Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Ati Kelaran Rogo Kapiran (Oleh Arba'in)

Bimabet
Terima kasih atas saran dan dukungan dari para suhu disini

Saya masihlah newbie yang perlu banyak perbaikan, dan maaf untuk Cerbung ATI KELARAN ROGO KAPIRAN belum Saya buat kronologis dan detail duduk permasalahannnya.

Masih terasa njlimet karena keterbatasan otak saya :hua:

Dan untuk SEJATINING ASMORO Masih Saya upayain dan merangkai sedikit demi sedikit.
Semoga aja lekas bisa terbit :ampun:

Hmmm.......sudah kuduga, ternyata...
 
Lanjutkan hu, ini masih ngeraba2 mau kemana alur ini, falshback nya bakar2an cilik cilik
 
Halah arek kapan update e iki. selak gosong :kentang: goyeng e :nenen:
 
4

Si Ganteng Memar

~~ooOoo~~


Paska peristiwa seminggu yang lalu, menjadikan Agus terpaksa tak masuk sekolah, hari ini dia telah kembali untuk menjalani masa muda, ialah masa-masa untuk menempuh pendidikan yang sempat terjeda akibat tindakan tak berperikemanusiaan yang harus ia terima dari Budhe dan Pakdhenya, orang yang seharusnya merawat dan mengayomi malah yang ada setiap hari menghakimi.

Bukan tanpa sebab, Sumini sang Budhe melakukan tindakan keji itu, lantaran peristiwa 10 tahun yang lalu, dimana kesalahpahaman terjadi, meretakkan rumah tangga antara Abidin dan Sumini, bagi Sumini Agus Triyono lah penyebabnya meskipun kala itu Agus hanyalah seorang balita namun baginya, ia adalah balita yang membawa petaka, akibatnya kini Agus harus menjalani masa sulit, masa dimana ia harus menjalani siksaan bertubi-tubi sebagai pelampiasan atau sebut saja balas dendam dari tragedi masa lalu.

Namun bukankah itu terlalu keji?! Begitulah setan telah sukses menjerumuskan, tiada pandang buluh, muda tua kaya miskin selama kita masih menyandang gelar sebagai 'manusia bernyawa' setan akan selalu bergerilya menuntun hati menuju angkara.
Mungkin mereka sedang berpesta ketika mendapati ketololan manusia yang dengan mudahnya terjerumuskan.

ā€¢ ā€¢ ā€¢

"Aguuuus!!!!" Saat kakinya terpijak diruang kelasnya, tepatnya kelas 5 SD seluruh rekannya menyambutnya.

"Kamu udah sehat Gus?"
"Kamu ndak apa-apa kan?!"
"Iuchhh Agus!!! Ampe memar gini cieh?"
"Iya nih gantengnya jadi ketutupan kan?!"

Berbagai pertanyaan bertubi-tubi menghampirinya, rasa kecemasan dan penasaran dari para teman-teman.

"Kok bisa gini sih Gus?!"
"Gak papa kok, aku cuma jatuh aja dari sepeda, kurang hati-hati sih hehehe" tak mungkin bagi Yono untuk mengakui terang-terangan tentang penyebabnya, meski kecil dan masih muda namun hidup yang keras cukup membuatnya untuk berpikir lebih dewasa, sehingga ia yakin sebuah prinsip bahwa 'Rahasia akan indah jika tetap menjadi rahasia' biarlah hanya dia dan mbak Vina yang tau tentang apa yang dialaminya, tentang betapa sadis jalan hidup yang dilaluinya.

Akan tetapi, desas-desus yang kian lama merambat dari telinga kemudian menjalar ke mulut, lalu dari mulut satu ke mulut lainnya, lantas rahasia dengan sendirinya akan terkuak.

Rimba Ambaryani, adalah guru sekaligus wali di kelas dimana Agus Triyono menjadi salah satu penghuninya.
Adalah wanita yang lembut dan keibuan, dari itulah perasaannya sangat tajam, firasat dan analisanya untuk mendeskripsikan sesuatu yang berkenaan dengan orang-orang yang ia sayangi tak pernah meleset. Begitu pula yang ia rasakan terhadap kejadian yang menimpa salah satu muridnya, Agus Triyono.

Rimba begitu sapaannya, adalah orang lain selain Vina Aulia yang paham betul tentang nasib hidup yang menerpa Agus, dari firasat menjurus rasa ingin tahu sehingga ia menyelidikinya, akhirnya dia tahu rahasia terbesar, peristiwa bersejarah yang tak akan pernah dia hapus dari ingatannya.

Sebuah kisah keji yang dialami seorang bocah.

"Agus!!!" Di sebuah ruang khusus untuk BK (Bimbingan Konseling)

"Iya Bu"

"Kamu tau kenapa Ibu memanggil kamu ke ruang ini?" Agus hanya menggelengkan kepala, karena dia memang tidak tahu.

"Ibu sebenarnya tau apa yang kamu alami, Ibu tahu meski hanya sebagian tentang apa yang terjadi padamu selama ini"

". . ."

"Tapi Ibu ingin dengar sendiri dari kamu, lebih tepatnya secara detail, cobalah Gus cerita!!" Meski begitu Agus hanya diam membisu, sejurus kemudian gelengan kepala ia lakukan, yang sudah semestinya dapat diterjemahkan sebagai penolakan.

Diam membisu terwakili jawaban tersirat, "Agus!! Lihat Ibu?"

Perlahan dalam kalutnya hati, Agus mendongakkan kepala untuk menyambut hangatnya tatapan mata, tatapan mata penuh kasih dan iba, dari seorang guru yang sangat peduli dengan nasib anak didiknya. "Ibu sayang sama kamu Gus, sayaaaang banget, seharusnya ini tak perlu Ibu ungkapkan, namun kamu masih terlalu dini untuk meraba arti sayang lewat perlakuan, ketahuilah Gus, saat kamu pingsan Ibu ada disana, bersama kakakmu Vina, apakah Vina bercerita kepadamu tentang itu?"

Agus hanya menggeleng pelan, "Iya itulah yang Ibu minta padanya, agar tidak bercerita apa-apa tentang kedatangan Ibu, juga tentang yang Ibu tahu semua tentangmu, tentang penderitaan yang kamu alami, tapi kinilah saatnya semua harus terbuka, tanpa perlu ada yang ditutup-tutupi, ceritakanlah sayang biarkan Ibu menjadi tempat luapan suara hatimu yang pasti kamu pendam dan sangat menyakitkan, meskipun kamu masih terlalu muda, tapi hati tetaplah hati nak, ada rasa di dalamnya tanpa memandang usia".

Kembali Agus hanya menggeleng, wajah gantengnya tertutup oleh memar kebiru-biruan, membiaskan rasa iba bagi siapa saja yang memandangnya.

"Baiklah, mungkin memang belum saatnya, tapi jika kamu merasa perlu untuk membuka diri tentang masalah kamu, jangan sungkan datang pada Ibu ya nak! cah bagos (anak ganteng), Ibu akan dengan senang hati mendengarnya dan Ibu janji rahasia aman, percayalah nak, Ibu sayang sama kamu, sayang sama semua murid-murid Ibu tanpa terkeuali." Mata berkaca, desir rambat tangis menstimulasi, hati siapa yang tak luka ketika menyadari sembilu di hadapan mata, dari derita seorang anak yang teraniaya.


~~ooOoo~~

--- Bersambung ---​
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd