Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Api Dalam Sekam

dony lesmana

Kakak Semprot
Daftar
29 Aug 2015
Post
151
Like diterima
935
Bimabet
Para suhu semprot ane mohon ijin, ane mau ikut numpang curat- coret di forum semprot ini, di karena ane sekarang lagi nganggur, sambil nunggu panggilan kerja lagi ijinkan ane menulis cerita, No Sara cerita ane ini tidak bermaksud melecehkan suku atau golongan tertentu, untuk foto mulustrasu ane dapet di google, apabila ada yang keberatan DM langsung aja.

Cerita ini hanyalah bersifat hiburan semata untuk mengisi kekosongan ane aja.

Bagai api dalam sekam perumpamaan ini cocok di alamat ke perempuan yang bernama Mery, ia merasa hidupnya di dzolimi oleh kakaknya, karena ia tidak di beri setengah saham perusahaannya, hidupnya penuh kebencian kepada kakaknya, akan tetapi ia selalu menyembunyikannya, Mery selalu berusaha baik di depan kakaknya itu.

Sampai akhirnya kakaknya jatuh sakit, dan dari semenjak itulah Mery merencanakan niatnya untuk menguasai perusahaan kakaknya itu dengan segala cara, dari mulai cara baik-baik, sampai dengan cara kotor, licik, penuh dengan tipu daya, Semua itu ia lakukan karena benci dan dendam yang sudah berakar di dalam hatinya.

Akankah rencana Mery ini berhasil, atau sebaliknya Mery mengalami kegagalan dalam menguasai perusahaan swasta Kakaknya.


Wijaya


Wijaya usia 56 tahun, seorang pengusaha seorang suami yang sangat penyayang terhadap istri dan keluarganya, ia juga di kenal seorang yang dermawan karena suka berbagi dengan sesama.

Untung tak dapat di raih malang tak dapat di tolak, sudah beberapa tahun belakangan ini Wijaya harus berjuang dengan penyakit komplikasi yang di deritanya. Tapi ia tidak pernah mengeluh dengan semuanya itu.

Wina puspita
ME3GY5H_t.png

Wina puspita berusia 44 tahun. Perempuan yang mempunyai body aduhai seperti biola ini adalah istri Wijaya, mempunyai wajah cantik dan penampilan yang menarik, tapi sayang sampai sekarang dari hasil pernikahan dengan suaminya Wijaya, ia belum di karunia keturunan.

Wina adalah wanita yang tangguh, terbukti sekarang wina mengurusi perusahaan, ketika suaminya dalam kondisi sakit, Winalah yang menghandle semuanya, dari mulai urusan rumah tangga sampai urusan perusahaan.

Ruth Rianti
]
ME3GXXT_t.png

Ruth berusia 39 tahun, adiknya Wina, ruth wanita cantik, baik dan sexy, suka berpenampilan dengan berpakaian yang agak terbuka, maklum karena ia bekerja sebagai manager marketing di perusahaan multinasional, yang harus di tuntut mempunyai penampilan yang menarik, menikah dengan Nugroho, dari hasil pernikahannya di karuniai seorang anak laki-laki yang berusia sepuluh tahun bernama Azril.

Suami Ruth, Nugroho adalah seorang arsitek yang gila kerja, suami sangat sibuk dengan pekerjaan, sehingga membuat Ruth sendiri merasa kesepian.

Mery Caesarany


Mery usia 45 tahun, wanita yang mempunyai kulit putih dan berparas cantik ini adalah adik tirinya Wijaya, mempunyai usaha butik dan salon, walau pun kini usianya sudah 45 tahun akan tetapi kecantikannya masih belum pudar, Mery nampak seperti wanita berusia 25 tahun, karena Mery rajin melakukan perawatan kecantikan ke salon.

Tapi sayang kehidupan rumah tangga Mery tidak semulus kulit putihnya, Kehidupan rumah tangga Mery dengan suaminya yang bernama Surya, harus kandas di tengah jalan, Mery tipe wanita yang matre, ia wanita yang ambisius, banyak menuntut terhadap suaminya, dan banyak keinginan Mery yang tidak bisa di penuhi oleh suaminya, sehingga Mery pun menggugat cerai suaminya, dan sampai akhirnya mereka resmi berpisah.

Dari hasil pernikahan dengan suaminya yang bernama Surya Mery di karunia seorang putra yang bernama ALbet, Albet sendiri ikut dengan Mery. sementara suaminya Mery kini telah menikah dan berumah tangga lagi, berbanding terbalik dengan Mery yang sampai sekarang masih betah menjanda.

ALbet Nugroho


Albet usianya kini menginjak 21 tahun, dan kini albet telah kuliah di salah satu universitas ternama dikota tempat tinggalnya, walaupun albet mempunyai kulit sawo matang, tapi wajahnya cukup ganteng, dan Albet mempunyai tubuh yang atletis karena ia rajin berolah raga.

Albet tumbuh menjadi pemuda yang ganteng, serta mempunyai badan yang bongsor, dengan modal tampang seperti itu tak heran jika banyak perempuan yang mengantri untuk jadi pacarnya.

Sarah Prameswari


Sarah adalah sahabat Mery ketika masa sekolah SMA dulu, selamat tamat SMA Mona melanjutkan ke fakultas kedokteran, setelah tamat di fakultas kedokteran, ia kuliah lagi mengambil jurusan dokter spesialis, sekarang Mona Mona sudah menjadi Dokter spesialis kulit dan kelamin, ia sekarang bertugas di salah satu rumah sakit di kota Dewata Bali, ketika pulang bertugas dari rumah sakit, Mona juga membuka praktek kerja di salah daerah Denpasar, tepatnya di jln Mahendradatta. Mona dan Mery sudah lama jarang bertemu di karena kesibukan masing-masing, paling mereka sesekali berkomunikasi lewat telpon saja.

Ingrit Solehah


Wanita Cantik berjilbab dengan gamis panjang yang mempunyai senyum sehangat mentari ini adalah istri dari Surya, wanita Solehah seperti namanya ini berusia 41 tahun, Sebelum di persunting oleh Surya, ingrit adalah seorang janda, Suami ingrit meninggal akibat kecelakaan lalu lintas, Almarhum Suaminya ingrit seorang supir ekspedisi.

Dari hasil pernikahan dengan suaminya terdahulu ingrit di karuniai dua orang putra, yang pertama bernama Rizal, sekarang ia duduk di bangku SMPN kelas 1, dan adiknya Rudi duduk di bangku SD kelas 4, Sementara dari hasil pernikahannya dengan Surya ingrit belum dikarunia seorang anak.

Di samping seorang ibu rumah tangga, Ingrit juga membuka usaha jahit pakaian di rumahnya, hanya untuk sekedar tambah-tambah untuk membantu suaminya, sedangkan suaminya sendiri seorang pegawai kecil di salah satu perusahaan BUMN.

Kini Surya dan Ingrit tinggal di kampung sebuah desa pinggiran kota Jawa barat, Kini Surya hidup bahagia dengan keluarga yang barunya. Walaupun hidup mereka berdua jauh dari kata mewah, tapi hidup mereka tenang, tentram, dan damai.

********

Kehidupan memang tak seindah cerita dongeng ataupun beberapa cerita karangan di Novel-novel, yang berkahir indah sesuai keinginan karena disetting oleh penulisnya.

Kehidupan terkadang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan dan harapkan, seseeorang menginginkan kebahagiaan tapi justru tidak sesuai dengan yang diinginkan, itulah kehidupan.

Tapi apa boleh buat setiap orang harus menerimanya, karena roda kehidupan harus tetap berjalan, sebesar apa pun masalah kehidupan harus tetap di jalani.

Begitu pula apa yang menimpa terhadap Wina dan keluarganya, Wina harus menerima kenyataan ketika suaminya tergolek lemas diatas tempat tidur akibat penyakit stroke dan penyakit komplikasi yang di deritanya.

Wina dihadapkan dengan kenyataan yang pahit, ketika suaminya Wijaya jatuh sakit, yang sudah hampir setahun lamanya, tentu saja semuanya itu membuatnya kecewa dengan keadaan apa yang menimpa suaminya.

Didalam hatinya Wina merasakan gundah gulandah, ia sangat kesepian, hari demi hari ia jalani tanpa mendapatkan belaian kehangatan dari suaminya, dan Wina pun berusaha mengalihkan rasa sepinya itu, dengan sibuk menghandle usahanya.

Wina sudah berusaha berbagai macam pengobatan demi kesembuhan suaminya, dari mulai pengobatan medis sampai pengobatan tradisional, bahkan suaminya pernah beberapa kali berobat ke Singapura, tapi hasilnya tetap Nihil.

" Aku begitu merasakan kesepian, aku tak tahan... kenapa semuanya ini terjadi padaku, salahku apa." Kata Wina dalam hatinya sambil menatap tajam suaminya yang tergolek lemas di atas tempat tidur.

Meskipun usia yang terbilang cukup tua, namun seorang wanita perlu belaian dan nafkah bathin dari seorang suami, apalagi seperti Wina, wanita dewasa matang, yang masih sangat menyukai sex.

Mungkin, jika Wina menginginkan gairah itu, maka mau tak mau ia harus membuka selangkangan suaminya, lalu ia duduk diatas penis layu milik suaminya, tak ada perlawanan sedikit pun dari suaminya.

Wina di kenal sebagai wanita yang gemar berolah raga, tak di pungkiri di usianya yang kini menginjak 45 tahun, Wina masih terlihat cantik dengan kulit yang masih kencang dan payudara yang begitu besar.

Meskipun payudara Wina besar akan tetapi payudaranya masih padat dan tidak menggelember seperti ibu-ibu seusainya, di tambah lagi Wina mempunyai badan yang berisi membuatnya semakin terlihat sexy.

Banyak laki-laki yang menyukainya, dari mulai rekan bisnis, hingga para suami mata keranjang, bahkan berondong-berondong suka menggoda dan merayu untuk berkencan, akan tetapi Wina tidak tergoda, ia tidak mau berselingkuh dari suaminya.

Lamunan Wina terpecah ketika kedatangan adik suaminya yang bernama Mery bersama anaknya ALbet,

" Haii... Jeng Wina gimana kabarnya.?"tanya Mery. Sambil memeluk Wina yang kelihatan sedih.

" Baik..." Jawab Wina sambil menghelakan nafas, seraya mempersilakan Mery dan Albet untuk duduk.

" AL.... gimana kabarmu.?" Sapa Wina.

" Baik.Tante." Jawab Albet.

Lalu Mery menanyakan kabar sang kakak, " gimana kabarnya kakakku ada perkembangan, Jeng Wina.?" Tanya Mery.

" Yaa begitu aja Jeng Mery, seperti yang jeng Mery lihat, enggak ada perkembangannya."Jawab Wina dengan sedih.

Lalu Wina melanjutkan lagi ucapnya.

" Yaa sekarang aku hanya bisa berdoa agar suamiku cepat pulih. " Pinta Wina.

Mendengar apa yang di ucapkan oleh Wina, Mery pun sangat salut dan takjub akan kesetiaan Wina terhadap kakaknya, Wina begitu telaten dalam mengurusi suaminya, Mery pun memeluk Wina, " Jeng Wina...kamu yang sabar yaa." Ucap Mery.

" Oke jeng Mery..makasih." Jawab Wina.

" Ohh..yaa kalian mau minum apa.?" Tanya Wina.

" Apa ajalah yang penting seger. Soalnya cuaca di luar lagi panas gini." Sahut Mery.

" Klau kamu apa AL.?" Tanya Wina.

" Sama Tante yang penting minuman segar." Sahut Albert.

Kemudian Wina pun memanggil Sri pembantunya, untuk membuat 2 just jeruk dingin, dan tidak lama berselang Sri pun datang dengan membawa 2 just jeruk yang dingin di atas nampan.

Setelah cukup lama berbincang, akhirnya Mery dan Albet pun pamit pulang, dan Wina pun mengantar sampai depan teras rumahnya, mobil yang di kendarai oleh ALbet pun perlahan mulai meninggalkan rumah Wina, setelah itu Wina pun masuk kembali kedalam rumah

****************************

Sementara di dalam mobil, Albet yang sedang berada di balik kemudi tidak begitu fokus ketika menyetir, siang itu albet di suguhkan pemandangan yang membangkitkan gairahnya, Rok pendek warna putih yang di pakai Mamanya, agak terangkat naik ke atas ketika Mamanya duduk di sebelah Albet.

Sehingga Albet bisa melihat paha putih Mamanya, dan bukan hanya sekedar pahanya aja yang terlihat oleh albet, CD warna hitam yang di pakai mamanya juga terlihat jelas olehnya,

Albet berkali-kali menelan air liur melihat pandangan itu, sementara Mamanya sibuk fokus dengan HP di tangannya, dalam hatinya albet berkata: sadar-sadar ingat itu Mamamu AL.

Dan albet pada waktu itu juga di suguhkan pemandangan lain yang tak kalah indahnya, belahan dada Mamanya yang begitu putih dan mulus nampak terlihat jelas oleh albet, karena siang itu mamanya memakai baju putih tanpa lengan dengan belahan dada yang begitu rendah.

" Mam.... Kita kemana nih.?" Tanya albet memecahkan keheningan.

" Kita belanja keperluan rumah dulu di supermarket, habis itu drop mama di salon, mama mau massage, badan mama pegal-pegal." Jawab Mamanya.

" Oke.Mam." sahut albet.

Sesampai di supermarket, albet mengarahkan mobilnya kearah pintu masuk, kemudian mamanya pun turun sambil berkata:

" AL..Kamu cari parkiran, kemudian nanti kamu susul mama kedalam."

" Baik...Mam."

Setelah memarkirkan mobilnya kemudian Albet menyusul kedalam dan menemui mamanya yang sudah menunggu kedatangannya, kemudian mamanya mengambil keranjang dorong, lalu di dorongnya keranjang belanjaannya itu.

Dan lagi-lagi albet yang pada waktu itu posisinya berada di belakang mamanya, secara otomatis bisa melihat bayangan CD hitam dari balik rok warna putih yang di pakai Mamanya, dan albet pun berkali-kali menelan air liurnya.

Sementara mamanya semenjak di dalam mobil sampai di supermarket, sebenarnya mengetahuinya bahwa anaknya sedang memperhatikan tubuhnya, tapi mamanya seolah-olah tidak tahu.

Entah kenapa perasaan Mery pada saat anaknya itu memperlihatkan tubuhnya ada rasa senang, bangga, terhadap dirinya, dalam hatinya berkata: ternyata tubuhku ini masih sangat menarik, albet anaku saja masih terpesona oleh keindahan tubuhku.

Kira-kira dua atau tiga jam mereka pun baru selesai belanja, setelah bayar di kasir, lalu belanjaan tersebut di masukan ke kantong plastik, dan mereka pun langsung menuju parkiran. Kemudian mereka pun meninggalkan supermarket.

Tidak lama berselang mereka sampai di depan salon, " AL.... Nanti belanjaan langsung turunin di dapur, yaa AL.." ucap mamanya, sambil turun dari mobil.

" Baik.mam." jawab albet.

Kemudian albet meluncur pulang kerumahnya, setelah memarkirkan mobilnya di garasi, ia lalu menurunkan belanjaan untuk di bawa kedapur, lalu ia pun menuju kamarnya kemudian merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.

Dalam kesendirianya sejenak albet pun melamun, Albet sendiri bingung kenapa akhir-akhir ini pikirannya selalu ke tubuh mamanya, seperti kejadian di dalam mobil dan supermarket, pemandangan tadi benar-benar membuat ia lupa diri, sampai akhirnya ALbet pun tertidur.

*************

Di Rumah Wina.

Baru saja senja berakhir. Rembulan mulai datang, tapi sayang suasana hatinya Wina tidak seterang seperti rembulan yang bersinar, sepanjang petang wajahnya bermuram durja, tiada senyum apalagi tawa, yang ada hanya guratan gelisah membayangi sorot matanya yang lelah.

Jelas ada masalah yang di pikirkan oleh Wina, dalam kesendirian Wina memikirkan perjalanan rumah tangganya, selama menjalani Mahligai suci bernama pernikahan... hingga kini belum ada tanda-tanda akan lahir seorang anak, di tambah lagi sekarang kondisi keadaan suaminya sakit, tidak bisa berhubungan badan karena penisnya tidak bisa bangun.

Walaupun Wina mempunyai kemewahan, tapi ia merasakan kesepian, Wina menginginkan hadirnya seorang anak, yang kelak akan menjadi penerus keluarganya, tapi sekarang seolah-olah keinginan itu pupus, seiring penyakit suaminya yang tidak kunjung membaik.

Wina kerap bertanya dalam hatinya, apa penyebab ia belum punya anak, padahal menurut dokter baik suaminya maupun Wina sendiri tidak mandul, kedua pihak di nyatakan subur, tapi sampai sekarang rahimnya tetap kosong, seiring dengan hampa hidupnya tanpa tangisan seorang bayi.

Tapi semua yang di harapkan tidak pernah terjadi, wina harus kembali pada kenyataannya, bahwa dia belum di percaya oleh tuhan untuk mempunyai anak.

Hari telah berganti, malam yang hening berlalu, di usir oleh pagi yang hangat, hari ini, hari Sabtu... dimana Wina tidak pergi kekantor, seperti biasa klau Wina libur ia selalu berolahraga pagi.

Wina pun keluar dari kamarnya dengan memakai celana legging ketat, dan baju kaos yang ketat pula, sehingga pantat dan payudaranya nampak terlihat menonjol, di lihatnya mbak Sri sedang menata makanan di meja untuk sarapan pagi.

" Pagi nyonya..." Sapa Sri.

" Pagi Sri....Sri nanti jangan lupa jam 7 tuan kasih obat seperti biasa." Perintah Wina.

" Baik nyonya." Jawab Sri.

Pagi itu Wina terlihat cantik dan sexy sekali, wina semakin hari bukan bertambah tua, malahan semakin muda dan berisi, tidak ada tanda-tanda ketuan pada dirinya, semuanya masih halus mulus dan kencang, sementara suaminya makin tua dan tak berdaya.

Pagi itu Wina berolah raga joging di taman area komplek perumahan, ketika wina berolahraga joging hampir setiap mata lelaki menatap tajam ke padanya, tatapan meseum, tatapan zina, seolah-olah para lelaki itu sedang memandangi pemandangan yang indah.

Wina pun merasa bahagia atas kekaguman para lelaki ke padanya, wina pun merasa tidak fokus setelah di tatap banyak laki-laki, dan ada juga diantara para lelaki itu yang menggodanya secara terang-terangan, wina terus joging tak menggubris perkataan mereka, walaupun perkataan terus terngiang di pikirannya.

Setelah lumayan lama berolahraga joging, dan keringat pun sudah keluar dari ujung rambut sampai ujung kaki, Wina pun memutuskan untuk pulang, sesampai di rumah wina merasa sangat bergairah sekali, masih teringat di pikirannya tatapan meseum para lelaki di taman kompleks tadi.

Wina melihat jam di dinding tengah rumah baru menunjukkan pukul sembilan pagi, biasanya jika sedang bernafsu seperti ini,wina akan menghabiskan waktu dengan kesibukan di kantor, tapi hari ini hari Sabtu, yang dimana wina tidak pergi ke kantor.

Gelora nafsu yang wina rasakan semakin tinggi, bahkan sudah berada di ubun-ubun, Wina melangkah ke kamar mandi yang berada di dalam kamarnya untuk sekedar mencuci muka, kemudian Wina keluar kamar, dilihatnya Sri sedang mengepel lantai.

" Nyonya sudah datang." Ucap Sri.

" Sri beli sayuran dan buah-buahan." Ucap wina sambil memberikan uang.

Kemudian dengan segera Sri pun langsung belanja sayuran dan buah-buahan, dan Wina pun kembali masuk kedalam kamarnya, sesampai di kamar wina membuka baju kaos dan celana legingnya sambil berdiri di depan cermin.

Kini tinggal CD merah tipis dan bh yang senada dengan cd-nya membungkus badan wina, dan Wina mulai membuka bh yang dipakainya, namun, kemudian wina malah mengusap-usap payudaranya sendiri, perlahan usapan itu berubah jadi remasan-remasan lembut,

" Ahhk.....Aku sepertinya sudah benar-benar gak tahan." Ucap wina dalam hatinya.

Sementara suminya hanya bisa memandang istrinya dengan tatapan yang kosong, dan tanpa bisa berbuat apa-apa, nafas wina mulai tidak teratur, dan satu tangannya mulai turun merambah ke celana dalamnya, dan mulai mengelus-elus vaginanya dari luar celana dalamnya, cairan-cairan cinta mulai membanjiri vaginanya.

Darahnya berdesir, dan sepertinya wina sudah benar-benar tidak tahan lagi, kemudian ia pun berjalan menghampiri suaminya yang sedang terbaring di tempat tidur, dengan perlahan wina menurunkan celana suaminya.

" Mas sayang....Aku gak tahan....Aku lagi kepengan Mas." Ucap Wina sambil membelai-belai penis suaminya yang terkulai dalam keadaan mengecil.

Kemudian Wina pun membuka celana dalamnya, satu-satunya kain yang menutupi tubuhnya, lalu wina pun duduk di atas penis suaminya yang sedang tergolek di tempat tidur, wina pun berusaha memasukkan penis suaminya kedalam vaginanya.

Sementara itu mobil berwarna putih memasuki halaman rumah Wina, sesaat kemudian turun perempuan cantik dengan gaun terusan pendek berwana biru yang ketat, perempuan itu adalah Ruth adiknya Wina. Setelah turun dari mobil ia langsung menuju teras rumah.

Setelah mengetuk pintu beberapa kali, tapi tak kunjung ada jawaban dari sang punya rumah, Ruth pun coba mendorong handle pintu rumah, dan ternyata pintu rumahnya tidak terkunci, akhirnya ia pun masuk kedalam rumah, rumah pun nampak sepi.

Ruth pun langsung menuju kamar kakaknya, mungkin kakaknya sedang mengurusi suaminya yang sakit, di lihatnya pintu kamar kakaknya dalam keadaan setengah terbuka, setelah berada di depan kamar kakaknya, Ruth lalu membuka pintu kamarnya lebar-lebar, dan Ruth pun agak kaget, ketika melihat kakaknya sedang berada di atas suaminya sambil meliuk-liuk pantatnya maju mundur.

" Ohh....mmhhhhffff....Mas....puasin aku Mas....Ooohh." erang Wina meliuk-liukkan pantatnya, sambil memejamkan mata.

" Ayoo...Mas bangun penis mas... Aku Sangat membutuhkannya." Erang lagi wina.

Ruth adiknya yang melihat kakaknya berusaha meraih orgasmenya, timbul rasa iba dan kasihan, tidak ada perlawanan yang berarti dari suaminya, suaminya hanya tergolek lemas bagaikan mayat hidup.

Wina yang menyadari seperti ada orang yang memperhatikan, lalu ia pun membuka kedua matanya, dan di lihatnya adiknya berada di pintu kamar." Sorry mbak." Ucap adiknya sambil pergi meninggalkan wina yang sedang bersetubuh dengan suaminya.

Beberapa saat kemudian Wina bangkit dari atas selangkangan suaminya, kemudian ia pun berjalan menuju lemari pakaiannya, dan mengambil gaun kimono warna merah untuk di pakainya tanpa memakai cd dan bhnya kembali, lalu ia berjalan keluar kamar, di lihatnya adiknya di ruang tengah sambil memainkan ponselnya, lalu wina menjatuhkan pantat semok nya di sofa empuk depan adiknya.

" Aduh sorry mbak kalau aku ganggu." Ucap Ruth adiknya.

" Ia oke Ruth...No problem." Jawab Wina sambil menghela nafasnya.

" Gimana mbak keadaan Mas Wijaya.?" Tanya Ruth.

" Yaa... Begitulah masih belum ada kemajuan." Jawab wina.

" Aku turut prihatin aja mbak...Dan harap mbak bersabar dalam menghadapi ujian ini." Sahut Ruth dengan ekspresi yang sedih.

" Yaa.....ini sudah resiko Aku Ruth, menikah dengan pria yang lebih tua." Jelas Wina.

" Ngomong-ngomong suamimu mana, Ruth.?" Tanya Wina.

" Suamiku lagi keluar kota mbak, ada proyek pengerjaan hotel di sana." Jawab Ruth.

Mereka berdua berbincang-bincang dari mulai topik keluarga sampai topik lainnya, waktu pun sudah menjelang tangah hari, akhirnya mereka berdua memutuskan untuk makan siang bersama, dan sore harinya Ruth pamit pulang.

Setelah Ruth pulang Wina melangkah menuju ruang kerja yang berada di rumahnya, wina membuka laptopnya, ia pun mempersiapkan materi buat meeting hari Senin nanti, pekerjaan apa-apa saja yang harus segera di follow up oleh anak buahnya.

Perusahaan yang dijalankan oleh Wina, kini mengalami banyak kemajuan, untunglah Wina dulu sering bantu-bantu suaminya dalam menjalankan usaha, jadi sedikit banyaknya ia sudah bisa menghandle usahanya.

Di tambah lagi background pendidikan Wina S1 jurusan Ekonomi, jadi sangatlah cocok dan nyambung dengan pekerjaan yang di tangani olehnya, di tambah lagi Wina mempunyai jiwa leadership yang mumpuni.

*******

Di kediaman Rumah Mery

Malam semakin sunyi, udara semakin dingin, semua insan nampaknya sudah lelap tertidur, menyelami dunia mimpinya masing-masing, rasa lelah setelah seharian bekerja dan beraktivitas, terbayar sudah dengan nyenyaknya tidur di atas kasur empuk.

Semua sudah nampak tertidur, namun tidak dengan Mery, dari tadi Mery duduk di sofa ruang tengah rumahnya, Mery nampak gelisah, kedua tangannya sesekali memegang kepalanya, dan lamunannya terbuyar ketika Albet bertanya. " Lhoo Mama belum tidur.?" Tanya Albet.

" Belum AL...Kamu sendiri belum tidur AL.?" Mery balik bertanya.

" Tadi AL...Sudah tidur mam..cuma kebangun haus pingin minum." Jawab AL, sambil berlalu menuju dapur, dan sesaat kemudian AL kembali lalu duduk di samping mamanya.

" Sepertinya ada yang Mama pikirkan.?" Tanya AL.

" Iyaa AL.. Mama lagi stress." Jawab Mery dengan muka yang nampak tidak bahagia.

" Stress....Stress kenapa Mam.?" Tanya AL kembali.

" Usaha butik dan salon Mama lagi sepi, Mungkin Mama mau menutup usaha butik, karena Mama sudah tidak sanggup bayar karyawan dan sewa rukonya." Jelas Mery.

" Di tambah lagi setiap bulan Mama harus harus bayar cicilan bank." Lanjut Mery.

" Mam.... Gimana klau AL... berhenti kuliah dulu untuk cari kerja." Ucap AL.

" Tidak....Kamu harus tetap kuliah AL." Jawab Mery.

" Tapi Mam... Kondisi ekonomi Kitakan lagi gak baik." Sahut AL.

" Iyaa sih AL..Tapi ada solusi agar kita keluar dari kemelut ekonomi ini." Ucap Mery.

" Apa itu Mam.?" Tanya AL.

" Minta warisan perusahaan ke kakak tiri mama, om Wijaya." Jawab Mery.

" Iya...Klau itu memang solusi yang terbaik, Mama minta aja mam." Timpal AL.

" Mama sudah minta.....Tapi AL...baik Om Wijaya atau tante Wina tidak ngasih, alasannya karena Mama hanya sekedar adik tiri." Jelas Mery sambil meneteskan air mata di pipinya.

AL...yang melihat Mama meneteskan air mata di pipinya, dengan cepat langsung mengusap dengan kedua tangannya sambil berkata." Mama jangan sedih apalagi nangis, mam." Ucap AL.

" Tapi AL....Hati Mama sakit....Sakit AL...Apalagi Tantemu itu sekarang sudah mau nguasain perusahaan itu." Jelas Mery.

" Sabar...sabar Mam." Ucap ALbet sambil memeluk Mamanya.

" AL...Klau Cara baik-baik tidak bisa, Maka kita minta warisan itu dengan cara lain." Sahut Mery.

" Maksudnya, Mam.?" Tanya AL sambil melepaskan pelukannya.

" Begini AL...Mama punya ide, kita buat scandal Tante Wina, lalu kita foto, dan foto itu kita jadikan senjata buat mengancam Tante Wina supaya mau menandatangani, agar saham perusahaan di bagi dua." Jelas Mery.

AL...Pun manggut-manggut. " Wah....Itu ide bagus Mam." Sahut AL. Sambil mengacungkan jari jempolnya.

" Tapi Tante Wina scandalnya dengan siapa Mam.,?" Tanya AL.

" Dengan kamu, AL.." jawab Mery.

Duarr....AL kaget sekali ketika mendengar jawaban Mamanya, bagaikan petir di siang bolong. " Apa.....Dengan AL...Mam.?" Tanya AL tidak percaya.

" Iyaa AL....Dengan kamu." Jawab Mery kembali.

" Ta...Tapii.... Kenapa harus dengan AL, Mam.?" Tanya AL penasaran.

" Pertama kamu adalah keluarga, jadi akan lebih mudah dalam melancarkan rencana ini, dan yang kedua kamu mempunyai wajah tampan dan penampilan menarik, Mama yakin Wina pasti akan tertarik sama kamu." Jelas Mery.

Mendengar apa di rencanakan oleh Mama nya, sebenarnya hati AL sangat senang, pikiran AL pun langsung menghayal, ia nanti bisa meniduri Tante Wina yang cantik dan mempunyai body aduhai itu.

" Gimana AL....Kamu mau gak.? Ayoo AL...Mau yaa...Demi Mamamu AL....Kamu mau yaa." Pinta Mery merayu AL.

AL pun sebenarnya ingin menjawab ya, tapi ia pun pura-pura jual mahal agar tidak kelihatan mupeng di depan Mamanya, setelah cukup lama mamanya membujuknya, akhirnya AL pun setuju, dan Mamanya langsung memeluk AL, sambil berkata, " makasih yaa sayang." Ucap mamanya.

" Iyaa mam." Jawab AL. Kemudian mamanya berkata lagi.

" Modal tampang aja gak cukup AL....Kamu harus mempunyai modal yang lainnya." Sahut Mery membuyarkan lamunannya AL.

" Maksud Mama.?" Tanya AL tidak mengerti.

" Maksudnya kamu harus mempunyai penis besar dan tangguh serta tahan lama, itu yang selalu di impikan kaum hawa." Jelas Mery tanpa Tedeng aling-aling.

AL sejenak tersentak oleh jawaban Mamanya, " Gimana, AL.?" Tanya Mamanya kembali.

" Yaa..***k tahu Mam." Jawab AL...Malu-malu.

" Masa kamu gak tahu sama ukuran penismu sendiri." Sahut Mery.

" Maksud AL..***k tahu Mam, karena AL sendiri belum pernah mencobanya lama atau gaknya." Jelas AL.

" Maksud kamu...Kamu mau bilang bahwa kamu masih bujangan, AL...Mama Gak percaya, kamukan sering gonta-ganti pacar, masa kamu belum pernah melakukannya sama pacarmu." Ucap Mamanya mengena hatinya.

" Iyaa Mam...Klau main sex langsung AL belum pernah, cuma sebatas kissing dan di kocokin aja, Mam. " Jawab AL.

" Oke.... Sekarang Mama mau tanya, klau di kocokin kamu keluar lama apa sebentar.?" Tanya Mery.

" Lumayan....Mam." jawab AL.

" Iyaa lumayan lama apa sebentar.?" Tanya Mery lagi dengan kesal.

" Lumayan lama, Mam." Jawab.

" Yaa udah sekarang kama gak usah malu-malu sama Mama, sekarang buka celana kamu, Mama pengen lihat penis kamu segimana besarnya." Ucap Mamanya

Puncuk di cinta ulam pun tiba, ALbet mendengar ucapan mamanya sangat girang sekali, ia seperti mendapat durian runtuh, perlahan tapi pasti albet mulai menurunkan celana pendeknya, kemudian ia pun menurunkan celana dalamnya, dan kini Penis ALbet sudah keluar dari sarangnya.

" Hmmm..***panya penis kamu sudah tegang." Sahut Mery sambil melihat penis ALbet.

Kemudian Mery menggapai penis Albet, lalu penis ALbet pun batangnya di bolak-balik, sambil matanya Mery terus memandangi penis Albet yang berada dalam genggaman tangannya. " Penis kamu AL...Masih jauh dari kata maksimal." Sahut Mery.

" Berarti penis AL....Kecil Mam.?" Tanya AL.

" Yaa kurang besar aja, penis kamu harus di maksimalkan supaya jauh lebih besar." Jelas Mery

" Tapi caranya gimana, mam.?" Tanya ALbet.

" Caranya nanti mama kasih tahu." Timpal Mery.

Kemudian Mery pun melepaskan penis albet yang di genggamnya, terang saja hal itu membuat ALbet sedikit kecewa, di tambah lagi mamanya menyuruh Albet memakai kembali celananya, tapi Albet tidak kehilangan akal, ia tidak ingin moment seperti ini berlalu begitu saja.

" Mam..***k di coba dulu seberapa lama ketahan penis ALbet, cepet keluar atau gak.?" Sahut ALbet.

Mery diam sejenak, mencerna apa yang di katakan oleh ALbet, pikirnya Mery betul juga apa yang di katakannya, Aku harus tahu seberapa kuat ketahanan penis anakku. Pikir Mery dalam bathinya.

" Yaa udah sekarang kamu kocok penis kamu, mama pengen tahu seberapa kuat ketahanan penis kamu." Ucap Mery.

" Apa....Kok AL....yang ngocok sih mam." Protes AL.

AL...Terus memanfaatkan kesempatan, tiba-tiba AL mendapatkan ide, " Mam...Klau AL yang ngocok rangsangan di rasakan kurang." Jelas Albet.

Mendengar apa yang di ucapkan oleh AL..Kening Mery pun berkerut, dan Mery pun paham, apa yang mulai di inginkan oleh Albet anaknya. " AL...Kita tidak boleh melakukan itu, kamu anak mama, dan aku adalah Mamamu." Ucap Mery.

" Tapi mam....cuma sebatas di kocokin aja." Ucap AL.

" AL...kamu harus paham, Mama melakukan rencana ini supaya kita mendapatkan hak kita, kita punya Hak atas perusahaan Wijaya kakak tiri Mama, Mama melakukan ini demi kita, demi kamu, supaya hidup kamu layak dan Enak, supaya kamu kaya dan banyak uang." Jelas Mery menjelaskan panjang lebar.

ALbet hanya terdiam, dalam pikirannya ALbet berkata, aku harus sabar, dan jangan terburu-buru. " Iyaa...Mam, AL paham." Jawan albet.

" Ok...Mama akan kocokin penis kamu, supaya mama tahu keluarnya kamu cepat atau lama, tapi ingat cuma sebatas di kocokin saja." Sahut Mery sambil kembali meraih penis AL.

Kemudian Mery pun mulai mengocok penis AL, jemari lentiknya mulai membelai penisnya, dan Mery pun mulai menaik turun kan tangannya, sementara AL hanya menikmati kocokan Mamanya, yang selama ini AL khayalankan akhirnya jadi kenyataan, walaupun cuma sebatas di kocokin.

Dan beberapa saat kemudian, " Mam AL....Mau keluar, Ahhkkk." AL mengerang sambil mengeluarkan lahar panas warna putih. Crot...croot...croott...croott, empat kali semburan lahar putih keluar dari penisnya AL.

" Ternyata kamu juga gak bisa tahan lama." Ucap mamanya.

Setelah membersihkan dengan lap, cairan yang menetes ke lantai kemudian AL pun langsung memakai kembali CD dan celananya, dan jam di dinding sudah menunjukkan pukul tiga pagi, akhirnya Mery dan AL pun masuk kedalam kamar masing-masing untuk istirahat.

Sesampai di kamar AL tidak bisa memejamkan mata, ia masih memikirkan apa yang baru terjadi, dan AL juga memikirkan rencana kedepan Mamanya, Apa yang akan terjadi kedepannya seperti apa,? AL tidak mengetahuinya.

Ini adalah sebuah kisah babak baru yang sesungguhnya, dan bukan akhir dari sebuah kisah atau cerita, Bersambung.
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd