Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG [Berdasarkan Kisah Nyata]Sebuah Cerita Dari Fia

Bimabet
mejeng dulu.. semoga tambah nakal.. lanjut suhu
 
Lanjutannya mas bro agan semuanya.. Maaf agak lambat.



== Live Show ==

Pernahkah ketika kecil kalian terbangun ditengah malam dan mendapati orang tua kalian sedang bergumul ria di atas ranjang tanpa sehelai benang pun? Sebagian dari anak kecil yang "beruntung" mungkin mengalaminya. Kebanyakan akan melupakannya dan baru mengerti apa yang sebenarnya terjadi ketika sudah beranjak remaja. Aku adalah salah satu dari anak kecil yang "beruntung", walaupun yang kulihat bukanlah permainan kedua orang tua ku. Apa yang kulihat tidak akan pernah kulupakan. Dan sungguh kejadian tersebut sangat unik dan mungkin belum pernah dialami anak kecil lainnya.

Sejak bayi aku telah dibiasakan untuk tidur di kamar sendiri. Entah apa tujuan orang tua ku membiarkanku tidur di kamar sendiri. Kebanyakan anak anak seusiaku masih tidur bersama orang tuanya, bahkan tidak jarang yang satu ranjang. Tapi sungguh, dengan terbiasa sejak kecil tidur sendiri, aku tumbuh menjadi perempuan yang pemberani. Aku tidak pernah takut berpergian sendirian ataupun menginap sendirian di hotel.

Ketika itu sedang liburan akhir tahun. Saat itu aku telah kelas 3 SD. Aktivitas "bermain" dengan om Davi tentu saja masih menjadi rutinitas. Kedua orang tua ku saat itu juga sedang libur dari pekerjaan mereka. Mereka memutuskan berlibur dengan menyewa sebuah villa di pinggir danau. Danau ini terkenal hingga pelosok dunia. Bahkan saat ini pemerintah sedang giat giatnya mempromosikan danau ini sebagai tempat wisata ke mancanegara. Selain kami bertiga, ikut pula teman papaku yang masih pengantin baru. Mereka baru saja menikah 2 minggu yang lalu. Mungkin sekalian berbulan madu di villa ini.

Kami berangkat pagi pagi jam 7, agar siangnya sempat makan siang di kota kecil di pinggir danau tersebut. Saat itu papa yang menyetir. Teman papa, kita sebut saja namanya om Tommy, duduk di sebelahnya. Istri om Tommy, tante Mia duduk dibelakang bersama mama, sedangkan aku duduk diantara mereka berdua. Butuh 5 jam perjalanan untuk mencapai danau tersebut. Papa dan om Tommy sibuk mengobrol. Obrolan yang aku sama sekali tidak mengerti. Sepertinya tentang politik. Tentang kepala negara yang telah berkuasa hampir 30 tahun. Ah.. apapun itu aku tidak tertarik. Aku lebih tertarik dengan pembicaraan mamaku dengan tante Mia. Sambil bermain gameboy, aku menguping pembicaraan mereka.

"Dek..gimana kemarin malam pertamanya." tanya ibuku dengan sedikit kerlingan mata ke tante Mia.

"Aduh kakak.. nanyanya ada Fia. Malu ah kak" jawab tante Mia.

"Ngak apa apa kok dek.. Fia masih kecil. Belum ngerti. Cerita cerita donk." tanya mamaku.

"Malam pertama aku ampun ampunan kak. Sakitnya sih tidak seberapa, tapi ngilu kak. Belum malunya itu kak."

"Hahaha.. nanti lama lama juga kamu akan terbiasa dek. Bukan ngilu lagi yang kamu rasakan, tapi enak enak geli. Masi enakan kamu loh dek.. Malam pertama langsung berhasil nyoblos.. Kalau aku dulu mah butuh seminggu baru sukses masuk gawang. Dan itu sakit banget."

"Oohh.. gitu ya kak. Dulu kakak berdarah ngak?"

"Berdarah. Papanya Fia nih ya.. dulu kurang pinter hal gituan.. Bukannya pemanasan dulu, langsung main nancep. Kalau kamu gimana dek?"

"Sakit donk kak langsung main tancep. Kalau aku sih ngak berdarah. Sama Tommy pemanasan dulu. Dimasukin dulu satu jari dua jari.. Dan kelentit aku diservis dulu sama si Tommy." jawab tante Mia.

"Wah, nampaknya aku harus belajar sama kamu nih dek. Pengantin baru tapi sudah pinter. Hahaha"

"Ah kakak bisa aja.."jawab tante Mia sambil tersipu malu.

Pembicaraan pun mereka lanjutkan, tapi bukan lagi membahas soal seks.. Fashion, gosip anaknya siapa dan siapa saja yang lagi hamil. Bosan dan ngantuk.. aku pun tertidur hingga saatnya sampai di kota di pinggir danau tersebut.

Tengah hari, mobil papa berhenti di depan sebuah rumah makan. Kami berhenti untuk makan siang di rumah makan tersebut, sekaligu membeli bekal di warung sebelah untuk acara panggang pangganan nanti malam. Perjalanan pun kami lanjutkan selama kurang lebih sejam hingga kami mencapai villa yang kami sewa. Letaknya di pinggir danau tersebut. Mama membangunkan ku yang tertidur selama perjalanan. Turun dari mobil, hawa sejuk yang segar langsung menghilangkan kantukku. Sungguh indah danau tersebut. Bukit bukit besar mengelilingi sekitar danau itu. Biru.. hijau dan segala macam warna yang membawa kesejukan berpadu padan.

Tiba tiba aku terdiam. Kupeluk erat mamaku. Teringat akan sesuatu. "Ma..Fia ngak mau di sini. Fia mau pulang." Aku mulai merengek. Mama bingung melihatku yang tiba tiba seperti itu. "Loh napa Fia.. kita baru sampai loh." tanya mama sambil memegang kepalaku. "Fia takut ma. Kata teman Fia di danaunya ada dinosaurus besar yang suka makan orang." Mama dan tante Mia hanya tertawa mendengarku. Sungguh polos sekali aku yang masih SD. Walaupun dibalik kepolosan itu, telah ada setitik noda hitam yang ditinggalkan om Davi, yang tidak pernah papa dan mama ketahui. Mama dan tante Mia menenangkan dan meyakinkanku bahwa tidak ada dinosaurus atau hewan buas apapun di danau itu. Bahwa mitos dan aku telah dibohongi temanku.

"Anakmu lucu sekali kak. Jadi pengen segera isi. Biar punya anak yang lucu dan cantik kayak Fia" kata tante Mia sambil mencubit gemes pipiku yang tembem.

"Hahaha.. yang giat bikinnya dek. Biar segera." timpal mamaku.

Siang hari kami habiskan di villa. Mama dan tante Mia sibuk di dapur mempersiapkan perlengkapan untuk acara panggangan nanti malam. Papa dan om Tommy tiduran di kamar. Mungkin kelelahan karena membawa mobil berjam jam. Villa yang dicat berwarna putih itu mempunyai 2 lantai dan 3 kamar. Lantai atas terdiri dari 1 kamar yang besar dan 1 kamar yang lebih kecil. Di lantai bawah ada dapur, ruang duduk , dan 1 kamar tidur. Aku dan orang tuaku tidur di lantai atas, dan tentu saja akan tidur di kamar sendiri. Takut? Biasanya tidak.. jika saja aku tidak ditakut takuti temanku tentang dinosaurus di danau. Tapi apapun alasannya, orang tua ku selalu membiarkanku tidur di kamar tersendiri.

Malam harinya kami menikmati panggang panggangan di halaman depan villa. Jagung, udang, ayam, ikan, dan segala macam lauk yang biasa menjadi bahan panggangan menjadi santapan kami. Om Tommy membawa turun satu botol besar minuman. Botolnya dari kaca dengan label berwarna hitam dan tulisan putih. Warna isi botol tersebut seperti teh . Om Tommy menuangkan isi botol tersebut penuh ke gelasnya dan gelas papa. Dan untuk mama dan tante Mia hanya diisi setengah gelas, kemudian dicampur dengan C*ca C*la. Kukira aku juga akan mendapat hal yang sama. Rupanya gelasku hanya diisi C*ca C*la. Sempat om Tommy ingin menuangkan sedikit untukku, tapi dilarang oleh mama . "Fia masih kecil, belum boleh"
Sambil minum minum dan makan makan, kedua orang tuaku dan om Tommy dan tante Mia bercengkrama dan bercanda ria. Terlihat muka mereka sedikit memerah. Aku sendiri sibuk bermain gameboy.

Menjelang tengah malam, aku dan kedua orang tua ku beranjak ke lantai atas ke kamar masing masing. Om Tommy dan tante Mia masih duduk duduk di sofa sambil menonton tivi sambil menikmati cairan yang ada yang di botol kaca dengan label hitam tersebut.

Sepertinya hampir satu jam telah berlalu, tapi aku belum juga bisa terlelap. Masih teringat akan cerita temanku mengenai dinosaurus di danau. Aku mencari gameboy ku. Tidak bisa kutemukan dimanapun di kamar. Sepertinya ketinggalan di ruang duduk. Perlahan pintu kamar kubuka tanpa suara. Sudah kebiasaan seperti itu dirumah, sebab pintu kamar di rumahku cukup keras suaranya jika dibuka atau tutup, dan aku tidak ingin mengganggu penghuni rumah. Sampai di balkon, kulihat lampu ruang duduk masih hidup, dan kulihat pemandangan yang mirip dengan yang biasa kulakukan dengan om Davi, tapi jauh lebih panas.

"Slurrrpp cuuppp cepp ssupp" seluruh rongga mulut tante Mia terisi kontol om Tommy.

"Oh.. Mia.. enak sekali hisapanmu.." Tante Mia dan om Tommy tidak memakai sehelai bajupun. Om Tommy sedang duduk di sofa, dan tante Mia sedang berjongkok di antara kaki om Tommy. Wajah keduanya tampak merah. Sepertinya mereka terlalu banyak minum. Lidah tante Mia kemudian bergeriliya di kedua buah zakar om Tommy. Tangan tante Mia dengan lincah mengocok kontol om Tommy. Sedikit cairan pelumas keluar dari ujung kontol om Tommy sehingga menimbulkan sedikit suara ketika tangan tante Mia beradu dengan pangkal kontol om Tommy.

Aku yang tadinya hendak mengambil gameboyku malah melihat permainan panas mereka. Aku bersembungi di pembatas balkon yang terbuat dari tembok dengan celah celah angin diantara tembok tersebut. Aku bisa dengan jelas melihat permainan mereka, tapi mereka tidak bisa melihatku, dan nampaknya mereka juga tidak menyadari aku mengamati mereka dari tadi.

Tangan om Tommy juga tidak dibiarkan menganggur begitu saja. Dijamahnya kedua buah melon besar yang menggantung di dada tante Mia, diremas remasnya dengan kuat hingga tante Mia mendesah desah "aah.. tom.. ahh ohhh" Sejenak kocokan dan jilatan tante Mia berhenti sejenak menikmati servis tangan om Tommy. Tangan om Tommy tidak henti hentinya memerah susu tante Mia, dengan jempol dan telunjuk, pentil tante Mia dipilin pilin. Tante Mia mengelinjang keenakan tidak karuan.. Cairan kenikmatan terus menerus keluar dari memeknya hingga menetes ke lantai. Tante Mia juga tidak mau kalah, dihisapnya ujuang kontol om Tommy dengan kuat, sambil jarinya di area di antara buah zakar dan anus om Tommy. Om Tommy tampak sangat menikmati servis tante Mia. Suara erangan dan desahan tidak henti hentinya keluar dari bibir keduanya.

Aku hanya bisa melonggo.. apa yang mereka lakukan jauh dari apa yang biasa kulakukan ke om Davi, yang waktu itu karena masih kecil, belum paham kalau yang kulakukan itu dinamakan oral seks. "Mungkin nanti setelah balik dari liburan, akan kucoba ke om Davi." begitu yang ada dipikiranku.

Permainan kemudian dilanjutkan dengan tante Mia tiduran di sofa. Kedua kaki tante Mia dibuka lebar lebar. Terlihat memeknya merah dan mengkilap basah oleh cairan bening yang terus keluar membasahi memeknya. Om Tommy kemudian berjongkok di antara kedua kaki tante Mia. Wajah om Tommy didekatkan ke memek tante Mia. Apa yang terjadi kemudian membuatku terkejut. Lidah om Tommy bermain main dengan liar di area dia atas lubang memek tante Mia, yang setelah remaja kuketahui kalau itu kelentit namanya. "Aakhh.. ooohhh uuh....oooohh TOmmm.. Ahh.." Tante Mia tidak henti hentinya meracau keeenakan. Matanya terpejam merasakan nikmat. Sapuan lidah om Tommy semakin hebat.. Lidahnya dengan lancar keluar masuk di lubang memeknya. Tidak luput juga, lipatan di samping kelentit juga disinggahi. "Aaahhh tommm.. ngeehhh ohhh Aku ngakk tahhan.. sssshh...aaauuh oohh.. Enakk.. Ohhh.."

Mendengar aungan tante Mia, om Tommy semakin bersemangat. Om Tommy memasukan 2 jari ke lubang memek tante Mia, kemudian mengocoknya dengan cepat. Lidah om Tommy masih belum beranjak dari kelentit tante Mia. "Ohhh.. auhhh oohh.. cluppp aooohh clepp cluupp" suara tante Mia beradu dengan suara memeknya yang dikocok dan dijilat dengan brutal oleh om Tommy.

Beberapa menit berlalu, tubuh tante Mia tiba tiba mengejang kaku. Memeknya menyemburkan cairan kenikmatan dengan kencang sehingga membasahi sofa yang didudukinya. "Aaakhhh Tom... Akuu keluaarr ahhhh..." Tubuh tante Mia bergetar hebat selama beberapa saat hingga ia terduduk lemas dengan wajah yang sangat puas dan rileks. Tapi tampaknya permainan belum usai. Om Tommy kemudian mengangkat sebelah kaki tante Mia, dan mengarahkan kontolnya ke lubang memek tante Mia. "Aahh.. jangan Tom.. aku ngilu" Awalnya tante Mia menolak. Memeknya masih berdenyut denyut oleh serangan jari om Tommy sebelumnya. Tapi om Tommy tidak menghiraukan penolakan tante Mia. Kontolnya dengan gampang terbenam masuk ke dalam lubang memek tante Mia yang telah banjir cairan orgasme. Pinggul om Tommy digerakan maju mundur perlahan lahan.. Tante Mia mengerang ngilu.. tapi tidak dipedulikan om Tommy. Perlahan lahan ritme goyangan om Tommy semakin cepat.. Desahan ngilu tante Mia mulai berganti menjadi desahan nikmat. "Ooohh toomm.. sshhh.. auhhhh aahh.." Desahan dan erangan keduanya mengiringi suara memek dan kontol yang beradu. Bibir tante Mia tidak luput dari serangan om Tommy. Dipanggutnya bibir merah tante Mia. Digit mesra bibir bawahnya. Lidah keduanya beradu. Buah dada tante Mia tampak basah oleh keringat om Tommy.

"Miaa..aku mau keluar. Di dalam ya?" om Tommy semakin cepat memompa tante Mia. "Aku juga mau keluar sayang.. Kita barengan ya."

Beberapa detik kemudian tubuh keduanya mengejang. Kaki tante Mia menjepit pinggang om Tommy dengan kuat "Aaakhhhh aku keluar lagi Tom.." Keduanya mengerang dan tubuh mereka bergetar hebat. Om Tommy membenamkan kontolnya dalam dalam dan menyemprotkan sperma dengan banyak. Memek tante Mia yang tidak sanggup menampung seluruh semburan sperma om Tommy, sehingga terlihat ada yang mengalir keluar dari memek tante Mia yang berdenyut kencang karena orgasme yang kedua kali. Keduanya kemudian terduduk lemas dan om Tommy mengecup mesra dahi tante Mia "Makasih sayang, kamu sungguh hebat". Terlihat keduanya puas dengan permainan barusan.

Aku yang masih bersembunyi di balik tembok balkon terkesima menyaksikan pemandangan itu. Aku berencana menanyakan apa yang kulihat pada om Davi. Banyak adegan yang tidak aku mengerti. Dadaku berdegup dengan kencang. Aku kembali ke kamar, tidak jadi kuambil gameboyku. Kupegang nonokku. Basah. Ngompol? Aku hanya bisa mengeryitkan dahi kebingungan. = Bersambung =
 
ada cerita baru nih, kyk nya bakal panjang perjalanan ceritanya dari TK smpai skrg. moga gk putus2 yah suhu..
 
Buset 3sd udah bisa "basah" gitu. Lanjutkan,hu numpang dipojok
 
Ijin menyimak
Lanjut Dulu saya nunggingin fia remaja
Ehh.. Nungguin #edited
 
gk ada updatean nya nih?ditungguin loh padahal
 
mantab bos
 
Suhu critanya kok berhenti sih padahal bagus banget nuh. Tetap semangat suhu update nya jangan lupa di tunggu nih kan hampir 2 bulan belum di update. Di tunggu ya update nya
 
mantap suhuuu...
tp agak gmn bacanya klo masih bocah 3sd gitu ya hahah..
skip ke smp aja langsung hu... :D
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd