masjidmu akan menjadi saksi perjalananmu.”
Basri : “Syukron, Kyai. Nanti saya infokan kapan Kyai bisa hadir di tempat saya”
Kyai Furqon : “Insya Allah”
Setelah itu, Basri menghubungi Simon untuk memberitahukan bahwa dirinya akan mengundang gurunya untuk peresmian Masjid. Namun Simon memberikan pandangannya bahwa Masjid nya belum 100% siap sehingga lebih baik pertemuan dilakukan di tempat lain.
Simon menawarkan sebuah hotel di kawasan kota. Kantor Almira akan biayai acaranya
Mendengar itu, Maksud hati Basri ingin segera memberi tahu Almira namun Basri malah harus menerima kenyataan ia belum bisa bertemu Almira karena Almira saat ini sedang mempresentasikan hasil karya nya ke direksi, masing-masing direksi secara privat. Itulah kabar yang diinfokan oleh Simon kepada Basri
Konsep “hasil karya” ini yang tidak dipahami oleh Basri. Namun ia merasa hati nya tidak nyaman. Oleh sebab itu ia memutuskan untuk menghubungi Almira
Basri: "Sayang, kok belum pulang juga? Aku kangen kamu."
Almira: "Maaf, sayang. Trip kerjaku masih berlanjut. Aku lagi show hasil kerja di depan Bos direksi. Kamu jangan marah ya. Aku nunjukinnya di kamar hotel mewah berdua sama bos aku"
Basri: "Hasil kerja apa, sayang?"
Almira: "Aku mau nari twerk dan lap dance yang kemarin aku kasih tau, sama ngasih lihat Nenen aku yang baru diperbesar bersusu di depan direksi. Kan ini uang kantor. Jadi wajar bos-bos aku masing-masing mau lihat”
Basri: "Sayang, Kamu ini kenapa sih? Kamu kasih lihat payudara dan air susumu ke bos kamu di dalam satu kamar hotel?”
Almira : “iya sayang. Ini loh bos aku lagi nyiumin nenen aku mulai dari ujung sampai ke puting aku. Katanya aku meski berjilbab tapi gak boleh nutupin nenen aku. Nenen aku harus terbuka terus apapun kondisinya. Kalau aku gak mau aku gak bisa pulang ketemu kamu. Gimana dong?”
Basri bingun sekali, di satu sisi ia terlanjur berjanji dengan kyai furqon, gurunya
Basri : “Aku pengen banget ketemu kamu. Yaudah deh terserah kamu tapi inget jangan sampe zina ya. Dosanya gede banget”
Almira : “Tapi kalau tetangga kita lihat aku keluar rumah pake baju yang nenen gede aku keluar tapi berjilbab gimana? Kalau aku keluar mau ikut kajian gimana? Nanti jamaah kajian liat semua dong nenen gede montok bersusu aku. Mana ini penuh banget loh susu aku. Gak diapa-apain ini netes sendiri susu aku dari nenen aku”
Basri berpikir benar juga. Tapi kalau basri menolak sekarang, bisa-bisa istrinya tidak boleh pulang. Oleh sebab itu ia setuju saja dulu baru nanti dipikirkan belakangan.
Tapi bagaimana jadinya jika Almira bertemu dengan gurunya, kyai Furqon?
Ustadz Basri merasa bahwa saatnya memberi tahu Kyai Furqon, gurunya, tentang berita bahwa ia sekarang memiliki masjid. Terbersit pula keinginan untuk memberikan kesan bahwa ia yang dulu di pondok sering dibully karena dianggap penakut, kini telah mencapai prestasi besar.
Basri: "Assalamualaikum, Kyai Furqon. Ini Basri.”
Kyai Furqon: "Waalaikumsalam, Basri. Ada kabar apa?"
Basri: "Saya ingin memberi tahu Kyai, sekarang saya memiliki masjid sendiri."
Kyai Furqon: "Masya Allah! Subhanallah! Itu luar biasa, Basri. Bagaimana bisa?”
Basri: "Alhamdulillah, Kyai. Ada sebuah perusahaan yang membangun masjid untuk saya sebagai bagian dari kompensasi pekerjaan istri saya."
Kyai Furqon: "Itu sungguh luar biasa, Basri. Subhanallah, sungguh tak terduga. Semoga masjid tersebut menjadi ladang amal yang besar."
Basri: "Ini juga sekaligus jawaban dari mereka yang dulu sering memandang remeh saya, Kyai. Sekarang, saya memiliki masjid.”
Kyai Furqon: "Ingat, Basri, keberhasilan ini harus disyukuri, bukan untuk sekadar pamer."
Basri: "Ya, Kyai. Saya faham."
Kyai Furqon: "Itu sikap yang baik, Basri. Jangan lupa tetap rendah hati dan terus berbuat baik. Masjidmu akan menjadi saksi perjalananmu.”
Basri : “Syukron, Kyai. Nanti saya infokan kapan Kyai bisa hadir di tempat saya”
Kyai Furqon : “Insya Allah”
Setelah itu, Basri menghubungi Simon untuk memberitahukan bahwa dirinya akan mengundang gurunya untuk peresmian Masjid. Namun Simon memberikan pandangannya bahwa Masjid nya belum 100% siap sehingga lebih baik pertemuan dilakukan di tempat lain.
Simon menawarkan sebuah hotel di kawasan kota. Kantor Almira akan biayai acaranya
Mendengar itu, Maksud hati Basri ingin segera memberi tahu Almira namun Basri malah harus menerima kenyataan ia belum bisa bertemu Almira karena Almira saat ini sedang mempresentasikan hasil karya nya ke direksi, masing-masing direksi secara privat. Itulah kabar yang diinfokan oleh Simon kepada Basri
Konsep “hasil karya” ini yang tidak dipahami oleh Basri. Namun ia merasa hati nya tidak nyaman. Oleh sebab itu ia memutuskan untuk menghubungi Almira
Basri: "Sayang, kok belum pulang juga? Aku kangen kamu."
Almira: "Maaf, sayang. Trip kerjaku masih berlanjut. Aku lagi show hasil kerja di depan Bos direksi. Kamu jangan marah ya. Aku nunjukinnya di kamar hotel mewah berdua sama bos aku"
Basri: "Hasil kerja apa, sayang?"
Almira: "Aku mau nari twerk dan lap dance yang kemarin aku kasih tau, sama ngasih lihat Nenen aku yang baru diperbesar bersusu di depan direksi. Kan ini uang kantor. Jadi wajar bos-bos aku masing-masing mau lihat”
Basri: "Sayang, Kamu ini kenapa sih? Kamu kasih lihat payudara dan air susumu ke bos kamu di dalam satu kamar hotel?”
Almira : “iya sayang. Ini loh bos aku lagi nyiumin nenen aku mulai dari ujung sampai ke puting aku. Katanya aku meski berjilbab tapi gak boleh nutupin nenen aku. Nenen aku harus terbuka terus apapun kondisinya. Kalau aku gak mau aku gak bisa pulang ketemu kamu. Gimana dong?”
Basri bingun sekali, di satu sisi ia terlanjur berjanji dengan kyai furqon, gurunya
Basri : “Aku pengen banget ketemu kamu. Yaudah deh terserah kamu tapi inget jangan sampe zina ya. Dosanya gede banget”
Almira : “Tapi kalau tetangga kita lihat aku keluar rumah pake baju yang nenen gede aku keluar tapi berjilbab gimana? Kalau aku keluar mau ikut kajian gimana? Nanti jamaah kajian liat semua dong nenen gede montok bersusu aku. Mana ini penuh banget loh susu aku. Gak diapa-apain ini netes sendiri susu aku dari nenen aku”
Basri berpikir benar juga. Tapi kalau basri menolak sekarang, bisa-bisa istrinya tidak boleh pulang. Oleh sebab itu ia setuju saja dulu baru nanti dipikirkan belakangan.
Tapi bagaimana jadinya jika Almira bertemu dengan gurunya, kyai Furqon?
diokurniawan69
Tukang Semprot
- Daftar
- 5 Jul 2016
- Post
- 1.039
- Like diterima
- 586
Yg ada malah sang kyai tergoda sama almira
Gudangtebu
Kakak Semprot
- Daftar
- 19 Jan 2021
- Post
- 162
- Like diterima
- 124
Mulustrasi gak ada hu?
Similar threads
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
