Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Badai di Pesisir Selatan

Bimabet
Badai di Pesisir Selatan

Keduanya merayap disela-sela tanaman di halaman samping menuju halaman depan.

Mereka berhenti di dekat tanaman bunga yang tak jauh dari sebatang pohon Melinjo yang tumbuh di halaman samping. Tempat itu cukup gelap, keduanya dengan leluasa bisa mengamati halaman depan Padepokan itu.

"Jika bukan Paman Patih Hudara sendiri yang menyuruhku, aku tidak akan datang ke daerah Selatan ini." desis seorang diantara mereka.

Kawannya menoleh, "Bukankah aku sudah meminta Raden tetap tinggal di rumah. Sementara aku dan kawan-kawanku akan menyelesaikan masalah di Selatan ini?" katanya

"Paman Patih ingin ada yang mengawasi pekerjaan kalian. Dia tidak ingin rencananya gagal," berkata orang yang dipanggil Raden itu.

"Sayang sekali, kekuatan di Selatan ini cukup kuat. Jika digabungkan dengan kekuatan yang sudah ada, Majapahit tidak akan mampu membendung kita." berkata kawannya.
 
Badai di Pesisir Selatan

"Ya, Kekuatan di daerah Selatan ini bisa kita pergunakan untuk menghadapi Majapahit." ia berhenti sejenak. "Tapi, Paman Patih tidak ingin Majapahit semakin mencurigai kegiatan kita. Perhatian orang-orang Majapahit harus dialihkan," lanjutnya.

Kawannya, yang lebih tua mengangguk-angguk. "Apakah Majapahit sudah mengetahui rencana kita?" bertanya kawannya

"Orang-orang kita yang ada di Kotaraja mengatakan, Majapahit mulai mencurigai kegiatan anak-anak muda di wilayah kita yang akhir-akhir ini meningkat," berkata yang lebih muda, yang dipanggil Raden oleh kawannya. "Kegiatan-kegiatan itu untuk sementara akan dihentikan atau dipindah ke tempat yang tersembunyi."

"Sebaiknya kegiatan pelatihan itu dihentikan, berbahaya sekali jika tetap diadakan. Majapahit tentu sudah mengerahkan prajurit sandinya." berkata kawannya

"Ya, Paman Wandadara melaporkan Majapahit telah menyebar prajurit sandinya. Bahkan beberapa orang bangsawan diketahui meninggalkan Kotaraja untuk menyelidiki masalah ini."
 
Badai di Pesisir Selatan

"Apakah anak muda itu salah seorang dari mereka yang menyelidiki masalah itu?" bertanya kawannya.

"Mungkin,"

"Tetapi kenapa ia berada disisi Selatan ini? Apakah rencana Ki Patih sudah sampai ke telinga pasukan sandi Majapahit, sehingga mereka mengirim anak muda itu kesini?" kembali kawannya bertanya.

"Aku tidak tahu, Wangkon. Mungkin hanya kebetulan ia ada disini. Tetapi keberadaannya di sisi Selatan ini sangat mengganggu pekerjaan kita," kata orang yang lebih muda,

"Dan kita harus menyingkirkannya," desis orang yang bernama Wangkon.

"Ya, itulah yang harus kita lakukan." anak muda itu berhenti sejenak mengamati keadaan sekelilingnya.
 
Badai di Pesisir Selatan

"Jika benar anak itu dikirim kemari untuk membayang-bayangi kegiatan kita, kematiannya tentu akan menarik perhatian Majapahit. Tetapi dengan cara ini orang-orang Majapahit tentu tidak akan mencurigai kita, dan bahkan pekerjaan di sisi Selatan ini akan berjalan semakin lancar," lanjut bangsawan muda itu.

Wangkon tidak bersuara lagi. Ia mengerti apa yang dimaksud kawannya, Bangsawan muda itu. Sesaat keduanya berdiam diri, gelap menyelimuti keadaan disekitar tempat persembunyian keduanya.

Anak muda itu mengangkat wajahnya, namun lebatnya dedaunan di sekitar tempat itu menghalangi matanya untuk memandang ke langit. Namun dengan pengalaman dan pengetahuannya yang luas ia mengetahui bahwa malam telah beranjak semakin dalam.

Bangsawan muda itu akhirnya bersuara, "Mana orang itu, kenapa belum datang juga, Wangkon?" desisnya

"Sebentar lagi, Raden. Ia pasti datang. Orang itu tentu tidak akan menyi-nyiakan kesempatan berharga seperti ini," berkata Wangkon
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd