CMIIW
Penomoran IV menjadi IIII pada angka romawi banyak di temukan pada prasasti dengan konteks resmi. hal ini sudah banyak buku yang membahasnya. Bahkan pada awal abad ke-20 kerancuan seperti ini masih umum terjadi di eropa. silahkan browsing aja kalau masih butuh info tambahan. (Ref:
http://en.wikipedia.org/wiki/Roman_numerals#Calendars_and_clocks)
Terkait pada kasus Jam Gadang, menurut nubi itu erat hubungannya dengan Yazid Rajo mangkuto, si Arsitek dari Jam Gadang itu sendiri. Dia (Yazid) adalah seorang penguasa Pakus Kopi di Suliki dan Baso, kemenakan Haji Abdul Gani Rajo Mangkuto penguasa terdahulu yang terkenal dekat dengan pemerintahan Hindia Belanda. Yazid sendiri pernah hidup dan mengenyam pendidikan di belanda. (Ref: Koto Gadang masa kolonial oleh Azizah Etek, Mursjid A. M., Arfan B)
Mungkin dari sanalah dia mendapatkan kerancuan penulisan huruf romawi, seperti yang nubi jabarkan di alinea pertama. Nubi menduga penulisan angka 4 romawi pada jam/arloji buatan belanda pada waktu itu yang ditulis IIII bukannnya IV sangat umum.
Nubi punya teman orang belanda yang pada jam tangannya, angka 4 disana ditulis dengan huruf romawi IIII bukannya IV. Ini umum.
Itu analisa cetek dari nubi, jadi menurut nubi harapan TS tentang Emas segede Sapinya Gaban, maupun Rendang, Bebek Cabai Hijau ato Ayam POP berlapis emas agak kecil kemungkinan terkubur di sekitar jam gadang.
Have a nice conspiracy dream maimen