Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Badan Enak Mahasiswi (Remake by Marcioz) - TAMAT

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Sedot rokok
 
Bimabet
Sore harinya, Dea memanggil Cindy, Nadya, Sofi dan Ratu untuk berkumpul membahas tentang rencana Nabila ke villa X. “Akhir-akhir ini Nabila bersikap aneh..” ujar Dea membuka pembicaraan. “Iya, dia jadi gampang marah dan jarang kumpul sama kita.” ujar Cindy. “Nad kakakmu ga ikut aliran aneh kan ?” ujar Dea. “Hm… aduh gimana ya… dia beberapa hari yang lalu ke kontrakan Dirman kak. Trus waktu di rumah, ia megangin tangannya. Aku tanya dia cuma bilang keseleo dikit.” ujar Nadya. Setelah kumpul-kumpul, dalam perjalanan pulang hp mereka bunyi berbarengan dan muncul undangan grup “Pesta Nabila” serta chat dari Riky.

Hari yang ditunggu tiba, Nabila dan srikandi tanpa Firda berangkat menuju villa X menggunakan mobil Dea. Di dalam mobil, mereka tidak saling bicara dan sibuk dengan gadget masing-masing. Sesampainya di gerbang villa, mereka disambut oleh seorang penjaga yang agak tua. “Maaf pak, ini villa X bukan ?” sapa Dea. “Iya nak.” Sapa penjaga itu. “Baik. Makasih banyak pak. Parkirnya di dalam ya ?” ujar Dea. “Iya nak. Silahkan.” penjaga itu kemudian menutup gerbang itu kembali. “Wah, cewek-cewek jilbab cantik yang dateng. Semoga den Riky ngasih jatah.” penjaga itu kemudian menelpon Riky melalui pos jaga. Walau sudah masuk gerbang villa, Nabila dkk masih harus menempuh jarak 1 km lagi menuju halaman utama villa yang disana sudah disediakan ring pertandingan. Jo dan Ji terlihat sedang pemanasan dan anggota BD yang tersisa sedang bernyanyi sambil merokok dan minum-minum.

Beberapa saat kemudian, mobil Dea sudah sampai dan langsung diparkirkan oleh salah satu anggota BD. Nabila dengan setelan hijab sport, kaos lengan panjang dan training serba hitam keluar dari mobil disusul Cindy, Nadya, Ratu dan Sofi. Dea kemudian keluar mobil mengikuti Nabila kearah ring. “Ternyata lo datang juga. Tapi sepertinya kurang satu orang lagi.” ujar Riky. “Kak Firda ? Dia sudah nggak jadi pengurus lagi. Sekarang lepaskan dia.” ujar Nabila. “Oke, sesuai janji kita serahkan temanmu itu. Tapi dia harus ikut kami juga.” ujar Riky. Nabila menganggukkan kepalanya kemudian Riky memerintahkan anak buahnya untuk membawa Dini keluar. Dini hanya mengenakan hijab serta bikini warna merah. Setelah ikatan nya dilepas, Dini kemudian menghampiri Nabila dan memeluknya. “Hah ? jadi gara-gara ini doang ?” ujar Sofi. Sofi dan Dea diketahui tidak suka dengan Dini karena sering berselisih pandangan saat mereka masih satu organisasi di SMA.

“Oke cukup dramanya. Silahkan masuk ke dalam. Pertarungan nya didalam sini.” ujar Riky. Nabila dkk kemudian masuk diikuti anggota BD di belakangnya. “Kak, aku takut.” Nadya memegang tangan Dea dengan erat. Setelah masuk ke dalam villa, para wanita itu takjub melihat bagian ruang tamu didalamnya sangat luas seperti ballroom. “Haha. Jangan kaget gitu dong. Ini peninggalan orang yang kalian bunuh beberapa minggu lalu.” ujar Riky. Setelah di dalam, Nabila dan Dini diikuti Riky, Ji dan Jo masuk ke sebuah ruangan. Setelah mereka masuk, pintu itu dikunci. Dirman yang masih di luar kemudian berjalan kearah Cindy yang sangat anggun dengan gamis, hijab dan legging serba putih. “Kamu cantik banget hari ini.” Dirman merangkul Cindy yang tidak merespon. “Eh apa-apaan lo man ! Jangan sentuh dia !” bentak Dea. “lo baru aja ditinggal mati majikan langsung galak gitu.” ujar Dirman santai.

Wann kemudian merangkul Sofi dan Ratu sambil meremas pelan payudara mereka. Sementara itu Dea dirangkul oleh Sam dan Nadya yang ketakutan memilih untuk memegang tangan Dea. “Kalian sudah baca chat semalam kan ? kalau sudah ada instruksi kita akan beraksi.” ujar Dirman. “Sekarang kalian ganti pakaian kalian.” Dea dan kawan-kawan kemudian mengganti pakaian mereka menjadi kaos oblong ketat dengan stocking tipis warna putih. Mereka juga tidak memakai bra dan celana dalam sehingga bagian payudara dan vagina mereka tercetak jelas. Sam melepas lakban yang menempel di vagina Nadya diiringi rintihannya. “Sekarang kalian ikut perawatan.” ujar Dirman sambil menyuruh anak buahnya mengambil alat cukur. Satu-persatu, rambut di vagina para akhwat itu dicukur habis hingga mulus. Sesekali mereka iseng menyodok vagina membuat para wanita itu melenguh pelan. “Bagus, sekarang silahkan bersama pasangan masing-masing sambil menunggu aba-aba. Sini Cindy sayang.” Dirman menggandeng Cindy sambil jalan-jalan keliling villa.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd