Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Balada Istri Pelaut

BAB III


JOGO BONITO




Riuh rendah suara supporter di Stadion Patriot Chandrabaga rasanya bagaikan hendak memecahkan kuping bagi orang yang tidak bisa menonton pertandingan sepakbola seperti ini. Hari ini pertandingan antara tim dari FC Jakarta menghadapi Malang United, pertandingan dua klub besar seperti ini selalu memancing animo penonton yang besar untuk hadir.

Dari bangku penonton VIP ada sepasang mata yang sedang asyik menonton pertandingan tersebut. Dengan kacamata coklat dan kaos hitam ketat bertuliskan YSL, sesekali dia ikut berteriak atau bertepuk tangan memberi semangat kepada pemain yang di lapangan.

Ini pengalaman baru baginya menonton secara langsung di stadion. Untungnya dia mendapat tiket VIP. Dan sebenarnya dia bukan pecinta sepak bola seperti suaminya, namun ada satu sosok yang membuat dia datang menonton pertandingan hari ini.

Sosok itu adalah gelandang serang dari Malang United bernama Carlos Da Silva.

Pemain bola asal Brazil yang sudah mulai fasih berbahasa Indonesia

Perkenalan mereka berawal saat Ina sedang melakukan latihan di Gym di Hotel Gran Melia Kuningan. Saat itu Ina mendapat undangan di siang harinya tepatnya setelah makan siang. Namun dia sudah datang dari pagi dan meski tidak menginap disitu, dia memanfaatkan waktu luangnya dengan gym di sportclub di hotel mewah itu.

Hal ini sudah ajdi kebiasaan Ina, sambil menunggu acara yang diadakan sebuah perusahaan supplier alat marine yang mengundangnya untuk hadir, dan dimanfaatkan oleh Ina untuk sekalian menjaga kebugarannya di gym disana.

Pertemuan pertama saat gym itu ternyata berkesan bagi Carlos. Pria tampan itu tertarik dengan sosok Ina. Wanita yang menurutnya eksotis, cantik, dan punya body goal. Tatapan mata nakal ala Ina, membuatnya terpesona.

Dari saling pandang, akhirnya mereka berkenalan dan saling berolahraga Bersama di gym.

Wajah tampan ala latin milik Carlos begitu menggoda banyak wanita, dan Ina bisa dibilang beruntung karena Carlos mendekatinya dan mengajaknya berkenalan. Selanjutnya perbincangan ringan hingga masalah gym pun terurai diantara mereka.

Setelah bertukar nomor telpon dan whatsappan, hubungan mereka semakin dekat dan sering bertelpon. Dan meski Adrian sudah kembali ke Malang,behkan sudah jalan ke bebebrapa kota karena menjalani kompetisi Liga Indonesia, namun hubungan mereka masih intens dan rutin berkirim kabar.

Bagi Ina, Carlos ini sosok tampan yang belum pernah dia temui. Selama ini dia mainnya hanya dengan local pride, sehingga baru kali ini dia mendapat calon lawan tanding dari luar negeri alias bule latin. Dan sosok tampan seperti Carlos jelas sangat mempesona.

Melihat dia bermain dilapangan hijau, terasa begitu seksi bagi Ina. Ketampanan pria latin itu membuatnya sangat terpesona, bahkan dia kaget diundang ke stadion oleh Carlos. Maklum pesepakbola kan sudah termasuk selebritis, dengan banyak fans yang mengelilinginya. Makanya dia sebagai wanita, diundang ke stadion, rasanya sangat bangga sekali

Carlos tahu bahwa Ina sudah bersuami. Tapi tidak menyurutkan dia untuk mengenal lebih dalam lagi. Melihat keseksian Ina saat senam di gym, memang sulit dipungkiri bahwa wanita ini memiliki sex appeal yang tinggi, dan Carlos pun tertarik kepada wanita ini.

Tatapan matanya yang nakal dan agak sayu, bibirnya menggoda dan kulitnya mulus. Dada montoknya terbungkus bra gymnya bagaikan mengundang pria untuk menengok lebih lama, atau mungkin mencoba keberuntungannya untuk meraba seberapa indah bentuk aslinya.

Pertandingan pun berakhir, dan Jakarta FC unggul atas tamunya Malang United dengan skor 5-3.

Dan sesuai pertandingan, Carlos yang berjalan masuk ke lorong ganti, sempat melambaikan tangannya ke arah Ina sebelum menghilang dari lapangan menuju lorong ganti pemain. Ina yang masih bingung, lalu turun kebawah kearah lobby pintu barat stadion.

Tidak lama ponselnya berbunyi, dan nomor Carlos pun muncul di layarnya.

Setelah diarahakan, akhirnya diapun tiba d dekat ruang masuk kearah ruang ganti pemain. Dan Carlos tidak lama keluar menemuinya dengan kaos yang berbeda dengan kaos yang dikenakan tadi saat bertanding

“hi Babe…..”

“hai….”

Carlos tanpa sungkan memeluk Ina

Ina pun kaget, namun senang meski yang memeluk penuh keringat selesai bertanding

“ kalah kami…”

“it’s oke… kamu sudah bagus kok mainnya….”

“hahahha…. Padahal ingin menang… apalagi kamu nonton…”

Ina tersenyum malu mendengarnya, ada rasa bangga juga disana mendengarnya.

Tatapan Carlos yang bagai hendak menelanjanginya, membuat dia berbunga bunga jadinya.

“kamu cantik banget hari ini….”

“bohong….. pasti setiap kota punya….”

“No… come follow me….”

Ina tertawa

“ikut saya setiap saya main diluar kota…..”

Tatapan Carlos singgah di dada indah milik Ina.

“habis ini mau kemana?”

“ngga kemana mana… paling pulang….”

“wow.. dicari suami?” tanya Carlossambil tersenyum

Sesekali Carlos membalas sapaan orang yang lewat lalu lalang

“ada yang cari?” tanya Carlos lagi

“ngga juga….”

“so what?”

Ina tersenyum

“kamu abis ini kemana?” Tanya Ina balik ke Carlos

“balik hotel…..”

“Oh…..”

Senyuman mereka seperti menyimpan banyak hal yang ingin disampaikan

“mau ajak jalan, tapi takut banyak yg lihat….”

Ina tertawa, dia maklum dengan kondisi Carlos

“ ikut aja yuk….”

“kemana?”

“ke Western Premier……”

“dimana tuh?”

“Cawang…..”

“oh…. Nginap disitu?”

“iya….”

Ina masih tersenyum

“besok balik ke Malang…. Jadi malam ini ingin sama kamu….”

Ina tersenyum kembali

“ kalian sudah mau balik ini?”

“iya….”

“trus nanti disana?”

“nanti aku jemput di lobby…..”

Ina agak galau sedikit, tapi akhirnya kepalanya menagngguk

“oke…..”

“good….. saya tunggu yah…”

“tapi ngga malam-malam yah….. aku harus pulang soalnya…..”

“no problem…. “ ujar Carlos

Sebelum dia berlalu ke kamar ganti, dia kembali memeluk Ina dengan mesranya

Melihat body indah Ina membuat pria ini sudah tidak sabar ingin tiba di hotelnya. Dia senyum sendiri saat kembali ke kamar ganti.

Buat Carlos bukan hal sulit untuk mencari teman kencan dengan posisi dia sebagai pemain bola yang banyak menarik perhatian kaum hawa. Namun dia memilih milih mana wanita yang dia ingin kencani. Mengencani wanita lajang akan snagat berbahaya baginya, akan selain resiko hamil diluar nikah, model berpacaran disini berbeda dengan di Brasil.

Karena itu mengencani wanita seperti Ina, selain resikonya hanya ketahuan suami, pasti tidak aka nada cost lebih bagi dirinya. Karena dia tahu, Ina punya segalanya. Dan dari lirikan mata, Bahasa tubuh, dia yakin wanita ini sangat panas ditempat tidur.

Sementara Ina tersenyum malu sambil melangkah keluar dari stadion, dia berjalan kearah parkiran tanpa memperdulikan lirikan mata-mata nakal para supporter yang seperti menggodanya. Situasi luar stadion yang masih penuh karena banyaknya supporter yang baru juga bubar, sedikit menyulitkan dirinya untuk mencari posisi Pak Kuswan.

Dia lalu menelpon Pak Kuswan sopirnya.

Setelah agak lama menunggu, akhirnya ketemu juga dengan Pak Kuswan. Segera dia naik ke mobil

“Pak Kuswan sudah makan?”

“sudah tadi Mbak…..”

“macet keluarnya…..” ujarnya sambil membuka ponselnya

“iya Mbak…bubaran stadion….”

Pi, mau ke Cawang ada klien minta bertemu disana

Whatsapp nya ke suaminya.

Ada 5 misscall dan 6 pesan whatsapp yang dia lihat dari suaminya.

Tidak lama kemudian pesanhya berubah jadi centang biru, dia lalu segera menutup whatsappnya.

Benar saja, segera ponselnya bergetar karena ada panggilan masuk. Ina memilih tidak menjawab telepon suaminya, karena dia pun menjaga untuk tidak berbohong didepan supirnya. Dia memilih akan menjawa nanti setelah tiba disana.

Ponselnya bergetar terus beberapa saat.

Dia hanya menatap sambil tersenyum tipis.

Sementara sopirnya tidak menyadari apa yang terjadi di kursi belakang. Dia memang jarang ingin tahu urusan majikannya. Setelah pensiun lebih awal karena dipecat dari kesatuannya karena berkelahi dan memukul atasannya, Kuswan memilih bekerja dengan diam dan tidak ingin ada masalah lagi dengan pekerjaannya.

Pak Kuswan ini sudah sopir yang kesekian kalinya bagi Ina. Sebagian besar dipecat karena tidak becus dalam bekerja, ada juga yang minta resign karena irama kerja Ina yang termasuk tinggi. Dan kali ini Pak Kuswan lumayan agak lama kerja dengan dirinya, meskipun belum sampai setahun juga. Hanya saja Ina merasa lebih aman dengan Kuswan, selain dia jarang bicara, tidak banyak omong, serta selalu siap meski disuruh nunggu lama.

Mobil yang bergerak perlahan akhirnya lancar saat masuk tol Bekasi Barat menuju ke Cawang, dan begitu kelura dari Cawang, memutar balik dari Dewi Sartika dan balik masuk Cawang, dan mobil menuju ke Hotel Western Premiere.

“saya ada meeting sebentar sama klien yah disini….” Ujar Ina

“oke Mbak….”

Mobil masuk ke dalam hotel Western Premiere Cawang, dan setelah menurunkan Ina di lobby, Kuswan lalu segera memarkirkan mobil di tempat parkir yang tersedia.

Sementara Ina agak jengah juga saat turun di lobby, dia lalu bergerak sofa yang agak sepi, menghindar dari kerumunan beberapa tamu di area lobby hotel di depan resepsionis. Lalu setelah duduk dia menelpon suaminya.

“Pi…..”

“Ya mi….”

“maaf tadi lagi ngobrol ama klien….”

“klien siapa?”

“ini yang mau beli besi tua di Marunda…..”

Agak diam disana

“ maaf yah Pi…..”

Masih diam juga

“selesai ini aku pulang….”

“emang masih belum selesai…..?”

Mendapat pertanyaan seperti ini, tensi Ina jadi agak naik

“mami ini minta ijin sebentar sama klien….. supaya bisa telp papi….. dan mami ngga mau kita ribut karena papi nanya ngga jelas seperti ini….”

“bukan gitu…..”

“udah ya Pi…. Aku cari uang… bukan ngapa-ngapain….”

Diam kembali diseberang

“sampai dirumah aku kabarin papi…..”

Ponsel langsung ditutup.

Ina segera mengalihkan ke jendela chat dengan Carlos. Dia lalu mengirim pesan whatsapp ke Carlos

I’am in the lobby

Gangguan dari suaminya sedikit membuat moodnya agak terganggu. Namun dengan cepat dia mengalihkan dengan membiarkan whatsapp dari suaminya masuk, tanpa dibaca, dia malah masih membuka jendela dari Carlos.

Dan tidak lama

OK sweetheart

Ina masih menunggu sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling hotel yang baru kali ini dia kunjungan, sambil menengok ke iphonenya menunggu telpon dari Carlos. Bagaimanapun dia ada rasa kuatir jika ada yang mengenalinya.

Meski rasa penasaran dan hasrat kewanitaannya lebih besar untuk dituruti kali ini.

Lalu ponsel whatsapp nya bergetar

“halo”

“yes Amore…” suara Carlos disana

“iya…..”

“aku di lift….”

Ina mengedarkan pandangan melihat kearah lift, dan Nampak Carlos sudah didepan lift menganggukan kepalanya. Ina segera berdiri, mengambil tasnya, lalu berjalan kearah lift, lalu masuk kedalam lift bersama 4 orang tamu lain. Dia pura-pura tidak kenal dengan Carlos.

Hanya senyuman dan tatapan mata mereka yang berbicara. Dan saat diberi kode oleh Carlos, dia lalu turun di lantai yang sama dengan pria itu.

Jantung Ina bagaikan tidak berhenti berdebar. Ini pengalaman bertama baginya bersama pria asing, meski Carlos sudah 4 tahun berkarir di Indonesia. Selama ini hanya titit lokal yang bertempur dengannya, namun malam ini ada yang mau ajak tempur, bule latin pula. Ini yang membuat wajahnya memerah dan menahan malu, namun dalam hatinya dia merasa sangat bangga.

Kamar yang berukuran standard menyambut kedatangan Ina, koper dan baju terlihat sedikit berantakan, meski kasurnya masih rapih dan belum terlihat ditiduri. Ina makin gemetaran karena dikamar hanya ada mereka berdua, dan Carlos lalu mempersilahkan Ina untuk duduk di sofa kecil di pojok kamar.

“mau minum….”

Ina tersenyum

“boleh….”

“Adanya aqua….”

“itu sudah cukup….”

Carlos membuak sebotol aqua, lalu menyodorkannya ke Ina, yang kemudian seperempat isinya diteguk oleh Ina

“aku boleh ke kamar kecil?”

“oh, silahkan babe….”

Carlos membuka kaosnya, meninggalkan celana pendeknya tersisa. Seperti meperlihatkan otot abdominalnya yang terawatt dan berotot. Senyuman malu penuh kagum Ina muncul melihat badan maskulin milik Carlos.

Ina lalu masuk ke kamar kecil di dalam kamar hotel tersebut. Dia pipis karena sudah menahan dari tadi rasa ingin pipisnya, dan tidak lupa dia membawa perlengkapannya juga. Dia lalu mengusap vaginanya dengan tise, lalu dia cebok dengan menggunakan cairan pembersih vagina, agar baunya steril dan nyaman. Tidak lupa dia cebok dengan jamu yang suka dia bawa kemana mana, agar lebih rapat cengkramannya.

Wanita ini memang well prepare untuk hal-hal seperti ini. Dia seperti tidak ingin kencan pertamanya kali ini berakhir dengan kurang puasnya mereka. Makanya dia mempersiapkan semuanya. Debar-debarnya semakin mengencang menghentak dadanya, dan badannya seketika merasa lebih hangat, pertanda birahinya mulai timbul.

Hanya berduaan, dengan pria setampan Carlos. Apalagi tadi dia buka bajunya, otot-ototnya yang terjaga dengan baik terlihat seksi dan menawan, membuat vagina Ina bagaikan kuncup bunga yang mereka dan mulai agak basah membayangkan pertempuran yang akan dia alami sebentar lagi, dengan pria tampan seperti Carlos
Vangkeee. Sih ini.... Don't be such an cuckold Capt. Alex..... Gemezzzz.. Sikaaaaattttt n siksa lah model pasangan begini
 
Bimabet
Hmm.. masih meraba2 nih kmn arah ceritanya. Apakah berujung cuckold, atau si istri diceraikan, atau si pelaut justru cari pelabuhan baru buat jd sandaran (poligami).
Apapun itu ane tinggal nikmatin aja, ini bakal jd cerita bagus sperti cerìta2 suhu @Elkintong yg lainnya.
Salut ane sama pengetahuan suhu 1 ini, luas bgt. Ini asiknya baca cerita suhu, ga cuma sekedar dikasih horny tp kita jg dibawa menyelami hal2 baru 👍
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd