CrazySka
Tukang Semprot
[size=+2]Chapter 17 - Sang Pengganggu[/size]
POV#Ratna
POV#Ratna
Setelah kemarin acara mendaki gagal mungkin diundur tepatnya karna Fajal tidak hadir. Dengan teliti aku mengecek barang bawaan ku untuk ke sebuah kafe dekat sekolah, untuk memenuhi panggilan Dinar melalui peran singkatnya tadi pagi.
"sudah semua...oke tinggal berangkat." ucap ku dengan segera melangkah keluar dari kamar, namun sebelum membuka pintu aku teringat akan sesuatu.
"buku." pikirku, aku pun segera berbalik dan mengambil buku ber-cover aurora itu, yang selalu menemaniku, namun kadang aku lupa membawanya hihihi.
Dengan mengemudikan motor matic punya mamah, aku pun cerat sampai di kafe itu.
Di kafe yang cukup ramai namun tetap terasa damai dan sangat tenang suasananya. Pandangan ku pun memandang para pengunjung kafe itu, mencari sang sahabat hingga sebuah tangan melambai kepada ku dari meja paling ujung, dan itu Dinar bersama Caezar.
"Ezar kenapa menatap ku begitu ya?, tidak seperti biasanya, tapi mukanya kaliatan banget tidak kuper lagi hihihi." pikir ku menerima tatapan mata tajam Ezar yang membuat hati ini kaget menerimanya.
"hei Dinar..!" ucapku, seraya duduk tanpa permisi di meja Dinar dan Ezar.
"hey Ratna kenapa lama?" tanya Dinar gusar menunggu ku mungkin.
Sebelum aku menjawab pertanyaan Dinar, ku pandang sang lelaki yang telah merenggut hati ini.
"hey dah lama nunggu ya?" tanya ku sebari memandang wajah yang sedang terlihat semangat itu.
"lumayan." jawabnya disertai senyuman kearah ku, dengan kedua tangan memegang 1 gelap jus jeruk, seraya meminumnya akan tetapi Dinar yang merasa diacuhkan kami, menahan dagu nya dengan kedua tangan sebari cemberut kearah ku. Sedangkan Ezar hanya menahan tawa melihat tingkah sepupu nya itu, namun aku hanya tersenyum saja melihatnya.
"kenapa si kalian? aku ini mau membahas masalah bukannya mau melihat kalian pacaran.HUH." ucap Dinar kepada aku dan Ezar. Aku pun meredakan kekesalannya.
"ya masalah apa memangnya Dinar?" tanyaku penasaran.
Kami pun serius membahas masalah yang menimpa Fajal dengan perkataan yang pelan, karna kami takut mengganggu para pengunjung kafe itu.
2 jam aku mendengar dan dengan disertai tawa melihat Dinar dan sepupunya itu, berebutan menjelaskan kepadaku. Sungguh lucu sekali apalagi Dinar yang so-so-an serba tau tapi jelas tak tau apa-apa.
dan sekarang Ku ketahui Fajal sekarang mendekam dipenjara dengan kurun waktu satu bulan.
Akhirnya kami pun bergegas pulang. Dinar yang akan masuk ke angkot mengacungkan jempol kearah ku, dan langsung memasuki angkot dengan rute melewati rumahnya. Sedangkan aku hanya tersenyum melihat kelicikan nya itu, ya dia memaksa sepupunya untuk mengantar ku, padahal aku bisa sendiri tanpa harus merepotkan Ezar dan aku pun tersenyum malu mendengar bisikan Dinar sebelum kami berpisah.
"biar mesra." bisik Dinar tadi membuat pipi ku merona merah sebari menatap Ezar yang hanya menaikan bahu.
"ayo Ezar kita pulang! Dan ini kunci motornya." ucap ku seraya menyerahkan kunci motor matic mamah ku.
"tapi aku kan belum lancar Ratna, gimana kalau jatuh nanti?"
"udah ah ayo aku sudah panas ni diparkiran gini!"
Aku pun segera menggandeng tangannya menuju motor ku.
Dengan ragu Ezar pun menurut saja dan kemudian motor pun berjalan dengan pelan menelusuri tiap rumah dipinggir jalan dan area persawahan, karna pelan aku pun memandang para petani yang sedang berkutat membersihkan rumput liar, sebari memeluk sang pengemudi.
Sungguh nyaman hingga pandangan ku melihat seorang lelaki dan itu Rian bersama Amel teman sekelas ku, mereka sedang asik meminum cendol dipinggir jalan sebari duduk berteduh dari panasnya mentari.
"untung saja Dinar tak disini, meskipun dia pasti melewati mereka tapi semoga dia tak melihat Rian, ya semoga saja." pikirku. Mungkin aku tak begitu menghiraukan mereka jika tidak ingat tentang perasaan Dinar.
"hey ko diem aja sayang?" ucapku usil, tapi nyatanya memang aku menyayanginya.
Motor pun sempat oleng tapi tak lama setelah Ezar sadar.
"ngagetin aja kamu Ratna, untung ga jatuh tadi."
"ih kan kamunya diem ya aku tanya malah kaget, kenapa memangnya sayang?" sekali lagi aku usil dengan mengatakan sayang, namun tak sekaget tadi.
"udah ah, jangan bilang sayang! aku itu belum pantas dapet kata-kata sayang dari kamu."
"kenapa memangnya? Salah ya jika aku sayang sama kamu?"
"ga papa, dan ga salah juga, itu kan bebas tidak ada toleransi untuk sayang kepada siapa pun."
"lah terus? Kapan kamu pantas untuk aku? sedangkan diluar sana banyak lelaki yang sangat mengharapkan cinta dan sayang dari aku."
Dengan cepat Caezar menepi dibawah pohon setelah mendengar perkataan ku.
Dia pun turun dan mengajak ku berdiri dihadapannya dengan tetap tak melepaskan kedua tangan ku.
"Uh ada adegan romantis nih meskipun dipinggir jalan hihihi." pikirku senang.
"jujur aku memang menyukai mu dan aku pun juga tau banyak lelaki diluar sana yang menginginkan mu, tapi belum saatnya kita bersama karna aku belum merasa pantas untuk menjalin hubungan dengan mu Ratna." ucapannya itu seakan membuat dirinya sangatlah lesu.
"huss...kamu kan sudah jujur mencintaiku! jadi mulai sekarang kita pacaran saja, ga ada kata-kata pesimis lagi! cukup! kita pacaran itu bukan mencari kesempurnaan tapi menerima segala kekurangan masing-masing."
"tapi.."
"sudah ayo kita langsung pulang! Malu tau dipinggir jalan begini kaya ga ada tempat romantis buat pacaran saja." ucap ku memotong perkataanya.
"baiklah, tapi aku minta jangan dulu beritau teman-teman ya! Aku belum punya uang banyak soalnya."
"ah gapapa, lagian kan kita sedang libur sayang palingan juga yang nagih jatah traktiran ga banyak."
"ia juga ya, ko aku tambah bego." ucap Ezar seraya kembali menjalankan motor matic mamah ku.
"ah ga mungkin, masa tambah bego harusnya pinter! Kan kamu tadinya kuper."
"ngeledek nih."
"udah, jangan dibahas aku cuma becanda."
Akhirnya sepanjang perjalanan kami pun mengobrol terus menerus membahas ini itu, hingga setelah sampai dirumahku, akan tetapi tiba-tiba seorang pengendara motor berhenti dihadapan kami dan segera turun, dan sedikit berlari.
Hingga kemudian menarik kerah baju Ezar.
[size=+2]___Bersambung___[/size]
#tadinya ane mau tambahin biar aga panjangan gitu.. tapi ane masih jauh konflik buat Ratna.. well, maaf maaf saja ya cuma segini kan yang penting update dan ga PHP hehehe
Terakhir diubah: