Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Berawal dari penasaran, jadi candu

Sore itu kami janjian di sebuah daerah agar tidak ketahuan teman kantor yang lain kalau kita jalan bareng, kita mau jalan jalan ke salah satu daerah wisata di kota ini. Salah satu alasan aku pindah ke kota ini juga karna tempat wisatanya yg lumayan banyak. Emm walaupun sebenernya waktu buat menjelajahinya kurang, haha.
Sore sekitar pukul 16.00 pulang kantor, langsung cus mandi dan menuju lokasi janjian. Kita jalan menggunakan motornya, perjalanan ke tempat wisata tersebut kurang lebih 1,5 jam soalnya tidak macet bukan weekend, mungkin kalau weekend bisa 2,5 jam.
Sesampainya di lokasi kita putuskan untuk duduk di sebuah cafe yang langsung mengarah ke pemandangan kota malam hari. O iya, nama teman kantorku Anto, asli orang sini dan dia tinggal sama orang tuanya. Sambil makan kita ngobrol kesana kemari dan sampai akhirnya. Anto: "nanti kamu g usah pulang ke kos ya, temani aku nginap, karna g mungkin aku pulang kerumah, udah kemalaman". Aku: "emmm, gimana ya, aku takut". Anto: "takut kenapa? Tenang aja aku g bakal macem macem sama kamu". Ya namanya cewe sama cowo tidur sekamar ye, siapa yg g curiga coba, pasti pikiranku macem macem dan lebih ke negatif. Tapi karna rasa g enak udah nemenin jalan jalan, dan ada ketertarikan fisik dengan dia ya sudahlah aku iyakan saja.
Pukul 22.00 kami sudah berangkat pulang. Sebenarnya juga belum terlalu malam untuk dia pulang kerumah, alibi saja menurutku. Cuman aku udah terlanjur kentang waktu sama dia belum sampe kelar udah ada orang masuk.
Pukul 23.00 sudah sampe di hotel. Langsung bersih bersih dan siap siap tidur. Tv, ac dinyalakan dan lampu dimatikan. Karna udah capek paginya kerja, pengennya langsung tidur.
Tiba tiba Anto mendekapku dari belakang dan mulai menyerang leherku. "Shit, dia udah tau titik lemahku" aku bergumam dalam hati. "Ouuuhhh" desahku. Merasa aku menikmatinya tangannya menyerbu badanku dan diarahkan ke payudaraku, di remas remasnya dadaku dari luar bajuku, "ouuhh, ahhhh, mmpphh" aku sudah tak bisa menolaknya, sku ikuti ritme dia sambil kuarahkan tanganku kebelakang dan ku remas kontinya yang sudah mengeras, aku remas dari luar celana. Permainan kita makin panas dan posisiku sudah berada dibawah dia, dilepaskannya semua baju dia dan bajuku, sehingga dia lebih leluasa mengeksplor badanku, di jilatnya putingku kanan yang sudah mengacung sambil meremas payudara kiriku. Aku tak mau kalah, kulepas celana dan cd nya segingga dia polos tanpa pakaian, ku kocok kontinya naik turun. Dan tiba tiba berhenti dan kami saling memandang. Pelan tapi pasti tangannya mengarah ke celana ku. Ku tahan tangannya karna aku masih belum bisa kehilangan perawanku.
"G dimasukin kok, di gesek gesek aja, g papa, enak kok". Akhirnya ku buka celana ku dan kita benar benar bugil tanpa sehelai benang pun. Jari jemarinya dengan lincah bermain di klitorisku dan membuatku mabuk kepayang. Double kill dengan payudaraku di jilat. Aku tak mampu bertahan lagi. Dan akhirnya ku dorong dia. Kami pun tidur.

Pukul 03.00 aku terbangun dan shit, benar benar rasa penasaran menggelitik hatiku.
Aku bangunkan dia dengan mengelus kontinya. Memang kita tidur tanpa busana. Perlahan lahan dia sadar dan kontinya mulai tegak. "Ya udah ayok kita lakuin, ingat ya, aku masih perawan, jadi harus pelan pelan". Anto: "kamu serius, kamu yakin?" Aku mengangguk.
Dilumat bibirku sambil memainkan klitorisku. "Aku masukin ya". "Iya pelan pelan". Percobaan pertama meleset, karna emang lubang masih belum keliatan, akhirnya perlahan konti dia masuk, pelan, pelan. "Ouch, anto, sakit, sakiiitt banget". "Iya sabar, nanti enak kok". Bleshh masuk semua. Dia diamkan dulu agar vaginaku beradaptasi dengan barang baru. Uk kontinya lumayan besar dan panjang. Perlahan dia goyang, maju mundur. "Ouh, aahhh, emmhh, antoooo, enakk" kurang lebih 15 menit, ditumpahkan sperma diatas perutku.
~
~
Dibantu sarannya yak, terlalu cepatkah, atau buru burukah, kurang apakah, biar nanti cerita sama salah satu staffku lebih bagus, hehe. Makasih
 
You know what?
Dia emang bener bener laki laki kurang ajar, sudah ku berikan prawanku, tapi dengan mudahnya dia menjauhi aku begitu saja.
Hari demi hari di kantor berjalan biasa saja sampe suatu sore aku pulang kerja dan berjalan ke parkiran, dan sampai di motorku aku mendadak lemas, ban depan motorku gembes. Aku yakin sekali ada orang iseng.
Aku dorong motorku samapi ke security. Security: "mbak, motornya kenapa?". "Ini pak gembes, g tau ada orang iseng kayaknya, bisa tolong di pompa sebentar pak?". "Ok mba, tunggu di dalem pos aja, biar saya atasi". Huh, sedikit lega karena karyawan disini baik baik orangnya. 5 menit aku di dalam pos tiba tiba temanku Ita masuk. Tanpa ba bi bu dia langsung menatap mataku "kamu minggu lalu jalan sama Andi ya?". "Shit" dalam hatiku, dari mana dia tau.
"Jawab" karna aku tak mengiraukannya dia pun semakin menatapku dengan curiga. "Iya it, kok kamu tau, darimana? Trus kenapa juga kamu nanya?" Jawabku agak malas malasan. "Kamu gila Nis, Andi kan pacarnya Ana!!" Teriak Ita. "Apa?? Mana aku tau, aku kan juga belum lama kerja disini, mana tau aku dia pacar siapa, kamu juga g ngasih tau". "Kamu merasa aneh nggak ban kamu gembes? Ya pasti ana sama temen temennya yg lakuin".
"Sial" dalam hatiku. Pantesan Andi menjauhi aku, ternyata waktu kita pergi kemaren kepergok sama salah satu anak kantor dan laporin ke Ana, kalau aku g profesional aku kasih SP aja tuh anak, kesel banget rasanya. Aku merasa di bohongi Andi yang membuatku semakin marah. Sejak saat itu aku malas sekali melihat mereka berdua.
Cerita aku dan Andi dengan cepat menyebar ke seluruh kantor. Aku tak perduli.
Saat aku sedang asyik nonton film di kos, ada wa masuk
+ hai Nisa, lagi ngapain nih?
- lagi nonton, siapa nih?
+ aku Fandi teman mu
- oh, ada apa Ndi?
+ enggak, lagi selo nggak? Aku bosen nih di kosan, aku main kos kamu ya
- ya udah sini aja
15 menit kemudian Fandi dateng.
"Eh Ndi, sini masuk". "Udah makan belum Nis". "Belum sih". "Makan dulu yuk, aku punya langganan bakmi jawa enak". "Ya udah bentaran aku siap siap dulu". Aku hanya mengenakan rok pendek dan tengtop hitam selama di kamar tadi, karna mau keluar, aku pake kardigan dan sedikit ku oleskan lipstik pink di bibirku. "Yuk". Kita makan bakmi jawa sambil banyak cerita, ternyata Fandi asik juga anaknya. "Capek banget nih Ndi, tadi banyak banget kerjaan". "Ya udah selaw, nanti aku pijitin, aku kan jago mijit, tanya temen temen lain di kantor kalau nggak percaya". "Ok deh"

Selesai makan kita langsung balik ke kos, sampai di kos aku nyalakan tv dan membuka kardigan hijau ku. Dari tadi aku lihat Fandi memperhatikan tubuhku, hanya dengan tengtop hitam dan rok pendek sudah jelas menggambarkan tubuh semokku. "Eh, ngapain tuh mata dari tadi nggak kedip? Nggak perih tuh? Haha". "Apaan sih, abis km semok banget sih, boleh pegang g?". Kepalaku laangsung menoleh kepadanya dengan cepet, kayak di film film itu pokoknya. Kudekatkan bibirku ke telinganya dan berbisik. "Boleh, kamu kan janji mau pijitin, kan pegang pegang tuh, tapi awas aja ya kalau pegang yang lain, aku pukul nih, haha"
Ku buka baju dan bra ku dan segera tengkurep, Fandi sudah siap dengan lotion di tangannya. Memang benar pijatan Fandi enak sekali. Sesekali aku rasakan tanganannya berusaha menyenggol payudaraku, aku diamkan saja sampai dia pijat pantatku, kenapa remasannya membuatku terangsang. Aku hanya bisa memejamkan mata sambil tak berkata apapun. Aku menikmatinya. Merasa aku menikmati sentuhannya dia pun menjilat leher dan telingaku. Dijilatnya dengan ganas dan brutal. Ditarik kepalaku kebelakang dan dicumbuinya bibirku tanpa ampun, aku kualahan melawan ciumannya yang ganas, dibalik tubuhku dengan kasar, aku kaget, tapi menikmati permainannya yang kasar.
Dijilat putingku dengan liar. "Ahhh, ahhh, ouuchhh, eemmpphh, aahhhhh". "Nis, desahanmu bikin aku makin ngaceng, aku masukin ya". Aku tak bisa berkata kata hanya mengangguk. Di plorotkan celana dalamku dengan kasar, dia buka celana dan cdnya dan di lempar entah kemana. Bles, bles. "Nih, sempit sekali memekmu, enak banget nis" digenjot aku dengan cepat dan crot crot crot, di muntahkan spermanya di atas perutku. "Sial banget Ndi, cepet banget, lagi enak juga, kentang nih aku" gerutuku. Lagi on on nya aku menikmati sodokan kontinya yang panjang, tapi cuman bentar. "Sorry Nis, aku masih perjaka sebenernya, baru pertama kali nih, bentar lagi juga ngaceng lagi nih, sabar ye, ronde kedua abis lo sama gw, haha"
Aku bersihin diri di kamar mandi, dan benar, keluar dari kamar mandi dia langsung mendekapku dan menyerangku seoerti tadi, telinga dan leherku adalah sasaran utama bibirnya, tangan kanan menyerang oayudaraku serta tangan kirinya menggosok klitorisku. Aku sudah banjir, aku tak kuat lagi. Aku dorong dia ke kasur dan langsung aku menaikinya. Aku masukan kontinya yang oanjang dengan posisi WOT. Baru pertama kalinya aku coba WOT dan benar benar "oohhh, Fandiiii, konti kamu enak, jangan cepet keluar yaa, aku masih enak". "Iya nis, memek kamu bener bener yahud, tembem kayak pipi kamu, agak turun badan kamu nis, aku mau nenen". Disedot sedot payudaraku seperti bayi yang sedang nenen dan di pompanya aku dari bawah. Nikmat sekali. Berbagai gaya dan posisi kami coba. Desahan nikmat kluar dari kami berdua. Dan 30 menit akhirnya pertahanan dia jebol. "Nis aku udah nggak tahan". "Yah ndi, aku belum nih". "Maaf nis" dicabut konti dia dan di muntahkan lahar spermanya di dadaku. Entah kenapa aku sulit sekali buat orgasm. Aku bersih bersih di kamar mandi dan keluar dari kamar mandi, Fandi sudah pakai cd dan tertidur.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd