Kyai furqon sebenarnya heran kenapa ia harus pakai penutup mata segala meskipun sudah dijelaskan oleh Simon bahwa Almira adalah top asset perusahaan yang eksklusif sehingga harus private.
Alunan musik jazz yang sensual dan aroma wewangian yang harum secara perlahan menggiringnya ke dalam suasana yang sangat berbeda dari biasanya.
Kyai Furqon dalam hatinya: "Ini musik yang bukan budaya orang shalih, tapi yasudah adab kami harus menghormati. Aroma wewangian ini juga agak aneh, tetapi entah kenapa koq bikin tenang."
Selama menutup mata, Kyai Furqon merasakan atmosfer yang semakin erotis di sekitarnya. Pikirannya, yang biasanya selalu penuh dengan pemikiran-pemikiran keagamaan, mulai terasa kosong dan tenang.
Musik jazz yang semakin mendalam dan aroma wewangian yang meresap ke dalamnya menciptakan suasana yang tidak biasa bagi seorang kyai yang teguh dan tegas seperti Kyai Furqon.
Almira: "Assalamualaikum, Kyai Furqon. Maaf Mira membuat pak kyai menutup mata. hihihi."
Kyai Furqon: "Waalaikumsalam, Almira. Apa kabar? saya sudah boleh melepas penutup mata ini kah"
Almira: "Ini adalah ruang khusus untuk studio kami pak kyai sayang. Saya mau di shoot foto disini. Nanti Pak kyai marahin Mira ya pak kalau Mira pose nya salah. Yasudah yuk pak silahkan dilepas penutup mata nya”
Kyai Furqon pun membuka penutup mata nya, terdapat momen beberapa detik dirinya terpana hingga tidak bisa berkata apapun.
Almira berdiri di hadapannya dengan pakaian yang menonjolkan kecantikannya. Berjilab namun memakai celana jeans ketat yang mempertegas lekuk tubuhnya yang proporsional.
Kyai Furqon tak bisa menghindari untuk tidak memperhatikan pantatnya yang semok, terbungkus dalam celana jeans yang ketat.
Kaos lengan panjang ketat yang dikenakannya menyiratkan bentuk payudaranya yang besar dan ranum. Kaos ketat berkancing rendah yang dipilihnya membuat pandangan Kyai Furqon tertuju pada lekuk di bagian dada yang begitu menggoda.
Kyai Furqon yang seharusnya berniat menegur, malah terdiam dan wajahnya memerah. Aroma wewangian di studio yang berbentuk kamar ini seperti mempengaruhi pikirannya, membuatnya bingung dan tidak bisa berkata apa-apa.
Sementara Kyai Furqon berada dalam kebuntuan pikiran, fotografer di sebelahnya mencoba menghadirkan cahaya baru dengan mengarahkan Almira untuk mulai berpose.
Fotografer: "Baik, Almira. Ayo mulai dengan posisi menyamping, dan tanyakan pada Kyai Furqon apakah perlu memegang payudara atau angkat tangan ke atas."
Almira, dengan senyum manisnya, menoleh ke arah Kyai Furqon yang wajahnya yang masih memerah.
Almira: "Kyai Furqon, bagusnya mira pose pegang nenen, atau cukup angkat tangan ke atas ya? Mohon arahannya pak kyai"
Kyai Furqon, yang seharusnya harus menegur, hanya mampu berbicara dengan lirih dan bergetar.
Kyai Furqon: "A...angkat tangan ke atas saja."
Almira pun mengikuti instruksi dengan anggun, mempertegas lekuk tubuhnya yang memukau. Sementara itu, Kyai Furqon mencoba menutupi rasa malu dan nafsu yang memuncak dengan menundukkan wajahnya ke arah lantai.
Fotografer: "Oke Almira, untuk shot berikutnya, coba pose nunduk. Tapi tambahin gerakan yang lebih sensual, ya?"
Almira: "Boleh mas. Hihihihi. Coba mira tanya ke guru Mira dulu. Pak Kyai, Menurut Pak Kyai gimana ya? Bagusan Mira nunduk sambil remes nenen atau bibir Mira gigit ujung jari tangan?"
Suara lembut Almira menciptakan kenyaman tersendiri di dalam hati Kyai Furqon. Meskipun merasa tidak setuju dan seharusnya menegur Almira, namun pengaruh wewangian dan situasi yang begitu sensual membuatnya terus terkikis imannya.
Kyai Furqon: (berbicara dengan napas terengah-engah) "Mungkin... mungkin remes nenen."
Almira pun memposisikan dirinya sesuai "perintah" Kyai Furqon, sementara Kyai Furqon terus berusaha mengatasi gejolak dalam hatinya yang semakin meluap.
Fotografer kemudian menunjukkan hasil foto nya kepada mira dan kyai furqon. Mira senang karena hasil foto nya bagus dan sangat seksi. Mira kemudian berterima kasih kepada kyai furqon dengan tiba tiba memeluk kyai furqon dengan erat yang membuat kyai furqon makin terangsang.
Saat berpelukan itu kyai furqon mencoba untuk memalingkan wajah dan memejamkan matanya namun Almira dengan suara lembut dan nafas yang wangi meminta kyai furqon untuk membuka mata nya.
Iman Kyai furqon makin hancur saat memandang tepat di depan wajahnya ada wajah cantik Almira yang sangat cantik putih bersinar khas timur tengah.
Dari dekat, Almira berkata “Syukron kyai atas bantuannya. Hasil foto nya bagus banget. Kyai furqon dampingin Mira terus di foto selanjutnya ya. Nanti Mira kasih hadiah susu. Hihihi ihh geli banget deh janggut kyai kena di belahan nenen mira”. Kyai furqon hanya bisa mengangguk pasrah
Kevinsun22