Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG [Based True Story] FIRST TIME ♡

Status
Please reply by conversation.
Maaf suhu, ane lg sibuk banyak kerjaan.. maklumlah, freelence.. sebentar lagi di update hu..
 
LANJUT..........

Entah karena hati yg sedang riang, di hari minggu pagi itu aku bangun tidur sangat cepat. Pagi itu aku benar2 berubah 180° dari biasa nya. Diawali sedikit olahraga, setelah lelah ku lanjutkan mencuci King kesayangan ku. Bahkan mama ku terheran-heran melihat ku saat menyapu halaman rumah sesudah mencuci motor. Sebelumnya aku memang pernah pacaran dan pernah punya pacar yg cantik, tp yg membuatku gembira kali ini adalah kenyataan bahwa dina, cewek idaman para lelaki di SMA ku nanti sore akan ku ajak jalan. Yg berarti posisi ku selangkah didepan pesaing lain.

Siangnya ku sempatkan ke bengkel langganan sekedar membeli oli samping dan nongkrong sesama pecinta motor.

Dan sore pun tiba. Dengan tampilan serba macho, ku nyalakan King menuju warnet biasa. Dina mengajak bertemu disana krna takut dilihat papa nya yg galak. Sesampainya diwarnet, tak butuh waktu lama dina datang setelah satu kali sms. Dina memakai kaos biru longgar dengan bawahan jeans biru muda, sebenarnya biasa saja, dina sedikit kurang pandai memadu padankan busana, tapi angin sepoi-sepoi yg menghembuskan anakrambutnya menjadikan kedatangan dina terlihat seperti adegan di sinetron, dramatis. Senyuman nya terlihat merekah dan sedikit mengalihkan pandangan nya krna aku yg tak berhenti melihatnya.

"Hei!! Liat apa?" Katanya mengagetkanku.

"Eh e enggak, cuma kaget aja, kok bisa sama warna kaosnya, padahal gk janjian hehe" jawabku.

Hari itu benar2 hari keberuntunganku, bahkan kaos kami berwarna sama meski dari merk berbeda, dan tanpa direncanakan.

Sedikit pembicaraan tanpa menunggu lebih lama segera ku nyalakan motorku membonceng dina. Sejujurnya tangan ku sedikit dingin, harap maklum masih darah perjaka, jd bonceng yg bahenol dikit langsung gemetar hehee..

Di perjalanan kami hanya sedikit bicara krna knalpot king ku yg terlalu ribut dan suasana nya masih sedikit canggung.

Sesampai di tempat bakso, aku langsung memberikan dina buku menu dan memesan menu yg sama dgn dina.

"Dina, bener nih gapapa kamu aku bawa jalan?" Kataku memulai pembicaraan sebelum pesanan datang.

"Ya gpp lah, siapa juga yg mau marah? Satu2 nya yg boleh marah skrg ya cuma papa aku hehe.. kamu juga bener nih gpp? Ntar ada yg cemburu lagi" senyumnya sambil membuka dan menutup kunci tombol hp nya. Sedikit grogi mungkin.

"Gak kok, semenjak SMA udah gk pacaran lg, belum ada yg ngena di hati" jawabanku sedikit berbohong, krna saat itu sebenarnya aku sedang dekat dgn beberapa teman wanita yg lain.

Pesanan kami pun tiba, memecah suasana canggung yg aneh itu. Beberapa kali kami tertawa saat sudah mulai terbiasa. Dan kelebihan ku satu lagi dalam menggait hati wanita ialah humor. Entah datang darimana, setiap bersama seorang wanita, aku selalu bisa membuat celetukan lucu yg tak pernah bisa ku keluarkan sehari hari. Khusus hanya saat bersama wanita.

Kelebihan ku dalam mencairkan suasana itu membuat dina semakin nyaman.

"Eh dina, kapan2 kalo aku ajak jalan lagi mau kan?" Tanya ku sebelum meminta bill pembayaran.

"Boleh kok, boleh banget." Jawabnya dengan senyuman aneh itu. Bagiku itu seperti senyuman yg memberikan kode2 tertentu. Ciri khas lampu hijau seorang wanita.

Kami pun melanjutkan perjalanan, krna masih tersisa waktu 1 setengah jam sebelum maghrib, yg arti nya dina harus pulang.

Aku membawa dina ke salah satu pelabuhan kota kami. Kota kami merupakan kota kecil yg cukup maju walau berada di kawasan pesisir pantai. Jd pelabuhan ini mendapat pembangunan yg memadai. Cocok sekali untuk tempat nongkrong anak muda krna pemandangan yg indah dan suasana yg tergolong rapi untuk ukuran sebuah pelabuhan.

Dgn posisi tetap berada di atas motor, beberapa kali kami bercanda dan menikmati pemandangan butung camar dan para pemancing yg sedang melamun. Sesekali dina mendekatkan kepala nya ke bahu ku krna harus mengeraskan suara saat ada kapal nelayan yg lewat ketika berbicara. Dan momen itu sukses membuat ku sedikit merinding krna terkena tiupan nafas dina yg terkena leherku. Menegangkan mahluk kecil di dekat tangki bensin motor ku.

Setengah jam sebelum maghrib kami beranjak pulang. Diperjalanan dina memegang sedikit pinggangku. Hari itu benar2 menggembirakan. Beberapa kali kami berpapasan dengan teman dina dan temanku. Dan saat melewati warung yg biasa dijadikan teman2 ku nongkrong, ku gas sedikit motor ku sambil tersenyum dengan wajah sombong. Benar2 membuat beberapa temanku geleng2 tak percaya krna yg sedang ku bonceng adalah wanita fantasi coli mereka.

Hari itu benar2 perfect sampai akhirnya tak sengaja kami berpapasan dgn si bengal wanda, mantan pacar dina. Wajahnya terlihat senyuman bengis, sedikit membuatku kikuk, krna itu pertanda aku skrg sah menjadi lawan bagi kelompok gengster mereka yg ditakuti di SMA kami.

Sesampai di warnet, "makasih ya andi" kata dina.

"Iya sama2 kakak cantik" jawabku.

"Alah gombal, eh aku pulang duluan ya, udah mau maghrib, kamu hati2 dijalan, jgn ngebut"

Perkataan terakhir dina sebelum memutar badan nya dan berjalan menuju rumahnya itu benar2 membuatku speechless. Mungkin aku yg terlalu ke GR-an krna merasa diperhatikan keselamatan ku diperjalanan pulang oleh wanita idamanku.

Hari itu berjalan sempurna sampai esok pagi nya aku harus ngebut kesekolah krna hampir terlambat.

Sesampai disekolah, seusai upacar bendera, aku langsung diberondong pertanyaan oleh beberapa temanku tentang dina. Terutama si Simon, krna dia adalah kolektor bokep yg juga fans berat bodi aduhai dina.

Belum usai pertanyaan mereka ku jawab, beberapa kali beni sohibku mengingatkan ku atas resiko yg ku ambil. Mengingat wanda adalah berandal yg licik. Beberapa kali wanda pernah mengeroyok org yg jd musuhnya hingga babak belur.

Kabar baiknya, lampu hijau dari dina terlihat semakin jelas, beberapa kali aku memergoki dina yg memandangiku saat sedang berkumpul dikantin. Perlakuannya itu membuatku salah tingkah, meski didalam hati aku benar2 senang.

Beberapa hari kemudian aku dan dina sering sms an dan bertemu diwarnet keberuntungan itu.

Hingga sekitar dua minggu kemudian aku mengajak dina jalan lagi. Kali ini tujuan ku untuk menyatakan perasaan.

Krna sudah saling nyaman, sedikit mudah bagi ku menyatakan perasaan di pelabuhan kota kami sambik memegang tangan nya, duduk di pinggiran pembatas pelabuhan.

Hingga malam hari nya dina menjawab ku via sms.

"Soal pertanyaan td sore aku jawab Iya, iya aku mau jd pacar kamu :* , aku tidur duluan ya adek ganteng, udah ngantuk kakak cantik nya. Selamat malam priaku "

Sms balasan nya itu sedikit alay mungkin, tp cukup untuk membuatku susah tidur dan kembali hampir terlambat esok pagi nya.

*bersambung, update kalo gk ngantuk, malam ini hu, lg di poles dikit2 update nya..
 
Wahhhh wahhhh msh deskripsi yoo hehheeh
Lanjutkan gan
 
lanjut lagi..

Hari2 berlalu tak ada yg spesial di hubungan kami. Hanya sekedar sms dan pulang sekolah sering kali mampir dulu di warnet atau warung bakso. Tapi perkembangan itu mulai terjadi saat 3 bukan setelah pacaran. Beberapa kali kami mulai berani ciuman dan pelukan meski hanya bibir ke bibir, tanpa membuka mulut, tanpa permainan lidah.

Perkembangan itu membuatku semakin rajin menonton bokep. Ingin sekali rasa nya menikmati setiap adegan bokep itu bersama dina.

Sayangnya kesempatan untuk berdua tak pernah ada.

Saat hubungan berjalan 4 bulan lebih, paman dina meninggal persis saat di sekolah sedang Ujian kenaikan kelas. Hingga dina terpaksa tetap dirumah bersama neneknya yg sudahpikun meski masih bisa beraktifitas normal. Orang tua nya pergi ke rumah paman nya yg berbeda kota dgn kami. Orang tua dina pergi selama tiga hari. Untuk sementara setiap malam dina dan neneknya akan ditemani oleh anak tetangga nya, seorang wanita karir berumur 30 an yg sebentar lg akan menikah.

Hari pertama orang tua dina pergi, dina mengajak ku untuk ke rumahnya. Biasa nya setiap siang sepulang sekolah neneknya sedang tidur. Jd tidak terlalu sungkan jika ada tamu. Begitu kata dina.

Aku menitipkan motor ku diwarnet, dan seperti biasa, memberikan rokok ke sipenjaga warnet sebagai uang parkir.

Sesampainya dirumah dina, kami makan sebentar. Sesudah makan, kami menonton tv. Sedangkan nenek dina sedang tidur di sebuah dipan di dekat dapur. Dina permisi sebentar untuk mengganti baju krna gerah.

Dan ini lah awal yg membuatku sangat bernafsu dgn dina. Dina keluar kamar dengan hanya memakai tangtop dan celana pendek.

"Ka.. kamu cantik banget!!" Ucapku terbata saat dia datang.

"Gombal" katanya sambil memeletkan lidah..

Sejujurnya kontolku sudah sangat tegang saat itu. Betapa tidak, kulitnya putih mulus itu terlihat sangat seksi dengan dada yg membusung, dan pantatnya yg menggiurkan, terlihat sangat klop dengan tangtop pink nya.

"Kamu sering pake pakaian agak kebuka gini?" Tanya ku penasaran.

"Iya, cuma kalo ada tamu aku pake lapis baju lg."

"Emang aku bukan tamu?"

"Kamu tamu sih, tp gatau knapa kok gk risih ya hehee" jawabnya.

Saat dia duduk, aku langsung mendekat dan memeluk pinggangya dari samping. Tangan ku yg satu nya memegang tangan nya. Ia tak keberatan. Tiba2 aku teringat salah satu adegan bokep koleksi ku. Krna nafsu, ku beranikan menggelitiki daerah dekat ketiaknya, dia mencoba menghalangi sambil tertawa. Setelah puas menggeltiki nya,

"Udah ahh aku capek, kamu genit sih"

"Lah, siapa suruh pake pakaian seksi gtu, yg nama nya perjaka gini ya jd penasaran hehe" jawabku

"Penasaran apa hayo?"

"Hehe ada deh"

"Kamu dah pernah ciuman sebelum sama aku?" Tanya nya.

"Udah sih, tp meluk cewek baru pertama sama kamu" jawabku berbohong, kenyataan nya aku sudah pernah memeluk pacar ku sebelumnya, meski tak sampai memegang2.

"Kalo kamu?" Tanyaku.

"Kamu percaya gk kalo baru kamu yg peluk aku, n baru kamu yg liat aku pake pakaian seseksi ini?"

"Masa'?"

"Iya serius lho!!" Sambil membuat gestur wajah kesal, yg terlihat menggemaskan.

"Ya bukan nya gk percaya, tp kok mau? Pacar kamu yg dulu emang gk pernah liat kamu pake baju begini?"

"Gk pernah, pacaran sama dia cuma boncengan sama pegang tangan doang, lagian baru ini juga rumah bisa terima tamu temen cowok" katanya. Aku percaya. Krna kata temanku yg tetangga dina, dina adalah anak rumahan yg jarang sekali terlihat keluar rumah.

"Dan gak tau kenapa aku nyaman aja sama kamu pake baju begini, selama ini kalo pacaran soal nya pada gk sopan semua, belum apa2 mau meluk, mau cium, mau megang, kalo kamu mau cium aku aja kmaren minta dulu sama aku hehe, kayaknya kamu anak baik2 sih, jd aku nyaman aja." Kata dina sambil mencium pipiku.

Entah setan apa, kami berciuman, tp kali inj beda, krna nafsu, aku berusaha memasukkan lidahku, awalnya dina terlihat menahan mulutnya, tp pada akhirnya dina membuka sedikit mulutnya. Selama ini setiap ciuman ia tak pernah membuka mulutnya, dan lagi tempat nya tak pernah mendukung (di warnet).


Dina terlihat sedikit bernafsu dan ketagihan meski lidahnya masih kaku. Dan tangan nya merangkul leherku.

"Boleh gk aku minta kita ciuman nya sambil pelukan, tp saling menghadap" tanya ku saat melepaskan.ciuman.

"Cara nya?" Kata dina.

"Kamu sini aja biar aku pangku sayang"

"Ih genit, gamau ah"

Tp ku tarik ia meski sedikit menolak tp akhirnya ia duduk dihadapanku, dipangkuan ku. Tanpa jeda kami langsung berciuman. Kali ini terasa lbh nikmat, krna dibawah sana kontolku terasa hangat di himpit oleh memeknya meski msh terbungkus oleh celana pendeknya. aku pun berusaha bergerak sedikit sedikit agar selangkangan kami saling menggesek.

Mungkin krna mulai terpancing nafsu, nafas dina mulai berat, dan mata nya sayu. Ia tiba2 melepaskan ciuman dan memelukku sambil berbisik.

"Ihh geli, ini apaan kok keras, tp bikin geli tau ah hah hah" sambil menyentuh kepala kontolku dgn ujung jari nya, dan tetap memelukku. Anehnya, ia terlihat sedikit bergerak, membantu gerakan ku yg berusaha menggesekkan kelamin kami.

"Itu kan punya aku, masa kamu gk ngerti" jawabku sambil mengelus2 pinggulnya.

"Ehh masa? Tp kok gede? Keras banget lg, aku liat punya ponakan aku kok kecil banget kayak cabe rawit hehe" katanya sambil memelukku.

"Emang ponakan kamu umur berapa?"
"Kelas 3 SD"
"Ya iyalah, kalo udah gede ntar juga kayak gini"

Tiba2 aku menggerakkan dengan tangan ku pinggulnya agar gesekan di selangkangan kami semakin kuat. Dina memelukku dan kami berciuman lg.

"Ihh geli ahhh ahh, kamu genit"
"Enak gk sayang? Kalo aku sihh kok enak gtu ya kalo di gesekin"

"Aku juga gatau, kok enak ya, padahal geli tau, hmm kamu sering liat bokep ya hayo ngaku?"

"Gak kok" kilahku.

"Ngaku aja, kok genit banget sih"

"Lah kamu nya kenapa mau?"

"Gatau, tp rasa nya geli n enak, padahal selama ini pegang tangan aja risih kalo sama cowok, kamu jahat. Kok bisa aku jatuh cinta sama cowok genit kayak kamu" jawabnya sambil pura2 memonyongkan mulutnya.

Demi mendengar pengakuannya yg menikmati gesekan itu, rasa nya kontolku sudah benar2 keras.
Kami berciuman lagi, dan lidah kami saling beradu.

Nafsu ku sudah sulit ku kendalikan, sambil mencium, ku elus toketnya dari luar, tangan nya berusaha menahan tangan ku meski perlawanan nya akhirnya melemah, saat aku menemukan letak kelemahan nya, yaitu pentilnya. Setiap ku sentuh dibagian pentil, nafasnya sedikit tak karuan saat kami berciuman, ia semakin terengah2. Akhirnya tanpa melepas ciuman, ia membiarkan aku meremas pelan toketnya, tangan nya melingkar di leherku.

Entah setan apa yg menggoda kami hingga sejauh ini..
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd