Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Am I Wrong

Kira-kira bakal berakhir kayak mana?


  • Total voters
    215
  • Poll closed .
Bimabet
You laki² Ricky you bisa memilih ya atau tidak dengan siap menanggung konsekuensi, jadi jangan pakai mental playing victim bro Ricky
Emang si Ricky kenapa? :confused:
Lanjutkan suhu, tetap nongkrong dimari
Stay tune ya gan
ho...ho....... enak sekali tuh kalau ada sahabat minta tolong di puasin...asyikkkkkkk
Enak dong, makanya cari sahabat yang binal hehe...
Terimakasih atas update ceritanya suhu @Ichbineinbuch ..
Yah Kak Kimmy malah tambah menjauh..
Sepertinya sama Nathan buat move on dari Ricky,
Sedang Ricky kayaknya malah TTM-an sama Mella,
Kayaknya lom nemu cewek lg yg pas buat Ricky..
Ditunggu update cerita berikutnya suhu..
Dua-duanya lagi fase galau gan, belum ada yang klop sama hati mereka
...........kangen kak kimmy
:stop: :stop::stop:
Tuh udah muncul
Sahabatan yg menyenangkan
Agan mau punya sahabat cewek yang kayak gitu?
Memang seharusnya kita hrs tlg menolong.....hehehe.
:beer:
Ya tergantung tolong menolong dalam hal apa, kalau hal ena" sih auto gas dong
enak2 dgn sahabat nih...😍😍
Iri gak agan?
:rame:....STM ...sahabat tapi mesra
Sahabat tapi ena"
 
Emang si Ricky kenapa? :confused:

Stay tune ya gan

Enak dong, makanya cari sahabat yang binal hehe...

Dua-duanya lagi fase galau gan, belum ada yang klop sama hati mereka

Tuh udah muncul

Agan mau punya sahabat cewek yang kayak gitu?

Ya tergantung tolong menolong dalam hal apa, kalau hal ena" sih auto gas dong

Iri gak agan?

Sahabat tapi ena"
Jadi nya STE ....sahabat tapi ena2?
Gaspol ......om?
 
PART 27 (S2)
POV 3rd

"Mella… kamu gak lagi mabuk kan?" tanya Ricky pada sahabatnya yang kini sudah berada di pangkuannya.

"Ricky, maafkan aku kalau aku sudah melewati batas. Tapi aku benar-benar tertarik padamu, Ricky," ujar Mella dengan tatapan yang dalam kepada Ricky.

Ricky dihadapkan pada keadaan yang memerlukan ketegasannya. Apakah ia akan memuaskan nafsu birahi sahabatnya tersebut ataukah ia memilih menjauh dari Mella? Rasanya bila ingin menjauh, Mella sudah sangat suportif terhadap Ricky selama ini. Seperti yang Ricky bilang, Mella merupakan gadis yang kuat dan bertanggung jawab. Tentu Ricky sangat memerlukan Mella nantinya dalam perjalanannya merintis usaha kafe.

Maka Ricky membuat sebuah keputusan. Ia akan membalas budi sahabatnya yang sudah rela menemaninya setiap hari untuk persiapan membangun kafenya. Lagipula, balas budi yang akan dilakukan Ricky lebih boleh disebut hadiah untuknya.

"Mella, tapi sekali ini saja ya," ujar Ricky sembari mengacungkan telunjuknya.

"Ok deh. Yang penting, aku mau kamu menghangatkan diriku kali ini."

"Baiklah, Mella. Kamu yang meminta," ujar Ricky sembari tersenyum tipis.

SLURP!

Ricky langsung melumat bibir Mella dengan ganas. Mereka langsung terlibat dalam sebuah percumbuan bibir yang sangat panas. Lidah mereka saling menjilat satu sama lain dan mereka saling bertukar air liur. Sementara tangan Ricky meremas-remas payudara Mella yang cukup besar dari luar branya.

Tangan Ricky mulai dimasukkan ke dalam bra Mella. Ia merogoh-rogoh isi dalamnya yang kenyal tersebut. Akibatnya bra tersebut menjadi naik ke atas karena tangan Ricky, menampakkan payudara indahnya yang berukuran 36B tersebut. Begitu Ricky menemukan puting mini milik Mella, ia langsung mencubit puting tersebut dengan lembut. Gerakan itu ia lakukan berkali-kali, yang dimana cubitannya semakin menguat setiap kali Ricky mencubitnya.

Puas bermain dengan payudara Mella, tangan Ricky bergerak secara perlahan menuju ke punggungnya. Ia meraba-raba punggung mulus sahabatnya tersebut dan mencari kaitan bra Mella. TRAK! Ricky berhasil melepaskan kaitan branya Mella dengan kedua tangannya.

Selepas sesi ciuman mereka, Ricky menatap wajah Mella yang cantik dan manis khas wanita Tionghoa pada umumnya. Senyuman Mella padanya semakin menambah kemanisan dirinya tersebut. Senyuman tersebut… adalah senyuman yang memiliki makna bagi Mella, namun gagal ditangkap oleh Ricky.

Perhatian Ricky pun beralih. Kini ia memandangi kedua payudara Mella yang besar dan kencang tersebut. Hal itu disebabkan oleh faktor genetik dan juga perawatan yang dilakukan oleh Mella sendiri.

"Payudara kamu indah, Mella," pujinya sambil meraba-raba lembut payudara Mella.

"Kamu suka kan, Ricky?"

"Iya, tentu saja. Cowok mana yang gak suka dengan ini?" kata Ricky sebelum ia mulai mengemut puting payudara Mella yang berukuran mini dan berwarna pink cerah tersebut.

"Ahh! Ricky! Isep terus, ahhh!" erang Mella begitu putingnya tersebut disedot oleh Ricky.

CUPP! CUPP!

Mella terus mengerang karena putingnya yang cukup sensitif dihisap oleh Ricky. Sementara Ricky sendiri dengan semangat menghisap puting payudara sebelah kanan milik Mella. Selingan saat menghisap payudara Mella, ia menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilat puting payudara Mella. Sepertinya Ricky tahu bahwa puting Mella sangat sensitif sehingga ia melakukan hal itu.

"Ahhh! Ahhh! Geli banget, Ricky!"

Ricky terus menjilat puting payudara milik Mella. Di bagian vagina Mella, sudah meluber keluar banyak cairan kenikmatan dari liang vaginanya akibat dari rangsangan dari putingnya yang sensitif. Celana dalam yang dikenakannya sudah sangat basah dan vagina Mella sudah mulai terasa lengket dengan celana dalamnya.

"Ricky, jangan mainin nenenku terus dong, ahhh!"

"Aku suka dengan payudaramu, Mella. Izinkan aku buat bermain sebentar lagi," kata Ricky setelah melepaskan hisapannya dari puting Mella.

Kini Ricky sudah menjilati payudara sebelah kiri Mella. Lagi-lagi Mella mengerang kenikmatan. Celana dalamnya semakin basah saja karena rangsangan dari Ricky yang tiada henti. Mella memejamkan matanya saking nikmat jilatan di puting payudaranya. Wajar saja, dari semua laki-laki yang pernah menikmati tubuh Mella, hanya Ricky seorang lah yang mengeksploitasi bagian putingnya secara benar sehingga menjadikannya senjata utama untuk memberi kenikmatan pada Mella.

"Sudah puas, Mella?" tanya Ricky begitu ia selesai menjilat puting Mella.

"Ahhh! Enak banget, Ricky. Aku belum pernah ngerasain jilatan yang seenak ini."

"Makasih atas pujiannya, Mella," ucap Ricky tersenyum.

Kemudian, Ricky mengangkat tubuh Mella dan membaringkannya secara perlahan di ranjangnya. Ricky turut melepaskan pakaiannya sendiri hingga ia telanjang bulat. Batang penisnya sudah membesar ke kapasitas maksimalnya.

Ricky memandangi bagian selangkangannya Mella. Ia melihat bila celana dalam Mella sudah timbul cetakan becek yang besar. Bahkan bibir vaginanya sudah mengecap di sana. Ricky tersenyum dan melepaskan celana dalam Mella dalam sekali tarikan.

"Mel, udah basah banget ya," kata Ricky sambil mengusap vagina Mella yang gundul tanpa sehelai pun bulu pubis.

"Aku emang gampang basah, Ricky. Apalagi kalau kamu jilatin putingku kayak tadi."

"Vaginamu juga indah loh, Mel. Kamu emang pandai ngerawat tubuh kamu," puji Ricky sekali lagi.

Ricky mulai memasukkan kedua jarinya ke dalam bibir vagina Ricky. HMMFH! Mella melenguh nikmat begitu jari Ricky menyibak bibir vertikalnya tersebut. Dimulai secara lembut dan perlahan, jari Ricky mulai menyodok liang vagina Mella. Ahhh! Mella mulai mendesah-desah keenakan. Matanya merem melek. Ia menggigit bibirnya sendiri.

"Ahhh! Ricky! Ahhh!"

Perlahan, jari Ricky mulai naik. Ia tidak lagi hanya menyodok liang vagina Mella. Kini ia mencari klitoris Mella dan begitu ketemu, ia langsung memainkannya. Mella mengerang begitu keras. Dalam pikirannya, Mella seolah terbang ke langit ke tujuh. Buaian dari jari Ricky membuatnya terus mendesah nikmat.

Ricky terus melancarkan serangan menggunakan jarinya. Semakin lama, tempo kocokan jari Ricky di liang vagina Mella semakin cepat. Dapat dirasakan oleh Ricky, jarinya terasa becek di dalam sana. Ternyata vagina Mella kembali mengeluarkan cairan. Hal itu membuat Ricky menjadi semakin bersemangat untuk memainkan klitoris Mella.

"Ricky, hmmfh! Aku gak tahan lagi, ahhhhhh!"

Crot! Crot! Crot!

Mella mengalami orgasme pertamanya dari hasil permainan jari Ricky. Matanya memejam begitu semburan cairan hangat keluar dari vaginanya. Kini vaginanya sudah sangat basah sekali, melebihi basahnya vagina gadis lain saat sama-sama mengalami orgasme.

"Masih mau lanjut gak, Mel?" tanya Ricky tersenyum kepada Mella.

"Hmm masih dong. Kan penismu belum masuk ke dalam vaginaku," ujar Mella tanpa ragu.

"Ok deh. Kamu pasti suka, Mel."

Saking basahnya vagina Mella, Ricky menggesek-gesekkan penisnya ke bibir vagina Mella untuk melumasi kemaluannya tersebut. Mella sendiri kembali melenguh ketika penis Rocky menggesek bibir vaginanya. Rasanya seluruh tubuh Mella sangat sensitif.

"Mella, aku boleh minta kamu nungging gak?"

"Apapun buat kamu, pasti aku turuti kok, Ricky," ujar Mella sambil membalikkan badannya dan menaikkan pantatnya tersebut.

Pantat Mella yang cukup bulat dan proporsional itu lumayan menggoda Ricky. Sementara tubuh belakang Mella membentuk sudut yang sempurna, yaitu 45 derajat. Mungkin karena Mella yang sudah memiliki banyak jam terbang di dunia ranjang sehingga tubuhnya menjadi lebih lentur dan tidak kaku.

Ricky mulai mengarahkan penisnya ke liang vagina Mella. BLES! Saat pertama kali memasuki liang vagina Mella, rasa hangat menjalari penis Ricky. Sayangnya vagina Mella ini sudah dipakai oleh beberapa laki-laki sebelum Ricky sehingga sudah agak longgar. Namun tetap jepitannya sangat enak sehingga menjadi faktor kenapa lelaki lain sangat ingin menyetubuhi Mella.

"Maafkan aku ya, Rick. Aku udah gak perawan," ucap Mella dengan nada penuh penyesalan.

"Gak apa kok, Mel. Aku suka punyamu yang apa adanya," ucap Ricky sambil tersenyum.

"Makasih, Rick. Kamu benar-benar cowok yang baik," ujar Mella membalas senyum Ricky.

"Ya udah, aku mulai ya, Mel."

PLOK! PLOK! PLOK!

Suara tumbukan antara kelamin Ricky dan pantat Mella. Ahhh! Ahhh! Mella mulai mendesah dengan nikmatnya. Ricky memegangi pinggul Mella yang bergoyang dengan indah tersebut. Sementara mulut Ricky juga mulai melenguh pelan.

Vagina Mella memang tak sesempit punya Kimi. Namun Ricky tetap menikmatinya. Begitu pula dengan Mella. Ia memejamkan matanya saking menikmati tusukan-tusukan dari daging lonjongnya Ricky. Ia juga mendesah dengan suara yang semakin keras.

Ricky meremas-remas pantat Mella yang tak kalah indah dengan payudaranya. Sesekali, ia juga menampar bulatan pantat Mella tersebut. Ia lakukan tamparan tersebut dengan pelan karena ia takut bila membuat Mella menjadi kesakitan.

"Ahhh! Ricky, tampar aja pantatku, ahhh! Tampar aja sesukamu!"

PLAK! PLAK! PLAK!

Ricky menampar pantat Mella lebih keras sehingga kulit pantatnya yang awalnya putih menjadi kemerahan. Panas dan sakit tentu saja dirasakan oleh Mella, namun rasa nikmat mengalahkan kedua rasa tersebut. Mella juga merasa bahwa ia sangat ingin menyerahkan seluruh tubuhnya untuk dikuasai oleh Ricky saat ini.

Ricky tak lagi menampar pantat Mella. Ricky adalah seorang lelaki yang sedikit melankolis, tentu saja ia tak tega untuk terlalu menyakiti wanita dalam berhubungan seks walaupun wanita tersebut memintanya. Ia menghargai wanita, apalagi bila wanita tersebut adalah sahabatnya sendiri.

PLOK! PLOK! PLOK!

Kelamin mereka berdua terus beradu. Sementara pantat Mella terus bertabrakan dengan kemaluan Ricky. Tangan Mella kini mencengkram sprei ranjangnya sendiri. Mulutnya terus mengeluarkan desahan yang indah, tanpa peduli bila orang-orang yang ada di kamar sebelah ataupun di luar dapat mendengarnya dengan jelas.

"Ahhh, Ricky. Genjot terus memekku, ahhhh!" racau Mella yang sudah semakin keluar sisi binalnya.

Ucapan binal Mella membuat Ricky sedikit menjadi lebih bersemangat. Ia semakin mempercepat tempo genjotannya. Akibatnya, suara desahan Mella dan suara tumbukan kelamin mereka semakin keras. Mella terus menutup dan membuka matanya karena nikmat.

"Ahhh! Rick, aku udah mau keluar! Ahhh!"

"Tahan dikit ya, Mel. Aku juga nih!"

Maka Ricky terus mempercepat genjotannya. Tubuh mereka berdua sudah semakin basah akibat keringat mereka. Desahan Mella menguat dan begitu pun dengan cengkramannya. Demi mencapai orgasme bareng Ricky, Mella berusaha sekuat mungkin menahan orgasmenya.

"Rick, aku dah gak tahan lagi, ahhhhhh!" erangnya dengan kuat.

CROT! CROT! CROT!

Tubuh Mella langsung bergetar dengan hebat. Sementara mendengar bahwa Mella sudah tidak bisa menahan orgasmenya lagi, Ricky turut menumpahkan spermanya di dalam liang vagina Mella. Perpaduan cairan kenikmatan mereka menimbulkan sensasi hangat yang dirasakan oleh alat kelamin mereka berdua. Tubuh Mella langsung menjadi lemas dan Ricky mencabut penisnya setelah puas dengan kehangatan di dalam vagina Mella.

Mella dengan cepat menurunkan pantatnya. Akibaynya, cairan yang ada liang vaginanya langsung tumpah ke ranjang. Sementara cairan yang tersisa di dalam vagina Mella turut meluber keluar saking banyaknya.

Mella membalikkan badannya. Kakinya sengaja ia buka lebar-lebar agar cairan vaginanya dapat keluar. Matanya terpejam karena nikmat dan lelah yang ia dapatkan. Sementara, tubuhnya sedikit mengilap karena keringat yang membasahi.

"Rick, aku suka penismu. Memekku jadi penuh rasanya. Udah gitu genjotanmu mantap lagi," puji Mella sembari membuka matanya perlahan.

"Makasih, Mel," ucap Ricky yang sudah berbaring di sampingnya.

"Capek gak, Rick?"

"Gak terlalu sih, Mel."

"Badan kita banyak keringatnya tuh. Yuk mandi dulu biar gak lengket," ajak Mella sambil beranjak dari ranjang.

"Ok deh."

Maka mereka berdua memasuki kamar mandi dan mandi bersama. Tak ada lagi nafsu birahi dalam diri Ricky. Maka ia tak lagi berniat menggenjot tubuh seksi Mella untuk kedua kalinya. Mereka hanya fokus untuk membersihkan badan mereka. Mella menggunakan jet spray untuk menyemprot liang vaginanya. Barulah kemudian Ricky menyadari satu hal.

"Mel, gak apa kan kalau aku keluarin di dalam vaginamu?" tanya Ricky menatap Mella.

"Ah, gak apa kok. Masak sahabatku yang paling spesial gak boleh crot di dalem?"

"Bukan itu, aku takut kamu hamil, Mella."

"Tenang aja, Ricky. Kalau aku hamil, aku gak bakal minta tanggung jawabmu kok. Malahan aku bangga karena aku bisa membesarkan anak dari sperma sahabat spesialku."

"Mella…."

"Bercanda doang kok. Aku lagi gak subur hari ini, makanya aku kasih kamu hadiah spesial untuk crot di dalam."

"Kamu nakutin aku aja, Mel."

"Hihi… kena deh kamu."

"Dasar kamu, Mel," ujar Ricky sambil memercikkan air ke wajah Mella.

"Ihh, Rick. Kamu berani ya mercikkin aku," kata Mella sembari membalas memercik Ricky berkali-kali.

"Mel, aku cuma mercikkin kamu sekali doang ya." Ricky pun membalas dengan memercik wajah Mella lagi.

"Rick… sini kamu."

Maka mereka berdua pun kini terlibat dalam adu percik air. Selama perang percik air, keduanya saling menyerang wajah lawannya dengan air. Walau begitu, mereka terlihat sangat bahagia dengan apa yang mereka lakukan. Tawa riang menggema di kamar mandi tersebut dan mereka melakukan hal itu selama 10 menit.

Setelah puas saling memercik air, mereka pun menyelesaikan mandi mereka. Karena hanya ada satu handuk, maka mau tak mau Ricky menggunakan handuk milik Mella. Agar adil, keduanya keluar dari kamar mandi dalam keadaan telanjang setelah badan mereka sudah kering. Bedanya Mella menggunakan handuk kecil yang membungkus rambutnya.

"Kamu jadi ke supermarket gak, Mel?" tanya Ricky sembari kembali mengenakan pakaiannya.

"Jadi dong. Kan dari awal aku emang pengen ngajak kamu shopping juga hari ini," ujar Mella sambil membuka lemarinya. Ia kembali menungging dan menampakkan vagina merah mudanya yang merekah tanpa ditutupi apapun.

Namun Ricky cuek saja dengan pemandangan tersebut. Selesai memakai pakaiannya, ia berbaring di ranjang milik Mella. Ia melihat bahwa sprei ranjangnya sangat basah karena cairan hasil permainan mereka, baik cairan kenikmatan maupun keringat.

"Mel, sprei kamu basah banget nih," tutur Ricky pada Mella yang masih baru mengenakan celana dalamnya yang berwarna krem muda.

"Ya udah, cabut aja, Rick. Sekalian deh kita bawa ke laundry," ujar Mella yang langsung datang ke ranjangnya tanpa memakai pakaiannya terlebih dahulu. Maka Ricky pun turun dari ranjang dan ikut membantu melepas sprei.

"Mel, kamu gak pakai baju dulu?" tanya Ricky melihat sahabatnya yang sedang melepas sprei dari ranjangnya.

"Gak apa kok. Gak bakal masuk angin juga."

Selesai melepas sprei, Mella langsung memasukkan sprei tersebut dalam sebuah kantong besar. Kemudian diserahkannya kantong tersebut pada Ricky. Setelah itu, barulah ia lanjut untuk mengenakan branya.

"Ricky, boleh tolongin buat kaitin gak?" panggil Mella sambil menunjuk branya yang berwarna krem senada dengan celana dalamnya.

"Manja amat sih, Mel. Kan bisa dibalik," ejek Ricky sambil melakukan apa yang diminta oleh Mella.

"Hihi… mumpung ada kamu jadi ya aku minta bantuan sama kamu."

Setelah memasang branya, Mella pun mengambil sebuah gaun selutut yang berwarna hijau muda. Ia mengenakan gaun tersebut namun lagi-lagi tali ikatan yang ada di belakang tak mampu dijangkau oleh tangannya. Kali ini, Ricky langsung sigap dan membantunya untuk mengikatkan simpulnya.

Kemudian Mella mengambil sebuah celana pop berwarna hitam. Selepas mengenakan celana tersebut, Mella membalikkan badannya dan langsung memeluk Ricky. Tentu saja, Ricky sedikit kaget dengan perlakuan Mella.

"Makasih ya, Rick. Kamu emang sahabatku yang terbaik dan spesial."
 
Terakhir diubah:
Terimakasih atas update ceritanya suhu @Ichbineinbuch ..
Wah STM dunk, Sahabat Tapi ML, hehe. .
Beruntung bgt punya Sahabat kayak gitu..
Sayang Aku lom pernah punya, hahaha..
Untung ga ke gap temen kos nya yak,
Klo ke gap nambah jatah lagi nanti si Ricky, hehehe..
Ditunggu update cerita berikutnya suhu..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd