Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Bankers Affair

Bimabet
POV Pak Bona:

Suasana kamar mendadak berubah canggung, gue dah berusaha pelanin suara waktu Bentak Mail tadi, tapi tetep aja bikin anak-anak ketakutan.

Sari mulai berhenti nangisnya, yang lain cuma nunduk membisu, mungkin mencoba mencerna peristiwa yang terjadi.

Gue punya beberapa kamera tersembunyi di ruangan ini, termasuk 1 kamera yang khusus gue pake buat ngerekam si Mail.

Ga ada maksud gue buat bikin atau video mesum, tadinya cuma buat ngerekam pembicaraan mereka aja.

Si Mail dengan begonya masuk langsung ngentotin Sari. Terus terang gue kaget dia dateng tapi lebih kaget lagi sama keberanian dia. Bener-bener kalo dah nafsu kagak inget lagi ama yang laen-laen.

Gue lagi mikir keras buat bisa ngentotin Dini. Live show Mail tadi jelas bikin gue terangsang, Yessie juga dah keliatan gelisah. Tapi gue masih penasaran sama Dini. Gimana caranya bikin dia mau ngelayanin gue dengan senang hati ya?

Gue ga punya banyak waktu, Hendra harusnya dah balik dari tadi. Mungkin delay ya...
Huhh... Siapa suruh pake sok efisiensi, pake penerbangan yang murahan, padahal si Alim itu kan Direktur.

Ketiga teller cantik itu belum juga beranjak dari tempatnya. Hanya meringkuk, tidak juga memakai pakaian mereka kembali.

"Ehmmm... Sebaiknya kalian pakai baju lagi ya... takut masuk angin." Ujarku sambil menyerahkan pakaian Sari.

Sari mulai berpakaian, sementara Yessie pun meraih pakaiannya yang masih tergeletak di atas kasur.

Sementara Dini beranjak dari kasurnya, kesulitan mencari pakaiannya yang memang dilemparnya sembarangan.

Siall... Kontolku mendadak tegang ngeliat Dini nungging di depan gue. Saat yang lain sudah berpakaian dan bersiap-siap keluar, Dini justru masuk ke kamar mandi, membasuh tubuhnya, tentu saja... Dia pasti ga mau Hendra curiga.

Gue ga bisa kehilangan kesempatan lagi, gue pun masuk ke kamar mandi yang memang ga ditutup, menyusul Dini ke bawah shower ikut membilas tubuh gue.

Gue peluk Dini, Dini membalikkan badannya, menatapku dengan pandangan satunya.
"Pak... Jangan lama-lama ya... Nanti Ko Hen balik..." Pintanya memelas.

Mendapatkan response positif, gue pun langsung memeluknya, mencium bibirnya, masih dibawah guyuran air hangat dari shower yang gue atur ga terlalu deres.

Tangan gue menelusuri leher, punggung, pinggangnya yang kecil dan meraba pantatnya yang bulet kenceng.

Kemudian ganti bibir dan Lidah gue menelusuri leher, dada, pusat dan menjilati bibir vaginanya, melesakkan Lidah gue ke liang vaginanya dan memainkan itilnya.

"Aaaaghhhhhh..... Paakkkk... Masukin sekarang" Dini mengerang.

Gue bangkit, dan Dini merangkul leher gue, melumat bibir gue dengan panasnya. Dini dengan lihai memainkan lidahnya di rongga mulut gue.

Sambil terus berciuman gue raih sabun cair di rak dekat shower gue mulai sabunin tubuhnya, terutama punggung dan dadanya.

Gue remasin toked nya dan mainin putingnya.
Gue gesek2in kontol gue di bibir memeknya.

"Uuuuhhhhhhh.... Paaakkkkk..." Dini mendesah-desah bikin gue tambah on.

Dini menggigit puting gue kenceng, bikin gue meringis sakit tapi enak. Cupangan - cupangan merah dia bikin di dada gue.

Terussss digosok-gosok dada gue dengan dadanya yang penuh sabun, bikin sensasi licin dan geli-geli enakk. Dini terus turun ke kontol gue, mengulum nya, menjilati batangnya turun lagi menjilati buah pelirnya gue sampe basah sama lidahnya.

Tangannya bergerak mengurut batang gue, bikin gue makin keras lalu menggosok-gosokkan kontol gue di dadanya.

"Ooohhhh Diiinnnn... Guee bisaaa muncraattttt kalo giniiiii."

Gue tarik Dini bangkit, Gue dorong dia ke dinding kamar mandi. Gue angkat kaki kanannya dan perlahan gue masukin kontol gue ke memeknya yang legitt.

"Paakkkk... Jangan dimainiiiinnn... Masukin ajaaaa..."pinta Dini

Dini pun meraih kontolku dan mengarahkannya ke liang kenikmatannya.

Jlebbb.... Blesshhh...

"Aaahhhhh... Pakkk... Penuuuhhhh bangeeett"
"Aaahhhhh.... ouuughhhh... Aaaaaaaaaahhhhh"

Dini mengerang, mendorong gue untuk menyodok dia makin kenceng lagi.

plakkk... plaakkk... plaakkk.... plakk

Kali ini gue angkat kedua kakinya.

Dini merangkul leher gue dan mengaitkan kakinya kuat-kuat.

Gue genjot dia dari bawah.

"Aaaaagghhhhhh.... Hhhhhh... Aaahhhhh..."
Dini terus mengerang-ngerang nikmat.

"Ooouuuuggghhhh...."

Kontolku berasa diremas-remas, cairan hangat Dini melumasi kontol gue, bikin gue makin licin keluar masuk memeknya.

"Paaakkkkk.... "

Gue biarin Dini nikmatin orgasmenya dan gue tahan tubuhnya yang mulai lemes.

Mungkin karena gue dah sempet keluar sama Yessie gue jadi bisa nahan enjakulasi gue.

Gue pengen bikin Dini ketagihan ma kontol gue.

Gue minta Dini berpegangan di wastafel.
Gue genjot dia dari belakang.
Pantatnya yang bulet kenceng bikin gue ga nahan lagi..

Plakk...plakk..plakk...plakkk
Gue genjot Dini dengan rpm tinggi

Gue mainin putingnya yang mencuat indah,
Pinggulnya Dini ikut bergoyang bikin gue makin merem melek...

Ga lama gue biarin Dini yang goyangin pinggulnya sambil gue ngerasain peju gue dah ngumpul di ujung siap buat muncrattt..

"Diiinnnn gue mau keluarrrr"

Dini melepas kontol gue, jongkok di depan gue, mulai ngocokin kontol gue yang licin sama cairannya dan masukin kontol gue ke mulutnya.

"Oooohhhhhh.... diniiiii.... Gue keluaarr"

Dini merapatkan bibirnya, mengayunkan kepalanya maju mundur, memainkan lidahnya diujung palkon gue dan nerima semprotan peju gue di mulutnya.

Dini ga berhenti mengulum kontol gue sambil Matanya terus memandang gue. Menjilati kontol gue sampe bersih bikin gue ngilu enakk..

"Aaaaghhhhh... Gilaaa puas banget gue"

Lutut sama pinggang gue mulai lemes.

Gue nyalain lagi shower, kami pun saling menyabuni dan membasuh tubuh masing-masing.

Gue ambil handuk yang masih tergulung di atas wastafel dan gue keringin tubuhnya sebelum handukin badan gue.

Gue tinggalin Dini yang masih mau ngerapiin rambutnya.

Gue keluar, Yessie dan Sari sudah ga ada di kamar.

Aaahhhhh sudah hampir jam 11 malem,

Gue sama Dini bergegas turun ke lounge, gue lihat Yessie, Sari dan Hendra ternyata dah nunggu di sana.

Huft...

...
 
Part 16

It's all over


Pak Bona menepati janjinya, untuk membela Hendra dan rekan-rekan di cabang *********.

Mail di mutasikan ke kota lain, ditempat kan bareng staff audit lain yang bisa mengawasinya.

Hendra tetap di posisinya, Pak Bona hanya memintanya membuat Surat pernyataan bahwa dia akan menyelesaikan permasalahan rumah tangganya secara baik-baik dan bersedia memundurkan diri apabila masih ada laporan tingkah laku buruknya ke manajemen, baik dari mantan istri, internal karyawan ataupun pihak lain.

Dini memilih resign setelah mengalami berbagai masalah terkait affairnya dengan atasannya.

Mantan istri Hendra berkali-kali mencarinya ke kantor, sementara telepon dan sms gelap juga selalu mengganggunya.

Terakhir banyak sms iseng berisi ajakan untuk ML.

Hal ini membuat Dini stress.

Tidak sulit buat Dini untuk mencari Pekerjaan baru, bahkan dengan posisi dan gaji yang lebih tinggi.

Yessie pun menyusul pindah ga lama kemudian.

Bagaimana dengan Sari?

Sari sempat terguncang, tapi ga lama. Bahkan Sari terkesan dengan sikap Pak Bona.

Sari pun menemui Pak Bona, tepat sebelum si Bandot tua itu pulang. Sari mengakui aktivitasnya di luar jam kantor dan menyatakan bersedia untuk mundur.

"Pak... Sari mohon kebijaksanaannya, karena Sari butuh banget Pekerjaan ini. Sari minta waktu dulu."

"Dik... Ga ada yang suruh kamu keluar, tapi inget, kerjaan kamu butuh konsentrasi tinggi, stop aktivitasnya kamu itu." Tegas Pak Bona.

"Iyaaa... Pak, tapi sa... saya butuh tambahan Pak. Saya banyak pinjaman yang belum lunas."

Pak Bona pun tersenyum mendengarnya.

"Biar saya bantu masalah itu ya..."
Pak Bona menatap Sari.
Kali ini bukan lagi tatapan yang menenangkan tetapi tatapan penuh nafsu.

Mata si Bandot tua memandang Sari dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Hari itu Sari tidak mengenakan seragamnya, hanya blouse putih ketat dan rok jeans yang panjangnya hanya sedikit di bawah pantatnya.

Pak Bona menyerbu bibirnya dan melumatnya.
Ditariknya blouse Sari ke atas, cukup sulit karena dada Sari yang besar, Sari pun membantu dengan mengangkat tangannya dan menarik blousenya ke atas.

Dibukanya kait bra nya sehingga tubuh bagian atasnya benar-benar telanjang.



Pak Bona menggandengnya dan mendudukkan Sari di atas meja kerja.

Disedotnya bergantian kedua toked indah Sari dengan putingnya yang kecoklatan.

Pak Bona menurunkan celananya dan celana dalam Sari.

Kemudian menjilati memek Sari yang mulai basah. Sapuan lidahnya membuat Sari menggelinjang.

Ditariknya rambut tipis Pak Bona saat kumis tebal si Bandot tua menggesek-gesek kemaluannya.

Pak Bona menggendong Sari ke kasurnya dan melesakkan batangnya masuk.

Plokk.. plokk... plokk... plokkk
Batang gemuk Pak Bona menggenjot memek Sari yang sudah becek.

Sudah hampir waktunya pikir Pak Bona.
Pak Bona pun mengganti posisinya, dirinya di bawah memangku Sari.

Sari bekerja menggoyangkan pinggulnya naik turun diselingi gerakan memutar dan meremas batang gemuk si Bandot di memeknya.

Pak Bona menjilati dan menggigit kecil toked Sari sementara tangannya meraba punggung dan pantat bulatnya.

Sari mulai mengerang dan goyangannya makin ga beraturan. Pak Bona pun meremas toked Sari dan memainkan putingnya sambil ikut menggerakkan pinggulnya baik turun menggenjot Sari dari bawah.

"Aaaaaaaahhhhhh.... Hhhhhh...."

Sari mencapai orgasmenya, cairannya membanjir, tubuhnya ambruk memeluk Pak Bona sementara memeknya seakan menurut batang si Bandot itu.

Pak Bona meminta Sari turun dan menservice kontolnya. Tentu saja semua pria menginginkan jepitan toked gedenya.
Pak Bona pun beruntung mendapatkan full service dengan Sari menjepit dengan tokednya sekaligus memanjakan kontol si Bandot dengan permainan lidahnya.


Crootttzzz... Crootttzzz...

Peju Pak Bona muncrat mengenai dagu dan mengalir ke dadanya.

Sari pun mengulum batang yang mulai turun itu sampai menyusut di mulutnya.

Benar-benar lemas rasanya, sementara Pak Bona hampir ketinggalan flightnya.
Pak Bona pun bergegas pergi bersama Sari.
Yaahhh... Mungkin Sari bisa melanjutkan apa yang sudah dilakukannya di Mobil nanti.

...


Dalam hal Pekerjaan, Hendra tetap melakukan yang terbaik sehingga posisinya tetap aman, sekalipun desas-desus mengenai perselingkuhannya sudah menyebar kemana-mana.

Pak Bona merasa beruntung tentu saja, tidak pernah disangkanya di Usia hampir pensiun, dia masih bisa berpetualang dan wanita-wanita muda yang cantik.

Keputusan mempertahankan Hendra dan menyingkirkan Mail juga sangat tepat, karena kinerja cabang yang terus naik.

Kenapa tidak memecat Mail dengan berbagai bukti yang ada?

Sepertinya Pak Bona berniat memanfaatkan Mail, bagaimanapun dirinya ga bakal bisa menikmati Dini, Yessie dan Sari jika bukan karena Mail.

Siapa tau di kota lain Mail bisa memberinya kesenangan yang sama...

Another City Another Story

Hakhakhak...

[SIZE=+2]TAMAT[/SIZE]
 
Terakhir diubah:
Selamat oh udah berhasil tamat.
Kirain mail yg jadi tokoh utama di sini.
 
Selamat atas prefix TAMAT nya karya ini Suhu
i_s_semprot.... Semoga berkenan membuat karya karya selanjutnya :beer:
 
akhirnya. tamat juga, tapi kasian mail, kok jadi korban yah.... mail, ditunggu petualanganmu di kota berikutnya.....
 
Terima kasih buat dukungannya suhu sekalian
Kalo respons nya bagus masih petualangan Mail di kota lainnya.

:beer:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
suhu selamat atas ceritanya tamat.
tapi tamat nya kok seperti dipaksakan agar cepat selesai, padahal masih bisa diperluas suhu.
 
suhu selamat atas ceritanya tamat.
tapi tamat nya kok seperti dipaksakan agar cepat selesai, padahal masih bisa diperluas suhu.

Iya suhu, sepertinya endingnya kurang sipp ya?
Nubi sempet sibuk, terus terang nubi posting ini dari HP,
Kadang di kapal, kadang di bis, kadang di sevel.
Seringnya ngejer keburu baterenya abiss, hehehe...

Moga2 bisa di remake ntar

:ampun:
 
Suhu sekalian, mohon masukannya, untuk cerita selanjutnya apakah masih dengan karakter mail? Atau diganti saja?
 
Suhu sekalian, mohon masukannya, untuk cerita selanjutnya apakah masih dengan karakter mail? Atau diganti saja?

Kalo menurut ane gini suhu, kalo mau dibuat semacam sequel, berarti mail harus tetep ada, entah cm jadi cameo atau tokoh utama, tp klo beritanya bener2 beda sih ga gpp mailnya ilang, tp balik lg ke suhu mau dibikin gimana, ane sebagai penikmat ngikut aja..
 
Bimabet
manceps ini, berasa jadi aktor nya langsung ane..

jadi pengen ssi anak-anak Cust.Service... hammm
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd