Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Bersama Randy

kinna

Semprot Baru
Daftar
21 Feb 2015
Post
25
Like diterima
4
Lokasi
Malang
Bimabet
Panggil saja aku Kinna. Saat ini aku masih berstatus mahasiswa tingkat akhir di salah satu universitas ternama di kota Malang. Aku bukan perempuan dengan body ideal yang banyak diimpikan laki-laki. Tinggiku hanya 155cm dengan berat badan 75kg. Ya, banyak yang mengatakan aku gendut. Payudaraku juga tidak terlalu besar. Aku biasa memakai bra berukuran 36c, dengan celana dan sepatu yang juga berukuran 36. Orang jawa bilang, seseorang yang berkaki kecil merupakan keturunan priyayi, jadi aku cukup bangga dengan kaki kecilku yang selalu siap ku tapakkan kemanapun aku pergi tanpa banyak mengeluh (maksudnya g pegel” gt). Sedangkan dengan ukuran celana 36 aku cukup bangga dengan pinggulku sehingga aku suka ditusuk dalam posisi doggy. Kali ini aku akan menuliskan sebagian petualanganku memenuhi hasrat manusiawi.

Perkenalan dengan Randy
Randy, dia seumuran denganku. Tingginya 175cm, berbadan kurus, tapi memiliki kelamin yang cukup besar dan berurat yang dapat membuatku mengerang nikmat. Aku mengenalnya tiga tahun yang lalu dari sebuah jejaring sosial bertittle “B” dengan warna orange. Awalnya kami hanya membicarakan keseharian kami. Sampai suatu hari Randy ingin bertemu denganku. Aku minta saja dia menjemputku di kontrakan. kami hanya keluar untuk makan siang. Setelah itu Randy mengantar aku kembali ke kontrakan.
A=” Mau mampir dulu, Ran?”
R=” Iya deh di kontrakan juga pasti sepi, kakak sama adek kuliah.”
A=” Ya udah di sini aja dulu, aku juga lagi ga ada temennya. Motornya masukin dulu aja soalnya di sini rawan curanmor.”
R=” Gak papa emang? Tar kita disangka macem-macem lho.”
A=” Sebelah juga kontrakan kok. Tenang aja, pak satpamnya baik kok. Kalo udah langsung masuk aja ya, Ran. Aku kebelet.”
R=” Siap, Bos!”
Aku pun berlari ke kamar mandi. Setelah itu aku aku berganti baju dengan celana gemes dan kaos. Itu kostum yang selalu ku pakai di kontrakan. Saat keluar kamar, Randy sudah duduk di kasur yang sengaja di letakkan di depan televisi di ruang tamu. Awalnya kami hanya menonton televisi bersisihan sampai tiba-tiba Randy memeluk dan menciumku. Aku yang kaget dengan ciuman tiba-tiba Randy hanya diam saat Randy mencoba membuka mulutku. Lama-kelamaan lidahnya berhasil membelit lidahku. Sampai sekarang aku masih ingat ciuman rasa kopi Randy. Lidahnya terus bermain, turun menjilat leher dan sekitar telingaku. Ya, aku menikmatinya. Karena selama ini aku selalu membayangkan adegan yang sering aku lihat di film atau aku baca di cerita panas. Sampai kemudian aku merasakan tangan Randy meremas payudaraku. Aku tidak sempat berpikir untuk menepis tangan atau mendorong jilatan Randy yang terus menyerang leher dan telingaku. Randy sudah berhasil melepas bra warna peach yang membayang di balik kaos putih tipisku. Ssssshhh…kurasakan puting coklatku yang menegang karena remasan tangan Randy di payudara kiriku. Kurasakan juga ngilu di klitoris yang selama ini hanya kumainkan sendiri sambil melihat film bokep atau membaca cerita panas.
Perlahan Randy merebahkanku. Dilepasnya kaos dan bra yang kupakai. Dia juga melepas kaos dan celananya hingga hanya boxer yang dengan jelas memperlihatkan penisnya yang sudah tegang. Randy menciumku, kali ini aku membalas permainan lidahnya. Tanganku diarahkan untuk memegang penisnya. Aku hanya mengusapnya dari luar. Kurasakan sedikit basah tepat di bagian kepala penisnya.
“Aaaahh…Randy, geli.” Aku hanya menjerit kecil saat Randy tiba-tiba mengulum putingku seperti bayi. Tangan kanan Randy kurasakan membelai perutku, perlahan-lahan masuk kedalam celana dan CD yang kupakai.
A=“eemmmhh…Ran.”
R= “kenapa, Kin?enak kan?udah asah gini kamu.”
A= “Geli banget Ran. Ssshhh.”
R= “tapi enak, kan?” ucap Randy sambil melepas celana pendekku.
Randy mengarahkan tanganku untuk masuk ke dalam boxernya. Dia sedikit mendesah saat tanganku menyentuh penisnya. “di genggam, Kin. Trus kamu kocokin naik turun.” Kata Randy. Aku melakukan yang dia minta. Kurasakan vaginak semakin geli dan basah. Randy berdiri dan melepaskan boxer yang dipakainya. Aku membayangkan sebentar lagi penisnya yang akan mengoyak vaginaku untuk pertama kali.
“uuuhhh.. jilat, Kin.” Aku pun mencoba untuk mencium penis Randy yang masih ada dalam genggamanku. Kujulurkan lidahku menjilat lubang yang ada di kepala penisnya. Kurasakan penis Randy semakin menegang. Lidahku mulai menyusuri batang dan dua telur yang menggantung dibawahnya. Badan Randy sedikit bergetar. Desahannya terdengar pelan saat aku mencoba memasukkan kepala penisnya kedalam mulutku kuremas pelan telurnya. Randy memegangi kepalaku, diarahkannya kepalaku maju mundur dengan pelan. Sampai tiba-tiba Randy merebahkanku, kakiku di bukalebar dan dia menindihku. “eemmhhh…” aku mendesah pelan saat kurasakan penis Randy menekan Vaginaku dari luar CD. Vaginaku sangat geli, ku angkat pinggulku dan kubelitkan kakiku di punggungnya agar aku lebih merasakan tekanan penisnya di vaginaku. Randy menggoyangkan badannya, tangannya terus meremas payudara dan mulutnya mengulum putingku bergantian. Aku semakin bersemangat menaikkan pinggulku, dan Randy terus menekan penisnya. Sampai kurasakan aku akan mencapai puncak.
A= “aaaahhh… Raaann… aku mau keluar, aku mau pipis.”
R= “iya, bentar ya. Aku juga udah mau sampe.”
Randy terus menekan menggesekkan penisnya ke vaginaku. Aku semakin bersemangat menggoyangkan pinggulku. “Raaannn…aku mau keluar, Ran. Udah gak tahan lagi. Enak banget, Raaan… aaaahhhhh….” Kurasakan ledakan didalam vaginaku. Badanku mengejang dan kakiku terus menjepit badan Randy. Sampai kurasakan CD yang kupakai sangat basah. Ternyata Randy juga menumpahkan spermanya di atas CD ku. Dia terus memelukku, mencium bibirku.
Randy berdiri dan bertanya dimana kamar mandiku, aku menunjuknya. Badanku terlalu lemas untuk bangun. Rasanya ini klimaks yang paling indah dari yang selama ini kurasakan sebelum mengenal Randy. Klimaks yang biasanya hanya kudapat dari jari yang kugosokkan di clitorisku. Randy kembali dan mengenakan kembali pakaiannya. Dia membantuku berdiri untuk membersihkan diri di kamar mandi. Tidak lupa kupungut kaos, celana dan bra yang tercecer. Saat kembali, Randy sudah mengeluarkan motornya, bersiap pulang. Dia berpamitan, tak ada permintaan maaf atau kalimat penyesalan. Aku pun begitu.
Tidak lama kemudian Hpku bergetar. Kulihat Randy mengirimkan pesan di BBM.
R= “ Kin, makasih banget ya. Aku puas banget biarpun cuma aku gesekin di balik CD. Vaginamu kenyal banget.”
A= “ Aku juga makasih, km udah bikin aku lemes. :p”
R= “ klo tadi aku masukin, km marah gak, Kin?”
A= “ Kalo tadi km masukin, km yg pertama, Ran.”
R= “ Jadi boleh, Kin?”
A= “ Aku juga gak tahu, Ran. Tapi aku penasaran. Belum masuk aja udah enak..hehe”
R= “ Klo masuk tambah enak lagi. Buat aku, ya?”
A= “ Aku takut hamil, takut nanti gak ada yang mau nikahin klo aku udah pernah ML.”
R= “ Gak mungkin lah. Klo udah jodoh y a tetep pasti ada yang nikahin. Gak akan sampe hamil juga.”
A= “ Tapi anak kontrakan minggu ini udah pada balik, bentar lg kan kampusku udah masuk.”
R= “ Nant klo kakak sama adek gak pulang aku kabarin km, aku jemput km y klo kontrakanku sepi? :*”
A= “ Emmmm…he’em deh :*

Sampai saat ini aku masih berhubungan baik dengan Randy dan kisah ini baru awal perjumpaan kami. Selamat membaca, mohon maaf kalau kurang menarik. :*
KINNA
 
ceritanya :mantap:lanjut donk sis..:semangat:
jd penasaran ama penampakan kinna nih :kk:
 
Randy mengoyak keperawananku

“Kin, di kontrakan, kan? Aku di depan, kita jalan yuk.” Tiba-tiba saja Randy BBM aku. Langsung kulepaskan celana pendek dan kaosku, ku ganti dengan celana jeans, kaos reglan dan tak lupa ku kenakan jilbab dengan warna yang senada dengan kaosku. Kusapukan bedak di wajah, lipstik tipis di bibir dan kusemprotkan parfum di leher, baju dan lenganku.

A : “Kok tiba-tiba sih?untung aku udah mandi tadi.” Ujarku saat sudah ada di boncengan Randy
R : “Hehe… iya aku inget km gak ada jadwal klo hari senin, kan? Temenin aku makan siang, km pasti juga dari pagi belum makan.”
A : “Tahu aja km tu Ran, iya aku tadi cuma ngemil-ngemil aja.”
R : “Tadi mandinya sambil mainin itu km gak?”
A : “Hiiiihhh…km tu apa’an sih, Ran.” Sambil kupukul bahunya dari belakang.
R : “Kok di pukul sih, peluk aja sini.” Tangan kirinya tiba-tiba menarik tanganku untuk dilingkarkan ke pinggangnya.
R : “Kok diem, jangan pegang bawahnya lho, nanti dia pengen yg kayak kemaren.”
A : “Biarin pengen. Siang-siang gini, nanti pas makan keliatan lho, weeekkkk.”
R : “Orang kita makannya di kontrakanku aja kok, aku uda call delivery, datengnya pas kita sampe rumah nanti.”
A : “Aaaahhh…curang km gak bilang-bilang dulu.”
R : “Klo aku bilang takut km nolak nanti, kn mumpung kontrakan sepi, kakak lg pulang, nah adek ke lombok.”

Aku hanya diam, pikiranku sudah melayang membayangkan apa yang akan kulakukan berdua dengan Randy. Kurasakan putingku perlahan menegang dan gelenyar di vaginaku. Sesampainya di kontrakan, benar apa yang dikatakan Randy, Mas delivery sudah siap di depan gerbang. Randy membayar pesanannya dan kamipun masuk.

R : “Yuk, makan. G usah dilepas yaa jilbabnya, aku suka km pke jilbab gitu.”
A : “Kan, mulai.” Aku pura-pura marah, padahal di dalam hati aku sudah dagdigdug.
R : “Sambil nonton ya, Kin. Aku punya Fake Taxy baru.”
A : “Km mau makan sambil tegang gitu dedeknya?”
R : “Kan pemanasan biar klo udah slese langsung gas, hehe”
A : “Emang aku mau? Kn aku lagi berdarah itunya.”
R : “Gak usah bohong, seminggu lalu km bilang slese mens kok.”

Kebiasaanku setelah makan kalau g langsung sikat gigi, aku makan permen. Untung ada lolipop di tas mungilku. Randy baru saja keluar kamar mandi saat adegan di film, si perempuan mengulum penis laki-laki kekar dengan penis hitam, panjang dan besar. Tiba-tiba Randy memelukku dari belakang, melepas permen lolipopku dan mencium bibirku. Kurasakan penisnya menekan punggungku. Diarahkannya tanganku ke penis tegangnya. Ternyata dia sudah telanjang. Diangkatnya kaos yang kupakai, bra ku juga dilepas. Payudaraku di remas dengan keras dan bibirnya menyusuri leherku. Dikulumnya putingku dari balik jilbab yang kupakai.

“Ke kamar yuk, Kin.” Di gandengnya aku menuju kamarnya yang rapi. Direbahkan badanku sambil ditariknya celana dan celana dalam yang kupakai. Dia berputar, kepalanya berada di vaginaku, menjilat vaginaku dengan buas. “Aaaaahhh….iya Ran, disitu enak banget, Ran.” Geli kurasakan saat Randy menjilat clitorisku dan jarinya menusuk lubang nikmatku. Aku yang keenakan lupa kalau penis Randy di depanku. “Kulum dedek, Kin.” Randy mengingatkanku untuk mengoral penisnya. Kugenggam penisnya, kocokanku kumulai perlahan, lidahku bermain di lubang kepala penisnya. Bolanya yang menggantung juga tak lupa ku remas pelan. Jilatan Randy semakin menjadi. “Raaaannn… emmmmhhh…geli bange. Aku gak tahan, Ran. Awas aku mau keluar.” Lidah Randy menusuk lubang vaginaku, badanku menggelinjang. Ku angkat pinggulku menegejar kenikmatan yang di berikan lidah Randy. Randy menindihku, diciumnya bibirku, asin. Jadi begini rasanya cairan klimaksku. Perlahan Randy menggesekkan penisnya ke vaginaku. Dijilatnya putting kananku dan tangan kanannya meremas payudara kananku. “Kin, aku masukin, ya.” Randy meminta izinku. Aku hanya mengangguk pasrah menanti penisnya memasuki vaginaku. Tangan Randy mengarahkan penisnya mencari lubang vaginaku. Tapi selalu meleset. “Kin, km di atas, ya. Arahin dedek ke lubang km. kamipun berganti posisi. Kugenggam penisnya, perlahan ku arahkan penisnya ke lubang vaginaku. Eemmhhh…perih kurasakan saat kepala penisnya menembus lubang vaginaku. Randy menggoyangkan pinggulnya naik turun perlahan. Kurasakan penisnya semakin masuk, sampai dia kemudian menghentakkan penisnya. “aaaaahhh…Raaann… sakiitt…perih, Ran.” Randy memelukkku, mencium bibirku dan mendiamkan penisnya di dalam vaginaku. Perlahan dibaliknya posisi kami. Dia kembali menindihku. Tak ada sepatah katapun yang diucapkannya. Ini juga pengalaman pertama baginya. Digoyangkannya perlahan penisnya. “Ran…masih perih.”
Randy mengeluarkan penisnya, digesekkannya cepat penisnya di depan vaginaku sampai kurasakan spermanya yang hangat di perut bawahku. “Maaf, ya. Aku udah g tahan.” Randy menciumku. Dibersihkannya penisnya, kemudian perutku juga dibersihkan dengan tisu, juga vaginaku. Kulihat tisu bekasnya kemerahan. Kemudian Randy memelukku sampai aku tertidur. Saat terbangun diluar hujan, dan kamar Randy gelap. Kurasakan vaginaku geli, lidah Randy sedang bermain disana. “udah bangun, Kin?geli ya?” tanya Tanya Randy. “He’em…enak Ran…” aku pasrah saat dia terus menjilat lubang dan clitorisku. Dibaliknya badanku, posisiku menelungkup. Diangkatnya pinggulku. “Pinggulmu gede, Kin. Pasti enak aku masukin sambil remes-remes pantatmu ini.” Randy mulai menggesekkan penisnya. Perlahan penisnya memasuki vaginaku. Masih sedikit perih, aku hanya mengigit bibirku. Randy dengan pelan menggoyangkan pinggulnya keluar masuk. Tangannya meremas pantatku. “aaaahhh…” penis Randy menghentak memenuhi vaginaku saat tangannya menggapai payudaraku. “Ran, enak banget. Aku enak, Ran.” Randy membalikkan posisiku, kulihat dia membuka kondom, dipasangnya kondom berwarna merah di penisnya. kini dia menindihku, diangkatnya satu kakiku. “Aku cepetin ya, Kin.” Kata Randy. “aaaahhhh…Ran…dedekmu enak masuk punyaku.” Aku mengangkat kedua kakiku. Randy terus menggoyangkan pinggulnya. Penis besarnya keluar masuk vaginaku. Sampai kurasakan vaginaku semakin gatal. “Raaann…aku pengen keluar. Udah gak tahan Ran. Dedek enak banget.” Randy terus menggoyangkan pinggulnya. Tangannya memegangi kedua kakiku. Aku terus mengangkat pinggulku mengejar penis Randy. “Kin, aaaahhhh…enak bgt punyamu Kin, jepit terus dedekku, aku keluar bentar lagi.” “Aaaahhh…Raaann…aku keluar, Raann…” kulingkarkan kakiku ke pinggangnya, badanku mengejang. Randy masih terus menggoyang sampai kurasakan badannya juga mengejang dan menindihku. Diciumnya bibirku. Kami menikmati klimaks dengan tetap berpelukan sampai penis Randy mengecil.
Randy menuntunku ke kamar mandi. Dibersihkannya vaginaku, dia memandikanku. Kemudian dia melepas kondom, dan membilas badannya. Aku hanya memakai kaos dan celana dalam. Randy memakai kaos dan boxernya. Kemudian dia memesan makan malam untuk kami.

R : “Masih sakit, Kin?”
A : “Maih perih dikit sih.”
R : “Tapi enak, kan?”
A : “Enak banget, sampe lemes, laper.”
R : “Sabar, ya. Tunggu masnya dateng, aku udah pesen film juga kok, kita gak usah keluar.”
A : “Masih pengen?”
R : “Hehe.. nanti pas mau tidur boleh ya, sekali?”
A : “Besok pagi juga sekali. Hehee…Eh, km kok punya kondom?”
R : “Aku beli pas mau jemput km tadi itu.”
A : “Emang udah disiapin, ya.”
R : “Ya kan km takut hamil. Klo pke kondom paling gak udah jaga-jaga.”

Sampai sekarang aku masih berhubungan baik dengan Randy. Meskipun aku dan dia punya pacar masing-masing, kadang kami masih saling mengirimkan foto nude. Semalam juga aku quiky yang membuatku ingin menuliskan kisahnya denganku. Aku dan dia sama-sama jomblo sekarang, tapi kami sama sekali tidak berpikir untuk menjalin hubungan lebih. Satu sama lain masih nyaman dengan hubungan pertemanan berbumbu sex. maaf ternyata belum bisa ksi ilustrasi :D. bingung inputnya. KINNA
 
otewe ngalam temui Kinna___:motor6: kan doi lg jomblo :Peace:
cendol :cendol: sent biar ijo tu balok..
 
:siul:Kina bubuk:goyang: ooohh..
.....Kina bubuk:siul:
:siul:gara-gara Kina.......
nggak jadi ngantuk....
:siul:
:)

ehh:takut: Kinna ya,,,
duch salah tulis,,:fiuh:maap,,,
kalau kina anti malaria
:Peace:


buat Kinna:cendol: saja​
 
:siul:Kina bubuk:goyang: ooohh..
.....Kina bubuk:siul:
:siul:gara-gara Kina.......
nggak jadi ngantuk....
:siul:
:)

ehh:takut: Kinna ya,,,
duch salah tulis,,:fiuh:maap,,,
kalau kina anti malaria
:Peace:


buat Kinna:cendol: saja​

Oh gt, aku kek semangka gt😭😭😭
Gpp deh tp, makasih ud d nina boboin, makasih jg ijo"nyaa😘
 
Walaupun kesannya kayak baca diary.. Tp lantaran yg nulis sangat berbakat, ane terhanyut dlm imajinasi tanpa ilustrasimu kinna.. :ngiler:

GRP terkirim..

Ane tunggu ketikan2mu yg berikutnya..
:semangat:
 
Oh gt, aku kek semangka gt😭😭😭
Gpp deh tp, makasih ud d nina boboin, makasih jg ijo"nyaa😘

Waduh , kina kera ngalam , ngalam endi ker ? Xixixi
Besok minggu otewe ngalam agh , xixixi
 
Walaupun kesannya kayak baca diary.. Tp lantaran yg nulis sangat berbakat, ane terhanyut dlm imajinasi tanpa ilustrasimu kinna.. :ngiler:

GRP terkirim..

Ane tunggu ketikan2mu yg berikutnya..
:semangat:
Terimakasih sudah berbaik hati membaca dan memberi komentar yg membangun, kakaaakk...
Harap maklum, masih belajar..tapi sepertinya memang gaya berceritanya seperti itu..dari sini sadar klo nulis itu Susah..heheee
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd