Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Bahaya Mencukur Bulu Kemaluan (JEMBUT)

zall30

Suka Semprot
Daftar
14 May 2014
Post
3
Like diterima
0
Lokasi
Jakarta
Bimabet
Sebuah studi terbaru
menunjukkan jika sebagian besar wanita AS,
tepatnya 87 persen, menghilangkan rambut
kemaluannya, entah dengan mencukur, waxing ,
atau mencabutnya.
Sebagian besar mereka, menurut studi yang
dipublikasikan dalam American Journal of
Obstetrics and Gynaecology , membersihkan
rambut dengan cara mencukurnya. Waxing
mungkin bukan pilihan populer, karena tak
hanya sakit, menghabiskan waktu, dan mahal.
Sebenarnya, mencukur sama buruknya dengan
waxing. Banyak yang berpikir, waxing pilihan
yang lebih baik untuk menghilangkan rambut
kemaluan. Padahal, jelas Hugh Byrne,
konsultan ginekologi, karena rambut kemaluan
tumbuh di tempat-tempat miring, waxing tak
benar-benar bisa mencabut akar rambut. Ini
justru membuat rambut tumbuh ke dalam.
Jadi, risiko mencukur dan waxing sebenarnya
sama saja.
Yang lebih mengejutkan, riset menunjukkan 60
persen wanita yang mencukur rambut
kemaluannya mengalami komplikasi
kesehatan, biasanya luka pada kulit dan
rambut yang tumbuh ke dalam. Beberapa
kasus menunjukkan terjadinya iritasi kulit dan
infeksi, bahkan infeksi menular seksual (IMS).
Mereka yang sering menghilangkan rambut
kemaluan akan rentan terserang abses.
Bakteri masuk ke tubuh melalui folikel rambut.
Sebenarnya, kata Hugh, hal ini mudah diatasi.
Bisa dengan antibiotik atau operasi,
tergantung kasus yang dialami pasien.
Studi yang dilakukan 2 tahun lalu menunjukkan
jika menghilangkan rambut kemaluan bisa
meningkatkan risiko IMS. Ini dikarenakan
proses penghilangan rambut kemaluan bisa
mempengaruhi membran kulit, yang membuat
bakteri mudah untuk memasuki tubuh.
Berdasarakan pengalamannya, Hugh
mengiyakan studi tersebut. Menurutnya,
rambut kemaluan berfungsi untuk menyerap
kelembapan dan langsung mengeringkan area
yang tak terlihat. “Bila tak ada rambut, kulit
akan rentan terkena infeksi, seperti herpes
atau kutil kelamin,” ucapnya.
Meski secara kesehatan rikionya cukup tinggi,
mencukur rambut kemaluan menurut Hugh
adalah pilihan personal. Jika memilih
menghilangkannya, ia menyarankan untuk
melakukannya dengan berhati-hati. Dan, jika
terjadi masalah, segera konsultasikan dengan
dokter. (telegraph)

sumber: rimanews
 
Waduh bahaya juga ya ? PAdahal lucu tuh kalau gak ada jembi, enak jilmeknya...
 
Tuhan menciptakan bulu Jembut juga ada fungsinya. Lagian lebih enak yang lebat bak hutan belantara. Lebih mengigit
 
Bimabet
Maaf ya gan..ane mau meluruskan sebagian hal kecil aja..
Emang gan artikel itu emang nyata..ada TAPI nya loh..
Tapii..itu di alami oleh sebagian wanita eropa..yg notabene suka sekali menggunakan CD model G-String,serat polyester dsb..yg bukan berbahan KATUN..
Naah..terlalu lebat pun (bagi wanita tropis) bisa berdampak rentan keputihan,karena terlalu lembab..makanya..untuk wanita tropis sebaiknya gak berbulu,atau di minimalisirkan rambutnya..sebaiknya juga harus sering ganti CD 3-4x sehari..inipun harus yg berbahan katun..
Jika di haruskan memakai G-string karena ada acara..setelah selesaipun harus segera berganti cd yg katun ini..
Nah suhu2 semua yg dah punya bini sebaiknya menyarankan seperti tulisan ane tadi..
Biar gak keputihan..
Harap waspada jika keputihan di alami bukan pada masa mau mens atau sesudah mens..
Sekian dan terima kasih...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd