GI_karjo
Senpai Semprot
- Daftar
- 4 May 2017
- Post
- 834
- Like diterima
- 66.242
MENGHANCURKAN KERAJAAN LANGIT.
Pukul 06.40
Bejo terbangun sambil melihat jam tangannya.Karena ia mendengar banyak suara aktifitas para penduduk
"Hoooaaammm.....Sudah pagi rupanya,...
Bejo melihat jam tangannya.
"3 jam aku tidur." gumam Bejo.
Bejo mengeluarkan 2 Botol yang berisikan air hujan,lalu 2 lembar kain dan 1 botol Aqua 1 literan dari cincin ruangnya.
Bejo meminum air aqua.Kemudian Bejo membasahi kain tersebut menggunakan air hujan untuk mengelap mukanya,lalu ia mengelap badannya Lalu ia memakai peralatan agar badannya tidak bau saat berkeringat.
Bejo membangunkan Jali.
"Broo... Banguun... Dah siang..." ucap Bejo sambil menggoyangkan lengan Jali.
Jali kemudian Bangun.
Bejo memberikan Botol dan kain tersebut.
"Itu air hujan buat ngelap badanmu." ucap Bejo.
Jali mengelap muka lalu badannya dengan kain basah.
"Dunia kultivator itu seperti di film - film China ya Bos...."ucap Jali.
"Iya... Teknologi mereka masih tertinggal jauh. Masih memakai Pedang,panah dan tombak saat perang.." ucap Bejo.
Bejo memasukkan kembali bantal ke cincin ruangnya lalu menggulung kembali karpet lalu memasukkan ke cincin ruang.
Bejo mengeluarkan kompor portable lalu Panci kecil,lalu 3 bungkus Pop mie,1 renteng kopi hitam, 3 gelas,1 sendok dan rokok elektrik.
Bejo memasak air tersebut.
"Seandainya aku bertemu Jin 76... Pasti aku meminta keluargaku di kirim kesini Bos.." ucap Jali.
"Terus mereka mau ngapain jika di sini..?" ucap Bejo.
"Jualan Cilok,Ikan bakar,Sate... Pokoknya kuliner masakan nusantaralah.." ucap Jali.
"Keluargamu pedagang?" ucap Bejo.
Air yang di rebus Bejo telah mendidih,lalu Bejo membuat minuman kopi 2 gelas.
"Iya Bos... Keluargaku pedagang di Balikpapan Kalimantan timur.." ucap Jali.
" Heeeee.....!!!!??Jauh amat broo ,apa kamu asli orang kalimantan.?" ucap Bejo terkejut.
"Saya mah asli Bandung Bos.. Lalu sempat pindah ke Jogja selama 6 Tahun disana sama ortu,saat itu umurku 6 tahun lah. Kemudian pindah lagi ke Balikpapan."
"Oalah.. Ngono to...pantes aku dengar cara bicaramu ada logat sunda,tapi bicaranya medok Jawanya...Aku pikir sampeyan ini blasteran antara jawa dan sunda..." ucap Bejo sambil memberikan secangkir kopi pada Jali.
"Aya - aya wae Bos ini mah... Bahasa Bandung masih bisalah sedikit,tapi kebanyakan bahasa Jawa yang aku bisa..." ucap Jali.
"Apakah sampeyan sering di ajak david mancing?" ucap Bejo.
"Iyaa. . Kok Bos tahuu?" ucap Jali.
"Di antara para pasukan Elit,hanya sampeyan yang membawa alat pancing kemana - mana dan David hobi mancing." ucap Bejo.
"Iya Bos... Tuan muda David sering mengajakku untuk menemani kalau dia mancing.Lalu dia bilang padaku agar selalu bawa alat pancing di dalam tas,karena dia malas bawa. Makanya pas berangkat aku bawa alat pancing,aku khawatir jika tuan muda David ikut,lalu dia mancing gak ada alat pancing,bisa mengomel seharian" ucap Jali.
Qian Lie Han terbangun .
"Oalah... Begitu ta... Tapi ada gunanya juga sih,Kemarin sampeyan mancing banyak dapat ikan. Gede - gede lagi..." ucap Bejo.
"Iya boss... Ikannya Gede - gede di sini,beda sama ikan yang aku pancing seperti biasanya.." ucap Jali.
"Mau Kopi....?" ucap Bejo # menawarkan ke Qian Lie Han.
"Kopi...?" ucap Qian Lie Han.
"Ini yang namanya kopi..." ucap Bejo # sambil menunjukkan secangkir kopi padanya.
"Mau.... Itu apa. ?" ucap Qian Lie Han sambil menunjuk kompor,Mie dan kopi.
"Ini untuk memanaskan air,ini Mie instan,lalu ini Kopi.." ucap Bejo #.
Bejo menyalakan kompornya.
"EH.....!!!??? Qian Lie Han tersentak kaget,lalu menghampiri kompor tersebut kemudian memperhatikan secara seksama.
"Ini benda mirip seperti yang aku lihat saat di hutan bersama kalian,tapi bedanya ini kecil...Sedangkan di hutan agak besar...Mengapa api ini bewarna biru?
" ucap Qian Lie Han.
"Warna biru karena alat ini masih bagus,jika sudah jelek maka bewarna merah..." ucap Bejo # sambil mengaduk kopi setelah itu memberikan pada Qian Lie Han.
Qian Lie Han mencicipi kopi tersebut.
"Heemm...Pahit...Maniss.. Enaak..
"Bejoo...Ini apa namanya?" ucap Qian Lie Han.
"Itu namanya kopi." ucap Bejo #.
"Padahal tadi sudah aku kasih tahu ...Apa dia minta tempe ya..." ucap Bejo dalam hati.
Bejo merebus air lagi untuk memasak mie Instan.Lalu membuka bungkus Mie,lalu membuka bumbunya kemudian menuangkan dalam mie.
Qian Lie Han diam memperhatikan Bejo.
"Kamar mandi di sini ada di mana?" ucap Bejo #.
"Ada di bawah..Apakah kalian mau ke kamar mandi?" ucap Qian Lie Han.
"Iya.. Tapi setelah kita makan..." ucap Bejo # sambil menuangkan air panas ke dalam wadah Mie,kemudian menutup rapat.
Bejo Menghishap rokok elektrik,lalu menghembuskannya.
Whuuuuuuuffftt... Muncul banyak asap.
"EH.....!!!??? Qian Lie Han kaget tiba - tiba mulut Bejo mengeluarkan banyak asap.
"Mau coba..?" ucap Bejo # sambil menyodorkan rokok elektriknya.
Qian Lie Han menerimanya,Kemudian Bejo memberi tahu caranya.Lalu ia mencobanya.
Whuuuufffttt... Muncul asap di mulut Qian Lie Han.
"Ini apa namanya? " ucap Qian Lie Han penasaran.
"Ini namanya rokok elektrik..." ucap Bejo.#
Bejo membuka tutup pop Mie.
"Berapa harga benda ini?" ucap Qian Lie Han.
"Kalau tidak salah 350 ribu lah,.." ucap Bejo# asal menjawab,sebab rokok itu ia temukan dalam pesawat.
"Apaaa.....!!! 350 ribu... ? Mahal sekali." ucap Qian Lie Han.
"Murah itu... 1 keping koin emas bisa mendapatkan benda ini,bahkan bisa lebih.." ucap Bejo#.
"Maksudnya?" ucap Qian Lie Han tidak paham.
Bejo memberikan Pop Mie pada Jali dan Qian Lie Han.
"Makan dulu,habis itu kita lanjut lagi.." ucap Bejo #.
Mereka pun makan.
"EH....!!!?? Qian Lie Han terkejut dengan rasa Mie yang ia makan. Lalu ia makan dengan lahap.
tak sampai 10 menit mereka selesai makan.
"Makanan ini sungguh enak....Sungguh...Aku ingin mengunjungi ke Negaramu, " ucap Qian Lie Han.
Bejo mengeluarkan Dompet dari cincin ruangnya lalu mengeluarkan 1 lembar 100 ribu.
"Ini uang yang kami pakai,jika 1 keping koin emas bisa mendapatkan 40 lembar. 1 lembar ini 100 ribu.." ucap Bejo #.
Qian Lie Han memgambil uang yang di pegang Bejo. Lalu memperhatikan uang kertas tersebut.
"Apakah ditempat kalian tidak ada yang memakai uang emas dan perak? " ucap Qian Lie Han.
"Ada,tapi itu bukan di negara kami...Oh iya... Di mana letak kamar mandinya yang ada tempat buang kotoran..?" ucap Bejo #.
"Ayo ikutin aku...Aku juga sekalian mau mandi.." ucap Qian Lie Han.
Mereka pun berjalan ke bawah.Sebab kamar yang mereka sewa kelas ekonomi.Jadi tempatnya terpisah.
Tak lama kemudian mereka sampai.
"Ini tempat buang kotoran,dan yang itu buat mandi..." ucap Qian Lie Han.
"Oke..... Terima kasih..." ucap Bejo #.
"Sama - sama." ucap Qian Lie Han,Lalu ia masuk dalam kamar mandi.
"Aku mau nabung dulu Bro.." ucap Bejo #.
"Sama aku juga mau nabung..."ucap Jali. #.
10 Menit kemudian Bejo selesai,lalu kembali ke kamar tidur.
Saat ia berjalan ke lorong kamar penginapan,Ia melihat tak ada orang.
"Poni..." ucap Bejo Telepati.
"Iya Boss..." ucap Ponijan telepati.
"Aman... Jika mau keluar sekarang." ucap Bejo telepati.
Ponijan kemudian keluar dari batu di mensi.
Bejo kemudian mendekap Ponijan lalu masuk dalam kamar.
Di dalam sudah ada Qian Lie Han.
"Kucing dari mana itu? " ucap Qian Lie Han melihat ada Ponijan di dekap oleh Bejo.
"Dari bawah... Kucing ini di kejar 5 kucing jantan...Karena kasian ya aku tangkap..." ucap Bejo # alasan.
Bejo mengecek batre radionya. Lalu menggantinya batre yang baru.
"Itu apa tuan?" ucap Qian Lie Han.
"Ini namanya Radio... Untuk menghubungi istriku yang ada di hutan.." ucap Bejo #.
"Oooo.... Begitu ,apakah seperti telepati?" ucap Qian Lie Han.
"Betul sekali....
Bejo mencabut kabel Headset.
"Cantik...." ucap Bejo #.
"Iya Ganteng..." suara Sari.
"EH....!!!?? Qian Lie Han melompat dari tempatnya karena sangking terkejutnya,Sebab Benda yang di pegang Bejo dapat mengeluarkan suara.
Jali masuk dalam kamar.
"Apakah mereka ini para Dewa yang menyamar?" ucap Qian Lie Han dalam hati.
Jali melihat Ponijan menjadi heran,
"Aku kok gak lihat Ponijan selama perjalanan ya? Tiba - tiba saja muncul...Apa di ngumpet di balik Bajunya Bosss..." ucap Jali dalam hati.
"Bagaimana keadaan di sana...?" ucap Bejo.#.
"Aman terkendali..Ini kita sejam lagi berangkat Kang mas.." suara Sari.#.
"Oke... Hati - hati di jalan." ucap Bejo #.
Bejo memasang Headset kembali lalu memasukkan di balik baju kemudian memakai Head Set.
Lalu Bejo mengeluarkan radio HT dalam cincin ruangnya,Kemudian memberikan pada Qian Lie Han.Lalu memberi tahu cara penggunaannya. Setelah Qian Lie Han paham.
"Kita jalankan rencananya...
"Pertama kita berjalan ke dekat kerajaaan.Kedua Aku dan Temanku akan menyelinap masuk kedalam istana. Anda tunggu saja di penginapan,tapi sebelum itu belilah 3 ekor Kuda ,aku akan memberikan uangnya. Setelah kami selesai , aku akan menghubungi anda .. Kami akan menyusul anda di luar gerbang...Bagaimana?" ucap Bejo #
"Hem... Baiklah... Jadi aku mengantar kalian untuk melihat kerajaan,lalu setelah itu aku beli kuda,lalu kembali ke penginapan,Lalu Bejo menghubungiku memakai alat ini,setelah itu aku keluar membawa 3 kuda,Aku menunggu kalian di luar gerbang.. Apakah begitu?" ucap Qian Lie Han.
Bejo mengeluarkan 1.000 keping koin emas.
"Betul sekali...Ini uang buat beli kudanya..." ucap Bejo.#
Qian Lie Han menerima uang itu lalu memasukkan dalam cincin ruangnya.
Bejo mengeluarkan 15 alat peledak,lalu memberikan pada Jali. Jali memasukkan alat peledak itu dalam cincin ruangnya. Peledak itu menggunakan remot yang di bawa oleh Bejo
"Broo... Radiomu pindah ke channel 3." ucap Bejo.
"Siap Bos..." ucap Jali.
Jali memindah channel radionya
Kemudian mereka keluar kamar penginapan.
Ponijan hinggap di pundak Bejo.
****
Mereka sudah sampai di luar penginapan,lalu berjalan kaki ke arah kerajaan Langit.
"Waaaah.... Di sini masih bebas polusi ya Boss.Bersih lagi." ucap Jali #.
"Lah iya... Kan belum ada mobil sama montor..." ucap Bejo #.
Nampak rombongan prajurit kerajaan melewati mereka.
Bejo dan Jali celingukan mencari sesuatu.
"Kalian ini mencari apa?" ucap Qian Lie Han heran.
"Mencari kamera..." ucap # Mereka serempak.
"Kamera itu apa??" ucap Qian Lie Han bingung
"Gak jadi..." ucap Bejo.#.
"Ora ono kamerane... Berarti ini benar - benar bukan di bumi broo." ucap Bejo.
"Ho oh Bos...Jika ada kameranya berarti kita di negara Cina" ucap Jali.
Suasana yang jalan yang mereka lalui sangat ramai sekali.
Bejo melihat ada penjual topeng,kemudian menghampirinya.Karena ia tidak ingin wajahnya di ketahui banyak orang.
"Silahkan di pilih Tuan - tuan .. Ini topeng sangat murah.. " ucap Penjual topeng.
Bejo mengambil topeng warna hitam.
"Berapa ini harganya?" ucap Bejo#.
"Itu Topeng dari pohon Cendanaa... Harganya 500 keping emas saja.." ucap penjual topeng.
Qian Lie Han menghampiri Bejo,lalu mendekatkan ke telinganya Bejo.
"Itu hanya dari pohon biasa,tak sampai 1 keping emas harganya.." ucap Qian Lie Han lirih.
"Aku pikir 1 keping emas saja... " ucap Bejo#.
"Tidak bisa... Yang 1 keping emas topeng sebelah ini " ucap Penjual topeng sambil menunjukkan deretan topeng yang di pajangnya.
"Gak jadi deh..." ucap Bejo #.sambil membalikkan badannya pura - pura tidak minat.
"2 keping emas saja tuan... Buat kami makan..." ucap Penjual topeng.
Bejo yang mendengar lalu membalikkan badannya lagi.
" Kamu mau gak Li..." ucap Bejo#.
"Hem.... Oke aku mau Boss..." ucap Jali.#.
Jali memilih topeng,setelah itu Bejo mengeluarkan 10 keping emas dari cincin ruangnya.
"Ini uangnya....Aku beli 3 " ucap Bejo # sambil menyerahkan uangnya.
Penjual itu menerima uang Bejo.
"Terima Kasih tuan...Terima kasih...." ucap Penjual topeng
Bejo dan Jali menganggukkan kepala saja,Lalu Bejo memakai topeng tersebut.
"Pakailah topeng ini...." ucap Bejo # pada Qian Lie Han.
Qian Lie Han menerima topeng itu lalu memakainya.
"Masih jauh gak?" ucap Bejo.#
"Bangunan yang besar itu adalah tempatnya." ucap Qian Lie Han.
Bejo melihat bangunan berjarak kira - kira 1 Km.
Selang waktu 20 menit mereka berjalan kaki. Nampak salah satu restoran di jaga puluhan prajurit.
"Mengapa di situ di jaga?" ucap Bejo #.
"Mungkin ada salah satu keluarga kerajaan yang mampir ke Restoran tersebut. "ucap Qian Lie Han.
Tak lama kemudian mereka sampai di gerbang pintu masuk kerajaan.
"Ini adalah pintu masuk kerajaan.." ucap Qian Lie Han.
"Oke.. Sekarang tugas anda selanjutnya.. Kami akan masuk..." ucap Bejo #.
Qian Lie Han berjalan kembali ke arah jalan yang ia lalui tadi,sedangakan Bejo dan Jali mengawasi.
"Temboknya lumayan tinggi.. 8 meter...." ucap Bejo #.
"Iya Boss...ngalah - ngalahin tembok Istana presiden." ucap Jali.#.
Mereka melihat pintu masuk terbuka,Beberapa prajurit memeriksa orang yang masuk ke dalam kerajaan.
Bejo berjalan lagi menjauh dari pintu masuk.Kemudian mereka melihat ada gangbagak sepi,lalu mereka masuk dalam gang.
Bejo menyentuh pundak Jali,kemudian menggunakan ilmu menghilangnya lagi.
"Sampeyan bisa menaruh bom itu?" ucap Bejo.
"Bisa Bos... Aku nanti membunuh salah satu pengawal istana.Lalu menyamar." ucap Jali.
"Oke... Aku akan membantu dahulu,agar tidak ketahuan...Kita lakukan sekarang" ucap Bejo.
"Siap Bos.." ucap Jali.
Bejo memegang lengan Jali,lalu mereka berjalan ke arah pintu masuk.
Nampak Rombongan prajurit mengawal kereta kuda masuk ke gerbang kerajaan. Bejo dan Jali mengikuti rombongan tersebut dari belakang.
"Kenapa mereka tak melihatmu Bos..." ucap Ponijan telepati.
"Karena aku menghilang,begitu juga kamu Pon.. Kalau kamu lompat,maka kamu kelihatan.." ucap Bejo telepati.
"Ooo... Begitu....Pantesan.... Bos kok bisa masuk dengan mudah tidak di cegat oleh prajurit jaga." ucap Ponijan telepati.
Mereka terus berjalan menelurusi kerajaan tersebut sambil memantau.
"Aku turun di sini ya Bos..." ucap Ponijan telepati.
"Iya... Tapi jangan lama - lama ya...Aku tunggu di luar gerbang..Sebab kita hanya menaruh Bom saja..." ucap Bejo telepati.
"Siap Bos.." ucap Ponijan telepati.
Ponijan melompat dari pundak Bejo.
"Ponijan kemana Bos...? Apakah tidak apa -apa jika berkeliaran." ucap Jali lirih.
"Jalan sebentar,tenang saja... Itu kucing pintar sekali.. Gak bakalan nyasar.." ucap Bejo lirih. Hingga akhirnya ia menemukan target untuk di bunuh,karena orang itu bisa dengan mudah memasuki ruangan istana.
Mereka mendekati orang tersebut,Bejo menyentuh pundak Jali,lalu jali membunuh orang itu dengan cara mematahkan leher.
Kemudian Jali menggotong mayat itu ke tempat yang sepi.Lalu Jali melepas semua pakaian mayat itu kemudian Jali memakai pakaian tersebut.
Kemudian Mayat itu di tutupin.
"Ruang pertemuan dan kamar tidur keluarga kerajaan biar aku yang memasang Bomnya.Setelah selesai,segeralah keluar dari istana lalu susullah Qian Lie Han." ucap Bejo.
"Siap Bos..."ucap Jali.
"Berhati - hatilah.
Mereka pun berpisah. Jali menyamar sebagai pelayan istana dan mengubah sedikit wajahnya dengan akeseoris tambahan.
Lalu Bejo berjalan menyusuri lorong.
Bejo melihat seorang pemuda yang di hormati,lalu ia mendengar orang - orang memanggilnya pangeran.
"Hem... Aku buat dia mengantuk,kemudian ketika di masuk kamar langsung aku pasang Bom." ucap Bejo dalam hati.
Bejo mengeluarkan botol spray kecil dari cincin ruangnya, botol itu memgandung obat tidur .Kemudian Bejo mendekati Pemuda itu tanpa terlihat.
Setelah dekat ia menyemprotkan ke dekat pemuda.
Pemuda itu celingukan karena mendengar suara dan mukanya sedikit lembab,lalu ia mengusap mukanya.
Tak lama kemudian pemuda itu ambruk.
Pemuda itu di tolong oleh para pelayan.
Mereka kebingungan mengapa pangeran tiba - tiba ambruk,lalu mereka membawanya ke kamar tidur.
Bejo mengikuti pemuda tersebut.
Tak lama kemudian Bejo sampai di dalam kamar,kemudia ia menaruh Bom di dekat tempat tidur.
Nampak para tabib istana datang,lalu memeriksa pemuda tersebut. Tabib itu mengatakan bahwa pangeran tidak apa - apa.. Hanya tak sadarkan diri saja.
Bejo keluar dari kamar tersebut.Lalu menaruh Bom di tempat yang tak kelihatan.
"Tetua Han..." ucap Bejo lirih.
"Iya... Kok Anda tahu saya ini tetua?" suara Qian Lie Han di radio.
"Saya tau dari teman anda,apakah tetua sudah membeli kuda?" ucap Bejo sambil meletakkan Bom.
"Sudah... Apaka aku pergi keluar sekarang?" suara Qian Lie Han.
"Betul sekali... Tunggulah kami di luar gerbang." ucap Bejo.
"Siap...Laksanakan..." suara Qian Lie Han.
Bejo melihat pintu ruangan terbuka yang di jaga prajurit,Lalu Bejo masuk ruangan itu.Ia melihat wanita setengah baya sedang mengobrol dengan seorang wanita muda. Bejo meletakkan 2 Bom,lalu keluar dari kamar tersebut.
Bejo menyusuri tiap tiap ruangan yang pintunya terbuka,jika tertutup ia tak berani,karena dirinya tak bisa menembus dinding,hanya menghilang saja yang ia bisa.
Tak lama kemudian Bejo melihat ruangan yang luas,nampak orang - orang berkumpul,Ada satu orang yang mencolok dari penampilannya.
"Pasti dia rajanya..." ucap Bejo dalam hati.
Bejo menaruh Bom yang tak terlihat oleh mereka.
"Oh iya... Aku kan punya racun.. Aku teteskan saja... Biar modar sekalian...Punya anak kok gak di didik dengan benar" ucap Bejo dalam hati.
Bejo berjalan ke arah Raja,lalu meneteskan ke buah - buahan lalu minuman.,kemudian para bawahannya. Mereka sibuk membahas masalah pemerintahannya.Lalu Bejo berjalan keluar ruangan tersebut.
"Jali...Apa kamu sudah selesai.?" ucap Bejo lirih.
"Sudah Bos... Ini aku sudah keluar dari gerbang istana " suara Jali #.
"Good Job...Susullah Qian Lie Han ..Nanti aku menyusul." ucap Bejo.
"Siap Boss...." suara Jali.
"Poni...Kamu ada di mana?" ucap Bejo telepati.
"lagi berjalan ke arah gerbang Bos..." ucap Ponijan telepati.
"Oke...Aku akan keluar.." ucap Bejo telepati.
Bejo berjalan ke arah pintu gerbang sambil meletakkan Bom.
Tak lama kemudian Bejo sudah keluar dari gerbang.
"Kamu di mana Broo..." ucap Bejo telepati
"Di dekat penjual ikan Bos..." ucap Ponijan telepati.
"Oke... Tungguin aku di situ.." ucap Bejo telepati.
Bejo berjalan ke tempat yang sepi lalu menampakkan diri.Kemudian berjalan keluar gang.
Bejo mencari penjual ikan,lalu ia menemukannya,Ia melihat Ponijan duduk di bawah gerobak penjual ikan .
Ponijan menghampiri Bejo lalu naik ke pundaknya kemudian ke atas kepala.
Bejo bejalan menuju gerbang keluar istana.
"Untung Bomnya itu bisa di ledaakkan dalam radius 5 Km.. Jadi begitu aku sampai ke mereka kemudian aku ledakkan." ucap Bejo dalam hati.
"Poni..." ucap Bejo telepati.
"Iya Bos.." ucap Ponijan telepati.
"Apa yang kamu ambil?"ucap Bejo telepati.
"Harta benda mereka Bos dan arak.." ucap Ponijan telepati.
Bejo sudah keluar gerbang,ia melihat Jali dan Qian Lie Han berada di jarak 90 meter.
"Busett... Jadi kucing garong dong kamu broo.. ucap Bejo telepati.
"Aku kan Kucing imut Bos.. Bukan kucing garong.." ucap Ponijan telepati.
Tak lama kemudian mereka sampai.
Bejo mengeluarkan remot pemicu bom dari cincin ruangnya.Lalu memposisikan On lalu memberikan pada Qian Lie Han.
"Silahkan Tetua Han menekan tombol merah itu." ucap Bejo #.
Qian Lie Han menekan tombol bewarna merah.
BOOOM.....BOOOMMMM.....
BOOOMMM....BOOOMMM...
BOOMM......BOOMMM.....
Ledakan itu terdengar sampai ketempat mereka.
"Eh....!!?? Qian Lie Han terkejut.
Orang - orang yang berlalu lalang di jalan juga terkejut mendengar suara ledakan.
Nampak asap hitam membumbung tinggi ke langit.
Bejo mengambil lagi alat itu dari tangan Qian Lie Han,lalu memposisikan Off,kemudian memasukkan dalam cincin ruangnya.
"Radionya mana?" ucap Bejo #.
Qian Lie Han menyerahkan radio HT pada Bejo.
"Ayo kita pulang.." ucap Bejo #.
"Tadi itu tombol apa? " ucap Qian Lie Han.
"Setelah sampai di rumah saja aku ceritakan.." ucap Bejo#.
Mereka pun naik Kuda,lalu berjalan ke arah perguruan Gunung emas.
---***---
Nampak Kerajaan yang awalnya bagus kini luluh lantak terkena Bom.
Keluarga kerajaan tewas semua,sebab,saat ledakan terjadi,mereka berada di dekat Bom yang di taruh Bejo dan Jali,sedangkan Raja itu meminum air yang di campur racun oleh Bejo tewas,Hanya leluhur mereka yang selamat,sebab leluhur mereka sedang keluar dari kerajaan. Ribuan orang tewas terkena Bom dan juga reruntuhan bangunan.
Pukul 06.40
Bejo terbangun sambil melihat jam tangannya.Karena ia mendengar banyak suara aktifitas para penduduk
"Hoooaaammm.....Sudah pagi rupanya,...
Bejo melihat jam tangannya.
"3 jam aku tidur." gumam Bejo.
Bejo mengeluarkan 2 Botol yang berisikan air hujan,lalu 2 lembar kain dan 1 botol Aqua 1 literan dari cincin ruangnya.
Bejo meminum air aqua.Kemudian Bejo membasahi kain tersebut menggunakan air hujan untuk mengelap mukanya,lalu ia mengelap badannya Lalu ia memakai peralatan agar badannya tidak bau saat berkeringat.
Bejo membangunkan Jali.
"Broo... Banguun... Dah siang..." ucap Bejo sambil menggoyangkan lengan Jali.
Jali kemudian Bangun.
Bejo memberikan Botol dan kain tersebut.
"Itu air hujan buat ngelap badanmu." ucap Bejo.
Jali mengelap muka lalu badannya dengan kain basah.
"Dunia kultivator itu seperti di film - film China ya Bos...."ucap Jali.
"Iya... Teknologi mereka masih tertinggal jauh. Masih memakai Pedang,panah dan tombak saat perang.." ucap Bejo.
Bejo memasukkan kembali bantal ke cincin ruangnya lalu menggulung kembali karpet lalu memasukkan ke cincin ruang.
Bejo mengeluarkan kompor portable lalu Panci kecil,lalu 3 bungkus Pop mie,1 renteng kopi hitam, 3 gelas,1 sendok dan rokok elektrik.
Bejo memasak air tersebut.
"Seandainya aku bertemu Jin 76... Pasti aku meminta keluargaku di kirim kesini Bos.." ucap Jali.
"Terus mereka mau ngapain jika di sini..?" ucap Bejo.
"Jualan Cilok,Ikan bakar,Sate... Pokoknya kuliner masakan nusantaralah.." ucap Jali.
"Keluargamu pedagang?" ucap Bejo.
Air yang di rebus Bejo telah mendidih,lalu Bejo membuat minuman kopi 2 gelas.
"Iya Bos... Keluargaku pedagang di Balikpapan Kalimantan timur.." ucap Jali.
" Heeeee.....!!!!??Jauh amat broo ,apa kamu asli orang kalimantan.?" ucap Bejo terkejut.
"Saya mah asli Bandung Bos.. Lalu sempat pindah ke Jogja selama 6 Tahun disana sama ortu,saat itu umurku 6 tahun lah. Kemudian pindah lagi ke Balikpapan."
"Oalah.. Ngono to...pantes aku dengar cara bicaramu ada logat sunda,tapi bicaranya medok Jawanya...Aku pikir sampeyan ini blasteran antara jawa dan sunda..." ucap Bejo sambil memberikan secangkir kopi pada Jali.
"Aya - aya wae Bos ini mah... Bahasa Bandung masih bisalah sedikit,tapi kebanyakan bahasa Jawa yang aku bisa..." ucap Jali.
"Apakah sampeyan sering di ajak david mancing?" ucap Bejo.
"Iyaa. . Kok Bos tahuu?" ucap Jali.
"Di antara para pasukan Elit,hanya sampeyan yang membawa alat pancing kemana - mana dan David hobi mancing." ucap Bejo.
"Iya Bos... Tuan muda David sering mengajakku untuk menemani kalau dia mancing.Lalu dia bilang padaku agar selalu bawa alat pancing di dalam tas,karena dia malas bawa. Makanya pas berangkat aku bawa alat pancing,aku khawatir jika tuan muda David ikut,lalu dia mancing gak ada alat pancing,bisa mengomel seharian" ucap Jali.
Qian Lie Han terbangun .
"Oalah... Begitu ta... Tapi ada gunanya juga sih,Kemarin sampeyan mancing banyak dapat ikan. Gede - gede lagi..." ucap Bejo.
"Iya boss... Ikannya Gede - gede di sini,beda sama ikan yang aku pancing seperti biasanya.." ucap Jali.
"Mau Kopi....?" ucap Bejo # menawarkan ke Qian Lie Han.
"Kopi...?" ucap Qian Lie Han.
"Ini yang namanya kopi..." ucap Bejo # sambil menunjukkan secangkir kopi padanya.
"Mau.... Itu apa. ?" ucap Qian Lie Han sambil menunjuk kompor,Mie dan kopi.
"Ini untuk memanaskan air,ini Mie instan,lalu ini Kopi.." ucap Bejo #.
Bejo menyalakan kompornya.
"EH.....!!!??? Qian Lie Han tersentak kaget,lalu menghampiri kompor tersebut kemudian memperhatikan secara seksama.
"Ini benda mirip seperti yang aku lihat saat di hutan bersama kalian,tapi bedanya ini kecil...Sedangkan di hutan agak besar...Mengapa api ini bewarna biru?
" ucap Qian Lie Han.
"Warna biru karena alat ini masih bagus,jika sudah jelek maka bewarna merah..." ucap Bejo # sambil mengaduk kopi setelah itu memberikan pada Qian Lie Han.
Qian Lie Han mencicipi kopi tersebut.
"Heemm...Pahit...Maniss.. Enaak..
"Bejoo...Ini apa namanya?" ucap Qian Lie Han.
"Itu namanya kopi." ucap Bejo #.
"Padahal tadi sudah aku kasih tahu ...Apa dia minta tempe ya..." ucap Bejo dalam hati.
Bejo merebus air lagi untuk memasak mie Instan.Lalu membuka bungkus Mie,lalu membuka bumbunya kemudian menuangkan dalam mie.
Qian Lie Han diam memperhatikan Bejo.
"Kamar mandi di sini ada di mana?" ucap Bejo #.
"Ada di bawah..Apakah kalian mau ke kamar mandi?" ucap Qian Lie Han.
"Iya.. Tapi setelah kita makan..." ucap Bejo # sambil menuangkan air panas ke dalam wadah Mie,kemudian menutup rapat.
Bejo Menghishap rokok elektrik,lalu menghembuskannya.
Whuuuuuuuffftt... Muncul banyak asap.
"EH.....!!!??? Qian Lie Han kaget tiba - tiba mulut Bejo mengeluarkan banyak asap.
"Mau coba..?" ucap Bejo # sambil menyodorkan rokok elektriknya.
Qian Lie Han menerimanya,Kemudian Bejo memberi tahu caranya.Lalu ia mencobanya.
Whuuuufffttt... Muncul asap di mulut Qian Lie Han.
"Ini apa namanya? " ucap Qian Lie Han penasaran.
"Ini namanya rokok elektrik..." ucap Bejo.#
Bejo membuka tutup pop Mie.
"Berapa harga benda ini?" ucap Qian Lie Han.
"Kalau tidak salah 350 ribu lah,.." ucap Bejo# asal menjawab,sebab rokok itu ia temukan dalam pesawat.
"Apaaa.....!!! 350 ribu... ? Mahal sekali." ucap Qian Lie Han.
"Murah itu... 1 keping koin emas bisa mendapatkan benda ini,bahkan bisa lebih.." ucap Bejo#.
"Maksudnya?" ucap Qian Lie Han tidak paham.
Bejo memberikan Pop Mie pada Jali dan Qian Lie Han.
"Makan dulu,habis itu kita lanjut lagi.." ucap Bejo #.
Mereka pun makan.
"EH....!!!?? Qian Lie Han terkejut dengan rasa Mie yang ia makan. Lalu ia makan dengan lahap.
tak sampai 10 menit mereka selesai makan.
"Makanan ini sungguh enak....Sungguh...Aku ingin mengunjungi ke Negaramu, " ucap Qian Lie Han.
Bejo mengeluarkan Dompet dari cincin ruangnya lalu mengeluarkan 1 lembar 100 ribu.
"Ini uang yang kami pakai,jika 1 keping koin emas bisa mendapatkan 40 lembar. 1 lembar ini 100 ribu.." ucap Bejo #.
Qian Lie Han memgambil uang yang di pegang Bejo. Lalu memperhatikan uang kertas tersebut.
"Apakah ditempat kalian tidak ada yang memakai uang emas dan perak? " ucap Qian Lie Han.
"Ada,tapi itu bukan di negara kami...Oh iya... Di mana letak kamar mandinya yang ada tempat buang kotoran..?" ucap Bejo #.
"Ayo ikutin aku...Aku juga sekalian mau mandi.." ucap Qian Lie Han.
Mereka pun berjalan ke bawah.Sebab kamar yang mereka sewa kelas ekonomi.Jadi tempatnya terpisah.
Tak lama kemudian mereka sampai.
"Ini tempat buang kotoran,dan yang itu buat mandi..." ucap Qian Lie Han.
"Oke..... Terima kasih..." ucap Bejo #.
"Sama - sama." ucap Qian Lie Han,Lalu ia masuk dalam kamar mandi.
"Aku mau nabung dulu Bro.." ucap Bejo #.
"Sama aku juga mau nabung..."ucap Jali. #.
10 Menit kemudian Bejo selesai,lalu kembali ke kamar tidur.
Saat ia berjalan ke lorong kamar penginapan,Ia melihat tak ada orang.
"Poni..." ucap Bejo Telepati.
"Iya Boss..." ucap Ponijan telepati.
"Aman... Jika mau keluar sekarang." ucap Bejo telepati.
Ponijan kemudian keluar dari batu di mensi.
Bejo kemudian mendekap Ponijan lalu masuk dalam kamar.
Di dalam sudah ada Qian Lie Han.
"Kucing dari mana itu? " ucap Qian Lie Han melihat ada Ponijan di dekap oleh Bejo.
"Dari bawah... Kucing ini di kejar 5 kucing jantan...Karena kasian ya aku tangkap..." ucap Bejo # alasan.
Bejo mengecek batre radionya. Lalu menggantinya batre yang baru.
"Itu apa tuan?" ucap Qian Lie Han.
"Ini namanya Radio... Untuk menghubungi istriku yang ada di hutan.." ucap Bejo #.
"Oooo.... Begitu ,apakah seperti telepati?" ucap Qian Lie Han.
"Betul sekali....
Bejo mencabut kabel Headset.
"Cantik...." ucap Bejo #.
"Iya Ganteng..." suara Sari.
"EH....!!!?? Qian Lie Han melompat dari tempatnya karena sangking terkejutnya,Sebab Benda yang di pegang Bejo dapat mengeluarkan suara.
Jali masuk dalam kamar.
"Apakah mereka ini para Dewa yang menyamar?" ucap Qian Lie Han dalam hati.
Jali melihat Ponijan menjadi heran,
"Aku kok gak lihat Ponijan selama perjalanan ya? Tiba - tiba saja muncul...Apa di ngumpet di balik Bajunya Bosss..." ucap Jali dalam hati.
"Bagaimana keadaan di sana...?" ucap Bejo.#.
"Aman terkendali..Ini kita sejam lagi berangkat Kang mas.." suara Sari.#.
"Oke... Hati - hati di jalan." ucap Bejo #.
Bejo memasang Headset kembali lalu memasukkan di balik baju kemudian memakai Head Set.
Lalu Bejo mengeluarkan radio HT dalam cincin ruangnya,Kemudian memberikan pada Qian Lie Han.Lalu memberi tahu cara penggunaannya. Setelah Qian Lie Han paham.
"Kita jalankan rencananya...
"Pertama kita berjalan ke dekat kerajaaan.Kedua Aku dan Temanku akan menyelinap masuk kedalam istana. Anda tunggu saja di penginapan,tapi sebelum itu belilah 3 ekor Kuda ,aku akan memberikan uangnya. Setelah kami selesai , aku akan menghubungi anda .. Kami akan menyusul anda di luar gerbang...Bagaimana?" ucap Bejo #
"Hem... Baiklah... Jadi aku mengantar kalian untuk melihat kerajaan,lalu setelah itu aku beli kuda,lalu kembali ke penginapan,Lalu Bejo menghubungiku memakai alat ini,setelah itu aku keluar membawa 3 kuda,Aku menunggu kalian di luar gerbang.. Apakah begitu?" ucap Qian Lie Han.
Bejo mengeluarkan 1.000 keping koin emas.
"Betul sekali...Ini uang buat beli kudanya..." ucap Bejo.#
Qian Lie Han menerima uang itu lalu memasukkan dalam cincin ruangnya.
Bejo mengeluarkan 15 alat peledak,lalu memberikan pada Jali. Jali memasukkan alat peledak itu dalam cincin ruangnya. Peledak itu menggunakan remot yang di bawa oleh Bejo
"Broo... Radiomu pindah ke channel 3." ucap Bejo.
"Siap Bos..." ucap Jali.
Jali memindah channel radionya
Kemudian mereka keluar kamar penginapan.
Ponijan hinggap di pundak Bejo.
****
Mereka sudah sampai di luar penginapan,lalu berjalan kaki ke arah kerajaan Langit.
"Waaaah.... Di sini masih bebas polusi ya Boss.Bersih lagi." ucap Jali #.
"Lah iya... Kan belum ada mobil sama montor..." ucap Bejo #.
Nampak rombongan prajurit kerajaan melewati mereka.
Bejo dan Jali celingukan mencari sesuatu.
"Kalian ini mencari apa?" ucap Qian Lie Han heran.
"Mencari kamera..." ucap # Mereka serempak.
"Kamera itu apa??" ucap Qian Lie Han bingung
"Gak jadi..." ucap Bejo.#.
"Ora ono kamerane... Berarti ini benar - benar bukan di bumi broo." ucap Bejo.
"Ho oh Bos...Jika ada kameranya berarti kita di negara Cina" ucap Jali.
Suasana yang jalan yang mereka lalui sangat ramai sekali.
Bejo melihat ada penjual topeng,kemudian menghampirinya.Karena ia tidak ingin wajahnya di ketahui banyak orang.
"Silahkan di pilih Tuan - tuan .. Ini topeng sangat murah.. " ucap Penjual topeng.
Bejo mengambil topeng warna hitam.
"Berapa ini harganya?" ucap Bejo#.
"Itu Topeng dari pohon Cendanaa... Harganya 500 keping emas saja.." ucap penjual topeng.
Qian Lie Han menghampiri Bejo,lalu mendekatkan ke telinganya Bejo.
"Itu hanya dari pohon biasa,tak sampai 1 keping emas harganya.." ucap Qian Lie Han lirih.
"Aku pikir 1 keping emas saja... " ucap Bejo#.
"Tidak bisa... Yang 1 keping emas topeng sebelah ini " ucap Penjual topeng sambil menunjukkan deretan topeng yang di pajangnya.
"Gak jadi deh..." ucap Bejo #.sambil membalikkan badannya pura - pura tidak minat.
"2 keping emas saja tuan... Buat kami makan..." ucap Penjual topeng.
Bejo yang mendengar lalu membalikkan badannya lagi.
" Kamu mau gak Li..." ucap Bejo#.
"Hem.... Oke aku mau Boss..." ucap Jali.#.
Jali memilih topeng,setelah itu Bejo mengeluarkan 10 keping emas dari cincin ruangnya.
"Ini uangnya....Aku beli 3 " ucap Bejo # sambil menyerahkan uangnya.
Penjual itu menerima uang Bejo.
"Terima Kasih tuan...Terima kasih...." ucap Penjual topeng
Bejo dan Jali menganggukkan kepala saja,Lalu Bejo memakai topeng tersebut.
"Pakailah topeng ini...." ucap Bejo # pada Qian Lie Han.
Qian Lie Han menerima topeng itu lalu memakainya.
"Masih jauh gak?" ucap Bejo.#
"Bangunan yang besar itu adalah tempatnya." ucap Qian Lie Han.
Bejo melihat bangunan berjarak kira - kira 1 Km.
Selang waktu 20 menit mereka berjalan kaki. Nampak salah satu restoran di jaga puluhan prajurit.
"Mengapa di situ di jaga?" ucap Bejo #.
"Mungkin ada salah satu keluarga kerajaan yang mampir ke Restoran tersebut. "ucap Qian Lie Han.
Tak lama kemudian mereka sampai di gerbang pintu masuk kerajaan.
"Ini adalah pintu masuk kerajaan.." ucap Qian Lie Han.
"Oke.. Sekarang tugas anda selanjutnya.. Kami akan masuk..." ucap Bejo #.
Qian Lie Han berjalan kembali ke arah jalan yang ia lalui tadi,sedangakan Bejo dan Jali mengawasi.
"Temboknya lumayan tinggi.. 8 meter...." ucap Bejo #.
"Iya Boss...ngalah - ngalahin tembok Istana presiden." ucap Jali.#.
Mereka melihat pintu masuk terbuka,Beberapa prajurit memeriksa orang yang masuk ke dalam kerajaan.
Bejo berjalan lagi menjauh dari pintu masuk.Kemudian mereka melihat ada gangbagak sepi,lalu mereka masuk dalam gang.
Bejo menyentuh pundak Jali,kemudian menggunakan ilmu menghilangnya lagi.
"Sampeyan bisa menaruh bom itu?" ucap Bejo.
"Bisa Bos... Aku nanti membunuh salah satu pengawal istana.Lalu menyamar." ucap Jali.
"Oke... Aku akan membantu dahulu,agar tidak ketahuan...Kita lakukan sekarang" ucap Bejo.
"Siap Bos.." ucap Jali.
Bejo memegang lengan Jali,lalu mereka berjalan ke arah pintu masuk.
Nampak Rombongan prajurit mengawal kereta kuda masuk ke gerbang kerajaan. Bejo dan Jali mengikuti rombongan tersebut dari belakang.
"Kenapa mereka tak melihatmu Bos..." ucap Ponijan telepati.
"Karena aku menghilang,begitu juga kamu Pon.. Kalau kamu lompat,maka kamu kelihatan.." ucap Bejo telepati.
"Ooo... Begitu....Pantesan.... Bos kok bisa masuk dengan mudah tidak di cegat oleh prajurit jaga." ucap Ponijan telepati.
Mereka terus berjalan menelurusi kerajaan tersebut sambil memantau.
"Aku turun di sini ya Bos..." ucap Ponijan telepati.
"Iya... Tapi jangan lama - lama ya...Aku tunggu di luar gerbang..Sebab kita hanya menaruh Bom saja..." ucap Bejo telepati.
"Siap Bos.." ucap Ponijan telepati.
Ponijan melompat dari pundak Bejo.
"Ponijan kemana Bos...? Apakah tidak apa -apa jika berkeliaran." ucap Jali lirih.
"Jalan sebentar,tenang saja... Itu kucing pintar sekali.. Gak bakalan nyasar.." ucap Bejo lirih. Hingga akhirnya ia menemukan target untuk di bunuh,karena orang itu bisa dengan mudah memasuki ruangan istana.
Mereka mendekati orang tersebut,Bejo menyentuh pundak Jali,lalu jali membunuh orang itu dengan cara mematahkan leher.
Kemudian Jali menggotong mayat itu ke tempat yang sepi.Lalu Jali melepas semua pakaian mayat itu kemudian Jali memakai pakaian tersebut.
Kemudian Mayat itu di tutupin.
"Ruang pertemuan dan kamar tidur keluarga kerajaan biar aku yang memasang Bomnya.Setelah selesai,segeralah keluar dari istana lalu susullah Qian Lie Han." ucap Bejo.
"Siap Bos..."ucap Jali.
"Berhati - hatilah.
Mereka pun berpisah. Jali menyamar sebagai pelayan istana dan mengubah sedikit wajahnya dengan akeseoris tambahan.
Lalu Bejo berjalan menyusuri lorong.
Bejo melihat seorang pemuda yang di hormati,lalu ia mendengar orang - orang memanggilnya pangeran.
"Hem... Aku buat dia mengantuk,kemudian ketika di masuk kamar langsung aku pasang Bom." ucap Bejo dalam hati.
Bejo mengeluarkan botol spray kecil dari cincin ruangnya, botol itu memgandung obat tidur .Kemudian Bejo mendekati Pemuda itu tanpa terlihat.
Setelah dekat ia menyemprotkan ke dekat pemuda.
Pemuda itu celingukan karena mendengar suara dan mukanya sedikit lembab,lalu ia mengusap mukanya.
Tak lama kemudian pemuda itu ambruk.
Pemuda itu di tolong oleh para pelayan.
Mereka kebingungan mengapa pangeran tiba - tiba ambruk,lalu mereka membawanya ke kamar tidur.
Bejo mengikuti pemuda tersebut.
Tak lama kemudian Bejo sampai di dalam kamar,kemudia ia menaruh Bom di dekat tempat tidur.
Nampak para tabib istana datang,lalu memeriksa pemuda tersebut. Tabib itu mengatakan bahwa pangeran tidak apa - apa.. Hanya tak sadarkan diri saja.
Bejo keluar dari kamar tersebut.Lalu menaruh Bom di tempat yang tak kelihatan.
"Tetua Han..." ucap Bejo lirih.
"Iya... Kok Anda tahu saya ini tetua?" suara Qian Lie Han di radio.
"Saya tau dari teman anda,apakah tetua sudah membeli kuda?" ucap Bejo sambil meletakkan Bom.
"Sudah... Apaka aku pergi keluar sekarang?" suara Qian Lie Han.
"Betul sekali... Tunggulah kami di luar gerbang." ucap Bejo.
"Siap...Laksanakan..." suara Qian Lie Han.
Bejo melihat pintu ruangan terbuka yang di jaga prajurit,Lalu Bejo masuk ruangan itu.Ia melihat wanita setengah baya sedang mengobrol dengan seorang wanita muda. Bejo meletakkan 2 Bom,lalu keluar dari kamar tersebut.
Bejo menyusuri tiap tiap ruangan yang pintunya terbuka,jika tertutup ia tak berani,karena dirinya tak bisa menembus dinding,hanya menghilang saja yang ia bisa.
Tak lama kemudian Bejo melihat ruangan yang luas,nampak orang - orang berkumpul,Ada satu orang yang mencolok dari penampilannya.
"Pasti dia rajanya..." ucap Bejo dalam hati.
Bejo menaruh Bom yang tak terlihat oleh mereka.
"Oh iya... Aku kan punya racun.. Aku teteskan saja... Biar modar sekalian...Punya anak kok gak di didik dengan benar" ucap Bejo dalam hati.
Bejo berjalan ke arah Raja,lalu meneteskan ke buah - buahan lalu minuman.,kemudian para bawahannya. Mereka sibuk membahas masalah pemerintahannya.Lalu Bejo berjalan keluar ruangan tersebut.
"Jali...Apa kamu sudah selesai.?" ucap Bejo lirih.
"Sudah Bos... Ini aku sudah keluar dari gerbang istana " suara Jali #.
"Good Job...Susullah Qian Lie Han ..Nanti aku menyusul." ucap Bejo.
"Siap Boss...." suara Jali.
"Poni...Kamu ada di mana?" ucap Bejo telepati.
"lagi berjalan ke arah gerbang Bos..." ucap Ponijan telepati.
"Oke...Aku akan keluar.." ucap Bejo telepati.
Bejo berjalan ke arah pintu gerbang sambil meletakkan Bom.
Tak lama kemudian Bejo sudah keluar dari gerbang.
"Kamu di mana Broo..." ucap Bejo telepati
"Di dekat penjual ikan Bos..." ucap Ponijan telepati.
"Oke... Tungguin aku di situ.." ucap Bejo telepati.
Bejo berjalan ke tempat yang sepi lalu menampakkan diri.Kemudian berjalan keluar gang.
Bejo mencari penjual ikan,lalu ia menemukannya,Ia melihat Ponijan duduk di bawah gerobak penjual ikan .
Ponijan menghampiri Bejo lalu naik ke pundaknya kemudian ke atas kepala.
Bejo bejalan menuju gerbang keluar istana.
"Untung Bomnya itu bisa di ledaakkan dalam radius 5 Km.. Jadi begitu aku sampai ke mereka kemudian aku ledakkan." ucap Bejo dalam hati.
"Poni..." ucap Bejo telepati.
"Iya Bos.." ucap Ponijan telepati.
"Apa yang kamu ambil?"ucap Bejo telepati.
"Harta benda mereka Bos dan arak.." ucap Ponijan telepati.
Bejo sudah keluar gerbang,ia melihat Jali dan Qian Lie Han berada di jarak 90 meter.
"Busett... Jadi kucing garong dong kamu broo.. ucap Bejo telepati.
"Aku kan Kucing imut Bos.. Bukan kucing garong.." ucap Ponijan telepati.
Tak lama kemudian mereka sampai.
Bejo mengeluarkan remot pemicu bom dari cincin ruangnya.Lalu memposisikan On lalu memberikan pada Qian Lie Han.
"Silahkan Tetua Han menekan tombol merah itu." ucap Bejo #.
Qian Lie Han menekan tombol bewarna merah.
BOOOM.....BOOOMMMM.....
BOOOMMM....BOOOMMM...
BOOMM......BOOMMM.....
Ledakan itu terdengar sampai ketempat mereka.
"Eh....!!?? Qian Lie Han terkejut.
Orang - orang yang berlalu lalang di jalan juga terkejut mendengar suara ledakan.
Nampak asap hitam membumbung tinggi ke langit.
Bejo mengambil lagi alat itu dari tangan Qian Lie Han,lalu memposisikan Off,kemudian memasukkan dalam cincin ruangnya.
"Radionya mana?" ucap Bejo #.
Qian Lie Han menyerahkan radio HT pada Bejo.
"Ayo kita pulang.." ucap Bejo #.
"Tadi itu tombol apa? " ucap Qian Lie Han.
"Setelah sampai di rumah saja aku ceritakan.." ucap Bejo#.
Mereka pun naik Kuda,lalu berjalan ke arah perguruan Gunung emas.
---***---
Nampak Kerajaan yang awalnya bagus kini luluh lantak terkena Bom.
Keluarga kerajaan tewas semua,sebab,saat ledakan terjadi,mereka berada di dekat Bom yang di taruh Bejo dan Jali,sedangkan Raja itu meminum air yang di campur racun oleh Bejo tewas,Hanya leluhur mereka yang selamat,sebab leluhur mereka sedang keluar dari kerajaan. Ribuan orang tewas terkena Bom dan juga reruntuhan bangunan.