kosonk
Semprot Kecil
- Daftar
- 12 Mar 2011
- Post
- 55
- Like diterima
- 187
Semua nama atau tempat kejadian telah disamarkan, krna ini pengalaman pribadi saya dulu. Mohon kritik dan saran nya buat para suhu sekalian.
Alkisah,
Jam menunjukkan angka 3, yg berarti sudah waktunya pulang sekolah. Aku pun langsung ke parkiran menyalakan RX-King hitam andalanku. Segera menuju ke warnet terdekat, sekedar mengisi waktu sebelum pulang.
Oiya perkenalkan dulu, nama ku Andi, umurku 16 tahun, kelas 1 SMA di sekolah yg cukup terkenal di kota B. Secara fisik aku tidak tergolong ganteng, tp tampilan ku selalu jantan. Jd lumayan punya penggemar lah.
Siang itu aku memacu King ku dgn maksimal, segera menuju warnet bersama sohib ku beni. Dan kali ini aku masih menang untuk kesekian kali. Ninja S standar nya tak pernah sanggup mengejar King yg sudah ku oversize.
Sesampai diwarnet, aku langsung menuju komputer yg sering ku gunakan tiap kesini. Aku langsung membuka facebook dan game online ku sembari menyalakan rokok. Saat asik2nya maen game, tiba2 aku dikagetkan oleh Dina, kakak kelasku. Dia minta bantuan untuk masalah sepele di MS Excel. Dina ini kalo dilihat, perawakan nya mirip ariel tatum begitulah. 160cm, dengan dada dan bokong yg saling menjauh. Benar2 gitar spanyol. Aku langsung duduk disebelahnya dan membantu menyelesaikan tugasnya. Saat itu aku mulai merasa gelisah. Entah kenapa bau keringat Dina yg bercampur bau parfumnya membuat si otong terbangun. Ku lirik sedikit, lehernya berkeringat, lekuk tubuhnya benar2 sempurna. Aku jd sedikit gemetar saat memegang mouse komputer. Walau hanya lima menit disebelahnya, tp benar2 membekas di ingatan. Setelah selesai membantu, tak berapa lama dina segera pulang.
Pikiranku benar2 terganggu oleh kejadian td. Sebenarnya aku sudah lama mengenal dina krna dina ini yg beberapa bulan lalu jd panitia ospek sewaktu memasuki SMA ini. Rumah dina hanya terpisah 3 ruko dgn warnet ini.
"HEI!! Hati2 kawan, dina itu pacar si wanda, gengster sekolah kita, sekaligus joki balap liar yg disegani di kota kita. Jgn cari masalah" celetuk beni sambil menghisap rokoknya.
Beni benar. Dina juga bunga desa yg sering diperebutkan banyak orang, dan sialnya si bengal wanda yg berhasil mendapatkannya.
Aku tak menjawab perkataan beni. Aku sedang mengingat lg bau tubuh dina yg benar2 menggoda iman.
Beberapa saat kemudian aku pulang krna si otong belum mau tertidur kembali.
Sesampai dirumah, aku segera mengirim sms ke semua temanku yg mungkin punya nomer hp dina. Aku tak peduli jika harus punya masalah dgn pacar dina yg berandal itu. Tp hasilnya nihil. Bahkan temanku yg bertetangga dgn nya pun tak punya. Besok aku harus ke warnet itu lg, sebisa mungkin bertemu dina lg untuk memjnta nomer hp nya.
Esoknya sepulang sekolah dan mampir sebentar di warung depan sekolah, aku kembali kewarnet itu lg. Dan keberuntungan berpihak, dina sedang asik membuka facebooknya. Iseng aku mendekati nya.
"Eh dina, kak dina maksudnya. Boleh aku minta nomer hp gk?"
"Lah buat apa? Pake acara ngagetin lg?!" Tanya nya jutek.
"Buat silaturrahmi aja" kali ini aku tak punya persiapan yg tepat. Hanya itu kata2 yg bisa ku ucapkan.
"Hmm, iya deh aku kasih, tp nomer hp kamu aja dulu.ntar kapan2 biar aku aja yg hubungin"
Aku pun segera mengeluarkan hp dan memberikab nomer ku. Saat itu nokia masih jd raja hp, jd hanya nomer hp yg bisa ku minta. Bbm dan aplikasi chat lain blm terkenal di Indonesia.
Setelah menyimpan nomerku dina terlihat mengeluarkan fb nya dan segera pulang. Aku sendiri masih belum punya nomer dina.
Beberapa hari kemudian, dina tak kunjung menghubungiku. Aku hanya bisa pasrah menunggu. Hingga malam minggu dua minggu kemudian, sebuah nomer baru masuk menelpon, dan ternyata dina yg nelpon.
"Halo andi?" "Iya siapa?" "Ini aku dina, masih ingat?" Tanya nya.
"Ingat donk, mana bisa lupa" jawabku.
"Kenapa gk bisa lupa?" "Kan aku yg minta nomer haha" pembicaraan mudah mengalir. Dina kali ini tidak jutek seperti biasa. Ternyata penyebabnya adalah wanda, pacarnya. Ia bercerita kalo wanda ketahuan selingkuh, meski belum melihat langsung, tp ia mendapat informasi dari sahabat yg paling ia percaya. Dan beberapa menit yg lalu ia baru putus dgn wanda melalui telpon. Dina terdengar sedih saat menceritakan nya, dan aku bersorak gembira didalam hati, krna itu berarti kesempatan ku semakin terlihat.
Setelah mencoba menghiburnya, sebelum mematikan telpon, ku ajak dia jalan besok sore.
"Besok sore kamu ada kegiatan gk? Makan bakso yuk, sekalian jalan, aku lg gk ada temen, kan sekarang gk bakal ada yg marah lagi, mau kan?"
"Hmm, iya deh, sms aja kalo mau jeput besok"
Setelah mematikan telpon, aku bersorak kegirangan, entah mimpi apa dina menelpon ku dan mau ku ajak jalan. Padahal dina ini terkenal jutek, dan pilih2 cowok. Dewi fortuna sedang berada di sebelahku. Terkesan sangat lancar.
Makam itu aku benar2 tak bisa tidur membayangkan membonceng dina. Salah satu kakak kelas idaman ku..
*Bersambung gan, terganggu kerjaan.
》》update sementara ada di page 1, 2, 3, 7,8, dan cerita msh berlanjut..
Alkisah,
Jam menunjukkan angka 3, yg berarti sudah waktunya pulang sekolah. Aku pun langsung ke parkiran menyalakan RX-King hitam andalanku. Segera menuju ke warnet terdekat, sekedar mengisi waktu sebelum pulang.
Oiya perkenalkan dulu, nama ku Andi, umurku 16 tahun, kelas 1 SMA di sekolah yg cukup terkenal di kota B. Secara fisik aku tidak tergolong ganteng, tp tampilan ku selalu jantan. Jd lumayan punya penggemar lah.
Siang itu aku memacu King ku dgn maksimal, segera menuju warnet bersama sohib ku beni. Dan kali ini aku masih menang untuk kesekian kali. Ninja S standar nya tak pernah sanggup mengejar King yg sudah ku oversize.
Sesampai diwarnet, aku langsung menuju komputer yg sering ku gunakan tiap kesini. Aku langsung membuka facebook dan game online ku sembari menyalakan rokok. Saat asik2nya maen game, tiba2 aku dikagetkan oleh Dina, kakak kelasku. Dia minta bantuan untuk masalah sepele di MS Excel. Dina ini kalo dilihat, perawakan nya mirip ariel tatum begitulah. 160cm, dengan dada dan bokong yg saling menjauh. Benar2 gitar spanyol. Aku langsung duduk disebelahnya dan membantu menyelesaikan tugasnya. Saat itu aku mulai merasa gelisah. Entah kenapa bau keringat Dina yg bercampur bau parfumnya membuat si otong terbangun. Ku lirik sedikit, lehernya berkeringat, lekuk tubuhnya benar2 sempurna. Aku jd sedikit gemetar saat memegang mouse komputer. Walau hanya lima menit disebelahnya, tp benar2 membekas di ingatan. Setelah selesai membantu, tak berapa lama dina segera pulang.
Pikiranku benar2 terganggu oleh kejadian td. Sebenarnya aku sudah lama mengenal dina krna dina ini yg beberapa bulan lalu jd panitia ospek sewaktu memasuki SMA ini. Rumah dina hanya terpisah 3 ruko dgn warnet ini.
"HEI!! Hati2 kawan, dina itu pacar si wanda, gengster sekolah kita, sekaligus joki balap liar yg disegani di kota kita. Jgn cari masalah" celetuk beni sambil menghisap rokoknya.
Beni benar. Dina juga bunga desa yg sering diperebutkan banyak orang, dan sialnya si bengal wanda yg berhasil mendapatkannya.
Aku tak menjawab perkataan beni. Aku sedang mengingat lg bau tubuh dina yg benar2 menggoda iman.
Beberapa saat kemudian aku pulang krna si otong belum mau tertidur kembali.
Sesampai dirumah, aku segera mengirim sms ke semua temanku yg mungkin punya nomer hp dina. Aku tak peduli jika harus punya masalah dgn pacar dina yg berandal itu. Tp hasilnya nihil. Bahkan temanku yg bertetangga dgn nya pun tak punya. Besok aku harus ke warnet itu lg, sebisa mungkin bertemu dina lg untuk memjnta nomer hp nya.
Esoknya sepulang sekolah dan mampir sebentar di warung depan sekolah, aku kembali kewarnet itu lg. Dan keberuntungan berpihak, dina sedang asik membuka facebooknya. Iseng aku mendekati nya.
"Eh dina, kak dina maksudnya. Boleh aku minta nomer hp gk?"
"Lah buat apa? Pake acara ngagetin lg?!" Tanya nya jutek.
"Buat silaturrahmi aja" kali ini aku tak punya persiapan yg tepat. Hanya itu kata2 yg bisa ku ucapkan.
"Hmm, iya deh aku kasih, tp nomer hp kamu aja dulu.ntar kapan2 biar aku aja yg hubungin"
Aku pun segera mengeluarkan hp dan memberikab nomer ku. Saat itu nokia masih jd raja hp, jd hanya nomer hp yg bisa ku minta. Bbm dan aplikasi chat lain blm terkenal di Indonesia.
Setelah menyimpan nomerku dina terlihat mengeluarkan fb nya dan segera pulang. Aku sendiri masih belum punya nomer dina.
Beberapa hari kemudian, dina tak kunjung menghubungiku. Aku hanya bisa pasrah menunggu. Hingga malam minggu dua minggu kemudian, sebuah nomer baru masuk menelpon, dan ternyata dina yg nelpon.
"Halo andi?" "Iya siapa?" "Ini aku dina, masih ingat?" Tanya nya.
"Ingat donk, mana bisa lupa" jawabku.
"Kenapa gk bisa lupa?" "Kan aku yg minta nomer haha" pembicaraan mudah mengalir. Dina kali ini tidak jutek seperti biasa. Ternyata penyebabnya adalah wanda, pacarnya. Ia bercerita kalo wanda ketahuan selingkuh, meski belum melihat langsung, tp ia mendapat informasi dari sahabat yg paling ia percaya. Dan beberapa menit yg lalu ia baru putus dgn wanda melalui telpon. Dina terdengar sedih saat menceritakan nya, dan aku bersorak gembira didalam hati, krna itu berarti kesempatan ku semakin terlihat.
Setelah mencoba menghiburnya, sebelum mematikan telpon, ku ajak dia jalan besok sore.
"Besok sore kamu ada kegiatan gk? Makan bakso yuk, sekalian jalan, aku lg gk ada temen, kan sekarang gk bakal ada yg marah lagi, mau kan?"
"Hmm, iya deh, sms aja kalo mau jeput besok"
Setelah mematikan telpon, aku bersorak kegirangan, entah mimpi apa dina menelpon ku dan mau ku ajak jalan. Padahal dina ini terkenal jutek, dan pilih2 cowok. Dewi fortuna sedang berada di sebelahku. Terkesan sangat lancar.
Makam itu aku benar2 tak bisa tidur membayangkan membonceng dina. Salah satu kakak kelas idaman ku..
*Bersambung gan, terganggu kerjaan.
》》update sementara ada di page 1, 2, 3, 7,8, dan cerita msh berlanjut..
Terakhir diubah:
